1092-Article Text-7958-1-10-20221102
1092-Article Text-7958-1-10-20221102
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 4879
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 11, November 2022 (4879-4884)
tan Eromoko sebanyak 766 orang peringkat pembelajaran dalam konteks peningkatan mutu
ketiga adalah Kecamatan Pracimantoro dengan perolehan hasil belajar perlu diupayakan secara
545 orang (www.sorot wonogiri.com). Selama ini terus-menerus dan bersifat komprehensif karena
berbagai usaha telah diusahan oleh pemerintah proses pembelajaran merupakan faktor deter-
untuk mengurangi jumlah buta aksara melalui minan terhadap mutu hasil belajar. Metode
berbagai kerja sama antar lembaga. Namun pembelajaran inovatif dapat berupa diskusi
demikian pengurangan tersebut masih belum kelompok, pemecahan masalah, bersumber pada
optimal. hal tersebut perlu diperhatikan bahwa pengalaman dan kehidupan. Oleh karena itu
tidak hanya pendidik dan peserta didik atau kegiatan pengembagan metode pembelajaran
warga belajar yang menjadi faktor ketidak- inovasi bagi tutor keaksaraan dirasa sangat
berhasian dalam pembelajaran keaksaraan akan penting untuk dilakukan dalam mendukung
tetapi faktor lain yaitu faktor metode pembelaja- program penuntasan buta aksara di kabupaten
ran yang digunakan. Metode pembelajaran Wonogiri.
merupakan komponen penting dalam pem-
belajaran karena berfungsi sebagai pengantar II. METODE PENELITIAN
interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Permasalahan yang terdapat di kabupaten
Metode pembelajaran dapat dijelaskan lebih rinci Wonogiri terkait kemampuan tutor dalam pem-
adalah cara atau situasi yang digunakan atau belajaran keaksaraan adalah tutor masih meme-
dirancang oleh pendidik untuk peserta didik rlukan banyak pembinaan dan juga pelatihan
dalam proses pembelajaran sehingga materi yang terkait metode pembelajaran. Hal ini dianggap
disampaikan dapat diterima dengan mudah. penting karena program pemberantasan buta
Dalam hal ini, pendidik harus memiliki kreativ- aksara masih terus digalakkan. Pengembangan
itas dalam pengembangan metode pembelajaran. metode pembelajaran inovasi dianggap mampu
Pendidik dalam proses pembelajaran keaksaraan untuk memecahkan permasalahan yang ada
disebut sebagai tutor. dalam pembelajaran keaksaraan yang difokuskan
Selama ini kegiatan pembelajaran keaksaraan pada tutor. Adapaun langkah dalam pemecahan
yang dirancang oleh tutor masih berpedoman masalah adalah:
pada metode konvensional seperti sistem perse- 1. Penentuan Kebutuhan
kolahan. Hal tersebut dikarenakan tutor dalam Hal ini merupakan titik awal untuk
pendidikan keaksaraan umumnya berasal dari melaksanakan suatu program pelatihan.
bagian masyarakat tersebut, sehingga pengala- Kegiatan penentuan kebutuhan dilakukan
man akan pengembangan metode pembelajaran melalui observasi dan wawancra dengan tutor
masih minim. Selain itu tutor keaksaraan hanya Wonogiri di mana masih banyak ditemukan
berpedoman pada buku panduan yang menjadi tutor masih memiliki kemampuan yang
pegangan dalam menyampaikan materi. Padahal minimal dalam penggunaaan metode pem-
perlu diketahui bahwa sasaran dari kelompok belajaran.
keaksaraan adalah orang dewasa yang sudah 2. Penetapan Materi Pelatihan
memiliki banyak pengalaman dalam kehidupan- Dalam penetapan materi pelatihan di-
nya, sehingga perlu adanya metode-metode sesuaikan dengan kebutuhan sasaran yaitu
inovasi yang dapat memotivasi warga belajar pelatihan tentang pengembangan metode
untuk belajar keaksaraan. Pentingnya pengem- inovatif. Hal ini dianggap penting karena tutor
bangan pada metode inovasi pembelajaran memiliki kemampuan yang rendah dalam hal
dikarenakan tiga alasan. Alasan yang pertama penggunaan metode pembelajaran.
yaitu metode pembelajaran merupakan variabel 3. Pelaksanaan Program
manipulatif yang berarti tutor memiliki ke- Pelaksanaan program pelatihan dilaksana-kan
bebasan untuk memilih dan menggunakan berdasarkan kesepakatan bersama antara
metode pembelajaran sesuai dengan karakte- pengabdi dengan kelompok sasaran.
risitik warga belajar. Alasan kedua yaitu metode 4. Evaluasi Pelaksanaan Program
pembelajaran memiliki fungsi sebagai instrumen Evaluasi pelaksanaan program dilakukan
yang membantu warga belajar dalam mem- secara langsung setelah kegiatan pelatihan
peroleh pengalaman warga belajar. Tingkat selesai melalui wawancara langsung. Hasil
kesulitan materi dapat diatasi apabilan tutor evaluasi dapat disimpulkan bahwa warga
mampu mengembangkan pembelajaran dengan ssasaran memiliki pengetahuan baru terkait
metode yang menarik bagi warga belajar. Alasan metode pembelajaran serta cara membangun
yang terakhir yaitu pengembangan metode motivasi dalam belajar.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 4880
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 11, November 2022 (4879-4884)
Khalayak sasaran dari pelatihan pembelajaran dimulai dengan penekanan pada penti-
inovatif adalah tutor di kabupaten Wonogiri. ngnya metode pembelajaran inovatif
Jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang dikarenakan perubahan yang meliputi
tutor. perubahan paradigma, perubahan kom-
Kegiatan pelatihan yang dilakukan mengguna- petensi, perubahan kurikulum, dan
kan metode pembelajaran berorientasi pengala- perubahan perilaku pembelajaran. Di-
man dan/atau masalah, serta menekankan jelaskan pula tentang proses pembelaja-
kepada pembelajaran orang dewasa. Adapun ran bahwa pembelajaran itu berbeda
metode kegiatan yang dilakukan mencakup: dengan belajar mengajar. Jika dalam
1. Metode Ceramah digunakan pada saat sesi belajar mengajar hanya sebagai proses
penyampaian materi, dimana narasumber pemberian pengetahuan dari tutor
memberikan materi kepada peserta pelatihan kepada peserta didik, sedangkan pem-
sebelum dilaksanakannya praktek. belajaran adalah kegiatan interaksi
2. Metode Tanya jawab digunakan untuk me- antara tutor dan peserta didik sehingga
refleksi materi yang telah disampaikan oleh terjadi kebermaknaan dalam diri peserta
narasumber. didik. Pemateri juga menyampaikan
bahwa dalam pembelajaran harus me-
III. HASIL DAN PEMBAHASAN nimbulkan kesan bagi peserta didik,
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan sehingga peserta didik merasa nyaman
Kegiatan pelatihan metode pembelajaran dan termotivasi untuk selalu belajar.
inovatif bagi tutor telah memberikan manfaat
bagi kelompok sasaran berupa pengetahuan
metode pembelajaran inovatif. Kegiatan pe-
latihan ini dilakukan melalui berbagai
tahapan:
1. Melakukan Persiapan
Dalam tahap ini, tim pengabdi melakukan
persiapan terkait administrasi persuratan.
Kemudian dilanjutkan dengan koordinasi
awal antara tim pengabdi dengan pihak
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Wonogiri
dan perwakilan tutor Kabupaten Wonogiri.
Koordinasi awal menghasilkan kesepak-
atan terkait waktu dan tempat pelaksanaan Gambar 1. Kegiatan ceramah penyampaian
yaitu pada tanggal 25 2017 Oktober di aula materi
SKB Wonogiri. Selain metode ceramah pemateri juga
2. Melakukan Kegiatan Pelatihan menggunakan metode tanya jawab dalam
Kegiatan pelatihan metode pembelaj-aran hal pengalaman tutor dalam proses pem-
inovatif dilaksanakan pada tanggal 25 belajaran. Hal-hal yang menjadi tema
Oktober 2017 dengan melalui tahapan: diskusi yaitu:
a) Pembukaan 1) Lama menjadi tutor keaksaraan. Se-
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB bagian tutor ada yang menyebutkan
dan dibuka oleh kepala SKB Wonogiri. sudah lama sekali sebagian lagi
Kegiatan selanjutnya yaitu sambutan tergolong dalam tutor yang masih baru
dari ketua tim pengabdi yang karena baru satu tahun menjadi tutor.
menyampaikan terkait maksud dan 2) Proses pembelajaran keaksaraan. Be-
tujuan kegiatan pelatihan metode pem- berapa tutor menjelaskan cara mengajar
belajaran inovatif. dengan cara melibatkan keterampilan
b) Inti pelaksanaan sebagai perangsang warga belajar ke-
Dalam kegiatan dilaksanakan oleh tim aksaraan untuk terus belajar. Sebagian
pengabdi dengan memberikan materi lagi menyebutkan hanya menggunakan
dengan tema Student Center Learning. metode teks book.
Metode kegiatan yang digunakan yaitu 3) Bagaimana pembelajaran yang ber-
ceramah dan tanya jawab. Materi yang kualitas. Sebagian tutor menjawab
disampaikan dengan metode ceramah bahwa pembelajaran yang berkualitas
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 4881
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 11, November 2022 (4879-4884)
adalah pembelajran itu bermanfaat bagi banyak untuk dijadikan sumber pembelajaran.
warga belajar. Sebagian tutor tidak Dalam hal ini proses pem-belajaran harus
memberikan argumen dengan alasan berpusat pada warga belajar bukan kepada
tutor baru belum berpengalaman. tutor. Metode pembelajaran inovatif sering
diakronimkan PAKEM yaitu Pembelajaran
Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan.
Apabila tutor mampu meng-aplikasikan
metode ini maka warga belajar akan selalu
termotivasi untuk terus belajar. Dapat
dijelaskan bahwa pembelajaran yang
berkualitas yaitu pembelajaran yang menye-
nangkan, menantang, mendorong bereksplo-
rasi, memberikan pengalaman sukses, dan
memberikan kecakapan berpikir.
Masalah yang dihadapi tutor selain
Gambar 2. Kegiatan tanya jawab motivasi warga belajar adalah keterbatasan
Dari proses tanya jawab tersebut dalam mnggunakan alat/media untuk
menunjukkan bahwa peserta pelatihan menjelaskan materi. Perlu dipahami bahwa
sangat antusias dan termotivasi untuk warga belajar keaksaraan adalah orang
mengikuti kegiatan pelatihan. Para tutor dewasa, sehingga mereka tentunya sudah
tidak merasa malu untuk menyampaikan memiliki pengalaman dan pekerjaan masing-
pendapat tentang pengalaman yang mereka masing. Dalam hal ini alat/media
miliki selama melakukan pembelajaran pembelajaran dapat berasal dari kehidupan
meskipun yang mereka sampaikan belum mereka. Sebagai contoh apabila warga
sesuai dengan metode pembelajaran yang belajarnya adalah ibu rumah tangga, media
inovatif. yang digunakan bisa berasal dari peralatan
3. Penutup rumah tangga seperti panci, sutil, wajan dan
Kegiatan terakhir yaitu penutup, ke-giatan lain-lain. Selain itu media pem-belajaran dapat
penutupan dilakukan oleh ketua SKB diambilkan dari macam-macam bumbu dapur
Wonogiri dilanjutkan dengan foto bersama misalnya: jahe, kencur, garam, cabai, dan lain-
antara pengabdi, pihak SKB dan peserta lain. Hal ini dilakukan karena warga belajar
pelatihan. sudah akrab dengan alat-alat dan bahan-
bahan tersebut. Untuk mem-berikan pengala-
2. Pembahasan man yang berarti maka alat-alat dan bahan-
Kegiatan pelatihan metode pembelajaran bahan tersebut dibawa sendiri oleh warga
inovatif memberikan manfaat yang berarti belajar dengan pembagian tugas setiap warga
bagi tutor keaksaraan. Hal ini dikarenakan belajar. Penjelasan-penjelasan yang sudah
kegiatan pembelajaran yang selama ini disampaikan pemateri telah mem-berikan
dilakukan oleh tutor belum menggunakan banyak pengetahuan untuk merubah metode
metode pembelajaran inovatif secara maksi- pembelajaran yang sebelumnya kurang
mal. Selain itu kegiatan ini mampu menjawab menyenangkan. Dalam proses pelati-han
permasalahan yang selama ini dihadapi oleh terhadap tutor perlu diperhatikan hal-hal
tutor dalam pelaksanaan pembelajaran. sebagai berikut agar materi yang disampaikan
Permasalahan yang sering dialami yaitu dapat diterima secara maksimal:
tingkat motivasi warga belajar keaksaraan a) Pengalaman peserta pelatihan
yang rendah yang dibuktikan dengan Peserta pelatihan adalah tutor ke-
kehadiran warga belajar yang semakin aksaraan di kabupaten Wonogiri yang
menurun dari 10 warga belajar menjadi 3 merupakan orang dewasa dan sudah
warga belajar. Permasalahan ter-sebut telah memiliki pengalaman yang cukup banyak
diberikan solusi oleh pemateri yaitu seorang dalam proses pembelajaran. meskipun ada
tutor harus memiliki kesan yang baik sehingga beberapa tutor yang masih tergolong baru.
warga belajar terus merasa butuh untuk Namun demikian pengalaman belajar orang
belajar. Tutor tidak boleh merasa paling bisa dewasa merupakan sumber pengetahuan
dalam artian tidak menganggap bahwa warga sehingga dalam proses pelatihan perlu
belajar itu memiliki pengalaman yang cukup memperhatikan pengalaman mereka. Pe-
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 4882
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 11, November 2022 (4879-4884)
ngalaman yang mereka sampaikan yaitu bermanfaat dan merupakan materi baru
memberikan keterampilan kepada warga bagi mereka. peserta memahami tentang
belajar selain memberikan teori, akan metode PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif
tetapi warga belajar lebih senang dengan dan Menyenangkan) di mana selama ini
keterampilan dengan tidak mengikuti belum pernah mereka terapkan dalam
kegiatan teori. Melalui pelatihan metode kegiatan pembelajaran keaksaraan.
pembelajaran inovatif ini perserta
memahami bahwa keterampilan yang dibe- e) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
rikan disesuaikan teori yang disampaikan Faktor pendukung dalam kegiatan pe-
juga, sehingga ada fungsionalisme dalam latihan metode pembelajaran inovatif ini
kehidupan warga belajar dan warga belajar adalah motivasi peserta pelatihan yang
merasa ter-motivasi untuk belajar. mampu mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir. Selain itu sarana-prasarana
b) Sarana prasarana pelatihan yang mencukupi untuk berlangsungnya
Sarana prasarana merupakan unsur kegiatan pelatihan. Sedangkan untuk faktor
penting yang harus ada dalam kegiatan penghambat kegiatan pelatihan adalah
pelatihan seperti gedung, tempat duduk, terkendala waktu pelaksanaan PPM. Ke-
mikrofon, layar LCD, laptop dan modul. giatan PPM direncanakan pukul 09.00
Modul yang diberikan kepada peserta tetapi dimulai pukul 10.00. hal ini
pelatihan harus sesuai dengan apa yang dikarenakan perjalanan tim pengabdi
disampaikan oleh pemateri dan setiap mengalami hamba-tan.
peserta pelatihan harus mendapatkannya.
Mikrofon sebagai pengeras susara tidak IV. SIMPULAN DAN SARAN
hanya satu agar tidak menganggu dalam A. Simpulan
proses tanya jawab dan diskusi. Kegiatan pelatihan metode pembelajaran
inovatif telah berjalan dengan lancar sesuai
c) Motivasi peserta pelatihan
waktu yang dijadwalkan. Manfaat yang
Motivasi merupakan hal yang penting
diterima oleh peserta pelatihan adalah
yang harus hadir dalam diri peserta
peserta memiliki pengetahuan baru terkait
pelatihan. Kegiatan pelatihan yang bersifat
metode pembelajaran inovatif (PAKEM).
ceramah hanya akan memberikan kesan
Peserta pelatihan juga memahami tentang
membosankan bagi peserta pelatihan. Oleh
media pembelajaran yang murah.
karena itu perlu adanya pemutaran video
atau ice breaking untuk menumbuhkan B. Saran
suasana belajar. diharapkan setelah ke- Beberapa saran terkait dengan penyeleng-
giatan pelatihan berakhir peserta memiliki garaan PPM adalah:
motivasi yang tinggi untuk menerapkan 1. Perlu dukungan antar tutor agar memiliki
hasil belajar. Kegiatan pelatihan metode semangat yang tinggi dalam mengaplikasi-
pembelajaran inovatif telah memberikan kan pengetahuan yang telah diterima.
manfaat yaitu peserta memahami metode 2. Lembaga pendidikan perlu senantiasa
pembelajaran yang inovatif (PAKEM). melakukan pendampingan, pemantauan
Perserta pelatihan juga memahami cara dan penguatan kelompok sasaran secara
mengkondisikan warga belajar dengan berkala.
tingkat kehadiran rendah. Peserta pelati-
han memahami penggunaan media DAFTAR RUJUKAN
pembelajaran yang murah. Rencana aksi Ahmad Rosyidi. 2016. Ecotourism Pariwisata
yang akan mereka lakukan adalah menera- Berwawasan Lingkungan. Diakses
pkan pengetahuan dari pelatihan yang dalam:https://studipariwisata.com/analisi
sudah terima dalam kegiatan pembelajaran s/ecotourism-pariwisata-berwawasan
ke-aksaraan. lingkungan/
d) Melakukan Evaluasi Deborah, E. 1998. Capacity Building An Approach
Evaluasi dalam kegiatan pelatihan To People-Centered Development. UK:
metode pembelajaran inovatif ini dilakukan Oxfam
ketika proses penyajian materi selesai yaitu
melalui tanya jawab. Peserta pelatihan Gandara, R. 2008. Capacity Building Dosen pada
menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat Jurusan di Perguruan Tinggi Badan Hukum
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 4883
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 11, November 2022 (4879-4884)
Milik Negara. Skripsi Administrasi Mangkunegara, A.P. 2005. Manajemen Sumber
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT
Bandung: Tidak diterbitkan Remaja Rosdakarya
Kamil, M. 2021. Model Pendidikan dan Pelatihan. Prasetyo Hadi Atmoko. 2014. Strategi
Bandung: Alfabeta Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan
Kabupaten Sleman. Media Wisata, 12(2),
Keban, Y.T. 1999. Capacity Building sebagai pp: 146-154
Prakondisi dan Langkah Strategis bagi
Perwujudan Otonomi Daerah di Indonesia. Rahim, F. 2021. Buku Pedoman Pokdarwis.
Jurnal Kebijakan dan Administrasi Jakarta: Kementerian Pariwisata &
Pendidikan (JKAP). Yogyakarta: UGM Ekonomi Kreatif
Maharani, P. dkk. 2019. Buku Pedoman Desa Sastradipoera, K. 2006. Pengembangan dan
Wisata. Jakarta: Deputi Bidang Pelatihan: Suatu Pendekatan Manajemen
Pengembangan Industri dan Kelembagaan Sumber Daya Manusia. Bandung: Kappa-
Kementerian Pariwisata Sigma Bandung
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 4884