Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

KIMIA MEDISIAL

Dosen Pengampu :

Apt. Anggi Restyana, S.Farm., M.Farm.

Di Susun Oleh :

Ikfi Harisnatul Awal Laili Firdausa 19650303

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


POGRAM STUDI S-1 FARMASI
UNIVERSITAS KADIRI
2022
METABOLISME XENOBIOTIK
A. ABSTRAK
Xenobiotik merupakan bahan kimia, baik alami maupun sintesis yang berasal dari
lingkungan dan masuk ke dalam tubuh manusia atau binatang sebagai benda asing. Secara
umum bahan xenobiotik yang bersifat lipofilik akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit,
paru maupun gastro intestinal. Bahan xenobiotik yang bersifat lipofisik tersebut akan
terakumulasi di dalam organ dan dieksresi melalui urin, empedu, teses dan udara
pemapasan. Dengan demikian maka bahan xenobiotik yang lipofilik tersebut akan mudah
diabsorpsi akan tetap sulit diekskresi. Jika xenobiotik dikonsumsi oleh manusia, maka ia
akan diserap, didistribusi, dan dimetabolisme mengikuti jalur metabolisme senyawa toxin
endogenous (seperti formaldehida dan urea) yang meliputi sistem enzim fase I
(monooksigenase), sistem enzim fase II (konjugasi) dan fase III. Artinya, tidak ada jalur
metabolisme spesifik untuk xenobiotik. Pada kasus ini, satu substrat bisa dikatalis oleh
beberapa enzim dan sebaliknya, satu enzim mengkatalis beberapa substrat. Oleh karena itu,
tidak lengkap untuk masing-masing xenobiotik yang banyak jumlahhnya. Akibatnya,
enzim bisa bingung. Metabolit yang dihasilkan senyawa xenobiotik dapat berupa senyawa
tidak reaktif yang dieskresikan melalui urin, maupun senyawa reaktif. Senyawa yang
reaktif dapat berikatan dengan DNA yang mengakibatkan kanker atau berikatan dengan
protein yang mengakibatkan penyakit degenaratif.
B. FASE I ( FASE HIDROKSILASI )
Merupakan fase mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif oleh enzim Mono
oksidase atau Sitokrom P450. Enzim Sitokrom P450 terdapat banyak di Retikulum
Endoplasma. Fungsi enzim ini adalah sebagai katalisator perubahan Hidrogen (H) pada
xenobiotik menjadi gugus Hidroksil (OH). Reaksi Hidroksilasi oleh enzim Sitokrom P450
adalah sebagai berikut:

 RH + O2 → R-OH + H2O
 Sitokrom P450 merupakan hemoprotein seperti Hemoglobin, banyak terdapat pada
membran retikulum endoplasma sel hati.
 Pada beberapa keadaan produk hidroksilasi bersifat mutagenik atau karsinogenik

C. FASE II (FASE KONJUGASI)


Merupakan fase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan zat kimia tertentu dalam
tubuh menjadi zat yang larut, sehingga mudah diekskresi baik lewat empedu maupun urine.
Zat dalam tubuh yang biasa dipergunakan untuk proses konjugasi adalah: asam glukoronat,
sulfat, acetat, glutation atau asam amino tertentu.

Glukuronidasi merupakan proses menkonjugasi xenobiotik dengan asam


glukorunat, dengan enzim glukuronil transferase. Xenobiotik yang mengalami
glukorunidasi adalah: asetilaminofluoren (karsinogenik), anilin, asam benzoat,
meprobamat, fenol dan senyawa steroid.
Sulfasi merupakan proses konjugasi xenobiotik dengan asam sulfat, dengan enzim
sulfotransferase. Xenobiotik yang mengalami sulfasi adalah: alkohol, arilamina, fenol.
Konjugasi dengan Glutation, yang terdiri dari tripeptida (glutamat, sistein, glisin) dan biasa
disingkat GSH, menggunakan enzim glutation S-transferase atau epoksid hydrolase.
Xenobiotik yang berkonjugasi dengan GSH adalah xenobiotik elektrofilik (karsinogenik).
Metabolisme xenobiotik kadang disebut proses detoksifikasi, tetapi istilah ini tidak
semuanya benar, sebab tidak semua xenobiotik bersifat toksik. Respon metabolisme
xenobiotik mencakup efek farmakologik, toksik, imunologik dan karsinogenik
D. FASE III

Setelah reaksi fase II, konjugat xenobiotik dapat dimetabolisme lebih lanjut. Contoh
umum adalah pemrosesan konjugat glutation menjadi konjugat asetilsistein (asam
merkapturat). Di sini, residu γ-glutamat dan glisin dalam molekul glutation dikeluarkan
oleh Gamma-glutamil transpeptidase dan dipeptidase. Pada langkah terakhir, residu sistein
dalam konjugat diasetilasi. Konjugat dan metabolitnya dapat diekskresikan dari sel pada
fase III, dengan gugus anionik yang bertindak sebagai penanda afinitas pada transporter
membran dari segenap protein resistensi obat berganda. Protein ini adalah anggota dari
keluarga transporter kaset pengikat-ATP dan dapat mengkatalisis transpor berbagai
macam anion hidrofobik yang bergantung pada ATP, dan dengan demikian memindahkan
produk fase II ke media ekstraseluler, di mana mereka dapat dimetabolisme lebih lanjut
atau diekskresikan.

Anda mungkin juga menyukai