Anda di halaman 1dari 5

Nama: Zikri Amrullah

Nim: 12070117481

Matkul: Kewirausahawan

Kelas: Manajemen 5B

Biografi Sukses Sakichi Toyoda

Sakichi Toyoda pendiri dari Toyota sebuah perusahaan otomatif terbesar di


dunia dari Jepang. Ia merupakan seorang Industrialis Jepang. Toyoda merupakan
anak seorang tukang kayu miskin. Namun di Jepang, pendiri Toyota ini disebut
sebagai “Raja Penemu Jepang”. Karir Sakichi Toyoda sering disebut sebagai bapak
revolusi industri Jepang. Dalam hidupnya, Toyoda mengabdikan hidupnya
mempelajari dan mengembangkan perakitan tekstil. Sakichi Toyoda lahir pada
tanggal 14 Februari 1867 di Prefektur Shizuoka Jepang. Dia adalah anak dari Ikichi
dan Ei Toyoda. Ikichi adalah seorang petani yang hidup miskin. Ia juga bekerja
sebagai tukang kayu untuk menghidupi keluarganya. Namun kemampuannya sebagai
tukang kayu sangat terampil. Sehingga dari sini banyak diandalkan banyak orang.

Sakichi lulus dari sekolah dasar. Ia kemudian mulai bekerja membantu


ayahnya saat berdagang. Pemerintahan baru Jepang di bawah Kaisar Meiji. Pada
periode itu dianggap sebagai awal dari masa jepang modern. Di tengah gejolak sosial
itu, seluruh desa tempat tinggal Sakichi dilanda kemiskinan. Dan sejak usia 14 atau
15 tahun, Sakichi Toyoda kemudian memikirkan cara-cara dimana dia bisa berguna
bagi orang orang di desanya. Pada hari-hari ketika tidak ada kegiatan pengerjaan
kayu, Sakichi rajin membaca koran dan majalah. Dia mengajak pemuda setempat
bersama-sama membuat kelompok belajar yang mandiri. Sakichi berusia 18, Sakichi
Toyoda mengetahui bahwa Undang-Undang Monopoli atas Paten yang baru
diberlakukan. Ia kemudian mempelajari undang-undang tersebut dan memiliki ide.
Saat itu juga, Toyoda memutuskan untuk memanfaatkan kebijakan pemerintah itu
dan mencurahkan upaya terbaiknya membuat sebuah penemuan atau sesuatu yang
baru.

Menggunakan metode trial and error, Sakichi Toyoda kemudian mulai


bereksperimen dengan berbagai sumber energi namun belum berhasil. Ia tertarik
dengan alat tenun tangan yang digunakan oleh keluarga petani setempat. Sakichi
berpikir bahwa jika dia dapat menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi alat
tenun tangan itu maka akan membantu banyak orang. Ia kemudian mulai bekerja di
gudang. Ia membuat dan membongkar sejumlah alat tenun. Namun beberapa orang
mulai menganggapnya aneh. Pada tahun tahun 1890, Sakichi pergi ke Ueno di Tokyo
untuk mengunjungi Pameran Mesin. Banyak mesin baru dari pabrikan Jepang dan
luar negeri dipamerkan.

Sakichi Toyoda sangat terkesan. Hampir setiap hari ia mengunjungi pameran.


Tekadnya adalah untuk memahami bagaimana mesin itu bekerja. Tahun 1890,
penemuan pertama Sakichi yang pertama. Penemuannya yakni alat tenun tangan kayu
Toyoda. Sakichi Toyoda kemudian menerima paten pertamanya untuk alat tenun
tersebut pada tahun 1891 saat berusia 24 tahun. Tidak seperti alat tenun sebelumnya,
alat tenun tangan kayu buatan Toyoda hanya membutuhkan satu tangan untuk
beroperasi. Mesin itu juga menghilangkan ketidakrataan dalam kain tenun sehingga
meningkatkan kualitas. Dengan begitu meningkatkan efisiensi dalam bekerja sebesar
40 hingga 50 persen. Namun, alat tenun itu masih digerakkan secara manual. Dan
masih terbatas dalam hal kecepatan dan efisiensi. Jadi Sakichi memfokuskan
bagaimana agar alat tenun tersebut dapat digerakkan oleh listrik.

Pada tahun 1892, Sakichi Toyoda membuka sebuah pabrik kain kecil di
Daerah Taito Tokyo. Di pabrik itu Sakichi Toyoda menggunakan beberapa alat tenun
tangan kayu temuannya sendiri. Kain yang diproduksi oleh pabrik Sakichi kemudian
didistribusikan ke pedagang grosir dan memiliki reputasi yang baik. Sakichi
mengelola operasi pabrik sambil melanjutkan upaya penemuannya. Sayangnya pabrik
itu tidak berjalan dengan baik dan harus ditutup setelah satu tahun beroperasi. Sakichi
kemudian kembali ke kampung halamannya. Ia kemudian tinggal dengan pamannya
di kota Toyohashi di Prefektur Aichi. Disana Sakichi Toyoda melanjutkan usahanya
untuk mengembangkan alat tenun listrik. Sakichi Toyoda kemudian menemukan
mesin penggulung yang sangat efisien pada tahun 1894. Ini adalah perkembangan
yang sangat pesat. Untuk mempromosikan produksi dan penjualan mesin barunya,
Sakichi segera mendirikan Ito Shoten Co di Nagoya. Perusahaan ini kemudian
menjadi Toyoda Shoten Co. dan kemudian berubah menjadi Toyoda Shokai Co.
Setelah penjualan mesin penggulung berjalan sesuai rencana, Sakichi mengalihkan
perhatiannya untuk menciptakan alat tenun listrik. Tidak butuh waktu lama baginya.

Pada tahun 1896, alat tenun listrik buatan Toyoda menjadi alat tenun listrik
pertama di Jepang yang terbuat dari baja dan kayu yang disempurnakan. Mesin itu
dijalankan menggunakan tenaga uap. Mesin itu juga dilengkapi dengan mekanisme
auto stop. Dan harga Mesin itu relatif murah dan sangat meningkatkan produktivitas
dan kualitas dalam menenun. Di sini hak paten mesin tenun otomatisnya kemudian
dijual kepada Platt Brothers & Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan
paten ini, dijadikan modal pengembangan divisi otomotif. Pada tanggal 30 Oktober
1930, Sakichi Toyoda meninggal dunia. Perusahaan Toyota kemudian diserahkan
kepada anaknya Kiichiro Toyoda. Mulai tahun 1933, Toyoda memutuskan
membangun divisi otomotif. Diivisi ini kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya
Kiichiro Toyoda. Sama seperti ayahnya, Kiichiro Toyoda tiada henti menghasilkan
inovasi-inovasi terdepan di zamannya. Toyota Motor Corporation didirikan pada
September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyota. Divisi mobil
perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan
Toyota Motor Corporation seperti saat ini. Berangkat dari industri tekstil, Toyota
menancapkan diri sebagai salah satu pabrikan otomotif yang cukup terkemuka di
seluruh dunia. Merek yang memproduksi 1 mobil tiap 6 detik ini ternyata
menggunakan penamaan Toyota lebih karena penyebutannya lebih enak daripada
memakai nama keluarga pendirinya, Toyoda. Inilah beberapa tonggak menarik
perjalanan Toyota. Toyota merupakan pabrikan mobil terbesar ketiga di dunia dalam
unit sales dan net sales. Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan 5,5 juta unit
mobil di seluruh dunia. Jika dihitung, angka ini ekuivalen dengan memproduksi 1
unit mobil dalam 6 detik.

Dibandingkan dengan industri-industri otomotif lain yang menggunakan nama


pendirinya sebagai merek dagang seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro Honda,
Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford), nama Toyoda
tidaklah dipakai sebagai merek. Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan visi
waktu itu, penyebutan Toyoda kurang enak didengar dan tidak akrab dikenal
sehingga diplesetkan menjadi Toyota. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada
1934. Setahun kemudian mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil
penumpang mereka, A1. Divisi otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1.

Di tahun 1936 mereka meluncurkan mobil penumpang pertama mereka,


Toyoda AA (kala itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan
dari prototipe model A1 dan dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal
diharapkan menjadi mobil rakyat. Konsep produk yang terus dipegang Toyota hingga
sekarang. Empat tahun menunggu dirasa cukup melahirkan perusahaan otomotif
sendiri dan melepaskan diri dari industri tekstil mereka. Kemudian tahun 1937
mereka meresmikan divisi otomotif dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda
seperti nama industri tekstil. Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang
terwakili dalam 8 karakter, dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan
masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri otomotif
merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan seperti apa
kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting. Karena nama Toyoda dianggap
terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis sehingga diubah menjadi Toyota yang
dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun 1937 merupakan era penting kelahiran Toyota
Motor Co, Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang. Semangat
inovasi Kiichiro Toyoda tidak pernah redup. Toyota kemudian berkembang menjadi
penghasil kendaraan tangguh. Di era 1940-an, Toyota sibuk mengembangkan
permodalan termasuk memasukkan perusahaan di lantai bursa di Tokyo, Osaka dan
Nagoya. Setelah era Perang Dunia II berakhir, tahun 1950-an merupakan pembuktian
Toyota sebagai penghasil kendaraan serba guna tangguh.

Toyota kemudian mengembangkan orototipe Land Cruiser yang keluar tahun


1950. Setahun kemudian meluncurkan secara resmi model awal Land Cruiser yakni
model BJ. Tak lama berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi dominasi Jeep
Willys. Bahkan dengan model-model selanjutnya, Toyota Land Cruiser bisa diterima
di pasar yang kala itu sulit ditembus yakni Amerika Utara. Lewat model ini, Toyota
masuk ke pasar-pasar di berbagai belahan dunia, Termasuk di Indonesia yang dikenal
sebagai sebagai Toyota Hardtop Land Cruiser FJ40/45.

Di Afrika, model-model Toyota Land Cruiser ini digunakan sebagai


Technical alias jip bersenjata yang dibekali senapan mesin ringan, berat atau bahkan
senjata basoka tanpa tolak balik (Recoilless bazooka) dan diterjunkan sepanjang
konflik-konflik bersenjata dengan kinerja sangat tangguh. Toyota tidak hanya dikenal
melalui Toyota Land Cruiser. Mereka juga mengembangkan model yang menjadi
favorit dunia, sedan kecil. Lewat Corolla yang memulai debutnya pada tahun 1966,
sedan mungil generasi awal ini memakai penggerak belakang mengubah tatanan
sedan bongsor yang populer saat itu menuju arah sedan kecil yang kompak, irit dan
ringkas.Memasuki tahun 1975, Corolla masuk dalam generasi ketiga dan terjual lebih
dari 5 juta unit. Hal yang menakjubkan ini masih kokoh hingga sekarang. Mesin
mobil Corolla ini kemudian digunakan di Indonesia sebagai mesin untuk kendaraan
niaga keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal yang dikenal sebagai Kijang
Buaya.

Di tahun 1990-an, Toyota semakin membuktikan bahwa mobil Jepang dapat


bersaing dengan mobil Eropa dan Amerika. Toyota menjelma menjadi produsen
mobil yang memiliki fasilitas produksi di banyak negara, mulai dari wilayah Amerika
hingga wilayah Asia seperti Indonesia. Perusahaan Toyota terus melakukan inovasi
mengembangkan produk otomotif terbaik sesuai dengan semangat pendirinya yakni
Sakichi Toyoda.

Anda mungkin juga menyukai