a. Tawakkal berarti penyerahan diri secara total semua urusan hanya kepada Allah SWT.
Tawakkal adalah realisasi keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pengertian ini sesuai dengan Q.S. al-Ma’idah/5:23 “Dan hanya kepada Allah hendaknya
kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman”.
b. Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya
yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya
Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang
menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk
menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak
ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana.
c. Ada yang salah paham dalam melakukan tawakkal. Dia enggan berusaha dan bekerja,
tetapi hanya menunggu. Orang semacam ini mempunyai pemikiran, tidak perlu bekerja,
jika Allah menghendaki menjadi orang kaya tentulah kaya, dan seterusnya.
d. Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau
perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah
menyerah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja
sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan.
e. Tawakkal tidak bisa diartikan kepasrahan secara passif, yang menyiratkan unsur
kemalasan, keputusasaan, dan sikap minimalisme, tetapi kepasrahan secara aktif, sesuai
kapasitas manusia sebagai hamba dan khalifah yang menuntut tanggung jawab.
“berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah
telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu
gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang.
dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar
orang yang beriman”.
(Al-Maidah (5): 23).
“Dan bertawakallah kepada (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang”
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui
dosa-dosa hamba-hamba-Nya”.
(Al-Furqan (25): 58).