Anda di halaman 1dari 5

1

TAWAKKAL

. . ` ` ` - ,` , _ ,, ` , ` . ` -, .` , - ` ` ` _` ,, ,
,` ' _ , _` .` ` - `
"Dan (Allah) memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu" (Ath Thalaq :3)

URGENSI TAWAKAL
Tawakal adalah separuh dari agama. Separuh lainnya adalah inabah,
yaitu kembali kepada Allah dengan menta'ati-Nya dan menjauhi dari
bermaksiat kepada-Nya. Sebab agama itu terdiri dari Isti'anah dan
ibadah. Tawakal adalah isti'anah dan Inabah adalah ibadah, bahkan
merupakan ubudiyah semata-mata dan tauhid murni, jika pelakunya
benar-benar melakukannya. (lihat Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim
2/118)

Allah memerintahkan hamba-Nya agar bertawakal dalam banyak ayat
diantaranya, sebagaimana ayat diatas. Dalam ayat yang lain Allah
berfirman:
` ,` ` ,` ` . , , _ ,
" Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu
benar-benar orang yang beriman"( Al Maidah : 23)
, , , _ , _ , ,
" dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung"
(An Nisa':81)
, ` ' . -`, . _ , .` , ,
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya" (Ali Imran:159)

Rasulullah bersabda:
.. - ,` , , ' .` ,` ` . .` , ` ` - ` -` , , ... . `, . ` ,.`
.` , , , ` , ,` , _ _ , .` ,` , , . , .` ,` ,` , = , . , .` , ` , ` ,
2 | Tawakkal

"Akan masuk surga dari ummatku tujuh puluh ribu orang tanpa
hisab(kemudian Nabi menyeutkan diantaranya) mereka adalah
orang-orang yang tidak minta ruqyah, tidak melakukan tathayyur
(menyandarkan keberuntungan atau kesialan pada sesuatu), tidak
berobat dengan kay (dengan sudutan besi panas), dan mereka
bertawakal kepada Rabb mereka" (Riwayat Muslim)

DEFINISI TAWAKAL
Tawakal artinya menyerahkan urusan kepada pihak lain atau
menggantungkan kepadanya. Hal ini disebabkan karena percaya penuh
kepada yang diserahi atau ketidak mampuan menangani sendiri. (An
Nihayah Fi Gharibil Hadits, Ibnul Atsir 5/221)

Ibnu Qudamah Rahimahullah berkata;"Tawakal merupakan ungkapan
dari penyandaran hati kepada yang disandari. Seseorang tidak tawakal
kepada selainnya kecuali meyakini hal-hal berikut; adanya kecintaan,
ketaatan dan petunjuk. Jika kamu telah mengetahuinya, maka
analogikan dengan tawakal kepada Allah . Jika telah mantap dalam
hatimu, tiada yang berbuat kecuali Allah dan engkau telah meyakini
bawa ilmu, kemampuan dan rahmat Allah sempurna, tiada lagi
qudrah, ilmu, dan rahmat selainnya, maka engkau harus tawakalkan
hatimu kepada-Nya. Jangan berpaling kepada selain-Nya. Jika engkau
tidak mendapati ini dalam hatimu maka ada dua sebab. Pertama;
lemahnya keyakinan terhadap perkara-perkara tadi. Kedua; lemahnya
hati karena digerogoti rasa takut dan was-was yang mendominasi"
(Mukhtashar Minhajul Qasidin, 363)

Imam Ahmad Rahimahullah berkata; Tawakal adalah amalan hati.
Dengan begitu tawakal merupakan amalan yang dilakukan hati, bukan
amalan lisan atau aktifitas anggota badan. Dan tidak termasuk ilmu
pengetahuan" (Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim 2/119)

Ibnu Rajab Rahimahullah berkata; "Hakekat tawakal adalah hati benar-
benar tergantung kepada Allah untuk mendapatkan mashlahat dan
menolak mudharat dari urusan-urusan dunia akhirat" (Jami'ul Ulum wal
Hikam hal567)

Hal senada dikemukakan oleh Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Rahimahulah; "Tawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada
Alah dan mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak
disenangi disertai percaya penuh kepada Allah dan menempuh sebab
yang diijinkan syari'at". Lanjutnya; "Ini adalah definisi yang paling
mendekati kebenaran. Tawakal harus memenuhi dua syarat: Pertama;
Penyandaran kepada Alllah dengan sebenarnya dan nyata, kedua;
Harus menempuh sebab yang diijinkan syari'at" (Qaulul Mufid 2/87-88)

3 | Tawakkal

Lantas apa bedanya dengan yakin? Yakin adalah kekuatan iman dan
keteguhan bagaikan melihat apa yang dikhabarkan Allah dan Rasul-
Nya dengan mata kepala lantaran kekuatan keyakinannya. Yakin
adalah keteguhan dan keimanan yang tidak tersusupi keraguan
sedikitpun. Keyakinan ihi membuahkan tawakal kepada Allah .

Dengan dua hal ini, seseorang akan mendapat apa yang diinginkannya
didunia dan akhirat. Dia hidup dengan nyaman, tenang dan berbahagia,
karena ia meyakini apa yang dikhabarkan Allah dan Rasul-Nya dan
bertawakal kepada-Nya (Bahjatun Nadzirin, Syeikh Salim Bin Ied Al
Hilaly 1/149)

TAWAKAL BUKAN PASRAH
Sebagian orang menyangka bahwa tawakal identik dengan pasrah total.
Ini adalah anggapan yang salah, karena tawakal itu menuntut rasa
optimis dan aktif.

Perhatikanlah ayat berikut ini:
` ` ` - ,` , _ , , ` ,
"Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya" (Ath Thalaq:3)

Dalam ayat ini Allah menjamin akan memberi kecukupan kepada
orang-orang yang bertawakal termasuk rizki. Apakah artinya orang
tersebut tidak berusaha dan tidak bekerja lantas tiba-tiba memperoleh
rizki dari langit? Tentu tidaklah demikian.

Orang yang ingin memenuhi kebutuhannya harus berusaha dan bekerja,
sama halnya orang yang ingin punya anak harus beristri dan mengumpuli
istrinya. Hadits berikut lebih memperjelas:
` ,.` , = ` _` ,.`, ` ,` _` , , ` - = _ .` , , ` ,` ` ` , ` ' ` ,
= , ` _` ,` , , . - ` ,` `
"Seandainya kalian bertawakal kepada Alah dengan sebenarnya niscaya
Allah akan memberi rizki kepada kalian, sebagaimana memberi rizki
kepada burung,mereka pergi pagi dengan perut kosong dan pulang sore
dengan perut kenyang" (Riwayat Tirmidzi, dari umar bin Khathab
dengan sanad shahih)

Tawakal burung adalah dengan pergi mencari makanan,maka Allah
jamin dengan memberikan makanan kepada mereka. Burung-burung itu
tidak hanya diam disarang mereka sambil menunggu makanan datang,
tetapi mereka pergi jauh mencari makanan untuk dirinya dan anaknya.
4 | Tawakkal

Begitu pula seharusnya manusia. Apalagi manusia diberi kelebihan yang
banyak dibandingkan seekor burung. Dalam hadits yang lain disebutkan:
` - _ ` , ' , , , ` ' = ` ,` _ , ~ ' , ` , ' , ,
, ,
"Seseorang berkata kepada Rasulullah : ya Rasulullah, akuikat dia
(onta ini) dan aku bertawakal, atau aku lepas dan aku bertawakal?
Jawab beliau; Ikat lalu bertawakallah" (Riwayat Tirmidzi, dari Anas bin
Malik , dengan sanad Hasan)

Al Hafidz Ibnu hajar Rahimahullah berkata; "Tawakal itu bukan berarti
tidak berusaha dan menggantungkan kepada makhluk, sebab hal itu
justru dapat menyeret kepada lawan dari tawakal. Imam Ahmad pernah
ditanya tentang seseorang yang hanya duduk di rumah atau di masjid
seraya berkata; "Aku tidak akan berusaha sedikitpun sampai datang rizki
kepadaku". Jawabnya; "Orang tersebut jahil, sebab Nabi bersabda;
"sesungguhnya Allah menjadikan rizkiku dibawah naungan pedangku"
dan sabdanya: "Seandainya kalian bertawakal kepada Alah dengan
sebenarnya niscaya Allah akan memberi rizki kepada kalian,
sebagaimana memberi rizki kepada burung,mereka pergi pagi dengan
perut kosong dan pulang sore dengan perut kenyang". Nabi
menyebutkan, kawanan burung tersebut pergi pagi-pagi untuk mencari
rizki. Dan para shahabat berdagang dan memelihara pohon-pohon
korma mereka. Maka contohlah mereka" (Fathul Bari')

Sahl bin Abdillah At Tustari Rahimahullah berkata; " Siapa yang
mencela aktifitas (usaha), berarti dia mencela sunnah, dan siapa
mencela tawakal maka berarti mencela iman. Tawakal adalah
keseharian Nabi dan Usaha adalah sunnah beliau. Maka barangsiapa yang
beraktifitas seperti keadaan Nabi maka janganlah meninggalkan
sunnahnya" (Madarijus Salikin 2/121)

Usai menjelaskan hadits Umar bin Khathab diatas, maka Syeikh
Utsaimin Rahimahullah berkata; "Pada hadits ini terdapat dalil bahwa
manusia ketika tawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka
harus melakukan sebab. Orang yang berkata; "Aku tidak akan menempuh
sebab (berusaha), Aku bertawakal kepada Allah", adalah sesat, dan
ucapannya salah. Orang bertawakal adalah orang yang mengupayakan
sebab dengan menyandarkan upayanya kepada Allah ". Oleh karena itu
beliau mengatakan; "Sebagaimana Allah memberi rizki kepada
burung, dia pergi dalam keadaan lapar". Burung tersebut pergi untuk
mencari rizki, tidak hanya diam disarangnya tetapi pergi mencari rizki.
(Syarh Riyadush Shalihin 2/520)

Nabi adalah orang yang paling tawakal kepada Allah . Namun beliau
tetap melakukan usaha. Beliau ketika bepergian membawa bekal, ketika
5 | Tawakkal

perang uhud memakai dua baju besi, ketika hijrah ke Madinah menyewa
penunjuk jalan. Beliau tidak mengataka; "Aku akan hijrah dan tawakal
kepada Allah, tidak perlu menyewa penunjuk jalan". Beliau juga
berlindung dari dingin dan panas. Hal ini tidak mengurangi tawakalnya.

Namun perlu diingat siapa yang usahanya lebih dominan, otomatis
tawakalnya kepada Allah akan berkurang. Akibatnya keyakinan bahwa
Alah Maha mencukupi akan cacat. Seakan-akan ia memposisikan
usaha tadi menjadi satu-satunya sandaran untuk mencapai tujuan dan
menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Sebaliknya , siapa yang
ketergantungannya kepada Allah berlebihan, mengalahkan upaya (Hanya
tawakal dan meninggalkan usaha) sungguhya telah mencela sifat hikmah
Allah . Sebab Allah adalah Maha Hikmah. Dia mempertautkan sebab
dengan akibat. Orang yang hanya bergantung kepada Allah adalah
bagaikan orang yang menginginkan anak tetapi tidak menikah" (Qaulul
Mufid 2/87-8). Wallahu A'lamu Bish Shawwab
Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo Redaktur Buleti n Dawah An Nashi hah Cikarang Baru -
Bekasi, untuk berl angganan hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080 (Abu Laili )

Anda mungkin juga menyukai