Anda di halaman 1dari 3

Dicky Syahfitra UAS M.

Perbankan

192103028

D-III Kesekretariatan

1).C.Rasio Rentabilitas

2).C.Bentuk Tunggal

3).C.Product,Price,Place,Process

4). D.Berusaha mempertahankan nasabah yang lama karena nasabah lama yang telah

memberikan keuntungan buat bank

5) Modal inti merupakan modal yang berasal dari para pemegang saham bank. Modal ini
berfungsi sebagai penyangga dan penyerap kegagalan bank serta melindungi para pemegang
rekening wadiah (titipan) atau qard (pinjaman).

Komponen Modal Inti :

1) Modal yang disetor oleh pemilik saham


2) Aigo saham,
3) Modal sumbangan
4) Cadangan umum
5) Cadangan tujuan
6) Laba ditahan,
7) Laba tahun lalu
8) Laba tahun berjalan
9) Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan

Modal Pelengkap

Modal Pelengkap  adalah supplementary capital yaitu modal bank yang terdiri


atas modal pinjaman, pinjaman subordinasi, dan cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba.

Komponen Modal Pelengkap

1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap


2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif/PPAP (maks. 1,25% dari ATMR)
3. Modal Pinjaman
4. Pinjaman Subordinasi (maks.50% dari Modal Inti) 5. Peningkatan harga saham pada
portofolio tersedia untuk dijual (45%)
6) Analisis CAMEL pada prinsipnya merupakan suatu metode analisis rasio-rasio keuangan untuk
mengukur kondisi keuangan suatu lembaga atau perusahaan perbankan.

 Capital (Modal) – Tingkat kesehatan bank dari aspek modal dinilai atau diukur
menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini merepresentasikan kemampuan
bank dalam menggunakan modalnya sendiri untuk menutup penurunan aktiva yang
disebabkan oleh adanya kerugian yang timbul atas penggunaan aktiva tersebut.

 Asset (Aktiva) – Kualitas aktiva yang produktif mencerminkan kinerja keuangan


perusahaan perbankan. Penilaian kualitas aktiva dilakukan dengan membandingkan
antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan total aktiva produktif sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia.
 Management (Manajemen) – Penilaian manajemen menentukan apakah suatu institusi dapat
bereaksi baik terhadap tekanan keuangan. Peringkat komponen ini dicerminkan oleh
kemampuan manajemen untuk menunjukkan, mengukur, menjaga, dan mengendalikan risiko
kegiatan harian dalam perusahaan.
 Earnings (Pendapatan) – Bank yang sehat tentu akan dilihat dari kemampuannya
memperoleh pendapatan berupa laba. Semakin besar laba yang diperoleh menunjukkan
bahwa kinerja bank semakin baik dan kondisi keuangannya semakin sehat.
 Liquidity (Likuiditas) – Aspek likuiditas berkaitan dengan kemampuan bank dalam
membayar utangnya. Semakin mampu suatu bank membayar utang, maka
semakin likuid bank tersebut.

7). QUICK RATIO


Dik : Cash assets
- KAS Rp.60.500.000
-Giro Pada Bank Indonesia Rp.422.000.000
-Giro Pada Bank lain Rp.122.000.000
-Aktiva Likuid dalam valuta Asing Rp.370.000.000
Jumlah cash assets Rp.974.500.000

Deposito

-Giro Rp.1.025.000.000
-Tabungan Rp.345.000.000
-Deposito Berjangka Rp.525.000.000
-Jumlah Deposito Rp.1.895.000.000

Quick Ratio = cash assets/total deposit x 100%


974.500.000/1.895.000.000 x 100%

Quick Ratio= 51.42%

Investing Policy Ratio


Dik: Securities
Efek-efek Rp.93.750.000
Deposito Rp.525..000.000
Jumlah Rp.618.750.000
TOTAL DEPOSIT = Rp.1.895.000.000

Investing policy ratio = securities/total deposit x 100 %


Rp.618.750.000/1.895.000 x 100 %
Investing policy ratio = 32,65%

8). Operating income


- Jumlah pendapatan bunga = 310.000.000
- Pendapatan operasional lainnya = 234.500.000
Jumlah operating income = 544.500.000

Operating expenses
- Beban bunga = 113.750.000
- Beban operasional = 181.250.000
Jumlah operating expenses = 295.000.000
Gross Profit Mrgin = 544.500.000 – 295.000.000 / 544.500.000 x 100% = 45, 82%

Anda mungkin juga menyukai