SKRIPSI
OLEH:
INDAH WAHYUNI
NIM. 210316113
BAB I
PENDAHULUAN
dan beradab dalam kehidupannya. Selain itu, pendidikan merupakan upaya sadar
dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar
yang memadai.3
Dari beberapa hasil survey dan fakta yang ada untuk menjamin kualitas
2
UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II
Dasar Fungsi dan Tujuan, Pasal 3.
3
Jasnawi, Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran,(Yogyakarta: Penerbit Ombak,
2013), 3.
4
Ahmad Wahyudi, “Analisis Revormasi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pemerataan
Kualitas Pendidikan di Indonesia”, Administrasi Publik, 9 (Desember, 2019), 196.
1
2
kualitas pendidikan adalah guru. Guru mempunyai peranan yang besar dan
dengan baik dan tepat akan memberikan kontribusi yang sangat dominan bagi
yang tidak baik akan menyebabkan potensi peserta didik sulit dikembangkan.
berbagai potensi siswa (fisik, non fisik, emosi, dan intelektual), interaksi siswa
dengan guru, siswa dengan siswa lainnya, serta lingkungan dengan konsep dan
fakta, interaksi dari berbagai faktor untuk melahirkan perubahan.5 Baik faktor
pembelajaran.
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini erat hubungannya antara guru
dan peserta didik saat proses pembelajaran. Ini berarti upaya untuk mencapai
tujuan pendidikan dalam pembelajaran tidak lepas dari peran guru dan siswa.
5
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar,(Jakarta: Prenadmedia
Group,2013), 85-86.
3
metode tertentu yang kurang tepat atau tidak cocok dengan isi dengan tujuan
metode demonstrasi justru menggunakan metode market place. Selain itu, sering
kita jumpai sejumlah guru mampu memilih metode yang tepat untuk materi
melaksanakan pembelajaran.7
pembelajaran berlangsung, maka sulit bagi siswa untuk mengingat dan mengerti
apa yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran. Bagi siswa yang
menyerap materi, namun bagi siswa yang daya serapnya rendah akan mengalami
siswa secara menyeluruh seorang guru harus memiliki metode mengajar yang
bervariasi.
6
Muhibin, Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung: Remaja
Rodakarya, 2003), 201.
7
Hamzah Uno dan Nurdin Muhammad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), 153.
4
Akan tetapi, realita yang ada di dunia pendidikan sekarang guru lebih
terjadi di MTs Al- Ishlah Bungkal mayoritas guru masih menggunakan metode
ceramah.8Sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat diserap oleh
sebagian siswa, terutama pada mata pelajaran fiqih. Hal ini dapat dilihat dari
mempunyai karakter dan ruang lingkup yang luas dibandingkan dengan mata
pelajaran yang lainnya, sebab dalam pelajaran fiqih memikul tanggung jawab
Selain itu ruang lingkup mata pelajaran fiqih sangat luas yang tidak hanya
dikembangkan di kelas. Cakupan materi yang luas dalam mata pelajaran fiqih
Metode yang relevan dengan mata pelajaran fiqih yang memiliki cakupan
materi luas dengan berbagai konsep terperinci terbagi dalam berbagai sub bab.
Dalam hal ini salah satu metode yang memberikan konsep secara perinci adalah
8
Hasil observasi dengan ibu Mariani, guru mata pelajaran fiqih kelas VII, Bungkal
Ponorogo.
9
Juhaya S. Praja, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2015), 18.
5
gagasan atau pikiran, mencatat apa yang harus dipelajari. Metode ini lebih
siswa semakin tertarik dan semangat dalam proses pembelajaran sehingga materi
dari sebuah konsep peta pikiran yang mudah dipahami oleh siswa. Mind
mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
mengambil informasi ke luar dari otak.10 Pada dasarnya, cara kerja mind
mapping melibatkan cara kerja dasar otak yang tersusun lebih bercabang-cabang
seperti pohon. Pola ini dapat mempermudah proses mengingat pada setiap apa
gambar pada mind mapping agar terlihat menarik. Hal ini bertujuan memberikan
Dalam hal ini peneliti mencoba menggunakan salah satu metode Mind
Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fiqih.
metode tersebut salah satunya yaitu karena rendahnya hasil belajar siswa pada
materi yang disampaikan yang berdampak pada hasil belajar siswa yang belum
10
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map,(Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), 4.
6
memenuhi KKM. Hal ini dapat diketahui setelah peneliti melakukan wawancara
dengan guru mata pelajaran fiqih kelas VII. Bahwasannya dari 16 siswa terdapat
7 siswa yang belum mecapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini
pembelajaran yang inovatif. Selain itu dari hasil observasi peneliti tertarik untuk
Disamping penggunaan metode belajar yang tepat, gaya belajar siswa juga
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dari hasil observasi
selama magang 2 heterogenitas gaya belajar di kelas VII A cenderung pada gaya
dalam suatu kelas. Penggunaan metode belajar yang sesuai dengan gaya belajar
siswa dalam kelas akan merubah hasil belajar yang didapatkan oleh siswa.11
siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VII MTs Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal, perlu
adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan cara visual dan
11
Hasil Observasi di kelas VII MTs Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal Tanggal 06 Oktober
2018 Pukul 10.10
12
Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,(Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2014), 23.
7
Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Vii Mts Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal Tahun
Pelajaran 2019-2020”
hasil belajar mata pelajaran fiqih yang akan diatasi dengan metode mind
mapping.
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah rendahnya hasil
belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas VII di MTs Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal.
Mapping dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Kelas
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas VII MTs Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
dalam pembelajaran.
2. Bagi Siswa
3. Bagi peneliti
F. Sistematika Pembahasan
maka penulis membagi lima bab, dan masing-masing bab dibagi lagi menjadi
pembahasan.
Bab Kedua, berisi telaah hasil penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan
singkat setting lokasi penelitian, variabel yang diamati, penjelasan data per
siklus, proses analisis data per siklus, dan hasil penelitian yang telah dilakukan
tentang penerapan metode mind mapping pada pembelajaran fiqih kelas VII A
Bab Kelima, Penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran serta kata
penutup.
1
0
BAB II
UIN Sunan Ampel tahun 2018 tentang Peningkatan Hasil Belajar Mata
Asy‟ari Sidoarjo. Fokus dan hasil penelitian ini pada pengaruh metode
disimpulkan bahwa pada siklus I aktivitas guru mendapat skor 81 dan siklus
II mendapat skor 90. Pada siklus I aktivitas siswa mendapatkan skor 79, pada
pada pra siklus mendapatkan skor rata-rata 66,75 dengan ketuntasan belajar
mencapai 33,33% (kategori kurang sekali), pada siklus I mendapat skor rata-
10
11
Infak dan Sedekah Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV MI
siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata 69,1 (cukup) dan skor prosentase
siklus II dengan nilai rata-rata 88,1 (baik) dan skor prosentase ketuntasan
Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan
Kabupaten Ponorogo. Fokus dan hasil penelitian ini yaitu proses keaktifan
dan hasil belajar. Metode ini mampu memberi pengaruh yang signifikan
pada keduanya dapat dilihat yakni prosentase keaktifan pada siklus I dengan
13
Miftakhul Ilmiyah, “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Quran Hadits Materi
Surat Al-„Alaq melalui Metode Pembelajaran Mind Mapping Pada Siswa Kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Al-Asy‟ari Sidoarjo (SKRIPSI: UIN Sunan Ampel, 2018), 86.
14
Muhammad Fathurridho, “Penigkatan Pemahaman Mata Pelajaran Fiqih Materi Infak dan
Sedekah Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV MI Darul Hikmah Mojosari
(SKRIPSI: UIN Sunan Ampel, 2019), 74.
12
kategori tinggi sebesar 22%, sedang 33%, rendah 45%, siklus II tinggi 61%,
sedang 39% , rendah 0. Hasil belajar siklus I untuk yang tuntas 45% dan
yang tidak tuntas 55%. Sikus II untuk yang tuntas 89% dan yang tidak tuntas
11%.15
B. Landasan Teoritik
dapat dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses yang teratur, suatu
15
Erlinda Tutut Riski Kuntari, “Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sumber
Daya Alam Kelas IV SDN 4 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo (SKRIPSI: IAIN
Ponorogo, 2018), 64.
16
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003), 22.
17
Suyono,Harianto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014).
18
Sobri Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009), 88.
13
dari segi kualitas tetapi juga kuantitas. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
bernama Tony Buzan pada awal tahun 1970-an. Tony Buzan beranggapan
satu cara untuk menjadikan belajar lebih efektif dan kreatif. Menurut
Tony Buzan, “Mind Mapping adalah cara mencatat kreatif, efektif, dan
19
Pribad, Benny, Model Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Dian Rakyat, 2009), 11.
14
sangat sederhana.”20
dari otak. Mind Mapping juga merupakan peta rute yang hebat bagi
sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat
seluruh otak dengan menggunakan cara visual dan prasarana grafis lainnya
untuk membentuk kesan. Karena pada umumnya otak sering kali dapat
dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat visual dan sensorik ini
dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang
dapat membangkitkan ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah. Ini
mengaktifkan kedua belahan otak. Cara ini menjadikan peserta didik lebih
lebih kreatif.
20
Tony Buzan,Buku Pintar Mind Mapp, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), 4.
15
sekalipun.
21
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif
di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD,2002), 170.
16
alternatif jawaban.
diskusi.
lalu mencatat materi yang berupa kata kunci yang penting dari materi
22
Hamzah B. Uno, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), 84.
17
hubungan cabang ke tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan
mengaitkan dua atau tiga atau empat hal sekaligus. Bila kita
mengingat.
5) Buatlah garis hubung yang elengkung, bukan lurus, karena garis lurus
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis, karena kata kunci tunggal
memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map. Setiap kata
1) Model ini terbilang cukup cepat dimengerti dan cepat juga dalam
menyelesaikan persoalan.
1) Tidak semua siswa yang terlibat, hanya siswa aktif yang terlibat.
23
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, 15-16.
24
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2014), 106.
19
2. Hasil Belajar
yang diperoleh dari hasil tes dari sejumlah materi pelajaran tertentu.25
25
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), 5.
20
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat dilihat
melibatkan fisik.
1) Faktor internal
a) Faktor psikologis
b) Faktor Fisiologis
keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
lain sebagainya.
2) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan
hari dengan suhu atau cuaca yang panas tentu berbeda dengan belajar
di pagi hari dengan suhu yang sejuk dan segar dengan ruang dan
b) Faktor instrumental
a. Pengertian Fiqih
oleh Allah dan Rasul-Nya.26 Menurut Nazar Bakri ilmu fiqih yaitu ilmu
b. Pembelajaran Fiqih
26
Zen Amirudin, Ushul Fiqih, (Yogyakarta: Teras, 2009), 11.
23
pemikiran (ijtihad).27
yang mendalam terhadap Islam secara utuh. Definisi ini berlaku pada masa
sahabat dan tabi‟in. Selanjutnya pada masa Muta‟akhirin (abad IV-XII H),
mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan ibadah shalat, puasa, zakat,
dan lain-lain.
27
H.A.Djazuli, Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2000),
1.
28
Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafii, (Jakarta: Almahira, 2010), 7.
29
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), 2.
24
(Habluminannas).
secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil aqli dan naqli.
Pembelajaran fiqih yang ada di madrasah saat ini tidak lepas dari
dengan Allah yang diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan antar
hukum islam, disiplin, dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam
untuk:
akhirat.
masyarakat.
Hasil Belajar
yang berdampak pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari 16
30
Umi Masruroh, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Fiqih Kelas VII di
MTsN Jabung Blitar, (Skripsi, UIN, Malang, 2015), 31-32.
26
siswa kelas VII A hanya 7 siswa yang mencapai batas Kriteria Ketuntasan
belajar.
bagi siswa, karena dengan metode ini peserta diik dituntut untuk
C. Kerangka Berfikir
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi
31
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 (http://htl.unhas.ac.id. (Diakses 12 Desember
2019).
27
merubah cara berfikir siswa supaya lebih kreatif dan dapat meningkatkan
pemahaman siswa sehingga mudah diingat. Tujuan metode mind mapping ini
Kondisi awal
berikut: Penerapan metode mind mapping dapat meningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal.
2
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Tindakan Kelas (PTK). Adapun yang diteliti adalah sebagai berikut : Hasil
belajar siswa/siswi dalam pembelajaran fiqih kelas VII A MTs Ma‟arif Al-Ishlah
1. Setting Penelitian
yang terjadi dan muncul dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran fiqih
pada kelas VII MTs Ma‟arif Al-Islah Bungkal tahun pelajaran 2020-2021.
2. Subyek Penelitian
berjumlah 16 anak.
29
30
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama untuk diamati adalah:
kelas VII.
D. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
32
Basuki, As‟adie, Desain Pembelajaran Berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas),
(Ponorogo: STAIN Press, 2009), 5.
31
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
mapping mata pelajaran fiqih materi shalat sunnah di kelas VII A MTs
Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal. Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
mengatasi suatu masalah, diperlukan lebih dari satu siklus. Dimana antara
pertama.
Kurt Lewin. Karena model Kurt Lewin menjadi acuan pokok adanya
berbagai model penelitian tindakan yang lain. Pada umumnya PTK ini
perbaikan masalah yang terjadi. Penelitian ini dalam satu siklus terdiri dari
empat langkah, yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan
Identifikasi Perencanaan
masalah Planning
Gambar 3.1
Refleksi
Reflecting Tindakan
acting Siklus
Observasi
observasing
Perencanaan
Siklus
Ulang
mata pelajaran fiqih kelas VII MT Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal dengan jadwal
Kegiatan Waktu
1.) Persiapan Oktober-Januari 2019
a. Pembuatan Judul 10 November 2019
b. Pembuatan Proposal 8 Desember 2019
2. Pelaksanaan
a. Perencanaan 01 Februari 2020
b. Pelaksanaan 20 Februari 2020
Siklus I
c. Pengamatan 20 Februari 2020
d. Refleksi 20 Februari 2020
a. Perencanaan 07 Februari 2020
b. Pelaksanaan 27 Februari 2020
Siklus II
c. Pengamatan 27 Februari 2020
d. Refleksi 27 Februari 2020
3. Penyusunan Laporan
a. Pengolahan data Maret 2020
b. Penyusunan Laporan April 2020
3
6
BAB IV
HASIL PENELITIAN
gedung yang strategis, menjadi salah satu daya dukung madrasah ini
selatan.
memadai.
37
37
Bungkal
a. Visi
Indikator :
untuk belajar.
b. Misi
berikut :
Islam.
38
indah.
Kependidikan)
Jenis Jabatan
No Nama
Kelamin
1. Mohamad Asomudin, S.Pd.I L Kepala Madrasah
Bimbingan konseling
24. Ria Fitri Cahyana, S.Pd P dan wali kelas VII D
VII 33 33 66
VIII 44 20 64
IX 40 25 65
kelas. Kelas VII terdapat 4 kelas, kelas VIII terdapat 3 kelas, dan kelas
Ishlah Bungkal
Banyak
No Bangunan Keadaan Ruangan
7. UKS Baik 1
8. Perpustakaan Baik 1
9. Masjid/Mushola Baik 1
Ruang bimbingan 1
14. Baik
konseling (BK)
15. Kamar Asrama Siswa Baik 1
Sarana yaitu segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat untuk
Bungkal
7. Komputer 4
8. Alat peraga IPA 150
9. Bola basket 1
10. Bola voli 4
11. Bola 4
12. Lapangan bulutangkis 1
13. Lapangan futsal 1
Bungkal
Jumlah
No Jenis Sarpras
Sarpras
1. Komputer 1
2. Laptop 2
3. Printer 2
4. TV 2
5. LCD Proyektor 3
6. Layar (screen) 3
7. Lemari arsip 3
8. Kotak obat (P3K) 1
9. Pengeras suara 3
10. Washtafel 7
11. Kendaraan Operasional
1
(motor)
43
dan refleksi (Reflection). Berikut konsep kegiatan pada siklus I dan II.
1. SIKLUS I
a. Perencanaan (Planning)
Salah Sunnah.
akan digunakan.
b. Tindakan (Acting)
1.) Pendahuluan
tersebut?”
peserta didik.
3.) Penutup
didik.
memberikan nilai.
Al-Ishlah Bungkal.
46
d. Refleksi (Reflection)
pembelajaran pada siklus II, hal ini bertujuan untuk mencapai hasil
dengan:
yang disampaikan.
3.) Guru memberikan apresiasi atau reward kepada siswa yang aktif
pembelajaran berakhir.
2. SIKLUS II
a. Perencanaan (Planning)
Salah Sunnah.
akan digunakan.
b. Tindakan (Action)
1.) Pendahuluan
bertanya.
lain.
tersebut?”
peserta didik.
peserta didik.
51
dipelajari.
3.) Penutup
didik.
memberikan nilai.
c. Pengamatan (Observasing)
HASIL
NO NAMA KETERANGAN
BELAJAR
1. Angelia yohana 82 Tuntas
Fauzi Ahmad
3. 88 Tuntas
Hanafi
Filzah Rabiatul
4. 82 Tuntas
Adabiyah
Muhammad Faktur
7. 88 Tuntas
R.A.
Muhammad Ikhsan
8. 88 Tuntas
W.N.
Muhammad Umar
10. 88 Tuntas
F.
Prawira Putra
11. 74 Tidak Tuntas
Perdana
Zakhrotul Nur
16. 74 Tidak Tuntas
Rofi‟ah
53
d. Refleksi (Reflection)
hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil
1. SIKLUS I
2. SIKLUS II
memuaskan.
55
hasil maksimal.
D. Pembasahan
hasil belajar siswa kelas VII A MTs Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal. Hal ini
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I hanya 44% dari tujuh
siswa yang mencapai kompetensi yang diinginkan sesuai KKM dari hasil
peningkatan sebesar 81% yaitu 13 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Dan
56
terdapat tiga siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
Siklus I Siklus II
Keterangan
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
7 siswa 44% 13 siswa 81% Tuntas
9 siswa 56% 3 siswa 19% Tidak Tuntas
pada siklus I dengan prosentase 44% dan mengalami kenaikan 81% atau
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih
pokok bahasan Shalat Sunnah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa
pada siklus I hanya 44% dari 7 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dari hasil belajarnya, sedangkan 56% dari 9 siswa belum
mengalami kenaikan yaitu sebesar 81% dari 16 siswa yang tuntas dan ada
tiga siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
siklus ini, peneliti memberhentikan penelitian di siklus II, hal ini karena
hasil yang diperoleh telah menunjukkan bahwa metode mind mapping pada
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas VII MTs
57
58
B. Saran
1. Bagi Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama,
2012.
Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Mapp, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012.
Hasil observasi dengan ibu Mariani, guru mata pelajaran fiqih kelas VII, Bungkal
Ponorogo.
Hasil Observasi di kelas VII MTs Ma‟arif Al-Ishlah Bungkal Tanggal 06 Oktober
2018 Pukul 10.10
Pribad, Benny, Model Desain Sistem Pembelajaran .Jakarta: Dian Rakyat, 2009.
Shoimin, Aris. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
Shoimin, Aris. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2014.
Uno, Hamzah. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.