XENOBIOTIK
Anggota Kelompok III
Cahya Nabila H1A018021 Dinda Rifdayani Inayah H1A018026
Xenos : Asing
o Obat-obatan
o Polutan
o Zat aditif
o Dll
Metabolisme xenobiotika
Fase I (Hidroksilasi)
Enzim-enzim fase I memasukkan gugus fungsi (ex : -OH, -COOH, -SH, -O-, atau NH2 ke dalam senyawa
xenobiotik yang akan di metabolisme gugus ini hanya sedikit meningkatkan kelarutan obat dalam air
Hidroksilasi dapat menghentikan kerja suatu obat (dari aktif menjadi inaktif), meskipun tidak selalu
demikian senyawa yang secara biologis inaktif tetapi karena metabolisme menjadi aktif disebut
“prodrug”
Pada reaksi fase 2 (konjugasi), biasanya membutuhkan substrat yang memiliki atom oksigen (gugus
hidroksil/epoksida), nitrogen, atau sulfur yang bertindak sebagai sisi akseptor untuk gugus hidrofilik (ex :
glutation, asam glukoronat, sulfat, atau gugus asetil) melalui reaksi enzim fase I
Enzim permetabolisasi obat terletak di membran retikulum endoplasma hati dan jaringan lain
Mikrosom
Mikrosom RE mengandung kelas enzim penting yang dikenal sebagai mixed function oxidase (MFO)
/ monooxygenase
Dalam proses oksidasi-reduksi ini, dua enzim mikrosom yang berperan penting :
2. Sitokrom P450
GLUTATION
R - OH + GSH R – S – G + H2O
Elektrofilik konjugasi dengan glutation (Glutation S-transferase) akan menghasilkan
senyawa yang lebih polar. Konjugasi glutation berperan untuk mencegah
berikatannya xenobiotik dengan toxic- DNA, RNA, dan protein sel.
Sulfasi
PAPS + ROH R – O – SO2 – OH + PAP
Proses konjugasi xenobiotik dengan asam sulfat beserta enzim sulfotransferase. Enzim ini berperan untuk
mentransfer sulfat anorganik pada grup hidroksil pada phenol dan alifatik alkohol.
Asetilasi
X + Asetil-KoA Asetil-X + KoA
Reaksi ini dikatalisis oleh asetiltransferase yang terdapat di dalam sitosol berbagai jaringan,
terutama hati.
Metilasi
Xenobiotik mengalami metilasi oleh metiltransferase dengan menggunakan S-
adenosilmetionin
2. Mengapa pada seorang perokok metabolisme obat lebih cepat di
induksi?
Isoform-isoform tertentu CYP 450 (mis. CYP 1A1) sangat berperan dalam metabolisme
Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH). Enzim ini penting dalam metabolisme PAH dan dalam
karsinogenesis yang ditimbulkan zat-zat ini.
Pada PAH mengandung cincin aromatik yang disebut b[a]p (merupakan marker dari
terbentuknya karsinogen).
Ex : Di paru-paru enzim ini mungkin berperan mengubah PAH inaktif (prokarsinogen) yang
terhirup sewaktu merokok, menjadi karsinogen aktif oleh reaksi hidroksilasi.
Kadar enzim ini di sebagian sel dan jaringan perokok lebih tinggi dari pada bukan perokok.
3. Hasil produk xenobiotik dan jalur ekskresinya
Ginjal
Melibatkan 3 proses
• Filtrasi glomerulus :
Menghasilkan ultrafiltrat, yakni plasma minus protein.
• Sekresi aktif :
Dari dalam darah ke lumen tubulus proksimal terjadi melalui transporter membrane P-glikoprotein (P-gp)
dan multidrug-resistance protein (MRP) yang terdapat di membrane sel epitel dengan selektivitas berbeda.
• Reabsorpsi pasif :
Terjadi disepanjang tubulus untuk bentuk nonion obat yang larut lemak.
Empedu