Reaction Examples
Aliphatic hydroxylation Valproic acid, pentobarbital
Aromatic hydroxylation Debrisoquine, acetanilide
Epoxidation Benzene, benzo[α]pyrene
Dealkylation Aminopyrine, phenacetin, 6-
methyl-thiopurine
Oxidative deamination Amphetamine
Nitrogen or sulfur oxidation 2-Acetylaminofluorence,
chlorpromazine
Dehalogenation Halothane
Alcohol oxidation Ethanol
Tabel 2. Xenobiotic Metabolizing Enzymes
• RH + O2 ROH + H2O
• RH mewakili xenobiotik dengan keragaman luas.
• Satu oksigen memasuki ROH dan satu atom lagi
memasuki molekul air.
Reaksi kimia fase 2.
Reaksi konyugasi ada lima tipe.
A. Glukuronidasi (paling sering terjadi).
Donor glukuronil : UDP-asam glukuronat
Katalisator: glukuronil transferase
(ret.endoplasma,sitosol)
Molekul: 2-asetilaminofluoren(karsinogen),anilin,
asambensoat,meprobamat(tranqulizer), fenol
dan banyak molekul steroid diekskresikan
sebagai glukuronida, yang dapat terikat dengan
gugus oksigen, nitrogen, sulfur substratnya.
B. Sulfasi
Molekul: sebagian alkohol,arilamin dan fenol.
Donor: sulfat
Molekul biologis lain: senyawa steroid, glikosaminoglikan,
glikolipid, glikoprotein: adenosin3’-fosfat-5’-
fosfosulfat(PAPS) disebut sulfat aktif.
C. Konyugasi dengan Glutation.
Glutation = -glutamil-sisteinilglisin(tripeptida) (GSH)
karena gugus sulfhidril pada sistein, merupakan gugus
fungsional.
Xenobiotik elektrofilik potensial beracun(karsinogen
tertentu) (R) akan terkonyugasi ke GSH nukleofilik
Reaksi: R + GSH R-S-H
Enzim: glutation S-transferase (tinggi dalam hati)
Bila R tidak terkonyugasi, bebas terikat kovalen dengan
DNA,RNA atau protein selrusak.
GSH: mekanisme pertahanan penting terhadap toksik obat
dan karsinogen.
Konyugat glutation dimetabolisme lanjut.
Gugus glutamil, glisinil milik glutation akan dikeluarkan
oleh enzim spesifik dan gugus asetil(asal asetil-KoA)
ditambahkan kepada gugus aminosisteinil lainnya dan
dihasilkan asam merkapturat, yaitu konyugat L-asetil-
sistein, yang kemudian diekskresikan ke dalam urine.
D. Asetilasi
Reaksi: X + Asetil-KoA Asetil-X + KoA
Donor asetil: Asetil-KoA
Enzim: asetil transferase(sitosol)
Substrat asetilasi: Isoniazid (R/ tbc)
Tipe polimorfik enzim: ada orang disebut asetilator lambat
dan cepat.
Asetilator lambat: orang lebih sering alami efek toksik
tertentu dari isoniazid, karena obat tersebut bertahan lama
pada orang tersebut.
E. Metilasi
Sejumlah kecil xenobiotik akan mengalami metilasi oleh
enzim metiltransferase, dengan memakai
S-adenosilmetionin sebagai donor metil.
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
yang memetabolisme xenobiotik:
Genetik: ada perbedaan aktivitas enzim antar individu.
Usia dan jenis kelamin.
Asupan xenobiotik (fenobarbital, PCB,
seny.hidrokarbon tertentu) dapat menginduksi enzim.
Penting diketahui apakah seseorang sudah pernah
terpajan zat penginduksi ini.
Metabolit xenobiotik tertentu dapat menghambat /
mengstimulasi aktivitas enzim, hal ini dapat
mempengaruhi takaran sejumlah obat tertentu yang
diberikan pada pasien
Berbagai penyakit (sirosis hepatis) dapat
mempengaruhi aktivitas enzim sehingga perlu
penyesuaian dosis pelbagai obat yang diberikan
kepada orang tersebut.
2.2.4. Efek biologik xenobiotik mencakup efek
farmakologik, toksisitas, reaksi imunologis dan
kanker.
Respon farmakologik, khususnya farmakogenetika:
beberapa reaksi penting pada obat yang
mencerminkan perbedaan yang ditentukan secara
genetik pada struktur enzim atau protein antar
individu
Table 3. Beberapa reaksi obat yang penting akibat
bentuk mutan atau polimorfik enzim atau protein
Pengikatan kovalen
pada makromolekul
Cedera sel
Telah dibahas:
1. Arti dan macam-macam xenobiotik
2. Reaksi-reaksi dalam metabolisme xenobiotik
untuk kepentingan biomedis, termasuk faktor-
faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim dan
efek biologik xenobiotik.
• Kepustakaan