Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan dengan latar belakang tingkat keberhasilan
belajar KKPI (Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) di SMK Negeri 3
Pacitan masih rendah. Dimana akar permasalahannya adalah bahwa Pacitan
merupakan kota tertinggal terutama dari segi pendidikan. Hal ini menyebabkan
siswa-siswa sekolah menengah di Pacitan juga tertinggal dalam hal penguasaan
teknologi masa kini (baca Teknologi Informasi). Pengelolaan kelas menggunakan
program bantu NetSupport School diharapkan dapat memberikan perubahan yang
berarti dalam pembelajaran KKPI tersebut. Hal ini didasari bahwa NetSupport
School merupakan sebuah program kecil yang dapat digunakan untuk mengelola
kelas menjadi sedemikian rupa sehingga keadaan kelas dapat dengan mudah
dikuasai dan dikendalikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan program
NetSupport School dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa. Siswa lebih
mandiri atau tidak tergantung sepenuhnya pada kehadiran guru, lebih dapat
mengeksplorasi seluruh kemampuannya, dan tidak sibuk bertanya ke teman-
temannya yang menyebabkan suasana menjadi gaduh.
A. Pendahuluan
71
Mungkin jika dilakukan bimbingan secara perseorangan akan berbeda hasilnya,
tapi hal ini tidak mungkin dilakukan di sebuah sekolah.
Dengan latar belakang masalah tersebut di atas, maka peneliti akan
mencoba menggunakan program bantu NetSupport School untuk meningkatkan
efektifitas pembelajaran. Harapan peneliti dengan program NetSupport School
yang dapat digunakan untuk mengelola kelas sekaligus melakukan bimbingan ini
akan membawa perubahan yang berarti dalam pembelajaran KKPI (Ketrampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi) di SMK Negeri 3 Pacitan.
1. Media Pembelajaran
72
Gambar 1. Tampilan Awal Program Netsupport School
Apabila ada siswa yang kurang jelas, guru dapat memberikan contoh
langkah-langkah yang nyata cukup dari komputer server. Demikian juga jika
ada siswa yang mencoba membuka program lain, guru dapat memberikan
pesan peringatan langsung ke komputer anak, membekukan komputer
tersebut atau mematikannya. Sehingga anak merasa seolah-olah sedang
belajar komputer secara privat dengan guru komputer. Konsentrasi siswa juga
dapat digiring untuk lebih fokus lagi ke pelajaran. Siswa benar-benar
merasakan ada yang melihat dan mengawasi dan siap memberikan peringatan
ataupun bimbingan jika diperlukan. Hal ini akan menumbuhkan sikap
kemandirian siswa dalam belajar.
73
Gambar III. Melihat Aktifitas Siswa
74
Gambar V. Distribusi Tugas Siswa
B. Metodologi Penelitian
75
1. Subjek Penelitian
76
5) Menyiapkan format pengamatan proses pembelajaran di kelas.
b. Pelaksanaan tindakan.
Tabel. I
c. Observasi
77
Tabel II. Motivasi Belajar
Siklus I
Kriteria
F %
Sangat Berminat 6 16,7
Cukup berminat 9 25,0
Kurang Berminat 21 58,3
Jumlah 36 100
78
Tabel V. Hasil Prestasi Belajar
Siklus II
Kriteria
F %
Baik 9 25,0
Cukup 19 52,8
Kurang 8 22,2
Jumlah 36 100
2. Pembahasan
Sangat
berminat
Cukup
berminat
Kurang
berminat
79
Grafik II. Grafik Motivasi Belajar
80
D. Kesimpulan
81
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Bandung: Yrama Widya, 2006.
Lataheru, John D, Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini,
Jakarta : Depdikbud, 1988.
82