Anda di halaman 1dari 30

"Sesi Konseling"

ANGGOTA KELOMPOK :
1. DIAZ AKBAR .A. (19650278)
2. ASTRIDASHEILA .D. (19650290)
3. MUHAMMAD VIKRI .A. (19650305)
4. CINDY ANGGRAENI (19650307)
5. DELVI LIKA SEPTIA .M.A. (19650308)
apa itu sesi konseling?
Sesi konseling umumnya bersisi tentang serangkaian
perintah dan hanya sedikit masukan dari pasien
apa tujuan sesi
konseling?
Tujuan utama sesi konseling Apoteker
kepadai pasien adalah memberikan edukasi
kepada pasien tentang hal hal yang
berhubungan dengan obat dan menolong
pasien mendapatkan manfaat terbesar dari
penggunaan obat.
Bagaimana mempersiapkan sesi
konseling ?
Persiapan sesi konseling dapat dilakukan apoteker kepada pasien yang
sudah pernah datang ke apotek (pasien lama) dan pasien yang baru
pertama datang ke apotek (pasien baru)

Jika pasien sudah pernah datang ke apotek (pasien lama) Apoteker dapat melihat
catatan pengobatan pasien, mengidentifikasi adanya masalah / kemungkinan terjadi
masalah. Misal : ketidaktaatan pasien (pemakaian berlebih/kurang, interaksi obat,
alergi, atau gangguan yang terjadi akibat kondisi pasien

Jika pasien baru pertama kali ke apotek (pasien baru) maka


apoteker apoteker perlu mengumpulan informasi kepada pasien
sebelum memberikan obat
Tahapan sesi
konseling
Sesi konseling dapat dibagi menjadi 5
tahapan :
1. Diskusi Pembukaan
2. Diskusi untuk mengumpulkan informasi
dan mengidentifikasi kebutuhan
3. Diskusi untuk mengatasi masalah &
menyusun rencana asuhan kefarmasian
4. Diskusi untuk memberikan informasi dan
edukasi
5. Penutup
1.Diskusi Pembukaan
memperkenalkan diri sebagai seorang
Apoteker
usahakan senyaman mungkin ( posisi
duduk, kerahasiaan informasi dll )
utarakan maksud konseling
berapa lama sesi konseling berlangsung
Contoh pembukaan sesi
konseling
" selamat pagi , saya .... sebagai Apoteker disini " (
perkenalan diri dan profesi anda )
" saya akan menanyakan beberapa informasi terkait
obat obatan yang anda peroleh " (materi yg akan
ditanyakan)
" hanya butuh beberapa menit saya pak/bu " (alokasi
waktu)
" nantinya informasi yang anda berikan akan membantu
saya dalam mengenali masalah terkait obat obatan yg
anda terima. Sehingga dapat dilakukan pengobatan yg
efektif pak/bu " (tujuan konseling)
2.Diskusi untuk mengumpulkan
informasi dan mengidentifikasi
kebutuhan

identifikasi kebutuhan konseling pasien

pasien baru / lama ?


resep baru / lama /OTC ?

Teknik = theee prime question


1. Apakah dokter telah menjelaskan tentang kegunaan obat ini
?
2. Apakah dokter telah menjelaskan tentang cara menggunakan
obat ini ?
3. Apakah dokter telah menjelaskan tentang hasil yang
diharapkan dari obat ini ?
3.Diskusi untuk mengatasi masalah
& menyusun rencana asuhan
kefarmasia
Mendiskusikan masalah yang ada atau masalah yang
mungkin muncul
Membuat keputusan keputusan atas pilihan pilihan
Melaksanakan rencana
Mendiskusikan hasil terapi dan pemantauanya
4.Diskusi untuk obat tanpa resep
memberikan informasi
dan edukasi
Obat yg disarankan : Tidak ada obat yg disarankan :
memberikan informasi merujuk pasien ke dokter
kondisi dan pengobatan menyarankan terapi lain yg
terapi dimasa akan bukan obat
Resep baru memberikan informasi yg
datang
memberikan informasi diperlukan
menentramkan hati
tentang kondisi dan menentramkan hati pasien
pasien/jaminan tindak lanjut apoteker
pengobatan
pemantauan sendiri
ketaatan dan pemantauan
ES & tindakan pencegahan
sendiri
yg perlu disampaikan
pengulangan resep dan
Terapi lain yg bukan obat
pemantauan lanjutan
Tindak lanjut apoteker
Lanjutan...

Resep Ulangan / pemantauan lanjutan


menerangkan kembali informasi tentang obat agar
kondisi semakin jelas
informasi tentang cara pemantauan sendiri
merujuk pasien ke dokter bila diperlukan
menangani Efek samping
menentramkan hati pasien / jaminan
5.Penutup

mengulangi poin poin penting


meminta tanggapan dari pasien
mendorong pasien untuk bertanya
menegaskan tindak lanjut untuk pemantauan
Keterampilan 1.Keterampilan mendengar
2.Keterampilan menyelidiki

Melaksanakan
3.Keterampilan lain dalam
wawancara

Konseling
4.Teknik wawancara motivasi
5. Teknik wawancara beresiko
6.Ajar baik
KONSELING RAWAT-MANDIRI
Rawat-Mandiri
Suatu proses yang digunakan oleh orang awam untuk dapat berfungsi
secara efektif bagi kepentingannya sendiri dalam hal promosi kesehatan
dan pengambilan keputusan serta dalam pencegahan, penemuan dan

pengobatan penyakit pada tingkat upaya kesehatan primer dala sistem


pelayanan kesehatan
Terapi-Mandiri
Konsumen menangani sendiri masalah kesehatannya 4 kali lebih banyak
dibanndingkan dokter, 60% sampai 95% kondisi sakit awalnya ditangani
sendiri
Pentingnya rawat-mandiri
oleh Apoteker!

Obat tanpa resep dianggap relative aman digunakan tanpa


pengawasan professional kesehatan sepanjang petunjuk pada
penandaan obat. Akan tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar
karena berbagai masalah dapat timbul, antara lain interaksi obat
dengan resep ataupun tanpa resep
PERAN APOTEKER DALAM
KONSELING RAWAT-MANDIRI
Asuhan kefarmasian sebaiknya tidak hanya ditujukan untuk
produk obat yang dibeli menggunakan resep. Ada empat hal
yang diupayakan apoteker : menyembuhkan penyakit,
menghilangkan atau mengurngi gejala,menghentikan atau
memperlambat perkembangan penyakit, atau mencegah
penyakit /gejala

1. DISKUSI PEMBUKA KONSELING


RAWAT-MANDIRI

Tahap ini memiliki tujuan untuk membangun


suatu hubungan yang bersifat saling membantu
dengan pasien dan untuk membantu pasien agar
merasa nyaman membicarakan gejala-gejala dan
maslah kesehatan yang dialami pasien
2. DISKUSI UNTUK MENGUMPULKAN INFORMASI DAN
MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN
Informasi yang perlu dikumpulkan :
1. Identitas pasien
2. Gambaran pasien /perkiraan umur
3. Riwayat medis
4. Penggunaan obat lain
5. Diagnosis sebelumnya / terapi yang telah dilakukan
sebelumnya
6. Evaluasi gejala
3. Informasi yang perlu
dikumpulkan tentang gejala

• Lokasi : bagian mana gejala itu terjadi


• Kualitas : bagaimana rasanya
• Keparahan : seberapa parah
• Factor pemodifikasi : apakah gejala timbul di waktu tertentu
• Waktu : sudah berapa lama gejala yang muncul
• Gejala lain yang berhubungan : apakah ada gejala-gejala lain
4. Diskusi untuk Menyusun Rencana
Asuhan dan Mengatasi Masalah

Seperti pada konseling resep. Apoteker kemudian harus menyusun rencana asuhan yang di
gambarkan pasien memerlukan pengobatan.
Ada enam kriteria umum yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien paling pantas
disarankan menemui dokter:
1. umur pasien
2. sifat dan keparahan gejala
3. Penyakit lain yang diderita pasien dan penggunaan obat lain
4. durasi gejala
5. kehamilan
6. Kehawatiran apoteker
5. Diskusi untuk Memberikan
Informasi dan Edukasi
jika gejala menunjukan kondisi yang dapat diobati sendiri, rencana terapi
dapat berubah menyarankan pemakaian obat tanpa resep.

Beberapa informasi yang berkaitan dengan obat tanpa resep berikut perlu
diberikan:
1. nama obat
2. tujuan pengobatan
3. cara penggunaan
4. efek samping
5. tindakan pencegahan
6. batas waktu efek terjadi
Tanpa memerhatikan apakah apoteker menyarankan suatu
obat tapa resep arau tidak, rencana asuhan Refarmasian
sebaiknya melipuri informasi tentang kon-disi dan gejala-
gejala sebagai berikut:

1. Saran yang Berhubungan dengan Gejala


2. Saran yang Berhubungan dengan Kondisi Penyakit
3. Terapi Tanpa Obat.
4. Tindak lanjut
6. Diskusi Penutup

Seperti pada konseling obat resep, pertemuan konseling


obat tanpa resep harus diakhiri dengan merangkum poin-
poin penting dan mengusahakan agar pasten memberikan
tanggapan balik untuk memastikan bahwa tidak terjadi
salah pengertian.
KONSULTASI PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN

Konsultasi penatalaksanaan pengobatan untuk pasien baru penting


dilakukan, baik di apotek rumah sakit maupun di apotek komunitas.
Informasi penggunaan obat yang benar-benar- lengkap kemungkinan
tidak akan ada di dalam jenis pencataran apa pun. Jika rekam medis
pasien tidak ada, apoteker mungkin perlu melengkapi informasi yang
diberikan pasien dengan menghubungi dokter pasien.
Tujuan Konsultasi
Penatalaksanaan Pengobatan

1. Memberikan dasar untuk melaksanakan penilaian berkelanjutan terhadap penggunaan obat


2. Mengevaluasi ketepatan pemilihan obat dan pengaturan dosis dalam resep
3. Mengevaluasi keefektifan obat yang diresepkan dulu, saat ini, dan yang baru saja
diresepkan
4. Membantu apoteker dalam mengidentifikasi masalah lain yang terjadi saat ini atau yang mungkin akan terjadi
akibat obat yang digunakan sekarang atau yang baru saja diresepkan, seperti interaksi antara obat dan obat,
interaksi antara obat dan penyakit, efek samping, efek merugikan, alergi, dan ketidaktaatan
Lanjutan....

5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam menimbulkan masalah dan


kemungkinan jalan keluar untuk masalah tersebut
6. Membantu apoteker menilai kebutuhan konseling dan edukasi pasien di kemudian hart
7. Memberikan informasi berharga tentang jaringan dukungan sosial, masalah kebudayaan,
dan sikap pasien terhadap kesehatan dan penggunaan obat
8. Membantu apoteker saat mengadakan diskusi untuk memberikan informasi kepada dokter
9. Membantu menciptakan hubungan yang bersifat saling membantu antara apoteker dan
pasien
10. Memberikan layanan "ekstra" yang ditawarkan oleh apotek untuk mendapatkan
pelanggan yang setia
MELAKSANAKAN KONSULTASI

Konsultasi sebaiknya mengikuti protocol yang disarankan karena protokol ini


membuat pertanyaan terstruktur secara logis ; ini yang akan membantu pasien
mengingat kejadian2 dan membantu apoteker menilai informasi yang terkumpul
KONSULTASI PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN

Anda mungkin juga menyukai