KASUS/PROBLEM:
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia).
Ayat tersebut dapat dipahami berbeda jika dikaitkan dengan qadla’ dan qadar
No Aspek Uraian
1. Apa problemnya? 1. Perbedaan pemahaman surat Ar Ra’du : 11 jika dikaitkan
dengan Qadla’ dan Qadar
2. Kenapa bisa ada “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum
perbedaan pemahaman? sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri”.
Dari arti ayat tersebut bisa saja berbeda pemahaman antara satu
dengan yang lain. Ayat ini memerintahkan kita untuk selalu
berusaha merubah nasib kita, walaupun nasib kita sudah tertulis
namun bisa berubah bila kita mau berusaha ikhtiar dalam mencari
rizki dan ridho Allah. Yang tidak bisa kita rubah adalah ketetapan
Allah semisal lahir, jodoh, maut semua sudah menjadi ketentuan
Allah SWT. Disinilah muncul pemahaman tentang Qadla’ dan
Qadar yang bermacam-macam.
4. Apa saran Anda untuk Jika suatu ayat memiliki perbedaan yang saling bertentangan
merespon perbedaan ini? (Ihtilaf thaddad) yang kita ambil adalah pemahaman yang
masih sejalan dengan penafsiran para salaf, sahabat dan
tabi’in maka diperbolehkan menggunakan beberapa
penafsiran tersebut.
Disini mari kita ambil saja yang kita yakini bahwa
Qadla’adalah ketetapan Allah yang sudah ada sejak zaman
Azali contohnya jika Allah menginginkan kehancuran suatu
kaum maka tidak ada yang dapat menghindarinya. Dan Qadar
adalah wujud dari Qadla’ Allah yang masih bisa dirubah oleh
manusia yang dikehendaki oleh Allah, contoh kesehatan,
kemakmuran, kecerdasan, yang semua itu dilandasi ikhtiar.
Maka yang kita yakini Qadla’ adalah ketetapan Allah yang
tidak dapat dirubah, sedangkan qadar adalah wujud dari
qadla’ yang masih bisa dirubah sesuai ikhtiar manusia.
Intinya kita memilih satu diantara kebenaran pemahaman itu.