Anda di halaman 1dari 160

Lembar Laporan

Bimbingan Skripsi

Mahasiswa : Tarmudi
Dosen Pembimbing : Erina Sovania, S.A.B.MIkom
Tanggal Uraian dan Catatan Catatan Mahasiswa Nama dan
Pembimbing Tanda Tangan
Pembimbing
23 Juli 2022 1. Persetujuan Kesediaan Pembahasan
sebagai Dosen mengenai Jurnal dan
Pembimbing Skripsi. Kerangka Penelitian
2. Melakukan Pembahasan
untuk persiapan
pengerjaan skripsi (Jurnal,
Kerangka Penelitian)
30 Juli 2022 1. Penyerahan Bab 1 Revisi Jurnal dan
Penambahan
Inkosistensi

06 Agustus 1. Revisi Bab 1


2022 2. Penyerahan Bab 1 setelah
revisi

13 Agustus 1. Kajian Teori Bab 2 Revisi dan


2022 2. Penyerahan Bab 2 Penambahan Jurnal

20 Agustus 1. Revisi Bab 1 – Bab 2 Penambahan ulasan


2022 teori menurut pribadi

10 September 1. Persetujuan Bab 1 – Bab 2 Persetujuan Bab 1 –


2022 2. Pembuatan Draft Bab 3 Bab 2

17 September 1. Persetujuan Bab I-III Persetujuan Bab I -III


2022 Penyerahan Kuesioner Revisi Kuesioner

24 September 1. Diskusi penyusunan Bab 4 Mempersiapkan


2022 pengolahan data

22 Oktober 1. Penyerahan Bab 4 Revisi Bab 4


2022
29 Oktober 1. Penyerahan dan Persiapan penyusunan
2022 Persetujuan Bab 4 setelah Bab 5
revisi
2. Diskusi Penyusunan Bab 5
19 November 1. Review Bab 4 dan 5 Revisi Bab 5
2022

10 Desember 1. Penyerahan Bab 1 – Bab 5 Revisi Penulisan Bab


2022 2. Penyerahan Daftar Pustaka

17 Desember 1. Review Bab 1 – Bab 5 Persiapan berkas


2022 2. Persiapan sidang skripsi administrasi
3. Persetujuan pengajuang
sidang skripsi
F-LAA-007-01

FORMULIR PENDAFTARAN UJIAN TUGAS AKHIR (SKRIPSI)


S1 MANAJEMEN & S1 AKUNTANSI
(KHUSUS KELAS LANJUTAN)

Mahasiswa wajib menyerahkan berkas dan memenuhi persyaratan dibawah ini sebelum ujian tugas
akhir dilaksanakan

1. Softcopy skripsi (dalam format pdf) dikirimkan kebagian tugas akhir maksimal H+3 setelah batas
pengumpulan berkas sidang.
2. Scan/Softcopy buku bimbingan skripsi yang sudah ditandatangani dosen pembimbing skripsi
3. Scan/Softcopy Surat Pengantar Bimbingan
4. Scan/Softcopy pembayaran pelunasan uang kuliah, pembayaran bimbingan skripsi, pembayaran perpanjangan
skripsi, pembayaran ujian skripsi & wisuda (dapat menggunakan screenshoot dari portal.perbanas.id)
5. Scan/Softcopy (khusus Mahasiswa S1 Akuntansi jalur non skripsi/PKL):
a. Formulir penilaian PKL asli dari perusahaan/instansi
b. Scan/Softcopy surat keterangan telah melaksanakan PKL (Surat yang asli dimasukkan kedalam
Laporan PKL)
6. Scan/Softcopy hasil sidang kompetensi/USKAD/CAFB/Sertifikat Kompetensi dari BNSP
7. Scan/Softcopy hasil plagiarisme/hasil uji Turnitin melalui digilib.perbanas.id/index.php?p=plagiarism
yang sudah divalidasi oleh Bagian Perpustakaan.
8. Scan/Softcopy KTP dan Kartu Keluarga (KK)
9. Telah memenuhi jumlah sks sesuai dengan kurikulum masing-masing program studi yaitu:
a. S1 Akuntansi : 143 sks
b. S1 Manajemen : 140 sks
10. Memenuhi semua ketentuan nilai yang berlaku sesuai kurikulum program studi yaitu:
a. Seluruh matakuliah dinyatakan lulus dengan IPK ≥2,00
b. Semua matakuliah UPM minimal nilai C
c. Jumlah nilai D maksimal 10% dari total SKS yang ditentukan
d. Memenuhi nilai minimal untuk matakuliah tertentu yang ditetapkan sesuai kurikulum program
studi.
11. Mengisi persyaratan ijazah dan menyerahkan formulir ke Bagian Tugas Akhir Kampus Jakarta
(formulir persyaratan ijazah dapat diunduh melalui portal.perbanas.id)
12. Hanya peserta yang memenuhi persyaratan yang akan diproses
Catatan: Mahasiswa yang lulus bulan November –April dilaporkan ke Forlap DIKTI bulan April
Mahasiswa yang lulus bulan Mei – Oktober dilaporakan ke Forlap DIKTI bulan Oktober

Nama : TARMUDI
NIM : 2012070520 NO. KTP: 3174031806970002
Tempat/Tgl. Lahir : JAKARTA, 18 JUNI 1997
Pekerjaan : KARYAWAN SWASTA Nama Ibu Kandung : ALM. ROHATI
Alamat Rumah : SYAILENDRA VILLAGE PRATAMA – JL.CLUSTER SVP, TRIDAYA SAKTI, TAMBUN
SELATAN, JAWA BARAT. 17510
Telepon Rumah : - HP : 0813-1956-7145
Alamat Kantor : JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.KAV.1 RT1/RW3, GELORA, KECAMATAN TANAH ABANG,
JAKARTA PUSAT. 10270
E-mail :tarmudii18@gmail.com
Judul Skripsi : Pengaruh persepsi kebergunaan, kemudahan pengunaan dan kepercayaan terhadap
niat pembelian (Studi Pengguna Aplikasi Online Food Delivery Service di Jabodetabek)
Dosen Pembimbing : Erina Sovania, S.A.B., I.kom No.Reg : P15.120

Tgl. Outline disetujui oleh Jurusan : 16 JULI 2022 Tgl. Lulus Ujian Kompetensi: 23 NOVEMBER 2022

Tatap muka bimbingan : 13 IPK : 3.28


Jakarta, 19 Desember 20 22 Menyetujui,

Mahasiswa Dosen Pembimbing

(Tarmudi) (Erina Sovania, S.A.B., I.kom)


“PENGARUH PERSEPSI KEBERGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN
PENGGUNAAN DAN PERSEPSI KEPERCAYAAN TERHADAP
NIAT PEMBELIAN (STUDI PENGGUNA APLIKASI
ONLINE FOOD DELIVERY SERVICE DI JABODETABEK)

TARMUDI

2012070520

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2022
“PENGARUH PERSEPSI KEBERGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN
PENGGUNAAN DAN PERSEPSI KEPERCAYAAN TERHADAP
NIAT PEMBELIAN (STUDI PENGGUNA APLIKASI
ONLINE FOOD DELIVERY SERVICE DI JABODETABEK)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :
Tarmudi
NIM 2012070520

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2022
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMASI ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH PERSEPSI KEBERGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN


PENGGUNAAN DAN PERSEPSI KEPERCAYAAN TERHADAP
NIAT PEMBELIAN (STUDI PENGGUNA APLIKASI
ONLINE FOOD DELIVERY SERVICE DI JABODETABEK)

Oleh

Nama : Tarmudi

NIM : 2012070520

Program Studi : S1 Manajemen

Telah disetujui untuk diajukan

Jakarta, …………….

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Manajemen, Dosen Pembimbing Skripsi,

Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M.Acc. Erina Sovania, S.A.B., I.kom

i
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMASI ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH PERSEPSI KEBERGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN


PENGGUNAAN DAN PERSEPSI KEPERCAYAAN TERHADAP
NIAT PEMBELIAN (STUDI PENGGUNA APLIKASI
ONLINE FOOD DELIVERY SERVICE DI JABODETABEK)

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Skripsi


pada
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..
Waktu : …………………..

Oleh

Nama : Tarmudi
NIM : 2012070520

DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS

Tim Penguji Skripsi


Ketua Sidang : ……………………………………
Anggota : ……………………………………

Mengetahui,
Ketua Porgram Studi S1 Manajemen

.
Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M.Acc.

ii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMASI ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN

Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.

Jakarta, Desember 2022

Penyusun,

Tarmudi
2012070520

iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Tarmudi

NIM : 2012070520

Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh persepsi kebergunaan, kemudahan pengunaan

dan kepercayaan terhadap niat pembelian (Studi Pengguna

Aplikasi Online Food Delivery Service di Jabodetabek)

Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini

merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian

hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya

orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima

sangsi berdasarkan aturan tata tertib di ABFI Institute Perbanas.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur
paksaan.

Jakarta, 10 Desember 2022


Penulis

Tarmudi
2012070520

iv
PENGARUH PERSEPSI KEBERGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN
PENGGUNAAN DAN PERSEPSI KEPERCAYAAN TERHADAP
NIAT PEMBELIAN (STUDI PENGGUNA APLIKASI
ONLINE FOOD DELIVERY SERVICE DI JABODETABEK)

Tarmudi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kebergunaan, persepsi


kemudahan penggunaan dan persepsi kepercayaan terhadap niat pembelian
menggunakan aplikasi online food delivery service. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
alat ukur skala likert. Populasi pada penelitian ini adalah pengguna aplikasi online
food delivery service (OFDS) seperti Go Food, Grab Food, Shopee Food dan
Traveloka Eats yang pernah melakukan pembelian di wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tanggerang dan Bekasi. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner
kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis Regresi Linier Berganda dengan
menggunakan program aplikasi SPSS Statistics 27. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Variabel persepsi kebergunaa berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap niat pembelian (2) Variabel persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh
secara positif dan siginifikan terhadap niat pembelian. (3) Variabel kepercayaan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap niat pembelian. (4)Varibel
persepsi kebergunaan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kepercayaan
secara simultan berpengaruh terhadap niat pembelian.

Kata Kunci : persepsi kebergunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi


kepercayaan dan niat pembelian

v
THE INFLUENCE OF PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE
OF USE AND PERCEIVED TRUST ON BEHAVIORAL INTENTION
(CASE STUDY OF APP USER ONLINE FOOD DELIVERY SERVICE IN
THE JABODETABEK REGION)

Tarmudi
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of perceived usefulness, perceived ease of
use and perceived trust on purchase intentions using the online food delivery
service application. The method used in this study is a quantitative descriptive
analysis method using a Likert scale measuring instrument. The population in this
study are users of online food delivery service (OFDS) applications such as Go
Food, Grab Food, Shopee Food and Traveloka Eats who have made purchases in
the Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi areas. Data obtained by
distributing questionnaires to 100 respondents. Data analysis techniques in this
study were descriptive analysis, classical assumption test, and Multiple Linear
Regression analysis using the SPSS Statistics 27 application program. The results
showed that: (1) The perceived usefulness variable has a positive and significant
effect on purchase intentions. (2) The perceived ease of use variable has a positive
and significant effect on purchase intentions. (3) The variable of trust has a positive
and significant effect on purchase intention. (4) The variables of perceived
usefulness, perceived ease of use and perceived trust simultaneously influence
behavioral intentions

Keyword : perceived usefulness, perceived ease of use perceived trust and


behavioral intentions

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi atau tugas akhir yang

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia (IKPIA/ABFI

Institute) Perbanas Jakarta.

Keberhasilan penulis di dalam melakukan penelitian dan menyusun skripsi

yang berjudul; “Pengaruh persepsi kebergunaan, persepsi kemudahan

pengunaan dan persepsi kepercayaan terhadap niat pembelian (Studi

Pengguna Aplikasi Online Food Delivery Service di Jabodetabek)” ini tidak

lepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya terutama kepada berbagai pihak yang disebut berikut ini:

1. Ibu Erina Sovania, S.A.B., M.I.Kom., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyusun skripsi

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di ABFI Institute Perbanas.

2. Bapak Nicodemus Simu, S.E., M.M., Ketua Program Studi S 1 Manajemen

Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jakarta.

3. Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M. Ec., Rektor ABFI Institut Perbanas

Jakarta.

vii
4. Para responden, khususnya para pengguna Online Food Delivery Service

diwilayah Jabodetabek. Terima kasih banyak atas kesediaaannya mengisi

kuesioner penelitian.

5. Seluruh Dosen Institut Keuangan Perbankan dan Informatika ABFI Institute

Perbanas yang telah mendidik dan membina penulis selama menjalani studi

di Asian Banking Finance and Informatics Institute Perbanas Jakarta.

6. Sahabat dan teman-teman kuliah seangkatan, serta semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu per satu, namun yang telah memotivasi penulis

dengan caranya masing-masing untuk segera menyelesaikan penulisan

tugas akhir ini.

Menyadari bahwa penulisan penelitian atau skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan banyak kekuarangan, kami mengharapkan saran dan kritik yang

membangun skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, Desember 2022

Penulis

Tarmudi
2012070520

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teknologi informasi dan komunikasi saat ini merupakan sesuatu yang

dibutuhkan oleh manusia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

terus terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Salah satu contoh

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dirasakan adalah

dengan adanya internet. Dengan internet, seseorang dapat mendapatkan

informasi dengan mudah dan cepat. Selain itu masyarakat dapat saling

terhubung dengan menggunakan internet serta dapat menggunakan internet

untuk berbagai macam kebutuhan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi khususnya

internet memiliki dampak yang besar. Pada tahun 2021 diperoleh data terdapat

sekitar 4,13 miliar jiwa total pengguna internet di seluruh dunia (Clement,

2021). Sedangkan di Indonesia, jumlah penetrasi pengguna internet sebanyak

202,6 juta jiwa dengan perbandingan jumlah total penduduk Indonesia secara

keseluruhan sebanyak 274,9 juta jiwa dengan perangkat yang terhubung

dengan internet sejumlah 345,3 juta koneksi (detik.com). Dari data tersebut,

diasumsikan bahwa tiap orang menggunakan dua perangkat gadget yang

terhubung ke internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia ditampilkan

dalam gambar 1.1.


2

Gambar 1. 1 Data Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2021

Sumber : detikInet
Internet memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi. Dengan menggunakan internet, perusahaan-

perushaan yang bergerak dalam jasa teknologi informasi dan komunikasi terus

berinovasi untuk menciptakan aplikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat

dengan menggunakan jaringan internet.

Salah satu perkembangan internet yang paling dirasakan adalah dengan

meningkatnya jumlah pengguna kategori layanan jasa seperti e-commerce,

streaming, transportasi online dan layanan lainnya. Salah satu perkembangan

layanan jasa yang paling pesat adalah perkembangan layanan pesan antar

makanan (Online Food Delivery Service). Berdasarkan riset yang dilakukan

oleh Nielsen Singapura pada bulan Mei 2019, menyebutkan bahwa layanan

pesan antar makanan memiliki potensi bisnis yang memiliki nilai cukup besar

di kawasan Asia Tenggara, dan hal ini mulai menjadi tren di Indonesia. Adapun

beberapa penyedia layanan yang menjadi pelopor adalah GoFood dari Gojek.
3

Pada awal tren aplikasi pesan antar makanan, terdapat 2 pemain besar terkait

penyedia layanan Online Food Delivery Service di Indonesia, yaitu GoFood

dan Grabfood, dimana kedua aplikasi tersebut menjadi layanan yang paling

digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar.

Dalam riset yang dilakukan Nielsen Singapura yang melibatkan 1.000

responden di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, dan

Balikpapan. Karakteristik responden yang digunakan adalah masyakat

Indonesia berusia 18-45 tahun yang menggunakan layanan pesan-antar

makanan online dalam tiga bulan terakhir pada aplikasi Berry Kitchen,

GoFood, GrabFood, dan Kulineran. Terdapat 95% dari total responden

membeli makanan siap santap dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, 58%

diantaranya menggunakan Online Food Delivery Service melalui aplikasi

GoFood dan Grabfood. Dalam riset tersebut juga dijelaskan bahwa pengguna

aplikasi Online Food Delivery Service melakukan pemesanan 2,6 kali tiap

minggunya. Hal tersebut merupakan pemicu munculnya beberapa kompetitor

Online Food Delivery Service. Terdapat beberapa alasan yang membuat

responden menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service yang

digambarkan dalam gambar 1.2.


4

Gambar 1. 2 Alasan Membeli Makanan Secara Online

Sumber: (Setyowati, 2019)


Berdasarkan gambar 1.2 diatas, alasan yang paling banyak dipilih oleh

responden untuk membeli makanan secara Online adalah menghemat waktu

dan tenaga untuk mengantri dan menunggu yang dipilih oleh 39% responden.

Selain itu, 37% responden berpendapat bahwa membeli makanan secara Online

dapat menghemat waktu pembelian. Responden juga beralasan aplikasi online

Food dapat memberikan promosi atau tawaran menarik yang dijawab oleh 33%

responden. Selain itu,terdapat pilihan untuk pembayaran yang praktis dan

potongan tunai yang menarik juga menjadi pendorong masyarakat untuk

membeli makanan secara online, yang dipilih oleh 21% responden, dan

beragamnya pilihan dari menu makanan juga menjadi alasan, dimana alasan

tersebut dipilih oleh 17% responden.

Perkembangan Online Food Delivery Service semakin terasa ketika

dunia dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19. Di Indonesia, kasus

pertama COVID-19 diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 2


5

Maret 2020, dan penambahan kasus terus terjadi setiap harinya. Melihat

penularan virus yang terus terjadi, pemerintah Indonesia menerapkan beberapa

kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat untuk menekan laju penularan

virus COVID-19 dengan beberapa kebijakan yaitu Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),

di mana dengan adanya kebijakan tersebut masyarakat diharuskan untuk tetap

di rumah (stay at home). Dengan adanya kebijakan stay at home, gaya hidup

atau kebiasaan masyarakat mulai berubah, dimana kegiatan yang dilakukan

secara konvensional menjadi lebih modern atau terdigitalisasi. Termasuk hal –

hal yang bersifat vital seperti pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan individu

maupun kelompok atau keluarga.

Dengan adanya perubahan kebiasaan masyarakat selama kebijakan


pembatasan tersebut, muncul berbagai aplikasi yang dibuat oleh perusahaan
yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat ketika kebijakan stay at home diberlakukan,
salah satunya adalah layanan pengiriman makanan dan minuman.
Perkembangan teknologi yang dapat dirasakan dalam industri makanan dan
minuman adalah munculnya teknologi layanan pesan antar makanan secara
daring (Online Food Delivery Service). Dengan adanya teknologi tersebut,
pelanggan dapat memesan makanan tanpa harus mengunjungi restoran atau
tempat makan secara langsung.
Pada penelitian yang berjudul Online food delivery services and

behavioural intention – a test of an integrated TAM and TPB framework dalam

British Food Journal, 93% dari mayoritas warga Italia menggunakan layanan

food delivery pada tahun 2020, dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya

sebesar 74%. Di Indonesia, terdapat 73,7% pengguna internet menggunakan


6

aplikasi pesan-antar makanan dalam satu bulan terakhir. Persentase tersebut

merupakan yang tertinggi di dunia menurut riset yang dilakukan oleh We Are

Social pada tahun 2020 (Lid, 2021). Persentase penggunaan layanan aplikasi

Online Food Delivery Service digambarkan dalam gambar 1.3

Gambar 1. 3 Persentase Pengguna Internet Yang Menggunakan Aplikasi


Pesan Antar Makanan

Sumber: (Lid, 2021)


Berdasarkan data pada gambar 1.3, Indonesia berada pada urutan

pertama, Brasil berada di urutan kedua setelah indonesia dengan presentase

66,6% pengguna internet yang memakai aplikasi pesan-antar makanan dalam

satu bulan terakhir. Dan diurutan ketiga dan seterusnya adalah Malaysia

(66,5%), Tiongkok (66,4%), dan Uni Emirat Arab (65,1%).

Di Indonesia, terdapat beberapa platform yang menyediakan layanan

Online Food Delivery (OFD) seperti Go Food, Grab Food, Shopee Food,

Traveloka Eats, dan aplikasi lainnya. Bisnis OFD dijalankan dengan sistem

kemitraan, di mana setiap mitra yang bekerja pada perusahaan OFD, akan

mendapatkan komisi dari setiap pesanan yang diantar ke pelanggan.


7

Tren penggunaan layanan OFD di Indonesia terus meningkat. Pada

kuartal IV tahun 2019, tercatat jumlah mitra kuliner pada aplikasi Go Food

mencapai 500 ribu mitra (Hastuti, 2020), sedangkan pada tahun 2020 tercatat

mitra Go Food bertambah menjadi 750.000 mitra. Sedangkan pada bulan April

2020, muncul platform OFD terbaru yaitu Shopee Food. Hal ini menunjukkan

bahwa tren penggunaan layanan OFD meningkat dengan bermunculannya

platform OFD.

Gambar 1. 4 Hasil Survei DailySocial tentang aplikasi yang digunakan setiap


harinya

Sumber : (Nabila, 2020)


Gambar 1.4 menunjukkan dari hasil survei DailySocial tentang aplikasi

yang digunakan setiap harinya terhadap 966 responden di beberapa kota yaitu

Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar

dengan usia responden 25 – 45 tahun. Dari total 966 responden, terdapat 68%

responden menggunakan aplikasi produktivitas (video konferensi, platform

chat untuk bisnis, dan sebagainya), lalu disusul 66% responden menggunakan

aplikasi hiburan, 53% responden menggunakan aplikasi pesan antar makanan

dan 32% responden menggunakan aplikasi pendidikan.


8

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh GlobalWebIndex, terdapat

beberapa alasan yang mendorong orang untuk memesan makanan melalui

aplikasi Online Food Delivery Service. Sebanyak 51% responden menjawab

gratis ongkos kirim sebagai alasan, 48% menjawab pengiriman cepat sebagai

alasan, 43% menjawab penawaran diskon sebagai alasan, 36% menjawab

ketersediaan dan kelengkapan item, dan 30% menjawab kemudahan proses

pemesanan. Hasil survey tersebut dijelaskan dalam gambar 1.5.

Gambar 1. 5 Survey Alasan Yang Mendorong Orang Memesan Makanan


Menggunakan Online Food Delivery Service

Sumber : (Nabila, 2020)


Dari berbagai layanan jasa layanan food delivery, 48% responden

menggunakan aplikasi Grab Food, 51% responden menggunakan aplikasi Go

Food, dan 1% responden menggunakan aplikasi lainnya. Gambaran hasil survei

tersebut terdapat pada gambar 1.6.


9

Gambar 1.6 Layanan Pesan Antar Makanan Yang dipilih Responden

Sumber : (Nabila, 2020)

Dengan mengetahui data pada gambar 1.6 terkait jasa aplikasi pesan

makanan terdapat beberapa masalah yang harus dihadapi oleh penyedia jasa

online food delivery. Dikutip dari media.com bahwa beberapa tantangan yang

perlu dihadapi oleh para penyedia jasa online food delivery seperti (Gofood,

Grabfood, Shopefood dan Traveloka Eats) agar para pengguna tetap berniat

untuk melakukan pembelian makanan di platform jasa nya. Masalah tersebut

diantaranya. pertama, menaati standar kualitas makanan hal ini banyaknya

permintaan pesanan makanan online dan mengantarkan makanan dari restoran

yang jauh dari tempat pelanggan dan dengan tetap menjaga kualitasnya

menjadi hal menantang bagi para mitra pengiriman. Kedua penanganan

makanan tidak tepat salah satu masalah paling signifikan yang dihadapi

pengemudi pengiriman adalah kesalahan penanganan pesanan. Salah satu

contoh adalah kurangnya kebersihan, sehingga membuat banyak pelanggan

khawatir. Nah, ini menjadi salah satu alasan mengapa restoran perlu turut

memastikannya agar dapat mengoptimalkan saat makanan dikirim. Ketiga

memastikan pengiriman cepat. Kecepatan adalah aspek utama yang dilihat oleh
10

para pelanggan. Terlebih kebanyakan orang tak mau menunggu makanan

mereka datang lama. Kita dapat melihat contoh kasus yang dilakukan oleh

Pizza Hut Delivery (PHD) yang menyediakan jaminan makanan sampai dalam

waktu 60 menit sejak pemesanan dilakukan. Oleh karena itu, kepuasan

pelanggan ini menjadi tantangan tambahan jika restoran memilih untuk

menyediakan layanan pengantaran makanan. Dari beberapa tantangan yang ada

terhadap jasa aplikasi online food delivery service perlu adanya solusi yang

diberikan oleh penyedia jasa nya agar pengguna tetap menggunakan aplikasi

tersebut untuk melakukan pembelian.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Troise et al., 2021),

terdapat beberapa pertimbangan yang menyebabkan seseorang menggunakan

aplikasi Online Food Delivery Service, salah satunya adalah persepsi

kebergunaan yang dirasakan oleh pengguna dimana pada penelitian tersebut

dijelaskan bahwa persepsi kebergunaan dapat mempengaruhi seseorang untuk

menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service di Italia. Selain diuji pada

pengguna Online Food Delivery Service, variabel persepsi kebergunaan juga

diuji pada penggunaan m-commerce oleh (Indarsin & Ali, 2017), dimana

variabel persepsi kebergunaan memiliki pengaruh positif terhadap penggunaan

m-commerce di Jakarta, Indonesia.

Selain persepsi kebergunaan, Sikap perilaku konsumen untuk

menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service juga dipengaruhi oleh

persepsi kemudahan penggunaan dimana pada penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh (Lee et al., 2017) menyatakan bahwa kemudahan penggunaan


11

memiliki pengaruh positif terhadap penggunaan aplikasi Online Food Delivery

Service di Korea. Selain pada Online Food Delivery Service, variabel

kemudahan penggunaan juga sudah diuji pada penggunaan Mobile Banking di

Surabaya, Indonesia oleh (Prastiawan et al., 2021), dimana kemudahan

penggunaan berpengaruh positif terhadap niat penggunaan Mobile Banking.

Selanjutnya, variabel yang mempengaruhi niat pembelian dalam

menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service adalah kepercayaan

(trust), dimana pada penelitian yang dilakukan oleh (Muangmee et al., 2021)

menyatakan bahwa persepsi kepercayaan memiliki pengaruh positif terhadap

niat pembelian produk Online Food Delivery Service. Selain itu penelitian yang

dilakukan oleh (Hadawi, F. N., 2021) terhadap niat pembelian Online Food

Delivery Service pada platform Shopee menghasilkan bahwa persepsi

kepercayaan memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen dalam

hal keamanan data, transaksi serta waktu pengiriman yang tepat dan pemberian

informasi yang dapat dipercaya. Berbeda pandangan terhadap hasil penelitian

yang dilakukan oleh (Trois c et al., 2021) yang mengatakan bahwa persepsi

kepercayaan tidak memiliki pengaruh terhadap niat pembelian produk Online

Food Delivery Service.

Dalam studi sebelumnya Troises, et al menyatakan bahwa persepsi

kebergunaan berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian menggunakan

aplikasi online food delivery service. Namun penelitian yang dilakukan oleh

Rizky septiani et al.(2021) dan Agung Dwi Nugroho et al.,(2020) bahwa niat

pembelian menggunakan aplikasi online food delivery service tidak


12

dipengaruhi oleh persepsi kebergunaan. Selain persepsi kebergunaan terhadap

aplikasi online food deliery service terdapat faktor lain yang menjadi penentu

konsumen untuk melakukan pembelian makanan melalui aplikasi antar

makanan yaitu kemudahan penggunaan.

Kemudahan penggunaan terhadap aplikasi pesan antar makanan

menjadi faktor penting terhadap minatnya konsumen untuk membeli makanan

secara online. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Troise et al.(2021) dan

Nurwani & Muslichah, I. (2022) mengemukakan bahwa persepsi kemudahan

penggunaan secara positif berpengaruh terhadap niat pembelian konsumen

menggunakan aplikasi Online Fod Delivery Service. Namun penelitian juga

dilakukan oleh Listyowati et al., (2020). Hadawi, F. N., (2021) mengemukakan

bahwa persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki pengaruh terhadap niat

pembelian Online Fod Delivery Service.

Faktor lain yang bisa menjadi tolak ukur konsumen dalam melakukan

pembelian makanan secara online adalah tingkat kepercayaan terhadap

penyedia jasa pesan antar makanan. Penelitian juga dilakukan oleh Muangmee

et al., (2021) dan Kurniatul Juhri. (2017) bahwa persepsi kepercayaan memiliki

pengaruh signifikan terhadap niat pembelian Online Food Delivery Service.

Namun berbeda hasil yang diteliti oleh Trois c et al., (2021). dan Listyowati et

al., (2020). Bahwa persepsi kepercayaan tidak berpengaruh terhadap niat

pembelian Online Food Delivery Service.


13

Dari penjelasan sebelumnya terdapat inkonsistensi penelitian sehingga

inkosistensi ini oleh penulis dijadikan gap research untuk melakukan

penelitian lebih lanjut. Berikut ini tabel penelitian inkosistensi.

Tabel 1.1
Ringkasan Inkonsistensi Penelitian Terdahulu mengenai Pengaruh
Persepsi Kebergunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Persepsi
Kepercayaan Tethadap Niat Pembelian (Studi Pengguna Aplikasi Online Food
Delivery Service di Jabodetabek)
Variabel Yang Diteliti Peneliti Hubungan Antar Variabel
Gap 1: PersepsiTroise et al., (2021). Persepsi kebergunaan berpengaruh
kebergunaan terhadapListyowati et al., (2020). signifikan terhadap niat perilaku
niat pembelian Online Parikesit, T. (2020). Jeung- pembelian Online Food Delivery
Fod Delivery Service (+)tai E. Tang & Chihui Cang Service
(2009)
Persepsi kebergunaan Rizky septiani et al., (2021). Persepsi kebergunaan tidak
terhadap niat pembelian Chancai Phonthanuk berpengaruh signifikan terhadap niat
Online Fod Delivery itithaworn, Carmine Sellitto, perilaku pembelian Online Food
Service (-) Michelle Fong(2015). Delivery Service
Nugroho et al., (2020) .
Agung Dwi Nugroho et
al.,(2020)
Gap 2: Persepsi Lau, T., & Ng, D. (2019). Persepsi kemudahan penggunaan
kemudahan penggunaan Troise et al., (2021). berpengaruh signifikan terhadap niat
terhadap niat pembelian Nurwani & Muslichah, I. perilaku pembelian Online Food
Online Fod Delivery (2022). Parikesit, T. (2020). Delivery Service
Service (+) Chancai Phonthanuk
itithaworn, Carmine Sellitto,
Michelle Fong(2015).
Persepsi kemudahan Listyowati et al., (2020). Persepsi kemudahan penggunaan
penggunaan terhadap niat Hadawi, F. N., (2021). Lau tidak berpengaruh signifikan terhadap
pembelian Online Fod Teck Chai dan David Ng niat perilaku pembelian Online Food
Delivery Service (-) Ching Yat, 2019 Delivery Service

Gap 3: Muangmee et al., (2021). Persepsi kepercayaan berpengaruh


Persepsi kepercayaan Kurniatul Juhri. (2017). signifikan terhadap niat pembelian
terhadap niat pembelian Muangmee, C. Et al. (2021) Online Food Delivery Service
Online Food Delivery
Service (+)
Persepsi kepercayaan Trois c et al., (2021). Persepsi kepercayaan tidak
terhadap niat pembelian Listyowati et al., (2020). berpengaruh signifikan terhadap niat
Online Food Delivery Hadawi, F. N., (2021). pembelian Online Food Delivery
Service (-) Rizky septiani et al., (2017 Service
14

Sumber : data diolah (2022)

Dengan melihat perkembangan internet, kemajuan penggunaan aplikasi

pesanan antar makanan dan juga berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya, maka dalam penelitian ini peneliti ingin menganalisa

pengaruh persepsi kebergunaan, persepsi kemudahaan pengunaan dan

kepercayaan terhadap niat pembelian produk online food delivery service.

Sehingga judul penelitian ini adalah “Pengaruh persepsi kebergunaan,

kemudahan pengunaan dan kepercayaan terhadap niat pembelian (Studi

Pengguna Aplikasi Online Food Delivery Service di Jabodetabek)

1.2 Perumusan masalah

1. Apakah persepsi kebergunaan berpengaruh signifikan terhadap niat

pembelian produk online food delivery service ?

2. Apakah persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap

niat pembelian produk online food delivery service ?

3. Apakah persepsi kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap niat

pembelian produk online food delivery service ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisa pengaruh persepsi kebergunaan niat pembelian produk

online food delivery service

2. Untuk menganalisa pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap

niat pembelian produk online food delivery service


15

3. Untuk menganalisa pengaruh persepsi kepercayaan terhadap niat pembelian


produk online food delivery service
1.4. Tujuan Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai literatur untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian

mengenai Online Food Delivery Service

b. Menjadi sarana untuk memperluas pengetahuan khususnya mengenai

Online Food Delivery Service

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai saran dan masukan bagi manajemen perusahaan dalam

mengembangkan strategi pemasaran yang berkaitan dengan keputusan

pembelian
16

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Studi Pustaka dan Kajian Teori


2.1.1. Online Food Delivery
Pengiriman makanan secara online atau yang lebih dikenal dengan

istilah Online Food Delivery Service (OFDS) mengacu pada sebuah proses

dimana makanan yang dipesan secara online disiapkan kemudian di

kirimkan kepada konsumen (Hong et al., 2021) dalam jurnal Hadaw (2021).

Layanan OFD sendiri didukung pengembangannya oleh platform OFD

berupa aplikasi yaitu Food Delivery Apps (FDA) dan website perusahaan

yang bersangkutan. Menurut Hong et al. (2021), layanan OFD mampu

memberikan dan menawarkan berbagai manfaat kepada pengguna atau

konsumennya yaitu konsumen tidak perlu mengantri dan bepergian,

mengurangi resiko terjadinya kesalahpahaman dalam pemesanan yang

dilakukan di restoran, serta layanan OFDS terutama yang berbasis aplikasi

menawarkan berbagai macam promo dan diskon yang menarik.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muangmee, C. et al. (2021)

Food Delivery Apps (FDA) merupakan teknologi seluler yang menawarkan

platform antara bisnis makanan dan pelanggan melalui layanan pengiriman

terintegrasi online to offline. Operasi FDA terjadi dalam dua cara, dimana

bisnis catering makanan seperti perusahaan cepat saji KFC bekerja sama

dengan perantara online pihak ketiga dan bisnis catering mengantarkan

makanan ke depan pintu pelanggan. Seluruh proses melibatkan pengiriman


17

tanpa kontak untuk pelanggan. Peningkatan pengguna FDA dapat dikaitkan

dengan perubahan kebiasaan konsumen dan demografi. Banyak konsumen

muda semakin tidak mau mengantre di restoran untuk layanan makanan.

Aplikasi makanan menawarkan solusi untuk mengubah perilaku konsumen

dan mempromosikan kenyamanan makan di rumah.

Menurut Zhao, Y (2021) jumlah pengguna ponsel global meningkat

pada tahun 2020 menjadi 5,1 miliar pengguna. Demikian pula, banyak

layanan seluler dikembangkan dan digunakan di berbagai industri.

Pendapatan dari layanan pengiriman makanan adalah industri bernilai

miliaran dolar, dengan China menghasilkan sepertiga dari pendapatan

global dari FDA yang diperkirakan mencapai $95 miliar pada tahun 2019.

Pendapatan dari layanan pengiriman makanan diperkirakan akan meningkat

di tahun-tahun mendatang, berkembang menjadi diperkirakan $ 164 miliar

pada tahun 2024. Layanan pesan-antar makanan melalui aplikasi online

telah menjadi tren global, dengan China memimpin dalam pangsa pasar.

Pertumbuhan layanan pengiriman makanan ke pasar baru didasarkan pada

budidaya kebiasaan makan konsumen dan tren mode yang berkembang. Di

Thailand, misalnya, layanan pesan-antar makanan Food Panda, Grab,

Lineman, Gojeck, Lalamove, dll., telah merambah pasar dengan

menawarkan diskon besar dan gratis ongkos kirim.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas bahwa online food delivery

service merupakan layanan pesan makanan secara online yang dapat

dipesan oleh pelanggan melalui situs web atau aplikasi penyedia jasa.
18

2.1.2. Technology Acceptance Model (TAM) Technology

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu sistem atau

metode yang diterapkan untuk mengetahui ketersediaan seseorang dalam

menggunakan teknologi informasi. Menurut Hong et al. (2021), TAM

merupakan teori yang diadopsi berdasarkan model Theory Reasoned of

Action (TRA) yang dikemukakan sebelumnya oleh Ajzen & Fishbein

(1975), dan kemudian teori tersebut dikembangkan oleh Davis (1989) untuk

mengetahui keterkaitan antara kepercayaan, sikap, dan minat perilaku

terhadap penggunaan teknologi infor- masi. Dengan menerapkan TAM,

penulis dapat mengeksplor dan mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi seseorang dalam menerima keberadaan suatu sistem

teknologi dengan melibatkan variabel eksternal yang mempengaruhi

Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use untuk menentukan sikap

dan minat perilaku pengggunaan pada suatu sistem teknologi (Davis, 1989).

Model TAM juga dikembangkan oleh Ventakesh et al. (2003) menjadi

Unified Theory of Use and Acceptance of Technology (UTAUT), yang

merupakan perluasan dari Technology Acceptance Model (TAM) dalam

memprediksi niat perilaku pengguna ketika menggunakan sistem teknologi

baru. Dalam model UTAUT, terdapat satu variabel tambahan berupa Trust

dimana variabel ini berperan dalam mempengaruhi niat perilaku

penggunaan teknologi.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa Technology Acceptance Model

(TAM) merupakan salah satu model yang dapat digunakan untuk


19

menganalisa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diterimanya suatu

teknologi kepada penggunanya.

2.1.3. Persepsi Kebergunaan

Persepsi Kebergunaan merupakan persepsi tentang sejauh mana

seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi akan meningkatkan

pekerjaannya. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roh dan

Park (2019), telah ditemukan bahwa niat untuk menggunakan teknologi

tertentu berhubungan dengan hasil yang diharapkan. Selain itu, dalam

penelitian Karahanna et al. (2006) telah menunjukkan bahwa persepsi

kebergunaan secara langsung mempengaruhi niat pembelian. Jogiyanto

(2007) juga menjelaskan bahwa pada penelitian sebelumnya telah

menjukkan bahwa persepsi kebergunaan merupakan konstruk yang paling

banyak signifikan mempengaruhi sikap (attitude) dan Niat (behavioural

intention).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lee, M.C. (2009) terdapat

beberapa indikator dalam persepsi kegunaan terhadap penggunaan aplikasi

online food delivery service, diantaranya;

1. Quickly

Menggunakan aplikasi OFDS memungkinkan untuk membeli makanan

lebih banyak dengan cepat.

2. Easy Transaction

Menggunakan aplikasi OFDS mempermudah dalam membeli makanan

3. Usefull
20

Menggunakan aplikasi OFDS sangat berguna

4. Advantageous

Menggunakan aplikasi OFDS sangat menguntungkan

2.1.4. Persepsi Kemudahaan

Davis (1989) mendefinisikan persepsi kemudahaan pengunaan atau

perceived ease of use sebagai persepsi sejauh mana seseorang percaya

bahwa menggunakan teknologi tertentu akan bebas dari usaha. Jika

seseorang percaya menggunakan teknologi terbebas dari usaha, maka

mereka akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang percaya bahwa

menggunakan teknologi tidak mudah digunakan, maka mereka tidak akan

menggunakannya Jogiyanto (2007). Persepsi kemudahan penggunaan

mengacu pada persepsi utilitas dan menfaat dari membeli makanan dalam

aplikasi Piroth et al (2020). Beberapa studi menjelaskan bahwa terdapat

pengaruh perceived ease of use terhadap attitude toward behaviour (Alagoz

dan Hekimoglu (2012).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka persepsi kemudahan

penggunaan merupakan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa

penggunaan Teknologi informasi merupakan hal yang mudah dan tidak

memerlukan usaha keras dari pemakainya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Liebana-Cabanillas et al (2017)

terdapat beberapa indikator dalam persepsi kemudahaan penggunaan online

food delivery service, diantaranya;


21

1. Easy to Use

Sangat mudah untuk menggunakan aplikasi OFDS

2. Understandable

Aplikasi OFDS mudah untuk dipahami

3. Minimum Effort

Menggunakan aplikasi OFDS membutuhkan usaha yang minimal

4. Easy to get the system

Belajar menggunakan aplikasi OFDS sangat mudah

2.1.5. Persepsi Kepercayaan

Kepercayaan (trust) merupakan pondasi dari suatu hubungan. Suatu

hubungan antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing

saling mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh

pihak lain, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.

Di dunia ekonomi, kepercayaan telah dipertimbangkan sebagai katalis

dalam berbagai transaksi antara penjual dan pembeli agar kepuasan

konsumen dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan (Yousafzai,

2003).

Menurut Deutsch (dalam Yilmaz dan Atalay, 2009), kepercayaan

adalah perilaku individu, yang mengharapkan seseorang agar memberi

manfaat positif. Adanya kepercayaan karena individu yang dipercaya dapat

memberi manfaat dan melakukan apa yang diinginkan oleh individu yang

memberikan kepercayaan. Sehingga, kepercayaan menjadi dasar bagi kedua

pihak untuk melakukan kerjasama. Francis Fukuyama mendefinisikan


22

kepercayaan sebagai harapan yang timbul dari masyarakat dimana semua

anggota harus bertindak dalam batas norma, dengan keteraturan, kejujuran,

dan kerjasama. Carnevale dan Wechsler mendefenisikan kepercayaan

adalah suatu sikap yang menganggap bahwa individu atau kelompok

bermaksud baik, adil dan sesuai dengan norma etika (dalam Yilmaz dan

Atalay, 2009).

Dasgupta (1988) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan suatu

sikap untuk mempercayai individu dan kelompok dengan tingkatan

tertentu yang saling berhubungan. Pada tingkat individu, anda

mempercayai seorang individu untuk melakukan sesuatu berdasarkan apa

yang anda ketahui tentangnya, disposisi, kemampuannya, reputasi dan

sebagainya tidak hanya karena dia bilang dia akan melakukannya. Pada

tingkat kolektif, jika anda tidak percaya suatu badan atau organisasi

dengan mana individu berafiliasi, anda tidak akan percaya padanya untuk

membuat kesepakatan atau kerja sama.

Mayer (1995) mendefinisikan kepercayaan adalah kemauan

seseorang untuk peka terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada

harapan bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu pada orang

yang mempercayainya, tanpa tergantung pada kemampuannya untuk

mengawasi dan mengendalikannya. Mayermenjelaskan konsep ini bahwa

orang yang dipercaya memiliki kemauan dan kepekaan pada harapan

orang lain yang meyakini bahwa tindakannya berperan sangat penting.

Yamagishi (dalam Hakim, Thontowi, Yuniarti dan Kim, 2010)


23

memformulasikan kepercayaan sebagai anggapan bahwa setiap orang

tidak bermaksud negatif terhadap dirinya. Ini apa yang disebut

kepercayaan secara umum. Untuk mempercayai orang lain, individu

memiliki indikator kepercayaan diri berdasarkan tingginya kepekaan dan

keterampilan untuk membedakan antara perasaan dapat dipercaya dan

tidak dipercaya. Pada dasarnya semua orang dapat dipercaya hingga suatu

hal tertentu membuat individu tersebut tidak dapat dipercaya lagi.

Menurut Moordiningsih (2010), kepercayaan (trust) di Asia Timur,

kepercayaan merupakan konsep relasional bukan individual. Ia tidak

berkaitan dengan kepentingan atau keuntungan pribadi individu.

Kepercayaan adalah konsep yang mengandung harmoni, jaminan, dan

kesejahteraan untuk individu dan komunitas.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa kepercayaan adalah

keyakinan individu akan kebaikan individu atau kelompok lain dalam

melaksanakan tugas dan kewajiban untuk kepentingan bersama.

Kepercayaan juga menjadi sebuah faktor yang penting bagi transaksi

utamanya yang melibatkan teknologi. Kepercayaan berarti bahwa penguna

telah percaya keandalan teknologi ini dapat memberikan keamanan bagi

pengguna.

2.1.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan menurut Job

(2005) dan Putnam (dalam Tranter dan Skrbis, 2009), ada dua yaitu:

a) Faktor rasional. Faktor rasional bersifat strategis dan kalkulatif


24

dengan kata lain orang dapat dipercaya karena memiliki keahlian

khusus atau memiliki jabatan profesional. Orang yang memberikan

kepercayaan (trust) dapat memperkirakan apakah orang yang

mendapat kepercayaan (trust) dapat melaksanakan tuntutan trustor

tersebut. Pandangan bahwa munculnya kepercayaan pada umumnya

dari faktor rasional (Coleman, Gambetta, Hardin, Luhmann,

Yamagishi, dalam Job, 2005; Braun, 2011), dan asumsi bahwa untuk

memberi kepercayaan (trust) kepada orang lain harus terlebih dahulu

mendapat informasi atau pengetahuan tentangnya.

b) Faktor relasional. Faktor relasional disebut juga faktor afektif atau

moralistis. Kepercayaan relasional berakar melalui etika yang baik,

dan berbasis pada kebaikan seseorang. Kepercayaan relasional

memiliki dasar nilai yang disepakati suatu komunitas, gerak hati, dan

kepentingan bersama. Komunitas memiliki pertimbangan sebelum

memberikan kepercayaan dan sebuah perubahan tidak dibebankan

pada satu orang saja (Mishler & Rose dalam Job, 2005). Teori

relasional mengatakan kepercayaan merupakan hal yang terkondisi

melalui budaya dan pengalaman, keyakinan mengenai orang yang

dapat bekerja di institusi politik. Jadi, faktor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan terdiri dari dua hal yakni faktor rasional

dan faktor relasional.

2.1.5.3 Faktor-Faktor yang Membentuk Kepercayaan


Menurut Mayer (dalam Ainurrofiq, 2007) faktor yang membentuk
25

kepercayaan seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu:

a) Kemampuan Kepercayaan adalah ranah khusus, sehingga individu

membutuhkan keyakinan akan seberapa baik seseorang

mempelihatkan performanya. Faktor pengalaman dan pembuktian

performanya akan mendasari munculnya kepercayaan orang lain

terhadap individu. Kim (dalam Ainurrofiq, 2007) menyatakan

bahwa ability meliputi kompetensi, pengalaman, pengesahan

institusional, dan kemampuam dalam ilmu pengetahuan.

b) Integritas. Integritas terlihat dari konsistensi antara ucapan dan

perbuatan dengan nilai-nilai diri seseorang. Kejujuran saja tidak

cukup untuk menjelaskan tentang integritas, namun integritas

memerlukan keteguhan hati dalam menerima tekanan. Kim (dalam

Ainurrofiq, 2007) mengemukakan bahwa integrity dapat dilihat dari

sudut kewajaran (fairness), pemenuhan (fulfillment), kesetiaan

(loyalty), keterus-terangan (honestly), keterkaitan (dependability),

dan kehandalan (reliabilty).

c) Kebaikan hati. Kebaikan hati berkaitan dengan intensi (niat). Ada

ketertarikan dalam diri seseorang ketika berinteraksi dengan orang

lain. Hal tersebut akan mengarahkannya untuk memikirkan orang

tersebut dan memberikan intense untuk percaya atau tidak dengan

orang tersebut. Menurut Kim (dalam Ainurrofiq, 2007), benevolence

meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.

Adanya beberapa faktor yang telah disebutkan maka dapat


26

disimpulkan faktor yang membentuk kepercayaan antara individu

dengan yang lain yaitu faktor kemampuan, integritas dan faktor kebaikan

hati.

2.1.5.4 Indikator Persepsi Kepercayaan


Kepercayaan dikembangkan mulai dari keluarga, dalam kelekatan

hubungan orang tua dan anak. Kemudian kepercayaan berkembang dalam

lingkungan kerabat dan teman dekat.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Cho et al (2019) terdapat

beberapa indikator dalam persepsi kepercayaan terhadap online food

delivery service, diantaranya;

1. Trustworthy

Trust berdasarkan Trustworthy merupakan sebuah kepercayaan dimana

sistem yang dimiliki dalam aplikasi OFDS dapat dipercaya

2. Safety

Trust berdasarkan safety merupakan sebuah kepercayaan dimana

penggunaan aplikasi OFDS sangat aman digunakan

3. Protection

Sebuah kepercayaan terhadap fitur proteksi ekstra dalam aplikasi OFDS

yang dapat di andalkan dalam proses delivery makanan

2.1.6. Niat Pembelian


Niat Pembelian merupakan suatu ukuran kuatnya sebuah niat untuk

menunjukkan perilaku yang spesifik. Niat pembelian didefinisikan sebagai

perasaan positif atau negatif individu tentang menunjukkan target perilaku.


27

Niat membeli berkaitan erat dengan keputusan pembelian konsumen,

niat digunakan untuk memprediksi kecenderungan seseorang akan

melakukan atau tidak melakukan perilaku membeli. Menurut Sumarwan

(2011), niat merupakan kecenderungan atau keinginan yang kuat pada

individu untuk melakukan perilaku tertentu. Niat merupakan indikasi dari

seberapa kuat keinginan individu untuk mewujudkan suatu perilaku,

dengan kata lain semakin kuat keinginan individu tersebut semakin besar

kemungkinan suatu perilaku diwujudkan.

Mowen dan Minor (2002), niat membeli merupakan keinginan

konsumen untuk berperilaku dengan cara tertentu yang bertujuan untuk

memiliki membuang, dan menggunakan barang ataupun jasa. Sedangkan

menurut Schiffman et.al. (2015), niat membeli sering disebut dengan

komponen konatif pada sikap yang berkaitan dengan kemungkinan

konsumen untuk membeli produk tertentu.

Menurut Assael (1995), niat pembelian merupakan perilaku yang

muncul sebagai respon terhadap obyek yang menunjukkan keinginan

konsumen untuk melakukan pembelian. Beberapa pengertian dari niat

pembelian adalah sebagai berikut (dalam Schiffman & Kanuk, 2007:49);

a) Niat beli, juga mengindikasikan seberapa jauh orang mempunyai

kemauan untuk membeli.

b) Niat beli menunjukkan pengukuran kehendak seseorang dalam

membeli.

c) Niat beli berhubungan dengan perilaku membeli yang terus-menerus.


28

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa niat merupakan kecenderungan atau keinginan individu atau

konsumen untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Dalam hal ini niat

pembelian merupakan perilaku yang muncul terhadap seseorang yang

menunjukkan keinginan seseorang untuk membeli sesuatu.

2.1.6.1 Faktor Pengontrol Niat Pembelian


Ajzen (2005), menjelaskan bahwa terdapat faktor yang membuat

seseorang dapat mencapai tujuan atau mewujudkan sebuah perilaku.

Faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a) Faktor Internal

Faktor internal menyangkut faktor didalam diri individu yang

dapat mempengaruhi seseorang dalam menampilkan suatu

perilaku tertentu

- Informasi, keterampilan dan kemampuan

seseorang yang memiliki intensi untuk melakukan sebuah

perilaku akan mencari informasi, keterampilan dan

kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan perilaku

tertentu

- Emosi dan Kompulsi

Ketidakcukupan keterampilan, kemampuan dan informasi

menyebabkan masalah kontrol perilaku, tetapi dapat

diasumsikan bahwa masalah ini dapat diatasi. Namun


29

sebaliknya, beberapa tipe perilaku adalah subyek yang

memaksa yang terlihat jauh diluar kontrol.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini menyangkut faktor diluar individu yang

mempengaruhi kontrol seseorang terhadap perilaku yang akan

dilakukannya. Faktor ini menentukan faktor apa yang

memfasilitasi atau mengintervasi perilaku.

- Kesempatan

Kurangnya kesempatan dapat mengurangi untuk

mewujudkan suatu perilaku. Dalam keadaan seperti ini

seseorang berusaha untuk mewujudkan intensi namun gagal

karena keadaan lingkungan sekitar menghalanginya.

Walaupun intensi langsung akan terpengaruh, keinginan dasar

untuk melakukan sebuah perilaku tidak harus diubah.

Lingkungan menghambat perilaku untuk mewujudkan

perilaku dan akan memaksa untuk merubah rencana, namun

tidak terlalu dapat merubah intensi seseorang.

- Ketergantungan pada yang lain

Pada saat perwujudan perilaku tergantung pada tindakan

orang lain, ada potensi kontrol yang tidak sempurna terhadap

perilaku atau tujuan. Sebuah kontrol baik mengenai

ketergantungan perilaku adalah kasus kerjasama. Seseorang

akan bisa bekerja sama dengan orang lain hanya jika orang
30

tersebut juga berkeinginan untuk bekerja sama. Sama seperti

waktu dan kesempatan, ketidakmampuan untuk berperilaku

sesuai dengan intensi dikarenakan ketergantungan pada

kebutuhan seseorang sesuai dengan intensi dikarenakan

ketergantungan pada kebutuhan seseorang tidak

mempengaruhi intensi dan motivasi. Seseorang yang

menghadapi kesulitan yang berhubungan dengan

ketergantungan interpersonal dapat membentuk perilaku yang

diinginkan dalam kerjasama dengan rekan yang berbeda.

Namun, hal ini tidak dapat terus menerus menjadi penyebab

sebuah tindakan. Singkatnya, kekurangan dan ketergantungan

pada orang lain hanya membawa pada perubahan yang

sementara pada intensi. Ketika lingkungan menolak

terwujudnya sebuah perilaku, seseorang akan menunggu

untuk kesempatan yang lebih baik lagi.

2.1.6.2 Elemen Niat Pembelian

Fishbein & Ajzen (1975), mengungkapkan ada empat elemen

yang membangun niat atau intensi (dalam Mowen dan Minor,

2002:394) yaitu:

a) Target, mengacu pada objek atau sasaran perilaku yang akan dituju

b) Tindakan, mengacu pada perilaku tertentu yang akan dilakukan

c) Konteks, mengacu pada situasi atau lokasi dimana perilaku akan

dimunculkan
31

d) Waktu, mengacu pada kapan perilaku akan dimunculkan, elemen

waktu dapat ditunjukkan dalam periode waktu tertentu atau waktu

yang tidak terbatas (misalnya pada waktu yang akan datang).

2.1.6.3 Indikator Niat Pembelian

Menurut Ferdinand Cho et al (2019), niat beli dapat diidentifikasi melalui

indikator- indikator sebagai berikut :

1. Willingnes to Use

Yaitu keinginan atau kecenderungan seseorang untuk membeli

produk tertentu. Hal ini bermaksud pengguna berniat untuk

melakukan pembelian produk yang di inginkan.

2. Oppurtunity to Order

Yaitu keinginan sesorang jika memiliki kesempatan. Maka ia akan

membeli produk yang ia inginkan.

3. Intention to Use

Yaitu keinginan atau kecenderungan seseorang untuk terus membeli

produk tertentu . hal ini bermaksud pengguna berniat terus menerus

membeli produk yang ia inginkan.


32

2.2 Hasil Penlitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

Nama
Judul
No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
(Tahun)
1 Troise et Online food Variabel Hasil penelitian mengkonfirmasi bahwa
al. (2021). delivery Independen: ketika konsumen telah mampu mempercayai
services and -Persepsi platform OFD. Mereka memiliki sikap yang
behavioural Kebergunaan lebih baik dalam menggunakan layanna OFD
intention – a dan lebih cenderung menggunakannya.
test of an Variabel Dependen: Penelitian ini menjelaskan hubungan antara
integrated -Niat Pembelian persepsi kebergunaan dengan variabel niat
TAM and TPB pembelian, dimana variabel tersebut juga
framework diuji dalam penelitian ini. Uji penelitian ini
menghasilkan bahwa persepsi kebergunaan
memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap niat pembelian.
2 Listyowati Faktor-Faktor Variabel Hasil penelitian ini terdapat beberapa
et al., yang Independen: implikasi yang memberikan arahan terhadap
(2020). Mempengaruhi -Persepsi penjual online sayuran dan buah. Pertama,
Niat dan Kebergunaan dari aspek kebergunaan penggunaan
Keputusan -Persepsi teknologi konsumen telah merasakan
Konsumen Kemudahaan manfaat dari belanja online. Kedua,dari
Membeli Penggunaan aspek kemudahan pengunaan penjual online
Sayuran dan - hendaknya dapat membuat tampilan website
Buah Secara PersepsiKepercayaa dan aplikasi yang user friendly sehingga
Online n konsumen mudah dalam menemukan produk
dan melakukan transaksi secara online.
Variabel Dependen: Ketiga, dari aspek kepercayaan, hendaknya
-Niat Pembelian penjual online dapat membangun
kepercayaan pada konsumen untuk
membentuk niat membeli sayuran dan buah
secara online di tokonya terutama melalui
karakteristik produk yang disampaikan
secara jujur.
33

3 Parikesit, Analisis Variabel Hasil penelitian ini terhadap variabel persepsi


T. (2020). Faktor-Faktor Independen: kegunaan dan kemudahan yang di teliti untuk
Yang -Persepsi niat beli konsumen menggunakan layanan
Menggunakan Kebergunaan online food delivery di kota Sukoharjo. Hasil
Mempengaruhi -Kemudahan menunjukan bahwa kegunaan dan
Niat Beli penggunaan kemudahan penggunaan berpengaruh positif
Konsumen dan tidak signifikan terhadap niat beli
Menggunakan Variabel Dependen: masyarakat menggunakan layanan online
Layanan Food -Niat Pembelian food delivery.
Delivery
4 Nugroho Penerapan Variabel Hasil penelitian ini bertujuan untuk
et al., Technology Independen: menganalisa penerapan TAM untuk
(2020) Acceptance -Persepsi menjelaskan niat pembelian melalui aplikasi
Model untuk Kebergunaan Go-Food. Penelitian ini dilakukan dominan
menjelaskan -Kemudahan oleh kaum perempuan yang sering
niat pembelian penggunaan menggunakan aplikasi Go-Food. Niat untuk
melalui melakukan pembelian melalui aplikasi Go-
aplikasi Go- Variabel Dependen: Food dipengaruhi oleh word of mouth, dan
Food. -Niat Pembelian persepsi kemudahaan penggunaan.Begitu
juga saat aplikasi Go- Food memberikan
kemudahaan bagi konsumen, maka
konsumen akan terdorong untuk melakukan
pembelian melalui aplikasi Go-Food. Begitu
juga, ketika konsumen merasakan
kemudahaan saat menggunakan aplikasi Go-
Food, maka konsumen akan merasakan
kegunaan dari penggunaan aplikasi tersebut.
Namun, niat untuk melakukan pembelian
melalui aplikasi Go-Food tidak dipengaruhi
oleh persepsi kegunaan.
34

5 Hadawi, F. Pengaruh Variabel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


N., (2021) TAM dan Independen: pengaruh TAM terhadap minat pembelian
Perceived -Persepsi menggunakan aplikasi Shopee Food pada
Benefits Kebergunaan masyarakat Surabaya. Hasil penelitian ini
Terhadap -Persepsi menunjukan bahwa persepsi kebergunaan
Penggunaan Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Aplikasi Pengunaan minat penggunaan aplikasi Shopee Food
Shopee Food -Persepsi pada masyarakat Surabaya. Sementara itu
Pada Kepercayaan persepsi kemudahan dan kepercayaan
Masyarakat berpengaruh namun tidak signifikan terhadap
Surabaya. Variabel Dependen: minat penggunaan aplikasi Shopee Food
-Niat menggunakan pada masyarakat Surabaya.
apliasi Shope-Food
6 Lau Teck Online Food Variabel Studi penelitian ini membahas faktor-faktor
Chai dan Delivery Independen: yang berkontribusi terhadap layanan OFD di
David Ng Services: - Persepsi kalangan urban di Malaysia. Penelitian ini
Ching Yat, Making Food kemudahan menjelaskan hubungan antara variabel
2019 Delivery the penggunaan persepsi kemudahan penggunaan dengan
New Normal niat pembelian. Hasil dalam penelitian ini
Variabel Dependen: bahwa variabel persepsi kemudahan
-Niat Pembelian penggunaan tidak berkontribusi signifikan
terhadap niat pembelian produk Online Food
Delivery Service.
7 Agung Pengaruh Variabel Studi penelitian ini untuk menjelaskan niat
Dwi TAM untuk Independen: pembelian produk Online Food Delivery
Nugroho menjelaskan - Persepsi Service melalui aplikasi Go-Food . Populasi
et niat pembelian kemudahan dalam penelitian ini adalah pengguna
al.,(2020) melalui penggunaan internet. Penelitian ini memperoleh hasil
aplikasi Go- bahwa niat untuk melakukan pembelian
Food Variabel Dependen: melalui aplikasi Go-Food dipengaruhi oleh
35

-Niat Pembelian persepsi kemudahan penggunaan. Namun


niat untuk melakukan pembelian dengan
menggunakan aplikasi Go-Food tidak
diperngaruhi oleh persepsi kegunaan.
8 Troise et Online food Variabel Hasil penelitian mengkonfirmasi bahwa
al. (2021). delivery Independen: ketika konsumen telah mampu mempercayai
services and -Persepsi platform OFD. Mereka memiliki sikap yang
behavioural Kemudahan lebih baik dalam menggunakan layanna OFD
intention – a Penggunaan dan lebih cenderung menggunakannya.
test of an Penelitian ini menjelaskan hubungan antara
integrated Variabel Dependen: persepsi kebergunaan dengan variabel niat
TAM and TPB -Niat Pembelian pembelian, dimana variabel tersebut juga
framework diuji dalam penelitian ini. Uji penelitian ini
menghasilkan bahwa persepsi kebergunaan
memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap niat pembelian.
9 Faktor-Faktor Variabel Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
Nurwani, yang Independen: mengalanisis pengaruh persepsi
M., & Mempengaruhi -Persepsi kebergunaan, persepsi kemudahan
Muslichah Sikap dan Niat Kemudahan penggunaan dan kualitas pelayanan terhadap
, I. (2022). Konsumen Penggunaan keputusan menggunakan apikasi Gofood di
untuk Kecamatan Kebumen. Sampel dalam
Menggunakan Variabel Dependen: penelitian ini sebanyak 100 responden. Hasil
Layanan Pesan -Niat menggunakan penelitian menunjukan bahwa terdapat
Antar Makanan aplikasi Go-Food pengaruh signifikan antara variabel persepsi
Online di kemudahan pengunaan terhadap keputusan
Indonesia penggunaan aplikasi Gofodd untuk
melakukan pembelian makanan.
10 Agung Penerapan Variabel Penelitian untuk menganalisis penerapan
Dwi TAM untuk Independen: technology acceptance model untuk
36

Nugroho menjelaskan -Persepsi menjelaskan niat pembelian melalui aplikasi


et al. niat pembelian Kemudahan Go-Food. aplikasi Go- Food memberikan
(2020) melalui Penggunaan kemudahaan bagi konsumen, maka
Aplikasi Go- -Persepsi konsumen akan terdorong untuk melakukan
Food Kebergunaan pembelian melalui aplikasi Go-Food. Begitu
juga, ketika konsumen merasakan
Variabel Dependen: kemudahaan saat menggunakan aplikasi Go-
-Niat pembelian Food, maka konsumen akan merasakan
melalui aplikasi Go- kegunaan dari penggunaan aplikasi tersebut.
Food Namun, niat untuk melakukan pembelian
melalui aplikasi Go-Food tidak dipengaruhi
oleh persepsi kegunaan. Hal ini karena
konsumen akan memperhatikan pengaruh
kinerja atau kegunaan sistem apakah
memiliki kemudahaan dalam kegunaan atau
kecenderungan konsumen untuk
menghindari risiko
11 Muangme Factors Variabel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
e et al., Determining Independen: faktor-faktor yang menentukan niat
(2021) the Behavioral -Persepsi pembelian menggunakan aplikasi online food
Intention of Kepercayaan selama masa pandemi di kota Bangkok,
Using Food Thailand. Hasil penelitian menunjukan
Delivery Apps Variabel Dependen: bahwa ekspektasi kinerja, ketepatan waktu
during -Niat pembelian dan kepercayaan yang dirasakan secara
COVID-19 melalui aplikasi signifikan memengaruhi niat perilaku untuk
Pandemics pengiriman makanan menggunakan aplikasi pemgiriman makanan
selama pandemi Covid-19.
12 Nusarika Pengaruh Variabel Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
et al., persepsi harga, Independen: niat pembelian produk fashion secara online
(2015) kepercayaan, di Kota Denpasar. Kepercayaan berpengaruh
Sumber: Peneliti terdahulu, Data diolah (2022)
37

dan orientasi -Persepsi positif dan signifikan terhadap niat beli


belanja Kepercayaan produk fashion online di Kota Denpasar. Ini
terhadap niat berarti semakin meningkat kepercayaan
beli secara Variabel Dependen: maka semakin meningkat juga niat beli
online -Niat pembelian konsumen terhadap produk fashion online di
secara online Kota Denpasar
13 Muharam, E-Service Variabel Penelitian ini untuk menguji bagaimana
et Quality, Independen: kualitas pelayanan dan kepercayaan
al.(2021) Customer Trust -Persepsi konsumen dalam melakukan pembelian
and Kepercayaan barang maupun jasa secara online. Penelitian
Satisfaction: dilakukan oleh 350 responden milenial
Market Place Variabel Dependen: sebagai pembeli online di kota Bogor. Bahwa
Consumer -Niat pembelian kualitas pelayanan elektronik dan
Loyalty kepercayaan memiliki pengaruh positif dan
Analysis signifikan terhadap niat pembelian dan
loyalitas pelangan terhadap produk online.
14 Roh, M., Adoption of Variabel Hasil penelitian mengungkapkan bagaimana
& Park, K. O2O food Independen: suatu sistem dapat mempengaruhi keputusan
(2019). delivery -Persepsi masyarakat dalam berniat melakukan
services in Kemudahan pembelian makanan menggunakan aplikasi
South Korea: Penggunaan penelitian. Salah satu variabel yang diuji
The adalah persepsi kemudahan penggunaan
moderating Variabel Dependen: yang berhubungan positf dan berpengaruh
role of moral -Niat pembelian signifikan terhadap niat pembelian.
obligation in
meal
preparation
15 Romadlon, Pengaruh Variabel Hasil penelitian Kepercayaan berpengaruh
A., Digital Independen: positif dan signifikan terhadap Niat Beli. Hal
Marlien, Marketing, ini menggambarkan bahwa semakin tinggi
38

R. A., & Kepercayaan -Persepsi tingkat kepercayaan yang dimiliki konsumen


Widyasari, Dan Kualitas Kepercayaan maka akan meningkatkan niat beli
S. (2020 Produk konsumen. Kawaii Coklat untuk terus
Terhadap Niat Variabel Dependen: menjaga kepercayaan dari konsumen agar
Beli (Studi -Niat pembelian tetap loyal terhadap kawaii coklat dan tidak
Pada Akun pindah ke pesaingnya
Instagram
Kawaii Coklat)
2.3 Kerangka Pemikiran
Pada bagian ini, akan diuraikan rangkuman pustaka pada bab sebelumnya

yang menunjukkan keterkaikan antar variabel penelitian yang selanjutnya akan

dijadikan sebagai kerangka piker penelitian dan pengembangan hipotesis yang

akan diajukan dengan memperhatikan relevansi berbagai teori, konsep dan

paradigma yang berkembang. Kerangka penelitian ini terdapat pada gambar 2.1

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Persepsi Kebergunaan
(X1)

Persepsi Kemudahan
Niat Pembe lian
Penggunaan
(Y)
(X2)

Persepsi Kepe rcayaan


(X3)

Pada gambar 2.1 di atas menjelaskan hubungan antar variabel di mana

terdapat hubungan langsung yaitu hubungan antara variabel persepsi

kebergunaan, persepsi kemudahan pengunaan dan persepsi kepercayaan

terhadap niat pembelian.


39

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Troise et al., (2021) dan Listyowati et

al., (2020) terhadap variabel persepsi kebergunaan berpengaruh signifikan

terhadap niat pembelian menggunakan aplikasi online food delivery service

(OFDS). Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah;

H1: Terdapat pengaruh signifikan antara persepsi kebergunaan terhadap niat

pembelian menggunakan aplikasi online food delivery service

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Lau, T., & Ng, D. (2019) dan Troise

et al., (2021) terhadap variabel persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh

signifikan terhadap niat pembelian menggunakan aplikasi online food delivery

service (OFDS). Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

H2: Terdapat pengaruh signifikan antara persepsi kemudahan pengunaan

terhadap niat pembelian menggunakan aplikasi online food delivery service.

Selain itu penelitian juga dilakukan oleh Muangmee et al., (2021) dan

Kurniatul Juhri. (2017). terhadap variabel persepsi kepercayaan berpengaruh

signifikan terhadap niat pembelian menggunakan aplikasi online food delivery

service (OFDS). Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

H3: Terdapat pengaruh signifikan antara persepsi kepercayaan terhadap niat

pembelian menggunakan aplikasi online food delivery service


40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian sangat penting karena desain penelitian bertujuan untuk

membuat suatu perencanaan dan rancangan dalam sebuah penelitian, sehingga

penelitian dapat dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Menurut (Samsu,

2017), research design (desain penelitian) adalah model perencanaan untuk

menjawab rumusan masalah dalam penelitian dan mengantisipasi kesulitan-

kesulitan yang mungkin dihadapi selama proses penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang

diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan rumusan masalah

dalam penelitian, dan digunakan sebagai instrumen untuk mengontrol variabel yang

berpengaruh dalam penelitian.

Menurut Creswell dan Clark (2007) dalam Samsu (2017), desain penelitian

merupakan prosedur pengumpulan, analisis, interpretasi dan pelaporan data dalam

penelitian. Desain penelitian yang dibuat membedakan model penelitian yang

dilakukan dimana model-model penelitian tersebut memiliki nama dan prosedur

yang dihubungkan dengan model tersebut. Dalam melakukan penelitian, terutama

penelitian kuantitatif, salah satu proses yang penting untuk dilakukan adalah

membuat desain penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu berupa

deskriptif, komparatif, korelasional, survei, ex post facto, historis dan sebagainya


41

3.2 Unit Analisis

Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah para pengguna aplikasi Online

Food Delivery Service (OFDS) Gofood, Grabfood, Shopefood dan Traveloka eats

3.3 Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik

yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau menterjemahkan

sebuah konsep variabel ke dalam instrumen pengkuran. Jika seorang peneliti ingin

melakukan sebuah penelitian terhadap gejala atau objek, maka peneliti lain juga

dapat melakukan hal yang sama yaitu mengidentifikasi apa yang telah didefinisikan

oleh peneliti pertama. Variabel harus didefinisikan secara operasional dengan

tujuan agar lebih mudah menentukan hubungan antar variabel dan pengkurannya.

Tanpa definisi operasional variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam

menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang masih bersifat konseptual.

Dalam penelitian ini melibatkan empat variabel yang terdiri dari tiga variabel bebas dan

satu variabel terikat. Variabel bebas tersebut yaitu persepsi kebergunaan (X1), persepsi

kemudahan pengunaan (X2), dan persepsi kepercayaan (X3), sedangkan untuk variabel

terikat yaitu niat pembelian (Y). Berikut ini adalah penjelasan mengenai operasional

variabel penelitian.

Tabel 3. 1 Variabel Penelitan dan Definisi Operasional Variabel


No Variabel Definisi operasional Indikator Sumber Skala
42

1. Persepsi kebergunaan Quickly Lee, M.C. Likert


Persepsi merupakan persepsi 2009
Kebergunaan tentang sejauh mana Easy Transaction Lee, M.C. Likert
(X1) seseorang percaya 2009
bahwa menggunakan
Useful Lee, M.C. Likert
teknologi akan
2009
meningkatkan
pekerjaanya Advantageous Lee, M.C. Likert
2009

2. Persepsi Kemudahan Easy to Use Liebana- Likert


Persepsi Pengunaan merupakan Cabanillas
Kemudahan persepsi sejauh mana et al. 2017
Pengunaan seseorang percaya
Understandable Liebana- Likert
(X2) bahwa menggunakan
Cabanillas
teknologi akan bebas
et al. 2017
dari usaha. Maka hal ini
menjelaskan jika Minimum Effort Liebana-

seseorang percaya Cabanillas


Likert
bahwa menggunakan et al. 2017

teknologi tidak mudah Easy to get the Liebana- Likert


digunakan, maka system Cabanillas

mereka tidak akan et al. 2017


menggunakannya

3. Persepsi kepercayaan Trustworthy Cho et al. Likert


Persepsi merupakan persepsi 2019
Kepercayaan sejauh mana seseorang Safety Cho et al. Likert
(X3) dapat mempercayai 2019
sebuah teknologi dalam Protection Cho et al. Likert
melakukan transaksi 2019

utamanya.
43

Kepercayaan berarti
bahwa penguna telah
percaya keandalan
teknologi ini dapat
memberikan keamanan
bagi pengguna.
4 Niat Niat pembelian Willingnes to Cho et al. Likert
Pembelian merupakan perilaku Use 2019
(Y1) yang muncul sebagai
Oppurtunity to Cho et al. Likert
respon terhadap obyek
Order 2019
yang menunjukkan
keinginan konsumen Intention to Use Cho et al. Likert

untuk melakukan 2019

pembelian.

Sumber : Data Peneliti (2022)

3.4 Populasi dan Teknik Sampel


3.4.1 Populasi
Menurut (Sekaran, Uma; Bougi, 2018), populasi mengacu pada sekelompok

orang, peristiwa, atau hal-hal yang menarik yang ingin peneliti selidiki. Populasi

adalah sekelompok orang, peristiawa atau hal-hal yang menarik yang peneliti ingin

membuat kesimpulan (berdasarkan statistik sampel). Contohnya, jika CEO

perusahaan komputer ingin mengetahui jenis iklan strategi pengikatan yang

diadopsi oleh perusahaan komputer di Silicon Valley, maka semua perusahaan

komputer yang berada di sana akan menjadi populasi. Jika konsultan organisasi

tertarik untuk mempelajari efek dari empat hari kerja seminggu pada pekerja kerah

putih di perusahaan telepon di Irlandia, maka semua pekerja kerah putih di

perusahaan tersebut akan membentuk populasi. Jika regulator ingin tahu bagaimana
44

pasien di panti jompo yang dijalankan oleh perusahaan di Prancis dirawat, maka

semua pasien di panti jompo yang dikelola oleh perusahaan tersebut akan

membentuk populasi. Namun jika regulator hanya tertarik pada satu panti jompo

tertentu yang dijalankan oleh perusahaan itu, maka hanya pasien di dalam panti

jompo tertentu akan membentuk populasi.

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah pengguna aplikasi online

food delivery service (Go Food, Grab Food, Shopee Food dan Traveloka Eats),

dimana pengguna aplikasi online food delivery service (OFDS) merupakan objek

dari penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, di mana pengguna

aplikasi OFDS (Go Food, Grab Food, Shopee Food dan Traveloka Eats) tidak

diketahui secara pasti jumlahnya.

3.4.2 Teknik Sampling


Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah

elemen yang tepat dalam jumlah yang cukup dari populasi, sehingga sampel dan

pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya dalam suatu penelitian didapatkan,

yang memungkinkan peneliti untuk menggeneralisasi sifat-sifat atau ciri-ciri dari

unsur-unsur populasi. Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian

ini menggunakan metode nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2019)

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, dimana purposive sampling adalah pengambilan sampel yang


45

terbatas pada tipe orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang

diinginkan, baik karena mereka adalah satu-satunya yang memilikinya, atau mereka

sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti Sekaran Uma (2018).

Dalam penelitian ini, seluruh populasi yaitu pengguna Online Food Delivery

Service diharapkan memiliki pengetahuan ahli berdasarkan pengalaman-

pengalamannya dalam menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service, dan

mungkin dapat memberikan data atau informasi yang baik kepada peneliti.

Dalam penelitian ini, jumlah populasi tidak dapat diketahui secara pasti karena

tidak ada data yang valid mengenai jumlah pengguna Online Food Delivery Service

secara pasti oleh peneliti, maka cara penetapan jumlah sampel dilakukan

berdasarkan pendapat dari Ferdinand (2014), yakni bahwa untuk penelitian

multivariate, besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel

independen/bebas. Berhubung pada penelitian ini terdapat 4 (Empat) variabel

independen, maka jumlah minimum sampelnya adalah 100. Dengan demikian,

jumlah sampel di dalam penelitian ini sebanyak 100 orang pengguna aplikasi

OFDS. Pada penetuan sampling ini, penulis menggunakan kriteria untuk penentuan

sampel penelitian. Kriteria yang ditetapkan bertujuan agar responden yang terpilih

sesuai dengan persyaratan yang ada. Adapun persyaratan yang dimaksud ialah

sebagai berikut:

1. Mempunyai akun aplikasi Online Food Delivery Service ( Go-food, Grab-food,

Shopee-food, Traveloka Ets)

2. Pernah melakukan pembelian di aplikasi Online Food Delivery Service

3. Jenis kelamin : wanita & pria


46

4. Rentang usia 17 – 55 tahun keatas

5. Wilayah tempat tinggal : Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi

3.5 Jenis dan Sumber Data


Data merupakan ukuran dari suatu nilai. Data yang telah diproses disebut

informasi. Terdapat beberapa syarat data yang baik antara lain: data harus akurat,

relevan, dan up to date Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016).

Menurut Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016), terdapat dua jenis data

menurut cara memperolehnya, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri secara langsung dari

sumber pertama. Pada penelitian ini, digunakan data primer yang didapatkan

oleh peneliti secara langsung. Setelah terkumpul, data tersebut akan diolah

sehingga bisa didapatkan informasi yang berguna untuk menjawab rumusan

masalah penelitian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner penelitian yang diberikan kepada responden.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diterbitkan atau digunakan oleh

organisasi. Penelitian ini menggunakan data sekunder, dimana data sekunder

didapatkan sebagai dasar untuk menggambarkan fenomena yang terjadi saat

ini khususnya perkembangan Online Food Delivery Service. Data sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengguna internet di

Indonesia tahun 2021 dan hasil survey belanja online oleh DailySocial dan

platform riset pasar Populix yang menjelaskan tentang aplikasi yang

digunakan selama kebijakan stay at home, alasan yang mendorong orang


47

memesan makanan menggunakan Online Food Delivery Service, dan aplikasi

Online Food Delivery Service yang dipilih.

3.6 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang digunakan untuk

memperoleh data. Metode merujuk pada suatu cara sehingga dapat ditampilkan

untuk penggunanya melalui, pengamatan, tes, wawancara, dokumentasi,

angket, studi literatur, dan lain-lain. Sedangkan alat yang digunakan

mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan instrumen pengumpulan data.

Instrumen penelitian yang biasa digunakan adalah, kuesioner (angket terbuka /

tertutup), check list sheet, dokumentasi gambar, dan lain-lain Kurniawan dan

Puspitaningtyas (2016). Dalam penelitian ini, terdapat dua teknik pengumpulan

data yang dilakukan, antara lain :

1. Metode survei

Metode survei adalah suatu teknik pengumpulan data tidak langsung

(peneliti tidak melakukan wawancara secara langsung dengan responden).

Kuesioner / angket memuat daftar pertanyaan yang telah disusun secara

sistematis oleh peneliti yang harus dijawab oleh responden sesuai sudut

pandang responden tersebut Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016).

Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuesioner tertutup. Menurut Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016), metode

kuesioner tertutup adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan

daftar pertanyaan yang telah ditentukan pilihan jawabannya. Pertanyaan

yang terdapat pada kuisioner penelitian dibuat dengan menggunakan skala


48

ordinal. Skala ordinal adalah skala pengukuran yang digunakan untuk

menyatakan peringkat antar tingkatan, namun jarak atau tingkatan belum

jelas Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016). Dalam penelitian ini, skala

ordinal yang digunakan dalam pertanyaan kuesioner adalah skala Likert 1 –

5, di mana responden hanya dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban

antara 1 sampai dengan 5 sesuai sudut pandang responden.

2. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan digunakan untuk menelusuri literatur dan penelitian

terdahulu. Teori yang telah berkembang perlu digali oleh peneliti sesuai

dengan bidang keilmuan. Peneliti perlu memperoleh orientasi yang lebih

luas dalam permasalahan yang dipilih dan menghindari terjadinya duplikasi

penelitian. Peneliti dapat memanfaatkan pemikiran-pemikiran yang relevan

dengan studi kepustakaan, serta mengetahui hubungan variabel yang diteliti

secara konseptual. Studi kepustakaan juga diperlukan untuk mengetahui

perkembangan ilmu pengetahuan dengan maksud menemukan penelitian

terdahulu yang sudah melakukan penelitian dan berhasil memecahkan

permasalahan yang diajukan dalam penelitian Kurniawan dan

Puspitaningtyas (2016).

Dalam penelitian ini, studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan


sumber-sumber seperti jurnal yang berhubungan dengan technology
acceptance model, dan aplikasi online food delivery service. Studi
kepustakaan juga dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber dari
buku mengenai teori mengenai persepsi kebergunaan, kemudahan
penggunaan, persepsi kepercayaan dan niat pembelian.
49

3.6.1 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2019), menyatakan bahwa: “Jawaban setiap

instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata kemudian diberi

skor.”

Tabel 3. 2 Pengelompokan Bedasarkan Metode Skala Likert


No Keterangan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2019)

3.6.2 Pengujian Validitas dan Reliabiitas Instrumen

3.6.2.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2019) bahwa valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan

derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data

yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Uji validitas dilakukan untuk mengukur

apakah pernyataan yang ada dalam kuesioner tersebut valid atau tidak. Dengan

demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek

penelitian. Uji Validitas dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan


50

variabel persepsi kebergunaan (X1), persepsi kemudahaan penggunaan (X2),

persepsi kepercayaan (X3), dan niat pembelian (Y). Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan analisa butir dimana data penelitian menggunakan

kuesioner yang terdiri dari butir-butir pernyataan yang diuji keabsahannya.

Dalam penelitian ini menggunakan 30 responden untuk uji validitas. Berikut

adalah langkah-langkah dalam menguji validitas:

1. Menentukan nilai r tabel : Tabel r, df = n – 2, n = jumlah responden yang

akan diuji, dengan tingkat signifikan 5%, dan menentukan r hitung

menggunakan olah data, peneliti menggunakan SMART PLS.

2. Dasar pengambilan keputusan: Jika r hitung positif, serta r hitung > r

tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Persepsi Kebergunaan

Pertanyaan ke- R hitung R tabel Keterangan

1 0.864 0.361 Valid

2 0.827 0.361 Valid

3 0.834 0.361 Valid

4 0.803 0.361 Valid

Sumber: Data diolah peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 3.3 di atas, dapat dilihat dari 4 butir pernyataan pada

kuesioner untuk variabel X1 yaitu persepsi kebergunaan, semua

pernyataan tersebut dinyatakan valid karena r hitung > r tabel.

1. Pernyataan ke 1 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.


51

2. Pernyataan ke 2 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

3. Pernyataan ke 3 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

4. Pernyataan ke 4 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan


Pertanyaan ke- R hitung R tabel Keterangan
1 0.868 0.361 Valid
2 0.897 0.361 Valid
3 0.882 0.361 Valid
4 0.871 0.361 Valid
Sumber: Data diolah peneliti (2022)
Berdasarkan tabel 3.4 di atas, dapat dilihat dari 4 butir pernyataan pada

kuesioner untuk variabel X1 yaitu persepsi kmudahan pengunaan, semua

pernyataan tersebut dinyatakan valid karena r hitung > r tabel.

1. Pernyataan ke 1 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

2. Pernyataan ke 2 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

3. Pernyataan ke 3 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

4. Pernyataan ke 4 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepercayaan


Pertanyaan ke- R hitung R tabel Keterangan
1 0.697 0.361 Valid
2 0.870 0.361 Valid
3 0.809 0.361 Valid
Sumber: Data dioleh peneliti (2022)
52

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, dapat dilihat dari 3 butir pernyataan pada

kuesioner untuk variabel X1 yaitu persepsi kepercayaan, semua

pernyataan tersebut dinyatakan valid karena r hitung > r tabel.

1. Pernyataan ke 1 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

2. Pernyataan ke 2 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

3. Pernyataan ke 3 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Niat Pembelian


Pertanyaan ke- R hitung R tabel Keterangan
1 0.732 0.361 Valid
2 0.782 0.361 Valid
3 0.893 0.361 Valid
Sumber: Data dioleh peneliti (2022)
Berdasarkan tabel 3.6 di atas, dapat dilihat dari 3 butir pernyataan pada

kuesioner untuk variabel Y yaitu niat pembelian, semua pernyataan

tersebut dinyatakan valid karena r hitung > r tabel.

4. Pernyataan ke 1 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

5. Pernyataan ke 2 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

6. Pernyataan ke 3 R hitung > R table 0.361 maka dikatakan valid.

3.6.2.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2019) reliabilitas berkenaan dengan derajad

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Uji reliabilitas dilakukan untuk

mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat pengukur yang sama. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.


53

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Pemberian

interprestasi terhadap reliabilitas variabel dapat dikatakan reliabel jika

koefisien variabelnya lebih dari 0.60 dan umumnya digunakan patokan

sebagai berikut:

1. Reliabilitas uji coba > 0.60 berarti hasil uji coba memiliki

reabilitas baik.

2. Reliabilitas uji coba < 0.60 berarti hasil uji coba memiliki

reabilitas kurang baik.

Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel


Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan
Persepsi Kebergunaan 0,850 Reliabel
Persepsi Kemudahan 0,902 Reliabel
Pengunaan
Persepsi Kepercayaan 0,707 Reliabel
Niat Pembelian 0,723 Reliabel
Sumber: Data diolah peneliti (2022)
1. Variabel persepsi kebergunaan nilai cronbach alpha sebesar 0.850 > 0.60

maka dikatakan reliabel.

2. Variabel persepsi kemudahan penggunaan nilai cronbach alpha sebesar

0.902 > 0.60 maka dikatakan reliabel.

3. Variabel persepsi kepercayaan nilai cronbach alpha sebesar 0,707 > 0.60

maka dikatakan reliabel.

4. Variabel niat pembelian nilai cronbach alpha sebesar 0.723 > 0.60 maka
dikatakan reliabel.
54

3.7 Pengolahan dan Analisi data


3.7.1 Klasifikasi Interval Data
Setelah nilai dari jawaban diperoleh berdasarkan jumlah total kumulatif

yang diperoleh dari penelitian, maka responden dikelompokkan dalam interval

perhitungan. Pengelompokkan nilai degan bobot dan mengukur klasifikasi interval

dengan menggunakan rumus:

Interval = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Nilai Tertinggi = Koresponden x Bobot Tertinggi
= 100 x 5
= 500
Nilai Terendah = Koresponden x Bobot Terendah
= 100 x 1
= 100
Interval = 500 – 100 = 80
5
Perhitungan ini ditentukan atas jumlah responden yang disesuaikan atas

sampel yang ditentukan sebelumnya. Interval penelitian dilakukan dengan skor

paling terendah, yaitu 100 dan diakhiri dengan skor paling tertinggi, yaitu 500.

Tabel 3. 8 Pengukuran Interval


Interval Penilaian
421 – 500 Sangat Tinggi / Sangat Efektif
341 – 420 Tinggi / Efektif
261 – 340 Cukup Tinggi / Cukup Efektif
181 – 260 Rendah / Tidak Efektif
100 – 180 Sangat Rendah / Sangat Tidak Efektif
Sumber: Data diolah peneliti (2022)
55

3.8 Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini

layak atau tidak, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik.

3.8.1 Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas berguna untuk melakukan

pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka ujis statistik menjadi

tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Hal tersebut dapat diuji

dengan menggunakan metode grafis normal P-P Plot dari standardized residual

cumulative probability, dengan identifikasi apabila sebarannya berada di sekitar

garis normal, maka asumsi kenormalan dapat dipenuhi. Selain itu, Uji Kolmogrov

– Sminov juga dapat dipergunakan untuk melihat

kenormalan. Apabila p-value > 0,05, maka data berdistribusi normal. Sedangkan

apabila p-value < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2012) uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari pengamatan yang satu ke

pengamatan yang lain tetap, maka terjadi homokedastisitas. Jika tidak, maka terjadi

heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan untuk uji heterokedastisitas,

yaitu:
56

1. Jika tertadapat pola tertentu, seperti titik yang ada dan membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8.3 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2012), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Pada penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (dW). Uji Durbin-

Watson digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam

penelitian ini dengan melihat berapa jumlah sampel dan variabel bebas yang diteliti

yang kemudian dilihat angka ketentuannya pada tabel Durbin-Watson (dW). Hasil

pengujian Durbin-Watson (dW) dibandingkan dengan dtabel pada α = 0,05. Tabel

dW memiliki dua nilai yaitu batas nilai bawah (dL) dan batas nilai atas (dU) untuk

berbagai nilai n dan k. Dalam program SPSS (Statistical Package for the Social

Sciences), Durbin Watson test dapat dilihat pada output model summary dengan

kriteria sebagai berikut:

1. dW < dL, maka terjadi korelasi positif (+)

2. dL < dW < dU, tidak dapat disimpulkan


3. dU < dW < 4-dU, maka tidak terjadi autokorelasi
4. 4-dU < dW < 4-dL, tidak dapat disimpulkan
57

3.8.4 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2012), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

independen.

Uji multikolinieritas dapat dilaksanakan dengan jalan meregresikan model

analisis dan melakukan uji korelasi antar independen variabel dengan menggunakan

Variance Inflation Factor (VIF).

1. Jika nilai tolerance > 10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa

data bebas dari multikolinieritas

2. Jika nilai tolerance < 10 dan nilai VIF >10, maka dapat disimpulkan bahwa

ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

3.8.5 Uji Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam uji asumsi klasik dengan

Analisa regresi linear berganda menggunakan bantuan SPSS Statistics 27. Menurut

Sugiyono (2019), Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Dalam penelitian ini penulis akan meneliti bagaimana pengaruh hubungan antara

variabel bebas yaitu iklan (X1), word of mouth (X2), dan harga (X3) terhadap

variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Persamaan regresi linear berganda

yaitu:
58

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta regresi
b1 = Koefesien regresi variabel untuk X1
b2 = Koefisien regresi variabel untuk X2
b3 = Koefisien regresi variabel untuk X3
X1 = Persepsi Kebergunaan
X2 = Persepsi Kemudahan Penggunaan
X3 = Persepsi Kepercayaan
e = Standart error

3.8.6 Uji-t

Menurut Ghozali (2012) Uji beda t-test digunakan untuk menguji seberapa

jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen secara parsial. Uji-t dihitung dengan menggunakan SPSS Statistics 27.

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficient pada kolom sig (significance). Dasar

pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji-t adalah sebagai berikut :

1. Ho ditolak dan Ha tidak ditolak jika nilai t-hitung > t-tabel untuk α = 0,05

(yang berarti terdapat pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti).

2. Ho tidak ditolak dan Ha ditolak jika nilai t-hitung < t-tabel untuk α = 0,05

(yang berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti).

3.8.7 Uji F Anova

Menurut Ferdinand (2014) Uji F dilakukan untuk melihat apakah model

yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabelvariabel
59

yang digunakan model mampu untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel pada

derajat kesalahan 5% (α = 0,05). Adapun kriteria penilaiannya dengan

menggunakan F hitung adalah sebagai berikut :

1. Jika F hitung > F tabel, maka H1 tidak ditolak

2. Jika F hitung ≤ F tabel, maka H1 ditolak

3.8.8 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012), koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.

Sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi (R2) mendekati satu, berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel-variabel dependen.

BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
60

4.1 Deskripsi Objek Penelitian


4.1.1 Profil Perusahaan
Di Indonesia, terdapat sejumlah aplikasi penyedia jasa layanan pesanan

antar makanan, yaitu GoFood, Grab-Food, dan Shopee Food. Setiap jasa layanan

pesan antar tersebut memiliki ciri khas masing-masing yang dapat dilihat dari

seragam yang digunakan oleh pengendara/kurir dari setiap penyedia jasa.

Perusahaan digital Snapcart Indonesia melakukan survei pada bulan

Oktober 2021 di 10 kota besar terkait industri Online Food Delivery Service

(OFDS). Dari survei tersebut, GrabFood menjadi penyedia layanan pesan antar

makanan yang paling banyak digunakan oleh konsumen dan merchant di

Indonesia. Menurut Astrid Wililandry selaku Direktur Snapcart Indonesia,

survei dilakukan menggunakan pendekatan yang lebih mendalam dan holistik

agar mendapatkan gambaran jelas mengenai aspek kompetitif masing-masing

pelaku industri. Astri menerangkan bahwa hasil survei menunjukkan konsumen

dan merchant mempunyai kecenderungan yang serupa.

Hasil riset menunjukkan bahwa 82% restoran dan toko makanan minuman

menggunakan aplikasi GrabFood untuk layanan mereka, diikuti GoFood sebesar

71% dan Shopee Food 42%. Dalam aspek kesadaran merek (brand awareness),

GrabFood dan GoFood mendapatkan hasil 100% respondent ahu dan mengenal

GoFood dan GrabFood, sedangkan hanya 52% responden yang tahu Shopee

Food.
61

Gambar 4. 1 Survey Brand Awarness GrabFood, GoFood dan Shopee Food

Tingkat Brand Awarness Aplikasi Online Food


Delivery Service (OFDS)
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
GrabFood GoFood Shopee Food

Sumber: (Tirto.id, 2021)


Berdasarkan gambar 4.1 di atas, 92% responden pernah menggunakan
aplikasi GrabFood, 90% responden pernah menggunakan aplikasi GoFood
dan 35% pernah menggunakan aplikasi Shopee Food.

Gambar 4. 2 Survey Pengalaman Pengguna Aplikasi OFDS

Survey Pengalaman Pengguna Aplikasi Online


Food Delivery Service
100%

80%

60%

40%

20%

0%
GrabFood GoFood Shopee Food

Sumber: (Tirto.id, 2021)


Dari segi preferensi, hasil survei menunjukkan bahwa 54%
responden memilih GrabFood sebagai aplikasi yang direkomendasikan,
diikuti GoFood 34% dan Shopee Food 12%.
62

Gambar 4. 3 Survey Tingkat Preferensi Penggunaan Aplikasi OFDS

Tingkat Preferensi Pengguna Aplikasi Online Food


Delivery Service
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
GrabFood GoFood Shopee Food

Sumber: (Tirto.id, 2021)


4.1.1.1 PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek)
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) merupakan sebuah

perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa

ojek. Gojek didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim. Selain

menyediakan jasa angkutan, Gojek juga menyediakan layanan pembayaran

digital bernama Gopay. Gojek telah melakukan ekpansi bisnisnya ke

berbagai negara seperti Thailand, Vietnam dan Singapura. Pada tanggal 17

Mei 2021, Gojek mengumumkan secara resmi merger dengan Tokopedia

dan membentuk Grup GoTo. Nama GoTo diambil dari Gojek dan

Tokopedia dan juga berasal dari kata gotong-royong.

Gojek memiliki tiga pilar utama yaitu:

1. Kecepatan : begerak cepat, mendorong Batasan

2. Inovasi : menyelesaikan masalah dalam skala besar

3. Dampak soisial : mentransformasi hidup, menginspirasi perubahan

Tampilan aplikasi Gojek terdapat pada gambar 4.1.1.1.


63

Gambar 4. 4 Tampilan Aplikasi Gojek

Sumber : (Line Today, 2020)

Gambar 4.4 .merupakan menu awal yang ditampilkan saat pengguna

masuk ke aplikasi Gojek. Pada tampilan awal terdapat menu Beranda,

Promo dan Chat. Selain itu, menu awal aplikasi Gojek menampilkan saldo

Gopay dan menyediakan pilihan untuk melakukan pembayaran atau isi

ulang GoPay. Tampilan awal aplikasi Gojek juga menampilkan pintasan

fitur yang dapat digunakan dengan cepat oleh pengguna seperti GoRide,

GoFood, GoPoints dan GoSend.

Berikut adalah beberapa fitur yang diberikan oleh Gojek:

1. GoRide
64

GoRide adalah jasa layanan ojek berbasis digital yang diberikan oleh

Gojek. GoRide selalu menjadikan keamanan dan kenyaman pelanggan

sebagai prioritas. GoRide memiliki fitur Bagikan Perjalanan dan Tombol

Darurat di aplikasi dan Asuransi yang dapat digunakan untuk melindungi

pengendara dan penumpang. GoRide memiliki lebih dari dua juta mitra

pengendara yang tersebar di 203 kota di Indonesia. Tampilan fitur

GoRide terdapat pada gambar 4.5

Gambar 4. 5 Tampilan Fitur GoRide

Sumber : (Wardani, 2018)


Berdasarkan gambar 4.5 di atas, tedapat tampilan fitur GoRide saat

pengguna ingin melakukan pemesanan ojek online. Dimana terdapat

lokasi tujuan yang dapat dipilih pengguna, titik jemput pelanggan dan

jumlah yang harus dibayar pengguna serta metode pembayaran yang

digunakan.
65

2. GoCar

GoCar adalah jasa layanan taksi berbasis digital yang diberikan oleh

Gojek. Sama seperti GoRide, GoCar menjadikan keamanan dan

kenyamanan pelanggan sebagai prioritas. GoCar menyediakan berbagai

macam jenis kendaraan sesuai dengan kapasitas penumpang yang

diinginkan pelanggan. Tampilan fitur GoCar terdapat pada gambar 4.6

Gambar 4. 6 Tampilan Fitur Go Car

Sumber : (gojek.com, 2022)


Gambar 4.6 menunjukkan lokasi jemput dan lokasi tujuan pengguna,

estimasi waktu penjemputan pengemudi ke titik jemput, plat nomor

pengemudi GoCar, dan fitur chat untuk mengirim pesan kepada

pengemudi.

3. GoFood
GoFood adalah jasa pesan antar makanan berbasis digital yang

diberikan oleh Gojek. Saat ini, layanan GoFood sudah tersedia di 74 kota

di Indonesia. Saat ini, GoFood sudah bekerjsama dengan 550.000

merchant yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dengan menawarkan

beragam pilihan makanan dan minuman. GoFood membuat kampanye

Pesan GoFood = Kontribusi Buat Bangsa, dimana pesan yang


66

disampaikan adalah jika pelanggan melakukan pembelian makanan

melalui GoFood, secara tidak langsung memberikan dampak sosial

terhadap perekonomian Indonesia. Tampilan Fitur GoFood terdapat pada

gambar 4.7

Gambar 4. 7 Tampilan Fitur GoFood

Sumber : (Librianty, 2020)


Gambar 4.7 menunjukkan proses poemesanan makanan dengan

menggunakan aplikasi GoFood, di mana terdapat pilihan makanan yang

dapat dipilih oleh pengguna, harga yang harus dibayar oleh pengguna

untuk memesan makanan, nama pengemudi yang akan mengantar

makanan, letak pengguna aplikasi dan pengendara, dan status perjalanan

pengemudi.

4. GoSend
GoSend adalah layanan pesan antar barang yang diberikan oleh

Gojek. GoSend memiliki beberapa jenis layanan yaitu GoSend Instant

yang memiliki waktu pengantaran barang 1 sampai 2 jam, GoSend

Sameday yang memiliki waktu pengataran barang 6 sampai 8 jam,

GoSend API yang menyediakan layanan pengiriman on-demand untuk

platform online yang dapat digunakan sesuai kebutuha, GoSend Intercity


67

yang menyediakan layanan pengiriman barang antar kota dan GoSend

Portal yang memungkinkan pelanggan dapat mengirimkan banyak

barang dalam sekali pesanan. Tampilan fitur GoSend terdapat pada

gambar 4.8

Gambar 4. 8 Tampilan Fitur GoSend

Sumber: (Gojekblog.com, 2021)


Gambar 4.8. menujukkan jenis layanan yang diberikan oleh GoSend

seperti pilihan waktu antar yang terdiri dari fitur instan dan di hari yang

sama (same day). Selain itu, gambar di atas menunjukkan nama pengirim

dan penerima, ongkos kirim yang harus dibayar, pilihan asuransi dan

metode pembayaran yang dapat dipilih oleh pengguna.

5. GoBox

GoBox merupakan layanan pesanan truk yang dapat diakses melalui

aplikasi Gojek yang tersedia selama 24 jam. GoBox menyediakan skema

harga yang transparan berdasarkan jenis kendaraan dan jarak pengiriman.

Untuk meningkat keamanan GoBox, lokasi barang dan kurir dapat

dilacak oleh pelanggan. GoBox dapat melakukan pengiriman dengan


68

jarak lebih dari 100 km pada area layanan GoBox. GoBox memberikan

jaminan kepada pelanggannya berupa proses verifikasi dan pengecekan

keamanan, dan barang yang dikirim bisa diasuransikan dengan memilih

tipe asuransi yang diinginkan. Tampilan fitur GoBox terdapat pada

gambar 4.9

Gambar 4. 9 Tampilan Fitur GoBox

Sumber: Peneliti (2022)


Gambar 4.9 menunjukkan fitur layanan yang diberikan oleh GoBox,

dimana pada saat memasuki halaman awal GoBox, pengguna akan

diminta untuk mengisi keperluan yang akan dilakukan pengguna dalam

hal ini terdapat dua pilihan yang disediakan GoBox yaitu untuk

mengangkut barang dalam jumlah besar atau mengangkut barang dalam

satu kali jalan. Setelah pengguna memilih keperluan yang akan

dilakukan, pengguna dapat mengisi alamat tujuan yang dipilih sesuai

kebutuhan pengguna.
69

6. GoMed
GoMed merupakan layanan yang disediakan oleh Gojek di bidang

kesehatan. Dengan fitur GoMed, pelanggan dapat konsultasi dengan

dokter berpengalaman dari seluruh Indonesia secara instan. Pelanggan

juga dapat membuat janji temu dan melakukan pemesanan obat untuk di

antar ke rumah pelanggan. GoMed juga menjamin privasi setiap

pelanggannya. Tampilan fitur GoMed terdapat pada gambar 4.10

Gambar 4. 10 Tampilan Fitur GoMed

Sumber : (Gojek.com, 2022)


Gambar 4.10 menunjukkan halaman awal fitur GoMed, dimana saat

pengguna membuka fitur GoMed terdapat jenis layanan yang dapat

dipilih oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan seperti konsultasi dengan

dokter, membeli obat, dan fitur lainnya.

4.1.1.2 Grab
Grab adalah salah satu platform on demand service yang berpusat di

singapura. Bisnis model awalnya layanan transportasi berbasis mobile apps.

Pada awalnya Grab berdiri di Malaysia. Grab dahulu dikenal dengan nama

Grabtaxi yang didirikan oleh Anthony Tan. Saat ini Grab telah memiliki

layanan yang tidak hanya melayani transportasi tapi juga membuat layanan
70

lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran digital e-wallet yang

diakses melalui aplikasi mobile. Saat ini Grab telah beroperasi di kawasan

Asia Tenggara yang meliputi Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura,

Vietnam dan Indonesia. Profil aplikasi Grab ditampilkan dalam gambar 4.11

Gambar 4. 11 Profil Aplikasi Grab

Sumber: (Purnomo, 2020)


Berdasarkan 4.11 terdapat beberapa fitur layanan yang dapat digunakan

dalam aplikasi Grab. Di Indonesia saat ini Grab telah melayani 125 kota di

seluruh Indonesia dengan layanan meliputi:

1. GrabBike (ojek online)

2. GrabCar (mobil)

3. GrabTaksi (taksi)

4. GrabExpress (kurir pengantaran barang)

5. GrabHitch Car (carpooling)

6. GrabFood (pesan-antar makanan),

Salah satu layanan yang terbilang paling berhasil dan memiliki peran

yang cukup besar dalam sisi pertumbuhan bisnis Grab ialah GrabFood.

GrabFood resmi beroperasi pada tahun 2016. Saat ini Grab mencatat

memiliki mitra kuliner lebih dari 30.000 merchant yang memungkinkan

para pelanggan untuk pesan-antar makanan dengan berbagai macam


71

makanan, harga yang relatif bersaing dan ongkos kirim (antar) yang cukup

variatif. Gross Merchandise Value (GMV) Grab Food terdapat pada gambar

4.12

Gambar 4. 12 Gross Merchandise Value (GMV) GrabFood

Sumber: katadata.co.id (2022)


Gambar 4.12 menunjukkan riset yang dilakukan oleh momentum works

berbasis di singapura berjudul ‘Food Delivery Platforms in Southeast Asia’

bahwa GrabFod menduduki peringkat pertama di pangsa pasar kawasan

Asia Tenggara kategori layanan pesan-antar makanan online dengan angka

7,6 miliar emudian, urutan kedua disusul oleh Foodpanda dengan 3,4 miliar

dolar AS atau sekitar Rp48,5 triliun. Sementara itu, GoFood sebagai pesaing

dari GrabFood menduduki urutan ketiga dengan GMV sebesar 2 miliar dolar

AS atau sekitar Rp28,5 triliun. Urutan selanjutnya ditempati oleh Lineman

dan Shopee Food dengan GMV sebesar 900 juta dolar AS atau sekitar

Rp12,8 triliun. Kemudian ada pula, Deliveroo dengan GMV sebesar 300

juta dolar AS atau sekitar Rp2,9 triliun. Negara terbesar yang menjadi pasar

dari layanan pesan-antar masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni

Indonesia, Thailand, dan Singapura. Mengenai pangsa pasar, Grab


72

memimpin lima dari enam negara besar di Asia Tenggara, yakni Singapura,

Indonesia, Thailand, Vietnam (bersama dengan Shopee Food) dan Filipina.

Sementara itu, pangsa pasar di Malaysia masih dipimpin oleh Foodpanda,

meskipun memiliki selisih sangat sedikit dengan GrabFood.

4.1.1.3 Shopee
Shopee merupakan marketplace yang dimiliki oleh Sea Limited atau

sebelumnya dikenal dengan nama Garena yang berkantor pusat di Singapura

dan didirikan pada tahun 2009 oleh Forrest Li. Pada tahun 2015. Shopee

pertama diluncurkan di Singapura, dan melebarkan sayapnya ke negara lain

seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Taiwan, Vietnam dan Filipina.

Berawal sebagai marketplace costumer to consumer (C2C), kini Shopee

telah beralih model menjadi hybrid C2C dan business to consumer (B2C)

semenjak adanya Shopee Mall yang merupakan platform toko online untuk

brand ternama.

Pada akhir bulan Mei 2015 Shopee mulai masuk ke pasar Indonesia

dan mulai beroperasi pada akhir Juni 2015. Shopee yang berada di Indonesia

beralamat di Wisma 77 Tower 2, Jalan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 11410, Indonesia.

Shopee memiliki visi “Menjadi mobile marketplace nomor 1 di

Indonesia” dan misi “Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para

penjual di Indonesia”.

Shopee Indonesia membuat program yang bernama ShopeeFood dan mulai

mempromosikan penjualan pada April 2020 untuk menyediakan penjualan


73

makanan siap saji secara online yang siap bersaing dengan Gofood dan

Grabfood. Khusus diwilayah Jakarta, Shopeefood mempunyai lebih dari

500 penjual.

Shopee memiliki tujuan yaitu “Kami percaya pada kekuatan transformatif

teknologi dan ingin mengubah dunia menjadi lebih baik dengan

menyediakan platform untuk menghubungkan pembeli dan penjual dalam

satu komunitas”.

Berikut ini adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh Shopee :


1. We serve
a. Pelanggan selalu benar
b. Lampaui ekspektasi pelanggan, berikan diatas dan lebih dari yang
diharapkan
2. We adapt

a. Mengantisipasi perubahan dan membuat rencana lebih awal

b. Menerima perubahan yang tidak terduga dan tetap melakukannya

dengan baik

3. We run

a. Mempunyai dorongan dari diri sendiri yang kuat untuk

menyelesaikan sesuatu, tidak perlu didorong-dorong oleh orang lain.

b. Selalu memiliki rasa urgensi tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan

4. We commit

a. Menjadi orang yang bisa diandalkan, melakukan apa yang kita janjikan

akan kita lakukan

b. Memegang standar yang tinggi, tidak mengambil jalan pintas bahkan saat

tidak ada yang melihat.


74

c. Berlaku sebagai seorang pemilik, bersikap proaktif mencari cara untuk

membuat perusahaan lebih baik.

5. We stay humble

a. Mempunyai mentalitas bahwa kita adalah underdog yang masih harus

belajar dan terus belajar dari kondisi pasar dan pesaing.

b. Menerima bahwa kita tidak sempurna dan tidak akan pernah menjadi

sempurna.

c. Bekerja keras terlebih dahulu dan merayakan di kemudian hari.

Berikut adalah beberapa fitur yang dimiliki oleh Shopee :

1. Shopee Marketplace

Shopee Marketplace adalah platform yang menghubungkan penjual

dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli produk seperti pakaian,

elektronik, perlengkapan rumah, kesehatan, dan voucher permainan.

Tampilan fitur Shopee Marketplace terdapat dalam gambar 4.1.1.10

Gambar 4. 13 Tampilan Fitur Shopee Marketplace

Sumber: (Shopee.co.id, 2022)


Berdasarkan gambar 4.13 diatas menunjukan tampilan dari halaman

utama aplikasi Shopee Marketplace, dimana pengguna sebagai seller

atau buyer bisa melakukan transaksi jual beli. Selain itu, pengguna juga
75

bisa melakukan pencarian produk, mengirim pesan dengan penjual,

melihat barang yang sudah dimasukkan kedalam keranjang, scan

barcode untuk pembayaran, melihat saldo ShopeePay, melihat koin

Shopee. Selain itu terdapat berbagai layanan lainnya seperti Shopee

Mall, Shopee Mart, Shopee Games, dan terdapat promo atau voucher

spesial yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan ongkos kirim dan

penawaran lainnya.

2. Shopeepay
Shopeepay adalah uang elektronik yang digunakan untuk

melakukan transaksi pembayaran secara daring melalui aplikasi shopee.

Selain secara daring, Shopeepay juga bisa digunakan secara offline

dengan cara scan barcode yang tersedia di beberapa toko luring yang

berkerja sama dengan Shopee. Tampilan fitur ShopeePay terdapat dalam

gambar 4.14

Gambar 4. 14 Tampilan Fitur ShopeePay

Sumber: (Shopee.co.id, 2022)


76

Berdasarkan pada gambar 4.14. diatas menunjukan tampilan fitur dari

Shopeepay, dimana pengguna dapat melihat total saldo dan bonus, Pengguna

fitur Shopeepay juga bisa melakukan top up, scan barcode, penarikan uang dan

melihat transaksi yang telah dilakukan.

3. ShopeeFood
ShopeeFood merupakan layanan yang menyediakan makanan siap

saji dan pesan antar secara daring yang disediakan oleh Shopee. Dengan

adanya ShopeeFood membuat pesaing baru bagi dominasi pemain lama

layanan pesan antar makanan berbasis aplikasi seperti GoFood dan

Grabfood. Tampilan pada fitur ShopeeFood terdapat dalam gambar 4.15

Gambar 4. 15 Tampilan Fitur ShopeeFood

Sumber : (Muday, 2022)


Berdasarkan pada gambar 4.15 diatas menunjukan tampilan utama pada

fitur ShopeeFood, dimana pengguna dapat melakukan pencarian

makanan, restoran dan minuman yang telah bekerja sama dengan

ShopeeFood. Selain itu, terdapat juga banner promo dari shopeeFood,


77

fitur makanan yang paling sering dicari, dan penawaran diskon yang

diberikan, melihat pesanan pengguna dan melihat produk yang telah

pengguna jadikan sebagai favorit.

4. Shopee Game
Shopee Game memiliki beberapa permainan yang ada di aplikasi

seperti Shopee Pets, Shopee Bubble, Shopee Candy, Shopee Tanam, dan

lainnya yang membuat pengguna makin bertahan lama di aplikasi

Shopee. Hasil dari bermain di Shopee Game akan mendapatkan berbagi

reward seperti koin Shopee, beragam voucher, dan hadiah-hadiah

menarik lainnya seperti Smartphone bagi pemain yang telah mencapai

target yang telah ditentukan. Tampilan fitur Shopee Game terdapat

dalam gambar 4.16

Gambar 4. 16 Tampilan Fitur Shopee Game

Sumber: (Seller.Shopee.co.id, 2022)


Berdasarkan pada gambar 4.6 diatas menunjukan salah satu tampilan

permainan dari fitur Shopee Game yang mana pengguna bisa


78

memainkan permainan untuk mendapatkan hadiah menarik yang

ditetapkan oleh Shopee Game.

5. Shopee Supermarket

Shopee Supermarket adalah layanan yang menjual berbagai macam

produk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta beberapa bahan

makanan secara mudah dan instan. Tampilan fitur Shopee Supermarket

terdapat dalam gambar 4.17

Gambar 4. 17 Tampilan Fitur Shopee Supermarket

Sumber: Peneliti (2022)


Berdasarkan pada gambar 4.17 diatas menampilkan halaman utama dari

fitur Shopee Supermarket, dimana pengguna dapat melakukan pencarian

produk seperti Perawatan diri dan kecantikan, kesehatan, makanan &

minuman, ibu & bayi, dan perawatan rumah. Selain itu, terdapat juga

banner yang menampilkan berbagai macam promo dan voucer seperti

diskon dan gratis ongkos kirim.


79

6. ShopeeSegar
ShopeeSegar merupakan fitur yang dikelola oleh Shopee untuk

menjual berbagai macam produk seperti sayur mayur, daging, seafood,

buah-buahan dan produk segar lainnya. Tampilan fitur ShopeeSegar

terdapat dalam gambar 4.18

Gambar 4. 18 Tampilan Fitur Shopee Segar

Sumber: Peneliti (2022)


Gambar 4.18 menampilkan halaman utama dari fitur ShopeeSegar,

dimana pengguna dapat mencari fresh product seperti telur, susu, sayur-

sayuran dan buah-buahan. Pengguna juga dapat melihat produk yang

berada dalam banner promo untuk mendapatkan penawaran menarik

yang telah diberikan oleh ShopeeSegar. Dalam fitur ShopeeSegar juga

terdapat berbagai fitur lainnya seperti kalender, promo kilat, penawaran

spesial dan berbagai macam voucher.


80

4.1.1.4 Traveloka Eats

Traveloka Eats merupakan layanan yang dimiliki oleh startup Traveloka.

Meskipun termasuk platform baru, tetapi sudah banyak penjual maupun

pembeli yang menggunakan aplikasi ini. Biasanya, Traveloka digunakan

untuk memesan tiket transportasi, hotel, dan hiburan. Namun kini,

pengguna bisa memesan makanan dan minuman dari pedagang kaki lima

hingga restoran ternama. Hingga saat ini, pendaftaran Traveloka Eats

Delivery hanya tersedia untuk area Jabodetabek, Bandung, Bali dan

Surabaya.

Gambar 4. 19 Logo Traveloka Eats

Sumber : Peneliti (2022)

Traveloka Eats memiliki beberapa fitur unggulan :

1. Direktori berisi ribuan tempat makan diberbagai kota

2. Cari tempat makan berdasarkan kategori tertentu

3. Dilengkapi foto suasana tempat makan

4. Simpan tempat makan favorit anda

5. Fitur telefon memudahkan untuk langsung membooking tempat


81

6. Artikel rekomendasi kuliner dari Traveloka Eats dan food vlogger

7. Bisa ikut memberi review untuk tempat makan

8. Penawaran voucher dengan harga spesial

4.2 Analisa Penelitian


Proses pengumpulan data responden yang diperlukan dalam penelitian

ini dilakukan mulai bulan September – Oktober 2022. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan keusioner google form dengan jumlah

responden sebanyak 100 responden. Tujuan dari profil responden dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin, usia, frekuensi pengguaan aplikasi OFDS, dan aplikasi yang sering

digunakan oleh responden. Responden penelitian ini adalah pengguna aplikasi

Go Food, Grab Food, Shopee Food dan Traveloka Eats yang berdomisili di

Jabodetabek.

Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner mengenai variabel tersebut

terdiri dari 28 pernyataan, yaitu:

1. Pernyataan mengenai variabel persepsi kebergunaan sebanyak 4 pernyataan.

2. Pernyataan mengenai variabel persepsi kemudahan pengunaan sebanyak 4

pertanyaan.

3. Pernyataan mengenai variabel persepsi kepercayaan sebanyak 3 pertanyaan.

4. Pernyataan mengenai variabel niat pembelian sebanyak 3 pertanyaan.

4.2.1 Profil Responden Penelitian

Setelah pengumpulan data dari kuesioner yang didapatkan dari 100 responden

yang telah mengisi kuesioner penelitian. Responden yang telah mengisi


82

kuesioner kemudian diolah datanya berdasarkan riwayat penggunaan aplikasi

OFDS, domisili responden, jenis kelamin, usia,frekuensi penggunaan aplikasi

OFDS dan aplikasi yang paling sering digunakan oleh responden.

4.2.1.1 Riwayat Penggunaan Aplikasi Online Foods Delivery Service

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 100 responden dalam penelitian ini,

diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini pernah menggunakan

aplikasi Online Food Delivery Service. Informasi tentang penggunaan aplikasi

Online Food Delivery Service yang terdapat pada gambar 4.20

Gambar 4. 20 Riwayat Penggunaan Aplikasi Online Food Delivery Service

Sumber: Hasil Olah Data, 2022

4.2.1.2 Domisili Responden

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari 100 responden dalam penelitian

ini, diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini berdomisili di

kawasan Jabodetabek, informasi mengenai domisili responden terdapat pada

gambar 4.21
83

Gambar 4. 21 Domisili Responden

Sumber: Hasil Olah Data, 2022


4.2.1.3 Jenis Kelamin

Data responden berdasarkan jenis kelamin dari pengguna Aplikasi Online Food

Delivery Service di wilayah Jabodetabek. Data jenis kelamin dapat dilihat dari

gambar 4.22

Gambar 4. 22 Jenis Kelamin

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner, 2022

Berdasarkan gambar 4.2.1.3 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

konsumen berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52%, kemudian sisanya berjenis

kelamin perempuan sebanyak 48%. Jadi dapat diketahui bahwa konsumen yang

paling banyak menggunakan Aplikasi Online Food Delivery Service untuk


84

melakukan pembelian adalah laki-laki.

4.2.1.4 Usia

Data responden berdasarkan usia dari pengguna Aplikasi Online Food

Delivery Service di wilayah Jabodetabek. Data usia dapat dilihat dari gambar

4.2.1.4 dibawah ini:

Gambar 4. 23 Profil Responden Berdasarkan Usia

5%

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner, 2022

Berdasarkan gambar 4.23 diketahui bahwa jumlah konsumen berusia 18-24 tahun

berjumlah 55 orang (55%), berusia 25-34 tahun berjumlah 40 orang (40%) dan yang

berusia 35-44 tahun berjumlah 5 orang (5%) . Jadi dapat diketahui bahwa konsumen

yang paling banyak menggunakan Aplikasi Online Food Delivery Service untuk

melakukan pembelian adalah berusia 25-34 tahun.

4.2.1.5 Frekuensi Penggunaan Aplikasi OFDS (Go Food, Grab Food, Shopee Food
dan Traveloka Eats)

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 100 responden dalam penelitian ini,

sebanyak 49 responden (49%) menggunakan aplikasi OFDS sebanyak 11 – 15 kali


85

per bulan, responden yang menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service 6-

10 kali per bulan sebanyak 31 responden (31%), responden yang menggunakan

aplikasi Online Food Delivery Service >15 kali per bulan sebanyak 11 responden

(11%) dan reponden yang menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service 1-

5 kali per bulan sebanyak 9 responden (9%). Informasi karakteristik frekuensi

penggunaan aplikasi Online Food Delivery Service terdapat pada gambar 4.24

Gambar 4. 24 Frekuensi Penggunaan Aplikasi OFDS

Sumber : Data Diolah, 2022


86

4.2.1.6 Aplikasi OFDS Yang Paling Sering Digunakan Responden


Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 100 responden dalam penelitian ini,

sebanyak 51 responden (51%) memilih Go Food sebagai aplikasi yang sering

digunakan, Grab Food sebanyak 16 responden (16%), Shopee Food sebanyak 32

responden (32%) dan Traveloka Eats sebanyak 1 responden (1%). Berdasarkan data

responden tersebut, mayoritas responden memilih Go Food sebagai aplikasi yang

paling sering digunakan, disusul oleh Shopee Food, Grab Food dan Traveloka Eats.

Informasi karakteristik responden berdasarkan aplikasi yang paling sering

digunakan terdapat pada gambar 4.25


Gambar 4. 25 Aplikasi yang Paling Sering Digunakan

Sumber : Data Diolah, 2022


87

4.3 Deskriptif Data

Analisis deskriptif data terhadap setiap variabel dengan cara menghitung

nilai rata-rata skor jawaban pada tiap instrument variabel yang akan di

interpretasikan kepada interval kategori skor ideal yang dihitung.

4.3.1 Analisis Data Variable Persepsi Kebergunaan (X1)

Hasil pengelolaan data pernyataan variabel persepsi kebergunaan yang

di isi oleh 100 pengguna Aplikasi Online Food Delivery Service di wilayah

Jabodetabek dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Tinggi
Setuju 4 27 27% 108
Netral 3 42 42% 126
Tidak Setuju 2 10 10% 20
Sangat Tidak 1 2 2% 2
Setuju
Total 100 100% 315
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menyatakan bahwa, 19% responden

sangat setuju, 27% responden setuju, 42% responden netral, 10% responden

tidak setuju, dan 2% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh

adalah 315, maka pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan

“Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) dalam

membeli makanan menjadi lebih efisien”.


88

Tabel 4.2 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2

Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori


Sangat Setuju 5 16 16% 80 Tinggi
Setuju 4 30 30% 120
Netral 3 38 38% 114
Tidak Setuju 2 15 15% 30
Sangat Tidak 1 1 1% 1
Setuju
Total 100 100% 345
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menyatakan bahwa, 16% responden sangat

setuju, 30% responden setuju, 38% responden netral, 15% responden tidak setuju,

dan 1% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 345,

maka pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Menggunakan

aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) memudahkan saya dalam membeli

makanan”.

Tabel 4.3 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-3

Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori


Sangat Setuju 5 15 15% 75 Tinggi
Setuju 4 31 31% 124
Netral 3 35 35% 105
Tidak Setuju 2 16 16% 32
Sangat Tidak 1 3 3% 3
Setuju
Total 100 100% 339
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)
89

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menyatakan bahwa, 15% responden sangat

setuju, 31% responden setuju, 35% responden netral, 16% responden tidak setuju,

dan 3% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 339, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan“Menggunakan aplikasi

Online Food Delivery Service (OFDS) sangat berguna dalam membeli makanan”.

Tabel 4.4 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-4


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Tinggi
Setuju 4 25 25% 100
Netral 3 41 41% 123
Tidak Setuju 2 14 14% 28
Sangat Tidak 1 1 1% 1
Setuju
Total 100 100% 347
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menyatakan bahwa, 19% responden sangat

setuju, 25% responden setuju, 41% responden netral, 14% responden tidak setuju,

dan 1% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 347, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Menggunakan aplikasi

Online Food Delivery Service (OFDS) sangat menguntungkan dalam membeli

makanan”.
90

Tabel 4. 5 Rekapitulasi Persepsi Kebergunaan (X1)


No Pertanyaan Nilai Keterangan
1 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery 351 Tinggi
Service (OFDS) dalam membeli makanan menjadi
lebih efisien
2 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery 345 Tinggi
Service (OFDS) memudahkan saya dalam membeli
makanan
3 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery 339 Tinggi
Service (OFDS) sangat berguna dalam membeli
makanan
4 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery 347 Tinggi
Service (OFDS) sangat menguntungkan dalam
membeli makanan
Rata Rata Total Nilai 345,50
Keterangan Tinggi

4.3.2 Analisis Data Variable Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)

Hasil pengelolaan data pernyataan variabel persepsi kemudahan

pengunaan yang diisi oleh 100 pengguna Aplikasi Online Food Delivery

Service di wilayah Jabodetabek dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4. 6 Persepsi Responden atas Pernyataan ke – 1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 22 22% 110 Tinggi
Setuju 4 21 21% 84
Netral 3 41 41% 123
Tidak Setuju 2 13 13% 26
Sangat Tidak 1 3 3% 3
Setuju
Total 100 100% 346
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)
91

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menyatakan bahwa, 22% responden sangat

setuju, 21% responden setuju, 41% responden netral, 13% responden tidak setuju

dan 3% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 346,

maka pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Aplikasi Online

Food Delivery Service (OFDS) sangat mudah untuk digunakan”.

Tabel 4. 7 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 18 18% 90 Tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 41 41% 123
Tidak Setuju 2 11 11% 22
Sangat Tidak 1 6 6% 6
Setuju
Total 100 100% 337
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas menyatakan bahwa, 18% responden sangat

setuju, 24% responden setuju, 41% responden netral, 11% responden tidak setuju,

dan 6% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 337, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Aplikasi Online Food

Delivery Service (OFDS) memiliki fitur – fitur yang mudah untuk dipahami”.

Tabel 4. 8 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-3


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 20 20% 100 Tinggi
Setuju 4 21 21% 84
Netral 3 37 37% 111
92

Tidak Setuju 2 16 16% 32


Sangat Tidak 1 6 6% 6
Setuju
Total 100 100% 333
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menyatakan bahwa, 20% responden sangat

setuju, 21% responden setuju, 37% responden netral, 16% responden tidak setuju,

dan 6% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 333, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Dalam menggunakan

aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) membutuhkan usaha yang

minimal”.

Tabel 4. 9 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-4


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 36 36% 108
Tidak Setuju 2 15 15% 30
Sangat Tidak 1 6 6% 6
Setuju
Total 100 100% 335
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menyatakan bahwa, 19% responden sangat

setuju, 24% responden setuju, 36% responden netral, 15% responden tidak setuju,

dan 6% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 335, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Menggunakan aplikasi

Online Food Delivery Service (OFDS) sangat mudah untuk di pelajari”.


93

Tabel 4. 10 Rekapitulasi Variable Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)


No Pertanyaan Nilai Keterangan
Aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS)
1 346
sangat mudah untuk digunakan Tinggi
Aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS)
2 memiliki fitur – fitur yang mudah untuk 337 Tinggi
dipahami
Dalam menggunakan aplikasi Online Food
3 Delivery Service (OFDS) membutuhkan usaha 333 Tinggi
yang minimal
Menggunakan aplikasi Online Food Delivery
4 335
Service (OFDS) sangat mudah untuk di pelajari Tinggi
Rata Rata Total Nilai 337,5
Keterangan Tinggi

4.3.3 Analisis Data Variable Persepsi Kepercayaan (X3)

Hasil pengelolaan data pernyataan variabel harga yang diisi oleh 100

pengguna Aplikasi Online Food Delivery Service di wilayah Jabodetabek

dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 11 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Cukup
Tinggi
Setuju 4 23 23% 92
Netral 3 36 36% 108
Tidak Setuju 2 22 22% 44
Sangat Tidak 1 0 0 0
Setuju
Total 100 100% 339
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas menyatakan bahwa, 19% responden sangat


94

setuju, 23% responden setuju, 36% responden netral, dan 22% responden tidak

setuju. Total skor yang diperoleh adalah 424, maka pernyataan tersebut

dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Saya percaya menggunakan aplikasi

Online Food Delivery Service (OFDS)”.

Tabel 4. 12 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 16 16% 80 Cukup
Tinggi
Setuju 4 18 18% 72
Netral 3 44 44% 132
Tidak Setuju 2 22 22% 44
Sangat Tidak 1 0 0% 0
Setuju
Total 100 100% 328
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.12 di atas menyatakan bahwa, 16% responden sangat

setuju, 18% responden setuju, 44% responden netral, dan 22% responden tidak

setuju. Total skor yang diperoleh adalah 328, maka pernyataan tersebut

dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Saya percaya aplikasi Online Food Delivery

Service (OFDS) dapat menjamin keamanan data penggunanya”.

Tabel 4. 13 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 12 12% 60 Cukup
Tinggi
Setuju 4 22 22% 88
Netral 3 37 37% 111
Tidak Setuju 2 27 27% 54
Sangat Tidak Setuju 1 2 2% 2
95

Total 100 100% 315


Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.13 di atas menyatakan bahwa, 12% responden sangat

setuju, 22% responden setuju, 37% responden netral, 27% responden tidak setuju,

dan 2% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 315, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “saya percaya aplikasi

Online Food Delivery Service (OFDS) dapat diandalkan untuk menjaga proteksi

ekstra dalam pengiriman makanan sampai ke penggunanya”.

Tabel 4. 14 Rekapitulasi Variable Persepsi Kepercayaan (X3)

No Pertanyaan Nilai Keterangan


Saya percaya menggunakan aplikasi Online Food
1 339 Cukup tinggi
Delivery Service (OFDS)
Saya percaya aplikasi Online Food Delivery
Service (OFDS) dapat menjamin keamanan data 328
2 Cukup tinggi
penggunanya
Saya percaya aplikasi Online Food Delivery
Service (OFDS) dapat diandalkan untuk menjaga
315
3 proteksi ekstra dalam pengiriman makanan Cukup tinggi
sampai ke penggunanya
Rata Rata Total Nilai 327,33
Keterangan Cukup tinggi

4.3.4 Analisis Data Variable Niat Pembelian (Y)

Hasil pengelolaan data pernyataan variabel niat pembelian yang diisioleh

100 pengguna Aplikasi Online Food Delivery Service di wilayah Jabodetabek

dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:


96

Tabel 4. 15 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 29 29% 145 Tinggi
Setuju 4 20 20% 80
Netral 3 30 30% 90
Tidak Setuju 2 21 21% 42
Sangat Tidak 1 0 0% 0
Setuju
Total 100 100% 357
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.15 di atas menyatakan bahwa, 29% responden sangat

setuju, 20% responden setuju, 30% responden netral dan 21% responden tidak

setuju. Total skor yang diperoleh adalah 357, maka pernyataan tersebut

dikategorikan sangat tinggi untuk pernyataan “Saya akan menggunakan aplikasi

Online Food Delivery Service (OFDS) untuk pembelian makanan”.

Tabel 4. 16 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 23 23% 115 Cukup
tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 25 25% 75
Tidak Setuju 2 23 23% 46
Sangat Tidak 1 5 5% 5
Setuju
Total 100 100% 337
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menyatakan bahwa, 23% responden sangat

setuju, 24% responden setuju, 25% responden netral, 23% responden tidak setuju,
97

dam 5% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 337, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Jika saya memiliki

kesempatan, saya akan membeli makanan melalui aplikasi Online Food Delivery

Service (OFDS)”.

Tabel 4. 17 Persepsi Responden atas Pernyataan ke-3


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 21 21% 105 Cukup
tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 29 29% 87
Tidak Setuju 2 22 22% 44
Sangat Tidak 1 4 4% 4
Setuju
Total 100 100% 336
Sumber: Data diolah Peneliti (2022)

Berdasarkan tabel 4.17 di atas menyatakan bahwa, 21% responden sangat

setuju, 24% responden setuju, 29% responden netral, 22% responden tidak setuju,

dan 4% responden sangat tidak setuju. Total skor yang diperoleh adalah 336, maka

pernyataan tersebut dikategorikan tinggi untuk pernyataan “Saya berniat untuk

terus menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) untuk

pembelian makanan”

Tabel 4. 18 Rekapitulasi Variable Niat Pembelian (Y)


No Pertanyaan Nilai Keterangan
1 Saya akan menggunakan aplikasi Online Food
Delivery Service (OFDS) untuk pembelian 357 Tinggi
makanan
Jika saya memiliki kesempatan, saya akan
2 membeli makanan melalui aplikasi Online Food 337
Cukup tinggi
Delivery Service (OFDS)
98

Saya berniat untuk terus menggunakan aplikasi


Online Food Delivery Service (OFDS) untuk
3 pembelian makanan 336
Cukup tinggi

Rata Rata Total Nilai 343.33


Keterangan Tinggi

4.4 Interpretasi Hasil

4.4.1 Hasil Uji Asumsi-Asumsi Model Regresi

4.4.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menganalisa apakah variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y) berdistribusi normal atau tidak.berikut

merupakan hasil uji normalitas berdasarkan cara nomal probability plot :


99

Gambar 4. 26 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Hasil pengolahan SPSS (2022)

Berdasakan gambar 4.26 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar


100

garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat

dikatakan bahwa data residual pada model regresi antara variabel persepsi

kebergunaan (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), persepsi kepercayaan

(X3) dan niat pembelian (Y) berdistribusi normal. Dan memiliki Asymp. Sig > 0.05

yang memperkuat bahwa data berdistribusi secara normal.

4.4.1.2 Uji Autokorelasi

Uji Autukorelasi bertujuan mengkaji apakah model regresi

mempunyai korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada

periode sebelumnya. Berikut merupakan hasil uji autokorelasi berdasarkan

Durbin Watson :

Gambar 4. 27 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Sumber : Hasil Data pengolahan SPSS (2022)

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, terlihat bahwa nilai dW sebesar 2.069


Nilai dL = 1.613
Nilai dU = 1.736
dW = 2.069
4 - dU = 2.264
4 – dL = 2.387

Dengan demikian, DW berada diantara dU dan 4 – dU (dU < dW < 4-dU), yaitu :
1.736 < 2.069 < 2.264. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
101

4.4.1.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Menguji apakah terjadi heterokedastisitas dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk

seuatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudia

menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawahangka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berikut merupakan hasil uji homoskedastisitas berdasarkan grafik scatter plot:

Gambar 4. 28 Hasil Uji Heterokedastisitis

Sumber : Hasil Data pengolahan SPSS (2022)

Berdasarkan Gambar 4.28 diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara


102

acak atau tidak membentuk pola tertentu yang teratur, baik di atas maupun di bawah

angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan bahwa pengujian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan.

4.4.1.4 Uji Multikolinearitas

Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi

antar independen variabel. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

Korelasi di antara variabel independen. Berikut merupakan hasil uji

multikolinearitas:

Gambar 4. 29 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2022)

Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara

variabel bebas.

2. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel

bebas.

Berdasarkan gambar 4.29 di atas, terlihat bahwa nilai tolerance semua

variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabel independen
103

lebih kecil dari 10. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi ini layak untuk

digunakan karena tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas.

4.4.2 Pengujian Hipotesis

4.4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Pada tahap akhir, hipotesis yang diajukan oleh penulis akan diuji

melalui hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis ini dibuat

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara persepsi

kebergunaan (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), dan persepsi

kepercayaan (X3) secara simultan terhadap niat pembelian (Y). Berdasarkan

hasil pengolahan data, hasilnya secara lengkap disajikan dalam tabel berikut

ini :

Gambar 4. 30 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2022)

Berdasarkan gambar 4.30 di atas, terlihat bahwa hasil koefisien regresi

yang diperoleh maka besarnya nilai persamaan regresi, yaitu :

Y = 0.513 + 0.246X1 + 0.274X2 + 0.274X3

Dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat dianalisis
104

lebih lanjut sebagai berikut :

1. Koefisien regresi variabel bebas X1 yaitu persepsi kebergunaan sebesar

0.246 dan tingkat signifikan nya yaitu sebesar 0.005 karena nilai signifikan

lebih kecil dari tingkat alpha 0.05, maka persepsi kebergunaan terdapat

pengaruh terhadap niat pembelian. Nilai koefisien regresi variable persepsi

kebergunaan yang positif menunjukkan bahwa pengaruh persepsi

kebergunaan terhadap niat pembelian searah, yang artinya apabila persepsi

kebergunaan sangat efektif dan baik, maka akan meningkatkan niat

pembelian.

2. Koefisien regresi variabel bebas X2 yaitu persepsi kemudahaan penggunaan

sebesar 0.274 dan tingkat signifikan nya yaitu sebesar < 0.001, karena nilai

signifikan lebih kecil dari tingkat alpha 0.05, maka persepsi kemudahan

penggunaan terdapat pengaruh terhadap niat pembelian. Nilai koefisien

regresi variable persepsi kemudahan penggunaan yang positif menunjukkan

bahwa pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap niat pembelian

searah, yang artinya apabila semakin tinggi pengaruh persepsi kemudahan

penggunaan, maka akan meningkatkan niat pembelian.

3. Koefisien regresi variabel bebas X3 yaitu persepsi kepercayaan sebesar

0.274 dan tingkat signifikan nya yaitu sebesar 0.018, karena nilai signifikan

lebih kecil dari tingkat alpha 0.05, maka persepsi kepercayaan terdapat

pengaruh terhadap niat pembelian. Nilai koefisien regresi variabel persepsi

kepercayaan yang positif menunjukkan bahwa pengaruh persepsi

kepercayaan terhadap niat pembelian searah, yang artinya apabila persepsi


105

kepercayaan semakin efektif, maka akan meningkatkan niat pembelian.

4.4.2.2 Uji t

Uji t (uji persial) menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel indepnden

secara parsial terhadap variabel independen. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Berikut hasil SPSS dari uji t :

Gambar 4. 31 Hasil Uji t

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2022)

Berdasarkan gambar 4.31 dapat hasil uji di atas dapat disimmpulkan

sebagai berikut:

1. Nilai Sig. pengaruh persepsi kebergunaan terhadap niat pembelian yaitu

sebesar 0.001 < 0.05 dan nilai T hitung 2.908 > T table 1.984, maka terdapat

pengaruh variabel persepsi kebergunaan terhadap variabel niat pembelian.

2. Nilai Sig. Persepsi kemudahan penggunaan terhadap niat pembelian yaitu

sebesar 0.001 < 0.05 dan nilai T hitung 3.505 > T table 1.984 maka terdapat

pengaruh variabel persepsi kemudahan penggunaan terhadap variabel niat

pembelian.

3. Nilai Sig. Persepsi kepercayaan terhadap niat pembelian yaitu sebesar 0.022
106

< 0.05 dan nilai T hitung 2.417 > T table 1.984 maka terdapat pengaruh

variabel persepsi kepercayaan terhadap variabel niat pembelian.

4.4.2.3 Uji f

Uji f (uji kelayakan model) dilakukan untuk mengukur ketepatan

fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual secara statistik. Uji f dapat

diukur dari nilai statistik F yang menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji model dapat dilihat dari nilai

F hitung dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jika Fhitung > Ftabel dan nilai sgnifikansinya < 0,05, maka ada

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan

demikian berarti Ho ditolak dan Ha tidak ditolak dan pengujian

model dikatakan baik.

2. Jika Fhitung < Ftabel dan nilai signifikansi > 0,05, maka tidak ada

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan

demikian berarti Ho tidak ditolak dan Ha ditolak dan pengujian

model dikatakan tidak baik.

Gambar 4. 32 Hasil Uji ANOVAa


107

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2022)

Berdasarkan hasil uji di atas diperoleh F hitung sebesar 27.485. Dengan

tingkat keyakinan 95%, alpha = 5%. Diperoleh hasil F tabel sebesar 2.70. Maka F

hitung 27.485 > F tabel 2.70, sehingga dapat dikatakan pengujian model layak

digunakan.

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besar kecilnya kemampuan model dalam menerangkan

variasi dependen, perlu dilakukan perhitungan koefisien determinasi. Adapun

hasilperhitungan koefisien determinasi yang diolah, yaitu sebagai berikut :

Gambar 4. 33 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2022)

Berdasarkan gambar 4.33 di atas, terlihat bahwa nilai adjusted R square

adalah 0.445 (44.5%). Hal ini berarti bahwa variabel persepsi kebergunaan,

persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kepercayaan dapat menjelaskan

variabel niat pembelian sebesar 44.5%, sedangkan sisanya sebesar 55.5%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Nilai

koefisien (R) sebesar 0.608 menunjukan bahwa keeratan berhubungan antara


108

variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kuat.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Tabel 4.21 Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian yang


Dilakukan Tabel 4. 19
Peneliti dan Judul
Hasil Penelitian Hasil Perbandingan
Penelitian
Troise et al. (2021). Online Hasil penelitian Hasil penelitian yang
food delivery services and menunjukan persepsi telah dilakukan
behavioural intention – a test kebergunaan, persepsi menunjukan persepsi
of an integrated TAM and kepercayaan mempunyai kebergunaan,
TPB framework hubungan yang positif persepsi kepercayaan
dan berpengaruh mempunyai
signifikan terhadap
hubungan yang
behavioural intention
positif dan
Online food delivery
services berpengaruh
signifikan terhadap
niat pembelian
menggunakan
aplikasi OFDS
Lau Teck Chai dan David Ng Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Ching Yat, (2019). Online meunjukan bahwa telah dilakukan
Food Delivery Services: persepsi kemudahan menunjukan persepsi
Making Food Delivery the penggunaan tidak
New Normal kebergunaan,
berpengaruh signifikan persepsi kepercayaan
terhadap niat pembelian
mempunyai
produk Online Food
Delivery Service. hubungan yang
positif dan
berpengaruh
signifikan terhadap
niat pembelian
menggunakan
aplikasi OFDS
Muangmee et al., (2021). Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Factors Determining the menunjukan bahwa telah dilakukan
Behavioral Intention of Using persepsi kepercayaan menunjukan persepsi
Food Delivery Apps during mempunyai hubungan
kebergunaan,
COVID-19 Pandemics positif dan berpengaruh persepsi kepercayaan
signifikan terhadap niat mempunyai
109

pembelian menggunakan hubungan yang


aplikasi OFDS positif dan
berpengaruh
signifikan terhadap
niat pembelian
menggunakan
aplikasi OFDS
Lau, T., & Ng, D. (2019). Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Online Food Delivery menunjukan persepsi telah dilakukan
Services : Making Food kemudahan penggunaan menunjukan bahwa
Delivery the New Normal mempunyai hubungan persepsi
positif dan berpengaruh kebergunaan,
signifikan terhadap niat kemudahan
pembelian
penggunaan dan
kepercayaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap niat
pembelian
Listyowati et al., (2020). Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Faktor-Faktor yang menujukan persepsi telah dilakukan
Mempengaruhi Niat dan kemanfaatan mempunyai menunjukan bahwa
Keputusan Konsumen hubungan positif dan persepsi
Membeli Sayuran dan Buah berpengaruh signifikan kebergunaan,
Secara Online sedangkan persepsi kemudahan
kemudahan dan
penggunaan dan
kepercayaan tidak
kepercayaan
berpengaruh terhadap
niat pembelian secara berpengaruh positif
online dan signifikan
terhadap niat
pembelian
Nugroho, A. D., Akbar, M., Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Andini, E., & Hidayatulloh, menunjukan persepsi telah dilakukan
A. (2020). Penerapan kemudahan penggunaan menunjukan bahwa
Technology Acceptance mmepunyai hubungan persepsi
Model Untuk Menjelaskan positif dan berpengaruh kebergunaan,
Niat Pembelian Melalui signifikan namun untuk kemudahan
Aplikasi Go-Food niat pembelian melalui penggunaan dan
aplikasi Go-Food tidak kepercayaan
berpengaruh positif
dan signifikan
110

dipengaruhi oleh terhadap niat


persepsi kebergunaan. pembelian
Hadawi, F. N., (2021). Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Pengaruh TAM dan menunjukan bahwa telah dilakukan
Perceived Benefits persepsi kebergunaan menunjukan bahwa
Terhadap Penggunaan berpengaruh positif dan persepsi
Aplikasi Shopee Food Pada ssignifikan terhadap kebergunaan,
Masyarakat Surabaya. penggunaan aplikasi kemudahan
Shopee Food di Surabaya penggunaan dan
namun persepsi kepercayaan
kemudahan penggunaan berpengaruh positif
dan kepercayaan tidah dan signifikan
berpengaruh signifikan terhadap niat
terhdap niat pembelian pembelian
menggunakan aplikasi
Shopee Food
Parikesit, T. (2020). Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Analisis Faktor-Faktor menunjukan bahwa telah dilakukan
Yang Menggunakan persepsi kemudahan menunjukan bahwa
Mempengaruhi Niat Beli penggunaan dan persepsi persepsi
Konsumen Menggunakan kebergunaan kebergunaan,
berpengaruh positif dan kemudahan
tidak signifikan terhadap penggunaan dan
niat beli menggunakan kepercayaan
layandan OFDS berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap niat
pembelian
Nusarika, L. A. K., & Hasil penelitian Hasil penelitian yang
Purnami, N. M. (2015). menunjukan persepsi telah dilakukan
Pengaruh persepsi harga, kepercayaan menunjukan bahwa
kepercayaan, dan orientasi berpengaruh positif persepsi
belanja terhadap niat beli signifikan secara parsial kebergunaan,
secara online (studi pada terhadap niat beli produk kemudahan
produk fashion online di fashion online di Kota penggunaan dan
kota Denpasar) Denpasar. kepercayaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap niat
pembelian
111

Muharam, et al.(2021). E- Hasil penelitian Hasil penelitian yang


Service Quality, Customer dilakukan oleh 350 telah dilakukan
Trust and Satisfaction: Market responden milenial menunjukan bahwa
Place Consumer Loyalty sebagai pembeli online di persepsi
Analysis
kota Bogor. Bahwa kebergunaan,
kualitas pelayanan kemudahan
elektronik dan penggunaan dan
kepercayaan memiliki kepercayaan
pengaruh positif dan berpengaruh positif
signifikan terhadap niat dan signifikan
pembelian dan loyalitas terhadap niat
pelangan terhadap pembelian
produk online.
112

BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Pada bagian akhir dari seluruh laporan penelitian ini, berdasarkan hasil analisis

data penelitian mengenai pengaruh persepsi kebergunaan, persepsi kemudahan

penggunaan dan persepsi kepercayaan terhadap niat pembelian pada online food

delivery service disampaikan beberapa pokok kesimpulan yang sekaligus

sebagai jawaban atas tujuan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

sebagai berikut:

1. Variabel persepsi kebergunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

niat pembelian pada aplikasi Online Food Delivery Service.

2. Variabel persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap niat pembelian pada aplikasi Online Food Delivery

Service.

3. Variabel persepsi kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

niat pembelian pada aplikasi Online Food Delivery Service

4. Variabel persepsi kebergunaan, persepsi kemudahan penggunaan dan

persepsi kepercayaan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap niat pembelian aplikasi Online Food Delivery Service

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak bisa dikatakan menjadi penelitian yang

sempurna, karena ada beberapa kelemahan yang membatasi

kesempurnaannya. Oleh karena itu, keterbatasan ini perlu diperhatikan


113

untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Adapun keterbatasan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan karena hanya menggunakan

variabel persepsi kebergunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan

persepsi kepercayaan saja, sehingga masih banyak variabel lain yang

mempengaruhi niat pembelian konsumen pada apliaksi OFDS. Hal ini

dikarenakan, dalam penelitian ini ketiga variabel tersebut hanya mampu

menjelaskan 55.5% variasi niat pembelian sedangkan sisanya sebesar 44.5%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Sehingga penelitian ini belum mampu memasukkan variabel-variabel lain

yang mungkin berhubungan yang dapat menyempurnakan hasil penelitian

ini.

2. Dalam mencari data peneliti menggunakan media online yaitu google form,

maka dari segi pengisian kuesioner responden, peneliti tidak dapat

mengetahui secara langsung apakah responden mengisi kuesioner secara

jujur dan sungguh-sungguh karena peneliti tidak bertemu secara langsung

oleh responden yang menyebabkan peneliti tidak dapat menjelaskan secara

langsung apabila responden mengalami kesulitan dalam mengisi kuesioner.

3. Lokasi pada penelitian ini terbatas hanya di wilayah Jabodetabek, sehingga

hasil penelitian ini tidak mewakilkan pendapat masyarakat secara luas.


114

5.3 Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan dari penelitian ini sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak perusahaan maupun bagi peneliti selanjutnya adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Perusahaan

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk

pengembangan aplikasi OFDS diharapkan mampu mengedepankan

keinginan pengguna dengan menyediakan aplikasi yang mampu memenuhi

kebutuhan pengguna aplikasi OFDS yang mampu meningkatkan sikap

positif pengguna, maka akan meningkatkan niat menggunakan aplikasi

tersebut.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Rekomendasi yang dapar diberikan kepada peneliti selanjutnya disarankan

untuk dapat menambahkan jumlah responden, menambahkan variabel yang

lebih bervariasi dan memperluas area penelitian dikarenakan adanya

keterbatasan dalam penelitian ini sehingga hasil penelitian tidak

digeneralisir dalam situasi, lokasi dan waktu yang memungkinkan terjadi

perbedaan.
115

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior And


Human Decision Processes, 50, 179–211. https://doi. Ajzen, I. (1991). The
Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior And Human Decision
Processes, 50, 179–211. https://doi.org/10.1080/10410236.2018.1493416

Cho, M., Bonn, M. A., & Li, J. (Justin). (2019). Differences in perceptions about
food delivery apps between single-person and multi-person households.
International Journal of Hospitality Management, 77(June), 108–116.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2018.06.019

Creswell, W. J., & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative,


Quantitative adn Mixed Methods Approaches. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
file:///C:/Users/Harrison/Downloads/John W. Creswell & J. David Creswell -
Research Design_ Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches
(2018).pdf%0Afile:///C:/Users/Harrison/AppData/Local/Mendeley
Ltd./Mendeley Desktop/Downloaded/Creswell, Cr

Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User Acceptance of


Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models.
Management Science, 35(8), 982–1003.
https://doi.org/10.1287/mnsc.35.8.982

Davis, F. D., & Venkatesh, V. (1996). A critical assessment of potential


measurement biases in the technology acceptance model: Three experiments.
International Journal of Human Computer Studies, 45(1), 19–45.
https://doi.org/10.1006/ijhc.1996.0040

Devi, M. F., Pradana, M., & Nugraha, D. W. (2021). The influence of e-trust on e-
customer loyalty of online food delivery customers in Indonesia (Study
conducted during COVID-19 Pandemic). Proceedings of the International
Conference on Industrial Engineering and Operations Management, 2890–
2898.

Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian ManajemenEdisi 5, Semarang:


Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Fitria, S. E., & Ariva, V. F. (2018). Analisis Faktor Kondisi Ekonomi, Tingkat
Pendidikan Dan Kemampuan Berwirausaha Terhadap Kinerja Usaha Bagi
Pengusaha Pindang Di Desa Cukanggenteng. Jurnal Manajemen Indonesia,
18(3), 197–208.
116

gojek.com. (2021). GoCar: Download Aplikasi Taksi Online Terbaik & Terpercaya
| Gojek. Https://Www.Gojek.Com/Gocar/. https://www.gojek.com/gocar/

Gojek.com. (2021). GoMed: Reliable healthcare made accessible for all.


Https://Www.Gojek.Com/Gomed/. https://www.gojek.com/gomed/

Gojekblog.com. (2020). 11 Cara Pesan GoSend Terbaru 2020 | Blog Ojek Online.
Https://Gojekblog.Com/Panduan-Cara-Pesan-Gosend-Terbaru/.
https://gojekblog.com/panduan-cara-pesan-gosend-terbaru/

during 2019 novel coronavirus pandemic period? Int. J. Hosp. Manag. 2021,
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Semarang: UNDIP

Hadawi, F. N. (2021). Pengaruh Technology Acceptance Model (Tam), Perceived


Enjoyment, Dan Perceived Risk Terhadap Behavioral Intention …. 7(2), 104–
114. https://doi.org/10.9744/jmhot.7.2.104

Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed a silver bullet.
Journal of Marketing Theory and Practice, 19(2), 139–152.
https://doi.org/10.2753/MTP1069-6679190202

Haryanto, A. T. (2021). Pengguna Internet Indonesia Tembus 202,6 Juta.


Https://Inet.Detik.Com/Cyberlife/d-5407210/Pengguna-Internet-Indonesia-
Tembus-2026-Juta. https://inet.detik.com/cyberlife/d-5407210/pengguna-
internet-indonesia-tembus-2026-juta

Hastuti, R. K. (2020). Pelanggan GoFood Melesat 2 Kali Lipat pada 2019.


Https://Www.Cnbcindonesia.Com/Tech/20200211203713-37-
137118/Pelanggan-Gofood-Melesat-2-Kali-Lipat-Pada-2019.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200211203713-37-
137118/pelanggan-gofood-melesat-2-kali-lipat-pada-2019

Hong, C., Choi, H., Choi, E., & Joung, H. (2021, August). Factors affecting
customer intention to use online food delivery services before and during the
covid-19 pandemic. Journal of Hospitality and Tourism Management, 48(1),
509-518

Indarsin, T., & Ali, H. (2017). Attitude toward Using m-Commerce: The Analysis
of Perceived Usefulness Perceived Ease of Use, and Perceived Trust: Case
Study in Ikens Wholesale Trade, Jakarta – Indonesia. Saudi Journal of
Business and Management Studies, 2(11), 995-1007.
https://doi.org/10.21276/sjbms.2017.2.11.7
Kotler, P., & Levy, S. J. (1969). Broadening the concept of marketing. Journal of
117

Marketing, 33(1), 10–15. https://doi.org/10.2307/1248740

Kurniawan, Agung Widhi; Puspitaningtyas, Z. (2016). Metode Penelitian


Kuantitatif. In Metode Penelitian Kuantitatif. Pandiva Buku.

Lau, T., & Ng, D. (2019). Online Food Delivery Services : Making Food Delivery
the New Normal. Journal of Marketing Advances and Practices, 1(1), 17.

Lee, E. Y., Lee, S. B., & Jeon, Y. J. J. (2017). Factors influencing the behavioral
intention to use food delivery apps. Social Behavior and Personality, 45(9),
1461–1474. https://doi.org/10.2224/sbp.6185

Liébana-Cabanillas, F., de Luna, I. R., & Montoro-Ríosa, F. (2017). Intention to


use new mobile payment systems: A comparative analysis of SMS and NFC
payments. Economic Research-EkonomskaIstrazivanja,30(1),892–910.
https://doi.org/10.1080/1331677X.2017.1305784

Librianty, A. (2020). Komunitas Partner GoFood Kini Berusia 1 Tahun - Tekno


Liputan6.com.
Https://Www.Liputan6.Com/Tekno/Read/4394411/Komunitas-Partner-
Gofood-Kini-Berusia-1-Tahun.
https://www.liputan6.com/tekno/read/4394411/komunitas-partner-gofood-
kini-berusia-1-tahun

Lid, A. (2021). Penggunaan Aplikasi Pesan-Antar Makanan Indonesia Tertinggi di


Dunia | Databoks.
Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2021/02/18/Penggunaan-
Aplikasi-Pesan-Antar-Makanan-Indonesia-Tertinggi-Di-Dunia.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/18/penggunaan-aplikasi-
pesan-antar-makanan-indonesia-tertinggi-di-dunia

Line Today. (2020). Tampilan Baru Aplikasi Gojek Dikeluhkan Pengguna di


Medsos | Trending Now! | LINE TODAY.
Https://Today.Line.Me/Id/v2/Article/JORzQK.
https://today.line.me/id/v2/article/JORzQK

Listyowati, E. A., Suryantini, A., & Irham, I. (2020). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Niat dan Keputusan Konsumen Membeli Sayuran dan Buah
Secara Online. Jurnal Kawistara, 10(1), 66.
https://doi.org/10.22146/kawistara.41891

Madden, T. J., Ellen, P. S., & Ajzen, I. (1992). A Comparison of the Theory of
Planned Behavior and the Theory of Reasoned Action. Personality and Social
Psychology Bulletin, 18(1), 3–9. https://doi.org/10.1177/0146167292181001
118

Muangmee, C., Kot, S., Meekaewkunchorn, N., Kassakorn, N., & Khalid, B.
(2021). Factors determining the behavioral intention of using food delivery
apps during covid-19 pandemics. Journal of Theoretical and Applied
Electronic Commerce Research, 16(5), 1297–1310.
https://doi.org/10.3390/jtaer16050073

Nabila, M. (2020). Sederet Aplikasi Belanja Online Terpopuler Selama Pandemi.


Https://Dailysocial.Id/Post/Sederet-Aplikasi-Belanja-Online-Terpopuler-
Selama-Pandemi. https://dailysocial.id/post/sederet-aplikasi-belanja-online-
terpopuler-selama-pandemi

Nurwani, M., & Muslichah, I. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap


dan Niat Konsumen untuk Menggunakan Layanan Pesan Antar Makanan
Online di Indonesia. Selekta Manajemen: Jurnal Mahasiswa Bisnis &
Manajemen, 1(1), 162–188.

Nugroho, A. D., Akbar, M., Andini, E., & Hidayatulloh, A. (2020). Penerapan
Technology Acceptance Model Untuk Menjelaskan Niat Pembelian Melalui
Aplikasi Go-Food. Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 8(1), 01-09.

Nusarika, L. A. K., & Purnami, N. M. (2015). Pengaruh persepsi harga,


kepercayaan, dan orientasi belanja terhadap niat beli secara online (studi pada
produk fashion online di kota Denpasar). E-Jurnal Manajemen Universitas
Udayana, 4(8), 2380–2406.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/14260

Parikesit, T. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Menggunakan Mempengaruhi


Niat Beli Konsumen Menggunakan Layanan Food Delivery.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/84485

Prastiawan, D. I., Aisjah, S., & Rofiaty, R. (2021). The Effect of Perceived
Usefulness, Perceived Ease of Use, and Social Influence on the Use of Mobile
Banking through the Mediation of Attitude Toward Use. Asia Pacific
Management and Business Application, 009(03), 243–260.
https://doi.org/10.21776/ub.apmba.2021.009.03.4

Purnomo, M. (2019). Grab Aplikasi yang Memahami dan Peduli untuk Sesama
Halaman 1 - Kompasiana.com.
Https://Www.Kompasiana.Com/Melinapurnomo/5de7306ed541df4708328c8
4/Grab-Aplikasi-Yang-Memahami-Dan-Peduli-Untuk-Sesama.
https://www.kompasiana.com/melinapurnomo/5de7306ed541df4708328c84/
grab-aplikasi-yang-memahami-dan-peduli-untuk-sesama
119

Pusparisa, Y. (2020). Pandemi Tingkatkan Penggunaan Aplikasi Digital Asia


Tenggara. In Databoks.Katadata.Co.Id (p. 1).
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/08/31/pandemi-tingkatkan-
penggunaan-aplikasi-digital-asia-tenggara

Ramadhan, E. (2021). ShopeeFood Merchant, Ini Cara Daftarnya ! - KLIK


DARING. Https://Klikdaring.Com/Internet/Shopeefood-Merchant-Ini-Cara-
Daftarnya/. https://klikdaring.com/internet/shopeefood-merchant-ini-cara-
daftarnya/

Roh, M., & Park, K. (2019). Adoption of O2O food delivery services in South
Korea: The moderating role of moral obligation in meal preparation.
International Journal of Information Management, 47(September), 262–273.
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2018.09.017

Romadlon, A., Marlien, R. A., & Widyasari, S. (2020). Pengaruh Digital


Marketing, Kepercayaan Dan Kualitas Produk Terhadap Niat Beli (Studi Pada
Akun Instagram Kawaii Coklat). Proceeding Sendiu, 2016, 701–707.

Rankin, A., Bunting, B. P., Poínhos, R., Van Der Lans, I. A., Fischer, A. R. H.,
Kuznesof, S., Almeida, M. D. V., Markovina, J., Frewer, L. J., & Stewart-
Knox, B. J. (2018). Food choice motives, attitude towards and intention to
adopt personalised nutrition. Public Health Nutrition, 21(14), 2606–2616.
https://doi.org/10.1017/S1368980018001234

Rohman, A. (2017). Dasar dasar manejemen. In Dasar dasar manejemen (p. 1).
Inteligensia Media.
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6350/
Bab 2.pdf?sequence=11

Samsu. (2017). Metode penelitian: teori dan aplikasi penelitian kualitatif,


kuantitatif, mixed methods, serta research & development. In Diterbitkan
oleh: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA).

Sekaran, Uma; Bougi, R. (2018). Research Methods For Business Seventh Edition.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Seller.Shopee.co.id. (2021). Tentang Game Toko | Pusat Edukasi Penjual Shopee


Indonesia. Https://Seller.Shopee.Co.Id/Edu/Article/7000.
https://seller.shopee.co.id/edu/article/7000
Setyowati, D. (2019). Layanan Pesan-Antar Makanan Jadi Tren, Riset Nielsen:
GoFood Pionirnya - Teknologi Katadata.co.id.
Https://Katadata.Co.Id/Desysetyowati/Digital/5e9a4e6d3947a/Layanan-
Pesan-Antar-Makanan-Jadi-Tren-Riset-Nielsen-Gofood-Pionirnya.
120

https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/5e9a4e6d3947a/layanan-pesan-
antar-makanan-jadi-tren-riset-nielsen-gofood-pionirnya

Shopee.co.id. (2020). Bagaimana cara mengakses Dashboard Merchant


ShopeePay? Https://Help.Shopee.Co.Id/s/Article/Bagaimana-Cara-
Mengakses-Dashboard-Merchant-ShopeePay.
https://help.shopee.co.id/s/article/Bagaimana-cara-mengakses-Dashboard-
Merchant-ShopeePay

Shopee.co.id. (2021). Download Aplikasi Shopee : Tempat Belanja Online Terbaik


di Indonesia. Https://Shopee.Co.Id/Web. https://shopee.co.id/web

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :


Alfabeta

Tirto.id. (2021). Riset Snapcart: GrabFood Pimpin Industri Food Delivery


Indonesia. Https://Tirto.Id/Riset-Snapcart-Grabfood-Pimpin-Industri-Food-
Delivery-Indonesia-GlEg. https://tirto.id/riset-snapcart-grabfood-pimpin-
industri-food-delivery-indonesia-glEg

Troise, C., O’Driscoll, A., Tani, M., & Prisco, A. (2021). Online food delivery
services and behavioural intention – a test of an integrated TAM and TPB
framework. British Food Journal, 123(2), 664–683.
https://doi.org/10.1108/BFJ-05-2020-0418\

Wardani, A. S. (2018). Diperbarui, Tampilan Aplikasi Go-Jek Makin Kekinian -


Tekno Liputan6.com.
Https://Www.Liputan6.Com/Tekno/Read/3263118/Diperbarui-Tampilan-
Aplikasi-Go-Jek-Makin-Kekinian.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3263118/diperbarui-tampilan-aplikasi-
go-jek-makin-kekinian

Yeo, V. C. S., Goh, S. K., & Rezaei, S. (2017). Consumer experiences, attitude and
behavioral intention toward online food delivery (OFD) services. Journal of
Retailing and Consumer Services, 35(December 2016), 150–162.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2016.12.013

Yusuf, M. (2014). METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan. In METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. PT Fajar Interpratama Mandiri.

Zanetta, L. D. A., Hakim, M. P., Gastaldi, G. B., Seabra, L. M. A. J., Rolim, P. M.,
Nascimento, L. G. P., Medeiros, C. O., & da Cunha, D. T. (2021). The use of
food delivery apps during the COVID-19 pandemic in Brazil: The role of
solidarity, perceived risk, and regional aspects. Food Research International,
149(August). https://doi.org/10.1016/j.foodres.2021.110671
121

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

I. Industri Online Food Delivery Service (OFDS)


1. Apakah anda pernah menggunakan aplikasi OFDS (Go Food / Grab Food /
Shopee Food / Traveloka Eats)
 Ya
 Tidak
II. Domisili
 Jabodetabek
 Non Jabodetabek
III. Data Diri Responden
1. Jenis Kelamin
 Laki-laki
 Perempuan
2. Usia
 18 – 24
 25 – 34
 35 – 44
 45 – 55
 55 ke atas
3. Frekuensi Penggunaan Aplikasi OFDS (Go Food, Grab Food, Shopee Food,
Traveloka Eats)
 1 - 5 kali per bulan
 6 - 10 kali per bulan
 11 - 15 kali per bulan
 >15 kali per bulan
4. Aplikasi OFDS Yang Paling Sering Digunakan
 Go Food
122

 Grab Food
 Shopee Food
 Traveloka Eats

IV. Persepsi kebergunaan yang dirasakan menggunakan aplikasi Online Food

Delivery Service (OFDS).

Dalam penelitian ini, indikator persepsi kebergunaan bertujuan untuk mengukur

sejauh mana tingkat kebergunaan yang dirasakan oleh pengguna aplikasi Online

Food Delivery Service (OFDS)

1. Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) dalam

membeli makanan menjadi lebih efisien

2. Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) memudahkan

saya dalam membeli makanan

3. Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) sangat berguna

dalam membeli makanan

4. Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS) sangat

menguntungkan dalam membeli makanan

V. Persepsi kemudahan penggunaan dalam menggunakan aplikasi Online Food

Delivery Service (OFDS)

Dalam penelitian ini, indikator persepsi kemudahan bertujuan untuk mengukur

tingkat kemudahan dan kesulitan dalam mengoperasikan ataupun menggunakan

aplikasi OFDS dalam membeli makanan maupun minuman.

1. Aplikasi OFDS sangat mudah untuk digunakan

2. Aplikasi OFDS memiliki fitur – fitur yang mudah untuk dipahami


123

3. Dalam menggunakan aplikasi OFDS membutuhkan usaha yang minimal

4. Menggunakan aplikasi OFDS sangat mudah untuk di pelajari

VI. Persepsi kepercayaan dalam menggunakan aplikasi Online Food Delivery

Service (OFDS)

Dalam penelitian ini, indikator persepsi kepercayaan bertujuan untuk mengukur tingkat

kepercayaan pengguna dalam mengoperasikan ataupun menggunakan aplikasi Online

Food Delivery Service (OFDS)

1. saya percaya menggunakan aplikasi OFDS

2. Saya percaya aplikasi OFDS dapat menjamin keamanan data penggunanya

3. Saya percaya aplikasi OFDS dapat diandalkan untuk menjaga proteksi

ekstra dalam pengiriman makanan sampai ke penggunanya

VII. Niat Pembelian menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS)

Dalam penelitian ini, indikator Niat Pembelian bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar keinginan responden dalam menggunakan aplikasi OFDS

1. Saya akan menggunakan aplikasi OFDS untuk pembelian makanan

2. Jika saya memiliki kesempatan, saya akan membeli makanan melalui

aplikasi OFDS

3. Saya berniat untuk terus menggunakan aplikasi OFDS untuk pembelian

makanan
124

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

NO PKB1 PKB2 PKB PKB4 PKB PKM1 PKM2 PKM3 PKM4 PKM PKE1 PKE2 PKE3 PKE NP1 NP2 NP3 NP

0,902 0,862 0,857 0,879 0,865 0,905 0,895 0,861 0,929 0,911 0,883 0,920 0,944 0,926

1 3 4 4 4 15 2 2 2 2 8 2 2 2 6 2 1 1 4
2 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 5 15
3 4 4 5 5 18 5 5 5 5 20 5 5 4 14 5 5 4 14
4 4 4 4 5 17 5 4 5 4 18 5 5 3 13 5 5 5 15
5 4 4 4 5 17 3 4 3 3 13 4 3 3 10 5 3 3 11
6 5 5 4 5 19 4 4 4 5 17 2 2 2 6 5 5 5 15
7 4 3 4 4 15 3 3 3 3 12 5 4 4 13 4 3 4 11
8 3 4 3 3 13 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 2 3 8
9 5 4 4 5 18 4 5 3 3 15 4 3 4 11 5 4 4 13
10 3 3 2 3 11 3 3 2 3 11 2 2 2 6 4 4 4 12
11 4 3 4 3 14 5 4 4 4 17 4 4 4 12 4 5 4 13
12 4 3 3 3 13 5 4 3 5 17 5 4 3 12 5 4 5 14
13 4 4 2 4 14 3 3 3 5 14 3 3 2 8 3 2 3 8
14 4 4 3 4 15 3 3 4 2 12 5 5 4 14 5 3 3 11
15 4 5 5 4 18 5 5 5 5 20 5 3 3 11 2 1 2 5
16 3 3 3 3 12 3 4 3 2 12 2 2 3 7 2 2 2 6
17 5 5 4 4 18 1 1 1 1 4 2 2 3 7 3 2 2 7
18 3 3 3 3 12 4 5 4 4 17 3 3 5 11 2 1 2 5
19 3 2 3 3 11 1 1 1 1 4 2 3 3 8 3 3 3 9
20 3 3 3 3 12 4 4 3 4 15 4 3 3 10 5 5 5 15
21 3 4 3 4 14 3 3 3 2 11 3 3 4 10 3 3 3 9
22 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 4 5 3 12 5 3 3 11
23 3 2 3 2 10 3 2 2 2 9 3 2 3 8 2 1 2 5
24 2 2 2 2 8 3 2 2 3 10 3 3 3 9 3 3 3 9
25 3 3 2 3 11 3 3 3 5 14 3 3 3 9 3 3 2 8
26 5 4 4 5 18 5 4 3 3 15 4 4 4 12 5 5 3 13
27 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 15 4 125
4 5 13
28 3 5 3 4 15 2 2 2 2 8 2 3 3 8 3 2 2 7
29 2 2 2 3 9 3 3 2 3 11 2 2 1 5 3 3 2 8
30 3 3 3 3 12 2 2 2 1 7 2 2 2 6 2 1 2 5
31 2 2 2 2 8 2 3 3 2 10 3 2 2 7 2 2 2 6
32 3 2 2 2 9 3 3 4 3 13 3 3 3 9 2 2 2 6
33 3 3 3 2 11 3 3 3 3 12 3 3 4 10 3 3 3 9
34 4 3 4 4 15 4 4 5 5 18 3 3 5 11 5 4 5 14
35 4 4 4 5 17 4 3 4 4 15 4 3 3 10 5 5 5 15
36 4 4 3 5 16 5 5 5 5 20 3 3 2 8 4 4 5 13
37 4 3 5 3 15 3 3 4 3 13 5 4 4 13 4 3 3 10
38 5 4 4 3 16 5 4 4 4 17 3 4 3 10 4 5 4 13
39 3 4 3 2 12 2 3 2 3 10 2 2 2 6 2 2 1 5
40 4 2 3 3 12 2 1 1 2 6 3 3 3 9 3 4 5 12
41 3 3 3 2 11 5 3 4 3 15 4 4 4 12 4 3 3 10
42 2 2 3 2 9 3 4 5 4 16 3 3 2 8 4 4 4 12
43 3 3 3 3 12 5 3 3 4 15 4 3 3 10 4 4 3 11
44 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 4 4 12 4 4 4 12
45 2 2 4 2 10 3 3 2 3 11 2 3 2 7 2 2 2 6
46 1 1 1 1 4 4 4 4 4 16 3 3 2 8 4 4 3 11
47 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 3 3 3 9 4 5 5 14
48 3 2 3 3 11 3 3 2 2 10 3 3 3 9 3 3 3 9
49 4 4 4 5 17 3 4 4 4 15 3 3 3 9 3 4 4 11
50 3 3 3 3 12 4 3 4 4 15 3 2 2 7 3 4 3 10
51 3 3 3 3 12 3 5 3 3 14 2 2 2 6 3 4 3 10
52 3 5 2 3 13 3 3 3 5 14 4 4 4 12 3 2 3 8
53 3 3 3 2 11 5 3 3 3 14 4 3 5 12 3 3 5 11
54 5 4 4 5 18 5 4 5 4 18 5 5 5 15 5 5 5 15
55 3 3 3 4 13 3 3 3 4 13 5 5 5 15 3 3 3 9
56 5 4 5 3 17 4 4 5 4 17 4 4 4 12 4 5 4 13
57 4 4 4 3 15 2 1 2 2 7 2 3 2 7 2 2 2 6
58 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 5 15
59 3 2 3 3 11 2 2 2 3 9 3 2 3 8 3 3 4 10
60 3 4 4 4 15 5 5 4 4 18 4 5 4 13 5 4 4 13
61 3 5 3 4 15 3 5 3 5 16 4 3 4 11 5 4 5 14
62 3 3 3 4 13 4 3 3 3 13 3 3 3 9 3 3 3 9
63 5 4 4 4 17 3 4 5 5 17 4 4 5 13 5 4 4 13
64 3 2 2 3 10 2 2 2 2 8 2 2 2 6 3 3 2 8
65 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 9
66 5 5 5 4 19 4 5 5 4 18 5 5 5 15 5 5 5 15
67 5 3 5 4 17 3 5 3 4 15 3 4 3 10 3 2 2 7
68 3 3 2 3 11 4 3 4 3 14 3 3 3 9 4 5 5 14
69 1 2 1 2 6 3 3 2 4 12 4 3 3 10 2 2 3 7
70 2 3 3 3 11 3 3 3 2 11 2 3 2 7 2 2 1 5
71 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12 3 3 2 8 2 2 3 7
72 3 4 4 4 15 2 2 1 1 6 4 3 3 10 5 4 4 13
73 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 4 3 3 10 2 2 3 7
74 2 2 3 3 10 3 2 3 3 11 2 2 2 6 3 3 2 8
75 4 4 2 4 14 3 4 5 5 17 5 4 4 13 5 5 4 14
126

76 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 2 2 2 6 4 3 3 10
77 4 5 5 5 19 4 3 5 3 15 5 5 4 14 5 4 4 13
78 2 3 3 2 10 2 2 3 2 9 3 3 2 8 3 3 4 10
79 4 4 4 5 17 4 5 5 5 19 4 4 3 11 4 4 4 12
80 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 5 5 5 15 5 5 5 15
81 3 3 4 3 13 3 3 3 3 12 3 3 4 10 4 5 4 13
82 5 5 5 4 19 4 3 3 5 15 3 4 3 10 3 5 3 11
83 4 4 5 5 18 5 5 5 4 19 5 4 4 13 5 5 4 14
84 3 3 4 3 13 5 3 3 3 14 2 2 1 5 2 2 2 6
85 2 2 1 2 7 3 3 3 2 11 3 3 2 8 2 2 2 6
86 3 3 3 2 11 1 1 1 1 4 3 3 2 8 2 2 1 5
87 4 5 4 4 17 3 3 3 3 12 5 4 4 13 3 4 4 11
88 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 2 2 2 6 5 4 5 14
89 4 3 4 3 14 4 4 4 4 16 3 3 3 9 4 3 3 10
90 4 3 4 4 15 4 4 4 3 15 3 3 2 8 5 5 5 15
91 3 3 3 3 12 5 4 5 3 17 5 5 5 15 5 5 5 15
92 3 3 4 3 13 3 3 2 4 12 2 2 3 7 3 2 2 7
93 3 3 2 3 11 3 3 4 2 12 3 2 2 7 2 2 2 6
94 3 3 2 3 11 2 1 1 1 5 2 2 2 6 3 2 2 7
95 2 4 3 3 12 5 4 3 3 15 3 3 2 8 2 2 2 6
96 5 4 5 5 19 3 4 4 4 15 4 4 4 12 5 4 4 13
97 3 3 2 3 11 4 4 3 3 14 4 5 3 12 3 3 3 9
98 5 4 4 5 18 5 3 5 3 16 2 2 3 7 5 5 4 14
99 3 3 2 3 11 4 5 4 4 17 3 5 3 11 2 3 3 8
100 5 5 4 4 18 3 3 3 3 12 4 3 4 11 4 4 4 12

SKOR 5 19 16 15 19 SKOR 5 22 18 20 19 SKOR 5 19 16 12 SKOR 5 29 23 21


SKOR 4 27 30 31 25 SKOR 4 21 24 21 24 SKOR 4 23 18 22 SKOR 4 20 24 24
SKOR 3 42 38 35 41 SKOR 3 41 41 37 36 SKOR 3 36 44 37 SKOR 3 30 25 29
SKOR 2 10 15 16 14 SKOR 2 13 11 16 15 SKOR 2 22 22 27 SKOR 2 21 23 22
SKOR 1 2 1 3 1 SKOR 1 3 6 6 6 SKOR 1 0 0 2 SKOR 1 0 5 4
TOTAL 100 100 100 100 TOTAL 100 100 100 100 TOTAL 100 100 100 TOTAL 100 100 100
127

Lampiran 3 Hasil Olah Data

Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb


128

Hasil Uji Heterokedastisitas

Hasil Uji Multikolinearitas


129

Hasil Uji Linear Berganda

Hasil Uji T

Hasil Uji ANOVAa


130

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji Validitas


131
132
133

Hasil Realibitas Variabel


134
135

Persepsi Responden atas Pernyataan ke 1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Tinggi
Setuju 4 27 27% 108
Netral 3 42 42% 126
Tidak Setuju 2 10 10% 20
Sangat Tidak 1 2 2% 2
Setuju
Total 100 100% 315
136

Persepsi Responden atas Pernyataan ke 2


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 16 16% 80 Tinggi
Setuju 4 30 30% 120
Netral 3 38 38% 114
Tidak Setuju 2 15 15% 30
Sangat Tidak 1 1 1% 1
Setuju
Total 100 100% 345

Persepsi Responden atas Pernyataan ke 3


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 15 15% 75 Tinggi
Setuju 4 31 31% 124
Netral 3 35 35% 105
Tidak Setuju 2 16 16% 32
Sangat Tidak 1 3 3% 3
Setuju
Total 100 100% 339

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-4


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Tinggi
Setuju 4 25 25% 100
Netral 3 41 41% 123
Tidak Setuju 2 14 14% 28
Sangat Tidak 1 1 1% 1
Setuju
Total 100 100% 347
137

Rekapitulasi Persepsi Kebergunaan


No Pertanyaan Nilai Keterangan
1 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service 351 Tinggi
(OFDS) dalam membeli makanan menjadi lebih
efisien
2 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service 345 Tinggi
(OFDS) memudahkan saya dalam membeli makanan
3 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service 339 Tinggi
(OFDS) sangat berguna dalam membeli makanan
4 Menggunakan aplikasi Online Food Delivery Service 347 Tinggi
(OFDS) sangat menguntungkan dalam membeli
makanan
Rata Rata Total Nilai 345,50
Keterangan Tinggi

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 22 22% 110 Tinggi
Setuju 4 21 21% 84
Netral 3 41 41% 123
Tidak Setuju 2 13 13% 26
Sangat Tidak 1 3 3% 3
Setuju
Total 100 100% 346
Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2
Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 18 18% 90 Tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 41 41% 123
Tidak Setuju 2 11 11% 22
Sangat Tidak 1 6 6% 6
Setuju
Total 100 100% 337
138

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-3


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 20 20% 100 Tinggi
Setuju 4 21 21% 84
Netral 3 37 37% 111
Tidak Setuju 2 16 16% 32
Sangat Tidak 1 6 6% 6
Setuju
Total 100 100% 333

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-4


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 36 36% 108
Tidak Setuju 2 15 15% 30
Sangat Tidak 1 6 6% 6
Setuju
Total 100 100% 335

Rekapitulasi Variable Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)


No Pertanyaan Nilai Keterangan
Aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS)
1 sangat mudah untuk digunakan 346 Tinggi
Aplikasi Online Food Delivery Service (OFDS)
2 memiliki fitur – fitur yang mudah untuk dipahami 337 Tinggi
Dalam menggunakan aplikasi Online Food Delivery
3 Service (OFDS) membutuhkan usaha yang minimal 333 Tinggi
Menggunakan aplikasi Online Food Delivery
4 Service (OFDS) sangat mudah untuk di pelajari 335 Tinggi
Rata Rata Total Nilai 337,5
Keterangan Tinggi
139

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 19 19% 95 Tinggi
Setuju 4 23 23% 92
Netral 3 36 36% 108
Tidak Setuju 2 22 22% 44
Sangat Tidak 1 0 0 0
Setuju
Total 100 100% 339

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 16 16% 80 Tinggi
Setuju 4 18 18% 72
Netral 3 44 44% 132
Tidak Setuju 2 22 22% 44
Sangat Tidak 1 0 0% 0
Setuju
Total 100 100% 328

, Persepsi Responden atas Pernyataan ke-3


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 12 12% 60 Tinggi
Setuju 4 22 22% 88
Netral 3 37 37% 111
Tidak Setuju 2 27 27% 54
Sangat Tidak Setuju 1 2 2% 2
Total 100 100% 315
140

Rekapitulasi Variable Persepsi Kepercayaan (X3)


No Pertanyaan Nilai Keterangan
Saya percaya menggunakan aplikasi Online Food
1 339 Tinggi
Delivery Service (OFDS)
Saya percaya aplikasi Online Food Delivery Service
(OFDS) dapat menjamin keamanan data 328
2 Tinggi
penggunanya
Saya percaya aplikasi Online Food Delivery Service
(OFDS) dapat diandalkan untuk menjaga proteksi
315
3 ekstra dalam pengiriman makanan sampai ke Tinggi
penggunanya
Rata Rata Total Nilai 327,33
Keterangan Tinggi

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-1


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 29 29% 145 Tinggi
Setuju 4 20 20% 80
Netral 3 30 30% 90
Tidak Setuju 2 21 21% 42
Sangat Tidak 1 0 0% 0
Setuju
Total 100 100% 357

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-2


Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori
Sangat Setuju 5 23 23% 115 Tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 25 25% 75
Tidak Setuju 2 23 23% 46
Sangat Tidak 1 5 5% 5
Setuju
Total 100 100% 337
141

Persepsi Responden atas Pernyataan ke-3

Penilaian Skor Frekuensi Persentase Jumlah Kategori


Sangat Setuju 5 21 21% 105 Tinggi
Setuju 4 24 24% 96
Netral 3 29 29% 87
Tidak Setuju 2 22 22% 44
Sangat Tidak 1 4 4% 4
Setuju
Total 100 100% 336

Rekapitulasi Variable Niat Pembelian (Y)

No Pertanyaan Nilai Keterangan


1 Saya akan menggunakan aplikasi Online Food
357 Tinggi
Delivery Service (OFDS) untuk pembelian makanan
Jika saya memiliki kesempatan, saya akan membeli
2 makanan melalui aplikasi Online Food Delivery 337
Tinggi
Service (OFDS)
Saya berniat untuk terus menggunakan aplikasi
Online Food Delivery Service (OFDS) untuk
3 pembelian makanan 336
Tinggi

Rata Rata Total Nilai 343.33


Keterangan Sangat Tinggi

Anda mungkin juga menyukai