Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 5, No. 2, Februari 2021, hlm. 827-834 http://j-ptiik.ub.ac.id

Rancang Bangun Sistem Keamanan Anak berbasis Modul GSM


menggunakan Protokol HTTP
Hady Hermawan1, Mochammad Hannats Hanafi Ichsan2, Agung Setia Budi3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1hadyhermawan@student.ub.ac.id, 2hanas.hanafi@ub.ac.id, 3agungsetiabudi@ub.ac.id

Abstrak
Keamanan adalah sebuah kondisi bebas dari suatu bahaya, kata bahaya dapat direlasikan dengan bentuk
kejahatan, kecelakaan, dan lain-lain. Semua manusia selalu berusaha untuk memenuhi kondisi tersebut,
namun ada beberapa usia yang tidak bisa sepenuhnya memenuhi kondisi tersebut. Salah satunya adalah
keamanan pada anak, anak-anak cenderung kurang waspada dibandingkan dengan usia dewasa. Hal ini
dikarenakan pola pikir yang belum matang dan emosi yang belum stabil, oleh karena itu hal ini memicu
tindak kejahatan terhadap anak-anak. Sehingga dibutuhkan pengawasan yang ketat dari orangtua, disisi
lain orangtua tidak bisa memantau keamanan anak mereka setiap waktu karena mereka cenderung sibuk
dengan pekerjaan mereka masing-masing. Melihat permasalahan ini penulis ingin merekomendasikan
sebuah solusi berupa IoT (Internet of Things) dengan topik sistem keamanan anak berbasis modul GSM.
IoT memungkinkan sistem untuk dapat berkomunikasi atau melakukan transfer data dengan sendirinya
menggunakan konektivitas IP. Sistem tidak dapat melakukan pengawasan penuh, namun sistem ini
mampu memberikan informasi berupa koordinat lokasi dari anak mereka ketika anak dalam kondisi
bahaya dan menekan push button pada sistem. Sistem ini menggunakan modul GSM agar dapat langsung
mengakses webserver untuk melakukan pengiriman data yang telah dibaca oleh modul GPS dan diproses
oleh Arduino Uno. Data yang dibaca akan dikirim ke webserver kemudian diteruskan oleh chatbot
Telegram ke pengguna yang terdaftar. Berdasarkan hasil penelitian, modul GSM memiliki nilai kekuatan
jaringan terbaik pada kondisi diluar ruangan yaitu 22 (-69 dBm), modul GPS memilki keakuratan data
dengan nilai rata-rata selisih yaitu 3,15 meter, chatbot Telegram memiliki nilai keakuratan data
sempurna yaitu 100% tanpa mengalami lost data.
Kata kunci: Keamanan anak,IoT (Internet of Things), GSM, GPS, Telegram.
Abstract
Security is a condition that is free from danger, danger word can be related to the form of crime ,
accident, and others. All peoples always trying to fulfill that condition, but there are some age who cant
fulfill this condition. One of them is children safety, children tend to be careless than adults. This is due
to an immature mindset and unstable emotions, therefore it triggers crimes againts children. So that it
requires strict supervision by parents, on the other side the parents cant monitor their childs safety all
the time because they tend to be busy with theis jobs. Seeing this problem, the author would like to
recommend a solution in the form of IoT (Internet of Things) with the topic of child safety system GSM
based module using HTTP protocol. IoT allows system to communicate or transfer data by themselves
using IP connectivity. The System cant do full supervision, but this system able to provide information
about location coordinates of their child when the child is in danger and pressing a push button on the
system. This system uses a GSM module so it can directly access the webserver to transmit data that has
been read by the GPS module and processed by Arduino Uno. The data that has been read will be sent
to the webserver and then forwarded by the registered user. Based on the research results the GSM
module has the best network strength value in outdoor conditions with value 22 (-69 dBm), the GPS
module has data accuracy with an average difference value of 3,15 meters, Telegram chatbot has a
perfect data accuracy value with 100% success rate without experiencing lost data.
Keywords:The child safety, IoT(Internet of Things), GSM, GPS, Telegram.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 827
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 828

komunikasi IoT menggunakan protokol


1. PENDAHULUAN komunikasi, HTTP merupakan salah satu jenis
Kekerasan pada anak atau biasa dikenal protokol yang digunakan dalam komunikasi IoT.
sebagai Child abuse menurut NSPCC (National Pada perancangan inovasi , teknologi IoT akan
Society for the Prevention) merupakan sebuah dipadukan dengan sebuah webserver sebagai
tindakan yang menyebabkan rasa sakit yang perantara untuk melakukan komunikasi dengan
signifikan terhadap anak. Kekerasan terbagi perangkat lain sesuai dengan kebutuhan sistem.
menjadi beberapa jenis yaitu secara fisik, Webserver itu sendiri merupakan sistem atau
emosional, dan seksual (Stalker & McArthur., perangkat lunak yang menyediakan layanan
2012). Kekerasan pada anak di Indonesia untuk memberikan tanggapan terhadap
termasuk dengan jumlah yang tinggi, namun permintaan klien berupa halaman situs web,
tidak semua data tersebut dapat terekam media biasanya dalam dokumen Hyper Text Markup
sehingga banyak kasus tidak terekspos dengan Language (HTML) serta protokol yang
baik. Data yang bersangkutan dengan hal ini digunakan adalah Hyper Text Transfer Protocol
memang sulit untuk diperoleh. KPAI (Komisi (HTTP) ( Deepak et al., 2011). PWS (Personal
Perlindungan Anak Indonesia) tidak menerima Web Server) akan dibutuhkann pada sebuah
data yang tidak terekspos karena data yang komputer, karena berfungsi agar halaman web
diterima berdasarkan laporan dan yang terdapat pada komputer server dapat
pengaduan.(Adawiah., 2019). Hal ini dipanggil oleh komputer klien. Webserver ini
menjadikan keamanan anak sebagai hal yang dibutuhkan sebagai perantara komunikasi atau
sangat penting, meskipun tidak semua orangtua transfer data dari mikrokontroler dengan
dapat selalu memantau anak mereka. smartphone melalui aplikasi android. Namun
Pengawasan yang kurang terhadap anak adalah komunikasi mikrokontroler terhadap aplikasi
salah satu penyebab terjadinya tindak kejahatan tidak dapat dipenuhi dengan webserver saja,
terhadap anak, terutama pada orangtua yang karena aplikasi android memiliki API yang
sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak menjadi aturan interaksi dari mikrokontroler
mempunyai waktu banyak untuk terus terhadap aplikasi android.
mengawasi anak mereka. Oleh karena itu
API (Application Programming Interface)
dibutuhkan sebuah inovasi yang dapat
adalah antarmuka perangkat lunak yang
memudahkan orangtua dalam pengawasan
merupakan kumpulan instruksi yang dirangkum
terhadap anak mereka. IoT (Internet of Things)
menjadi library, API dirancang untuk
merupakan inovasi yang efektif dalam mengatasi
menjelaskan bagaimana satu perangkat dapat
permasalaham tersebut, IoT dibutuhkan untuk
berkomunikasi dengan perangkat lainnya. API
memungkinkan mikrokontroler terhubung
memiliki aturan-aturan didalamnya yang
dengan perangkat lain menggunakan internet,
mengatur bagaimana perangkat lunak dapat
sehingga dapat mengirimkan data koordinat
berinteraksi untuk mengakses resource yang
lokasi dari si anak kepada orangtua saat anak
terdapat di dalam perangkat lunak tersebut
dalam keadaan bahaya dan menekan push button
melalui interface (fungsi, syntax, protokol) yang
pada sistem untuk meminta pertolongan.
telah tersedia tanpa perlu tahu bagaimana
IoT merupakan jaringan dari sebuah perangkat lunak tersebut dibuat. Dalam
perangkat yang mampu berkomunikasi atau perancangan yang akan dilakukan, API yang
mentransfer data melalui jaringan dengan akan digunakan pada sistem ini adalah Telegram
sendirinya menggunakan konektivitas IP tanpa API.
interaksi dari manusia ke komputer. (Nirmala, &
Pada penelitian ini penulis merancang
Sachchidanand 2015). IoT (Internet of Things)
sebuah sistem kemanan anak berbasis IoT
merupakan konsep komunikasi machine to
menggunakan modul GSM SIM900 dan modul
machine atau machine to application yang
GPS NEO6M, alat akan diberi trigger berupa
diturunkan dari teknologi Wireless Sensor
push button sehingga data akan diproses terlebih
Network atau bisa disingkat dengan WSN.
dahulu kemudian ditransfer ke Telegram API .
(Ichsan et al.,2018). Selain itu IoT (Internet of
Setelah data diproses API, maka selanjutnya data
Things) menjadi satu dari enam teknologi yang
akan diteruskan oleh chatbot Telegram ke
berevolusi hingga tahun 2025, IoT dapat
aplikasi Telegram yang sudah di install pada
dimanfaatkan untuk beberapa lingkungan seperti
ponsel orangtua sehingga mereka dapat
rumah. (Ichsan et al.,2018). Dalam melakukan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 829

mengakses informasi lokasi dari anak mereka perancangan sistem ini ada beberapa perangkat
ketika membutuhkan pertolongan ataupun dalam keras yang digunakan yaitu modul GSM
keadaan bahaya. Dengan ditulisnya skripsi ini (SIM900), modul GPS (NEO6M), Arduino Uno,
diharapkan sistem dapat melakukan tracking dan push button. Cara kerja secara umum dari
terhadap anak melalui ponsel, sehingga orangtua sistem ini adalah, mikrokontroler akan
dapat mengakses informasi lokasi anak ketika terhubung dengan internet melalui modul GSM
mereka dalam keadaan bahaya.Desain yang SIM900 yang sudah dipasang kartu SIM, data
ergonomis, kemudahan dalam penggunaan, serta yang dibaca oleh modul GPS NEO6M akan
kecepatan dan keakuratan data yang dikirim dikirim ke webserver. Setelah SIM900 berhasil
menjadikan sistem ini layak untuk digunakan mengakses webserver, maka data yang dikirim
oleh khalayak umum. Dengan ditulisnya skripsi tadi akan diteruskan oleh chatbot Telegram
ini diharapkan sistem dapat melakukan tracking kepada Telegram ID pengguna yang telah
terhadap anak melalui ponsel, sehingga orangtua didaftarkan pada webserver. Pengiriman data
dapat mengakses informasi lokasi anak ketika dari sistem ini menggunakan push button
mereka dalam keadaan bahaya. sebagai trigger untuk pengiriman data koordinat
lokasi, sehingga sistem hanya akan mengirimkan
2. METODE PENELITIAN
data ketika terjadi penekanan pada push button
Tahap metodologi penelitian bertujuan
yang berfungsi sebagai trigger pada sistem.
mengambarkan tentang tahapan dan alur
penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 1. 2.2 Perancangan Perangkat Keras

Gambar 0.1. Waterfall Diagram

Metode Penelitian terbagi menjadi


beberapa tahapan, yaitu studi literature, analisis
kebutuhan, perancangan sistem, pengujian dan
analisis, dan penarikan kesimpulan.
Gambar 0.3. Skematik Sistem
2.1 Gambaran Umum Sistem
Gambar 3 merupakan skematik hubungan
dari pin pada perangkat sistem. Pada
perancangan ini dilakukan konfigurasi pin
sebagai berikut:

Tabel 0. Konfigurasi Pin GSM SIM900

Arduino GSM SIM900


GND GND
VCC 5V VCC 5V
D7 D7
D8 D8
GND GND
Gambar 0.2. Rancangan Sistem Secara Umum

Pada Gambar.2 menjelaskan desain


rancangan sistem keamanan anak berbasis Tabel 1 merupakan tabel konfigurasi pin
modul GSM yang akan dibuat. Pada GSM SIM900, modul SIM900 sudah tertanam

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 830

pada GPRS shield sehingga dapat langsung di Alurnya yaitu inisialisasi jika S0 memenuhi E0
hubungkan ke pin Arduino Uno menggunakan maka akan akan dilakukan A0 kemudian
pin header, masing-masing pin terhubung sesuai dilanjutkan hingga semua state selesai.
dengan apa yang buat pada tabel 1 Penjelasan state machine pada tabel 4

Tabel 4. Keterangan State Machine Perangkat


Tabel 2. Konfigurasi Pin GSM SIM900 Lunak Sistem

GSM SIM900 GPS NEO6M STATE EVENT ACTION


GND GND S0 GSM begin E0 Inisialisasi A0 Cetak output
5V 5V GSM berhasil “Power Up”
RXD TXD
S1 Akuisisi E1 Berhasil A1 Menampilkan
data GPS melakukan koordinat
Tabel 2 merupakan tabel konfigurasi pin akuisisi data lokasi pada
konfigurasi GPS NEO6M, pin modul GPS ini serial monitor
dihubungjan dengan pin modul SIM900. Modul S2 Pengiriman E2 Berhasil A2 Menampilkan
GPS membaca data koordinat lokasi dan data mengirimkan status
kemudian data tersebut dibaca (komunikasi data ke pengiriman
serial) oleh modul GPRS shield yang pinnya server data pada
serial monitor
terhubung pada pin RXD Arduino Uno. E3 Berhasil A3 Menampilkan
ngirim data status
pengiriman
Tabel 3. Konfigurasi Pin Push Button data pada
serial monitor
Arduino Uno Push Button E4 Gagal dalam A4 Melakukan
GND output mengirimkan pembacaan
D3 Input data hasil data
kembali

Tabel 3 merupakan tabel konfigurasi pin


konfigurasi push button, ketika dilakukan
State machine pada perangkat lunak sistem
penekanan pada push button maka pin D3 akan
memiliki 3 state serta 5 event dan 5 action. Tabel
bernilai 0 atau LOW lalu ketika push button
5.1 merupakan tabel state machine perangkat
dilepas maka input _pullup pada D3 akan aktif
lunak sistem, dimana urutan dari state machine
dan akan terhubung dengan 5V sehingga akan
pada tabel yaitu pada state 0 sistem akan
bernilai 1 atau HIGH.
melakukan GSM begin, lalu jika inisialisasi
2.3 Perancangan Perangkat Lunak berhasil maka akan dicetak “Power Up”. Pada
state 1 modul GPS akan membaca dan
Perancangan perangkat lunak pada sistem melakukan akuisisi data, jika berhasil dilakukan
menggunakan state machine, terbagi menjadi 2 pengiriman maka akan menampilkan koordinat
bagian yaitu state machine perangkat lunak lokasi pada serial monitor.
sistem dan state machine perangkat lunak server. Kemudian pada state 2 akan dilakukan
Berikut adalah uraian dari perancangan pengiriman data, jika data berhasil dikirim ke
perangkat lunak pada sistem: server maka status pengiriman aka muncul pada
serial monitor. Kemungkinan selanjutnya yang
dapat terjadi yaitu berhasil mengirim data dan
gagal mengirim data, jika gagal dalam
pengiriman data maka akan dilakukan
pembacaan data kembali.

Gambar 4. State Machine Perangkat Lunak


Sistem
Gambar 4 merupakan state machine dari
perangkat lunak sistem, dimana terdapat 3 state
Gambar 5. State Machine Perangkat Lunak
yaitu S0, S1, dan S2. Selain itu state machine Server
sistem juga memiliki 5 event dan 5 action.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 831

Gambar 5 nerupakan state machine dari Gambar 6 merupakan prototype sistem


perangkat lunak server , dimana terdapat 2 state ,3 kemanan anak berbasis modul GSM yang
event dan 3 action. pertama dilakukan inisialisasi menggunakan powerbank sebagai sumber daya
kemudian masuk ke state 0, jika event terpenuhi sistem. Arduino, modul GSM SIM900, dan
maka akan diambil action 0, begitu seterusnya modul GPS NEO6M dimasukkan pada case agar
hingga nanti akan sampai kepada terminator terlindung dari air dan sebagainya. Pada case
dimana state akan selesai. Penjelasan lengkap disediakan lubang bagi antena SIM900 dan
state machine pada perangkat lunak server akan sumber daya bagi keduanya. Sedangkan push
dijelaskan pada Tabel 5. button ditempelkan pada sisi luar case aga
mudah untuk ditekan.
Tabel 5. Keterangan State Machine Perangkat
Lunak Server 3. PENGUJIAN DAN ANALISIS
STATE EVENT ACTION
S0 Inisialisasi E0 Berhasil A0 Mendapatkan Pengujian dilakukan untuk mengetahui
token dan ID mendapatkan telegram API kehandalan dan fungsionalitas dari sistem,
chatbot akses sehingga dapat diketahui apakah sistem bekerja
telegram telegram API
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada
S1 Mengirimkan E1 Berhasil A1 Dilanjutkan ke
data ke mengirimkan terminator
pengujian ini akan dilakukan beberapa tahap
chatbot data ke untuk yaitu pengujian keakuratan GPS, QoS SIM900,
telegram chatbot menyelesaikanpush button, , delay pegiriman, serta keakuratan
telegram proses chatbot telegram.
E2 Gagal A2 Diteruskan ke
mengirimkan terminator 3.1 Pengujian Keakuratan GPS NEO6M
data ke untuk
chatbot menyelesaikan Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
telegram proses seberapa akurat data koordinat yang dibaca oleh
modul NEO6M dalam sistem keamanan anak
State machine pada tabel 5 memiliki 2 state, berbasis modul GSM ini. Pengujian dilakukan
3 event, dan 3 action. Pada state 0 akan dengan cara melakukan pembacaan data
dilakukan inisialisasi token dan ID chatbot sebanyak 10 kali pengujian di 5 tempat yang
Telegram pada state 0, kemudian akan masuk ke berbeda-beda dan membandingkan hasil
event 0, karena mendapat akses dari telegram pembacaan data menggunakan GPS smartphone.
API maka akan dilakukan action 0. Proses Pada pengujian ini akan ditampilkan hasil
selanjutnya setelah server berhasil mendapatkan
Tabel 6. Pengujian akurasi modul NEO6M
telegram API maka akan dilakukan pengiriman Lokasi rata-rata selisih
data ke chatbot telegram jika berhasil maka akan Lokasi 1 3,15 m
dilanjutkan ke terminator atau program Lokasi 2 6,58 m
dihentikan, begitu juga jika program gagal akan Lokasi 3 571 m
dihentikan proses tersebut. Lokasi 4 19,6 m
Lokasi 5 10,5 m

2.4 Implementasi Sistem


Berdasarkan tabel 6, modul NEO6M
memiliki nilai selisih yang berbeda-beda, hal ini
dikarenakan pengujian dilakukan di 5 tempat
yang berbeda-beda. Pada lokasi pertama
didapatkan nilai rata-rata selisih sebesar 3,15
meter, lalu 6,58 meter pada lokasi 2, 571 meter
pada lokasi 3, 19,6 meter pada lokasi 4, dan 10,5
meter pada lokasi ke 5. Pengujian di lokasi yang
minim intervensi, modul ini dapat bekerja
dengan baik dan mendapatkan nilai selisih rata-
rata terbaik yaitu 3,15 meter, sendangkan
pengujian dilokasi tinggi intervensi modul ini
Gambar 6 Implementasi Sistem
mendapatkan nilai rata-rata terburuk yaitu 571
meter.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 832

3.2 Pegujian QoS SIM900 sinyal sebanyak 50 kali, dan didapatkan delay
Pengujian ini bertujuan untuk melihat performa minimum yaitu 7,1 detik, nilai maksimal yaitu
dari SIM900 dalam mencari sinyal serta delay 11,8 detik serta nilai rata-rata yaitu 9,8 detik.
dalam pencarian sinyalnya. Pengujian QoS
dilakukan sebanyak 10 kali pengujian pada dua
kondisi yaitu dalam ruangan dan diluar ruangan, 3.3 Pengujian Push Button
sehingga dapat dilihat perbedaan kinerja Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
berdasarkan lokasinya. Hasil pengujian akan fungsionalitas dari push button sebagi trigger
ditampilkan dalam tabel 7. dari sistem. Pada pengujian ini dilakukan
penekanan pada push button sebanyak 10 kali
Tabel 7. Pengujian Kekuatan Sinyal SIM900
Pengujian dalam Ruangan untuk melihat apakah berfungsi sesuai
Value RSSI dBm kebutuhan atau tidak, delay pengiriman akan
18 -77 dBm sekaligus dilakukan di pengujian ini. Hasil
20 -73 dBm pengujian akan di tampilkan pada tabel 9.
18 -77 dBm
18 -77 dBm Tabel 9. Pengujian push button dan delay
21 -71 dBm pengiriman
18 -77 dBm
21 -71 dBm Pengujian Push Button
21 -71 dBm Push Button Delay Pengiriman
20 -73 dBm Berhasil 10 detik
21 -71 dBm Berhasil 10 detik
Berhasil 11 detik
Mean 19,6 -75dBm Berhasil 11 detik
Berhasil 10 detik
Berdasarkan tabel 7, dapat diperhatikan Berhasil 11 detik
bahwa kekuatan sinyal cukup bagus namun Berhasil 11 detik
cenderung berubah-ubah dan tidak stabil. Pada Berhasil 11 detik
pengujian ini didapatkan nilai minimum yaitu 18 Berhasil 10 edtik
Berhasil 12 deti
(-77dBm), nilai maksimum yaitu 21(-71 dBm),
serta nilai rata-rata 19,6 (-75 dBm). Selanjutnya Mean 10,7 detik
pengujian akan dilakukan di luar ruangan, dan
akan dijelaskan pada tabel 8.
Berdasarkan tabel 9, push button memiliki
Tabel 8. Pengujian Kekuatan Sinyal SIM900 keberhasilan sebesar 100% dan berfungsi
Pengujian diluar Ruangan dengan sangat baik sebagai trigger pada sistem
Value RSSI dBm ini, selain itu kita juga mendapatkan nilai
21 -71 dBm
mininum delay pengiriman data yaitu 10 detik,
22 -69 dBm
22 -69 dBm
lalu nilai maksimum pengiriman data yaitu 12
22 -69 dBm detik, serta nilai rata-rata pengiriman data yaitu
22 -69 dBm 10,7 detik.
22 -69 dBm
22 -69 dBm 3.4 Pengujian Chatbot Telegram
22 -69 dBm Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
22 -69 dBm seberapa akurat data yang diteruskan oleh
23 -67 dBm
chatbot Telegram. Pengujian ini dilakukan
Mean 22 -67dBm dengan cara mengirimkan data dari sistem
ke chatbot Telegram sebanyak 30 kali. Hasil
Berdasarkan tabel 8, dapat diperhatikan dari pengujian akan dijelaskan pada gambar
bahwa kekuatan sinyal sangat bagus dan stabil.
7 dibawah ini.
Hal ini merupakan bukti bahwa kekuatan
jaringan dipengaruhi oleh besar kecilnya
obstacle yang ada di lokasi. Pada pengujian ini
didapatkan nilai minimum yaitu 21 (-71dBm),
nilai maksimum yaitu 23(-67 dBm), serta nilai
rata-rata 22 (-67 dBm). Selain itu dipengujian ini
juga dilakukan perhitungan delay pencarian

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 833

Telegram API berfungsi dengan baik.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah
dilakukannya perancangan,implementasi serta
pengujian adalah sebagai berikut:
1. Pada pengiriman data dari sistem ke chatbot
Telegram, modul GSM SIM900 dapat
bekerja dengan baik. Ketika sistem
Gambar 7. Hasil Pemgujian chatbot Telegram dihubungkan dengan sumber daya, SIM900
Berdasarkan gambar 7, chatbot Telegram akan ikut hidup dan mulai mencari jaringan.
memiliki tingkat keakuratan data yang Pada proses pencarian sinyal ini, lokasi
diteruskan sebesar 100%. Sebanyak 30 kali dengan banyak hambatan mempengaruhi
pengujian, tidak terdapat perbedaan data yang kekuatan sinyal. Berdasarkan hasil
dikirim oleh sistem dan yang diteruskan oleh pengujian SIM900, Jaringan pada modul
chatbot ke Telegram ID yang telah didaftarkan SIM900 cenderung lebih stabil ketika berada
di webserver. di lokasi yang minim hambatan dengan nilai
rata-rata kekuatan jaringan terbaik yaitu 22
(-69 dBm) , dan mendapatkan nilai rata-rata
3.5 Pengujian Telegram API
jaringan terburuk yaitu 19 (-75dBm) pada
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
lokasi banyak hambatan. Kecepatan
apakah data yang dibaca oleh NEO6M pada
pengiriman data menggunakan SIM900 juga
sistem benar-benar terkirim ke webserver. Pada
dipengaruhi oleh lokasi pengiriman, delay
pengujian ini dilakukan pengiriman data
terbaik didapatkan dengan pengiriman di
sebanyak 10 kali pengiriman dan pengecekan
lokasi diluar ruangan yaitu 9,8 detik. Modul
status pada webserver. Hasil pengujian
ini bekerja dengan baik dan lebih efektif
dijelaskan pada tabel 10.
karena tidak perlu terhubung wifi untuk
Tabel 10. Pengujian Telegram API
Status delay
melakukan pengiriman data.
OK / Berhasil 10,2 detik 2. Data yang dikirim oleh sistem merupakan
OK / Berhasil 11,1 detik data koordinat lokasi yang dibaca oleh
OK / Berhasil 11,3 detik
modul GPS NEO6M, berdasarkan pengujian
OK / Berhasil 10 detik
OK / Berhasil 11,8 detik modul ini dapat berfungsi dengan baik.
OK / Berhasil 11,2 detik Kehandalan NEO6M juga dipengaruhi oleh
OK / Berhasil 11,1 detik besarnya intervensi, ketika dilakukan
OK / Berhasil 10,3 detik pembacaan data koordinat lokasi di tempat
OK / Berhasil 10,9 detik yang minim intervensi didapatkan nilai
OK / Berhasil 11,2 detik selisih terbaik yaitu 3,15 meter. Sedangkan
pada lokasi tinggi intervensi, keakuratan
Mean 10,9 detik
modul ini menurun dan mendapatkan nilai
selisih terburuk yaitu 571 meter. Setelah
Berdasarkan tabel 10, dapat kita lihat bahwa NEO6M berhasil membaca data, maka
Telegram API berfungsi dengan baik sesuai yang
sistem dan akan di trigger untuk melakukan
diharapkan. Dalam 10 kali pengujian didapatkan
initHTTP ke webserver yang kemudian data
rasio keberhasilannya dalam menerima data
diteruskan chatbot Telegram ke ID Telegram
adalah 100% dan pada pengujian ini juga
pengguna. Berdasarkan pengujian tingkat
didapatkan delay pengiriman data dari sistem ke
keakuratan data yang diteruskan oleh
Telegram API. Nilai delay yang didapatkan ada
chatbot adalah 100% , tidak ada perbedaan
tiga yaitu delay minimum, maksimum,dan rata-
data dan tidak ada data yang loss.
rata. Delay minimum dari pengujian adalah 10
detik, delay makasimum sebesar 11,8 detik dan 3. Secara keseluruhan kinerja dari Sistem
rata-rata delay adalah 10,9 detik. Setelah bekerja dengan baik, modul SIM900 dapat
melakukan pengujian, dapat disimpulkan bahwa mencari jaringan dan melakukan request

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 834

terhadap webserver. Keakuratan data dari Stalker, K., & McArthur, K. (2012). Child abuse,
NEO6M cukup akurat, tetapi kurang baik child protection and disabled children: A
saat berada di lokasi dengan intervensi review of recent research. Child Abuse
tinggi. Chatbot Telegram mampu Review, 21(1), 24-40.
mengirimkan data yang dibaca sistem
Kusumawardhana, P., Ichsan, M., &
dengan keakuratan 100%, tanpa terjadinya
Primananda, R. Implementasi
loss data. Push button pada sistem berkerja
Penyimpanan Data Sensor Nirkabel
dengan baik sebagai trigger pada sistem,
dengan MongoDB pada Lingkungan IOT
dengan menekan tombolnya.
Menggunakan Protokol MQTT. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer, vol.2, no.9, p.
4.2 Saran
3391-3399, peb. 2018. ISSN 2548-964X.
Saran yang bisa di ambil dari perancangan Tersedia pada <http://j-
sistem oleh peneliti untuk pengembangan ptiik.ub.ac.id/index.php/j-
penelitian selanjutnya adalah: ptiik/article/view/2291 >. Tanggal akses:
1. Dalam penelitian ini komunikasi sistem 02 Juli 2020.
bersifat satu arah, sehingga penelitian Al Adawiah, R. (2019). Child Abuse dan
selanjutnya bisa mengubah menjadi Keamanan Lingkungan Anak dalam
komunikasi dua arah. Menyongsong Bonus Demografi 2025-
2. Fitur chatbot Telegram pada sistem ini 2030. Krtha Bhayangkara, 13(1), 17-43.
hanya memiliki fitur untuk menerima data, Ranger, S., 2018. What is the IoT? Everything
sehingga peneliti selanjutnya bisa you need to know about the Internet of
menambahkan lagi berbagai macam fitur Things right now. [Online] Tersedia
untuk mengakses sistem. melalui:
3. Dalam perancangan sistem selanjutnya bisa <https://www.zdnet.com/article/what-is-
mengganti mikrokontroler yang lebih kecil the-internet-of-things-everything-
serta modul GPS yang lebih akurat lagi youneed-to-know-about-the-iot-right-
sehingga lebih efektif dalam penggunaanya. now/>
Singh, S., & Singh, N., 2015. Internet of Things
DAFTAR PUSTAKA (IoT): Security Challenges, Business
Karia, D. C., Adajania, V., Agrawal, M., & Opportunities & Reference Architecture
Dandekar, S. (2011, July). Embedded web for E-commerce. [Online] Tersedia
server application based automation and melalui:<
monitoring system. In 2011 International https://ieeexplore.ieee.org/document/738
Conference on Signal Processing, 0718> [diakses 6 Februrari 2020]
Communication, Computing and
Networking Technologies (pp. 634-637).
IEEE.
Anisa, N., 2019. Jenis IoT Network Protocols.
[Online] Tersedia di: https://sis.binus.ac.-
id/2019/11/15/jenis-iot-network-
protocols/
[Diakses 6 Febuari 2020].
_____,Arduino Uno Datasheet: ATmega328,
https://datasheet.ocotpart.com/A000066A
rduino-datasheet-38879526.pdf
Ichsan, M., Kurniawan, W,. & Akbar, S., 2018.
UDP Pervasive Protocol Intregation with
IoT for Smart Home Environment using
LabVIEW.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai