Anda di halaman 1dari 1

Studi kasus :

PT.Kue Jongkong akan melakukan Penyewaan alat berat terhadap PT.Bima


Langgeng.
Bagian HRD PT.Kue Jongkong membutuhkan seperangkat alat berat untuk
pembangunan proyek pabrik baru, dengan begitu bagian HRD mengajukan proposal
untuk menyewa kebutuhan alat berat kebagian Pembelian. Setelah diterima
ka.pembelian lalu ka.pembelian membuat surat nota penyewaan alat berat yang
sebelumnya di tanda tangani oleh Pimpinan. Berdasarkan surat yang telah
ditandatangani itu, ka.pembelian memerintahkan staf pembelian untuk menyewa alat
yang berupa, mesin molen, mesin loader,mesin excavator, ke PT.Bima langgeng.
Sesampai di PT Bima langgeng, maka proposal/dokumen penyewaan (rangkap3)
diterima oleh customer service, customer service langsung menyiapkan alat berat
dengan cara meneruskan copy surat penyewaan rangkap (2 dan 3) ke bagian
manajer pemasaran (rangkap pertama disimpan oleh customer service), dan
rangkap ke 3 diserahkan ke bagian manajer pemasaran PT Bima Langgeng ke
manajer oprasional agar bagian tersebut bisa langsung menyiapkan alat sewaan
tersebut. Selanjutnya setelah staff pembelian menyerahkan surat nota penyewaan
tersebut maka dia akan menerima bukti nota dari penyewaan alat dari customer
service untuk dibayarkan ke staff akuntansi. Staff akuntansi akan menukarkan nota
bukti penyewaan alat berat berupa kuitansi pelunasan alat.
Kwitansi pelunasan penyewaan alat rangkap 1 akan diserahkan ke customer
service, rangkap kedua disimpan oleh staff akuntansi , rangkap ke 3 akan
diserahkan ke bagian manajer oprasional agar segera menyiapkan barang sewaan.
Selanjutnya bagian manajer operasional akan menyiapkan barang berdasarkan bukti
surat proposal/dokumen penyewaan beserta kwitansi pelunasan alat sewaan
barang, dan memerintah bagian operator untuk mengecek kelengkapan alat dan
mengirimkan alat sewaan ke PT Kue Jongkong yang diterima oleh staff pembelian.

Anda mungkin juga menyukai