Anda di halaman 1dari 2

ANTARA TAWAKKAL DAN PUTUS ASA

Tawakal berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT, tidak bergantung kepada makhluk
atau benda lain, setelah melalui usaha yang sungguh-sungguh.

Menurut cerita seorang sahabat Nabi SAW, Anas bin Malik, pada suatu hari ada
seorang laki-laki berhenti di depan masjid untuk mendatangi Rasulullah. Unta
tunggangannya dilepas begitu saja tanpa ditambat. Rasulullah bertanya, ''Mengapa
unta itu tidak diikat?'' Lelaki itu menjawab, ''Saya lepaskan unta itu karena saya percaya
pada perlindungan Allah SWT.''

Orang yang tawakkal bermotivasikan kalimat hauqalah

‫اَل َح ْو َل َو اَل قُ َّوةَ اِاَّل ِباهللِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬
Yang artinya: “tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
yang Maha Tinggi lagi Maha Agung

Orang yang beriman memiliki ciri tawakkal, sebagaimana firman Allah

       


      
  
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(QS. Al Anfal:2)

Allah mencintai orang yang tawakkal, sebagaimana firman Allah

         


 
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali
Imran: 159)

Jaminan Allah kepada orang yang bertawakkal, sebagaimana firman Allah


          
        
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(Ath–thalaq:3)

Antara tawakkal dan putus asa batasannya sangat tipis. Karena sangat tipis, bila tidak
berhati-hati seseorang dapat terperangkap pada sifat putus asa
Putus asa sangat dibenci oleh Allah. Putus asa itu hanya dimiliki orang-orang kafir
Sebagaimana firman Allah
           
   
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(QS. Yusuf : 87)

Anda mungkin juga menyukai