Anda di halaman 1dari 181

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU

TAHAP 1

LAPORAN KERJA PRAKTIK


Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah KL4098 Kerja Praktik

Penyusun:
Muchamad Raihan Nafis 15517048

Dosen Pembimbing:
Alamsyah Kurniawan, S.T., Ph.D
NIP 19820405 201504 1 001

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Lembar Pengesahan

Laporan Kerja Praktik

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1

Penyusun:

Muchamad Raihan Nafis 15517048

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Koordinator Kerja Praktik Pembimbing Kerja Praktik

Eddy Rachman Gandanegara, S.T., M.T. Alamsyah Kurniawan, S.T., Ph.D


NIP 19770106 201504 1 001 NIP 19820405 201504 1 001
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
Jalan Ganesa 10 Bandung 40132, Telp: +6222 2504952, Fax +6222 2516586, e-mail : dekan@ftsl.itb.ac.id

Program Studi
Teknik Kelautan
Labtek VI lt. 3
Tel : +6222 2509117, 2511925
Fax : +6222 2509117
oeitb@ocean.itb.ac.id
www.ocean.itb.ac.id
SURAT TUGAS KERJA PRAKTEK
No. 674/IT1.C06.4.3/KM.08/2020

Koordinator Kerja Praktek Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan -
Institut Teknologi Bandung dengan ini memberi tugas kepada mahasiswa di bawah ini :

Nama : MUCHAMAD RAIHAN NAFIS


NIM : 155 17 048

untuk melaksanakan Kerja Praktek di : PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) - IPC, selama satu
bulan terhitung mulai tanggal 20 Juli sampai dengan 19 Agustus 2020.
Pembimbing Kerja Praktek mahasiswa tersebut di atas adalah Ir. Alamsyah Kurniawan, ST., Ph.D.
yang akan memberikan pengarahan, rencana kerja, dan petunjuk-petunjuk lainnya.
Laporan kerja praktek harus selesai dan disetujui oleh Pembimbing Kerja Praktek selambat-
lambatnya tanggal 31 Desember 2020 (satu semester).

Bandung, 18 Juli 2020


Koordinator Kerja Praktek,

Eddy Rachman Gandanegara, ST., MT.


NIP 19770106 201504 1 001

Form-KP3
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
Jalan Ganesa 10 Bandung 40132, Telp: +6222 2504952, Fax +6222 2516586, e-mail : dekan@ftsl.itb.ac.id

Program Studi
Teknik Kelautan
Labtek VI lt. 3
Tel : +6222 2509117, 2511925
Fax : +6222 2509117
oeitb@ocean.itb.ac.id
www.ocean.itb.ac.id

KARTU ASISTENSI KERJA PRAKTEK

Nama Mahasiswa : 1. MUCHAMAD RAIHAN NAFIS NIM 15517048

Kerja Praktek di : PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) - IPC


Pembimbing : Ir. Alamsyah Kurniawan, ST., Ph.D
Surat Tugas Kerja Praktek No. : 674/IT1.C06.4.3/KM.08/2020
Tanggal : 20 Juli sampai 19 Agustus 2020

KE KEGIATAN ASISTENSI
No Tanggal Keterangan Paraf Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Tanda Tangan Pembimbing

Ir. Alamsyah Kurniawan, ST., Ph.D


NIP 19820405 201504 1 001
Form-KP8
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
Jalan Ganesa 10 Bandung 40132, Telp: +6222 2504952, Fax +6222 2516586, e-mail : dekan@ftsl.itb.ac.id

Program Studi
Teknik Kelautan
Labtek VI lt. 3
Tel : +6222 2509117, 2511925
Fax : +6222 2509117
oeitb@ocean.itb.ac.id
www.ocean.itb.ac.id

SURAT SELESAI KERJA PRAKTEK


Nomor : 697/IT1.C06.4.3/DA.05.01/2020

Pembimbing Kerja Praktek Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan - Institut Teknologi Bandung, dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa
tersebut di bawah ini :

Nama : MUCHAMAD RAIHAN NAFIS


NIM : 155 17 048

telah selesai Asistensi Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di : PT. Pengembang
Pelabuhan Indonesia, pada tanggal 20 Juli sampai dengan 19 Agustus 2020.

Laporan Kerja Praktek ini akan dibuat rangkap 4 (empat) yaitu untuk :

1. Dosen Pembimbing ( 1 eksemplar )


2. Dosen Penguji ( 1 eksemplar )
3. Perpustakaan ( 1 eksemplar )
4. Yang bersangkutan ( 1 eksemplar )

Bandung, 22 Oktober 2020

Mengetahui :
Koordinator Kerja Praktek, Pembimbing Kerja Praktek,

Ir. Eddy Rachman Gandanegara, ST.,MT Ir. Alamsyah Kurniawan, ST., Ph.D
NIP 19770106 201504 1 001 NIP 19820405 201504 1 001

Form-KP6
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kerja
Praktik ini.

Kerja praktik merupakan salah satu mata kuliah wajib dan syarat kelulusan
pendidikan program sarjana di Program Studi Teknik Kelautan Institut Teknologi
Bandung. Mata kuliah ini bertujuan untuk pengaplikasian ilmu yang telah didapat
di ruang kelas untuk diimplimentasikan di lapangan. Laporan Kerja Praktik yang
disusun penulis berjudul “Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1”.
Pada laporan ini dibahas mengenai aspek metode dan manajemen konstruksi pada
proyek pengembangan Terminal Kalibaru di tahap 1.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak mendapatkan


bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas Kesehatan, waktu, kelancaran, dan anugerah
lainnya yang diberikan selama rangkaian pelaksanaan dan penyusunan
laporan kerja praktik ini.
2. Orang tua penulis yang tak henti-hentinya memberikan dukungan dan
motivasi untuk penulis dari awal hingga akhir rangkaian pelaksanaan dan
penyusunan laporan kerja praktik.
3. Bapak Alamsyah Kurniawan S.T., Ph.D., selaku dosen pembimbing kerja
praktik penulis yang memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis
selama proses penyusunan laporan kerja praktik ini.
4. Bapak Eddy Rachman Gandanegara, S.T., M.T., selaku koordinator kerja
praktik dan seluruh Staf Tata Usaha Teknik Kelautan ITB yang telah
membantu dalam perihal administrasi kerja praktik.
5. Mas Ajie dan Mas hari, yang telah menjadi mentor Penulis selama
keberjalanan kerja praktik di PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.
6. Kak Laras, Bu Indah, Bu Sari, dan Mas Raka, yang telah membantu Penulis
selama menjalankan kerja praktik di PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.
7. Alesha, selaku rekan Penulis selama menjalankan kerja praktik di PT
Pengembang Pelabuhan Indonesia.
8. Mutiara Arifazzahra yang selalu memotivasi diri penulis untuk menjadi
pribadi yang lebih baik dalam berbagai hal.
9. Teman-teman yang telah memberikan dukungan moral.
10. Pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan, baik dari
materi maupun teknik penyajian dalam Laporan Kerja Praktik ini. Kritik dan saran
sangat penulis harapkan untuk menjadi bahan pembelajaran baru bagi penulis dan
dapat membuat laporan ini menjadi lebih baik.

Bekasi, 8 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... viii
BAB 1 DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG .................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktik .................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup ................................................................................................... 4
1.5 Metodologi .......................................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan Laporan ........................................................................... 5
BAB 2 DASAR TEORI ...................................................................................................... 7
2.1 Teori Manajemen Proyek.................................................................................... 7
2.2 Perencanaan Proyek ............................................................................................ 8
2.2.1 Perencanaan Lingkup Proyek ..................................................................... 8
2.2.2 Perencanaan Penjadwalan dan Durasi......................................................... 9
2.2.3 Perencanaan Anggaran Biaya ................................................................... 11
2.2.4 Perencanaan Mutu..................................................................................... 12
2.2.5 Perencanaan Sumber Daya ....................................................................... 13
2.3 Pengorganisasian Proyek .................................................................................. 13
2.4 Pelaksanaan Proyek .......................................................................................... 18
2.5 Pengendalian Proyek......................................................................................... 19
2.6 Pengadaan Proyek Konstruksi .......................................................................... 19
2.6.1 Tahap Prakualifikasi ................................................................................. 20
2.6.2 Tahap Pelelangan ...................................................................................... 21
2.6.3 Persetujuan Kontrak .................................................................................. 22
2.7 Terminal Peti Kemas ........................................................................................ 25
2.7.1 Definisi dan Implementasi ........................................................................ 25
2.7.2 Komponen Terminal Peti Kemas .............................................................. 26
2.7.3 Tipe-Tipe Struktur Dermaga ..................................................................... 30
2.8 Breakwater ........................................................................................................ 32
2.8.1 Definisi dan Peran Breakwater ................................................................. 32
2.8.2 Tipe Breakwater Berdasarkan Strukturnya ............................................... 33
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN ..................................................................................... 38
3.1 Gambaran Umum .............................................................................................. 38
3.2 Visi, Misi dan Tata Nilai serta Budaya Perusahaan .......................................... 39
3.3 Struktur Organisasi ........................................................................................... 40
3.4 Lingkup Kegiatan Bisnis .................................................................................. 42
3.4.1 Project Management ................................................................................. 42
3.4.2 Port Management ..................................................................................... 45
3.4.3 Project Development as Owner ................................................................ 47
3.5 Mitra Kerja, Sertifikasi, dan Penghargaan ........................................................ 48
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK ......................................................................................... 50
4.1 Proyek Terminal Kalibaru................................................................................. 50
4.2 Lokasi dan Denah Proyek Pelabuhan Kalibaru................................................. 52
4.3 Ruang Lingkup Proyek Pelabuhan Kalibaru Tahap 1 ....................................... 54
4.4 Pekerjaan Breakwater ....................................................................................... 55
4.5 Kondisi Tanah di Lingkungan di Lokasi Proyek .............................................. 56
4.5.1 Kondisi Tanah ........................................................................................... 56
4.5.2 Kondisi Lingkungan.................................................................................. 57
4.6 Organisasi Proyek ............................................................................................. 58
4.7 Jenis dan Nilai Kontrak..................................................................................... 62
4.8 Kondisi dan Kemajuan Keberjalanan Proyek ................................................... 66
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B
.......................................................................................................................................... 69
5.1 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Breakwater.................................................... 69
5.2 Daftar Peralatan ................................................................................................ 71
5.3 Teknis Pekerjaan Persiapan .............................................................................. 72
5.4 Teknis Pekerjaan Breakwater Tipe C Disposal B............................................. 75
5.4.1 Perencanaan Fabrication dan Stock yard Area ......................................... 76
5.4.2 Pekerjaan Klaster Bambu.......................................................................... 77
5.4.3 Pekerjaan Matras Bambu .......................................................................... 80
5.4.4 Pekerjaan Core Rock ................................................................................. 85
5.4.5 Pekerjaan Armour Rock............................................................................ 86
5.4.6 Pekerjaan A-Jack ...................................................................................... 88
BAB 6 TUGAS KHUSUS ................................................................................................ 94
6.1 Pendahuluan ...................................................................................................... 94
6.1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 94
6.1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 95
6.1.3 Metodologi ................................................................................................ 96
6.2 Metode Konstruksi ............................................................................................ 97
6.3 Estimasi Volume Pekerjaan .............................................................................. 99
6.3.1 Deck on Pile .............................................................................................. 99
6.3.2 Reklamasi................................................................................................ 106
6.4 Estimasi Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Metode Deck on Pile............... 107
6.5 Estimasi Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Metode Reklamasi .................. 112
6.6 Estimasi Biaya Pekerjaan Metode Deck on Pile ............................................. 119
6.7 Estimasi Biaya Pekerjaan Metode Reklamasi ................................................. 142
6.8 Asumsi yang Digunakan ................................................................................. 156
6.9 Analisis ........................................................................................................... 157
BAB 7 PENUTUP .......................................................................................................... 159
7.1 Ringkasan........................................................................................................ 159
7.2 Simpulan ......................................................................................................... 160
7.3 Saran ............................................................................................................... 161
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 163
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Kantor PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia, Jakarta Utara .... 3
Gambar 1.2 Peta Lokasi Proyek Terminal Kalibaru, Jakarta Utara .................................... 3
Gambar 1.3 Peta Lokasi Kerja Praktik dan Proyek............................................................. 4
Gambar 2.1 Triple Constraint Dalam Manajemen Proyek.................................................. 8
Gambar 2.2 Contoh Work Breakdown Structure Proyek Konstruksi Rumah Sederhana ... 9
Gambar 2.3 Contoh Bar Chart untuk Proyek Konstruksi Perumahan .............................. 10
Gambar 2.4 Contoh Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat .................................... 12
Gambar 2.5 Bentuk Organisasi Tradisional ...................................................................... 15
Gambar 2.6 Bentuk Organisasi Swakelola ....................................................................... 16
Gambar 2.7 Skema Hubungan Organisasi Manajemen Konstruksi .................................. 17
Gambar 2.8 Bentuk Organisasi Putar Kunci ..................................................................... 17
Gambar 2.9 Alur Pengadaan Proyek Konstruksi .............................................................. 20
Gambar 2.10 Prosedur Tahap Prakualifikasi .................................................................... 21
Gambar 2.11 Prosedur Tahap Pelelangan ......................................................................... 22
Gambar 2.12 Lapangan Penumpukan Peti Kemas ............................................................ 26
Gambar 2.13 Tampak Atas Layout Terminal Peti Kemas ................................................ 28
Gambar 2.14 Dermaga Deck on Pile ................................................................................ 31
Gambar 2.15 Shore-connected Breakwater pada Portalington Harbour Development .... 33
Gambar 2.16 Potongan Melintang Struktur Breakwater TIpe Rubblemound ................... 34
Gambar 2.17 Tipe Bentuk Lapisan Armor Buatan ........................................................... 35
Gambar 3.1 Logo PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia ................................................ 38
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. PPI .......................................................................... 41
Gambar 3.3 Kegiatan Bisnis Inti PT. PPI ......................................................................... 42
Gambar 3.4 Layout Desain Pengembangan dan Fasilitas Pelabuhan Kijing .................... 45
Gambar 3.5 Masterplan Pengembangan New Priok Port.................................................. 46
Gambar 3.6 Skema Kerjasama Pengusahaan Terminal Kalibaru ..................................... 47
Gambar 3.7 Struktur Grup Perusahaan Naungan PPI ....................................................... 48
Gambar 4.1 Lokasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru Tahap 1 ........................ 52
Gambar 4.2 Layout Pelabuhan Tanjung Priok Eksisting .................................................. 53
Gambar 4.3 Layout Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru ..................................... 53
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 ..... 61
Gambar 4.5 Denah dan Perkembangan Pekerjaan dari Proyek Pengembangan Pelabuhan
Kalibaru Tahap 1............................................................................................................... 67
Gambar 4.6 Usulan Sisa Pekerjaan Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1
(Per Agustus 2020) ........................................................................................................... 68
Gambar 5.1 Layout Pekerjaan Breakwater Tipe C Disposal B ......................................... 71
Gambar 5.2 Lokasi Breakwater Tipe C Disposal B .......................................................... 76
Gambar 5.3 Perencanaan Stocking Yard dan Fabrication Area Untuk Pekerjaan
Breakwater Tipe C ............................................................................................................ 77
Gambar 5.4 Ilustrasi Produksi Klaster Bambu.................................................................. 78
Gambar 5.5 Instalasi Klaster Bambu di Lepas Pantai ....................................................... 79
Gambar 5.6 Transportasi Matras Bambu dari Sand Bund ................................................ 82
Gambar 5.7 Ilustrasi Detail Matras Bambu dengan Sling Baja ........................................ 83
Gambar 5.8 Ilustrasi Persiapan Penenggelaman Matras Bambu ...................................... 83
Gambar 5.9 Ilustrasi Penenggelaman Matras Bambu dengan Batu Oleh Excavator ........ 84
Gambar 5.10 Ilustrasi Penempatan Core Rock ................................................................. 85
Gambar 5.11 Ilustrasi Pekerjaan Trimming untuk Merapihkan Core Rock ..................... 85
Gambar 5.12 Ilustrasi Pekerjaan Reshaping Peletakan Armour Rock .............................. 87
Gambar 5.13 Alur Kerja dari Pekerjaan A-Jack Sampai di Stock Yard ........................... 88
Gambar 5.14 Pengangkatan Molding dari Guide Pile ...................................................... 90
Gambar 5.15 Alur Mobilisasi A-Jack dari Fabrication Area Menuju Stock Yard Area ... 90
Gambar 5.16 Alur Mobilisasi A-Jack dari Stock Yard ke Site ......................................... 91
Gambar 5.17 Ilustrasi Penempatan A-Jack oleh Crane..................................................... 92
Gambar 5.18 Ilustrasi Penempatan dan Perapihan A-Jack oleh Crane dan Excavator ..... 92
Gambar 5.19 Tampak Samping Ketika A-Jack sudah Terpasang..................................... 93
Gambar 5.20 Foto Udara Breakwater Area Disposal Pada Terminal Kalibaru Tahap 1 .. 93
Gambar 6.1 Kondisi Terminal Kalibaru Utara Saat ini..................................................... 94
Gambar 6.2 Alur Kerja Tugas Khusus .............................................................................. 96
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Mitra dalam Lingkup Kerja PPI............................................................. 48


Tabel 5.1 Peralatan Konstruksi Breakwater Tipe C Disposal B ....................................... 71
Tabel 5.2 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Produksi Klaster Bambu ................................................................................................... 78
Tabel 5.3 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk Instalasi
Klaster Bambu .................................................................................................................. 80
Tabel 5.4 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Produksi Matras Bambu .................................................................................................... 81
Tabel 5.5 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk Instalasi
Matras Bambu ................................................................................................................... 84
Tabel 5.6 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Core Rock......................................................................................................... 86
Tabel 5.7 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Armour Rock .................................................................................................... 87
Tabel 5.8 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Fabrikasi A-Jack............................................................................................... 89
Tabel 5.9 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Pemasangan A-Jack.......................................................................................... 91
Tabel 6.1 Estimasi Volume Pekerjaan Deck on Pile......................................................... 99
Tabel 6.2 Estimasi Volume Pekerjaan Reklamasi .......................................................... 106
Tabel 6.3 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Persiapan................................................ 108
Tabel 6.4 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Pemancangan ......................................... 108
Tabel 6.5 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Beton Precast ......................................... 109
Tabel 6.6 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Beton Insitu ........................................... 109
Tabel 6.7 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Baja ........................................................ 109
Tabel 6.8 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Sheet Pile ............................................... 109
Tabel 6.9 Hubungan Ketergantungan antar Pekerjaan Metode Deck on Pile ................. 110
Tabel 6.10 Barchart Pekerjaan Metode Deck on Pile ..................................................... 111
Tabel 6.11 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Persiapan Breakwater .......................... 112
Tabel 6.12 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Breakwater Tipe B ............................... 112
Tabel 6.13 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Reklamasi ............................................ 113
Tabel 6.14 Hubungan Ketergantungan antar Pekerjaan Metode Reklamasi ................... 114
Tabel 6.15 Barchart Pekerjaan Metode Reklamasi ......................................................... 116
Tabel 6.16 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi ................... 119
Tabel 6.17 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Stakeout dan Positioning......................... 119
Tabel 6.18 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Penerangan dan Keselamatan Kerja........ 120
Tabel 6.19 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan CSP Dia 800 ......................... 120
Tabel 6.20 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan CSP Dia 500 ......................... 120
Tabel 6.21 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi CSP Dia 800............ 121
Tabel 6.22 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi CSP Dia 500............ 121
Tabel 6.23 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan CSP Dia 800 .................... 122
Tabel 6.24 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan CSP Dia 500 .................... 122
Tabel 6.25 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan CSP Dia 800 ....................... 123
Tabel 6.26 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan CSP Dia 500 ....................... 123
Tabel 6.27 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Penyambungan CSP Dia 800 .................. 123
Tabel 6.28 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Penyambungan CSP Dia 500 .................. 124
Tabel 6.29 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pilecap Pracetak ...................................... 124
Tabel 6.30 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Melintang Pracetak CB1 .............. 125
Tabel 6.31 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Memanjang Pracetak LB1 ............ 125
Tabel 6.32 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pelat Beton Pracetak PS1 ........................ 126
Tabel 6.33 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pilecap Insitu........................................... 126
Tabel 6.34 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Melintang Insitu ........................... 126
Tabel 6.35 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Memanjang Insitu ......................... 127
Tabel 6.36 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Baja ......................................................... 127
Tabel 6.37 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan Sheet Pile .............................. 127
Tabel 6.38 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi dan Positioning Sheet
Pile .................................................................................................................................. 128
Tabel 6.39 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan Sheet Pile ......................... 128
Tabel 6.40 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan Sheet Pile ........................... 129
Tabel 6.41 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Metode Deck on Pile .......... 130
Tabel 6.42 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi ................... 142
Tabel 6.43 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Stakeout dan Positioning......................... 143
Tabel 6.44 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Keselamatan Kerja .................................. 143
Tabel 6.45 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Perakitan Klaster Bambu ........................ 143
Tabel 6.46 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemasangan Klaster Bambu ................... 144
Tabel 6.47 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Perakitan Matras Bambu ......................... 144
Tabel 6.48 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemasangan Matras Bambu dan Geotextile
........................................................................................................................................ 145
Tabel 6.49 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transportasi Batu 50-70 kg ..................... 145
Tabel 6.50 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Peletakan Batu 50-70 kg ......................... 146
Tabel 6.51 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transportasi Batu 400 kg ........................ 146
Tabel 6.52 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Peletakan Batu 400 kg ............................ 146
Tabel 6.53 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pas. Batu Kali ......................................... 147
Tabel 6.54 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Urugan Gravel ......................................... 147
Tabel 6.55 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Produksi A-Jack ...................................... 148
Tabel 6.56 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Stacking A-Jack ...................................... 148
Tabel 6.57 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Instalasi A-Jack ....................................... 149
Tabel 6.58 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan Sheet Pile .............................. 149
Tabel 6.59 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi dan Positioning Sheet
Pile .................................................................................................................................. 149
Tabel 6.60 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan Sheet Pile ......................... 150
Tabel 6.61 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan Sheet Pile ........................... 150
Tabel 6.62 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Monitoring Lingkungan .......................... 151
Tabel 6.63 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan Material Scrap....................... 151
Tabel 6.64 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Urugan Reklamasi................................... 151
Tabel 6.65 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Galian Ex-Preloading .............................. 152
Tabel 6.66 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Prefabricated Vertical Drain ................... 152
Tabel 6.67 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Metode Reklamasi .............. 153
Tabel 6.68 Perbandingan Nilai Pekerjaan dan Durasi Metode Deck on Pile dengan
Metode Reklamasi .......................................................................................................... 158
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

SINGKATAN Nama Pemakaian


pertama kali
pada halaman
PPI PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia 1
RKS Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 5
ISO International Standard Organization 12
SPK Surat Pernintah Kerja 18
BoQ Bill of Quantity 18
RAB Rancangan Anggaran Biaya 22
BAST Berita Acara Serah Terima 25
CFS Container Freight Station 26
CY Container Yard 27
STS Ship to Shore 29
RTG Rubber Tyred Gantry 29
RMG Rubber Mounted Gantry 29
IPC Indonesia Port Corporation (Pelindo 2) 38
CT1 Container Terminal 1 43
CT2 Container Terminal 2 43
CT3 Container Terminal 3 43
PT1 Product Terminal 1 43
PT2 Product Terminal 2 43
NPCT1 New Priok Container Terminal 1 45
TEU Twenty Foot Equivalent Unit 45
COA Construction and Operation Agreement 46
API PT. Akses Pelabuhan Indonesia 47
MMI PT. Menara Maritim Indonesia 47
BSN Badan Standarisasi Nasiional 49
JTCC Jalan Tol Cibitung-Cilincing 51
CY1B Container Yard 1B 54
CY57 Container Yard 57 m 55
PVD Prefabricated Vertical Drain 56
MoS Material on Site 64
CY1A Container Yard 1A 95
BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Studi Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung merupakan salah
satu program studi yang berada di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.
Program studi ini memiliki bekal ilmu (Body of Knowledge) yang mencakup ilmu
dasar matematika, sains, dan ilmu rekayasa beserta pengaplikasiannya. Dalam ilmu
pengetahuan rekayasa tentu tidak lepas dari konsep rancang bangun dalam ruang
lingkup bangunan di pantai maupun lepas pantai. Hal-hal yang dipelajari secara
rinci yaitu struktur, geoteknik, gelombang, arus laut dan aspek lingkungan laut yang
lain. Selain itu program studi ini dibekali pula dengan ilmu ekonomi dan
manajemen yang menunjang pembentukan calon rekayasawan yang kompeten dan
profesional agar mampu memajukan Bangsa Indonesia terutama di sektor maritim.

Dalam rangka membentuk rekayasawan yang profesional, ilmu-ilmu yang


diajarkan di bangku kuliah perlu diperdalam lagi dengan memberi mahasiswa
pengalaman langsung dalam pengaplikasian ilmu pengetahuan saat kuliah. Oleh
karena itu, Program Studi Teknik Kelautan menyediakan wadah bagi mahasiswa
untuk lebih mengenali lingkungan kerja dan dunia profesional berupa Mata Kuliah
Kerja Praktik (KP). Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengasah
kemampuan mereka bukan hanya di aspek keilmuan saat di bangku kuliah namun
juga ilmu soft skill seperti kemampuan bekerja sama dalam tim, berkomunikasi
secara efektif, dan kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik.

Penulis berkesempatan untuk melaksanakan kerja praktik di PT. Pengembang


Pelabuhan Indonesia (PPI) dengan proyek yang ditinjau untuk kegiatan kerja
praktik yaitu Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1. Proyek ini
direncanakan untuk memperluas kapasitas dan memperlancar arus logistik di
Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini dilatar belakangi oleh kondisi Terminal
Pelabuhan Tanjung Priok eksisting sudah sangat padat baik dari sisi darat maupun
sisi laut dari pelabuhan ini.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 1


TAHAP 1
BAB 1 PENDAHULUAN

1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi mata kuliah KL4098 Kerja Praktik sebagai salah satu syarat
kelulusan tingkat sarjana Program Studi Teknik Kelautan ITB.
2. Menambah pengalaman serta pengetahuan penulis terkait ilmu Teknik
kelautan dan pengaplikasiannya di dunia profesional.
3. Memberikan pengalaman dan wawasan mengenai lingkungan dunia kerja
secara langsung.
4. Memahami tahapan-tahapan pengerjaan bangunan pada proyek pelabuhan,
yaitu breakwater dan container yard, di Proyek Pengembangan Terminal
Kalibaru Tahap 1.

1.3 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktik


Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada rentang waktu 20 Juli 2020
sampai 19 Agustus 2020. Kerja praktik dilaksanakan di kantor PT. Pengembang
Pelabuhan Indonesia yang dapat dilihat pada Gambar 1.1 yaitu berada di
Kobexindo Tower Lt. 4, Jalan Pasir Putih Raya Blok E/5D, Ancol Timur, Jakarta
Utara. Lalu untuk lokasi Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 yang
ditunjukkan pada Gambar 1.2 yaitu di Jalan Terminal Kalibaru Raya Kav. B No.1,
Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Indonesia. Untuk ilustrasi lokasi proyek dan
lokasi kerja praktik dalam satu gambar ditampilkan pada Gambar 1.3.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 2


TAHAP 1
BAB 1 PENDAHULUAN

Gambar 1.1 Peta Lokasi Kantor PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia, Jakarta
Utara

(Sumber: Google Earth, diakses pada 30 Juli 2020)

Gambar 1.2 Peta Lokasi Proyek Terminal Kalibaru, Jakarta Utara

(Sumber: Google Earth, diakses pada 30 Juli 2020)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 3


TAHAP 1
BAB 1 PENDAHULUAN

Gambar 1.3 Peta Lokasi Kerja Praktik dan Proyek

(Sumber: Google Earth, diakses pada 30 Juli 2020)

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup yang membatasi bahasan Kerja Praktik ini meliputi:

1. Gambaran umum profil perusahaan dari PT. Pengembang Pelabuhan


Indonesia.
2. Aspek kontraktual dan administrasi serta hubungan kemitraan PT.
Pengembang Pelabuhan Indonesia dalam Proyek Pengembangan Terminal
Petikemas Kalibaru.
3. Aspek profil pekerjaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, dan
metode pelaksanaan konstruksi Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru
yang akan digarap yaitu Breakwater Type C dan Container Yard 57 M.

1.5 Metodologi
Dalam pembuatan laporan kerja praktik, dilakukan beberapa metode
pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Literatur
Metode utama yang dilakukan yaitu studi literatur meliputi dokumen-
dokumen proyek milik PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia. Dokumen ini

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 4


TAHAP 1
BAB 1 PENDAHULUAN

mencakup Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS),


Dokumen Penawaran untuk Pelaksana Tugas, Dokumen Prakualifikasi, dan
Dokumen Kontrak, serta dokumen lainnya yang menunjang. Selain itu
dokumen perkuliahan yang relevan dengan kerja praktik juga digunakan
sebagai sumber studi.
2. Diskusi
Diskusi dilakukan dengan civitas PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia
bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai data-data non-teknis
maupun data yang tidak ditemukan pada studi literatur berkaitan dengan
Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru.
3. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan sebagai metode penunjang untuk
meningkatkan pemahaman terkait kondisi proyek terkini.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika penulisan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang kerja praktik, tujuan kerja praktik,
waktu dan lokasi pelaksanaan kerja praktik, metodologi pengumpulan data kerja
praktik, serta sistematika penulisan laporan kerja praktik

BAB 2 DASAR TEORI

Bab ini menjelaskan tentang dasar-dasar teori mengenai pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan, yaitu teori manajemen proyek konstruksi, organisasi konstruksi, dan
pengadaan pekerjaan konstruksi, serta bangunan pada pelabuhan yaitu breakwater
dan terminal petikemas.

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini diuraikan mengenai informasi seperti gambaran umum perusahaan,
visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan sertifikasi serta mitra
kerja sama perusahaan.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 5


TAHAP 1
BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

Bab ini menjelaskan tentang Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru yang


melingkupi deskripsi umum proyek, lingkup pekerjaan dalam proyek, struktur
organisasi dalam proyek, bentuk dan nilai kontrak proyek, dan penjadwalan serta
progress pekerjaan terkini.

BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI BREAKWATER TIPE C


DISPOSAL B

Bab ini menjelaskan bagaimana proses konstruksi yang sedang dan akan berjalan
di proyek. Kemudian dijelaskan metode-metode apa saja di setiap detail pekerjaan
proyek.

BAB 6 TUGAS KHUSUS

Bab ini berisikan tentang tugas yang diberikan kepada penulis selama pelaksanaan
kerja praktik di PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dalam pelaksanaan kerja praktik.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 6


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Teori Manajemen Proyek
Menurut George R. Terry, 1958 dalam bukunya yaitu Principles of
Management, Manajemen proyek merupakan suatu usaha meliputi merencanakan,
mengorganisir, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan dalam sebuah proyek untuk
menjamin agar proyek selesai tepat pada waktunya, sesuai dengan biaya yang telah
ditentukan, dan dengan kualitas yang telah ditentukan pada spesifikasi dalam
dokumen kontrak. Dalam proses manajemen proyek, ada batasan yang harus
dipenuhi yaitu besar biaya yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus
dipenuhi. Ketiga batasan diatas disebut tiga kendala dalam manajemen proyek
(triple constraint). Diagram triple constraint ditampilkan pada Gambar 2.1.

Menurut Soeharto (1999), jadwal sebuah proyek harus dikerjakan sesuai


kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk
baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.

Suatu proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi


anggaran. Proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal pengerjaan
bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek, tetapi
dipecah atas komponen-komponennya atau per periode tertentu (misalnya, per
kuartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian
penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran per periode.
(Soeharto, 1999)

Mutu produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan
kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut
berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus
mampu beroperasi secara memuaskan dalam kurun waktu waktu yang telah
ditentukan. Jadi, memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang
yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended use. (Soeharto,
1999)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 7


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Gambar 2.1 Triple Constraint Dalam Manajemen Proyek

(Sumber: https://www.smartsheet.com/triple-constraint-triangle-theory, diakses pada 8


September 2020)

2.2 Perencanaan Proyek


Perencanaan (planning) adalah proses yang secara sistematis untuk
mempersiapkan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan
yang dimaksud diartikan sebagai tindakan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan
konstruksi, baik yang dilakukan oleh pelaksana (kontraktor) maupun pengawas
(konsultan). Dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing, setiap elemen yang terlibat dalam proyek harus mempunyai
konsep perencanaan yang tepat. Dalam tahap perencanaan proyek konstruksi,
terbagi menjadi beberapa sub kegiatan perencanaan seperti berikut:

2.2.1 Perencanaan Lingkup Proyek


Ruang lingkup proyek adalah acuan semua pekerjaan yang terlibat dalam
rangka menghasilkan produk dari proyek dan proses yang digunakan untuk
membuat produk yang diinginkan. Tujuan dari perencanaan ruang lingkup adalah
menentukan bagaimana ruang lingkup akan didefinisikan, diverifikasi, dan

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 8


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

dikendalikan agar keseluruhan pelaksanaan proyek dapat mengarah ke tujuan dari


proyek.

Terdapat berbagai metode untuk menggambarkan ruang lingkup proyek,


salah satunya yaitu Work Breakdown Structure (WBS). WBS adalah
pengelompokkan pekerjaan proyek menjadi berbagai kelompok kegiatan atau
pekerjaan yang lebih rinci (dekomposisi) dan berorientasi pada hasil yang
menetapkan lingkup total proyek. Berikut contoh dari Work Breakdown Structure
seperti pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Contoh Work Breakdown Structure Proyek Konstruksi Rumah


Sederhana

(Sumber: workbreakdownstructure.com, diakses pada 8 September 2020)

2.2.2 Perencanaan Penjadwalan dan Durasi


Penjadwalan adalah perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu.
Menurut Ervianto (2002) dalam bukunya yaitu Teori Aplikasi Manajemen Proyek
Konstruksi, penjadwalan adalah kegiatan yang menentukan waktu yang dibutuhkan
dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan.
Penjadwalan berfungsi memetakan hubungan antar kegiatan dan membantu
penggunaan tenaga kerja, uang, dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis
pada proyek.

Penjadwalan memiliki beberapa manfaat terutama untuk pelaku dan pemilik


proyek yaitu sebagai berikut:

a. Menunjukkan kapan kegiatan dalam proyek secara spesifik harus dimulai dan
diselesaikan.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 9


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

b. Menunjukkan hubungan setiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan


proyek.
c. Mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
d. Membantu penggunaan dan pengelolaan tenaga kerja, uang, dan sumber daya
lainnya salah satunya dengan metode kritis pada proyek.

Terdapat beberapa macam metode penjadwalan suatu proyek salah satunya


yaitu diagram batang atau disebut barchart. Barchart adalah representasi seluruh
kegiatan di dalam proyek yang disusun secara vertikal dalam suatu tabel. Setiap
kegiatan memiliki durasi total dan di sisi kanannya memiliki panjang batang yang
melambangkan besaran waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang
dimaksud. Selain barchart, terdapat beberapa tools dan metode penjadwalan untuk
manajemen proyek seperti PERT (Project Evaluation and Review Technique),
CPM (Critical Path Method), dan lain sebagainya. Berikut contoh dari diagram
batang suatu proyek konstruksi ditampilkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Contoh Bar Chart untuk Proyek Konstruksi Perumahan

(Sumber: emedia.rmit.edu.au, diakses pada 9 September 2020)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 10


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

2.2.3 Perencanaan Anggaran Biaya


Salah satu keluaran (output) paling penting dari manajemen proyek yaitu
anggaran biaya. Perencanaan biaya adalah prakiraan kebutuhan biaya/estimasi
biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai
dengan persyaratan atau kontrak.

Estimasi biaya konstruksi memberikan indikasi utama yang spesifik dari


total biaya proyek konstruksi. Estimasi biaya (cost estimate) digunakan untuk
mencapai suatu harga kontrak sesuai persetujuan antara pemilik proyek dengan
kontraktor, menentukan anggaran, dan sekaligus mengendalikan biaya proyek.
Estimasi biaya dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan seperti rencana
manajemen sumber daya manusia, rencana manajemen penjadwalan, manajemen
resiko, ruang lingkup proyek, faktor lingkungan perusahaan, aset proses
organisasional

Anggaran (budget) suatu proyek merupakan rangkaian biaya, atau target


uang yang diperlukan untuk biaya material, pekerja, subkontraktor, dan total biaya
proyek. Dari sudut keuangan anggaran ini harus realistis jika dibandingkan dengan
pengeluaran biaya aktual dari proyek tersebut.

Menurut Soeharto (1990), biaya dari suatu kegiatan proyek memiliki


komponen yang terdiri dari:

1. Biaya pembelian material dan peralatan.


2. Biaya untuk upah tenaga kerja.
3. Biaya transport tenaga kerja, material dan peralatan, biaya latihan (training),
biaya komputer dan reproduksi.
4. Biaya administrasi dan overhead.
5. Fee dan Laba

Chandra dkk. (2003) menyatakan bahwa pengendalian biaya proyek adalah


sebuah proses pengendalian biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek, mulai dari
saat gagasan pemilik untuk membuat suatu proyek sampai saat pekerjaan telah
selesai dilaksanakan dan saat pembayaran terakhir dilakukan. Dalam suatu proyek

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 11


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

konstruksi, pengendalian biaya proyek mempunyai tiga tujuan (Pilcher, 1992),


yaitu:

- Memberikan peringatan dini terhadap pelaksanaan setiap pekerjaan yang sesuai


dengan kontrak, apabila terjadi hal-hal yang tidak ekonomis atau biaya di luar /
melebihi anggaran.
- Memberikan umpan balik pada estimator yang bertanggung jawab terhadap
penawaran harga tender, baik pada saat ini maupun pada tender mendatang
hingga dapat memberikan harga yang lebih realistis.
- Memberikan data nilai varian yang terjadi selama proyek berlangsung.

2.2.4 Perencanaan Mutu


Perencanaan mutu dan keselamatan proyek merupakan proses penentuan
standar dan kriteria mutu yang akan dipakai oleh proyek. Dokumen tersebut akan
mengacu kepada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), peraturan perundang-
udangan maupun peraturan pemerintah, dan standar kualitas non pemerintah seperti
standarisasi International Standard Organization (ISO), dll. Berikut contoh dari
dokumen RKS ditampilkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Contoh Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

(Sumber: studylibid.com, diakses pada 30 September 2020)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 12


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

2.2.5 Perencanaan Sumber Daya


Sumber daya adalah sarana yang memenuhi kebutuhan untuk menjalankan
proyek agar dapat mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien. Sifat
alami dari suatu proyek atau organisasi akan mempengaruhi perencanaan sumber
daya. Perencanaan sumber daya proyek dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu perencanaan sumber daya manusia, dan sumber daya non manusia
yang meliputi pengadaan material, peralatan dan juga biaya berdasarkan aktivitas
pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi.

Hal yang perlu diperhatikan yaitu deskripsi pekerjaan proyek setiap sumber
daya manusia perlu diidentifikasi agar keberjalan proyek sesuai rencana awal.
Deskripsi pekerjaan merupakan suatu dokumen tertulis yang menunjukkan:

- Pekerjaan yang akan dilakukan beserta tanggung jawab dan wewenangnya.


- Hubungan kerja dengan pihak lain.
- Persyaratan pelaksanaan.
- Ruang lingkup pekerjaan.

2.3 Pengorganisasian Proyek


Pengorganisasian (organizing) adalah tahap pengaturan atas suatu kegiatan
yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam
suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini akan menggambarkan pembagian
tugas, hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk
menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data. Menurut Ervianto (2004),
definisi dari organisasi adalah bersatunya kegiatan - kegiatan dari dua individu atau
lebih di bawah satu koordinasi, dan berfungsi mempertemukan menjadi satu tujuan.

Dalam proyek konstruksi, terdapat pihak-pihak yang terlibat seperti pemilik


(owner), konsultan ataupun kontraktor. Secara garis besar pemilik proyek akan
menentukan dan menyusun organisasi proyek yang digunakan dalam proyek.
Secara umum, pertimbangan-pertimbangan yang harus diindentifikasi dalam
penyusunan organisasi proyek adalah berikut:

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 13


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

- Jenis proyek yang akan dilaksanakan.


- Ukuran proyek, mencakup tenaga kerja, modal, dan sumber daya lain
- Tahapan proyek yang akan dilaksanakan pada organisasi ataupun proyek
- Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dan hubungan antar pihak.
- Pemangku kebijakan atau stakeholder dari proyek.

Dalam menjabarkan hubungan antar pihak di dalam organsasi proyek konstruksi,


terdapat dua jenis hubungan kerja, yaitu:

1. Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional merupakan hubungan masing-masing pihak yang
terbentuk atas keterkaitan fungsi (pekerjaan) baik berdasarkan kontrak
maupun tidak. Contoh dari hubungan ini yaitu konsultan perencana dengan
kontraktor, atau antara kontraktor dengan konsultan pengawas.
2. Hubungan Kontrak
Hubungan kontrak, atau kontaktual adalah hubungan yang terbentuk
melalui mekanisme ikatan atau kesepakatan kontrak antara 2 pihak atau
lebih yang mempunyai kekuatan hukum. Contoh dari hubungan ini adalah
hubungan antara pemilik proyek dengan kontraktor, ataupun kontraktor
dengan sub-kontraktor, dan lain sebagainya.

Pada proyek konstruksi, khususnya, bentuk organisasi dikaitkan dengan jenis


kontrak yang berlaku pada pelaksanaan proyek antara pemberi tugas dengan
pemberi jasa konstruksi atau kontraktor. Pada hakikatnya bentuk-bentuk organisasi
proyek konstruksi ini dikelompokkan menjadi empat jenis (Barrie, dkk. 1995), yaitu
berikut.

1. Organisasi Tradisional
Bentuk organisasi ini umum digunakan pada proyek-proyek konstruksi.
Organisasi ini melibatkan tiga pihak utama, yaitu pemilik proyek (owner)
yang mengelola proyek konstruksi. Pemilik proyek mempekerjakan
pendesain yaitu konsultan perencana untuk membuat rencana dan
spesifikasi proyek. Pembangunan konstruksi dilakukan oleh kontraktor
utama dengan kesepakatan kontrak. Pelaksanaan konstruksi kemudian

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 14


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

dapat dilakukan oleh subkontraktor yang terhubung dengan kontraktor


utama dengan kontrak kerja sesuai dengan elemen-elemen kegiatan yang
ada. Pada Gambar 2.5, ditunjukkan skema hubungan antar pihak daam
organisasi proyek tradisional.

Gambar 2.5 Bentuk Organisasi Tradisional

(Sumber: Ir. Irika Widiasanti, 2013)

2. Organisasi Swakelola (Owner-Builder)


Bentuk organisasi ini mirip dengan bentuk organisasi tradisional.
Perbedaannya terletak pada peran pemilik yaitu pemilik bekerja sebagai
desainer dan kontraktor dari proyek. Artinya, pemilik merupakan satu
kesatuan organisasi dengan konsultan dan kontraktor. Aspek seperti
tenaga kerja, penyediaan alat dan bahan dapat dikontrakkan dengan
supplier. Karena bentuk organisasinya hanya ditangani oleh satu
organisasi saja sebagai pelaku utama, maka bentuk organisasi ini hanya
dapat dijalankan pada proyek-proyek berskala kecil atau proyek
tambahan. Pada pelaksanaannya juga beberapa pekerjaan dapat diberikan
ke subkontraktor. Pada Gambar 2.6, ditunjukkan skema hubungan antar
pihak daam organisasi proyek swakelola.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 15


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Gambar 2.6 Bentuk Organisasi Swakelola

(Sumber: Ir. Irika Widiasanti, 2013)

3. Organisasi Manajemen Konstruksi (Professional Construction


Management)
Organisasi ini mempersatukan tiga unsur dalam pembangunan suatu
proyek, yaitu pemilik, konsultan dan manajer konstruksi dalam suatu
hubungan yang tidak saling bertentangan. Pada proyek-proyek berskala
besar, diperlukan tambahan peran dalam suatu organisasi proyek karena
jumlah dan jenis kegiatan yang ditangani sangat banyak. Dampaknya
adalah jumlah konsultan dan kontraktor akan semakin banyak. Maka dari
itu pemilik proyek membutuhkan supporting cast yang disebut manajer
konstruksi.
Manajer konstruksi bertindak sebagai wakil dari pemilik. Contoh lingkup
yang ditangani manajemen konstruksi yaitu bekerjasama dengan pemilik
serta konsultan dalam tahap perencanaan. Lalu yang kedua adalah
membantu konsultan pengawas untuk mengawasi kontraktor pelaksana
selama pengerjaan konstruksi. Masih banyak jenis kegiatan yang
ditangani oleh manajemen konstruksi karena perannya adalah membantu
owner dalam pengelolaan proyek. Pada Gambar 2.7, ditunjukkan skema
hubungan antar pihak daam organisasi proyek manajemen konstruksi.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 16


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Gambar 2.7 Skema Hubungan Organisasi Manajemen Konstruksi

(Sumber: Ir. Irika Widiasanti, 2013)

4. Organisasi Putar Kunci (turnkey)


Pada organisasi ini, kegiatan perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan
pembangunan proyek dilakukan oleh satu perusahaan. Beberapa
pekerjaan dapat dilakukan oleh subkontraktor spesialis. Jenis kontrak
yang digunakan pada organisasi ini adalah harga tetap, harga maksimum,
atau putar kunci dengan biaya upah (Barry, 1995). Bentuk organisasi ini
dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Bentuk Organisasi Putar Kunci

(Sumber: Ir. Irika Widiasanti, 2013)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 17


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

2.4 Pelaksanaan Proyek


Pelaksanaan dalam konteks fungsi manajemen adalah upaya untuk
menggerakkan (actuating) orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan
kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Tahap pelaksanaan konstruksi
adalah suatu proses dimana rencana dan spesifikasi yang dihasilkan pada tahap
desain direalisasikan menjadi struktur bangunan atau fasilitas fisik lainnya.
Tahapan ini dimulai sejak ditetapkannya pemenang lelang, yang diawali dengan
menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) serta penyerahan lapangan dengan segala
keadaannya kepada kontraktor. Pada pelaksanaan proyek konstruksi, semua elemen
kegiatan harus mengacu pada dokumen yang sudah disetujui oleh semua pelaku
proyek dalam organisasi proyek. Dokumen tersebut contohnya Dokumen RKS, Bill
of Quantity (BoQ), Dokumen Gambar Teknis, dan lain sebagainya. Tolak ukur
proyek dalam pelaksanaannya harus memenuhi tiga kriteria, yaitu:

1. Biaya proyek, tidak melebihi batas biaya yang telah direncanakan atau
disepakati sebelumnya atau sesuai dokumen kontrak.
2. Mutu pekerjaan, hasil akhir dari pekerjaan harus memenuhi standar
sesuai dengan kesepakatan, perencanaan atau dokumen kontrak.
3. Waktu penyeleaian pekerjaan, harus memenuhi batas waktu yang telah
disepakati dalam dokumen kontrak.

Ketiga tolak ukur proyek tersebut dipengaruhi oleh penggunaan sumber


daya dalam pelaksanaannya, yang dikenal dengan istilah 5M, yaitu Man, Money,
Material, Machines, dan Method.

Setiap proyek konstruksi tentu mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan,


waktu dimulai dan diselesaikannya pelaksanaan proyek, bagaimana proyek tersebut
akan dikerjakan, serta bagaimana penyediaan sumber daya. Seluruh rencana
tersebut harus ditetapkan sebelum pelaksanaan dimulai. Hal ini agar mengurangi
kemungkinan timbul permasalahan-permasalahan yang membuat tolak ukur
pelaksanaan proyek tidak terpenuhi.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 18


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

2.5 Pengendalian Proyek


Tahap pengendalian proyek (controlling) diartikan sebagai kegiatan guna
menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam
manajemen proyek konstruksi, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan
oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan
konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Tujuan dari pengendalian proyek adalah
berikut:

1. Memantau dan mengkaji agar Langkah-langkah kegiatan terbimbing


kearah tujuan yang ditetapkan.
2. Menjaga kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan.
3. Antisipasi keterlambatan jadwal.
4. Pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.

2.6 Pengadaan Proyek Konstruksi


Tahap pengadaan proyek (procurement) bertujuan untuk mengadakan
berbagai pihak yang terlibat dalam setiap tahapan proyek. Pengadaan pada suatu
proyek dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah
tender atau seleksi. Secara umum, tahap pengadaan proyek dibagi menjadi tiga,
yaitu tahap prakualifikasi, tahap pelelangan, dan tahap persetujuan kontrak. Alur
procurement suatu proyek disajikan dalam Gambar 2.9.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 19


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Gambar 2.9 Alur Pengadaan Proyek Konstruksi

(Sumber: Purnomo Soekirno, 2008)

2.6.1 Tahap Prakualifikasi


Prakualifikasi merupakan tahap penilaian kompetensi dan kemampuan
usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa
sebelum memasukkan penawaran. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan calon
penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh
pengguna jasa. Untuk itu calon-calon penyedia jasa diminta mengisi dokumen
prakualifikasi yang berisi berbagai informasi untuk dinilai oleh pengguna jasa.
Dokumen prakualifikasi berisi informasi seperti berikut:

a. Data administrasi perusahaan calon penyedia jasa


b. Pengalaman kerja perusahaan.
c. Data sumber daya (tenaga ahli dan peralatan).
d. Kondisi keuangan perusahaan.
e. Landasan hukum (legalitas) perusahaan.
f. Data-data lain yang mengenai informasi perusahaan.

Terdapat beberapa hal yang menjadi kriteria utama dalam tahap


prakualifikasi, antara lain aspek legalitas perusahaan, pengalaman perusahaan pada
lingkup jasa yang akan ditawarkan, memiliki sumber daya yang cukup, dan

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 20


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

keuangan perusahaan dalam kondisi sehat. Prosedur dalam tahap prakualifikasi


ditunjukkan pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Prosedur Tahap Prakualifikasi

(Sumber: Purnomo Soekirno, 2008)

2.6.2 Tahap Pelelangan


Setelah calon penyedia jasa telah memenuhi tahap prakualifikasi, calon
penyedia jasa dapat mengikuti tahap pelelangan. Lelang adalah kegiatan
menentukan atau memilih penyedia jasa konstruksi (dari daftar calon penyedia jasa
yang lulus prakualifikasi) oleh pengguna jasa konstruksi. Dokumen lelang pada
pengadaan kontraktor (jasa pelaksanaan konstruksi) mencakup tatacara dan syarat
mengikuti lelang, usulan pengguna jasa (pemilik proyek) mengenai bentuk kontrak,
dan usulan pengguna jasa mengenai persyaratan teknis bangunan.

Kriteria penilaian pada tahap pelelangan yang dilakukan oleh pengguna jasa
yaitu berdasarkan proposal teknis dan proposal biaya yang diajukan. Pada kasus
lelang jasa konsultan, calon penyedia jasa menawarkan dalam bentuk proposal
teknis maupun proposal biaya. Proposal teknis dinilai terlebih dahulu, bila
memenuhi nilai yang disyaratkan maka dilanjutkan dengan penilaian proposal biaya
oleh pengguna jasa. Sedangkan pada kasus lelang jasa kontraktor, calon penyedia
jasa yang setuju dengan proposal teknis yang ditawarkan oleh pengguna jasa
mengajukan proposal biaya (penawaran Rencana Anggaran Biaya). Penawaran

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 21


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Rancangan Anggaran Biaya (RAB) akan dinilai oleh pengguna jasa. Alur prosedur
dalam tahap pelelangan ditunjukkan pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Prosedur Tahap Pelelangan

(Sumber: Purnomo Soekirno, 2008)

2.6.3 Persetujuan Kontrak


Setelah menentukan pemenang lelang, kontraktor pemenang dengan
pemilik proyek akan menjalin kesepakatan atau perjanjian dalam bentuk kontrak.
Menurut “Standard Handbook for Civil Engineer” (Ed.Frederick.S.Merit), kontrak
konstruksi merupakan suatu perjanjian untuk membangun suatu proyek tertentu
berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi, dengan jumlah biaya tertentu serta
menyelesaikan dalam batas waktu tertentu. Kontrak adalah suatu kesepakatan yang
dilakukan secara sukarela antara pihak-pihak yang terlibat dan mempunyai
kekuatan hukum yang sifatnya mengikat. Dokumen kontrak umumnya terdiri dari
surat penawaran berisi usulan biaya dan usulan teknis yang diajukan penyedia jasa
dan disetujui oleh pengguna jasa. Usulan tersebut dapat berupa gambar rencana,
spesifikasi teknis, dan Bill of Quantity, dan ajuan biaya yang diajukan pengguna
jasa dan disetujui oleh penyedia jasa.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 22


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Jenis kontrak pengadaan jasa konstruksi menurut Peraturan Presiden No. 16


Tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah terdiri dari, lumpsum, harga
satuan (unit price), gabungan lumpsum dan harga satuan, terima jadi (turnkey), dan
kontrak payung. Sedangkan untuk jenis kontrak pengadaan jasa konsultansi terdiri
datas lumpsum, waktu penugasan, dan kontrak payung.

a. Kontrak lumpsum
Lumpsum adalah kontrak di mana harga kontrak bersifat tetap baik dalam
ruang lingkup pekerjaan maupun jumlah harga dan telah disepakati serta
ditulis dalam perjanjian atau kontrak proyek konstruksi antara pemberi kerja
dan penerima kerja. Dalam kontrak lump sum ini, penerima kerja harus
benar-benar mempelajari seluruh dokumen-dokumen rencana dan
spesifikasi yang ditetapkan pemberi kerja dalam proses pengadaan, seperti
gambar desain, spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan, instruksi lelang,
standar yang digunakan, penerapan K3, peraturan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, semua perizinan yang diperlukan, dan lain-lain. Dalam
kondisi kontrak ini, kesalahan perhitungan volume merupakan konsekuensi
yang harus ditanggung kontraktor.
b. Kontrak harga satuan
Kontrak ini merupakan pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti
dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara.
Pembayaran kepada kontraktor akan didasarkan pada realisasi volume
pekerjaan yang dilaksanakan, tidak ada resiko kesalahan volume yang harus
diperhitungkan.
c. Kontrak gabungan lumpsum dan Harga Satuan
Kontrak ini merupakan kontrak yang menggabungkan lumsum dan Harga
Satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.
d. Kontrak terima jadi (turnkey)
Kontrak ini adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 23


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan


jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Sehingga pembayaran kepada
kontraktor dilakukan setelah konstruksi diserahkan dan siap dioperasikan
oleh pemilik. Sistem ini lebih tepat digunakan untuk membeli suatu barang
atau industri jadi yang hanya diperlukan sekali saja, dan tidak
mengutamakan kepentingan untuk alih (transfer) teknologi selanjutnya.
e. Kontrak payung
Kontrak ini merupakan kontrak harga satuan dalam periode waktu terntentu
untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu
pengirimannya pada saat konrtak ditandatangani.

Selain itu, kontrak juga dapat berupa kontrak biaya ditambah jasa (Cost Plus Fee
Contract) yang terdapat dua jenis yaitu cost plus fixed fee, dimana biaya ditambah
dengan jasa yang besarnya ditetapkan terlebih dahulu. Lalu ada berupa cost plus
sliding fee, dimana besarnya biaya jasa bervariasi dengan biaya konstruksi yang
dikerjakan. Semakin kecil biaya yang dikeluarkan, semakin besar nilai jasa.

Dalam keberjalanan proyek yang merupakan bagian dari ikatan kontrak yang sudah
disepakati antara pengguna dan penyedia barang/jasa, terdapat beberapa tahapan
pengerjaan proyek. Tahapan tersebut yaitu:

- SPK
SPK (Surat Perintah Kerja) merupakan surat dari pemilik proyek kepada
pelaksana untuk memulai pekerjaan. Didalam SPK, terdapat berbagai
spesifikasi dan tenggat waktu yang sudah disepakati pada kontrak.
- Addendum
Addendum adalah perubahan pasal dalam kontrak, dikarenakan
penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan.
Addendum harus disepakati oleh pihak penyedia jasa kontruksi dan
pengguna jasa konstruksi dengan argumentasi dan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
- BAST-1

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 24


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Berita Acara Serah Terima 1 (BAST-1) merupakan dokumen serah-terima


ketika pekerjaan mencapai progres hampir 100%. Pekerjaan hampir selesai,
namun proyek masih dalam masa percobaan / pengecekan dari pengguna
jasa konstruksi sehingga apabila terdapat kesalahan konstruksi, penyedia
jasa konstruksi masih bertanggung jawab untuk melakukan revisi pekerjaan.
- BAST-2
Berita Acara Serah Terima 2 (BAST-2) merupakan dokumen serah-terima
ketika pekerjaan mencapai progres 100%. Pekerjaan sudah selesai dan
kontrak kerja sudah habis, sehingga proyek menjadi sepenuhnya tanggung
jawab pemilik proyek.

2.7 Terminal Peti Kemas


2.7.1 Definisi dan Implementasi
Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 Tahun 1987
tentang Terminal Petikemas Pasal 1 menjelaskan bahwa Terminal Peti Kemas
adalah tempat tertentu di daratan dengan batas-batas yang jelas, dilengkapi dengan
prasarana dan sarana angkutan barang untuk tujuan ekspor dan impor dengan cara
pengemasan khusus, sehingga dapat berfungsi sebagai pelabuhan. Pada Pasal yang
sama juga dijelaskan yaitu Peti Kemas (“Cargo Container”) adalah peti atau kotak
yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan standar internasional
(“International Standard Organization”) sebagai alat atau perangkat pengangkutan
barang yang bisa digunakan di berbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk
peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.

Salah satu keunggulan penggunaan peti kemas dalam kegiatan arus logistik
yaitu bongkar muat peti kemas dapat dilakukan dengan cepat dan mudah karena
kemampuannya yang dapat digunakan antarmoda. Secara umum layout terminal
peti kemas terdiri dari quay area, transport area, yard area dan hinterland area.
Keempat bagian dari terminal peti kemas memiliki fungsi masing-masing yang
setiap bagiannya juga memiliki bangunan sesuai letak daerah operasinya.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 25


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Pada Proyek Pengembangan Terminal Petikemas Kalibaru Tahap 1 akan


dilakukan pembangunan terminal petikemas lengkap dengan dermaga serta
lapangan penumpukan. Dermaga yang dibangun akan dibuat dengan konstruksi
Deck on Pile. Berikut disajikan ilustrasi aktivitas penumpukan di lapangan peti
kemas pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Lapangan Penumpukan Peti Kemas

(Sumber: akurat.co, diakses pada 10 Agustus 2020)

2.7.2 Komponen Terminal Peti Kemas


Menurut Triatmodjo (2009) fasilitas di terminal petikemas dapat berupa
antara lain dermaga, apron, container yard, Container Freight Station (CFS),
menara pengawas, bengkel pemeliharaan dan fasilitas lain seperti jalan masuk,
gedung perkantoran, tempat parkir, dan lainnya. Pada Gambar 2.13, disajikan tata
letak komponen terminal peti kemas.

a. Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat
dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 26


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

turunkan penumpang. Bentuk dan dimensi dermaga tergantung pada jenis


dan ukuran kapal yang bertambat pada dermaga tersebut.
b. Apron
Apron terminal petikemas lebih lebar dibanding dengan apron untuk
terminal lain, yang biasanya berukuran 20 m sampai 50 m. Pada apron ini
ditempatkan peralatan bongkar muat petikemas seperti gantry crane, rel-rel
kereta api dan jalan truk trailer, serta pengoperasian peralatan bongkar muat
petikemas lainnya. Fasilitas-fasilitas tersebut memberikan beban yang
sangat besar pada dermaga dan harus diperhitungkan dengan teliti di dalam
perencanaan.
c. Container Yard (CY/Lapangan penumpukan petikemas)
Container Yard adalah lapangan untuk mengumpulkan, menyimpan dan
menumpuk petikemas, di mana petikemas yang berisi muatan diserahkan ke
penerima barang dan petikemas kosong diambil oleh pengirim barang. Pada
terminal petikemas modern/besar container yard dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu container yard untuk petikemas ekspor, container yard untuk
peti kemas impor, container yard untuk petikemas dengan pendingin
(refrigerated container), dan container yard untuk petikemas kosong.
d. Container Freight Station (CFS)
Container freight station adalah gudang yang disediakan untuk barang-
barang yang akan diangkut. Pada CFS di pelabuhan pemuatan, barang-
barang dari beberapa pengirim dimasukkan menjadi satu dalam
petikemas.Di pelabuhan tujuan/pembongkaran, petikemas diangkut ke CFS
dan kemudian muatan tersebut dikeluarkan dan ditimbun dalam gudang
perusahaan pelayaran yang bersangkutan dan petikemasnya ditempatkan di
container yard untuk petikemas kosong (Empty container depot, ECD)
untuk sewaktu-waktu digunakan lagi dalam kegiatan ekspor.
e. Menara Pengawas
Menara pengawas digunakan untuk melakukan pengawasan di semua
tempat dan mengatur serta mengarahkan semua kegiatan di terminal, seperti

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 27


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

pengoperasian peralatan dan pemberitahuan arah penyimpanan dan


penempatan petikemas.
f. Bengkel Pemeliharaan
Mekanisme kegiatan bongkar muat muatan di terminal petikemas
menyebabkan dibutuhkannya perawatan dan reparasi peralatan yang
digunakan dan juga untuk memperbaiki petikemas kososng yang akan
digunakan lagi. Kegiatan tersebut dilakukan di bengkel perawatan. Sebelum
petikemas kosong dimasukkan ke container yard untuk petikemas kososng,
biasanya dilakukan pemeriksaan apakah ada kerusakan. Apabila ada
kerusakan maka dilakukan perbaikan sehingga peti kema siap dipakai
sewaktu-waktu. Bengkel pemeliharaan ini ditempatkan dekat dengan
container yard untuk petikemas kosong.
g. Fasilitas Lain
Di dalam terminal petikemas diperlukan pula beberapa fasilitas umum
lainnya seperti jalan masuk, bangunan perkantoran, tempat parkir, sumber
tenaga listrik untuk petikemas khusus berpendingin, suplai bahan bakar,
suplai air tawar, penerangan untuk pekerjaan pada malam hari dan
keamanan, peralatan untuk membersihkan petikemas kosong dan peralatan
bongkar muat, listrik dengan tegangan tinggi untuk mengoperasikan crane.

Gambar 2.13 Tampak Atas Layout Terminal Peti Kemas

(Sumber: M’HAND dkk., 2018)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 28


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Sementara itu untuk alat-alat yang dipakai di terminal peti kemas khususnya
untuk keperluan bongkar muat yaitu sebagai berikut:

1. Ship to Shore (STS) Gantry Crane


STS Gantry Crane merupakan alat bongkar muat peti kemas dari/ke
dermaga dan ke/dari kapal peti kemas. Gantry Crane ini menggunakan rel
untuk menelusuri dermaga.
2. Container Truck
Truk yang digunakan untuk memindahkan peti kemas dari STS Crane ke
container yard. Truk ini difungsikan sebagai moda transportasi di areal
lapangan peti kemas.
3. Rubber Tyred Gantry (RTG)
Gantry Crane yang berfungsi untuk memindahkan atau menumpuk peti
kemas untuk dikumpulkan sebelum dipindahkan ke kapal peti kemas.
Gantry Crane ini digerakkan oleh roda yang terpasang di bawah crane.
4. Rail Mounted Gantry (RMG)
Gantry crane ini berfungsi seperti RTG. Namun bila RTG digerakkan oleh
roda, RMG menggunakan rel yang terpasang saat kegiatan konstruksi
terminal peti kemas sebagai penggeraknya.
5. Top Loader / Container Forklift
Container Forklift yang fleksibel ini dikhususkan untuk mengangkat
Petikemas ini bentuknya tidak berbeda dari Forklift Truck lainnya tetapi
daya angkatnya jauh lebih besar, lebih dari 20 ton dengan jangkauan lebih
tinggi supaya dapat mengambil Petikemas dari atau meletakkan 3-5 tier
(tumpukan).
6. Forklift Reach Stacker
Forklift Reach Stacker merupakan peralatan kombinasi antara Forklift
dengan Mobile Crane yang dilengkapi dengan Spreader (pengangkat
petikemas), yaitu sistem pengangkat adalah gabungan dari 2 (dua) batang
rail vertikal sebagai penuntun disebut mast atau garpu. Alat ini mampu

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 29


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

mengangkat petikemas dengan beban maksimal 45 ton dan mempunyai


jangkauan pengangkatan maksimal 15 meter.

2.7.3 Tipe-Tipe Struktur Dermaga


Pemilihan jenis dermaga terutama di bagian strukturnya dipengaruhi oleh
kebutuhan yang akan dilayani (dermaga penumpang ataupun barang yang bisa
berupa barang satuan, curah, atau cair), ukuran kapal, arah gelombang dan angin,
kondisi topografi, dan tanah dasar laut. Berdasarkan jenis strukturnya, dermaga
dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam seperti struktur deck on-pile, sheet
pile, diaphragma wall, dan caisson.

Dermaga deck on-pile (open type structure) menggunakan serangkaian


tiang pancang (piles) sebagai pondasi untuk lantai dermaga. Seluruh beban di lantai
dermaga, termasuk gaya akibat berthing dan mooring, diterima sistem lantai
dermaga dan tiang pancang pada struktur dermaga ini. Di bawah lantai dermaga,
kemiringan tanah dibuat sesuai dengan kemiringan alaminya serta dilapisi dengan
perkuatan (revetment) untuk mencegah tergerusnya tanah akibat gerakan air yang
disebabkan oleh manuver kapal. Untuk menahan gaya lateral yang cukup besar
akibat berthing dan mooring kapal, dapat dilakukan pemasangan tiang pancang
miring. Pada umumnya, jenis struktur tiang pada Struktur Dermaga Deck on Pile
sedikit sensitif terhadap getaran-getaran lokal seperti tumbukan bawah air akibat
haluan kapal dibandingkan struktur dermaga lainnya. Berikut disajikan ilustrasi
tampak samping dari struktur Deck on Pile pada Gambar 2.14.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 30


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Gambar 2.14 Dermaga Deck on Pile

(Sumber: civillenial.blogspot.com, diakses pada 17 September 2020)

Keuntungan dari tipe struktur ini yaitu sudah umum digunakan, peaksanaan
konstruksinya mudah, dan perawatan lebih mudah. Sedangkan kerugian/hambatan
dari tipe struktur ini yaitu diperlukan pekerjaan pengerukan dengan volume yang
cukup besar, lalu diperlukan proteksi pada kemiringan tanah under deck dermaga
serta proteksi pada sambungan setiap struktur lantainya (expansion joint).

Dermaga tipe sheet pile (turap atau dinding penahan tanah) untuk menahan
gaya-gaya akibat perbedaan elevasi antara lantai dermaga dengan dasar kolam.
Struktur tipe ini mengabaikan kemiringan alami dari tanah. Struktur jenis ini
biasanya dibangun pada garis pantai yang memiliki kemiringan curam dimana, pada
umumnya, tanah pada bagian laut kemudian dikeruk untuk menambah kedalaman
kolam pelabuhan.

Struktur Dermaga Diafragma Wall terdiri dari blok-blok beton bertulang


berukuran besar yang diatur sedemikian rupa. Perletakan blok beton dengan
kemiringan tertentu dimaksudkan agar terjadi geseran antara blok beton satu
dengan lainnya sehingga dicapai kesatuan konstruksi yang mampu memikul beban-
beban vertikal (dari lantai dermaga) maupun horizontal pada dermaga.

Struktur caisson merupakan salah satu jenis dari dermaga gravity structure.
Pada prinsipnya, struktur ini memanfaatkan berat sendiri untuk menahan beban
vertikal dan horizontal pada struktur dermaga serta untuk menahan tekanan tanah.
Caisson adalah suatu konstruksi blok-blok beton bertulang berbentuk kotak-kotak

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 31


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

yang dibuat di darat dan dipasang pada lokasi dermaga dengan cara diapungkan dan
diatur pada posisi yang direncanakan, kemudian ditenggelamkan dengan mengisi
dinding kamar-kamar caisson dengan pasir laut ataupun batu.

2.8 Breakwater
2.8.1 Definisi dan Peran Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang merupakan salah satu bangunan di
pantai yang memiliki fungsi sebagai pelindung pantai dari gaya gelombang yang
tinggi. Breakwater juga digunakan untuk menahan sedimen yang kembali ke laut
yang disebabkan oleh arus laut (onshore-offshore transport). Semakin lama
sedimen yang tertahan tersebut akan menumpuk dan membentuk tombolo, yang
berfungsi sebagai penahan sedimen sejajar pantai.

Menurut Shore Protection Manual (1984), bangunan pemecah gelombang


dapat diklasifikasikan dari berbagai aspek antara lain:

- Dari aspek posisinya terhadap garis pantai, breakwater dibedakan menjadi


shore connected breakwater yang ditunjukkan pada Gambar 2.15. Breakwater
ini salah satu ujungnya terhubung dengan garis pantai. Umumnya dijumpai di
kawasan pelabuhan, pantai (tegak lurus terhadap pantai), dan lokasi
penjangkaran. Lalu offshore breakwater yang tidak terhubung dengan garis
pantai. Tipe ini berfungsi menahan laju erosi di sepanjang garis pantai yang
berada di belakang breakwater.
- Dari aspek posisinya terhadap permukaan air laut (SWL) dibedakan dalam
breakwater tidak tenggelam (subaerial breakwater) yaitu breakwater yang
puncaknya berada diatas permukaan air dan breakwater tenggelam (submerged
breakwater) yang permukaannya berada di bawah permukaan air
- Jika ditinjau dari konstruksinya maka dikenal berbagai tipe breakwater antara
lain rubble-mound breakwater, artificial armor breakwater, stone asphalt
breakwater, cellular-steel sheet-file breakwater, concrete-caisson breakwater
dan lain-lain.
- Dari aspek porositas tubuh breakwater, breakwater dibedakan menjadi
breakwater pejal (impermeable breakwater) dan breakwater porous (permeable

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 32


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

breakwater).

Gambar 2.15 Shore-connected Breakwater pada Portalington Harbour


Development

(Sumber: awmaritime.com, diakses pada 10 Agustus 2020)

Jika dilihat kembali tujuan awal pembangunan struktur pemecah gelombang


adalah untuk melindungi kolam atau perairan di sekitar pelabuhan dari gaya
gelombang yang tinggi, maka pengetahuan gelombang beserta gaya-gaya yang
ditimbulkannya menjadi faktor penting dalam menentukan atau merencanakan
strukturnya (Triatmodjo, 2010). Selain itu dalam merencanakan struktur breakwater
juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan seperti kondisi tanah maupun
ketersediaan bahan di untuk menunjang pembangunan struktur tersebut.

2.8.2 Tipe Breakwater Berdasarkan Strukturnya


Mengacu pada Shore Protection Manual (1984), berdasarkan material
penyusun strukturnya, breakwater dibagi menjadi beberapa tipe yaitu rubble-
mound breakwater, stone-asphalt breakwater, cellural-steel sheet-pile breakwater,
dan caisson breakwater.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 33


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Struktur tipe rubble-mound adalah suatu bangunan bertujuan untuk


mematahkan energi gelombang yang terbuat dari tumpukan batu, dalam hal ini
dapat berupa batu alam ataupun batu buatan. Bangunan ini biasanya dibuat untuk
melindungi suatu daerah tertentu misalnya pelabuhan atau daerah wisata bahari
(beach resort), disamping itu, bangunan ini juga dapat berfungsi untuk
menstabilkan muara sungai (jetty). Struktur tipe ini merupakan tipe yang paling
umum digunakan terutama di Indonesia. Hal ini dikarenakan struktur jenis ini
mampu diimplementasikan di berbagai kondisi lingkungan yang meliputi
kedalaman perairan, kondisi gelombang dan kondisi geotekniknya. Potongan
melintang struktur breakwater disajikan dalam Gambar 2.16.

Gambar 2.16 Potongan Melintang Struktur Breakwater Tipe Rubblemound

(Sumber: Bambang Triatmodjo, Perencanaan Pelabuhan hal. 167)

Struktur tipe rubble-mound yang memiliki komponen utama berupa


tumpukan batuan ini memiliki lapisan terluar sebagai pelindung pertama
breakwater dari terjangan gelombang. Pada kasus tertentu lapisan terluar ini terdiri
dari blok beton karena tidak selalu tersedia batu alam berukuran besar. Batuan dari
blok beton ini memiliki beberapa tipe bentuk yang akan dipilih sesuai dengan
kebutuhan struktur, besaran tinggi dan limpasan gelombang. Pada Gambar 2.17
disajikan macam-macam bentuk armor untuk breakwater tipe rubble-mound.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 34


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Gambar 2.17 Tipe Bentuk Lapisan Armor Buatan

(Sumber: P.E Smith, Marine Concrete Structures, hal 17-64)

Pemecah gelombang ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya yaitu:

- Mudah diperbaiki.
- Harga relatif murah apabila batu alam tersedia di dekat lokasi
proyek/pembangunan.
- Tidak menuntut persyaratan yang berat pada tanah dasar (fondasi). (Teknik
Pantai, 1986).

Struktur Tipe Cellular-Steel Sheet-Pile merupakan salah satu breakwater yang


dibangun pada perairan yang tertutup. Breakwater ini digunakan pada perairan
yang memiliki gelombang badai yang tidak terlalu parah. Struktur selular memiliki
dinding vertikal dan kedalaman perairan yang cukup sehingga dapat digunakan
untuk mendukung kegiatan di pelabuhan.

Struktur tipe Caisson merupakan breakwater yang dibangun dengan


cangkang beton yang akan di apungkan pada posisi konstruksi, lalu di tempatkan
pada alas batu atau tanah keras, dipenuhi oleh batu ataupun pasir untuk
stabilitasnya, dan ditutup oleh penutup beton. Struktur kaison merupakan salah satu
struktur yang masif, sehingga tidak cocok dibangun pada kedalaman yang sangat

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 35


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

dalam. Struktur ini cocok untuk periran dengan kedalaman sekitar 3 hingga 10
meter.

2.8.3 Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan yang perlu diperhatikan dalam merencanakan breakwater


yaitu:

a. Gelombang
Sebagian besar yang mempengaruhi perencanaan breakwater adalah
gelombang, baik untuk stabilitas breakwater itu sendiri maupun pengaruh
gelombang tersebut terhadap bangunan lain. Pada slopping breakwater
energi gelombang dengan sendirinya akan tereduksi, tetapi pada breakwater
yang tegak energi gelombang akan sepenuhnya ditahan oleh breakwater.
b. Arus
Arus sangat menentukan arah dan jumlah sedimen yang akan terjadi pada
daerah tertentu akibat adanya breakwater. Untuk stabilitas breakwater,
tekanan arus tersebut biasanya relatif kecil dan kurang diperhitungkan,
tetapi bahaya scouring maupun sedimentasi disekitar breakwater perlu
diperhatikan.
c. Pasang surut
Pasang surut permukaan air laut perlu diperhatikan dalam menentukan
puncak breakwater, sehingga fungsi breakwater (overtopping atau non
overtopping) dapat sesuai dengan yang direncanakan.
d. Angin
Tekanan angin ataupun kecepatan angin sangat berpengaruh pada proses
timbulnya gelombang. Pada slopping breakwater pengaruh tekanan angin
tidak perlu diperhitungkan, tetapi pada breakwater tegak pengaruh tekanan
angin perlu diperhatikan yang harus dikombinasikan dengan beban
gelombang yang ada.
e. Tanah dasar

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 36


TAHAP 1
BAB 2 DASAR TEORI

Tanah dasar dibawah breakwater sangat berpengaruh pada stabilitas


breakwater. Bahaya settlement, sliding, amblas, dan bahaya likuifaksi
sangat tergantung dari jenis dan karakteristik tanah dibawah breakwater.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 37


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

BAB 3
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Gambaran Umum


PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) merupakan salah satu dari 17
anak perusahaan milik PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port
Corp (IPC). PPI dibentuk pada tanggal 5 November 2012 dengan tujuan awal saat
itu untuk melaksanakan aspek kontribusi dan pengoperasian perjanjian konsesi
New Priok Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok. Seiring dengan berjalannya waktu,
tujuan utama perusahaan ini berkembang menjadi pemberi layanan jasa solusi yang
komprehensif (total solution provider) dalam pembangunan dan pengembangan
infrastruktur dan aspek pendukung pelabuhan yang dimiliki oleh IPC. Jadi secara
garis besar perusahaan ini bergerak dengan kegiatan inti di bidang pengusahaan di
pelabuhan. Berikut merupakan logo PPI yang ditujukan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Logo PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia

(Sumber: portdevco.com, diakses pada 30 Juli 2020)

Dari tujuan diatas, PPI melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam rangka
memenuhi tujuan perusahaan. Kegiatan usaha yang dilakukan adalah sebagai
berikut:

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 38


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

1. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat;


2. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air
bersih;
3. Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau
kendaraan;
4. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan
kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas;
5. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan
barang, alat bongkar muat dan peralatan Pelabuhan;
6. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair,
curah kering dan ro-ro;
7. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang;
8. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang;
dan
9. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal tunda.

3.2 Visi, Misi dan Tata Nilai serta Budaya Perusahaan


Sebagai perusahaan yang menaungi banyak kegiatan di bidang
infrastruktur, PPI memiliki visi yang ditujukan agar setiap kegiatannya memiliki
arah yang sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan ini. Visi dari PPI adalah
“Menjadi penyedia solusi terbaik dan paling komprehensif dalam pengembangan
infrastruktur dan fasilitas pendukung pelabuhan di Indonesia”. Untuk mencapai
visi tersebut, PPI memiliki misi sebagai berikut:

1. Menyediakan fasilitas dan infrastruktur Pelabuhan sesuai dengan standar


internasional;
2. Menciptakan infrastruktur Pelabuhan yang inovatif, unggul, dan kompetitif;
3. Meningkatkan konektivitas logistik;
4. Membangun keberhasilan dan saling menguntungkan dengan mitra kerja;
5. Memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh Pemegang
Saham;
6. Meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan kesejahteraan karyawan.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 39


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Sedangkan nilai dan budaya yang dijunjung oleh PPI dalam melaksanakan
kegiatannya adalah berikut:

1) Integrity
Menunjukkan etos kerja kepada semua orang dan pengambilan Langkah
sesuai prosedur, kebijakan, peraturan yang berlaku.
2) Innovation
Mendorong setiap insan di Perusahaan untuk senantiasa berpikir dan
bertindak dalam memberikan produk dan layanan terbaik untuk pelanggan.
3) Sustainability
Memastikan pertumbuhan pendapatan Perusahaan untuk pengembangan
proyek di masa depan.
4) Making The Right Things Happen
Ketika integritas dan inovasi sudah dilakukan dan terjadi keberlanjutan
dalam prosesnya, akhirnya membentuk pola pikir yang baru sehingga
menggerakkan untuk senantiasa mewujudkan hal yang benar menjadi nyata
dalam setiap aspek pekerjaan dan bisnis yang dikerjakan.

3.3 Struktur Organisasi


Untuk dapat mendukung visi, misi dan strategi perusahaan, PPI menyusun
struktur organisasi yang agile dan efisien. Struktur organisasi saat ini terdiri dari 4
Direksi; 9 Manajer; 1 Sekretaris Perusahaan & Hubungan Antar Lembaga; 1 Kepala
Internal Audit; 21 Asisten Manajer; Beberapa Pimpinan tiap proyek yang sedang
dijalankan. Struktur Organisasi PPI disajikan pada Gambar 3.2.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 40


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. PPI

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 41


BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Khusus untuk Construction Manager sebagai divisi penempatan kerja


praktik penulis, divisi ini bertanggung jawab dalam pengelolaan proyek yang
dipegang oleh perusahaan. Divisi ini berhubungan langsung dengan kontraktor
serta konsultan yang melaksanakan dan mengeksekusi proyek. Hubungan ini
meliputi seputar laporan proyek, nilai kontrak, dan juga penyediaan jasa dalam
bentuk engineer untuk mengawasi elemen-elemen yang terlibat dalam proyek.

3.4 Lingkup Kegiatan Bisnis


Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.1092 Tahun
2013 tentang Pmberian Izin Usaha kepada PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia
sebagai Badan Usaha Pelabuhan, arah pengembangan portofolio bisnis PPI seperti
yang disajikan pada Gambar 3.3, tidak hanya berfokus pada bidang pengembangan
infrastruktur pelabuhan namun juga dalam bidang infrastruktur pendukung lainnya
seperti project management, port management, dan project development as owner
yang mencakup port access, property, dan industrial estate.

1 PROJECT 2 PORT MANAGEMENT 3 PROJECT DEVELOPMENT


MANAGEMENT AS OWNER
• Initial Planning • Terminal Sub-Lease • Toll road / Port Access
• Pre-Construction Management • Terminal Asset Management • Property
• Construction Management • Industrial/Economic Zone
• Partnership Selection • Port Supporting Industry
• Post-Project Management

Gambar 3.3 Kegiatan Bisnis Inti PT. PPI

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

3.4.1 Project Management


Dalam suatu proyek terutama proyek konstruksi, pemilik proyek (owner)
akan menjalankan proyek bersama dengan beberapa pihak dalam hubungan
kemitraan. Dalam pembahasan ini, IPC selaku induk perusahaan dari PPI
merupakan owner dari beberapa proyek konstruksi maupun pengelolaan pelabuhan
di Indonesia. Lalu PPI diberi kewenangan oleh IPC untuk menjalankan peran di

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 42


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

bidang project management di proyek-proyek tersebut. Lingkup kegiatan project


management yang ditangani oleh PPI diantaranya meliputi:

1) Initial Planning atau perencanaan awal


Mencakup kegiatan studi kelayakan, model bisnis, dan kegiatan lainnya.
2) Pra Konstruksi
Mencakup perizinan, pengadaan atau akuisisi lahan, dan perencanaan
teknis.
3) Pemilihan Mitra/Rekan
Melingkupi pemilihan rekan strategis dalam melaksanakan proyek, serta
pengembangan dan manajemen kontrak.
4) Manajemen Konstruksi
Melingkupi manajemen proyek, pendataan performa, pelaporan proyek,
dan manajemen risiko.
5) Manajemen Pasca Proyek
Mencakup manajemen aset, operation support & maintenance, dan
optimalisasi biaya siklus perawatan.

Sedangkan untuk proyek-proyek yang sedang ditangani oleh PT. PPI yaitu
sebagai berikut :

1) New Priok Port (Pelabuhan Kalibaru)


Pada proyek ini PPI mempunyai peran sebagai pengelola proyek dari
Terminal Kalibaru. Proyek ini dilakukan untuk memperluas kapasitas
Pelabuhan Tanjung Priok eksisting. Pengembangan New Priok Port ini
terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap 1 dan tahap 2. Untuk saat ini masih
berlangsung pembangunan tahap 1 yang mencakup lapangan petikemas
1 atau CT1 (sudah selesai), lalu lapangan petikemas 2 dan 3 (CT2 dan
CT3) dan juga lapangan terminal produk 1 dan 2 (PT1 dan PT2) yang
saat ini masih dalam tahap pembangunan yaitu di tahap reklamasi untuk
daerah terminal.
2) Kijing Port

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 43


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Pembangunan Terminal Kijing didasari atas alasan bahwa Pelabuhan


Pontianak eksisting memiliki keterbatasan fasilitas dan kondisi
lingkungan yang kurang memadai. Hal itu juga diiringi oleh
perkembangan pesat komoditas kargo di daerah Kalimantan Barat yang
mampu menarik minat investor untuk mengembangkan perindustrian
setempat. Pembangunan dan pengembangan Terminal Kijing terbagi
menjadi dua, yaitu sisi laut (Offshore) dan sisi darat (Onshore) yang
berada di dalam lahan seluas 200 Ha tersambung oleh jembatan
penghubung (trestle) sepanjang 3,5 km. Berikut rencana desain
Pelabuhan beserta fasilitasnya disajikan pada Gambar 3.4.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 44


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 3.4 Layout Desain Pengembangan dan Fasilitas Pelabuhan Kijing

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

3) Cikarang-Bekasi Laut Inland Waterway


Proyek ini masih dalam tahap perencanaan, bertujuan untuk
membangun kanal agar arus pergerakan kontainer dari Laut Jawa dapat
langsung menuju kawasan industri melalui perairan kanal Bekasi-
Cikarang. Diharapkan dapat memangkas biaya logistik pengiriman dan
mengurangi waktu tempuh.

3.4.2 Port Management


Dalam lingkup manajemen terminal pelabuhan, PPI bersama New Priok
Container Terminal 1 (NPCT1), menjalin kerjasama untuk pengoperasian CT1
Pelabuhan Kalibaru. Kapasitas CT1 sendiri yaitu sebesar 1,5 juta TEU (twenty-foot
equivalent unit) dengan panjang dermaga mencapai 850 m dan berkedalaman -16
mLWS. Gambaran pekerjaan-pekerjaan pada Proyek Terminal Kalibaru disajikan
pada Gambar 3.5.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 45


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 3.5 Masterplan Pengembangan New Priok Port

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Bidang usaha terminal management yang dilakukan PPI diantaranya


meliputi penyediaan fasilitas kepelabuhanan dan layanan pendukungnya serta
penyediaan layanan jasa kepelabuhanan dan pendukungnya. Pada tahun 2012 dan
2013, telah terjalin perjanjian konsesi dan sub-konsesi antara IPC dengan PPI
perihal pengusahaan Terminal Kalibaru Tahap 1 selama 70 tahun dan Terminal
Petikemas Kalibaru 1 (CT1) selama masa konsesi. Lalu pada tahun 2014 PT. PPI
dengan NPCT1 melakukan Perjanjian Pembangunan dan Pengoperasian (COA)
terkait pengoperasian CT1 dimana perjanjian tersebut berlaku dalam jangka waktu
25 tahun. Skema kerjasama dalam pengusahaan Pelabuhan Tanjung Priok
khususnya Terminal Kalibaru disajikan pada Gambar 3.6.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 46


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 3.6 Skema Kerjasama Pengusahaan Terminal Kalibaru

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

3.4.3 Project Development as Owner


Bidang usaha project development as owner adalah pengembangan
infrastruktur pelabuhan dan infrastruktur pendukungnya, diantaranya meliputi:

a. Tollways,
b. Property,
c. Industrial estate.

Dalam melakukan project development, PPI tidak mengerjakan secara


sendiri. Saat ini PPI telah memiliki dua anak perusahaan yaitu PT. Akses Pelabuhan
Indonesia (API) yang bergerak di bidang pengembangan jalan akses ke pelabuhan
dan PT. Menara Maritim Indonesia (MMI) yang bergerak di bidang pengembangan

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 47


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

properti. Berikut skema grup perusahaan dibawah naungan PPI beserta bisnis yang
dijalankan seperti pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Struktur Grup Perusahaan Naungan PPI

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

3.5 Mitra Kerja, Sertifikasi, dan Penghargaan


Dalam rangka menjalankan kegiatan bisnisnya, PPI telah menjalin
hubungan kerja sama dengan perusahaan atau organisasi dengan berbagai tingkat
dan juga peran. Hal ini dilakukan agar meningkatkan efektifitas kerja dan
pembagian sesuai peran masing-masing lembaga dalam proyek-proyek yang
dijalankan di lingkup PPI. Lembaga yang dimaksud disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Daftar Mitra dalam Lingkup Kerja PPI

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Jenis Lembaga Nama Lembaga


Konsultan PT. LAPI ITB
Royal Haskoning DHV
PLN ENJINIRING
PT. Atrya Swascipta Rekayasa
Coffey Geotechnics
Kontraktor PT. Waskita Karya (Persero)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 48


TAHAP 1
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

PT. Pembangunan Perumahan (Persero)


PT. Wijaya Karya (Persero)
PT. Hutama Karya (Persero)
Van Oord
Stakeholder PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
NPCT 1 (Port Operator)
Kementerian Perhubungan RI
Kementerian BUMN RI
Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok

PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia sendiri sudah memiliki beberapa


sertifikasi khususnya dalam hal management system yang tertuang dalam bentuk
standar ISO yang bersertifikasi British Standard Institution. Beberapa standar yang
sudah dipenuhi oleh PT. PPI yaitu sebagai berikut:

o ISO 9001:2015 (Quality Management System)


Tanggal Perolehan : 6 Oktober 2018
Masa Berlaku : 5 Maret 2021
o ISO 14001:2015 (Environmental Management System)
Tanggal Perolehan : 5 Oktober 2018
Masa Berlaku : 4 Oktober 2021
o ISO 45001:2018 (Occupational Health & Safety Management System)
Tanggal Perolehan : 5 Oktober 2018
Masa Berlaku : 4 Oktober 2021

Berbagai penghargaan juga telah diraih PT. Pengembang Pelabuhan


Indonesia sebagai salah satu indicator pencapaian kegiatan usaha oleh PPI.
Beberapa penghargaan yang telah diraih yaitu Pemenang Risk Champion dalam
ASEAN Risk Award, Padmamitra Awards tingkat Provinsi DKI Jakarta Kategori
Pengentasan Kemiskinan, SNI Awards 2019 Peringkat Perak yang diberikan Badan
Standardisasi Nasional (BSN), dan PR Creative and Innovative of The Year dalam
IPC Corporate Secretary Forum 2019.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 49


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

BAB 4
DESKRIPSI PROYEK
4.1 Proyek Terminal Kalibaru
Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan utama di Indonesia yang
terletak di Kota Jakarta. Kondisi ini membuat Pelabuhan Tanjung Priok menjadi
salah satu kawasan strategis negara karena terhubung dan menyangga kawasan
perdagangan dan perindustrian (hinterland) yang luas. Oleh karena itu, arus logistik
yang melalui pelabuhan ini terus melonjak tiap tahunnya. Pada Februari tahun 2011
arus peti kemas di Tanjung Priok tercatat sebanyak 798.964 TEUs dan pada tahun
2012 di periode yang sama, arus peti kemas mencapai 961.049 TEUs atau tumbuh
sekitar 20,3% dari tahun sebelumnya. Pesatnya pertumbuhan arus peti kemas ini
menyebabkan perlu difasilitasi dengan infrastruktur yang memadai yaitu dengan
perluasan area pelabuhan peti kemas di Tanjung Priok.

Terminal Kalibaru (New Priok Port) digagas dengan tujuan membangun


infrastruktur yang memadai untuk melayani arus perpindahan barang di Tanjung
Priok. Proyek pembangunan ini diberi nama Proyek Pengembangan Terminal
Petikemas Utara Kalibaru Tahap 1 dimana pelabuhan ini diproyeksikan
menampung tiga lapangan petikemas dan dua terminal produk. Lapangan peti
kemas Kalibaru terdiri dari lapangan peti kemas 1 (CT1) yang sudah beroperasi saat
ini. CT1 memiliki kapasitas sebanyak 1,5 juta TEUs, dermaga sepanjang 850 meter,
dan kolam dermaga sedalam -16 meter. Selain itu juga ada lapangan peti kemas 2
dan 3 (CT2 dan CT3) yang masih dalam tahap konstruksi. CT2 dan CT3 akan
memiliki kapasitas sebanyak 3 juta TEUs, dermaga sepanjang 1600 meter, dan
kolam dermaga sedalam -16 meter. Lalu untuk terminal produk 1 dan 2 (PT1 dan
PT2), juga masih dalam tahap konstruksi, akan memiliki kapasitas 10 juta 𝑚3
dengan panjang dermaga 1600 meter dan kolam dermaga sedalam -19 meter. Tahap
1 Kalibaru diproyeksikan selesai pada tahun 2024.

Selain itu juga terdapat Proyek Terminal Petikemas Kalibaru Tahap 2 yang
saat ini masih dalam tahap perencanaan dan akan dimulai setelah tahap 1 selesai.
Tahap 2 Kalibaru terdiri dari 4 lapangan peti kemas yang berkapasitas 8 juta TEUs

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 50


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

dengan dimensi panjang dermaga 4000 meter dan kolam dermaga sedalam -16
meter. Untuk keperluan proses konstruksi tahap 1, tahap 2 ini difungsikan sebagai
dumping area yang sekaligus menjadi upaya reklamasi dari tahap 2.

Lalu untuk akses ke Pelabuhan Kalibaru terdapat dua jalan yaitu southern
access road sepanjang 700 meter yang terhubung ke common gate menuju Jalan
Raya Cilincing dan eastern access road yang direncanakan akan menghubungkan
sisi timur Pelabuhan Kalibaru dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang
sedang digarap oleh PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia Bersama anak
perusahaannya yaitu PT. Akses Pelabuhan Indonesia.

Pelaksanaan konstruksi Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru Tahap


1 menggunakan beberapa metode. Untuk CT1 (terdiri dari Container Yard 1A dan
Jetty 1A), Jetty 1B (dermaga CT2 dan CT3), dan access road menggunakan metode
konstruksi Deck on Pile. Metode ini menggunakan tiang pancang beton dan balok
beton Precast yang instalasinya secara insitu dalam prosesnya. Lalu untuk CT2,
CT3, PT1 dan PT2 serta area disposal A dan B menggunakan metode konstruksi
reklamasi. Metode ini menggunakan tanah timbunan hasil pengerukan dari kolam
pelabuhan (dermaga dan jalur pelayaran). Tidak semua tanah hasil kerukan
digunakan untuk reklamasi area terminal dan disposal karena ketidaksamaan
volume hasil pengerukan dengan kebutuhan timbunan. Hasil pengerukan sebanyak
25 juta 𝑚3 sedangkan kebutuhan timbunan sebesar 10 juta 𝑚3 . Sisa hasil kerukan
akan dibawa ke tempat yang telah ditentukan sejauh 16 mil dari sisi utara lokasi
proyek.

Sebelumnya juga terdapat breakwater eksisting di sisi timur Kalibaru


sehingga dilakukan pembongkaran sebelum konstruksi CT1. Lalu pada area
reklamasi di Container Yard 1B juga terdapat breakwater dengan metode
konstruksi rubblemound. Struktur breakwater ini terdiri dari matras bambu dan
berbagai tipe batuan armor untuk setiap layer pada breakwater.

Pelaksanaan Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru Tahap 1 sudah


mengalami beberapa kali perubahan pada nilai kontrak yang berisi volume
pekerjaan (dapat berupa penambahan atau pengurangan pekerjaan) beserta proyeksi

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 51


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

durasi pekerjaan dan biaya yang dibutuhkan. Nilai kontrak telah mengalami
perubahan (addendum) sebanyak enam kali dengan addendum terakhir mempunyai
nilai kontrak sebesar USD 280,244,426.02 atau setara dengan Rp
7,624,575,863,140.60 dengan waktu penetapan addendum yaitu 18 Mei 2020.

4.2 Lokasi dan Denah Proyek Pelabuhan Kalibaru


Proyek Pelabuhan Kalibaru terletak di Daerah Cilincing tepatnya di Jalan
Raya Cilincing, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Lokasi proyek dapat dilihat
pada Gambar 4.1. Proyek ini dibangun di sisi utara dan timur Pelabuhan Tanjung
Priok lama. Container Yard 1A dan 1B menempati lahan breakwater dan jetty sisi
timur pelabuhan eksisting. Tampilan layout Pelabuhan Tanjung Priok eksisting dan
layout rencana pengembangan Pelabuhan Kalibaru Tahap 1 akan ditampilkan
secara berurutan pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.

Gambar 4.1 Lokasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru Tahap 1

(Sumber: Google Earth, diakses pada 5 Agustus 2020)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 52


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

Gambar 4.2 Layout Pelabuhan Tanjung Priok Eksisting

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Gambar 4.3 Layout Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 53


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

4.3 Ruang Lingkup Proyek Pelabuhan Kalibaru Tahap 1


Pada Tahap 1, pekerjaan Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru terdiri
atas dua tahapan pekerjaan utama, yaitu Tahap 1A dan 1B. Pekerjaan tahap 1A
melingkupi pembangunan terminal petikemas 1 beserta dermaga 1A. Sedangkan
tahap 1B melingkupi pembangunan terminal petikemas 2 dan 3 beserta terminal
produk dan dermaga 1B.

Berikut ini merupakan ruang lingkup secara detail pekerjaan di setiap paket
yang dikerjakan pada Proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru Tahap 1,

Tahap 1A

• Pembongkaran Breakwater Eksisting (Sisi Timur)


• Pekerjaan Breakwater untuk Area Disposal A (Tipe C dan E)
• Pekerjaan Pengerukan Kolam Dermaga 1A
• Pekerjaan Dumping Out Material Pengerukan Dermaga 1A ke Disposal
A
• Pekerjaan Pemancangan Dermaga 1A dan Lapangan Petikemas 1 (CT1)
• Pekerjaan Instalasi Upper Structure Dermaga 1A dan CT1
• Pekerjaan Pengecoran Insitu untuk Upper Structure Dermaga 1A dan
CT1
• Pekerjaan Pemasangan Aksesoris Dermaga (Fender dan Bollard)

Tahap 1B

• Pekerjaan Pengerukan Dermaga 1B


• Pekerjaan Breakwater untuk Container Yard 1B (CY1B) (Tipe A, Tipe
B, dan Tipe D) dan Area Disposal B (Tipe C)
• Pekerjaan Reklamasi untuk CY1B
• Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran dan Penempatan Hasil
Pengerukan

Selain itu juga terdapat pekerjaan pendukung yang harus dilakukan


kontraktor yaitu sebagai berikut:

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 54


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

• Penyediaan tenaga
• Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan
• Penyediaan perlengkapan dan penjagaan keamanan
• Penyediaan peralatan
• Penyediaan bahan bangunan
• Peninjauan lapangan
• Mobilisasi/Demobilisasi
• Perlindungan terhadap cuaca
• Keselamatan, keamanan, dan perlindungan terhadap lingkungan
hidup
• Gangguan terhadap lalu lintas dan daerah sekitarnya yang
berdekatan
• Kerusakan yang harus dihindari
• Kontraktor Pelaksana harus menjaga kebersihan lokasi proyek
• Pembuatan shop drawing (Gambar Pelaksanaan)
• Pembuatan gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing) dan buku
penggunaan dan pemeliharaan bangunan
• Pembenahan dan perbaikan Kembali
• Peraturan/Persyaratan Teknik yang mengikat
• Penelitian dokumen pelaksanaan

Pada laporan ini, fokus pembahasan adalah pembangunan yang sedang dan
akan dilakukan kedepan yaitu pembangunan breakwater Tipe C Area Disposal B
dan Pembangunan Tambahan Untuk Terminal Petikemas Tahap 1 sepanjang 57
meter di sisi utara CT1 atau disebut Container Yard 57 m (CY57).

4.4 Pekerjaan Breakwater


Pada pekerjaan Breakwater Tipe C (BW Tipe C), tipe breakwater yang
dibangun adalah tipe rubble mound dengan rincian yaitu Elevasi Puncak mencapai
+2.5 LWS, dengan kondisi rencana yaitu overtopping. Breakwater ini
menggunakan armor A-Jack sebagai lapisan terluar dari breakwater ini. Dimensi
rencana dari BW Tipe C ini yaitu panjang sebesar 1478.8 meter dengan lebar matras

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 55


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

sebesar 44 meter. Material penyusun terdiri dari bambu, geotextile, Prefabricated


Vertical Drain (PVD), batu, dan concrete. Adapun lingkup pekerjaan detail dalam
konstruksi BW Tipe C adalah sebagai berikut:

1. Survei batimetri
2. Mobilisasi alat dan bahan
3. Perencanaan area fabrikasi dan stocking yard
4. Pekerjaan bambu clustering
5. Pekerjaan matras bambu
6. Pemasangan geotextile
7. Pemasangan rock fill
8. Pemasangan armor
9. Pekerjaan slope protection
10. Pekerjaan Monitoring geoteknik (konsolidasi tanah, dsb)

4.5 Kondisi Tanah di Lingkungan di Lokasi Proyek


4.5.1 Kondisi Tanah
Jenis tanah di lokasi proyek adalah lapisan tanah lempung lunak sampai
keras, dan lensa pasir urai sampai tersedimentasi. Lapisan tanah terdiri dari lapisan
sangat lunak hingga lunak pada kedalaman hingga -10 mLWS. Lalu lapisan tanah
sedang hingga kaku dengan nilai SPT antara 11 hingga 20 dengan ketebalan kurang
lebih 5 m. Kemudian lapisan tanah keras yang bernilai SPT > 60. Ketebalan lapisan
ini bervariasi dari 4 m hingga 12 m. Dibawah lapisan ini terdapat lapisan tanah
sedang hingga kaku dengan nilai SPT rata-rata 20.

Untuk memastikan kelancaran keberjalanan pekerjaan konstruksi,


dilakukan pekerjaan awal yang disebut penyelidikan tanah (soil investigation).
Penyelidikan tanah dilakukan pada area Dermaga, Lapangan Penumpukan
(Container Yard 1A), breakwater dan reklamasi 1B. Jumlah titik soil investigation
yang dilakukan kontraktor tercantum pada Bill of Quantity. Untuk penjabaran
pekerjaan penyelidikan tanah yang dilakukan kontraktor adalah sebagai berikut:

1. Pengeboran sedalam minimal 40 meter (sesuai kesepakatan dengan


konsultan pengawas), pada areal berikut:

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 56


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

i. Areal grid 100 m x 100 m untuk dermaga dan lapangan


penumpukan (Container Yard 1A)
ii. Setiap 100 m untuk areal breakwater
iii. Areal grid 100 m x 100 m untuk area reklamasi
2. Pengujian SPT yang dilakukan pada tiap lubang bor dengan interval 2 meter
3. Pengambilan sampel dalam tabung sebanyak 6 sampel pada kedalaman
yang berbeda untuk tiap titik, kecuali ada ketentuan khusus dari konsultan
pengawas.
4. Pengujian laboratorium terhadap sampel yang diperoleh di lapangan,
meliputi:
i. Uji Index Properties: Kadar Air, Batas Atterberg, Berat
Volume, Berat Jenis
ii. Uji Distribusi Ukuran Partikel: Saringan dan Hidrometer
iii. Uji Kuat Geser: Triaxial UU, CU, dan UCS
iv. Uji Konsolidasi

4.5.2 Kondisi Lingkungan


1. Cuaca

Seperti umumnya di Pantai Utara Pulau Jawa, cuaca di lokasi sekitar proyek
Pekerjaan Terminal Petikemas Kalibaru Tahap 1, dikenal dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangusung antara Bulan September s/d
Bulan Maret, dimana antara Bulan Desember s/d Bulan Maret dikenal sebagai
“Musim Barat”. Gelombang dan angin diantara bulan tersebut cukup besar. Musim
kemarau berlangsung antara bulan Maret s/d Bulan Agustus. Meskipun demikian
pergeseran musim hujan ke musim kemarau dan sebaliknya dapat terjadi.
Temperatur udara berkisar antara 28 − 32°𝐶 dan temperatur rata-rata adalah 30°𝐶.

2. Angin

Berdasarkan data-data Dinas Meteorologi dan Geofisika, pengamatan dari


stasiun terdekat, kecepatan angin pada umumnya berkisar antara 0,5 knot sampai
15 knot.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 57


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

3. Pasang Surut

Menurut data perkiraan pasang surut yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro-
oseanografi, Tinggi minimum muka air 0.2 m dan maksimum 1.7 m.

4. Gelombang

Berdasarkan data hasil analisis Hindcasting dari data ngin per jam di wilayah
Tanjung Priok, gelombang doninan dating dari arah Barat Laut, Utara, dan Timur
Laut. Pada bulan November hingga April, gelombang didominasi dari arah Barat
Laut hingga Utara. Ketinggian gelombang harian signifikan antara 0.2 m hingga 1.5
m, dan gelombang harian maksimum antara 0.2 m hingga 3 m dengan kemungkinan
persentase gelombang terbesar pada Bulan Desember. Sedangkan antara Bulan Mei
sampai Oktober, arah gelombang dominan berasal dari Timur Laut dengan tinggi
gelombang signifikan antara 0.2 m hingga 1.3 m, dan gelombang harian maksimum
0.2 m sampai 2.5 m.

4.6 Organisasi Proyek


Pada proyek Pengembangan Pelabuhan Kalibaru Tahap 1, terdapat
beberapa pihak yang terlibat. Adapun pihak tersebut yaitu pemilik proyek atau
owner, pihak pendesain proyek atau design consultant, pihak konsultan pengawas
atau supervisor consultant, dan pihak kontraktor. Pihak yang dimaksud yaitu antara
lain:

o Pemilik Proyek/Owner: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)


o Pihak Pendesain/Design Consultant: PT. LAPI ITB
o Pihak konsultan Pengawas: PT. Haskoning Indonesia
o Pihak Kontraktor/Pelaksana: PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia selaku anak perusahaan PT.


Pelabuhan Indonesia II mempunyai peran khusus yaitu menangani manajemen
proyek yang akan mengelola pekerjaan yang berkaitan dengan pembangunan dan
manajemen Proyek Terminal Kalibaru. Selain itu juga PT. PPI diberikan wewenang
untuk melaksanakan kontrak-kontrak pekerjaan Pembangunan Terminal Kalibaru.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 58


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

Dalam Surat Perjanjian No. PPI-06-1-000495, lingkup pekerjaan yang sudah


disepakati antara IPC dengan PPI adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Desain
Pekerjaan desain adalah tanggung jawab dari Direktorat Teknik IPC. PPI dapat
memberikan masukan atas desain yang dihasilkan. Jika ada perubahan desain
yang mempengaruhi biaya, kualitas, dan perencanaan maka PPI harus
memberikan informasi yang cukup tentang kondisi pekerjaan desain kepada
IPC dan menjalin kesepakatan dalam keputusan perubahan desain.
2. Pekerjaan Konstruksi
IPC menyerahkan pelaksanaan manajemen proyek kepada PPI untuk kontrak-
kontrak sebagai berikut:
(a) Kontrak dengan PT. PP untuk pekerjaan pembangunan Terminal Kalibaru
Utara Tahap 1 pelabuhan Tanjung Priok.
(b) Kontrak dengan Royal Haskoning Indonesia pada pekerjaan jasa konsultan
supervisor (pengawas) pembangunan Terminal Kalibaru Utara Tahap 1
Pelabuhan Tanjung Priok.
(c) Kontrak dengan PT. Hutama Karya pada pekerjaan pembangunan Gardu
Induk 150 kV untuk kebutuhan Terminal Petikemas Kalibaru.
(d) Kontrak dengan PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring pada pekerjaan jasa
Konsultan Pengawas pembangunan Gardu Induk 150 kV.
(e) Kontrak dengan PT. Waskita Karya pada pekerjaan Pembangunan Jalan
Akses ke Terminal Kalibaru dan Lapangan Penumpukan.

Adapun ruang lingkup pekerjaan manajemen proyek yang dikerjakan PPI yaitu
sebagai berikut:

(a) Melakukan pengawasan dan pengendalian proyek agar pekerjaan terlaksana


sesuai yang ditentukan dalam aspek biaya, waktu, dan kualitas.
(b) Melakukan koordinaasi, pengawasan dan memberikan arahan atas
permasalahan pekerjaan di lapangan kepada konsultan pengawas dan
konsultan lainnya.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 59


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

(c) Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pendesain terhadap permasalahan


desain di lapangan yang ada pada kontrak konstruksi.
(d) Membahas, mengevaluasi, meninjau, dan menyetujui rekomendasi
Konsultan Pengawas terkait material, peralatan, dan metode kerja yang
digunakan kontraktor.
(e) Mengevaluasi dan menyetujui laporan kemajuan pekerjaan kontraktor
setelah dievaluasi oleh Konsultan Pengawas dan pekerjaan Konsultan
Pengawas untuk kelengkapan penagihan pembayaran, laporan hasil
pengujian bahan, pemeliharaan dan serah terima pekerjaan.
(f) Mengevaluasi usulan Kontraktor terkit perubahan waktu, biaya, dan kualitas
akibat desain maupun kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan IPC
terkait perubahan yang dimaksud.
3. Pembayaran Pekerjaan Konstruksi dan Pengawasan
(a) PPI melakukan verifikasi dan evaluasi atas dokumen pembayaran pekerjaan
konstruksi yang diajukan Kontraktor setelah dilakukan evaluasi dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan menyerahkan dokumen tersebut
kepada IPC.
(b) PPI melakukan verifikasi, evaluasi, dan menyetujui atas dokumen
pembayaran pekerjaan pengawasan yang diajukan Konsultan Pengawas dan
menyerahkan dokumen tersebut kepada IPC.
(c) IPC melakukan pembayaran atas dokumen pembayaran pada pekerjaan
konstruksi dan pengawasan yang telah lengkap dan diverifikasi oleh PPI.
4. Pelaporan
(a) PPI melaporkan progress kemajuan pekerjaan konstruksi secara bulanan
yang telah divealuasi oleh Konsultan Pengawas kepada IPC.
(b) PPI melaporkan progress pelaksanaan pekerjaan pengawasan secara
bulanan kepada IPC.
(c) PPI melaporkan pelaksanaan pekerjaan monitoring dan pengelolaan
lingkungan sesuai dokumen AMDAL kepada IPC.
(d) IPC akan melaporkan secara berkala kepada Institutsi Pemerintah Republik
Indonesia terkait dengan Pembangunan Terminal Kalibaru seperti Kantor

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 60


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Kemeterian Perhubungan RI,


Kementerian BUMN, dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Struktur organisasi untuk kerjasama dan jalur komunikasi antar pihak-pihak


terkait digambarkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap


1

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Sesuai dengan penjabaran kegiatan yang dilakukan PT. PPI di lingkup kerja
Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1, setiap pihak yang terlibat
memiliki peran, wewenang, dan fungsinya masing-masing. Project Owner
merupakan pihak yang mendanai seluruh kegiatan konstruksi yang terlaksana pada
proyek ini, dalam hal ini adalah IPC. Dibawah project owner langsung yaitu PT.
Pengembang Pelabuhan Indonesia yang berperan sebagai Project Management
yang akan melakukan kontrak-kontrak dengan konsultan pendesain, konsultan
pengawas, dan kontraktor sesuai yang dijabarkan pada subbab ini sebelumnya.
Hubungan antar PPI dengan IPC yaitu jalur komando secara langsung dari IPC dan
juga jalur pelaporan (reporting line) dari PPI terkait keberjalanan isi kontrak-
kontrak proyek yang dilakukan oleh konsultan maupun kontraktor. Pihak lainnya
dibawah IPC selain PPI yang terlibat dalam hubungan kontraktual dengan pemilik

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 61


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

proyek adalah konsultan perencana/pendesain, konsultan pengawas, dan


kontraktor.

Konsultan perencana/pendesain memiliki peran sebagai perencana


bangunan konstruksi yang akan dibangun, pada hal ini adalah bangunan Pelabuhan
yang menjadi bagian dari tahapan pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1.
Konsultan perencana memiliki fungsi koordinasi dengan PPI perihal perencanaan
konstruksi yang akan dilakukan. Lalu Konsultan Perencana juga harus melaporkan
pekerjaannya terkait pendesainan kepada IPC selaku pemilik proyek.

Selain konsultan perencana, pemilik proyek juga memiliki hubungan


kontraktual dengan konsultan pengawas. Konsultan Pengawas ini merupakan pihak
yang bertanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan konstruksi selama proyek
berjalan. Konsultan Pengawas akan dikomandoi oleh PPI dalam pengelolaan
proyek dan melaporkan setiap perkembangan proyek secara berkala kepada PPI.
Konsultan Pengawas juga berhak mengomandoi Kontraktor/Pelaksana Proyek
terkait arahan-arahan yang sesuai dengan rencana teknis yang sudah ada.

Terakhir ada Kontraktor yang memiliki hubungan kontraktual juga dengan


IPC. Kontraktor sebagai pelaksana teknis proyek akan melaporkan hasil
pekerjaannya kepada konsultan pengawas dan dikomandoi oleh Konsultan
Pengawas juga dan PPI langsung.

4.7 Jenis dan Nilai Kontrak


Pada Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1, kontrak yang
terjalin antara project owner yaitu PT. Pelabuhan Indonesia II dengan pihak
pelaksana proyek yaitu PT. Pembangunan Perumahan berjenis Lump Sum.

Kontrak yang ada pada Proyek Pengembangan Terminal kalibaru Tahap 1


ini telah mengalami addendum sebanyak enam kali. Addendum kontrak
dilaksanakan dengan tujuan memperbaharui nilai kontrak yang mencakup isi
pekerjaan beserta waktu pelaksanaannya. Adanya addendum kontrak antara
Kontraktor dengan Pemilik proyek dikarenakan naiknya nilai proyek dari yang
sudah disepakati di awal karena penambahan pekerjaan yang berimbas pada

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 62


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan dari waktu yang sudah disepakati


sebelumnya.

Adapun rincian addendum kontrak antara Kontraktor dan Pemilik Proyek


pada Proyek Terminal Kalibaru Tahap 1 adalah sebagai berikut:

1. NK + PPN (KONTRAK AWAL)


No. Kontrak: HK. 566/17/2/PI.II-12
Waktu: 11 September 2012
Nilai Kontrak Awal:
o Dollar Amerika: USD 262,114,178.45
o Rupiah: Rp 6,541,424,992,711.03

Waktu Pekerjaan:

50 bulan (28/09/12 – 28/11/16) dengan rincian, Tahap 1A1 – 20 bulan


(28/05/14), Tahap 1A2 – 27 bulan (28/12/14), dan Tahap 1B – 50 bulan
(28/11/16)

2. NK + PPN (ADDENDUM I)
No. Kontrak: HK.566/19/11/PI.II-13
Waktu: 6 Desember 2013
Nilai Kontrak Setelah Addendum I:
o Dollar Amerika: USD 259,508,125.73
o Rupiah: Rp 6,554,343,051,334.87

Keterangan Perubahan Secara Umum Pada Addendum I:

o Perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan atas Pekerjaan


Tahap 1A1 dan Pekerjaan Tahap 1A2.
o Perubahan biaya seluruh pekerjaan dengan besaran sesuai Nilai
Kontrak Setelah Addendum I

Waktu pekerjaan:

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 63


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

50 bulan (28/09/12 – 28/11/16) dengan rincian, Tahap 1A1 – 27 bulan


(28/12/14), Tahap 1A2 – 34 bulan (28/07/15), dan Tahap 1B – 50 bulan
(28/11/16)

3. NK + PPN (ADDENDUM II)


No. Kontrak: HK.566/11/1/PI.II-15
Waktu: 23 November 2015
Nilai Kontrak Setelah Addendum II:
o Dollar Amerika: USD 265,973,774.53
o Rupiah: Rp 7,075,138,987,472.08

Keterangan Perubahan Secara Umum Pada Addendum II:

o Penambahan ketentuan tentang Pengakuan Progres Pekerjaan


o Penambahan pengertian Material on Site (MoS) dan Kegagalan
Konstruksi pada Pasal 1 Kontrak Awal
o Penambahan ayat pada Pasal 8, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 22 pada
Kontrak Awal
o Perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Tahap 1A1 dan 1A2
pada Addendum I
o Perubahan biaya seluruh pekerjaan dengan besaran sesuai Nilai
Kontrak Setelah Addendum II

Waktu Pekerjaan:

50 bulan (28/09/12 – 28/11/16) dengan rincian, Tahap 1A1 – 39 bulan


(28/12/15), Tahap 1A2 – 45 bulan (28/05/16), Tahap 1B – 50 bulan
(28/11/16)

4. NK + PPN (ADDENDUM III)


No. Kontrak: HK.566/28/11/1/PI.II-16
Waktu: 28 November 2016
Nilai Kontrak: Sama dengan Nilai Kontrak setelah Addendum II

Keterangan Perubahan Secara Umum Pada Addendum III:

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 64


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

o Perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Tahap 1B

Waktu Pekerjaan:

64 bulan (28/09/12 – 28/01.18) dengan rincian, Tahap 1A1 – 39 bulan


(28/12/15), Tahap 1A2 – 45 bulan (28/05/16), dan Tahap 1B – 64 bulan
(28/01/18)

5. NK + PPN (ADDENDUM IV)


No. Kontrak: PD.01/18/11/1/ADP/UT/PI.II-19
Waktu: 18 November 2019
Nilai Kontrak Setelah Addendum IV:
o Dollar Amerika: USD 278,984,957.52
o Rupiah: Rp 7,311,508,511,803.16

Keterangan Perubahan Secara Umum Pada Addendum IV:

o Perubahan biaya seluruh pekerjaan dengan besaran sesuai Nilai


Kontrak Setelah Addendum IV
o Pembayaran Penyesuaian Harga terhadap pekerjaan pemancangan,
pengerukan, dan reklamasi periode Oktober 2013 sampai dengan
Desember 2017 akan dilakukan setelah Addendum IV ini
ditandatangani oleh Para Pihak
o Perubahan Pengaturan penyesuaian harga diberlakukan bagi seluruh
mata pembayaran untuk pekerjaan unit price sebagaimana yang
tercantum pada Bill of Quantity.
6. NK + PPN (ADDENDUM V)
No. Kontrak: PD.01/14/2/1/ADP/UT/PI.II-20
Waktu: 14 Februari 2020
Nilai Kontrak:
o Dollar Amerika: USD 280,244,426.02
o Rupiah: Rp 7,624,575,863,140.60

Keterangan Perubahan Secara Umum Pada Addendum V:

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 65


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

o Perubahan biaya seluruh pekerjaan dengan besaran sesuai Nilai


Kontrak Setelah Addendum V
7. NK + PPN (ADDENDUM VI)
No. Kontrak: PD.01/18/5/1/PBT/UT/PI.II-20
Waktu: 18 Mei 2020
Nilai Kontrak:
o Dollar Amerika: USD 280,244,426.02
o Rupiah: Rp 7,624,575,863,140.60

Keterangan Perubahan Secara Umum Pada Addendum VI:

o Penambahan waktu pekerjaan untuk pekerjaan yang tersisa yaitu


Container Yard 57 m, Breakwater Tipe C Disposal B dan
pengerukan alur pelayaran.

Perubahan terkait Proyek Pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru


Tahap 1 yang dilakukan pada Addendum terakhir membahas terkait perpanjangan
waktu untuk melengkapi administrasi dan perizinan yang dibutuhkan untuk sisa
pekerjaan Container Yard 57 m dan pembangunan Breakwater Tipe C Disposal B
dan perubahan-perubahan terkait variaton order, pekerjaan tambah, atau pekerjaan
kurang untuk sisa pekerjaan pada proyek terkait.

4.8 Kondisi dan Kemajuan Keberjalanan Proyek


Hingga saat ini, Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 saat ini telah
mencapai 70,45% dengan pekerjaan Tahap 1A dan Tahap 1B dilakukan secara
paralel atau bersamaan. Hampir seluruh pekerjaan Tahap 1A telah selesai termasuk
Terminal Petikemas Kalibaru Container Yard 1A (CT1) yang mencakup Container
Yard 1A1, Container Yard 1A2, Dermaga 1A, Common Gate fase 1, pekerjaan
mekanikal elektrikal, dan infrastruktur pendukung seperti jalan akses selatan
sepanjang 700 meter telah beroperasi di bawah pengelolaan NPCT1 sejak tahun
2016. Pekerjaan konstruksi Tahap 1A yang belum selesai yaitu pekerjaan terkait
saluran air masih belum selesai serta pekerjaan perbaikan secara berkala seperti
underdeck inspection, expansion joint, dan lain sebagainya. Denah dan
perkembangan pekerjaan setiap tahap dapat dilihat pada Gambar 4.5.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 66


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

Gambar 4.5 Denah dan Perkembangan Pekerjaan dari Proyek Pengembangan


Pelabuhan Kalibaru Tahap 1

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Secara deskriptif, pekerjaan tahap 1A yang sedang dalam tahap konstruksi


yaitu:

1. Breakwater Tipe C Disposal B dengan perkembangan sebesar 28,41%.


2. Container Yard 57 m (CY57) belum dimulai.
3. Pekerjaan pengerukan alur kolam dermaga 1A dan 1B dengan
perkembangan sebesar 86,94%.
4. Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).

Sedangkan untuk pekerjaan tahap 1B yang sedang dalam tahap konstruksi dan
penyelesaian yaitu:

1. Reklamasi Container Yard 1B (CY1B) dan disposal A dengan


perkembangan sebesar 52,70%.
2. Dermaga 1B dengan perkembangan kemajuan sebesar 8,69%.
3. Breakwater CY1B dengan kemajuan perkembangan sebesar 72,20%.
4. Breakwater Disposal A yang sudah hampir selesai dengan kemajuan
perkembangan konstruksi mencapai 97,70%.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 67


TAHAP 1
BAB 4 DESKRIPSI PROYEK

Pekerjaan yang terakhir dilakukan yaitu penimbunan tanah reklamasi di daerah


container yard 1B dan disposal A serta pekerjaan perbaikan tanah di daerah yang
sama. Namun pekerjaan ini terhenti dan belum selesai dikarenakan beredarnya isu
sosial di masyarakat mengenai reklamasi. Adapun sisa proyek yang direncanakan
akan dimulai kembali pada Oktober 2020 dengan prioritas pekerjaan utama yaitu
pekerjaan CY57 dan breakwater tipe C Disposal B. Usulan sisa pekerjaan yang
diajukan untuk dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Usulan Sisa Pekerjaan Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru


Tahap 1 (Per Agustus 2020)

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 68


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

BAB 5
METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI BREAKWATER TIPE
C DISPOSAL B

5.1 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Breakwater


Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 4 mengenai fokus pembahasan
laporan ini, penulis membahas mengenai tahapan konstruksi bangunan Proyek
Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 yang akan berjalan kedepan yaitu
breakwater tipe C disposal B. Pembahasan laporan ini berfokus kepada aspek
metode konstruksi yang mencakup tahapan pekerjaan, peralatan yang digunakan,
volume pekerjaan, dan metode yang digunakan.

Berdasarkan dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS


Teknis) dan juga dokumen method statement, dan mengacu pada layout pekerjaan
pada Gambar 5.1, tahapan pelaksanaan konstruksi Breakwater tipe C disposal B
proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 sebagai berikut:

Tahap 1: PERSIAPAN

o Tahap persiapan terdiri dari:


• Mobilisasi
• Pengukuran, Stakeout, dan Positioning
• Penerangan dan keamanan
• Pembuatan casting yard
• Pembuatan kantor pemberi tugas/konsultan pengawas

Tahap 2: PERENCANAAN AREAL PERAKITAN

o Tahap perencanaan areal perakitan bahan yaitu:


• Penentuan lokasi area perakitan bahan (fabrication area)
• Areal lokasi perakitan akan digunakan sebagai lapangan
penumpukan bahan yang akan dipasang

Tahap 3: PEKERJAAN UNTUK BAHAN PONDASI/DASAR BREAKWATER

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 69


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

o Tahap pekerjaan untuk bahan pondasi breakwater terdiri dari:


• Perakitan cluster bambu sebagai pondasi dalam tanah untuk
breakwater
• Pemasangan cluster bambu ke lokasi yang ditentukan
• Perakitan matras bambu (7 lapis)
• Pemasangan matras bambu di lokasi yang ditentukan
• Pemasangan geotextile

Tahap 4: PEKERJAAN CORE ROCK (50-75 kg)

o Tahap pekerjaan core rock terdiri dari:


• Transportasi batu 50-75 kg
• Penempatan batu 50-75 kg

Tahap 5: PEKERJAAN ARMOUR ROCK (400 kg)

o Tahap pekerjaan armour rock terdiri dari:


• Transportasi batu 400 kg
• Penempatan batu 400 kg

Tahap 6: PEKERJAAN A-JACK

o Tahap pekerjaan A-Jack terdiri dari:


• Perakitan A-Jack yang mencakup berikut:
➢ Pemasangan guide pile
➢ Pemasangan Balok (H-Beam)
➢ Pemasangan pencetakan untuk A-Jack (bagian bawah)
➢ Pengecoran bagian bawah A-Jack
➢ Pemasangan pencetakan untuk bagian atas A-Jack
➢ Pengecoran bagian atas A-Jack
➢ Lifting & Handling
➢ Removal tempat pemasangan pencetakan
➢ Pengangkatan ke Stockyard
• Pemasangan A-Jack

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 70


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.1 Layout Pekerjaan Breakwater Tipe C Disposal B

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

5.2 Daftar Peralatan


Dalam pelaksanaan konstruksi breakwater tipe C disposal B pada Proyek
Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1, digunakan beberapa peralatan untuk
menunjang proses konstruksi. Berikut daftar peralatan yang digunakan pada
konstruksi breakwater tipe C disposal B disajikan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Peralatan Konstruksi Breakwater Tipe C Disposal B

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

NO NAMA PERALATAN TUGAS/FUNGSI


1 Barge 250 feet Loading dan unloading
material untuk
breakwater
2 Barge 180 feet Untuk instalasi cluster
bambu dan mobilisasi
A-Jack
3 Anchor Boat Untuk pemosisian
matras bambu
4 Dolly Hammer Instalasi cluster bambu

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 71


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

NO NAMA PERALATAN TUGAS/FUNGSI


5 Crawler Crane 80 Ton Instalasi spud dan
cluster bambu
6 Crawler Crane 50 Ton Instalasi cluster bambu
dan handling
7 Crawler Crane 150 Ton Loading dan unloading
A-Jack
8 Long Arm Excavator Loading dan unloading
material batu dan
pekerjaan pembentukan
9 Standard Excavator PC 200 Loading dan unloading
material batu dan
pekerjaan pembentukan
10 Standard Excavator PC 300 Loading dan unloading
material batu

5.3 Teknis Pekerjaan Persiapan


Pada tahap persiapan, pekerjaan terdiri dari pengukuran awal (survei
lapangan), mobilisasi dan demobilisasi, pemasangan tanda-tanda dan patok, dan
penyediaan kantor lapangan, dan shop drawing. Tahap ini dilakukan agar seluruh
elemen yang terlibat di dalam proses konstruksi breakwater secara detail, terencana,
dan terjadwal dengan baik. Maka dari itu, tahap ini sangat diperlukan terutama bagi
pelaksana proyek untuk mengetahui bagaimana kondisi aktual di lapangan,
mempersiapkan alat dan bahan, dan melaporkan Kembali ke pemberi tugas.

1. Shop Drawing
Sebagai pelaksana proyek, kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar
desain dari keseluruhan rencana yang sudah diberikan oleh konsultan
pengawas (pemberi tugas)/desainer proyek. Nantinya gambar desain ini

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 72


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

akan menjadi panduan dalam pelaksanaan proyek. Setelah gambar desain


selesai dibuat, maka diajukan kembali ke pemberi tugas untuk disetujui.
Jika di tengah keberjalanan proyek terjadi perubahan seperti perbedaan
kondisi aktual di lapangan (dapat berupa kedalaman yang berbeda) dengan
gambar desain awal, maka kontraktor wajib melaporkan hal ini kepada
pemberi tugas lalu membuat revisi terkait perubahan ini. Setelah diubah,
kontraktor wajib melaporkan kembali kepada pemberi tugas agar disetujui
kembali.
2. Survei Pengukuran dan Pemasangan Tanda-Tanda
Kontraktor bertanggung jawab untuk seluruh kegiatan pengukuran, survei,
dan pemasangan tanda-tanda. Pekerjaan ini dilakukan oleh ahli pengukuran
yang mempunyai kualifikasi dan dilaporkan kepada pemberi tugas. Tujuan
dari pekerjaan ini yaitu agar kontraktor mengecek titik-titik kontrol atau
acuan yang sudah ditentukan oleh pemberi tugas.
Dalam proses pelaksanaan survei, kontraktor wajib menyediakan peralatan
survei seperti pengukuran Topografi, Total Station, Waterpass, Meteran
dari pita baja (steel tape), alat pengukuran batimetri (Echosounder dan
Station Plotter), GPS, dan peralatan lain yang relevan dengan pekerjaan
survei. Alat-alat tersebut harus disediakan atas biaya sendiri dari kontraktor
dan harus dipelihara dengan baik agar pelaksanaan dapat berjalan dengan
baik.
Kemudian perlu dilaksanakan pemasangan dan pemeliharaan patok-patok
untuk pengukuran dan juga untuk menentukan lokasi serta memasang
buoys/beacons. Untuk mendukung proses pemasangan patok-patok
diperlukan alat dan juru ukur. Juru ukur di lapangan perlu dilengkapi dengan
pengaman dan membawa dokumen gambar rencana awal dan jika ada
perubahan yang menyesuaikan kondisi lapangan, perlu dilaporkan kepada
pemberi tugas untuk segera digambar dan direproduksi kembali.
3. Mobilisasi dan Demobilisasi

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 73


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Secara umum, pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang bergantung pada


jenis, volume, dan tahap pekerjaan yang akan dilaksanakan mencakup hal
berikut:
a. Transportasi alat-alat dan perlengkapan sesuai dengan yang dicakup
dalam kontrak. Mulai dari tempat asal sampai ke lokasi proyek
beserta jadwal kapan alat tersebut dibutuhkan.
b. Antar jemput staf dan pekerja di proyek
c. Instalasi Kantor Pemberi Tugas, lapangan kerja, drainase, dan
sanitasi.
d. Pekerjaan demobilisasi dari lapangan kerja yang dilaksanakan oleh
kontraktor pelaksana pada akhir kontrak termasuk bongkar kembali
seluruh instalasi, peralatan konstruksi, dan melakukan pekerjaan
perbaikan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi dapat terjaga
4. Penyediaan Kantor Lapangan
Selama masa konstruksi, kontraktor harus menyediakan 3 bangunan utama,
yaitu Kantor Pemberi Tugas, Kantor Kontraktor sendiri, dan Laboratorium
Pengujian. Ketiga bangunan tersebut harus dijaga perawatan dan
perlengkapannya selama masa konstruksi oleh Kontraktor. Khusus untuk
kantor pemberi tugas harus dilengkapi dengan peralatan penunjang
pengawasan seperti HT, telepon, kursi, dan meja serta Salinan lengkap
dokumen kontrak (BOQ, Dokumen RKS, Penjadwalan).
Untuk kantor kontraktor diwajibkan untuk berdekatan dengan kantor
pemberi tugas agar memudahkan koordinasi. Kantor kontraktor wajib
dilengkapi sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan seperti ruangan untuk
personil, Gudang penyimpanan dan bengkel workshop. Lalu untuk
Laboratorium pengujian juga harus disediakan sarana penunjang untuk
pengujian seperti asisten laboratorium beserta pekerja tambahan sesuai
kebutuhan yang ditujukan untuk memelihara isi laboratorium. Untuk segi
peralatan dan penunjangnya di laboratorium mencakup air, oli, listrik, dan
bahan-bahan untuk pengetesan.
5. Perizinan Kepada Operator dan Otoritas

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 74


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Pekerjaan perizinan seputar administrasi dan juga legalitas merupakan hal


esensial dalam pra-pelaksanaan konstruksi. Alasan mengapa pekerjaan ini
esensial karena jika tidak dilakukan maka sewaktu-waktu kegiatan
konstruksi dapat dihentikan di tengah jalan. Maka dari itu diperlukan
Kerjasama antara seluruh elemen dalam organisasi proyek dengan pihak
otoritas daerah setempat atau dalam hal pembahasan konstruksi Container
Yard 57 m berkoordinasi dengan pihak operator (NPCT1) dan otoritas
Pelabuhan Tanjung Priok.

Selain pekerjaan utama dalam tahapan persiapan diatas, terdapat beberapa


pekerjaan tambahan seperti persiapan dokumentasi pekerjaan, pemeliharaan
keselamatan dan keamanan lingkungan hidup beserta perbaikan jika terjadi
kesalahan, manajemen risiko pekerjaan, persiapan pembuatan laporan secara
berkala, dan lain sebagainya.

5.4 Teknis Pekerjaan Breakwater Tipe C Disposal B


Pada Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 khususnya tahap
1B, terdapat pekerjaan yang belum selesai yaitu salah satunya breakwater tipe C di
sekeliling lokasi dumping area B atau disposal B. Hal ini dikarenakan terhenti pada
Bulan Maret 2018 dan sampai saat ini sedang berlangsung tahap konstruksinya.

Breakwater dengan tipe rubble mound ini dibangun pada daerah yang
memiliki kedalaman yang cukup besar yaitu diatas -10 mLWS sehingga struktur
pondasinya terdiri atas cluster bambu serta matras bambu untuk menopang material
diatasnya. Elevasi puncak dari breakwater tipe C ini mencapai +2.5 LWS yang
dirancang overtopping. Material penyusun dasar terdiri dari bambu, geotextile,
batu, dan beton. Setiap struktur yang dibangun diatas tanah tentunya mengalami
settlement atau penurunan elevasi. Breakwater Tipe C diperkirakan mengalami
settlement sebesar 2 (dua) meter sesuai usia rencana. Lokasi breakwater tipe C yang
membatasi area dumping area B terletak tepat di sebelah timur jalur masuk kolam
Pelabuhan Tanjung Priok seperti yang diilustrasikan pada Gambar 5.2.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 75


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.2 Lokasi Breakwater Tipe C Disposal B

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

5.4.1 Perencanaan Fabrication dan Stock yard Area


Setiap pekerjaan konstruksi diwajibkan penyediaan stocking yard dan
fabrication area jika pekerjaan dilakukan secara insitu. Lokasi areal tersebut harus
berdekatan dengan areal pekerjaan konstruksi agar memudahkan mobilisasi bahan
ke lokasi konstruksi. Hal ini berlaku juga di Proyek Pengembangan Terminal
Kalibaru. Dalam pekerjaan breakwater tipe C, bahan penyusun dasar seperti
bambu, geotextile, batu, dan beton (untuk armor A-Jack) direncanakan diletakkan
di lokasi sand bund dekat area disposal B tepatnya di area reklamasi Container Yard
1B. Layout pembagian stocking yard dan fabrication area tiap bahan
divisualisasikan pada Gambar 5.3.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 76


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.3 Perencanaan Stocking Yard dan Fabrication Area Untuk Pekerjaan
Breakwater Tipe C

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

5.4.2 Pekerjaan Klaster Bambu


Setelah pekerjaan persiapan untuk memastikan seluruh elemen yang terlibat dalam
pembangunan breakwater siap melanjutkan ke pekerjaan utama, pekerjaan dimulai
dengan kegiatan pemancangan klaster bambu. Pada kegiatan ini terbagi menjadi 2
sub kegiatan yaitu fabrikasi dan instalasi klaster bambu.

1. Fabrikasi
Lokasi fabrikasi klaster bambu terletak di ujung barat sisi selatan sand bund
area disposal A. Setiap klaster terdiri dari tujuh buah bambu dengan
panjang masing-masing yaitu sebesar 8 m. Setiap klaster juga dimasukkan
dengan dua lembar PVD sepanjang 7 m tepat di tengah-tengah klasternya.
Proses produksi klaster bambu diilustrasikan pada Gambar 5.4.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 77


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.4 Ilustrasi Produksi Klaster Bambu

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Jumlah produksi klaster bambu diharuskan mencapai 250 buah setiap


harinya. Total bambu yang akan diproduksi semuanya mencapai 453,628
buah. Kemudian estimasi jumlah pekerja dan peralatan untuk melaksanakan
produksi klaster bambu disajikan dalam Tabel 5.2 berikut.

Tabel 5.2 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Produksi Klaster Bambu

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan


Item Jumlah Item Jumlah
Pengawas 1 Crawler Crane 1
Operator 2 Truk 1
Mandor 2
Pekerja Terampil 30
Pekerja Non-Terampil 45

2. Instalasi
Setelah kegiatan assembling dan handling klaster bambu selesai, dapat
dilanjutkan kegiatan pemancangan pada lokasi yang ditentukan dalam

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 78


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

gambar desain. Kegiatan pemancangan yang diilustrasikan pada Gambar


5.5 dilakukan oleh crawler crane berkapasitas 50 T dan 80 T yang sudah
ditambahkan dengan dolly hammer dan template ponton untuk kebutuhan
pemancangan. Setiap ponton terdiri dari 10 x 10 lubang yang berfungsi
untuk mengontrol pemosisian kluster bambu.

Gambar 5.5 Instalasi Klaster Bambu di Lepas Pantai

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Pertama dilakukan mobilisasi template ponton untuk klaster bambu. Lalu


dilakukan survey dengan DGPS untuk menetapkan koordinat. Dalam
gambar desain dilengkapi koordinat untuk setiap ujung template agar
instalasi klaster terkontrol. Sebelum template diposisikan, empat spud holes
setiap template akan disurvei dan ditandai sesuai dengan gambar desain.
Spud Holes ini untuk memosisikan template dengan presisi. Mengacu pada
dokumen RKS, tingkat toleransi pemosisian pada instalasi klaster bambu
yaitu maksimal 20 cm dari posisi yang ditentukan. Instalasi kemudian
dilakukan dengan Crane 50 T dilengkapi dolly. Berikut estimasi jumlah
pekerja dan peralatan serta jumlah klaster bambu untuk pekerjaan instalasi
klaster bambu disajikan dalam Tabel 5.3.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 79


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Tabel 5.3 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Instalasi Klaster Bambu

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan Material


Item Jumlah Item Jumlah Item Jumlah
Pengawas 1 Crawler Crane 2 Klaster 64.804
80 t (pcs)
Operator 3 Crawler Crane 1
50 t
Mandor 2 Tug Boat 2 x 1
500 HP
Pekerja Terampil 6 Barge 180 ft 1
Pekerja Non-Terampil 12 Boat 2
Nahkoda Tug Boat 1 GPS 2
Nahkoda Boat 2
Surveyor 2
Asisten Surveyor 2

5.4.3 Pekerjaan Matras Bambu


Pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan matras bambu. Pekerjaan ini ditujukan
untuk menjadi alas dari pada tumpukan batu diatasnya dan juga menutupi klaster
bambu dibawahnya. Tahapan pekerjaan ini sama dengan klaster bambu yaitu
produksi/fabrikasi, transportasi, dan instalasi.

1. Fabrikasi
Matras bambu terdiri dari tujuh lapis dengan dimensi 1 m x 20 cm dengan
masing-masing lapis disatukan dengan tali ijuk/tali kapal. Matras bambu
akan dibuat dalam segmen-segmen dimana tiap segmen memiliki ukuran 7
m x 44 m. Total segmen yang akan dibuat mencapai 202 segmen dengan
tingkat produktifitas pekerjaan fabrikasi matras bambu sebesar 2 (dua)
segmen per hari. Pembuatan segmen-segmen ini harus diselesaikan untuk
memudahkan proses transportasi dan instalasi.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 80


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Jumlah bambu yang dibutuhkan dalam produksi matras bambu adalah


sebanyak 456,879 bambu. Selain itu juga terdapat material geotextile yang
akan dipasang di tengah lapisan matras di saat proses fabrikasi matras
bambu. Untuk estimasi jumlah pekerja dan peralatan untuk melaksanakan
produksi klaster bambu disajikan dalam Tabel 5.4 berikut.

Tabel 5.4 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Produksi Matras Bambu

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan


Item Jumlah Item Jumlah
Pengawas 1 Crawler Crane 1
Operator 2 Truk 1
Nahkoda Kapal 1 Kapal 1
Mandor 2
Pekerja Terampil 40
Pekerja Non-Terampil 60

2. Transportasi
Seperti pada Gambar 5.6, Transportasi matras bambu dari tempat
fabrication yard menuju site ditarik menggunakan boat dengan kapasitas
300pk. Untuk penyambungan tiap segmennya dilakukan di site dengan
bantuan penyelam.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 81


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.6 Transportasi Matras Bambu dari Sand Bund

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

3. Instalasi
Instalasi matras bambu akan diawali dengan pekerjaan surveying terkait
pemosisian matras. Pekerjaan ini dilakukan dengan DGPS agar pemosisian
dapat sesuai dengan posisi dalam gambar desain. Peralatan yang dipakai
pada tahap instalasi yaitu barge dan buoy yang berfungsi dalam
menstabilkan pemosisian matras. Barge yang dipakai berkapasitas 2500-
3000 𝑚3 .
Pemasangan matras bambu diawali dengan pemancangan guide pile sebagai
separator agar matras bambu tidak keluar dari posisi yang ditentukan saat
ditenggelamkan. Sebelum ditenggelamkan, dilakukan penyambungan tiap
segmen matras dengan sling baja sampai terhubung antar matras. Tiap sling
di bagian atas dan bawah disambung dengan sling pada sambungan tiap
segmen matras kemudian dikunci. Ilustrasi detail matras bambu dengan
sling baja dapat dilihat pada Gambar 5.7.
Penyambungan tiap segmen akan dilakukan dengan bantuan penyelam.
Pada setiap satu siklus pekerjaan memasang matras, diperkirakan butuh 9-
10 matras untuk ditenggelamkan dan menyisakan 3 matras yang mengapung
di permukaan. Ilustrasi persiapan penenggelaman matras disajikan pada
Gambar 5.8.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 82


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.7 Ilustrasi Detail Matras Bambu dengan Sling Baja

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Gambar 5.8 Ilustrasi Persiapan Penenggelaman Matras Bambu

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Kemudian barge akan mengangkut core rock (menyambung ke pekerjaan


core rock selanjutnya) yang ditujukan untuk diletakkan di atas matras.
Untuk peletakan batu menggunakan excavator long arm untuk mengurangi
resiko kerusakan matras apabila batu hanya dijatuhkan secara langsung di
atas matras. Ilustrasi peletakan batu oleh long arm disajikan pada Gambar
5.9. Pekerjaan ini dilakukan dari sisi timur breakwater lalu dilanjutkan
hingga ke ujung barat. Untuk estimasi jumlah pekerja dan peralatan untuk
melaksanakan instalasi matras bambu disajikan dalam Tabel 5.5.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 83


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.9 Ilustrasi Penenggelaman Matras Bambu dengan Batu Oleh Excavator

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tabel 5.5 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Instalasi Matras Bambu

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan Material


Item Jumlah Item Jumlah Item Jumlah
(Estimasi)
Pengawas 1 Excavator 2 Matras 202
PC300 (set)
Operator 5 Excavator 1 Core 65.032
PC200 Rock
Mandor 1 Tug Boat 2 x 1
500 HP
Pekerja Terampil 2 Barge 250 ft 24
Pekerja Non- 4 Boat 2
Terampil
Nahkoda Tug Boat 1 GPS 2
Nahkoda Boat 3 Excavator 1
Long Arm
Surveyor 2 Anchor Boat 1
Asisten Surveyor 2

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 84


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

5.4.4 Pekerjaan Core Rock


Batu yang didatangkan dari daerah Bojonegara akan digunakan sebagai
material core rock dan armour rock. Peletakkan core rock seperti pada
Gambar 5.10 dilakukan berkesinambungan dengan proses penenggelaman
matras bambu dimana alur peletakan mulai dari sisi timur ke barat.
Pekerjaan ini menggunakan Excavator Long Arm dan Excavator Standar.
Setelah core rock diletakkan per segmen, dilakukan pekerjaan trimming
untuk membentuk dan merapihkan peletakan core rock seperti pada ilustrasi
Gambar 5.11. Peletakkan core rock akan membentuk kemiringan yang
natural dan pengaruh dari gelombang akan membentuk profil dinamis pada
sisi miring core rock. Pekerjaan dilakukan hingga mencapai elevasi puncak
setinggi +2.5 mLWS. Estimasi jumlah pekerja dan peralatan untuk
melaksanakan pekerjaan core rock disajikan dalam Tabel 5.6.

Gambar 5.10 Ilustrasi Penempatan Core Rock

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Gambar 5.11 Ilustrasi Pekerjaan Trimming untuk Merapihkan Core Rock

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 85


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Tabel 5.6 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Core Rock

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan Material


Item Jumlah Item Jumlah Item Jumlah
(Estimasi)
Pengawas 1 Excavator 4 Core 144.613
PC300 Rock
Operator 10 Excavator 2
PC200
Mandor 1 Tug Boat 2 x 2
500 HP
Pekerja Terampil 2 Barge 250 ft 50
Pekerja Non- 10 Boat 2
Terampil
Nahkoda Tug Boat 2 GPS 2
Nahkoda Boat 4 Excavator 4
Long Arm
Surveyor 2 Anchor Boat 2
Asisten Surveyor 2

5.4.5 Pekerjaan Armour Rock


Armour Rock (batu 400 kg) akan diletakkan setelah pekerjaan pembentukan
core rock sudah selesai dan kemiringan dari core rock sudah dilakukan pengecekan
dan disetujui oleh pengawas/pemberi tugas. Pekerjaan instalasi armour rock
dilakukan dengan Excavator Standar berkapasitas 20 dan 30 Ton seperti pada
Gambar 5.12. Pertama, dilakukan peletakkan armour rock oleh excavator yang
berada diatas barge. Lalu setelah semua diletakkan diatas core rock, maka dilakukan
pekerjaan reshaping agar tidak terjadi atau mengurangi kemungkinan batu jatuh ke
laut. Estimasi jumlah pekerja dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan armour
rock disajikan dalam Tabel 5.7.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 86


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.12 Ilustrasi Pekerjaan Reshaping Peletakan Armour Rock

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tabel 5.7 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Armour Rock

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan Material


Item Jumlah Item Juml Item Jumlah
ah (Estimasi)
Pengawas 1 Excavator 2 Armour 43.957
PC300 Rock (m3)
Operator 5 Excavator 1
PC200
Mandor 1 Tug Boat 2 x 2
500 HP
Pekerja Terampil 1 Barge 250 ft 20
Pekerja Non- 5 Boat 2
Terampil
Nahkoda Tug Boat 1 GPS 2

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 87


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Tenaga Kerja Peralatan Material


Nahkoda Boat 2 Excavator 2
Long Arm
Surveyor 2 Anchor Boat 1
Asisten Surveyor 2

5.4.6 Pekerjaan A-Jack


Pekerjaan A-Jack dimulai setelah armour rock telah terpasang di site.
Pekerjaan ini terbagi 4 tahapan utama, yaitu persiapan (pemasangan guide pile dan
h-beam), fabrikasi A-Jack (pengecoran), transportasi (fabrication yard ke stocking
yard dan stocking yard ke site), dan pemasangan. Berikut di bawah ini Gambar
5.13 sebagai alur kerja dari pekerjaan A-Jack sampai diletakkan di stock yard dan
juga estimasi jumlah pekerja dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan fabrikasi
A-Jack disajikan dalam Tabel 5.8.

Gambar 5.13 Alur Kerja dari Pekerjaan A-Jack Sampai di Stock Yard

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 88


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Tabel 5.8 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Fabrikasi A-Jack

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan Material


Item Jumlah Item Juml Item Jumlah
ah (Estimasi)
Pengawas 1 Excavator 1 Concrete 1,2
PC300 Fc 35 M3/Nos
Operator 3 Truck Mixer 6 1
M3
Mandor 1 Trailer 1
Pekerja Terampil 1
Pekerja Non- 3
Terampil

Sebelum melakukan pengecoran di fabrication yard, dipasang terlebih dahulu


guide pile dan H-Beam untuk menjadi tempat peletakkan alat pencetakan
(molding). Setelah itu dipersiapkan juga tempat pencetakkan untuk sisi bawah
maupun atas untuk A-Jack. Kemudian dilanjutkan proses fabrikasi untuk
memproses bahan agregat beton untuk A-Jack di dalam molding (terpisah antar
bagian bawah dan atas A-Jack). Proses fabrikasi meliputi instalasi molding,
pengecekan, dan pengecoran di dalam molding. Setelah dilakukan pengecoran,
dilakukan lifting dan handling molding seperti pada Gambar 5.14 dari guide pile
lalu melepas A-Jack dari molding untuk diangkut menuju stock yard.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 89


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.14 Pengangkatan Molding dari Guide Pile

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Lalu setelah selesai proses fabrikasi, maka dipindahkan seluruh A-Jack yang
sudah melewati tahap lifting dan handling dari fabrication yard menuju stocking
yard seperti pada Gambar 5.15. Tujuan disimpan di stock yard adalah untuk area
penumpukan A-Jack di masa sebelum dan ketika instalasi di site. Lalu dimulai tahap
pemasangan A-Jack di site dengan memindahkan A-Jack dari stock yard ke site
secara berkala dengan alur yang ditunjukkan pada Gambar 5.16. Estimasi jumlah
pekerja dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan A-Jack disajikan
dalam Tabel 5.9.

Gambar 5.15 Alur Mobilisasi A-Jack dari Fabrication Area Menuju Stock Yard
Area

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 90


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.16 Alur Mobilisasi A-Jack dari Stock Yard ke Site

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tabel 5.9 Estimasi Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang Dibutuhkan Untuk
Pekerjaan Pemasangan A-Jack

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Tenaga Kerja Peralatan Material


Item Jumlah Item Juml Item Jumlah
ah (Estimasi)
Pengawas 1 Excavator 1 A-Jack 13.880
PC300 (Fabricated)
Operator 3 Barge 180 ft 2
Mandor 1 Boat 2
Pekerja Terampil 1 Excavator 1
Long Arm
Pekerja Non- 3 Crawler 2
Terampil Crane 80 t

Proses transportasi dan pemasangan A-Jack ke lokasi site memakai


peralatan berupa barge 180 ft dilengkapi crawler crane. Dalam proses
pemasangannya, pemasangan A-Jack diletakkan mulai dari bawah air (kaki
breakwater). Pada Gambar 5.17, diilustrasikan proses pemasangan A-Jack oleh
crawler crane 80 T yang akan dibantu oleh surveyor dan pekerja lain. Dalam proses
peletakkan harus dipastikan dahulu bahwa kondisi sudah stabil lalu A-Jack dapat
dilepas dari pengayun crawler crane.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 91


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.17 Ilustrasi Penempatan A-Jack oleh Crane

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Peletakkan dan perapihan A-Jack menggunakan crawler crane seperti pada


Gambar 5.18 dilakukan hingga A-Jack mencapai setengah dari panjang
kemiringan breakwater (sampai dapat dijangkau oleh excavator yang berada di
breakwater). Proses ini dilakukan hingga mencapai elevasi rencana yaitu +2,5
mLWS. Tampak breakwater yang sudah utuh dan selesai konstruksinya disajikan
pada Gambar 5.19 dan Gambar 5.20.

Gambar 5.18 Ilustrasi Penempatan dan Perapihan A-Jack oleh Crane dan
Excavator

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 92


TAHAP 1
BAB 5 METODE PEKERJAAN KONSTRUKSI
BREAKWATER TIPE C DISPOSAL B

Gambar 5.19 Tampak Samping Ketika A-Jack sudah Terpasang

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

Gambar 5.20 Foto Udara Breakwater Area Disposal Pada Terminal Kalibaru
Tahap 1

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 93


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

BAB 6
TUGAS KHUSUS
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Latar Belakang
Pada Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 khususnya untuk
bagian container yard 1A (CY1A) yang dibangun secara deck on pile, direncanakan
memiliki dimensi luas lapangan penumpukan sebesar 342 m x 857 m. Kini areal
tersebut sudah selesai dibangun dan sedang dikelola oleh pihak operator terminal
yaitu NPCT1. Selain itu di sisi utara CY1A juga sebelumnya direncanakan untuk
menjadi daerah reklamasi.

Namun pada keberjalanan kerjasama NPCT1 dengan PPI yang terjalin


dalam perjanjian konsesi, yang berisikan pengusahaan pengelolaan dan
pengoperasian CY1A selama 25 tahun, terjadi kesalahpahaman antara kedua belah
pihak yang terletak pada sisi timur CY1A yang seharusnya menjadi milik NPCT1
juga dalam wilayah pengoperasian terminal namun realisasinya menjadi jalan akses
umum sehingga diperlukan pengganti atas luas lahan yang dipakai menjadi jalan
akses. Maka dari itu dicetus pembangunan perluasan di sisi utara CY1A yang
dibangun dengan metode yang sama dengan CY1A yaitu Deck on Pile. Wilayah ini
kemudian dinamakan CY57 (perluasan ke utara sejauh 57 m) yang diilustrasikan
pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 Kondisi Terminal Kalibaru Utara Saat ini

(Sumber: Dokumen Perusahaan)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 94


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan subbab sebelumnya, penulis mengambil kesempatan untuk
mencari tahu masing-masing nilai pekerjaan dan durasi pekerjaan pembangunan
CY57 dengan dua metode yang berbeda. Metode yang pertama yaitu metode baru
yang akan diimplementasikan ke dalam metode pembangunan CY57 yaitu metode
Deck On Pile dengan metode lama yang sempat menjadi pertimbangan untuk
implementasi oada CY57 yaitu metode reklamasi. Hasil perbandingan kedua
metode ini dapat digunakan untuk peninjauan nilai kontrak yang telah berubah
sesuai adanya perubahan pada nilai kontrak Proyek Pengembangan Terminal
Kalibaru Tahap 1. Nilai kontrak ini dapat memengaruhi nilai pembagian hasil dari
kerjasama antara PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia dengan New Priok
Container Terminal 1 (NPCT1) selaku operator Terminal Petikemas 1 (CT1) karena
nilai pekerjaan pembangunan masuk ke dalam perhitungan.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 95


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.1.3 Metodologi
Metode dalam penyusunan tugas khsus ini akan dibuat dalam diagram alir
seperti pada Gambar 6.2.

Gambar 6.2 Alur Kerja Tugas Khusus

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 96


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.2 Metode Konstruksi


Metode konstruksi pekerjaan CY57 ini mengikuti deskripsi dan gambar
teknis (method statement) CY57. Metode dengan tipe Deck on Pile ini serupa
dengan konstruksi CY1A namun dengan beberapa perubahan. Sedangkan Metode
Reklamasi mengikuti method statement pada reklamasi CY1B dengan disertai
beberapa penyesuaian.

Untuk metode konstruksi CY57 Deck On Pile yang mengikuti metode


konstruksi pembangunan CY1A terdiri dari pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan
• Mobilisasi dan Demobilisasi
• Stakeout dan Positioning dengan alat Theodolit dan Waterpass
• Penerangan dan Keselamatan Kerja
2. Pekerjaan Container Yard (Deck On Pile 400 m x 57 m)
• Pekerjaan Tiang Pancang (CSP Dia 800 & Dia 500)
i. Pengadaan CSP (Dia 800 & 500)
ii. Transport ke lokasi dan positioning
iii. Pemancangan
iv. Pemotongan
v. Penyambungan
• Pekerjaan Beton Bertulang & Aksesoris
i. Pembuatan Beton Precast
ii. Handling dan Erection Beton Precast
iii. Pengecoran Beton Insitu
• Pekerjaan Baja
i. PDA Test
ii. Static Loading Test
iii. Grating Main Trench
3. Pekerjaan Sheet Pile
• Pengadaan Sheet Pile
• Transport ke Lokasi dan Positioning

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 97


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

• Pemancangan
• Pemotongan tiang sheet pile
• Capping beam.

Untuk metode reklamasi akan mengikuti metode konstruksi reklamasi pada CY1B
(sisi utara CY57) dimana kegiatannya terdiri dari:

1. Pekerjaan Persiapan
• Mobilisasi dan Demobilisasi
2. Pekerjaan Breakwater Tipe B
• Perakitan Bambu Cluster
• Pemasangan Bambu Cluster
• Perakitan Matras Bambu
• Pemasangan Matras Bambu & Geotextile
• Transportasi Core Rock (Batu 50-75 Kg)
• Placing Core Rock
• Transportasi Armour Rock (Batu 400 Kg)
• Placing Armour Rock
• Fabrikasi A-Jack
• Stacking dan Stocking A-Jack
• Instalasi A-Jack
3. Pekerjaan Sheet Pile
• Pengadaan Sheet Pile Beton
• Transport ke Lokasi dan Positioning
• Pemancangan
• Pemotongan tiang sheet pile
• Capping beam
4. Pekerjaan Reklamasi
• Pekerjaan Pengadaan Material

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 98


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

• Pekerjaan Uruga Reklamasi (elevasi eksisting s/d elevasi +1,5


mLWS)
• Pekerjaan Sand Blanket (elevasi +1,5 mLWS s/d +2,25 mLWS)
• Pekerjaan Pengadaan Material
• Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi +2,25 mLWS s/d +3,5
mLWS)
• Pemasangan PVD
• Pekerjaan Pengadaan Material Preloading
• Pekerjaan Timbunan Preloading (elevasi +3,5 mLWS s/d +10,5
mLWS)
• Pembuangan Sisa Preloading
5. Pekerjaan CPTU Test

6.3 Estimasi Volume Pekerjaan


6.3.1 Deck on Pile
Dengan bersumber pada dokumen perubahan kontrak yang disertai dengan
gambar teknis dari pembagunan CY57 yang menggunakan metode Deck On Pile,
volume pekerjaan ditampilkan pada Tabel 6.1 berikut.

Tabel 6.1 Estimasi Volume Pekerjaan Deck on Pile

Volume Pekerjaan
No. Uraian Pekerjaan
Satuan Jumlah
PEKERJAAN PERSIAPAN
UNTUK PEKERJAAN CONTAINER YARD (DECK ON PILE)
1 Mobilisasi & Demobilisasi l.s 1.00
2 Stakeout dan positioning l.s 1.00
3 Penerangan dan Keselamatan Kerja l.s 1.00
PEKERJAAN CONTAINER YARD (DECK ON PILE) -
PERPANJANGAN 57 METER
DECK ON PILE 400m X 57m
PEKERJAAN TIANG PANCANG
1 Concrete Spun Pile (CSP D=800 t=120mm)
a. Pengadaan CSP D=800 t=120mm m' 26,610.00
b. Transport ke Lokasi dan Positioning m' 26,610.00
c. Pemancangan m' 26,103.65
d. Pemotongan nos 779.00
e. Penyambungan tiang pancang CSP nos 779.00

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 99


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Uraian Pekerjaan
Satuan Jumlah
f. Sepatu Tiang Pancang Belimbing nos 779.00
2 Concrete Spun Pile (CSP D=500 t=90mm)
a. Pengadaan CSP D=500 t=90mm m' 1,280.00
b. Transport ke Lokasi dan Positioning m' 1,280.00
c. Pemancangan m' 1,251.40
d. Pemotongan nos 44.00
e. Penyambungan tiang pancang CSP nos 44.00
f. Sepatu Tiang Pancang Belimbing nos 44.00
PEKERJAAN BETON BERTULANG & AKSESORIS
BETON PRACETAK
BALOK MELINTANG PRACETAK
1 Balok Melintang pracetak CB1 nos 9.00
2 Balok Melintang pracetak CB2 nos 9.00
3 Balok Melintang pracetak CB3 nos 405.00
4 Balok Melintang pracetak CB4 nos 72.00
5 Balok Melintang pracetak CB5 nos 72.00
6 Balok Melintang pracetak CB6 nos 36.00
7 Balok Melintang pracetak CB7 nos 9.00
8 Balok Melintang pracetak CB8 nos 36.00
9 Balok Melintang pracetak CB9 nos 1.00
10 Balok Melintang pracetak CB10 nos 1.00
11 Balok Melintang pracetak CB11 nos 1.00
12 Balok Melintang pracetak CB12 nos 45.00
13 Balok Melintang pracetak CB13 nos 2.00
14 Balok Melintang pracetak CB14 nos 6.00
15 Balok Melintang pracetak CB15 nos 8.00
16 Balok Melintang pracetak CB16 nos 1.00
17 Balok Melintang pracetak CB17 nos 4.00
18 Balok Melintang pracetak CB18 nos 1.00
19 Balok Melintang pracetak CB19 nos 1.00
20 Balok Melintang pracetak CB20 nos 9.00
21 Balok Melintang pracetak CB21 nos 110.00
22 Balok Melintang pracetak CB22 nos 10.00
BALOK MEMANJANG PRACETAK
1 Balok Memanjang LB 1 nos 274.00
2 Balok Memanjang LB 2 nos 105.00
3 Balok Memanjang LB 3 nos 50.00
4 Balok Memanjang LB 4 nos 18.00
5 Balok Memanjang LB 5 nos 8.00
6 Balok Memanjang LB 6 nos 1.00
7 Balok Memanjang LB 7 nos 57.00

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 100


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Uraian Pekerjaan
Satuan Jumlah
8 Balok Memanjang LB 8 nos 18.00
9 Balok Memanjang LB 9 nos 1.00
10 Balok Memanjang LB 10 nos 7.00
11 Balok Memanjang LB 11 nos 1.00
12 Balok Memanjang LB 12 nos 189.00
13 Balok Memanjang LB 13 nos 24.00
14 Balok Memanjang LB 14 nos 5.00
15 Balok Memanjang LB 15 nos 12.00
16 Balok Memanjang LB 16 nos 11.00
17 Balok Memanjang LB 17 nos 12.00
18 Balok Memanjang LB 18 nos 12.00
19 Balok Memanjang LB 19 nos 7.00
20 Balok Memanjang LB 20 nos 1.00
21 Balok Memanjang LB 21 nos 1.00
22 Balok Memanjang LB 22 nos 1.00
23 Balok Memanjang LB 23 nos 1.00
24 Handling dan Erection Beton Precast Balok nos 1,664.00
PELAT PRACETAK
1 PS.28-M nos 77.00
2 PS.28-L nos 77.00
3 PS.28-R nos 77.00
4 PS.30 nos 11.00
5 PS.31 nos 11.00
6 PS.29-L nos 11.00
7 PS.29-R nos 11.00
8 PS.16-M nos 5.00
9 PS.16-L nos 5.00
10 PS.16-R nos 5.00
11 PS.17-M nos 5.00
12 PS.17-L nos 5.00
13 PS.17-R nos 5.00
14 PS.18-L nos 55.00
15 PS.18-M nos 55.00
16 PS.18-R nos 55.00
17 PS.1-M nos 2.00
18 PS.1-L nos 2.00
19 PS.1-R nos 2.00
20 PS.2a-L nos 2.00
21 PS.2a-M nos 2.00
22 PS.2a-R nos 2.00
23 PS.3a-R nos 43.00

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 101


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Uraian Pekerjaan
Satuan Jumlah
24 PS.3a-L nos 43.00
25 PS.3a-M nos 43.00
26 PS.1a-M nos 1.00
27 PS.1a-L nos 1.00
28 PS.1a-R nos 1.00
29 PS.2-L nos 1.00
30 PS.2-R nos 1.00
31 PS.3d-L nos 9.00
32 PS.3d-R nos 9.00
33 PS.4a-M nos 67.00
34 PS.4a-L nos 67.00
35 PS.4a-R nos 67.00
36 PS.3c-L nos 9.00
37 PS.3c-R nos 9.00
38 PS.4c-L nos 27.00
39 PS.4c-R nos 27.00
40 PS.4-M DG nos 4.00
41 PS.4-L DG nos 4.00
42 PS.4-R DG nos 4.00
43 PS.4-L DG nos 1.00
44 PS.4-R DG nos 1.00
45 PS.4-M nos 85.00
46 PS.4-L nos 85.00
47 PS.4-R nos 85.00
48 PS.3-M nos 30.00
49 PS.3-L nos 30.00
50 PS.3-R nos 30.00
51 PS.5 nos 20.00
52 PS.5d nos 5.00
53 PS.5b nos 25.00
54 PS.25 nos 10.00
55 PS.26 nos 10.00
56 PS.12 nos 3.00
57 PS.13 nos 5.00
58 PS.19-L nos 30.00
59 PS.19-M nos 30.00
60 PS.19-R nos 30.00
61 PS.21a-L nos 7.00
62 PS.21a-M nos 7.00
63 PS.21a-R nos 7.00
64 PS.21-L nos 7.00

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 102


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Uraian Pekerjaan
Satuan Jumlah
65 PS.21-M nos 7.00
66 PS.21-R nos 7.00
67 PS.7-L nos 14.00
68 PS.7-M nos 14.00
69 PS.7-R nos 14.00
70 PS.8-L nos 7.00
71 PS.8-M nos 7.00
72 PS.8-R nos 7.00
73 PS.10-L nos 28.00
74 PS.10-M nos 28.00
75 PS.10-R nos 28.00
76 PS.10b-L nos 4.00
77 PS.10b-R nos 4.00
78 PS.15 nos 4.00
79 PS.15a nos 1.00
80 PS.11 nos 4.00
81 PS.22 nos 7.00
82 PS.9 nos 1.00
83 PS.6-L nos 16.00
84 PS.6-M nos 16.00
85 PS.6-R nos 16.00
86 PS.6a-L nos 8.00
87 PS.6a-R nos 8.00
88 PS.20 nos 40.00
89 PS.27 nos 2.00
90 PS.16a nos 1.00
91 PS.17a nos 1.00
92 PS.18a nos 6.00
93 PS.18b nos 4.00
94 PS.4b nos 21.00
95 PS.3b nos 7.00
96 PS.5a nos 5.00
97 PS.5c nos 5.00
98 PS.19a nos 6.00
99 PS.21b nos 2.00
100 PS.7a nos 2.00
101 PS.10a nos 4.00
102 SUMP PIT nos 1.00
103 Beton Penutup Sump Pit GH type 1 nos 1.00
TUTUP CABLE DUCT
1 Tutup Cable Duct-Type 1 nos 616.00

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 103


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Uraian Pekerjaan
Satuan Jumlah
2 Tutup Cable Duct-Type 1A nos 1.00
3 Tutup Cable Duct-Type 1B nos 1.00
4 Tutup Cable Duct-Type 2 nos 1.00
5 Tutup Cable Duct-Type 3 nos 1.00
6 Tutup Cable Duct-Type 4 nos 1.00
7 Tutup Cable Duct-Type 5 nos 1.00
8 Tutup Cable Duct-Type 6 nos 2.00
9 Tutup Cable Duct-Type 7 nos 3.00
10 Tutup Cable Duct-Type 8 nos 395.00
11 Tutup Cable Duct-Type 9 nos 88.00
12 Tutup Cable Duct-Type 10 nos 1.00
13 Tutup Cable Duct-Type 11 nos 240.00
14 Tutup Cable Duct-Type 12 nos 6.00
15 Tutup Cable Duct-Type 13 nos 1.00
16 Tutup Cable Duct-Type 14 nos 1.00
17 Handling dan Erection Beton Precast Pelat nos 3,179.00
PILE CAP PRACETAK
1 Pilecap Pracetak PC.1 nos 664.00
2 Pilecap Pracetak PC.2 nos 3.00
3 Pilecap Pracetak PC.3 nos 1.00
4 Pilecap Pracetak PC.4 nos 64.00
5 Pilecap Pracetak PC.4A nos 13.00
6 Pilecap Pracetak PC.5 nos 8.00
7 Pilecap Pracetak PC.6 nos 1.00
8 Pilecap Pracetak PC.7 nos 1.00
9 Pilecap Pracetak PC.8 nos 2.00
10 Pilecap Pracetak PC.9 nos 8.00
11 Pilecap Pracetak PC.10 nos 9.00
12 Pilecap Pracetak PC.11 nos 1.00
13 Handling dan Erection Beton Pilecap nos 775.00
Pracetak
BETON INSITU
PILE CAP INSITU
1 Pilecap insitu m3 1,007.50
BALOK MELINTANG INSITU
1 Balok Melintang insitu m3 1,519.82
BALOK MEMANJANG INSITU
1 Balok Memanjang insitu m3 1,572.46
2 Pelat Beton Insitu m3 2,227.82
Coating permukaan beton (beton tidak m2 27,017.02
terekspos matahari)
PEKERJAAN BAJA

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 104


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Uraian Pekerjaan
Satuan Jumlah
Expantion joint
1 L. 100.100.10 kg 10,360.44
2 DXX kg 1,447.13
3 Pelat kg 8,176.50
4 Angkur Stainless Steel kg 163.95
Pelat Putar Roda RTGC
1 Pelat Stainless Steel 1500x1500, t=20mm kg 25,434.00
2 Angkur Stainless Steel kg 10,131.34
Pelat Infill concrete t=8mm kg 9,182.00
Pelindung Sudut Service Duct, L. 50.50.6
1 L. 50.50.6 kg 3,759.98
2 L. 100.100.10 kg 12,663.41
PDA Test nos 76.00
Static Loading Test nos 2.00
Grating Tutup Main Trench
Grating
1 Pelat Strip, t= 20mm kg 3,293.65
2 WF. 150x100x6x9 kg 14,712.63
3 Pelat t= 12mm kg 2,279.45
4 L. 150.150.12 kg 731.28
5 Checker Plate t=4.5mm kg 13,077.95
6 Kait Angkat D-13 kg 160.39
Tutup
Main Trench
1 L. 50.50.5 kg 3,122.01
2 D13-300 kg 8,632.89
4 Kait Angkat D-16 kg 419.08
Pekerjaan Sheet Pile
Sheet Pile Beton
1 Pengadaan Sheet Pile Beton (W-500 B, m' 882.00
L=21m)
2 Transport ke Lokasi dan Positioning m' 882.00
3 Pemancangan m' 882.00
4 Pemotongan tiang sheet pile nos 42.00
PEKERJAAN BETON
Beton Insitu
1 Caping Beam m3 75.60

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 105


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.3.2 Reklamasi
Perumusan volume pekerjaan dengan metode reklamasi dilakukan dengan
mengumpulkan data-data dan dokumen mengenai dokumen teknis dan gambar
desain dari pembangunan Container Yard 1B. Perumusan ini dilakukan dengan
menghitung perbandingan luas CY1B dengan luas CY57. Volume pekerjaan
metode reklamasi ditampilkan pada Tabel 6.2 berikut.

Tabel 6.2 Estimasi Volume Pekerjaan Reklamasi

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan
Satuan Jumlah
PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1.00
PEKERJAAN BREAKWATER Tipe B
Bambu Cluster
1 Perakitan unit 2,412.00
2 Pemasangan unit 2,412.00
3 Perakitan Matras Bambu (7 lapis) m2 2,391.95
4 Pemasangan Matras dan Geotextile m2 2,391.95
Batu 50-75 kg -
1 Transportasi Batu 50-75 kg m3 8,844.27
2 Placing Batu 50-75 kg m3 8,844.27
Batu 400 kg -
1 Transportasi Batu 400 kg (Rembang) m3 1,552.10
2 Placing Batu 400 kg m3 1,552.10
3 Pas. Batu kali m3 241.54
4 Gravel t=10cm m3 49.92
A-Jack 2.5 ton -
1 Produksi nos 752.82
2 Stacking and Stocking nos 752.82
3 Instalasi nos 752.82
4 Soil Investigation nos 0.53
Pekerjaan Sheet Pile
Sheet Pile Beton
Pengadaan Sheet Pile Beton (W-500 B,
1 m' 7056
L=21m)
2 Transport ke Lokasi dan Positioning m' 7056
3 Pemancangan m' 7056
4 Pemotongan tiang sheet pile nos 336
PEKERJAAN BETON
Beton Insitu
1 Caping beam m3 604.8

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 106


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan
Satuan Jumlah
PEKERJAAN PERSIAPAN PENGERUKAN & REKLAMASI
1 Monitoring Lingkungan Ls 1
PEKERJAAN CONTAINER YARD 57 METER
Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
1 Pasir m³ 125000
Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi
2 m³ 110000
eksisting s/d +1.5 m LWS)
Pekerjaan Sand Blanket (elevasi +1.5 m s/d
3 +2.25 m³ 15000
LWS)
Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
1 Scrap m³ 9600
2 Pasir m³ 15400
Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi +2.25
3 m³ 25000
m s/d +3.5 m LWS)
4 Pemasangan PVD Area Reklamasi m 235400
Pekerjaan Pengadaan Material Pasir
5 m³ 90000
(Preloading)
Pekerjaan Timbunan Preloading (elevasi
6 m³ 90000
+3.5 m s/d +10.5 m LWS)
Pekerjaan Galian Ex- Preloading
1 Pembuangan Sisa Preloading m³ 9900
Instrumentasi Geoteknik
1 Settlement Plate titik 8
2 Inclinometer titik 4
3 Standpipe Piezometer titik 4
4 Monitoring bulan 12
CPTU TEST
1 Bamboo Paltform point 6
2 CPTU Test point 6

6.4 Estimasi Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Metode Deck on Pile


Dari data volume pekerjaan metode Deck on Pile, digunakan nilai
produktivitas dari masing-masing item pekerjaan untuk mencari durasi waktu
pekerjaan yang dibutuhkan. Nilai produktivitas dan perhitungan durasi setiap item
pekerjaan dari metode Deck on Pile akan disajikan dalam Tabel 6.3 s/d Tabel 6.8.
Setelah mendapatkan data durasi setiap pekerjaan, dilakukan pembuatan analisis
ketergantungan Precedence Diagram Method (PDM) untuk metode Deck on Pile.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 107


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Hasil analisis PDM Deck on Pile disajikan dalam Tabel 6.9. Dari hasil analisis
hubungan ketergantungan antar pekerjaan dibuat penyusunan penjadwalan setiap
kegiatan yang dilakukan dalam metode Deck on Pile. Penyusunan penjadwalan ini
disusun dalam diagram batang atau barchart yang disajikan dalam Tabel 6.10.

Tabel 6.3 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Persiapan

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Mobilisasi &
A1 6.00 1.00 l.s 0.17 l.s/minggu
Demobilisasi Peralatan

Tabel 6.4 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Pemancangan

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Pengadaan CSP
B1 39.71 26,610.00 m' 670.18 m'/hari
D=800 t=120mm
Transport ke Lokasi
B2 50.84 26,610.00 m' 523.42 m'/hari
dan Positioning
B3 Pemancangan 194.75 26,103.65 m' 134.04 m'/hari
B4 Pemotongan 155.00 779.00 nos 5.03 nos/hari
Penyambungan tiang
B5 15.27 779.00 nos 51.00 nos/hari
pancang CSP
Pengadaan CSP
B6 3.00 1,280.00 m' 426.67 m'/hari
D=500 t=90mm
Transport ke Lokasi
B7 5.00 1,280.00 m' 256.00 m'/hari
dan Positioning
B8 Pemancangan 22.00 1,251.40 m' 56.88 m'/hari
B9 Pemotongan 22.00 44.00 nos 2.00 nos/hari
Penyambungan tiang
B10 1.66 44.00 nos 26.51 nos/hari
pancang CSP

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 108


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.5 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Beton Precast

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Pekerjaan Precast
C1 273.00 9,921.06 m3 36.34 m3/hari
Beton
Pekerjaan Handling
dan Erection Beton 51.67 775.00 buah 15.00 buah/hari
Precast Headstock
Pekerjaan Handling
C2 dan Erection Beton 138.67 1,664.00 buah 12.00 buah/hari
Precast Balok
Pekerjaan Handling
dan Erection Beton 264.92 3,179.00 buah 12.00 buah/hari
Precast Slab

Tabel 6.6 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Beton Insitu

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Pengecoran Beton
D1 16.00 6,327.60 m3 395.48 m3/hari
Insitu

Tabel 6.7 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Baja

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
E1 Konstruksi Baja 81.32 81,318.74 kg 1,000.00 kg/hari
E2 Grating Main Tranch 46.43 46,429.33 kg 1,000.00 kg/hari

Tabel 6.8 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Sheet Pile

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Pengadaan Sheet Pile
F1 4.69 882.00 m' 188.00 m'/hari
Beton (W-500 B, L=21m)
Transport ke Lokasi dan
F2 7.17 882.00 m' 123.00 m'/hari
Positioning
F3 Pemancangan 15.75 882.00 m' 56.00 m'/hari
Pemotongan tiang sheet
F4 10.50 42.00 nos 4.00 m'/hari
pile
F5 Caping beam 1.00 75.60 m3 75.60 m3/hari

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 109


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.9 Hubungan Ketergantungan antar Pekerjaan Metode Deck on Pile

Durasi Kegiatan Kegiatan


No Kegiatan Hubungan
(Minggu) Sebelum Sesudah
Mobilisasi & Demobilisasi B1, B6,
1 A1 1 - FS=0
Peralatan E1
Pengadaan CSP D=800
2 B1 6 A1 B2 SS=1
t=120mm
Transport ke Lokasi dan
3 B2 8 B1 B3 SS=0
Positioning (CSP 800)
SS=5,
4 B3 Pemancangan (CSP 800) 29 B2 B4, B7
SS=8
FS=0,
5 B4 Pemotongan (CSP 800) 26 B3 B5, C2
SS=4
Penyambungan tiang
6 B5 3 B4 - -
pancang CSP 800
Pengadaan CSP D=500
7 B6 1 A1 B7 SS=9
t=90mm
Transport ke Lokasi dan
8 B7 1 B3, B6 B8 SS=0
Positioning (CSP 500)
9 B8 Pemancangan (CSP 500) 4 B7 B9 SS=2
10 B9 Pemotongan (CSP 500) 4 B8 B10 FS=0
Penyambungan tiang
11 B10 1 B9 - -
pancang CSP 500
12 C1 Pekerjaan Precast Beton 46 E1 C2 SS=6
C2 Pekerjaan Handling dan
13 & Erection Beton Precast 63 B4, C1 F1 FS=0
D1 dan Insitu
14 E1 Konstruksi Baja 14 A1 C1, E2 SS=4
15 E2 Grating Main Tranch 8 E1 - -
Pengadaan Sheet Pile
16 F1 Beton (W-500 B, 1 C2 F2 FS=0
L=21m)
Transport ke Lokasi dan
17 F2 2 F1 F3 FS=0
Positioning
18 F3 Pemancangan 3 F2 F4 FS=0
Pemotongan tiang sheet
19 F4 2 F3 F5 FS=0
pile
20 F5 Caping beam 1 F4 - -

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 110


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.10 Barchart Pekerjaan Metode Deck on Pile


No Ke gia ta n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 1 4 2
1 A1 Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan
2 B1 Pengadaan CSP D=800 t=120mm
3 B2 Transport ke Lokasi dan Positioning
4 B3 Pemancangan
5 B4 Pemotongan
6 B5 Penyambungan tiang pancang CSP
7 B6 Pengadaan CSP D=500 t=90mm
8 B7 Transport ke Lokasi dan Positioning
9 B8 Pemancangan
10 B9 Pemotongan
11 B10 Penyambungan tiang pancang CSP
12 C1 Pekerjaan Precast Beton
13 C2 & D1 Pekerjaan Handling dan Erection Beton Precast dan Insitu
14 E1 Konstruksi Baja
15 E2 Grating Main Tranch
16 F1 Pengadaan Sheet Pile Beton (W- 500 B, L=21m)
17 F2 Transport ke Lokasi dan Positioning
18 F3 Pemancangan
19 F4 Pemotongan tiang sheet pile
20 F5 Caping beam

No Ke gia ta n 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
1 A1 Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan
2 B1 Pengadaan CSP D=800 t=120mm
3 B2 Transport ke Lokasi dan Positioning
4 B3 Pemancangan
5 B4 Pemotongan
6 B5 Penyambungan tiang pancang CSP
7 B6 Pengadaan CSP D=500 t=90mm
8 B7 Transport ke Lokasi dan Positioning
9 B8 Pemancangan
10 B9 Pemotongan
11 B10 Penyambungan tiang pancang CSP
12 C1 Pekerjaan Precast Beton
13 C2 & D1 Pekerjaan Handling dan Erection Beton Precast dan Insitu
14 E1 Konstruksi Baja
15 E2 Grating Main Tranch
16 F1 Pengadaan Sheet Pile Beton (W- 500 B, L=21m)
17 F2 Transport ke Lokasi dan Positioning
18 F3 Pemancangan
19 F4 Pemotongan tiang sheet pile
20 F5 Caping beam

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 111


BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.5 Estimasi Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Metode Reklamasi


Dari data volume pekerjaan metode reklamasi, digunakan nilai
produktivitas dari masing-masing item pekerjaan untuk mencari durasi waktu
pekerjaan yang dibutuhkan. Nilai produktivitas dan perhitungan durasi setiap item
pekerjaan dari metode reklamasi akan disajikan dalam Tabel 6.11 s/d Tabel 6.13.
Setelah mendapatkan data durasi setiap pekerjaan, dilakukan pembuatan analisis
ketergantungan Precedence Diagram Method (PDM) untuk metode reklamasi.
Hasil analisis PDM Deck on Pile disajikan dalam Tabel 6.14. Dari hasil analisis
hubungan ketergantungan antar pekerjaan dibuat penyusunan penjadwalan setiap
kegiatan yang dilakukan dalam metode reklamasi. Penyusunan penjadwalan ini
disusun dalam diagram batang atau barchart yang disajikan dalam Tabel 6.15.

Tabel 6.11 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Persiapan Breakwater

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Mobilisasi dan
A1 6 1 l.s 0.166667 l.s/minggu
Demobilisasi

Tabel 6.12 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Breakwater Tipe B

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Perakitan Bambu
B1 38 2412 buah 64 buah/hari
Cluster
Pemasangan Bambu
B2 24 2412 buah 100 buah/hari
Cluster
Perakitan Matras
B3 37 2391.95 m2 64 buah/hari
Bambu (7 Lapis)
Pemasangan Matras
B4 Bambu + 75 2391.95 m2 32 buah/hari
Geotextile
Transportasi Batu 50-75
B5 44 8844.27 m3 200 m3/hari
kg
B6 Placing Batu 50-75 kg 32 8844.27 m3 280 m3/hari
Transportasi Batu 400
B7 8 1552.1 m3 200 m3/hari
kg (Rembang)
B8 Placing Batu 400 kg 6 1552.1 m3 275 m3/hari
B9 Produksi A-Jack 30 752.82 nos 25 nos/hari
Stacking dan Stocking
B10 5 752.82 nos 150 nos/hari
A-Jack

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 112


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
B11 Instalasi A-Jack 4 752.82 nos 200 nos/hari
Pengadaan Sheet Pile
B12 Beton (W-500 38 7056 m' 188 m'/hari
B, L=21m)
Transport ke Lokasi dan
B13 57 7056 m' 123 m'/hari
Positioning
B14 Pemancangan 126 7056 m' 56 m'/hari
Pemotongan tiang
B15 21 336 nos 16 m'/hari
sheet pile
B16 Caping beam 8 604.8 m3 75.6 m3/hari

Tabel 6.13 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Reklamasi

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Mobilisasi dan
C1 12 1 l.s 0.083333 l.s/hari
Demobilisasi
Pekerjaan Pengadaan
C2 Material 78 125000 m3 1600 m3/hari
(Reklamasi)
Pekerjaan Urugan
Reklamasi (elevasi
C3 89 110000 m3 1230 m3/hari
eksisting s/d +1.5 m
LWS)
Pekerjaan Sand
C4 Blanket (elevasi +1.5 7 15000 m3 2142.857 m3/hari
m s/d +2.25 LWS)
Pekerjaan Pengadaan
C5 Material 16 25000 m3 1600 m3/hari
(Reklamasi)
Pekerjaan Urugan
Reklamasi (elevasi
C6 20 25000 m3 1230 m3/hari
+2.25 m s/d +3.5 m
LWS)
Pemasangan PVD
C7 113 235400 m' 2080 m'/hari
Area Reklamasi
Pekerjaan Pengadaan
C8 Material Pasir 56 90000 m3 1600 m3/hari
(Preloading)
Pekerjaan Timbunan
Preloading
C9 73 90000 m3 1230 m3/hari
(elevasi +3.5 m s/d
+10.5 m LWS)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 113


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Durasi Volume Produktivitas


Kode Kegiatan
(Hari) Qt Satuan Qt Satuan
Pembuangan Sisa
C10 8 9900 m3 1230 m3/hari
Preloading

Tabel 6.14 Hubungan Ketergantungan antar Pekerjaan Metode Reklamasi

Durasi Kegiatan Kegiatan


No Kegiatan Hubungan
(Minggu) Sebelum Sesudah
Mobilisasi dan B1, B3,
1 A1 1 - FS=0
Demobilisasi B9
2 B1 Perakitan Bambu Cluster 7 A1 B2 FS=0
Pemasangan Bambu
3 B2 5 B1 B4 SS=2
Cluster
Perakitan Matras Bambu
4 B3 7 A1 B4 SS=2
(7 Lapis)
Pemasangan Matras
5 B4 Bambu + 13 B2, B3 B5 SS=5
Geotextile
Transportasi Batu 50-75
6 B5 8 B4 B6 SS=8
kg
7 B6 Placing Batu 50-75 kg 6 B5 B7 SS=5
Transportasi Batu 400 kg
8 B7 2 B6 B8 FS=0
(Rembang)
9 B8 Placing Batu 400 kg 1 B7 B11 FS=0
10 B9 Produksi A-Jack 5 A1 B10 FS=0
Stacking dan Stocking A-
11 B10 1 B9 - -
Jack
12 B11 Instalasi A-Jack 1 B10 B12 SS=0
Pengadaan Sheet Pile
13 B12 Beton (W-500 7 B11 B13 SS=3
B, L=21m)
Transport ke Lokasi dan
14 B13 10 B12 B14 SS=0
Positioning
15 B14 Pemancangan 21 B13 B15 FS=0
Pemotongan tiang sheet
16 B15 4 B14 B16 FS-0
pile
17 B16 Caping beam 2 B15 C1 SS=0
Mobilisasi dan
18 C1 2 B16 C2 FS=0
Demobilisasi
Pekerjaan Pengadaan
19 C2 Material 13 C1 C3 SS=2
(Reklamasi)
Pekerjaan Urugan
20 C3 Reklamasi (elevasi 15 C2 C4 FS=0
eksisting s/d +1.5 m LWS)

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 114


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Durasi Kegiatan Kegiatan


No Kegiatan Hubungan
(Minggu) Sebelum Sesudah
Pekerjaan Sand Blanket
21 C4 (elevasi 2 C3 C5 SS=0
+1.5 m s/d +2.25 LWS)
Pekerjaan Pengadaan
22 C5 Material 3 C4 C6 SS=2
(Reklamasi)
Pekerjaan Urugan
Reklamasi
23 C6 4 C5 C7 FS=0
(elevasi +2.25 m s/d +3.5
m LWS)
Pemasangan PVD Area
24 C7 19 C6 C8 SS=12
Reklamasi
Pekerjaan Pengadaan
25 C8 Material Pasir 10 C7 C9 SS=7
(Preloading)
Pekerjaan Timbunan
Preloading
26 C9 13 C8 C10 FS=24
(elevasi +3.5 m s/d +10.5
m LWS)
Pembuangan Sisa
27 C10 2 C9 -
Preloading

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 115


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.15 Barchart Pekerjaan Metode Reklamasi


No Ke gia ta n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8
1 A1 Mobilisasi dan Demobilisasi
2 B1 Perakitan Bambu Cluster
3 B2 Pemasangan Bambu Cluster
4 B3 Perakitan Matras Bambu (7 Lapis)
5 B4 Pemasangan Matras Bambu + Geotextile
6 B5 Transportasi Batu 50- 75 kg
7 B6 Placing Batu 50- 75 kg
8 B7 Transportasi Batu 400 kg (Rembang)
9 B8 Placing Batu 400 kg
10 B9 Produksi A- Jack
11 B10 Stacking dan Stocking A- Jack
12 B11 Instalasi A- Jack
13 B12 Pengadaan Sheet Pile Beton (W- 500 B, L=21m)
14 B13 Transport ke Lokasi dan Positioning
15 B14 Pemancangan
16 B15 Pemotongan tiang sheet pile
17 B16 Caping beam
18 C1 Mobilisasi dan Demobilisasi
19 C2 Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
20 C3 Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi eksisting s/d +1.5 m LWS)
21 C4 Pekerjaan Sand Blanket (elevasi +1.5 m s/d +2.25 LWS)
22 C5 Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
23 C6 Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi +2.25 m s/d +3.5 m LWS)
24 C7 Pemasangan PVD Area Reklamasi
25 C8 Pekerjaan Pengadaan Material Pasir (Preloading)
26 C9 Pekerjaan Timbunan Preloading (elevasi +3.5 m s/d +10.5 m LWS)
27 C10 Pembuangan Sisa Preloading

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 116


BAB 6 TUGAS KHUSUS

No Ke gia ta n 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
1 A1 Mobilisasi dan Demobilisasi
2 B1 Perakitan Bambu Cluster
3 B2 Pemasangan Bambu Cluster
4 B3 Perakitan Matras Bambu (7 Lapis)
5 B4 Pemasangan Matras Bambu + Geotextile
6 B5 Transportasi Batu 50- 75 kg
7 B6 Placing Batu 50- 75 kg
8 B7 Transportasi Batu 400 kg (Rembang)
9 B8 Placing Batu 400 kg
10 B9 Produksi A- Jack
11 B10 Stacking dan Stocking A- Jack
12 B11 Instalasi A- Jack
13 B12 Pengadaan Sheet Pile Beton (W- 500 B, L=21m)
14 B13 Transport ke Lokasi dan Positioning
15 B14 Pemancangan
16 B15 Pemotongan tiang sheet pile
17 B16 Caping beam
18 C1 Mobilisasi dan Demobilisasi
19 C2 Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
20 C3 Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi eksisting s/d +1.5 m LWS)
21 C4 Pekerjaan Sand Blanket (elevasi +1.5 m s/d +2.25 LWS)
22 C5 Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
23 C6 Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi +2.25 m s/d +3.5 m LWS)
24 C7 Pemasangan PVD Area Reklamasi
25 C8 Pekerjaan Pengadaan Material Pasir (Preloading)
26 C9 Pekerjaan Timbunan Preloading (elevasi +3.5 m s/d +10.5 m LWS)
27 C10 Pembuangan Sisa Preloading

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 117


BAB 6 TUGAS KHUSUS

No Ke gia ta n 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 … 137 138

1 A1 Mobilisasi dan Demobilisasi


2 B1 Perakitan Bambu Cluster
3 B2 Pemasangan Bambu Cluster
4 B3 Perakitan Matras Bambu (7 Lapis)
5 B4 Pemasangan Matras Bambu + Geotextile
6 B5 Transportasi Batu 50- 75 kg
7 B6 Placing Batu 50- 75 kg
8 B7 Transportasi Batu 400 kg (Rembang)
9 B8 Placing Batu 400 kg
10 B9 Produksi A- Jack
11 B10 Stacking dan Stocking A- Jack
12 B11 Instalasi A- Jack
13 B12 Pengadaan Sheet Pile Beton (W- 500 B, L=21m)
14 B13 Transport ke Lokasi dan Positioning
15 B14 Pemancangan
16 B15 Pemotongan tiang sheet pile
17 B16 Caping beam
18 C1 Mobilisasi dan Demobilisasi
19 C2 Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
20 C3 Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi eksisting s/d +1.5 m LWS)
21 C4 Pekerjaan Sand Blanket (elevasi +1.5 m s/d +2.25 LWS)
22 C5 Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
23 C6 Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi +2.25 m s/d +3.5 m LWS)
24 C7 Pemasangan PVD Area Reklamasi
25 C8 Pekerjaan Pengadaan Material Pasir (Preloading)
26 C9 Pekerjaan Timbunan Preloading (elevasi +3.5 m s/d +10.5 m LWS)
27 C10 Pembuangan Sisa Preloading

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 118


BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.6 Estimasi Biaya Pekerjaan Metode Deck on Pile


Setelah didapat hasil estimasi produktivitas dan durasi pekerjaan kemudian
dilakukan estimasi nilai atau biaya pekerjaan. Sebelum mendapatkan rencana
anggaran biaya total proyek yang dibutuhkan, dilakukan terlebih dahulu analisis
biaya satuan setiap item pekerjaan pada metode pekerjaan deck on pile. Setiap item
pekerjaan akan memiliki komponen sumber daya yang terlibat di pekerjaan
tersebut. Sumber daya tersebut meliputi 5M, yaitu Man, Money, Material,
Machines, dan Method.

Setiap sumber daya memiliki nilai koefisien serta harga satuan mengacu
pada besaran biaya yang tercantum pada dokumen biaya yang diajukan kontraktor
yaitu PT. PP (Persero) Ketika proses pelelangan proyek berlangsung. Analisis harga
satuan pekerjaan deck on pile disajikan dalam Tabel 6.16 s/d Tabel 6.40. Kemudian
setelah mendapatkan nilai biaya satuan untuk setiap item pekerjaan maka akan
disusun rancangan anggaran biaya dengan cara mengalikan volume setiap
pekerjaan dengan jumlah harga satuan pekerjaan. Rancangan anggaran biaya
pekerjaan deck on pile disusun dan disajikan dalam Tabel 6.41.

Tabel 6.16 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

No Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Ponton 120 ft unit 2.00 135,303,212.00 270,606,424.00
2 Tugboat unit 2.00 166,468,365.00 332,936,730.00
3 Crawler Crane 150 ton unit 2.00 214,452,000.00 428,904,000.00
4 Crawler Crane 50 ton unit 2.00 81,556,600.00 163,113,200.00
5 Diesel Hammer KB 60 unit 2.00 257,342,400.00 514,684,800.00
l.s 1,710,245,154.00

Tabel 6.17 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Stakeout dan Positioning

No Stakeout dan positioning Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Alat
Theodolit hari 486.00 98,852.16 48,042,149.76
Waterpass hari 486.00 80,879.04 39,307,213.44
2 Tenaga
Pekerja HARI 486.00 51,060.00 24,815,160.00
Surveyor Pengukuran HARI 486.00 93,705.31 45,540,780.66
l.s 157,705,303.86

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 119


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.18 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Penerangan dan Keselamatan Kerja

No Penerangan dan Keselamatan Kerja Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Alat
Iuran Listrik Bulan 19.00 7,500,000.00 142,500,000.00
Genset 100 Kva l.s 2.00 150,000,000.00 300,000,000.00
Solar ltr 36,000.00 9,956.70 358,441,200.00
Kabel dan Lampu +Instalasi l.s 1.00 25,000,000.00 25,000,000.00
2 Keselamatan kerja
Helm Proyek, Sepatu, & Jas Hujan l.s 1.00 8,300,000.00 8,300,000.00
Tenda Biru l.s 1.00 15,000,000.00 15,000,000.00
Peralatan PPPK l.s 1.00 100,000,000.00 100,000,000.00
l.s 949,241,200.00

Tabel 6.19 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan CSP Dia 800

No Pengadaan CSP D=800 t=120mm L=29m Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
Tiang pancang CSP D=800 t=120mm m' 1.00 1,719,993.88 1,719,993.88
L=29m
2 Alat dan Tenaga
Craweler Crane 150 ton jam 0.04 1,021,200.00 40,848.00
Solar ltr 1.43 9,956.70 14,228.12
Olie ltr 0.14 45,954.00 6,571.42
m' 1,781,641.43

Tabel 6.20 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan CSP Dia 500

No Pengadaan CSP D=500 t=90mm Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
Tiang pancang CSP D=500 t=90mm m' 1.00 861,586.44 861,586.44
2 Alat dan Tenaga
Craweler Crane 50 ton jam 0.04 357,420.00 15,726.48
Solar ltr 1.59 9,956.70 15,801.28
Olie ltr 0.16 45,954.00 7,306.69
m' 900,420.89

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 120


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.21 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi CSP Dia 800

No Transport ke Lokasi dan Positioning (CSP Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
Dia 800)
1 Bahan
-
2 Alat
Craweler Crane 150 ton jam 0.02 1,021,200.00 22,466.40
Tugboat (2x500)hp jam 0.01 792,706.50 8,719.77
Ponton 120 ft jam 0.02 538,172.40 11,839.79
Solar ltr 1.71 9,956.70 17,065.78
Olie ltr 0.17 45,954.00 7,858.13
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.02 71,484.00 1,572.65
Mekanik hari 0.02 102,120.00 2,246.64
m' 71,769.17

Tabel 6.22 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi CSP Dia 500

No Transport ke Lokasi dan Positioning (CSP Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
Dia 500)
1 Bahan
-
2 Alat
Craweler Crane 50 ton jam 0.01 357,420.00 3,574.20
Solar ltr 1.71 9,956.70 17,065.78
Olie ltr 0.17 45,954.00 7,858.13
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.01 71,484.00 714.84
Mekanik hari 0.01 102,120.00 1,021.20
m' 30,234.16

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 121


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.23 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan CSP Dia 800

No Pemancangan (CSP Dia 800) Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
-
2 Alat
Diesel Hammer KB 60 jam 0.10 1,225,440.00 122,544.00
Craweler Crane 150 ton jam 0.10 1,021,200.00 102,120.00
Tugboat (2x500)hp jam 0.10 792,706.50 79,270.65
Ponton 120 ft jam 0.10 538,172.40 53,817.24
Solar ltr 25.71 9,956.70 256,026.58
Olie ltr 4.64 45,954.00 213,364.42
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.03 71,484.00 2,216.00
Operator hari 0.02 102,120.00 2,144.52
Mekanik hari 0.02 102,120.00 2,144.52
Mandor Pemancangan/Preboring hari 0.01 76,590.00 765.90
m' 834,413.84

Tabel 6.24 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan CSP Dia 500

No Pemancangan (CSP Dia 500) Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
-
2 Alat
Diesel Hammer KB 60 jam 0.10 1,225,440.00 122,544.00
Craweler Crane 50 ton jam 0.10 357,420.00 35,742.00
Solar ltr 25.71 9,956.70 256,026.58
Olie ltr 4.64 45,954.00 213,364.42
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.02 71,484.00 1,429.68
Operator hari 0.02 102,120.00 1,531.80
Mekanik hari 0.02 102,120.00 1,531.80
Mandor Pemancangan/Preboring hari 0.01 76,590.00 574.43
m' 632,744.71

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 122


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.25 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan CSP Dia 800

No Pemotongan CSP Dia 800 Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
-
2 Alat
Gergaji jam 2.00 45,034.92 90,069.84
Platform Kerja l.s 1.00 51,060.00 51,060.00
Perahu Transport jam 2.00 45,954.00 91,908.00
3 Tenaga
Pekerja hari 3.00 51,060.00 153,180.00
Kepala Tukang hari 2.00 71,484.00 142,968.00
Mandor hari 0.50 76,590.00 38,295.00
buah 567,480.84

Tabel 6.26 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan CSP Dia 500

No Pemotongan CSP Dia 500 Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
-
2 Alat
Gergaji jam 2.00 45,034.92 90,069.84
Platform Kerja l.s 1.00 51,060.00 51,060.00
3 Tenaga
Pekerja hari 1.00 51,060.00 51,060.00
Kepala Tukang hari 0.50 71,484.00 35,742.00
Mandor hari 0.05 76,590.00 3,829.50
buah 231,761.34

Tabel 6.27 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Penyambungan CSP Dia 800

No Penyambungan Tiang Pancang CSP Dia Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
800
1 Bahan
Baja Profil dan Plat kg 26.38 9,701.04 255,874.63
Electode LB. 52 kg 4.11 38,295.00 157,200.98
2 Alat
Genset jam 0.50 84,351.12 42,175.56
Mesin las jam 0.50 17,020.00 8,510.00
Solar ltr 8.75 9,956.70 87,121.13
Olie ltr 0.88 45,954.00 40,209.75
3 Tenaga
Tukang las hari 0.25 71,484.00 17,871.00
Kepala Tukang hari 0.50 71,484.00 35,742.00
buah 644,705.04

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 123


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.28 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Penyambungan CSP Dia 500

No Penyambungan Tiang Pancang CSP Dia Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
500
1 Bahan
Baja Profil dan Plat kg 37.68 9,701.04 365,535.19
Electode LB. 52 kg 4.10 38,295.00 157,009.50
2 Alat
Genset jam 2.00 84,351.12 168,702.24
Mesin las jam 2.00 17,020.00 34,040.00
3 Tenaga
Tukang las hari 0.25 71,484.00 17,871.00
Kepala Tukang hari 0.50 71,484.00 35,742.00
buah 778,899.93

Tabel 6.29 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pilecap Pracetak

Pekerjaan Pilecap Pracetak PC1 (@1.4


No Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
m3)
1 Bahan
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 1.40 1,592,865.21 2,230,011.29
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 467.14 8,414.18 3,930,608.46
Bekisting Precast Pilecap m3 1.40 27,342.07 38,278.90
2 Alat dan Tenaga
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 1.40 54,666.26 76,532.76
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 467.14 896.60 418,838.62
Bekisting Precast Pilecap m3 1.40 108,553.56 151,974.98
Handling dan Erection Beton Precast buah 1.00 247,939.09 247,939.09
Pilecap
unit 7,094,184.10

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 124


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.30 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Melintang Pracetak CB1

Pekerjaan Balok Melintang Pracetak


No CB1 Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
(@1.83 m3)
1 Bahan
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 1.83 1,592,865.21 2,914,943.33
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 586.77 8,414.18 4,937,188.40
Bekisting Precast Beam m3 1.83 79,607.82 145,682.31
2 Alat dan Tenaga
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 1.83 54,666.26 100,039.26
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 586.77 896.60 526,097.98
Bekisting Precast Beam m3 1.83 108,553.56 198,653.01
Handling dan Erection Beton Precast buah 1.00 2,813,393.84 2,813,393.84
Beam
unit 11,635,998.14

Tabel 6.31 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Memanjang Pracetak LB1

Pekerjaan Balok Memanjang Pracetak


No LB1 Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
(@3.14 m3)
1 Bahan
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 3.14 1,592,865.21 5,001,596.76
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 863.04 8,414.18 7,261,773.91
Bekisting Precast Beam m3 3.14 79,607.82 249,968.55
2 Alat dan Tenaga
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 3.14 54,666.26 171,652.06
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 863.04 896.60 773,801.66
Bekisting Precast Beam m3 3.14 108,553.56 340,858.18
Handling dan Erection Beton Precast buah 1.00 2,813,393.84 2,813,393.84
Beam
unit 16,613,044.96

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 125


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.32 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pelat Beton Pracetak PS1

Pekerjaan Pelat Beton Pracetak PS1


No Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
(@1.53 m3)
1 Bahan
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 1.16 1,592,865.21 1,847,723.64
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 105.22 8,414.18 885,340.02
Bekisting Precast Beam m3 1.16 34,374.29 39,874.18
Strand 2" untuk lifting hook 47.65 28,083.00 1,338,154.95
2 Alat dan Tenaga
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk m3 1.16 54,666.26 63,412.86
Precast
Pekerjaan Pembesian Precast kg 105.22 896.60 94,340.25
Bekisting Precast Beam m3 1.16 108,553.56 125,922.13
Handling dan Erection Beton Precast buah 1.00 2,813,393.84 2,813,393.84
Beam
unit 7,208,161.87

Tabel 6.33 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pilecap Insitu

No Pekerjaan Pilecap Insitu Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk insitu m3 1.05 1,592,865.21 1,672,508.47

Pekerjaan Pembesian beton insitu kg 98.71 8,414.18 830,563.71


Bekisting Pilecap Insitu m3 0.44 136,334.16 59,987.03
2 Alat dan Tenaga
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk Insitu m3 1.05 167,480.94 175,854.99

Pekerjaan Pembesian beton insitu kg 98.71 985.96 97,324.11


Bekisting Pilecap Insitu m3 0.44 45,463.38 20,003.89
m3 2,856,242.19

Tabel 6.34 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Melintang Insitu

No Pekerjaan Balok Melintang Insitu Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk insitu m3 1.05 1,592,865.21 1,672,508.47

Pekerjaan Pembesian beton insitu kg 223.00 8,414.18 1,876,362.14


Bekisting beton balok Insitu m3 0.30 136,334.16 40,900.25
2 Alat dan Tenaga
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk Insitu m3 1.05 167,480.94 175,854.99

Pekerjaan Pembesian beton insitu kg 223.00 985.96 219,869.08


Bekisting beton balok Insitu m3 0.30 45,463.38 13,639.01
m3 3,999,133.94

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 126


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.35 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Balok Memanjang Insitu

No Pekerjaan Balok Memanjang Insitu Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk insitu m3 1.05 1,592,865.21 1,672,508.47

Pekerjaan Pembesian beton insitu kg 176.49 8,414.18 1,485,018.63


Bekisting beton balok Insitu m3 0.12 136,334.16 16,360.10
2 Alat dan Tenaga
Beton ready mix fc'=45 Mpa untuk Insitu m3 1.05 167,480.94 175,854.99

Pekerjaan Pembesian beton insitu kg 176.49 985.96 174,012.08


Bekisting beton balok Insitu m3 0.12 45,463.38 5,455.61
m3 3,529,209.87

Tabel 6.36 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Baja

No Pekerjaan Konstruksi Baja Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Baja profil dan plat kg 1.00 9,701.40 9,701.40
Electode LB. 52 kg 0.001000131 38,295.00 38.30
H.D Galvaniz kg 1.00 6,127.20 6,127.20
2 Alat
Mesin Las jam 0.02 17,020.00 340.40
Crawler Crane 35 ton jam 0.01 242,535.00 1,697.75
Solar ltr 0.09 9,956.70 876.19
Olie ltr 0.01 45,954.00 413.59
3 Tenaga
Pekerja hari 0.004 51,060.00 204.24
Tukang hari 0.00100003 66,378.00 66.38
Mandor hari 0.000500065 76,590.00 38.30
kg 19,503.73

Tabel 6.37 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan Sheet Pile

No Pengadaan Sheet Pile Beton Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
Sheet Pile Beton (1000 x 300, L=14m) m' 1.00 620,942.05 620,942.05
2 Alat dan Tenaga
Craweler Crane 50 ton jam 0.04 357,420.00 14,296.80
Solar ltr 1.43 9,956.70 14,238.08
Olie ltr 0.14 45,954.00 6,433.56
m' 655,910.49

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 127


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.38 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi dan Positioning
Sheet Pile

No Transport Sheet Pile ke Lokasi dan Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
Positioning
1 Bahan
-
2 Alat
Crawler Crane 150 ton jam 0.07 1,021,200.00 71,484.00
Ponton 120 ft jam 0.07 538,172.40 37,672.07
Solar ltr 4.64 9,956.70 46,199.09
Olie ltr 0.46 45,954.00 21,138.84
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.07 71,484.00 5,003.88
Mekanik hari 0.07 102,120.00 7,148.40
Mandor Pemancangan/Preboring hari 0.07 76,590.00 5,361.30
m' 194,007.58

Tabel 6.39 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan Sheet Pile

No Pemancangan Sheet Pile Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Ponton 120 ft jam 0.14 538,172.40 75,344.14
Crawler Crane 150 ton jam 0.14 1,021,200.00 142,968.00
Vibro Hammer jam 0.14 624,565.92 87,439.23
Solar ltr 8.67 9,956.70 86,324.59
Olie ltr 0.87 45,954.00 39,979.98
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.21 71,484.00 15,011.64
Operator hari 0.14 102,120.00 14,296.80
Mekanik hari 0.14 102,120.00 14,296.80
Mandor Pemancangan/Preboring hari 0.07 76,590.00 5,361.30
m' 481,022.47

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 128


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.40 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan Sheet Pile

No Pemotongan Sheet Pile Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Gergaji jam 2.00 45,034.92 90,069.84
Platform Kerja l.s 1.00 51,060.00 51,060.00
Perahu Transport jam 2.00 45,954.00 91,908.00
Solar ltr 16.00 9,956.70 159,307.20
Olie ltr 2.10 45,954.00 96,503.40
3 Tenaga
Pekerja hari 1.00 51,060.00 51,060.00
Kepala Tukang hari 0.50 71,484.00 35,742.00
Mandor hari 0.05 76,590.00 3,829.50
buah 579,479.94

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 129


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.41 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Metode Deck on Pile

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
PEKERJAAN PERSIAPAN
UNTUK PEKERJAAN CONTAINER YARD (DECK
ON PILE)
1 Mobilisasi & Demobilisasi l.s 1.00 1,710,245,154.00 1,710,245,154.00
2 Stakeout dan positioning l.s 1.00 157,705,303.86 157,705,303.86
3 Penerangan dan Keselamatan Kerja l.s 1.00 949,241,200.00 949,241,200.00
Subtotal Pekerjaan Persiapan 2,817,191,657.86
PEKERJAAN CONTAINER YARD (DECK ON PILE) -
PERPANJANGAN 57 METER
DECK ON PILE 400m X 57m
PEKERJAAN TIANG PANCANG
1 Concrete Spun Pile (CSP D=800 t=120mm) 775 piece
a. Pengadaan CSP D=800 t=120mm m' 26,610.00 1,781,641.43 47,409,478,353.84
b. Transport ke Lokasi dan Positioning m' 26,610.00 71,769.17 1,909,777,613.70
c. Pemancangan m' 26,103.65 834,413.84 21,781,246,834.52
d. Pemotongan nos 779.00 567,480.84 442,067,574.36
e. Penyambungan tiang pancang CSP nos 779.00 644,705.04 502,225,226.16
f. Sepatu Tiang Pancang Belimbing nos 779.00 2,920,691.25 2,275,218,483.75
2 Concrete Spun Pile (CSP D=500 t=90mm)
a. Pengadaan CSP D=500 t=90mm m' 1,280.00 900,420.89 1,152,538,739.20
b. Transport ke Lokasi dan Positioning m' 1,280.00 30,234.16 38,699,724.80
c. Pemancangan m' 1,251.40 632,744.71 791,816,730.09

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 130


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
d. Pemotongan nos 44.00 231,761.34 10,197,498.96
e. Penyambungan tiang pancang CSP nos 44.00 778,899.93 34,271,596.92
f. Sepatu Tiang Pancang Belimbing nos 44.00 2,424,691.25 106,686,415.00
Subtotal Pekerjaan Tiang Pancang 76,454,224,791.30
PEKERJAAN BETON BERTULANG & AKSESORIS
BETON PRACETAK
BALOK MELINTANG PRACETAK
1 Balok Melintang pracetak CB1 nos 9.00 11,635,960.89 104,723,648.01
2 Balok Melintang pracetak CB2 nos 9.00 10,241,280.02 92,171,520.18
3 Balok Melintang pracetak CB3 nos 405.00 10,138,462.86 4,106,077,458.30
4 Balok Melintang pracetak CB4 nos 72.00 13,973,047.09 1,006,059,390.48
5 Balok Melintang pracetak CB5 nos 72.00 1,713,217.62 123,351,668.64
6 Balok Melintang pracetak CB6 nos 36.00 6,763,384.06 243,481,826.16
7 Balok Melintang pracetak CB7 nos 9.00 1,713,217.62 15,418,958.58
8 Balok Melintang pracetak CB8 nos 36.00 6,763,384.06 243,481,826.16
9 Balok Melintang pracetak CB9 nos 1.00 13,724,576.84 13,724,576.84
10 Balok Melintang pracetak CB10 nos 1.00 10,933,605.78 10,933,605.78
11 Balok Melintang pracetak CB11 nos 1.00 13,032,968.55 13,032,968.55
12 Balok Melintang pracetak CB12 nos 45.00 2,210,703.67 99,481,665.15
13 Balok Melintang pracetak CB13 nos 2.00 3,588,755.79 7,177,511.58
14 Balok Melintang pracetak CB14 nos 6.00 3,258,015.10 19,548,090.60
15 Balok Melintang pracetak CB15 nos 8.00 2,069,356.46 16,554,851.68
16 Balok Melintang pracetak CB16 nos 1.00 3,958,608.99 3,958,608.99

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 131


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
17 Balok Melintang pracetak CB17 nos 4.00 5,867,014.96 23,468,059.84
18 Balok Melintang pracetak CB18 nos 1.00 9,158,267.25 9,158,267.25
19 Balok Melintang pracetak CB19 nos 1.00 4,808,090.30 4,808,090.30
20 Balok Melintang pracetak CB20 nos 9.00 15,980,135.62 143,821,220.58
21 Balok Melintang pracetak CB21 nos 110.00 14,054,818.08 1,546,029,988.80
22 Balok Melintang pracetak CB22 nos 10.00 13,839,182.53 138,391,825.30
Subtotal Pekerjaan Balok Melintang Pracetak 7,984,855,627.75
BALOK MEMANJANG PRACETAK
1 Balok Memanjang LB 1 nos 274.00 16,613,054.27 4,551,976,869.98
2 Balok Memanjang LB 2 nos 105.00 17,345,716.10 1,821,300,190.50
3 Balok Memanjang LB 3 nos 50.00 12,695,947.53 634,797,376.50
4 Balok Memanjang LB 4 nos 18.00 16,533,700.87 297,606,615.66
5 Balok Memanjang LB 5 nos 8.00 11,696,993.99 93,575,951.92
6 Balok Memanjang LB 6 nos 1.00 4,229,674.65 4,229,674.65
7 Balok Memanjang LB 7 nos 57.00 4,229,674.65 241,091,455.05
8 Balok Memanjang LB 8 nos 18.00 3,738,599.89 67,294,798.02
9 Balok Memanjang LB 9 nos 1.00 35,533,036.19 35,533,036.19
10 Balok Memanjang LB 10 nos 7.00 34,418,433.45 240,929,034.15
11 Balok Memanjang LB 11 nos 1.00 6,628,846.54 6,628,846.54
12 Balok Memanjang LB 12 nos 189.00 21,152,391.68 3,997,802,027.52
13 Balok Memanjang LB 13 nos 24.00 5,771,440.26 138,514,566.24
14 Balok Memanjang LB 14 nos 5.00 11,275,664.88 56,378,324.40
15 Balok Memanjang LB 15 nos 12.00 18,628,100.13 223,537,201.56
16 Balok Memanjang LB 16 nos 11.00 8,405,587.70 92,461,464.70

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 132


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
17 Balok Memanjang LB 17 nos 12.00 12,290,470.79 147,485,649.48
18 Balok Memanjang LB 18 nos 12.00 10,388,695.92 124,664,351.04
19 Balok Memanjang LB 19 nos 7.00 12,649,042.00 88,543,294.00
20 Balok Memanjang LB 20 nos 1.00 11,253,195.97 11,253,195.97
21 Balok Memanjang LB 21 nos 1.00 11,253,195.97 11,253,195.97
22 Balok Memanjang LB 22 nos 1.00 11,253,195.97 11,253,195.97
23 Balok Memanjang LB 23 nos 1.00 13,333,630.14 13,333,630.14
Subtotal Pekerjaan Balok Memanjang Pracetak 12,911,443,946.15
PELAT PRACETAK
1 PS.28-M nos 77.00 3,053,404.36 235,112,135.72
2 PS.28-L nos 77.00 5,605,208.09 431,601,022.93
3 PS.28-R nos 77.00 3,053,404.36 235,112,135.72
4 PS.30 nos 11.00 4,458,767.74 49,046,445.14
5 PS.31 nos 11.00 5,113,207.21 56,245,279.31
6 PS.29-L nos 11.00 3,402,812.09 37,430,932.99
7 PS.29-R nos 11.00 3,402,812.09 37,430,932.99
8 PS.16-M nos 5.00 4,009,993.26 20,049,966.30
9 PS.16-L nos 5.00 4,009,993.26 20,049,966.30
10 PS.16-R nos 5.00 4,009,993.26 20,049,966.30
11 PS.17-M nos 5.00 4,868,326.83 24,341,634.15
12 PS.17-L nos 5.00 4,868,326.83 24,341,634.15
13 PS.17-R nos 5.00 4,868,326.83 24,341,634.15
14 PS.18-L nos 55.00 5,650,138.61 310,757,623.55
15 PS.18-M nos 55.00 11,062,708.49 608,448,966.95

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 133


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
16 PS.18-R nos 55.00 5,650,138.61 310,757,623.55
17 PS.1-M nos 2.00 7,208,255.58 14,416,511.16
18 PS.1-L nos 2.00 7,208,255.58 14,416,511.16
19 PS.1-R nos 2.00 7,208,255.58 14,416,511.16
20 PS.2a-L nos 2.00 6,955,710.89 13,911,421.78
21 PS.2a-M nos 2.00 3,667,157.07 7,334,314.14
22 PS.2a-R nos 2.00 3,589,008.23 7,178,016.46
23 PS.3a-R nos 43.00 3,544,486.01 152,412,898.43
24 PS.3a-L nos 43.00 6,268,246.62 269,534,604.66
25 PS.3a-M nos 43.00 3,586,653.52 154,226,101.36
26 PS.1a-M nos 1.00 4,464,805.41 4,464,805.41
27 PS.1a-L nos 1.00 7,804,619.21 7,804,619.21
28 PS.1a-R nos 1.00 4,384,951.54 4,384,951.54
29 PS.2-L nos 1.00 3,664,070.99 3,664,070.99
30 PS.2-R nos 1.00 3,664,070.99 3,664,070.99
31 PS.3d-L nos 9.00 4,623,637.73 41,612,739.57
32 PS.3d-R nos 9.00 4,623,637.73 41,612,739.57
33 PS.4a-M nos 67.00 7,663,976.25 513,486,408.75
34 PS.4a-L nos 67.00 3,921,711.65 262,754,680.55
35 PS.4a-R nos 67.00 3,921,711.65 262,754,680.55
36 PS.3c-L nos 9.00 4,623,637.73 41,612,739.57
37 PS.3c-R nos 9.00 4,623,637.73 41,612,739.57
38 PS.4c-L nos 27.00 5,011,340.24 135,306,186.48
39 PS.4c-R nos 27.00 5,011,340.24 135,306,186.48

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 134


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
40 PS.4-M DG nos 4.00 9,523,973.11 38,095,892.44
41 PS.4-L DG nos 4.00 4,364,247.77 17,456,991.08
42 PS.4-R DG nos 4.00 4,364,247.77 17,456,991.08
43 PS.4-L DG nos 1.00 4,364,247.77 4,364,247.77
44 PS.4-R DG nos 1.00 4,364,247.77 4,364,247.77
45 PS.4-M nos 85.00 7,663,976.25 651,437,981.25
46 PS.4-L nos 85.00 3,921,711.65 333,345,490.25
47 PS.4-R nos 85.00 3,921,711.65 333,345,490.25
48 PS.3-M nos 30.00 6,903,340.93 207,100,227.90
49 PS.3-L nos 30.00 3,583,438.64 107,503,159.20
50 PS.3-R nos 30.00 3,583,438.64 107,503,159.20
51 PS.5 nos 20.00 10,312,420.98 206,248,419.60
52 PS.5d nos 5.00 10,312,420.98 51,562,104.90
53 PS.5b nos 25.00 10,312,420.98 257,810,524.50
54 PS.25 nos 10.00 7,218,711.46 72,187,114.60
55 PS.26 nos 10.00 5,760,829.11 57,608,291.10
56 PS.12 nos 3.00 5,758,808.58 17,276,425.74
57 PS.13 nos 5.00 5,758,808.58 28,794,042.90
58 PS.19-L nos 30.00 10,809,348.29 324,280,448.70
59 PS.19-M nos 30.00 10,809,348.29 324,280,448.70
60 PS.19-R nos 30.00 10,809,348.29 324,280,448.70
61 PS.21a-L nos 7.00 6,779,329.18 47,455,304.26
62 PS.21a-M nos 7.00 6,779,329.18 47,455,304.26
63 PS.21a-R nos 7.00 6,779,329.18 47,455,304.26

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 135


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
64 PS.21-L nos 7.00 6,779,329.18 47,455,304.26
65 PS.21-M nos 7.00 6,779,329.18 47,455,304.26
66 PS.21-R nos 7.00 6,779,329.18 47,455,304.26
67 PS.7-L nos 14.00 2,463,483.51 34,488,769.14
68 PS.7-M nos 14.00 4,854,257.12 67,959,599.68
69 PS.7-R nos 14.00 2,463,483.51 34,488,769.14
70 PS.8-L nos 7.00 5,836,682.94 40,856,780.58
71 PS.8-M nos 7.00 10,886,712.87 76,206,990.09
72 PS.8-R nos 7.00 5,836,682.94 40,856,780.58
73 PS.10-L nos 28.00 10,104,211.25 282,917,915.00
74 PS.10-M nos 28.00 10,104,211.25 282,917,915.00
75 PS.10-R nos 28.00 10,104,211.25 282,917,915.00
76 PS.10b-L nos 4.00 10,104,211.25 40,416,845.00
77 PS.10b-R nos 4.00 10,104,211.25 40,416,845.00
78 PS.15 nos 4.00 4,009,993.26 16,039,973.04
79 PS.15a nos 1.00 4,009,993.26 4,009,993.26
80 PS.11 nos 4.00 5,640,287.92 22,561,151.68
81 PS.22 nos 7.00 6,779,329.18 47,455,304.26
82 PS.9 nos 1.00 8,945,783.48 8,945,783.48
83 PS.6-L nos 16.00 12,283,439.85 196,535,037.60
84 PS.6-M nos 16.00 12,283,439.85 196,535,037.60
85 PS.6-R nos 16.00 12,283,439.85 196,535,037.60
86 PS.6a-L nos 8.00 12,283,439.85 98,267,518.80
87 PS.6a-R nos 8.00 12,283,439.85 98,267,518.80

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 136


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
88 PS.20 nos 40.00 11,592,197.13 463,687,885.20
89 PS.27 nos 2.00 6,805,728.32 13,611,456.64
90 PS.16a nos 1.00 4,009,993.26 4,009,993.26
91 PS.17a nos 1.00 4,868,326.83 4,868,326.83
92 PS.18a nos 6.00 5,650,138.61 33,900,831.66
93 PS.18b nos 4.00 5,650,138.61 22,600,554.44
94 PS.4b nos 21.00 4,779,083.06 100,360,744.26
95 PS.3b nos 7.00 4,770,832.62 33,395,828.34
96 PS.5a nos 5.00 9,931,872.25 49,659,361.25
97 PS.5c nos 5.00 9,931,872.25 49,659,361.25
98 PS.19a nos 6.00 10,809,348.29 64,856,089.74
99 PS.21b nos 2.00 6,779,329.18 13,558,658.36
100 PS.7a nos 2.00 2,520,945.67 5,041,891.34
101 PS.10a nos 4.00 7,386,790.49 29,547,161.96
102 SUMP PIT nos 1.00 25,953,217.99 25,953,217.99
103 Beton Penutup Sump Pit GH type 1 nos 1.00 330,277.06 330,277.06
Subtotal Pekerjaan Pelat Pracetak 11,388,679,502.84
TUTUP CABLE DUCT
1 Tutup Cable Duct-Type 1 nos 616.00 338,306.52 208,396,816.32
2 Tutup Cable Duct-Type 1A nos 1.00 862,946.52 862,946.52
3 Tutup Cable Duct-Type 1B nos 1.00 795,428.87 795,428.87
4 Tutup Cable Duct-Type 2 nos 1.00 326,221.40 326,221.40
5 Tutup Cable Duct-Type 3 nos 1.00 235,474.96 235,474.96
6 Tutup Cable Duct-Type 4 nos 1.00 143,594.11 143,594.11

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 137


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
7 Tutup Cable Duct-Type 5 nos 1.00 235,474.96 235,474.96
8 Tutup Cable Duct-Type 6 nos 2.00 235,474.96 470,949.92
9 Tutup Cable Duct-Type 7 nos 3.00 235,474.96 706,424.88
10 Tutup Cable Duct-Type 8 nos 395.00 235,474.96 93,012,609.20
11 Tutup Cable Duct-Type 9 nos 88.00 235,474.96 20,721,796.48
12 Tutup Cable Duct-Type 10 nos 1.00 235,474.96 235,474.96
13 Tutup Cable Duct-Type 11 nos 240.00 235,474.96 56,513,990.40
14 Tutup Cable Duct-Type 12 nos 6.00 235,474.96 1,412,849.76
15 Tutup Cable Duct-Type 13 nos 1.00 235,474.96 235,474.96
16 Tutup Cable Duct-Type 14 nos 1.00 235,474.96 235,474.96
Subtotal Pekerjaan Tutup Cable Duct 384,541,002.66
PILE CAP PRACETAK
1 Pilecap Pracetak PC.1 nos 664.00 7,094,184.11 4,710,538,249.04
2 Pilecap Pracetak PC.2 nos 3.00 3,690,301.14 11,070,903.42
3 Pilecap Pracetak PC.3 nos 1.00 9,295,272.17 9,295,272.17
4 Pilecap Pracetak PC.4 nos 64.00 3,744,912.08 239,674,373.12
5 Pilecap Pracetak PC.4A nos 13.00 3,480,359.45 45,244,672.85
6 Pilecap Pracetak PC.5 nos 8.00 3,685,670.64 29,485,365.12
7 Pilecap Pracetak PC.6 nos 1.00 3,685,670.64 3,685,670.64
8 Pilecap Pracetak PC.7 nos 1.00 3,685,670.64 3,685,670.64
9 Pilecap Pracetak PC.8 nos 2.00 10,306,691.31 20,613,382.62
10 Pilecap Pracetak PC.9 nos 8.00 3,744,912.08 29,959,296.64
11 Pilecap Pracetak PC.10 nos 9.00 3,744,912.08 33,704,208.72
12 Pilecap Pracetak PC.11 nos 1.00 10,306,691.31 10,306,691.31

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 138


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
Subtotal Pekerjaan Pile Cap Pracetak 5,147,263,756.29
BETON INSITU
PILECAP INSITU
1 Pilecap Insitu m3 1007.50 2,856,740.59 2,878,166,144.43
BALOK MELINTANG INSITU
1 Balok Melintang Insitu m3 1519.82 3,999,143.34 6,077,978,031.00
BALOK MEMANJANG INSITU
1 Balok Memanjang Insitu m3 1572.46 3,529,783.46 5,550,443,299.51
2 Pelat Beton Insitu m3 2227.82 4,266,978.03 9,506,058,994.79
3 Coating permukaan beton m2 27017.02 110,391.72 2,982,455,307.07
Subtotal Pekerjaan Beton Insitu 26,995,101,776.80
PEKERJAAN BAJA
EXPANSION JOINT
1 L.100.100.10 kg 10360.44 19,477.79 201,798,474.63
2 DXX kg 1447.13 19,477.79 28,186,894.24
3 Pelat kg 8,176.50 19,477.79 159,260,149.94
4 Angkur Stainless Steel kg 163.95 111,517.82 18,283,346.59
Pelat Putar Roda RTGC
1 Pelat Stainless Steel 1500x1500, t=20mm kg 25,434.00 111,517.82 2,836,344,233.88
2 Angkur Stainless Steel kg 10,131.34 111,517.82 1,129,824,950.48
Pelat Infill concrete
kg 9,182.00 19,477.79 178,845,067.78
t=8mm
Pelindung Sudut Service Duct, L.
50.50.6

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 139


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
1 L. 50.50.6 kg 3,759.98 19,477.79 73,236,100.84
2 L. 100.100.10 kg 12,663.41 19,477.79 246,655,240.66
PDA Test nos 76.00 4,908,614.81 373,054,725.56
Static Loading Test nos 2.00 420,277,385.29 840,554,770.58
Subtotal Pekerjaan Baja 6,086,043,955.18
Grating Tutup Main Trench
Grating
1 Pelat Strip, t= 20mm kg 3,293.65 19,503.73 64,238,460.31
2 WF. 150x100x6x9 kg 14,712.63 19,503.73 286,951,163.11
3 Pelat t= 12mm kg 2,279.45 19,503.73 44,457,777.35
4 L. 150.150.12 kg 731.28 19,503.73 14,262,687.67
5 Checkher Plate t=4.5mm kg 13,077.95 19,503.73 255,068,805.75
6 Kait Angkat D-13 kg 160.39 19,503.73 3,128,203.25
Tutup Main Trench
1 L. 50.50.5 kg 3,122.01 19,503.73 60,890,840.10
2 D13-300 kg 8,632.89 19,503.73 168,373,555.68
4 Kait Angkat D-16 kg 419.08 19,503.73 8,173,623.17
Subtotal Pekerjaan Grating Main Trench 905,545,116.40
Pekerjaan Sheet Pile
Sheet Pile Beton
1 Pengadaan Sheet Pile Beton (W- 500 B, L=21m) m' 882.00 655,910.49 578,513,053.06
2 Transport ke Lokasi dan Positioning m' 882.00 194,007.58 171,114,685.56
3 Pemancangan m' 882.00 481,022.47 424,261,818.54

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 140


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Satuan Jumlah
4 Pemotongan tiang sheet pile nos 42.00 579,479.94 24,338,157.48
Subtotal Pekerjaan Sheet Pile 1,198,227,714.64
PEKERJAAN BETON INSITU
Beton Insitu
1 Caping Beam m3 75.6 3,117,095.15 235,652,393.34
TOTAL COST 152,508,771,241.22

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 141


BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.7 Estimasi Biaya Pekerjaan Metode Reklamasi


Berdasarkan hasil estimasi produktivitas dan durasi pekerjaan metode
reklamasi, dapat dilakukan estimasi nilai atau biaya pekerjaan. Untuk merumuskan
rencana anggaran biaya total proyek yang dibutuhkan, dilakukan terlebih dahulu
analisis biaya satuan setiap item pekerjaan pada metode pekerjaan reklamasi.
Perhitungan biaya satuan setiap item pekerjaan pada metode reklamasi memiliki
cara yang sama dengan metode deck on pile.

Nilai biaya sumber daya mengacu pada besaran biaya yang tercantum pada
dokumen biaya yang diajukan kontraktor yaitu PT. PP (Persero) ketika proses
pelelangan proyek berlangsung. Nilai sumber daya ini mencantumkan nilai
koefisien serta harga satuan. Analisis harga satuan pekerjaan reklamasi disajikan
dalam Tabel 6.42 s/d Tabel 6.66. Kemudian setelah mendapatkan nilai biaya
satuan untuk setiap item pekerjaan maka akan disusun rancangan anggaran biaya
dengan cara mengalikan volume setiap pekerjaan dengan jumlah harga satuan
pekerjaan. Rancangan anggaran biaya pekerjaan reklamasi disusun dan disajikan
dalam Tabel 6.67.

Tabel 6.42 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

No Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Ponton 180 ft unit 6.00 155,606,371.20 933,638,227.20
2 Split Barge unit 2.00 497,936,098.80 995,872,197.60
3 Tug Boat (2x1200)hp unit 4.00 277,447,275.00 1,109,789,100.00
4 Tug Boat (2x500)hp unit 1.00 166,468,365.00 166,468,365.00
5 Crawler Crane 100 ton unit 5.00 134,032,500.00 670,162,500.00
6 Excavator unit 8.00 74,157,501.60 593,260,012.80
7 Dump Truck unit 15.00 2,668,191.36 40,022,870.40
8 Pile Guide unit 6.00 55,144,800.00 330,868,800.00
l.s 4,840,082,073.00

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 142


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.43 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Stakeout dan Positioning

No Stakeout dan positioning Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Alat
Theodolit hari 828.00 98,852.16 81,849,588.48
Echo Sounder hari 552.00 315346.56 174,071,301.12
Waterpass hari 828.00 80,879.04 66,967,845.12
Water level hari 828.00 71,484.00 59,188,752.00
Perahu hari 828.00 50,549.40 41,854,903.20
2 Tenaga
Geotechnic Engineer hari 828.00 168,498.00 139,516,344.00
Surveyor Pengukuran hari 828.00 93,705.31 77,587,996.68
Ass. Surveyor Pengerukan hari 828.00 79,296.18 65,657,237.04
Penyelam hari 828.00 127,650.00 105,694,200.00
l.s 812,388,167.64

Tabel 6.44 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Keselamatan Kerja

No Keselamatan Kerja Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Keselamatan kerja
Helm Proyek, Sepatu, & Jas Hujan l.s 1.00 8,300,000.00 8,300,000.00
Tenda Biru l.s 1.00 15,000,000.00 15,000,000.00
Peralatan PPPK l.s 1.00 100,000,000.00 100,000,000.00
l.s 123,300,000.00

Tabel 6.45 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Perakitan Klaster Bambu

No Perakitan Bambu Cluster Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Bambu btg 7 12,765.00 89,355.00
Pen Bambu m 8.639992166 510.60 4,411.58
Tali Ijuk m 8.139992166 510.60 4,156.28
Caping Plat Seng / Plastik kg 0.67 17,871.00 11,973.57
Paku segala Ukuran kg 0.250000198 25,274.70 6,318.68
2 Alat
Alat Bantu l.s 1 6,127.20 6,127.20
Genset jam 0.062999993 84,351.12 5,314.12
Solar ltr 1.09400002 9,956.70 10,892.63
Olie ltr 0.219000087 45,954.00 10,063.93
3 Tenaga
Pekerja hari 0.25 51,060.00 12,765.00
Tukang hari 0.125 66,378.00 8,297.25
Mandor hari 0.001 76,590.00 76.59
unit 169,675.24

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 143


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.46 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemasangan Klaster Bambu

No Pemasangan Bambu Cluster Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan

2 Alat
Dump Truck jam 0.108999978 166,761.96 18,177.05
Excavator jam 0.204000012 353,130.96 72,038.72
Tugboat (2x500)hp jam 0.026000001 792,706.50 20,610.37
Ponton 100 ft jam 0.204000004 495,282.00 101,037.53
Perahu jam 0.108999909 50,549.40 5,509.88
Genset jam 0.053999994 84,351.12 4,554.96
Solar ltr 12.51199996 9,956.70 124,578.23
Olie ltr 2.195999913 45,954.00 100,914.98
3 Tenaga
Supervisor hari 0.02 168,498.00 3,369.96
Ass. Supervisor hari 0.020000029 95,104.36 1,902.09
Operator hari 0.03 102,120.00 3,063.60
Penyelam hari 0.02 127,650.00 2,553.00
Pekerja hari 0.08 51,060.00 4,084.80
Tukang hari 0.04 66,378.00 2,655.12
Mandor hari 0.001 76,590.00 76.59
unit 465,126.88

Tabel 6.47 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Perakitan Matras Bambu

No Perakitan Matras Bambu Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Bambu btg 6.1 12,765.00 77,866.50
Pen Bambu m 3.15 510.60 1,608.39
Tali Ijuk m 19.05599295 510.60 9,729.99
Paku segala Ukuran kg 1 25,274.70 25,274.70
Reng Bambu m' 4 255.30 1,021.20
Terpal Plastik m2 1 2,553.00 2,553.00
2 Alat
Alat Bantu l.s 1 6,127.20 6,127.20
Perahu jam 0.2 50,549.40 10,109.88
Genset jam 0.028999971 84,351.12 2,446.18
Solar ltr 1.250000502 9,956.70 12,445.88
Olie ltr 0.4 45,954.00 18,381.60
3 Tenaga
Pekerja hari 0.25 51,060.00 12,765.00
Tukang hari 0.125 66,378.00 8,297.25
Mandor hari 0.004 76,590.00 306.36
unit 188,626.77

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 144


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.48 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemasangan Matras Bambu dan
Geotextile

No Pemasangan Matras dan Geotextile Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
-
2 Alat
Excavator jam 0.108999987 353,130.96 38,491.27
Tugboat (2x500)hp jam 0.053999999 792,706.50 42,806.15
Genset jam 0.053999994 84,351.12 4,554.96
Crawler Crane 100 ton jam 0.054 638,250.00 34,465.50
Ponton 180 ft jam 0.054000004 740,982.72 40,013.07
Vibrohammer jam 0.054000001 624,565.92 33,726.56
Guide Pile jam 0.054 702,075.00 37,912.05
Passanger Boat jam 0.054000047 50,549.40 2,729.67
Solar ltr 7.79100003 9,956.70 77,572.65
Olie ltr 0.779000087 45,954.00 35,798.17
Kawat Sling m' 0.028999929 56,166.00 1,628.81
3 Tenaga
Supervisor hari 0.006000012 168,498.00 1,010.99
Ass. Supervisor hari 0.00600004 95,104.36 570.63
Pekerja hari 0.025 51,060.00 1,276.50
Mandor hari 0.003 76,590.00 229.77
Penyelam hari 0.015 127,650.00 1,914.75
unit 354,701.49

Tabel 6.49 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transportasi Batu 50-70 kg

No Tranportasi batu 50-75 kg Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Retribusi & Konsesi batu Bojonegara m3 1.30 6,637.80 8,629.14
2 Alat
Excavator Longarm jam 0.04 400,310.40 16,012.42
Buldozer jam 0.04 800,620.80 32,024.83
Solar ltr 1.24 9,956.70 12,346.31
Olie ltr 0.12 45,954.00 5,698.30
Ponton 270 ft jam 0.02 2,371,124.28 47,422.49
Tugboat (2x1200)hp jam 0.02 1,321,177.50 26,423.55
Solar ltr 2.40 9,956.70 23,896.08
Olie ltr 0.24 45,954.00 11,028.96
m3 183,482.07

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 145


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.50 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Peletakan Batu 50-70 kg

No Placing batu 50-75 kg Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Excavator Longarm jam 0.03 400,310.40 11,609.00
Buldozer jam 0.03 800,620.80 23,218.00
Crawler Crane 100 ton jam 0.01 638,250.00 4,467.75
Solar ltr 1.14 9,956.70 11,340.68
Olie ltr 0.23 45,954.00 10,477.51
m3 61,112.95

Tabel 6.51 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transportasi Batu 400 kg

No Tranportasi batu 400 kg Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Retribusi & Konsesi batu Bojonegara m3 1.30 6,637.80 8,629.14
2 Alat
Excavator Longarm jam 0.04 400,310.40 16,012.42
Buldozer jam 0.04 800,620.80 32,024.83
Solar ltr 1.24 9,956.70 12,346.31
Olie ltr 0.12 45,954.00 5,698.30
Ponton 270 ft jam 0.02 2,371,124.28 47,422.49
Tugboat (2x1200)hp jam 0.02 1,321,177.50 26,423.55
Solar ltr 2.40 9,956.70 23,896.08
Olie ltr 0.24 45,954.00 11,028.96
m3 183,482.07

Tabel 6.52 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Peletakan Batu 400 kg

No Placing batu 400 kg Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Excavator Longarm jam 0.03 400,310.40 11,609.00
Buldozer jam 0.03 800,620.80 23,218.00
Crawler Crane 100 ton jam 0.01 638,250.00 4,467.75
Solar ltr 1.14 9,956.70 11,340.68
Olie ltr 0.23 45,954.00 10,477.51
m3 61,112.95

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 146


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.53 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pas. Batu Kali

No Pas. Batu Kali Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Pasir pasang m3 0.40 219,292.49 87,717.00
Semen Zak 2.84 58,892.60 167,254.98
Batu kali belah m3 1.20 61,272.00 73,526.40
2 Alat
Alat Bantu l.s 1.00 6,127.20 6,127.20
3 Tenaga
Mandor hari 0.02 76,590.00 1,302.03
Kepala Tukang hari 0.11 71,484.00 8,077.69
Tukang hari 1.13 66,378.00 74,675.25
Pekerja hari 2.25 51,060.00 114,885.00
m3 533,565.55

Tabel 6.54 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Urugan Gravel

No Pekerjaan Urugan Gravel Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Kerikil m3 1.20 216,841.61 260,209.93
2 Alat 0.00
Alat Bantu l.s 1.00 6,127.20 6,127.20
Excavator Longarm jam 0.04 353,130.96 14,125.24
Solar ltr 0.80 9,956.70 7,965.36
Olie ltr 3.50 45,954.00 160,839.00
3 Tenaga 0.00
Operator hari 0.10 102,120.00 10,518.36
Asisten Operator Alat Berat hari 0.10 91,908.00 9,466.52
Pekerja hari 0.01 51,060.00 459.54
m3 469,711.15

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 147


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.55 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Produksi A-Jack

No Pekerjaan Produksi A-Jack 2500 kg Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
Beton Ready Mix m3 1.43 1,592,865.21 2,277,797.25
Formwork A-Jack buah 1.00 542,257.55 542,257.55
Royalty A-Jack m3 1.43 79,643.26 113,889.86
Besi Dudukan l.s 1.00 57,187.20 57,187.20
2 Alat
Concrete Vibrator jam 0.50 10,722.60 5,361.30
Alat Bantu l.s 1.00 6,127.20 6,127.20
Genset jam 0.07 84,351.12 5,651.53
Solar ltr 1.17 9,956.70 11,619.47
Olie ltr 0.23 45,954.00 10,707.28
3 Tenaga
Mandor hari 0.01 76,590.00 536.13
Pekerja hari 0.07 51,060.00 3,421.02
unit 3,034,555.79

Tabel 6.56 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Stacking A-Jack

No Pekerjaan Stacking A-Jack 2500 kg Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
-
2 Alat
Excavator jam 0.025999986 353,130.96 9,181.40
Crawler Crane 150 ton jam 0.066 1,021,200.00 67,399.20
Mobile Crane 35 ton jam 0.130999983 257,342.40 33,711.85
Genset jam 0.08700003 84,351.12 7,338.55
Solar ltr 7.210000301 9,956.70 71,787.81
Olie ltr 1.442000044 45,954.00 66,265.67
3 Tenaga
Mandor hari 0.003 76,590.00 229.77
Pekerja hari 0.053 51,060.00 2,706.18
unit 258,620.43

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 148


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.57 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Instalasi A-Jack

No Pekerjaan Instalasi A-Jack Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Trailler kap. 35 ton jam 0.03 291,961.08 7,299.03
Ponton 250 ft jam 0.16 1,103,406.60 176,545.06
Tugboat (2x1200)hp jam 0.16 1,321,177.50 211,388.40
Crawler Crane 150 ton jam 0.13 1,021,200.00 135,819.60
Genset jam 0.07 84,351.12 5,651.53
Water level jam 0.07 71,484.00 4,789.43
Solar ltr 5.50 9,750.00 53,576.25
Olie ltr 1.10 45,000.00 49,455.00
3 Tenaga
Supervisor hari 0.01 168,498.00 2,190.47
Mandor hari 0.01 76,590.00 995.67
Pekerja hari 0.03 51,060.00 1,276.50
Penyelam hari 0.01 127,650.00 1,659.45
unit 650,646.38

Tabel 6.58 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan Sheet Pile

No Pengadaan Sheet Pile Beton Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
1 Bahan
Sheet Pile Beton (1000 x 300, L=14m) m' 1.00 620,942.05 620,942.05
2 Alat dan Tenaga
Craweler Crane 100 ton jam 0.04 638,250.00 25,530.00
Solar ltr 1.43 9,956.70 14,228.12
Olie ltr 0.14 45,954.00 6,571.42
m' 660,700.17

Tabel 6.59 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Transpor ke Lokasi dan Positioning
Sheet Pile

No Transport ke Lokasi dan Positioning Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga
Sheet Pile
1 Bahan
-
2 Alat
Crawler Crane 200 ton jam 0.07 1,276,500.00 82,972.50
Ponton 150 ft jam 0.07 613,536.96 39,879.90
Solar ltr 4.64 9,956.70 46,228.96
Olie ltr 0.46 45,954.00 21,322.66
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.07 71,484.00 4,646.46
Mekanik hari 0.07 102,120.00 6,637.80
Mandor Pemancangan/Preboring hari 0.07 76,590.00 4,978.35
m' 201,688.28

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 149


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.60 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemancangan Sheet Pile

No Pemancangan Sheet Pile Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Ponton 150 ft jam 0.14 613,536.96 87,735.79
Crawler Crane 150 ton jam 0.14 638,250.00 91,269.75
Vibro Hammer jam 0.14 624,565.92 89,312.93
Solar ltr 8.67 9,956.70 86,354.46
Olie ltr 0.87 45,954.00 39,842.12
3 Tenaga
Kepala Tukang hari 0.21 71,484.00 15,297.58
Operator hari 0.14 102,120.00 14,603.16
Mekanik hari 0.14 102,120.00 14,603.16
Mandor Pemancangan/Preboring hari 0.07 76,590.00 5,437.89
m' 444,456.82

Tabel 6.61 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pemotongan Sheet Pile

No Pemotongan Sheet Pile Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Gergaji jam 2.00 45,034.92 90,069.84
Platform Kerja l.s 1.00 51,060.00 51,060.00
Perahu Transport jam 2.00 45,954.00 91,908.00
Solar ltr 16.00 9,956.70 159,307.20
Olie ltr 2.10 45,954.00 96,503.40
3 Tenaga
Pekerja hari 1.00 51,060.00 51,060.00
Kepala Tukang hari 0.50 71,484.00 35,742.00
Mandor hari 0.05 76,590.00 3,829.50
buah 579,479.94

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 150


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.62 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Monitoring Lingkungan

No Monitoring Lingkungan Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Perahu jam 5,702.40 50,549.40 288,252,898.56
Sewa GPS hari 828.00 297,781.92 246,563,429.76
Sound Level Meter hari 828.00 102,120.00 84,555,360.00
Current Meter hari 828.00 163,392.00 135,288,576.00
pH meter hari 828.00 51,060.00 42,277,680.00
Turbidimeter hari 828.00 61,272.00 50,733,216.00
Alat Bantu Monitoring Lingkungan hari 828.00 76,590.00 63,416,520.00
3 Tenaga
Tenaga Ahli Lingkungan hari 828.00 93,705.31 77,587,996.68
Asisten Tenaga Ahli Lingkungan hari 828.00 79,296.18 65,657,237.04
Supervisor hari 828.00 168,498.00 139,516,344.00
Operator hari 828.00 102,120.00 84,555,360.00
buah 1,278,404,618.04

Tabel 6.63 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Pengadaan Material Scrap

No Pengadaan Material Scrap Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Retribusi & Konsesi Batu Bojonegara m3 1.20 6,637.80 7,965.36
2 Alat
Ponton 270 ft jam 0.01 2,371,124.28 23,711.24
Tugboat (2x1200)hp jam 0.01 1,321,177.50 13,211.78
Excavator Longarm jam 0.01 400,310.40 4,003.10
Buldozer jam 0.01 800,620.80 8,006.21
Solar ltr 1.51 9,956.70 15,034.62
Olie ltr 0.15 45,954.00 6,893.10
m3 78,825.41

Tabel 6.64 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Urugan Reklamasi

No Pekerjaan Urugan Reklamasi Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Excavator Longarm jam 0.002999997 400,310.40 1,200.93
Buldozer jam 0.002999997 800,620.80 2,401.86
Dumptruck jam 0.013000027 166,761.96 2,167.91
Solar ltr 0.249000171 9,956.70 2,479.22
Olie ltr 0.025 45,954.00 1,148.85
m3 9,398.77

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 151


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.65 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Galian Ex-Preloading

No Pekerjaan Galian Ex-Preloading Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
-
2 Alat
Wheel loader jam 0.003000018 205,465.44 616.40
Excavator jam 0.030000003 353,130.96 10,593.93
3 Tenaga
Pekerja hari 0.003 51,060.00 153.18
Mandor hari 0.01 76,590.00 765.90
m3 12,129.41

Tabel 6.66 Estimasi Harga Satuan Pekerjaan Prefabricated Vertical Drain

No Pekerjaan PVD Satuan koeffisien Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bahan
Vertical Drain m' 1.00 0.26 0.26
2 Alat
Instalasi PVD l.s 1.00 3,094.24 3,094.24
m3 3,094.50

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 152


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Tabel 6.67 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Metode Reklamasi

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Jumlah Satuan
PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1.00 4,840,082,073.00 4,840,082,073.00
2 Stakeout dan positioning l.s 1.00 812,388,167.64 812,388,167.64
3 Penerangan dan Keselamatan Kerja l.s 1.00 123,300,000.00 123,300,000.00
PEKERJAAN BREAKWATER Tipe B
Bambu Cluster
1 Perakitan unit 2,412.00 169,675.24 409,256,678.88
2 Pemasangan unit 2,412.00 465,126.88 1,121,886,034.56
3 Perakitan Matras Bambu (7 lapis) m2 2,391.95 188,626.77 451,185,802.50
4 Pemasangan Matras dan Geotextile m2 2,391.95 354,701.49 848,428,229.01
Batu 50-75 kg
i. Transportasi Batu 50-75 kg m3 8,844.27 183,482.07 1,622,764,967.24
ii. Placing Batu 50-75 kg m3 8,844.27 61,112.95 540,499,430.30
Batu 400 kg
i. Transportasi Batu 400 kg (Rembang) m3 1,552.10 183,482.07 284,782,520.85
ii. Placing Batu 400 kg m3 1,552.10 61,112.95 94,853,409.70
Pas. Batu kali m3 241.54 533,565.55 128,877,422.95
Gravel t=10cm m3 49.92 469,711.15 23,447,980.61
A-Jack 2.5 ton
i. Produksi nos 752.82 3,034,555.79 2,284,474,289.83
ii. Stacking and Stocking nos 752.82 258,620.43 194,694,632.11
iii. Instalasi nos 752.82 650,646.38 489,819,607.79

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 153


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Jumlah Satuan
Soil Investigation nos 0.53 51,000,000.00 27,030,000.00
Pekerjaan Sheet Pile
Sheet Pile Beton
1 Pengadaan Sheet Pile Beton (W-500 B, L=21m) m' 7056 660,700.17 4,661,900,399.52
2 Transport ke Lokasi dan Positioning m' 7056 201,688.28 1,423,112,503.68
3 Pemancangan m' 7056 444,456.82 3,136,087,321.92
4 Pemotongan tiang sheet pile nos 336 579,479.94 194,705,259.84
PEKERJAAN BETON
Beton Insitu
1 Caping Beam m3 604.8 3,117,095.15 1,885,219,146.72
SUBTOTAL BREAKWATER 25,598,795,878.63
PEKERJAAN PERSIAPAN PENGERUKAN & REKLAMASI
1 Monitoring Lingkungan Ls 1 1,278,404,618.04 1,278,404,618.04
PEKERJAAN CONTAINER YARD 57 METER
Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
1 Pasir m³ 125000 88,479.25 11,059,906,250.00
Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi eksisting s/d +1.5 m
2 m³ 110000 9,398.77 1,033,864,700.00
LWS)
Pekerjaan Sand Blanket (elevasi +1.5 m s/d +2.25
3 m³ 15000 9,398.77 140,981,550.00
LWS)
Pekerjaan Pengadaan Material (Reklamasi)
1 Scrap m³ 9600 78,825.41 756,723,936.00
2 Pasir m³ 15400 88,479.25 1,362,580,450.00

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 154


BAB 6 TUGAS KHUSUS

Volume Pekerjaan
No. Nama Pekerjaan Harga Satuan Total
Jumlah Satuan
Pekerjaan Urugan Reklamasi (elevasi +2.25 m s/d +3.5 m
3 m³ 25000 9,398.77 234,969,250.00
LWS)
4 Pemasangan PVD Area Reklamasi m 235400 3,094.50 728,445,300.00
5 Pekerjaan Pengadaan Material Pasir (Preloading) m³ 90000 88,479.25 7,963,132,500.00
Pekerjaan Timbunan Preloading (elevasi +3.5 m s/d +10.5
6 m³ 90000 9,398.77 845,889,300.00
m LWS)
Pekerjaan Galian Ex- Preloading
1 Pembuangan Sisa Preloading m³ 9900 12,129.41 120,081,159.00
Instrumentasi Geoteknik
1 Settlement Plate titik 8 3,240,000.00 25,920,000.00
2 Inclinometer titik 4 28,539,375.00 114,157,500.00
3 Standpipe Piezometer titik 4 22,600,000.00 90,400,000.00
4 Monitoring bulan 12 103,125,000.00 1,237,500,000.00
CPTU TEST
1 Bamboo Paltform point 6 11,651,892.00 69,911,352.00
2 CPTU Test point 6 49,362,949.02 296,177,694.12
SUBTOTAL REKLAMASI 27,359,045,559.16
TOTAL COST 52,957,841,437.79

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU TAHAP 1 155


BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.8 Asumsi yang Digunakan


Analisis nilai pekerjaan dan durasi pekerjaan ini menggunakan beberapa
asumsi karena pekerjaan CY57 hingga saat ini belum dimulai dan juga tidak
dilakukan pengamatan langsung di lapangan. Baik kedua metode menggunakan
asumsi yaitu tidak ada perubahan-perubahan seperti penambahan pekerjaan di
tengah proyek yang menyebabkan nilai kotrak berubah. Dalam analisis ini hanya
meninjau kondisi pekerjaan berjalan sesuai metode pekerjaan dari awal.

Untuk metode deck on pile, diasumsikan kondisi lingkungan terutama tanah


dasar laut di CY57 dianggap sama dengan CY1A sehingga pekerjaan pemancangan
baik dari aspek produktivitas dan biaya satuan yang dikeluarkan serupa. Sangat
disarankan melakukan survei lingkungan terhadap CY57 kembali seperti soil
investigation untuk mengecek kondisi aktual dari tanah di CY57 terlebih di sisi
utara CY57 terdapat tanah reklamasi sehingga terdapat kemungkinan pergerseran
tanah yang cukup signifikan.

Asumsi yang digunakan dalam metode reklamasi yaitu pertama dari aspek
lingkungan dimana kondisi tanah di daerah CY57 serupa dengan reklamasi di sisi
utara CY57 yaitu CY1B. Kedua yaitu faktor produksi batu untuk menyokong
breakwater yang mengelilingi tanah reklamasi. Diasumsikan batu didatangkan dari
tempat yang sama seperti breakwater-breakwater di areal Proyek Pengembangan
Terminal Kalibaru Tahap 1.

Asumsi terakhir yaitu tidak digunakan faktor tak terduga (overhead) dalam
aspek biaya maupun waktu. Hal ini menyambung dengan asumsi pada paragraf
kedua Subbab ini. Dalam proyek konstruksi sudah menjadi fenomena biasa
mengenai perubahan nilai biaya dan waktu pada suatu proyek sehingga nilai
kontrak berubah dari kondisi awal. Selain itu juga tidak digunakan faktor biaya
(cost factor) seperti indeks kemahalan daerah atau IKK. Sehingga total biaya yang
dibutuhkan untuk pembangunan CY57 perlu ditinjau kembali.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 156


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

6.9 Analisis
Setelah menganalisis kedua metode konstruksi yang dapat
diimplementasikan ke pembangunan CY57, didapat hasil berupa nilai durasi
pekerjaan dan rancangan anggaran biaya total. Sebelum membandingkan hasil pada
kedua aspek tersebut, ditinjau terlebih dahulu kesiapan dan kelayakan awal dari
kedua metode. Untuk metode deck on pile, pekerjaan tiang pancang beserta upper
structure dilakukan hingga mencapai elevasi +4,5 m LWS. Kondisi ini juga dapat
dinyatakan bahwa lapangan sudah siap dioperasikan. Kemudian untuk metode
reklamasi, pekerjaan penumpukan tanah dilakukan hingga elevasi +3,5 m LWS
namun kondisi lapangan belum siap dipakai karena perlu pekerjaan pelapisan tanah
agar mencapai elevasi yang sama dengan CY1A dan kondisi tanah sudah padat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari peninjauan ini metode deck on pile lebih
layak untuk diimplementasikan.

Dalam aspek durasi pekerjaan dapat dilihat bahwa metode deck on pile
selesai dalam waktu yang lebih singkat yaitu 84 pekan dibandingkan dengan
metode reklamasi yang membutuhkan waktu 138 pekan. Waktu 138 pekan ini juga
dengan mengasumsikan bahwa tanah telah siap untuk dipakai karena metode
reklamasi juga membutuhkan waktu untuk pemadatan tanah setelah mengalami
konsolidasi atau penurunan tanah.

Pekerjaan deck on pile ini memakan waktu paling lama pada beberapa
pekerjaan seperti berikut:

1. Pekerjaan Handling dan Erection Beton Precast: 63 Pekan


2. Pekerjaan Fabrikasi Beton Precast: 46 Pekan
3. Pekerjaan tiang pancang CSP: 31 Pekan

Hal yang melatarbelakangi lamanya waktu penyelesaian ketiga pekerjaan


diatas karena wilayah CY57 yang cukup sempit karena diapit oleh wilayah CY1A
dan CY1B, sehingga peralatan yang dipakai terutama dalam pekerjaan
pemancangan dan pekerjaan beton precast hanya dapat menggunakan satu armada
baik itu barge, pile driver, dan crane.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 157


TAHAP 1
BAB 6 TUGAS KHUSUS

Pekerjaan reklamasi ini memakan waktu paling lama pada pekerjaan seperti
berikut:

1. Pekerjaan pemancagan sheet pile: 21 Pekan


2. Pemasangan PVD: 19 Pekan
3. Pekerjaan Urugan Reklamasi: 15 Pekan

Faktor yang mempengaruhi lamanya ketiga pekerjaan dengan durasi paling


lama dalam metode reklamasi sama dengan faktor yang ada pada metode deck on
pile yaitu sempitnya area konstruksi sehingga peralatan yang dapat dipakai untuk
melaksanakan pekerjaan terbatas jumlahnya. Pekerjaan pengurugan dilakukan oleh
alat yang berasal dari darat karena material pasir untuk kebutuhan urugan juga
berasal dari Kota Bojonegara. Begitu pula untuk pekerjaan pemancangan sheet pile
juga dikerjakan oleh alat di darat.

Dari segi nilai biaya, pekerjaan reklamasi memiliki nilai biaya yang lebih
ekonomis dibandingkan dengan metode deck on pile. Metode reklamasi memiliki
nilai biaya sebesar Rp.52,957,841,437.79. Sedangkan untuk metode deck on pile
memiliki nilai biaya sebesar Rp.152,508,771,241.22 sehingga ada perbedaan yang
sangat signifikan antar kedua metode yaitu sekitar Rp.99,550,929,803.43.

Berikut komparasi nilai durasi pekerjaan dan rancangan anggaran biaya total
setiap metode pekerjaan disajikan pada Tabel 6.68.

Tabel 6.68 Perbandingan Nilai Pekerjaan dan Durasi Metode Deck on Pile dengan
Metode Reklamasi

Metode Konstruksi Durasi Pekerjaan Biaya


Deck on Pile 84 Pekan Rp.152,508,771,241.22
Reklamasi 138 Pekan Rp.52,957,841,437.79

Komparasi ini dapat menjadi acuan dalam pembahasan perubahan nilai kontrak
untuk perjanjian konsesi. Namun perlu diperhatikan bahwa analisis komparasi ini
melibatkan beberapa asumsi sehingga perlu dikaji kembali terutama saat proyek
sudah berjalan nantinya.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 158


TAHAP 1
BAB 7 PENUTUP

BAB 7
PENUTUP
7.1 Ringkasan
Setelah melaksanakan kegiatan Kerja Praktik di PT. Pengembang
Pelabuhan Indonesia selama satu bulan yaitu dari tanggal 20 Juli 2020 – 19 Agustus
2020 maka dapat dirangkum rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dan hal yang
didapat adalah sebagai berikut:

1. Dilaksanakan kegiatan pembelajaran mengenai proses pengadaan sampai


pelaksanaan Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1, baik dari
pengamatan langsung di lapangan maupun dari dokumen proyek milik
perusahaan.
2. Didapatkan pengalaman mengenal dan melihat dunia kerja dalam
keprofesian teknik kelautan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proyek
konstruksi yaitu pemilik proyek hingga pelaksana manajemen proyek.
3. Diperoleh pelatihan kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
dan merumuskan solusi atas berbagai kondisi dan permasalahan yang ada di
dunia kerja.
4. Diperoleh pelatihan kemampuan menyampaikan pendapat dan ide kepada
orang lain terutama rekan kerja dalam bentuk presentasi dan komunikasi
efektif.
5. PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia selaku anak perusahaan PT.
Pelabuhan Indonesia II ditugaskan untuk menjalankan peran manajemen
proyek di Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 serta beberapa
kegiatan lainnya seperti pemberi saran terkait aspek teknis proyek, pengurus
perizinan, pengendalian kualitas proyek, dan lain sebagainya.
6. Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 ditujukan untuk
menambah kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan dengan
arus tersibuk di Indonesia.
7. Dilakukan beberapa pekerjaan pembangunan pada Proyek Pengembangan
Terminal Kalibaru Tahap 1 diantaranya yaitu pekerjaan lapangan peti kemas

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 159


TAHAP 1
BAB 7 PENUTUP

(container yard), pekerjaan dermaga, pekerjaan breakwater, pekerjaan


pengerukan, pekerjaan reklamasi dan pekerjaan pembangunan infrastruktur
pendukung seperti pekerjaan jalan akses, pekerjaan mekanikal elektrikal,
dan SCADA.
8. Proyek pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 dilaksanakan dengan
melibatkan kontrak proyek berjenis lumpsum dimana telah dilakukan
perubahan nilai kontrak sebanyak enam kali.
9. Digunakan beberapa metode konstruksi pada Proyek Pengembangan
Terminal Kalibaru Tahap 1. Untuk pekerjaan jalan akses, lapangan peti
kemas 1A, dan dermaga 1A dan 1B digunakan metode Deck on Pile yaitu
dengan memancang banyak tiang beton lalu dibangun struktur atas berupa
beton Precast dan beton insitu. Sedangkan untuk pekerjaan lapangan peti
kemas 1B, lapangan terminal produk, dan area disposal digunakan metode
reklamasi dimana tanah reklamasi berasal dari tanah hasil kerokan alur
pelayaran dan dilengkapi breakwater di sekeliling tanah reklamasi.

7.2 Simpulan
Berdasarkan pembahasan selama pelaksanaan Kerja Praktik, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama antara PT. Pengembang


Pelabuhan Indonesia dengan NPCT1 selaku operator Terminal Peti Kemas
Kalibaru, dimana terdapat perjanjian mengenai luas container yard sebagai
wilayah operasi dari NPCT1, terjadi ketidaksesuaian antara luas daerah
rencana dengan luas daerah realisasinya. Daerah yang seharusnya menjadi
wilayah operasi NPCT1 namun difungsikan sebagai jalan akses umum.
2. Dampak dari ketidaksesuaian dalam perjanjian kerjasama tersebut yaitu
dilakukan perubahan rencana proyek dengan adanya usulan penambahan
areal container yard sepanjang 57 meter di sisi utara Terminal Peti Kemas
Kalibaru yang disebut CY57 dengan metode pekerjaan Deck on Pile.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 160


TAHAP 1
BAB 7 PENUTUP

3. Perubahan rencana proyek menyebabkan nilai kontrak dan durasi pekerjaan


pada Proyek Pengembangan Terminal Kalibaru Tahap 1 berubah.
Perubahan rencana proyek mencakup metode konstruksi dimana metode
yang baru yaitu Deck on Pile memiliki harga lebih tinggi yaitu sebesar
Rp.99,550,929,803.43 dengan metode sebelumnya yaitu metode reklamasi.
Pada durasi pekerjaan terdapat perbedaan dimana metode Deck on Pile
memiliki durasi penyelesaian 54 pekan lebih singkat dari metode reklamasi.
Perbandingan ini dapat disimak pada Tabel 6.68.
4. Perbedaan nilai kontrak pada proyek konstruksi ini dapat menjadi modal
untuk peninjauan perjanjian konsesi antara otoritas pelabuhan dengan PT.
Pelabuhan Indonesia II karena nilai proyek dan durasi masuk ke dalam
perhitungan pembagian hasil pengusahaan pelabuhan (konsesi).

7.3 Saran
Dalam pelaksanaan Kerja Praktik, terdapat beberapa kekurangan dan
kendala. Maka dari itu agar pelaksanaan kerja praktik kedepannya lebih maksimal,
terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk mahasiswa yang akan menjalani kerja praktik kedepannya,


disarankan untuk menggali informasi sebanyak mungkin mengenai calon
tempat dilaksanakannya kerja praktik sehingga mahasiswa sudah memiliki
arahan pembelajaran yang akan didalami selama kerja praktik.
2. Untuk mahasiswa yang akan menjalankan kerja praktik di perusahaan yang
berperan sebagai owner atau manajemen proyek, sangat disarankan untuk
mengatur penempatan waktu pelaksanaan kerja praktik sebaik mungkin.
Hal ini ditujukan untuk mendapatkan waktu pelaksanaan yang lebih panjang
sehingga proses pembelajaran lebih optimal. Selain itu juga perlu
diperhatikan bahwa waktu pelaksanaan kerja praktik tidak boleh beririsan
dengan waktu perkuliahan kecuali terdapat kondidi yang mendesak.
3. Untuk memudahkan dalam mengumpulkan data yang diperlukan,
mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 161


TAHAP 1
BAB 7 PENUTUP

civitas perusahaan. Jangan sungkan untuk bertanya jika ada sesuatu yang
tidak dipahami.
4. Untuk perusahaan kedepannya, disarankan untuk menyusun kurikulum atau
dokumen mengenai standar atau target capaian yang harus dicapai oleh
peserta magang. Dalam dokumen tersebut terdapat susunan kegiatan yang
akan dilakukan peserta magang. Hal ini agar lebih mengoptimalkan
kegiatan kerja praktik.
5. Untuk bisnis perusahaan kedepannya, disarankan dibentuknya suatu tim
riset dan pengembangan terkait manajemen proyek sebagai salah satu bisnis
inti yang dijalankan di perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas
pelayanan perusahaan kepada mitra di bidang manajemen proyek.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 162


TAHAP 1
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, W. I. (2004). Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi.


Yogyakarta: Penerbit Andi

Hakim, F. (2019, December 28). Metode Pelaksanaan Dermaga. Retrieved


November 21, 2020, from https://civillenial.blogspot.com/2019/12/metode-
pelaksanaan-dermaga.html

Ir. Irika Widiasanti, M.T. (2013). Manajemen Konstruksi. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA.

Mhand, M. A. (2018). Process Mining for Port Container Terminals: The State of
The Art and Issues.

Muhamad, A. (n.d.). REALISASI PROYEK PELABUHAN KALIBARU SUDAH


MENGALAMI KEMAJUAN. Retrieved November 21, 2020, from
http://dephub.go.id/post/read/realisasi-proyek-pelabuhan-kalibaru-sudah-
mengalami-kemajuan-12198

Pilcher, R. (1992). Principles of Construction Management, 3rd ed. McGraw-Hill.

Soeharto, I. (1999). Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

Triatmodjo, B. (2010). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.

U.S. Army Corps of Engineers. (1984). Shore Protection Manual Volume I.


Washington: U.S. Government.

PROYEK PENGEMBANGAN TERMINAL KALIBARU 163


TAHAP 1

Anda mungkin juga menyukai