Anda di halaman 1dari 32

TEKHNIK

PENGAWASAN DAN MENGANALISA


LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Ki HEVY SUJONO, SE.MSi


KONSULTAN KOPERASI
KLINIK KOPERASI DAN UMKM BANYUWANGI
Jln. Adi Sucipto No. 76 BANYUWANGI
Hp. 081 358 456 814
IDENTITAS PENYAJI MATERI
NAMA : Ki HEVY SUJONO, SE, MSi
JABATAN : KONSULTAN KOPERASI
INSTANSI : KLINIK KOPERASI DAN UMKM BANYUWANGI
ALAMAT : RUMAH Jln. Riau No. 61 Kel. Lateng - BANYUWANGI
HP : 081 358 456 814

RIWAYAT PEKERJAAN :
1. Staf Biro Keuangan KEMENTERIAN KOPERASI dan PKM RI Jakarta.
2. Kepala seksi Kelembagaan Koperasi di Diskop Banyuwangi .
3. Kepala Bidang Usaha Koperasi di Diskop Banyuwangi.
4. Pensiun tahun 2012.

KEGIATAN YANG DI TEKUNI SAAT INI :


1. Fasilitator Nasional Koperasi Jasa Keuangan.
2. Pengurus PKP-RI Kab. Banyuwangi.
3. Dosen Akuntansi di Univertitas Bakti Indonesia
4. Konsultan Koperasi di Klinik Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi ;
5. Mengurus sawah dan Kebun.

HEVY SUJONO, SE, MSi


Dasar Hukum
• Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
• Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Simpan Pinjam Oleh Koperasi
• Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.
19.5/Per/M.KUKM/VIII/2007 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi
Indonesia.
• Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 19/Per/M.KUKM/XI/2008
tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi
• Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/X/2009
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam.
• Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KSP / USP
• Standar Operasional Manajemen dan Standar Operasional Prosedur
KSP /USP
• Peraturan Khusus KSP / USP
PERANGAT ORANISASI KOPERASI

RA

RUS WAS
HASIL MUSAWARAH

1. KEPUTUSAN RAPAT ANGGOTA.


2. KEPUTUSAN RAPAT PENGURUS.
3. KEPUTUSAN RAPAT PENGURUS DAN
PENGAWAS.
RUMUS

HUTANG

HARTA
MODAL
Pos-pos DEBET dalam NERACA al :
ASET :

A. ASET LANCAR :
Kas /Bank
Piutang ;
Pendapatan yang masih harus diterima
Biaya Dibayar Dimuka
Penyisihan Penghapusan Piutang Tak Tertagih.

B. ASET TIDAK LANCAR :


1.Penyertaan pada Koperasi :
 Simpanan pokok dan wajib dll;
 Surat – Surat Berharga
2. Aktiva Tetap :
Tanah;
Gegung;
Mesin-Mesin;
Peralatan / Inventaris Kantor
Akumulasi Penyusutan Aktiva
Aktiva Tak berujud
Aktiva Lain-Lain
Pos-pos KREDIT dalam NERACA al :
A. KEWAJIBAN / HUTANG :
Kewajiban / hutang jangka pendek :
• Simpanan Sukarela;
• Tabungan;
• Hutang Bank;
• Dana-dana;
• Dll.
Kewajiban / hutang Jangka Panjang :
• Hutang Bank;
• Simpanan Berjangka.
• Dll.
B. EKUITAS / MODAL SENDIRI :
• Simpanan pokok atau modal di setor bagi USP;
• Simpanan Wajib atau modal tetap tambahan;
• Modal penyertaan ( jika ada );
• Cadangan Umum;
• Cadangan resiko;
• Hubah / donasi;
• Selisih Hasil Usaha
Pos-pos KREDIT dalam PHU al :
a. Pendapatan Operasional
 Pendapatan Jasa Pinjaman;
 Pendapatan Administrasi;
 Dll.
b. Pendapatan Non Operasional
 Pendapatan Bank
 Dll.
Pos-pos DEBET dalam PHU al :

• BIAYA :
 Beban Pokok
 Beban Operasional
 Beban Perkoperasian
 Beban Operasinal Lainnya
Penggolongan Rekening-rekening dalam Akuntansi
Koperasi
Rekening2 ASET

Rekening2
Rekening Riil HUTANG

Rekening2
Rekening MODAL
Buku Besar
Rekening2
Pendapatan
Rekening
Nominal
Rekening2
Beban
MUTASI REKENING
JENIS REKENING PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO
1. Aktiva Debet Kredit Debet
2. Hutang Kredit Debet Kredit
1. Modal Kredit Debet Kredit
2. Pendapatan Kredit Debet Kredit
3. Beban Debet Kredit Debet
Sistem Perkiraan/Nomor Rekening
• Sistem Kode/Nomor Rekening
• Struktur Penggolongan Perkiraan
 Golongan 1 : Aset/Harta
 Golongan 2 : Hutang/Kewajiban
 Golongan 3 : Modal/Kekayaan Bersih/Ekuitas
 Golongan 4 : Pendapatan Operasional
 Golongan 5 : Beban Pokok pelayanan
 Golongan 6 : Beban Operasional
 Golongan 7 : Pendapatan Non Operasional
 Golongan 8 : Beban Non Operasional
Langkah-langkah pemeriksaan dan Analisa
Laporan Keuangan
1. Legalitas :
a.AD / ART ( ada / tidak )
b.SIUP, NPWP dll ( ada / tidak ).
c.Persus-persus ( ada / tidak ).
2. Bidang Organisasi :
d.Keanggotaan;
e.Pengurusan;
f.Pengawas;
g.Karyawan.
3. Bidang usaha :
4. Bidang Keuangan / permodalan.
MEMBANDINGKAN ANTARA RENCANA USAHA DAN REALISASI USAHA.

NO URAIAN RENCANA REALISASI CAPAIAN


(%)
1 PENDAPATAN XXXX XXXX X%
2 BEBAN XXXX XXXX X%
3 SHU XXX XXX X%
Defesiasi = rata-rata realisasi x 100 % = xxx % ( idial +/- 20 % )
rata-rata rencana
Tekhnik Analisa Laporan Keuangan

• Analisa Vertikal
• Analisa Horisontal
• Analisa Rasio Keuangan
• Analisa Sumber dan Penggunaan
Kas dan Modal
Analisis Vertikal
(Common Size)

Analisis common size disusun dengan jalan


menghitung tiap – tiap perkiraan dalam
laporan laba rugi dan neraca menjadi
proporsi dari total kekayaan atau dari total
aktiva.
CONTOH ANALISIS COMMON SIZE
2004 2003 2004 2003
(Rp) (Rp) (%) (%)
Aktiva

Kas 3.500 2.500 23.03 20.92


Kas di Bank 2.750 2.000 18.09 16.74
Piutang 6.000 5.000 39.47 41.84
PPAP (1.500) (1.000) 9.87 8.37
Sewa dibayar dimuka 1.250 1.250 8.22 10.46
Perlengkapan kantor 200 200 1.32 1.67
Jumlah aktiva 15.200 11.950 100.00 100.00
ANALISIS HORISONTAL /
PERBANDINGAN
Adalah metode dan teknik analisa dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua
periode atau lebih dengan menunjukkan:

1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam mata


uang.
2. Kenaikan atau penurunan dalam nilai mata uang.
3. Kenaikan atau penurunan dalam persentase.
4. Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
5. Persentase dari total
CONTOH ANALISA HORISONTAL

+/-
2012 2011
Rp %

Aktiva

Kas 3.500 2.500 1.000 40


Kas di Bank 2.750 2.000 750 37,5
Piutang Dagang 6.000 5.000 1.000 20
PPAP (1.500) (1.000) 500 50
Sewa dibayar dimuka 1.250 1.250 0 0
Perlengkapan kantor 200 200 0 0
Jumlah aktiva 11.950 15.200
Aspek Permodalan
1. Rasio Modal Sendiri Terhadap Aset (ETA)
Modal Sendiri
ETA = Total Aset

Rasio ini berfungsi untuk melihat kemampuan


koperasi dalam menghimpun modal sendiri.
2. Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Modal Sendiri Tertimbang

CAR = ATMR

Rasio ini berfungsi untuk melihat kemampuan


koperasi dalam membackup Aktiva sesuai dengan
bobot resikonya.
Modal Sendiri Tertimbang

Bobot
Pengakuan Modal
  Komponen Modal Nilai (Rp) Resiko (%) Tertimbang

1 2 3 4= (2) x ( 3 )
MODAL SENDIRI      
1. Modal anggota      
a. Simpanan Pokok 100
b. Simpanan Wajib 100
2. Modal Penyertaan 50
4. Cadangan Umum 100
5. Cadangan Tujuan resiko 50
6. Modal sumbangan 100
7. SHU belum dibagi 50
Modal Sendiri tertimbang    

23
 ATMR adalah jumlah hasil kali setiap komponen Aktiva KSP/USP Koperasi yg
terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
 Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan menjumlahkan hasil perkalian nilai
nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot resiko masing-masing
komponen aktiva.

Nilai Bobot Resiko Aktiva


No Komponen Modal
(Rp) (%) Tertimbang
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

1. Kas/Bank 0
2. Tabungan & Deposito/simp.
20
Berjangka
3. Surat-surat berharga 50
4. Pinjaman yang diberikan kpd
100
Anggota (NettO)
5. Pinjaman yang diberikan
calon anggota, Koperasi Lain 100
dan anggotanya
6. Penyertaan pada koperasi,
100
anggota dan pihak lain
7. Pendapatan ymhditerima 50
8. Aktiva tetap (nilai buku) 70
ATMR

24
Analisa Likuiditas

Current ratio = Aktiva lancar x 100 %


idial 150 % s/d 200 %
Hutang lancar

Quik ratio = Aktiva lancar – persediaan x 100 %


Hutang lancar Idial 100 % s/d. 150 %

Cash ratio = Kas + Bank x 100 %


10 % s/d. 15 %
Hutang lancar

Rasio ini dapat menunjukkan sejauh mana aktiva


lancar dapat menutupi semua kewajiban lancar.
• Rasio Kas (Cash Ratio)

Kas + Bank
Cash Ratio =
Hutang Lancar

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan


kas yang sesungguhnya untuk memenuhi hutang-
hutangnya tepat waktu.
Analisa Solvabilitas
• Rasio Total Aset Dibandingkan Dengan
Total Hutang (total asets to total debt)

Total Aset
total asets to total debt =
Total Hutang

Rasio yang rendah menunjukkan adanya pinjaman


yang besar.
• Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Hutang (Net
Worth to Debt Ratio)

Modal Sendiri
Net Worth to Debt Ratio =
Total Hutang

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan


koperasi dalam melunasi semua kewajibannya
dengan menggunakan modal sendiri.
Aspek Rentabilitas
• Rentabilitas Aset (ROA)

SHU Sebelum Pajak


ROA=
Aset

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan


koperasi dalam memperoleh hasil usaha dengan
memanfaatkan keseluruhan dana yang
ditanamakan dalam aktiva untuk operasi koperasi
sehingga menghasilkan keuntungan.
Rentabilitas Modal Sendiri (ROE)

SHU Setelah Pajak


ROE=
Modal Sendiri

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan


koperasi dalam memperoleh hasil usaha dengan
memanfaatkan keseluruhan modal sendiri untuk
operasi koperasi sehingga menghasilkan
keuntungan.
Kesimpulan: Bandingkan Hasil Analisa
dengan Kontruksi Ideal
• Struktur aset dan struktur hutang dan modal
dalam neraca yang Ideal
Kas + Bank 15%
35% Hutang Lancar
Piutang 60%

15 % Hutang Jangka Panjang


Penyertaan 5%

50% Modal Sendiri


Aktiva Tetap dan Sarana 25%

Anda mungkin juga menyukai