DEKAT DENGAN ALLAH DENGAN 3 RAHASI ALLAH diperintahkan oleh Allah Swt dan Rasulullah Saw di setiap model
wt dan Rasulullah Saw di setiap model musim yang kita lalui
(Muhammad Alfithrah Arufa, M.Pd.I) selama ini. Memang, kita mudah terbiasa dengan Cuaca bangsa ini, namun kita mungkin belum Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah terbiasa dengan bersyukur atas nikmat Alam yang Allah Berikan Memang, kita bisa nyaman dengan menggunakan teknologi canggih, namun kita Tidak terasa saat ini kita berada di Bulan Jumadil Akhirah. Tepatnya Jum‟at tgl 2 mungkin belum nyaman berdakwah dan beribadah lewat teknologi canggih Jumadal Akhirah, Dalam Kalender Islam Bulan ini adalah bulan urutan ke-6, Bulan yang penamaannya diambil dari keadaan Musim bangsa Arab. Selama 2 bulan berturut-turut Memang, kita mampu mengingat tren dan gaya hidup Modernisasi, namun kita Terjadi Musim Dingin yang dikenal dengan Musim Syita (dingin), dalam kitab Lisanul sering lupa mengingat nilai-nilai gaya hidup Rasulullah Saw. ‘Araby karya Ibnu Manzur : pengambilan kata Jumadil Ula atau Jum. Akhiroh diambil Memang kita mudah mencari Ilmu Agama dengan cepat dan Instant, Namun kita dari kata Jamada yang dalam Bahasa arab yang memilki arti “Beku”, menyesuaikan tidak mudah mendapatkan manfaat dan berkahnya ilmu dan guru. keadaan musimnya yakni air yang beku di musim dingin. Memang kita mudah untuk berkomunikasi dan silaturahmi dari jarak jauh, namun terkadang masih menjadikan ukhuwwah Islamiyyah kita makin menjauh. Bulan Jumadil Akhirah juga terkenal di Arab dengan sebutan Milhan/Syaiban dan Kanun al-Akhir. Kata syaiban dan milhan ini dapat ditelusuri dari kata syaib yang berarti „uban‟, Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah dan kata milhan yang berarti „garam.‟ Keduanya menggambarkan keadaan salju di Dari keterangan tersebut tentu kita bertanya-tanya, kenapa problematika tersebut bisa musim dingin yang putih seperti uban atau garam dan terjadi di bulan Jumadal Ula dan terjadi, sepertinya akhlak/sopan santun makin menipis, Iman dan Aqidah terus terkikis. Jumadal Akhirah. Seolah-olah ada hal-hal yang tampak secara jelas sehingga setiap orang bisa menyikapinya dengan mudah. Dan ada pula hal-hal yang tersembunyi sehingga tidak Tentu ada banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan musim dingin ini, diantara mudah untuk menyikapinya. Mungkin kita tidak menyadari bahwa sesuatu yang peristiwa yang ada adalah pada zaman Rasulullah Saw, beliau berperang melawan Bani tersembunyi atau dirahasiakan oleh Allah adalah bagian yang penting untuk disikapi Sulaim di Buhran; mengirim pasukan ekspedisi Zaid ibn Haritsah ke wilayah al-Ish pada dengan kehati-hatian dan ketelitian. Mari kita teliti rahasia itu bersama-sama ! tahun keenam Hijriah; bertempur melawan kaum Yahudi Khaibar pada tahun ketujuh Jika Allah merahasiakan sesuatu, pasti Allah memiliki maksud tertentu tetapi dengan Hijriah; mengirim utusan ke Mu‟tah pada tahun kedelapan Hijriah; mengutus Khalid ibn tujuan yang jelas. Menurut Ali Zainal Abidin bin Husein radhiallahu anhuma, Allah Walid untuk mengajak bani al-Harits di Najran masuk Islam; dan masih banyak lagi menyembunyikan tiga perkara dalam tiga perkara (sebagaimana dikutip Allamah Sayyid peritiwa lainnya. Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitab Al-Fushul al-„Ilmiyyah wal Ushul al- Hikamiyyah) sebagai berikut : Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah اعِِ ِِ َ ََل ََْ ِرِقُووا ِن ْن َ ََ ِْ ِ ُُضا ٍ َ َخبَّأَ ِر: إن اهللَ َخبَّأَ ثَََلثًا ِِف ثَََلث َّ :ْي َر ِضي اهللُ َعْن ُه َها َ ِ ْ ال َزيْن اْ َلعابِ ِديْن َعلِ ُّي ابْن اْحلُس َ ُ ُ َ ََوق Pada kesempatan khutbah kali ini saya tidak akan membahas detail sejarah bulan ِ َو َخبّأَ ِوََليََِِ ِِ َخ ْل ِرِق،ِِ صيَِِ ِِ َشْيئًا َ لَ َع َّل ُس ْخطََِ َِْي ِ صيِِ ِِ َ ََل ََْ ِرِقووا ِنن نع ْ َ ْ ُْ ِ ِ ِ ََاعِِ ِِ َشيئاً َ لَع َّل ِر َ َو َخبَّأَ ُس ْخطَُِ ِ ِْ َن ْع،ِضاُُ َْي َ َ ْ َ ِ ِِل اهلل ً ََ ََل ََرِقُوْوا ِنن ِعبَ ِاد ُِ ا ُّ ِحدا َ لَ َعلُِ َو Jumadal Akhirah dan peristiwa penting di dalamnya, setidaknya dengan pengantar Megenal Waktu dan Peristiwa kita bisa mengambil ibroh dan hikmah bahwa waktu dan peristiwa yang kita miliki haruslah menjadi hal penting untuk diisi dalam kebaikan- Artinya: Ali Zainal Abidin radhiallahu anhuma berkata, “Allah SWT menyembunyikan tiga kebaikan yang dapat mendekatkan kita pada Allah Swt dan RasulNya perkara dalam tiga perkara : ------ 1) Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya, maka jangan Dewasa ini, kita telah melewati banyak perubahan Musim, mulai dari perubahan Musim remehkan sesuatu pun dari ketaatan kepada-Nya, mungkin di situlah letak ridha- dalam bentuk cuaca, Musim dalam bentuk kebiasaan/Budaya, Musim dari bentuk Nya. popolaritas, Musim dalam bentuk Tren dan Gaya Hidup, Hingga Musim dalam bentuk 2) Allah menyembunyikan murka-Nya dalam perbuatan maksiat, maka jangan cara beragama yang serba instan. meremehkan sesuatu dari maksiat kepada-Nya, mungkin di situlah letak murka-Nya. Semua musim ini terus berjalan tanpa henti, dan akan menjadi budaya / Tradisi yang 3) Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara makhluk-Nya, maka jangan membentuk karakter Ummat Manusia, perlahan tapi pasti. Banyak diantara kita terlena meremehkan siapa pun dari hamba-hamba-Nya, mungkan ia adalah wali-Nya.” dengan perubahan-perubahan yang membuat kita nyaman dalam menjalankan (Al-Fushul al-„Ilmiyyah wal Ushul al-Hikamiyyah, Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. kehidupan ini, namun terkadang kita lalai bahwa kita sering keluar dari rel yang 153). Dari kutipan tadi dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut: seseorang adalah waliyullah atau bukan terutama jika upaya ini hanya akan membuat Pertama, Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya. kita meremehkan orang itu setelah kita meyakini bahwa ia bukan seorang wali. Perintah-perintah Allah banyak sekali jumlahnya. Dari yang banyak itu mungkin banyak Justru seharusnya ketika Allah sengaja merahasiakan para wali-Nya dari hamba-hamba- pula yang telah kita laksanakan. Tetapi kita tidak tahu dari amal-amal ketaatan itu Nya, maka kita sebaiknya memiliki keyakinan bahwa setiap orang sebaiknya kita hormati manakah yang mendapatkan ridha dari Allah subhau wata‟ala karena Allah memang sebab mereka memang pantas dihormati karena kemanusiaannya. Allah sendiri tidak memperlihatkan ridha-Nya atas amal-amal itu kepada hamba-hamba-Nya. Hal memuliakan mereka sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur‟an sebagai berikut: ِ ض ْلنَاّم علَى َكثِ ٍري ِِمَّن خلَ ْرِقنَا تَ ْف ِ ِ َآدم و ََح ْلنَاّم ِِ الْب ِّو والْبح ِو ورزقْ ن ِ ض ًيَل ٰ َ ْ ُ َّ َاّ ْم ن َن الطَّيِّبَات َو ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َولَ َق ْد َك َّرْمنَا بَني tersebut dimaksudkan agar hamba-hamba Allah tidak mudah merasa puas, lalu menyia- nyiakan kesempatan melakukan amal-amal kebaikan lainnya. َ ْ Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan suatu amal kebaikan baik yang berat Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut maupun yang ringan, baik yang populer di mata masyarakat maupun yang tidak mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rejeki dari yang baik-baik, dan Kami populer setiap kali ada kesempatan untuk melakukannya. Jangan-jangan Allah lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan, dengan kelebihan yang justru memberikan ridha-Nya atas amal yang kebanyakan orang menganggapnya remeh sempurna.” (QS. Al-Isra‟: 70) temeh. Dalam kaitan ini ada kisah yang sangat penting untuk menjadi rujukan berupa Selain itu, agar kita tidak gampang meremehkan orang lain dan justru terdorong untuk sebuah kisah mimpi yang sangat menarik, yakni kisah tentang bagaimana Imam al- menghormatinya, kita perlu meyakini bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing- Ghazali bisa masuk surga karena kebaikan yang sepele. masing. Cara ini lebih menjamin keselamatan kita dari meremehkan orang lain. Sebuah Dalam karangan Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi, dalam kitab Nashaihul pepatah bahasa Arab menyatakan: „Ibad diceritakan bahwa : Hujjatul Islam Imam al-Ghazali masuk surga sebab ridha Allah . ك لِ ُك ِّل َشْي ٍئ َن ِزيَّة ِ َ َََل َََِْرِق ْو َن ْن ُد ْون itu bukan karena kitab-kitab yang beliau tulis dalam jumlah sangat banyak, tetapi karena membiarkan seekor lalat masuk ke wadah tinta yang beliau gunakan untuk menulis Artinya: “Janganlah engkau meremehkan orang lain sebab segala sesuatu (atau setiap kitab. Lalat itu bermaksud minum karena haus hingga ia puas dan terbang orang) memiliki kelebihannya sendiri (yang kita mungkin tidak memilikinya). meninggalkan Imam al-Ghazali. Wallahu A’lam. Pepatah tersebut sejalan dengan firman Allah subhanahu wata'ala di dalam Al-Qur‟an sebagai berikut: Jamaah Jumat hafidhakumullah, ين آَ َننُوا ََل يَ ْس َخ ْو قَ ْوم ِن ْن قَ ْوٍم َع َسى أَ ْن يَ ُكونُوا َخْي ًوا ِنْن ُه ْم َوََل نِ َساء ِن ْن نِ َس ٍاء َع َسى أَ ْن يَ ُك َّن َخْي ًوا ِنْن ُه َّن ِ َّ َ يَا أَيُّ َها الذ Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya atas perbuatan maksiat yang dilakukan Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki hamba-Nya dan bukannya langsung memberikan hukuman atau azab atas kemaksiatan merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari itu. mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, Setiap kemaksiatan menimbulkan murka Allah kepada pelakunya, namun Allah tidak boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11) memperlihatkan murka-Nya yang dapat dirasakan langsung oleh pelakunya. Oleh karena itu hendaknya kita tidak mengganggap enteng atas kemaksiatan yang telah kita Jamaah Jumat hafidhakumullah, lakukan betapa pun kecilnya sebab bisa jadi Allah telah sangat murka atas kemaksiatan Sekali lagi, Allah sengaja merahasiakan tiga perkara dalam tiga perkara sebagaimana itu. Hal ini maksudnya agar kita tidak meremehkannya. Apalagi kemaksiatan itu disebutkan di atas agar manusia bersikap hati-hati dan berbuat adil baik terhadap dirinya kemudian diikuti dengan kemaksiatan-kemaksiatan lain yang justru menambah murka sendiri maupun orang lain. Kesemua ini tidak lain adalah demi kebaikan kita masing- Allah subhanhu wa ta‟ala. masing baik di dunia maupun akhirat. Intinya adalah setiap kemaksiatan harus menjadi perhatian kita karena bisa jadi Allah ِ بِس ِم اهلل،الوِجيم ِ ِِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ sangat marah atas kemaksiatan itu. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk banyak- ْ ْ َّ أعو ُذ باهلل ن َن الشَّْيطان ُ : ْي َ ْ َو ْأد َخلَنَا وإِيَّاكم ِِ ُزْنَوةِ عبَادُ املُْؤنن،َج َعلَنا اهللُ َوإيَّاكم ن َن ال َفائ ِزين اآلننْي َونَ َف َع ِ ِْن َوإِيّا ُك ْم،الع ِظْي ِم ِ ِ ِ َّ ِ َّ ان ِ الو َْح َ لكم ِِ ال ُرِق ْوآن ً ين َآننُوا اتَّ ُرِقوا اللََِّ َوقُولُوا قَ ْوًَل َسد ْ يدا باََرَك اهللُ ِ ِْل َو banyak memohon ampun dengan memperbanyak istighfar agar Allah mengampuni dosa-dosa yang telah kita perbuat, diikuti dengan penyesalan dan bertobat. َ يَا أَيُّ َها الذ:يم ْ الوح َّ ِ ِ ِ ِ ِ إنُِّ تَعاَ ََل َج ّواد َك ِوْْي َنلك بٌَّو َرُؤْوف َرحْيم.بِاآليات وذ ْك ِو احلَكْي ِم Jamaah Jumat hafidhakumullah, Ketiga, Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara makhluk-Nya. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak meremehkan siapa pun dari hamba-hamba-Nya karena mungkin ia adalah waliyullah. (Bisa jadi, juga ia adalah orang yang lebih sholeh dari pada kita) Dengan kata lain kita sesungguhnya tidak perlu mengorek-ngorek apakah