BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
SEPUTAR VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA P3KE DESIL 1
A. Pemahaman Verifikasi dan Validasi Data P3KE DESIL 1.
Verifikasi dan validasi Data P3KE DESIL 1 merupakan kegiatan utama
Data P3KE DESIL 1 sehingga tersedia daftar peserta yang valid, akurat, dan
akuntable. Yang dimaksud verifikasi Data P3KE DESIL 1 yakni proses
pemeriksaan data untuk memastikan pendataan yang telah dilakukan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan dan memastikan data yang telah
dikumpulkan atau dimutakhirkan sesuai dengan fakta di lapangan. Sedangkan
yang dimaksud validasi Data P3KE DESIL 1 adalah proses pengesahan data
dengan memastikan dan memperbaiki data sehingga data valid atau telah
memenuhi aturan Validasi.
B. Substansi Kegiatan Verifikasi dan validasi Data P3KE DESIL 1
1. Membangun kesadaran kritis pemerintah Desa/Kelurahan tentang
pentingnya pelaksanaan verifikasi dan validasi Data P3KE DESIL 1.
2. Dinas Sosial Kabupaten Blitar memfasilitasi bimbingan pengembangan
masyarakat bagi Pemerintah Desa/Kelurahan, Kecamatan, operator
Desa/Kelurahan, Masyarakat pada kegiatan Verifikasi dan validasi Data
P3KE DESIL 1.
3. Proses kegiatan verifikasi dan validasi Data P3KE DESIL 1 dalam rangka
bimbingan pengembangan masyarakat selalu berorientasi pada keterbukaan
dan kenyataan di masyarakat.
4. Pemerintah Desa/Kelurahan senantiasa merumuskan kegiatan verifikasi dan
validasi Data P3KE DESIL 1 berdasarkan kearifan lokal dan ketentuan yang
berlaku.
C. Tujuan Kegiatan Verifikasi dan validasi Data P3KE DESIL 1
1. Tersedia daftar peserta Data P3KE DESIL 1 yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Mendorong Pemerintah Desa / Kelurahan untuk mengoptimalkan potensinya
sehingga tersedia Data P3KE DESIL 1 sesuai harapan.
3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab individu, masyarakat dan Pemerintah
Desa/Kelurahan terhadap kebenaran Data P3KE DESIL 1 masing-masing
desa/kelurahan.
4. Meningkatkan kepedulian terhadap kebenaran data di wilayah masing-
masing.
3
BAB III
PENGGUNAAN PETUNJUK PELAKSANAAN PADA APLIKASI SIDAKSOS
A. Persiapan
Dalam melakukan verifikasi dan validasi data pada aplikasi SIDAKSOS
perlu pengkajian dan pembahasan oleh Tim Verifikasi Validasi masing-masing
Desa/Kelurahan.
Hasil tersebut disampaikan Tim Verifikasi Validasi pada Musyawarah
Desa/Musyawarah Kelurahan untuk dibahas bersama-sama. Keluaran
Musdes/Muskel adalah Berita Acara Penetapan Hasil Verval, Daftar Hadir,
Dokumentasi dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Musdes/Muskel.
Hasil Verval yang telah melalui proses Musdes/Muskel selanjutnya
dilaksanakan kunjungan ke daftar nama tersebut oleh petugas/operator desa.
Berkas yang dibutuhkan antara lain KK, KTP, Struk PLN, SHM/sejenisnya dan
lainnya. Kegitan yang dilakukan ketika bertemu dengan daftar nama tersebut
yaitu melakukan wawancara dan pengamatan disesuaikan
pertanyaan/kuesioner pada aplikasi SIDAKSOS. Hasil kegiatan tersebut
selanjutnya diinput pada aplikasi SIDAKSOS. Berita Acara Penetapan Hasil
Verval dan Daftar Hadir dibuatkan Surat Pengantar untuk diketahui oleh Camat
dan dikirim ke Dinas Sosial.
Pada proses tersebut dibutuhkan komunikasi antar komputer/laptop
secara nirkabel, umumnya proses pengiriman data secara nirkabel jarak jauh
dilakukan menggunakan komputer/laptop yang terkoneksi dengan internet.
Maka dari itu internet berperan sangat penting untuk dapat memproses
pengiriman data tersebut, sehingga dalam pemilihan penyedia layanan Internet
Service Provider (ISP) harus memiliki koneksi internet yang stabil dengan
minimal kecepatan 1 Mbps.
Adapun spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang harus
dipenuhi sebagai berikut:
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Komputer/Laptop yang disarankan:
a. Prosessor Intel Core i3 atau yang setara atau lebih baik.
b. Random Access Memory (RAM) 4 GB atau lebih.
c. Free space Hardisk 2 GB atau lebih.
4
Gambar 1. https://dev.blitarkab.go.id/dtks
b. Masukkan username dan password masing-masing desa
5
Gambar 3. Beranda
Pada gambar 3. ini disebut beranda. Yaitu tampilan awal pada
halaman.
a. ID
Pada bagian kanan atas tampak logo orang. Terdapat profil, yaitu
profil dari username desa dan dibawahnya logout untuk keluar dari
sistem.
6
d. Detail DTKS
Pada bagian kanan ada DTKS : jumlah keluarga, Diverifikasi :
keluarga yang diverifikasi, Belum diverval : keluarga yang belum
diverval seperti gambar 7. berikut ini
Kriteria :
1) Anak dalam situasi darurat.
2) Anak korban perdagangan.
3) Anak korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental.
4) Anak korban eksploitasi.
5) Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, serta dari komunitas
adat terpencil.
6) Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol,
psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
7) Anak yang terinfeksi HIV/AIDS.
g. Lanjut Usia Telantar adalah seseorang berusia 60 tahun atau lebih
yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani,
rohani maupun sosial.
Kriteria :
1) Tidak ada keluarga yang mengurusnya.
2) Keterbatasan kemampuan keluarga yang mengurusnya.
3) Tidak terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari.
4) Menderita minimal satu jenis penyakit yang dapat mengganggu
pemenuhan kebutuhan hidupnya.
5) Lanjut usia yang hidup dalam keluarga fakir miskin.
h. Tuna Susila adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual
dengan sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan
bergantian di luar perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan
imbalan uang, materi atau jasa.
Kriteria :
1) Seseorang (laki-laki/perempuan) usia 18-59 tahun.
2) Menjajakan diri di tempat umum, di lokasi atau tempat pelacuran
(bordil), dan tempat terselubung (warung remang-remang, hotel,
mall dan diskotek).
i. Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang
tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat
setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal
yang tetap serta mengembara di tempat umum.
15
Kriteria :
1) Seseorang (laki-laki/perempuan) berusia 18-59 tahun, tinggal di
sembarang tempat dan hidup mengembara atau menggelandang
di tempat-tempat umum, biasanya di kota-kota besar.
2) Tidak mempunyai tanda pengenal atau identitas diri, berperilaku
kehidupan bebas/liar, terlepas dari norma kehidupan masyarakat
pada umumnya.
3) Tidak mempunyai pekerjaan tetap, meminta-minta atau
mengambil sisa makanan atau barang bekas, dan lain-lain.
j. Pengemis adalah orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-
minta ditempat umum dengan berbagai cara dengan alasan untuk
mengharapkan belas kasihan orang lain.
Kriteria :
1) Seseorang (laki-laki/perempuan) usia 18 – 59 tahun.
2) Meminta-minta di rumah-rumah penduduk, pertokoan,
persimpangan jalan (lampu lalu lintas), pasar, tempat ibadah dan
tempat umum lainnya.
3) Bertingkah laku untuk mendapatkan belas kasihan berpura-pura
sakit, merintih, dan kadang-kadang mendoakan dengan bacaan-
bacaan ayat suci, sumbangan untuk organisasi tertentu.
4) Biasanya mempunyai tempat tinggal tertentu atau tetap, membaur
dengan penduduk pada umumnya.
k. Pemulung adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan
cara mengais langsung dan pendaur ulang barang-barang bekas.
Kriteria :
1) Tidak mempunyai pekerjaan tetap.
2) Mengumpulkan langsung barang bekas.
l. Kelompok Minoritas adalah kelompok yang mengalami gangguan
keberfungsian sosialnya akibat diskriminasi dan marginalisasi yang
diterima, sehingga karena keterbatasannya menyebabkan dirinya
rentan mengalami masalah sosial, seperti homo (gay), waria, dan
lesbian.
Kriteria :
1) Gangguan keberfungsian sosial.
16
2) Mengalami diskriminasi.
3) Mengalami marginalisasi.
4) Berperilaku seks menyimpang.
m. Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan (BWBP) adalah seseorang
yang telah selesai atau dalam 3 bulan segera mengakhiri masa
hukuman atau masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan
dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam
kehidupan masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk
mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara
normal.
Kriteria :
1) Seseorang (laki-laki/perempuan) usia diatas 18-59 tahun.
2) Telah selesai atau segera keluar dari lembaga pemasyarakatan
karena masalah pidana.
3) Kurang diterima/dijauhi atau diabaikan oleh keluarga dan
masyarakat.
4) Sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap.
5) Berperan sebagai kepala keluarga/pencari nafkah utama yang
tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.
n. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah seseorang yang telah
terinfeksi HIV dan membutuhkan pelayanan sosial, perawatan
kesehatan, dukungan dan pengobatan untuk mencapai kualitas hidup
yang optimal.
Kriteria :
1) Seseorang (laki-laki/perempuan) usia 18-59 tahun.
2) Telah terinfeksi HIV/AIDS.
o. Korban Penyalahgunaan Napza adalah seseorang yang tidak sengaja
menggunakan NAPZA karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa
dan/atau diancam untuk menggunakan NAPZA.
Kriteria :
1) Seseorang (laki-laki/perempuan).
2) Pernah menyalahgunakan narkotika, psikotropika, dan zat-zat
adiktif lainnya termasuk minuman keras, yang dilakukan sekali,
lebih sekali atau dalam taraf coba-coba.
17
Kriteria :
1) Calon pekerja migran.
2) Pekerja migran internal.
3) Pekerja migran lintas negara.
4) Eks pekerja migran.
5) Mengalami masalah sosial dalam bentuk: tindak kekerasan,
eksploitasi, penelantaran, pengusiran (deportasi) dan
ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara
tempat bekerja), sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya
terganggu.
s. Korban Bencana Sosial adalah orang atau sekelompok orang yang
menderita atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Kriteria :
seorang atau sekelompok orang yang mengalami korban jiwa
manusia; kerusakan lingkungan; kerugian harta benda dan dampak
psikologis.
t. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi adalah seorang perempuan
dewasa berusia 18-59 tahun belum menikah atau janda dan tidak
mempunyai penghasilan cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari.
Kriteria :
1) Perempuan berusia 18 - 59 tahun
2) Isteri yang ditinggal suami tanpa kejelasan.
3) Menjadi pencari nafkah utama keluarga.
4) Berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan
hidup layak.
u. Keluarga bermasalah sosial psikologis adalah keluarga yang
hubungan antar anggota keluarganya terutama antara suami-istri,
orang tua dengan anak kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan
fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan wajar.
19
Kriteria:
1) Suami atau istri sering tanpa saling memperhatikan atau anggota
keluarga kurang berkomunikasi.
2) Suami dan istri sering bertengkar, hidup sendiri-sendiri walaupun
masih dalam ikatan keluarga.
3) Hubungan dengan tetangga kurang baik, sering bertengkar dan
tidak mau bergaul/berkomunikasi.
4) Kebutuhan anak baik jasmani, rohani maupun sosial kurang
terpenuhi.
v. Komunitas Adat Terpencil adalah kelompok orang atau masyarakat
yang hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial kecil yang bersifat lokal
dan terpencil, dan masih sangat terikat pada sumber daya alam dan
habitatnya secara sosial budaya terasing dan terbelakang dibanding
dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, sehingga memerlukan
pemberdayaan dalam menghadapi perubahan lingkungan dalam arti
luas.
Kriteria :
1) Berbentuk komunitas relatif kecil, tertutup dan homogen.
2) Pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan.
3) Pada umumnya terpencil secara geografis dan relatif sulit
dijangkau.
4) Pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi subsistem.
5) Peralatan dan teknologinya sederhana.
6) Ketergantungan pada lingkungan hidup dan sumber daya alam
setempat relatif tinggi.
7) Terbatasnya akses pelayanan sosial ekonomi dan politik
w. Korban Bencana Alam adalah orang atau sekelompok orang yang
menderita atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Kriteria :
Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
20
1) Sumber Penerangan*
a) Listrik PLN
Tenaga listrik yang bersumber dari PLN terdiri
450 Watt atau tanpa meteran, termasuk 900 watt subsidi
tertulis di struk pembayaran R1/900VA
900 Watt tanpa subsidi ditandai di struk pembayaran
R1M/900VA
1.300 Watt atau lebih
b) Listrik Non PLN
Listrik yang bersumber selain dari PLN seperti, genset atau
tenaga surya atau sumber listrik yang lain
c) Bukan Listrik
Dalam rumah tersebut tidak terdapat listrik. Bukan listrik
sumber penerangan listrik seperti petromak, aladin, pelita,
sentir, obor, lilin, karbit, biji jarak, kemiri, dan lain-lain.
2) Sumber Air Minum*
Sumber air minum adalah sumber air yang digunakan untuk
minum sehari – hari sebagai Sumber air minum utama. Jika
responden menggunakan air minum yang berasal dari beberapa
sumber air, maka pilih salah satu sumber air yang volume airnya
paling banyak digunakan oleh keluarga .
Penjelasan :
Keluarga yang minum air yang berasal dari mata air atau air
hujan yang ditampung dan dialirkan ke rumah dengan
menggunakan pipa paralon / pipa leding maka sumber air
minumnya tetap mata air atau air hujan . Perlu berhati hati
dalam menentukan sumber air minum keluarga, karena di
beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata
air dari gunung ke rumahnya dengan bambu atau pipa
pralon / plastik. Dalam hal ini, sumber air minumnya adalah
air sungai atau mata air, bukan leding.
Keluarga yang menggunakan air hujan pada musim
penghujan dan membeli air pada musim kemarau maka
26
yaitu klik jika telah merasa benar dan sesuai. Jika menurut
operator belum sesuai atau ada kesalahan pemilihan maka dapat
mengeklik setelah merasa benar dan yakin kemudian
mengklik simpan dan data telah diajukan.
kemudian klik “cari” maka akan muncul identitas seperti berikut ini
MUSDEL/MUSKEL KUNJUNGAN
Data P3KE DESIL 1
(BA,DH,SURAT) RUMAH
LAPORAN DINSOS
33
BAB IV
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Verivali Data P3KE DESIL 1 disusun untuk dijadikan
pedoman bagi operator desa/kelurahan dan petugas yang melaksanakan
pengelolaan Data P3KE DESIL 1 tingkat desa/kelurahan serta umumnya bagi para
pembaca yang budiman.
Saran dan masukan yang membangun senantiasa kami harapkan untuk
sempurnanya Juklak ini pada periode mendatang.