Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang IPPNU

Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan


dimana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan. Sistem
demokrasi tersebut mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Salah satu
bentuk demokrasi adalah pelaksanaan pemilihan umum. Pemilihan umum atau yang sering
disebut dengan pemilu di Indonesia lekat dengan suatu proses pemilihan seorang pemimpin.
Pemilu memiliki fungsi utama untuk menghasilkan kepemimpinan yang benar-benar
mendekati kehendak rakyat.
Momen pemilu kerap disebut sebagai pesta demokrasi rakyat. Sebab, lewat pemilu,
rakyat diberikan hak penuh untuk memilih calon pemimpin, dari tingkat pusat hingga ke
level daerah. Proses pemilihan tersebut bertujuan untuk mengisi jabatan-jabatan politik
tertentu. Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai
tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, pemilu dapat juga
berarti proses mengisi jabatan seperti Ketua IPNU dan IPPNU.
Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) adalah organisasi
siswa resmi yang terdapat di sekolah. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak
siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. IPNU DAN IPPNU merupakan wadah
pembinaan kesiswaan di sekolah untuk pengembangan minat, bakat serta potensi Siswa.
Salah satu bentuk pengembannya adalah pelaksana pemilu Ketua IPNU dan IPPNU.
Pemilihan umum Ketua IPNU dan IPPNU merupakan salah satu penerapan demokrasi
sederhana di lingkungan sekolah. Pemilihan tersebut adalah usaha mengenalkan demokrasi
pada siswa, dimana anak diajak untuk mengenal hak dan kewajiban, serta tata cara dan
pentingnya pemilu.
Pelaksanaan pemilu di lingkungan sekolah sangat terkait erat dengan konsep
pembelajaran dengan kurikulum merdeka atau yang lebih dikenal dengan merdeka belajar.
Merdeka belajar merupakan salah satu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat
dan bakatnya masing-masing. Seperti yang kita tahu bahwa penerapan kurikulum merdeka
juga menerapkan strategi pembelajaran berbasis proyek, sehingga pemahaman konsep bisa
lebih terlaksana. Proyek tersebut dikenal dengan istilah proyek penguatan profil pelajar
pancasila yang bersifat lintas mapel. Melalui proyek ini, siswa diminta untuk melakukan
observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi nyata terhadap masalah
tersebut, salah satunya yakni dengan suara demokrasi atau pemilihan umum. Dengan
demikian proyek pelaksanaan pemilihan umum Ketua IPNU dan IPPNU sangat penting
dilakukan sebagai upaya pengembangan bakat dan minat siswa dalam berdemokrasi.

Anda mungkin juga menyukai