Anda di halaman 1dari 3

KONSEP TAWAKUL DALAM ISLAM

Syeikh Abdullah bin Muhammad


menyatakan bahawa tawakal itu
tindakan seorang hamba
Dari Sudut Bahasa: Tawakul menyandarkan urusannya kepada
berasal daripada perkataan Allah S.W.T. semata-mata dalam
‘wakala’ yang beerti menyerahkan, semua urusan mahupun urusan
tawakal kepada Allah. agama dan juga duniawi.

PENGERTIAN
TAWAKUL

Dari sudut Istilah: Menyerahkan


Al Hassan menyatakan bahawa
perkara kepada Allah dan
tawakal itu ialah redha kepada
keyakinan bahawa Allah akan
Allah.
menguruskannya dengan baik.

DALIL:

“...Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha


Melihat akan hamba-hambaNya.” ( Surah Al-Mu’min:ayat 44)

- Dalam ayat ini, memperlihatkan bahawa Allah merupakan tempat untuk kita
menyerahkan segala urusan kita setelah berusaha dengan sedaya-upaya.
Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui dan melihat terhadap apa-apa yang
dilakukan oleh para hambanya.

CONTOH TAWAKUL
NABI DAN SAHABAT

- Dari Umar bin Khattab r.a. berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah saw.
bersabda, “Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah swt. dengan
tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rezeki (oleh Allah
swt.), sebagaimana seekor burung diberi rezeki; ia pergi pagi hari dalam keadaan
lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang. (HR. Ahmad, Tarmidzi
dan Ibnu Majah)

Dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah saw. senantiasa berdoa, “Ya Allah, hanya
kepada-Mu lah aku menyerahkan diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya
kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah aku bertaubat, hanya
karena-Mu lah aku (melawan musuh-musuh-Mu). Ya Allah, aku berlindung dengan
kemuliaan-Mu dimana tiada Tuhan selain Engkau, janganlah Engkau
menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak pernah mati, sedangkan jin dan
manusia mati.” (Muslim)

Dalam surah An-Naml:

Nabi Sulaiman berkata: “…Wahai Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada
orang tuaku, supaya aku dapat mengerjakan kebajikan yang Engkau rerdhai serta
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
salih.” (An-Naml:19)

SALAH FAHAM
TAWAKUL

1. Tidak mahu berusaha


Terdapat segelintir manusia yang tidak mahu berusaha untuk mencapai kehendak
hati. Mereka hanya bertawakal dan mengharapkan kehendak ataupun kejayaan
akan datang tanpa perlu melakukan sebarang usaha bagi memperolehinya.
Bertawakal kepada Allah itu adalah merupakan suatu kepercayaan dan kesedaran
bahwa setiap dan segala sesuatu berada dalam kendalian Allah.

“Allah mengatur semua urusan makhluk-Nya.” (Ar-Ra’du:2)


2. Tidak Yakin dengan tawakal kepada Allah.
- Ketidakyakinan terhadap tawakal boleh mengakibatkan kesan yang buruk
seperti mengugat keimanan kerana tidak dengan kuasa Allah, ketetapan Allah dean
sebagainya.
- Allah SWT menyeru hambaNya supaya bertawakal kepadaNya agar
memperoleh ketenangan hati dan jiwa
- ” Katakanlah! Kami sekali-kali tidak akan ditimpa musibah, kecuali apa yang telah
ditakdirkan Allah kepada kami; dan orang-orang yang beriman hendaklah bertawakal
sepenuhnya kepada Allah itu.” (At-Taubah:51)

3. Riak dan takbur


- Terdapat manusia yang menjadi riak dan takbur terhadap apa yang mereka
perolehi sehingga lupa akan ketetapan yang telah diberikan oleh Allah S.W.T.
Manusia itu mendakwa bahawa segala kejayaan yang diperolehinya adalah hasil
usahanya sendiri.

- Maka sesuatu apapun yang diberikan Tuhanmu itu kepadamu itu, hanyalah
sedikit kesenangan hidup saja di dunia ini. Namun apa yang ada di sisi Allah
jauh lebih baik dan lebih kekal bagi mereka yang beriman mempercayakan diri
kepada Tuhannya. ( As- Syura: 36)

HIKMAH TAWAKUL

1. Tawakal mewujudkan iman


“Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-
benar orang yang beriman”.( Al-Maaidah: ayat 23)
2. Memberikan ketenangan jiwa dan kebahagiaan hati
3. Mendatangkan kesabaran dan kecekalan.
4. Tawakal melahirkan redha terhada Qada’ Qadar.
“Dan kepunyaan Allah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepadaNya
lah dikembalikan urusan-urusan semuanya maka sembahlah Dia dan
bertawakalah KepadaNya” ( Huud:123)

Anda mungkin juga menyukai