Senyawa-senyawa asing bagi tubuh atau xenobiotik dimetabolisme melalui jalur enzimatih dan sistem transpor
air, tetapi biasanya menyebabkan inaktivasi obat. Metabolisme, biasanya hidrolisis ester atau ikatan amida,
lang
sama lang dimanfaatban sebagai konstituen makanan. Xenobiotik yang terpajan pada manusia meliputi
poiutan iingkungan, zat aditif makanan, ploduk kosmetik, agrokimia, makanan olahan, dan obat-obatan.
Kebanyakan xenobiotik merupakan senyawa kimia
lipofilik yang ketika tidak terjadi metabolisme, tidak
uridin
FASE METABOLISME
glukuronat,
40
BAB 3 Metabolisme
obat 4l
Tabel 3-l
Enzim Pemetabolisme Xenobiotik
Reaksi
Enzim
Fase 1 'okslgenase'
Sitokrom P450 (P450 atau CYP)
Fl avi n -contatn
0, dealkilasi, lain-lain
Oksidasi C dan
Oksidasi N, S, dan P
Hidrolisis epoksida
Fase 2'transferase'
Sulfotransferase (SU LT)
Adisi sulfat
UDP-glukuronosiltransferase (UGT)
Glutation-Slransferase (GST)
Adisi glutation
N-asetiltransferase (NAT)
Metiltransferase (MT)
Enzrm-enzin larn
Alkohol dehidrogenase
Reduksi alkohol
Aldehid dehidrogenase
Reduksi aldehid
Reduksi kuinon
mEH dan sHE merupakan epoksida hidrolase mikrosomal dan mudah larut. UDP uridin difosfat, NADPH, nikotinamida adenin dinukleotida fosfat tereduksi
induk lebih lanjut hingga akhirnya dieliminasi. Organorgan lain yang mengandung enzim pemetabolismexenobiotik yang signifikan termasuk mukosa hidung
dan paru-paru, yang belperan penting untuk metabolisme lintas-peltama polutan udara dan obat-obat
yang dibeLikan dalam 'oentuk aerosol.
Enzim fase 1 CPY FMO, dan EH, dan beberapa
enzim pengonjugasi di fase 2, terutama UGT, berlokasi
di letikulum
enzim-enzim fase
Nukleus
Mitokondria
Sitoplasma
Besi-protopomrin
lX (Heme)
Kompleks CYPoksidoreduktase
CYP
Substrat
lioid ER
l.
Retikulum endoplasmik
Retikulum
endoplasmik
Dwilapis
di
r&c's*
J
u*
*x
NADPH-P450
oksidoreduktase
42
McIAN
I prinsip umum
dan transfer elektron mitokondrial. Akibatnya, obatobat pada umumnya memiliki waktu paruh dalam
rentang 3-30 jam, sedangkan senyawa endogen memiliki
waktu paruh dalam saruan detik hingga menit.
Spesifisitas substrat CYP yang luas merupakan salah
satu alasan dasar untuk tingginya frekuensi interaksi
obat. Ketika dua obat yang diberikan secara bersamaan
climetabolisme oleh suatu CYP tunggal, obat.tersebut
akan.berkompetisi untuk dapat berikatan dengan sisi
aktif enzim" Hal ini dapat menyebabkan penghambatan
58
pseudogen
181, 2A6, 286, 2CB, 2C9, 2C19, 2D6, 2E1, 3A4, dan
3A5) merupakan CYP yang terutama bertanggung jawab
untuk metabolisme xenobiotik. Hati memiliki jumtah tertinggi CYP yang memetabolisme xenobiotik; Cyp juga
diekspresikan dalam saluran Gl, dan sejumlah kecit di
paru-paru, ginja[ dan slslem saraf pusat (SSp), Cyp terpenting untuk metabolisme obat adalah subfamiliCyp2C,
CYP2D, dan CYP3A. CYP3A4 -yang pating banyak di-
yang
sempit, peningkatan kadar obat dalam serum dapat
mengakibatkan toksisitas yang tidak diinginkan. Inter-
BAB 3 Metabolisme
obat 43
Tabel 3-2
L Reaksi oksidatif
>
RNH2+CHrO
N-Deaikilasi
RNHCH3
0-Dealkilasi
ROCH3+ ROH+CHzO
Hidroksilasi alifatik
RCHTCH.-+
RCHOHCH3
siklosporin, midazolam
Hidroksilasi
aromatik
RR
d -dtd
J-o
amfetamin, warfarin
5*
N-Oksidasi
-->
RNH2
Rr _._
R.
Rr'-NH
S-0ksidasi
RNHOH
Rr' -N-OH
Rr ___
R.
s:o
Rr'-
--s*
R2-
OH
Deaminasi
RCHCH3
R- C-CH3 +
--->
|
NHz
Diazepam, amfetamin
ll
R-C-CH3
+ NH3
NHz
//. Reaksl hldrolisis
.q
R
Karbamazepin
"orOH
ll
*RICOOH+R2OH
RICOR2
l! _-*
RlcooH +
RlCNHR2
R2NH2
cooH
cooH
I ^o-n
L- +
R+O
ffi
oH
oHlor
oH 'UDP
+UDP
OH
Asam UDP-glukuronat
Sulfasi
PAPS
ROH
--r R-O-SO2-OH +
fosfosulfai
Asetilasi
CoAS-Co-CHg
PAP
3'-fosfoadenosin-5'
fosfat
3'-fosfoadenosin-5'
+ RNHz -+
RNH-Co--4Hg
+ CoA-SH
Metilasi
Konjugasi glutation
GSH +
R+
GS-R
H, (simedin anti-
emetik (itoprid).
dan
dapat
pada
elektrofil yang sangar reaktifyang dapat mengikat nukeIofil seluler dalam protein, RNA, dan DNA, sehingga
mengakibatkan toksisitas dan transformasi sel. Dua
bentuk epoksida hidrolase (EH) menghidrolisis epoksida
yang diproduksi oleh CYP: bentuk larutnya (sEH) diekspresikan dalam sitosol dan bentuk mikrosomalnya
(mEH) berada dalam membran ER. Berbagai EH ini
yang menyebabkan inaktivasi obat. tankuilizer ualnobtamida dan antikonvulsan asam ualproar menghambat
45
Esterase
CYP181
CYP2A6
Lain-lain
CYP2B6
Epoksida
hidrolase
DPYD
cYP2C8/9
CYP2C1 0
cYP3A4i5
CYP2D6
CYP2E1
DPYD, dihidropirimidin dehidrogenase; GST, glutation S{ransferase; NAT, N-asetiltransferase; SULT, sulfotransferase, TPMT, tiopurin metiltransferase; UGT, UDP-
UGT
lukuronosiltransferase.
GI
bawah; akibatnya,
46
BAGIAN
I Prinsip Umum
foo"..
"
ffifUyg^
-
*N-3BG
,,,,f1;
"n,r*l'Ji"J"
(muttidrug
resistance protein 2 [[/RP2]) dan ke dalam darah
melalui MRPl Akumulasi SN-38 yang berlebihan
/a
'oro:A^*Ar.^n
\'lr"-,usA<\,,
HOI
sN-38
sitosol dan sulfat konjugatnya yang beraial dari 3,fosfoadenosin-5'-fosfosulfat (PAPSt menjadi gugus
hidroksil senyawa aromatik dan alifatik. pada ma.,uiia,
sebanyak 11 isoform SULT telah teridentifikasi. SULI
memetabolisme berbagai jenis substrat endogen dan
eksogen serta. berperan penting dalam homeosrasis
manusia normal. Sebagai contoh, SULIIBl merupakan
bentuk urama yang diekspresikan di kuiit dan otak,
yang melakukan sulfasi kolesterol dan hormon tiroid;
BAB 3 Metabolisme
obat 47
bagian
penyakit.
Pembentukan konj ugat glutation menghasilkan ikatan tioeter antara suatu obat atau xenobiotik dan bagian
ai spesitslfas substratnya.
SULTIE mengatalisis su/fasl sferoid endogen dan eksogen, dan telah ditemukan dalam hati dan iuga iaringan
yang responsif terhadap hormon atau jaringan produksi
seperfi fesf/s, payudara, kelenjar adrenal, dan plasenta.
Metabolisme obat melalui su/fasi senng menghasil-
ami. Karen a
SU LT
A1 me ru p akan
be
ntuk yang
p al i ng
xenobiotik, sedangkan
X
substrat)
L.t/
e
\
o
.,
Hrl
***A.oon
cooH
HzN
G ST mikrosomal memetabolisme
senyawa endogen sepeLti leukotrien dan prostaglandin.
Meskipun kapasllas GSf dan GSH betebihan, beberapa
i nte rme d i et re aktif y a n g aka n te rh i n d a r d ari d etoksif i kas i,
berikatan dengan komponen seluler, dan menyebabkan
tokslslfas harus selalu diperhatikan, Pofensl munculnya
r._-
lH
\*"
II
GSH
cooH
,.
IHII
*,*&\**;^.oo*
'ilt
\s"
o
GS-X
48
neeuN
I Prinsip Urnum
fisme gen NAT2 dan kaitannya dengan asetilasi lambat
isoniazid menghasilkan hubungan yang pertama antara
fenotip farmakogenetika dan polimorfisme genetik.
Obat-obatan yang akan diasetilasi dan toksisitasnya
yang diketahui dapat dilihat pada Tabel 3-3. Banyak
golongan obat yang digunakan secara klinis mengandung
amin aromatik atau gugus hidrazin yang dapat diasetilasi.
seluler lainnya.
g e
hati dan saluran Gl. Kedua enzim tersebut memiliki kapasitas dalam membentuk metabolit yang diasetilasi oleh
N-hidroksi dari hidrokarbon aromatik bisiklik, suatu reaksi
yang menyebabkan pelepasan nonenzimatik gugus asefl/
dan pembentukan ion nitrenium yang sangat reaktif . )leh
N-ASETILASI N-asetiltransferase
bertanggung jawab
(NAI) sitosolik
dan
be rsifat stabil
d an
METILASI Pada manusia, xenobiotik dapat mengalami metilasi O, N, dan S. Metiltransferase (MT) diidentifikasi dengan substlat dan konjugat medl. Manusia
mengekspresikan tiga N-metiltransferase, satu katekolO-metiltransferase (COMT), fenoi-O-metiltransferase
(POMT), tiopurin-S-metiltransferase (TPMT), dan tiol
49
Tabel 3-3
lndikasi dan Efek Samping yang Tidak Diinginkan Pada Obat yang Dimetabolisme oleh N-Asetiltransferase
Efek Samping Utama
Asebutolol
Aritmia, hipertensi
Amantadin
lnfluenza A, parkisonisme
Asam aminobenzoal
Aminoglutetimida
Asam aminosalisilat
Kolitis ulseratif
Amonafid
Kanker prostat
Mielosupresi
Amrinon
Trombositopenia, aritmia
Benzokain
Anestesia lokal
Kafein
Klonazepam
Epilepsi
Dapson
Dipiron (metamizol)
Analgesik
Agranulositosis
Hidralazin
Hipertensi
lsoniazid
Tuberkulosis
Nitrazepam
lnsomnia
Pening, mengantuk
Fenelzin
Depresi
Prokainamida
Takiaritmia ventrikular
Sulfonamida
Senyawa antibakteri
metiltransferase
(TMT). Seluruh MT
menggunakan
Ml
kan untuk terapi leukemia limfoblastik akut pada anakanak (ihal Bab 51). Karena TPMT bertanggung jawab
untuk detoksifikasi 6-MP, suatu defisiensi genetik TPMT
dapat menyebabkan toksisitas parah pada pasien yang
menggunakan obalobat ini. Efek samping toksik muncul
ketika kekurangan metilasi 6-MP oleh TPMT menyebabkan akumulasi 6-MP, menghasilkan pembentukan
kadar toksik nukleotida i-tioguanin. Pengujian aktivitas
TPMT telah memungkinkan untuk mengidentifikasi individu yang kemungkinan mengalami efek samping terapi
6-MP, sehingga pasien tersebut harus menerima dosls
yang lebih rendah.
INDUKSI METABOLISME
memengaruhi tingkat metabolisme obat melalui aktivasi transkripsi dan induksi ekspresi gen yang mengode
enzim pemetabolisme-obat. Oleh karena itu, obat dapat
menginduksi metabolisme obatnya sendiri. Salah satu
konsekuensi potensial ini adalah penurunan konsentrasi
obat dalam plasma karena metabolisme autoinduksi
obat melebihi kecepatan obat baru yang masuk ke
dalam tubuh, sehingga mengakibatkan efikasi berkurang.
Ligan dan reseptor yang menginduksi metabolisme obat
dapat dilihat diThbel 3-4. Gambar 3-5 menunjukkan
skema ketika obat berinteraksi dengan reseptor nuklear
untuk menginduksi metabolismenya sendiri. Reseptor
tertentu, ketika diaktivasi oleh suatu ligan, dapat meng-
50
secIAN
I Prinsip umum
Tabel 3-4
Reseptor Nuklear yang Menginduksi Metabolisme Obat
Reseptor
Ligan
Omeprazol
Fenobarbital
Rlfampin
Asam empedu
Reseptor vitamin D
Vitamin D
(MR)
ini.
Fibrat
asam trans-retinoat
Asam 9-cis-retinoat
BAB 3 MetabolismeObat 51
GAMBAR
3-5
q,'sqnj
obat tersebut dapat berikatan dengan reseptor nuklear seperti reseptor pregnan X (PXR).
Daftar Bibliografi lengkap dapat dilihat pada Goodman & Gilman's The Phannacological Basis of
Therapeutics, 1lth ed., atau Goodman & Gilman Online di www.accessmedicine.com.