Anda di halaman 1dari 2

PERESEPAN RASIONAL

No. Dokumen : /SOP/C/I/2016


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : Januari 2016

Halaman : 1/2

dr.Amtsyir Muhadi,M.Adm.Kes
PUSKESMAS NIP. 19750323 200701 1 021

SULILI

Peresepan rasional adalah peresepan yang memenuhi persyaratan yang


1. Pengertian mencakup 4T dan 1W yaitu : tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat,
tepat dosis dan waspada efek samping
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar mampu melakukan
2. Tujuan
peresepan yang rasional
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sulili Nomor
073/PKM-SLL/SK/I/2016 Tentang Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Layanan Klinis Mengacu pada Acuan yang jelas
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang
Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Menentukan masalah pasien
Pemeriksa menetapkan diagnosis kerja pada pasien
yaitu berangkat dari keluhan utama, dilanjutkan
dengan anamnesis yang dalam, pemeriksaan fisik
serta, pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis setepat mungkin.
2. Menentukan tujuan pemberian obat
Setelah diagnosis kerja ditegakkan, pemeriksa
menentukan apa yang perlu ditangani dengan obat.
3. Memilih obat yang sesuai dengan tujuan pengobatan
Apabila pemeriksa sudah menentukan terapi tertentu
yang paling efektif, cocok, aman dan murah untuk satu
jenis penyakit, nilai kembali apakah obat tersebut
cocok untuk pasien yang dihadapi. Apakah pada kasus
dan kondisi pasien ini obat yang akan diberikan juga
efektif dan aman?
4. Memulai terapi
Sebelum memberikan obat, pemeriksa harus
memberikan penjelasan mengapa pengobatan tersebut
penting. Gunakanlah bahasa yang dapat dimengerti
oleh pasien.
5. Memberikan informasi, instruksi, dan peringatan
Berikan juga informasi mengenai obat yang diberikan,
cara pakai obat, efek obat, efek samping yang mungkin
terjadi, interaksi obat dengan makanan atau obat lain
dan lamanya minum obat serta informasi dan
peringatan penting lainnya. Setelah memberikan
penjelasan, tanyakan kembali apakah pasien sudah
mengerti mengenai penjelasan yang diberikan. Minta
pasien untuk mengulang informasi yang penting.
6. Memonitor (menghentikan terapi)
Apabila pasien tidak berkunjung kembali,
kemungkinan kondisinya sudah membaik. Tetapi
terdapat tiga kemungkinan lain tentang hasil
pengobatan:
a. obat tidak efektif
b. obat tidak aman bagi pasien tersebut, misalnya
karena efek samping yang mengganggu
c. obat tidak cocok atau menyusahkan pasien
tersebut, misalnya jadwal minum obat yang sulit
diikuti atau rasa obat yang tidak enak.
7. Pemeriksa perlu menilai kembali sudahkah semua
langkah di atas dikerjakan dengan benar? Apakah
diagnosisnya sudah benar, pilihan obatnya sudah
benar, dan monitoring terapi yang diberikan sudah
benar? Apabila gejala terus berlanjut.

6. Bagan alir
Menentukan Menentukan Memilih obat yang
masalah pasien tujuan sesuai dengan
pemberian tujuan pengobatan
obat

Memonitor Memberikan Memulai


(menghentikan informasi, instruksi, terapi
terapi) dan peringatan

menilai kembali sudahkah


semua langkah di atas
dikerjakan dengan benar

7. Unit Terkait Poli umum, poli gigi, kamar obat, UGD, rawat inap, KIA-KB, kamar
bersalin, ruang nifas, pustu/poskesdes

Anda mungkin juga menyukai