Anda di halaman 1dari 23

PEMANFAATAN

TOGA 3
Apa yang akan
kita pelajari?
Konsep Dasar TOGA

Mengenal Tanaman Obat pada


TOGA

Budidaya dan Pengelolaan Pasca


panen

Membuat Ramuan Asman

Melakukan Pemanfaatan
TOGA dalam Asman

Pemanfaatan toga 3 2
Budidaya & Pengelolaan
Pasca panen
Lingkungan tempat tumbuh

• Ketinggian tempat

• Curah hujan

• Tingkat naungan

• Jenis & tingkat


kesuburan tanah

• Penataan TOGA

Pemanfaatan toga 3
3
Budidaya & Pengelolaan
Pasca panen
Teknik budidaya & pasca panen

• Penyiapan lahan

• Penyiapan benih

• Penanaman

• Pemupukan

• Pemeliharaan

• Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman

• Panen

Pemanfaatan toga 3 • Pasca panen 4


UNSUR2 EKOSISTEM
YANG SALING
MENDUKUNG :
Tanah
Air
Energy
Iklim
Etika
Makanan
Tempat tinggal

Pemanfaatan Toga 3 5
LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH

Di atas 1000 mdpl


: Purwoceng, adas
300 – 900 mdpl -suhu 25-30 C
: jahe
Dataran rendah kencur. Lidah
buaya

Pemanfaatan toga 3
6
CURAH HUJAN
TO Sebagian besar tumbuh liar, semak-semak, padang
rumput, pematang dan adaptasi terhadap kekurangan
air lebih besar.
Jahe , kencur, kumis kucing, tempuyung, katuk bisa
tumbuh di lahan tegalan dan tadah hujan

Oldeman – 1975 :

Bulan basah adalah suatu bulan yang Tanaman obat jahe dan temu-temuan lainnya memerlukan bulan basah 7-9
curah hujan rerata lebih besar dari bulan, dan dapat tumbuh baik di iklim yang mempunyai bulan basah diatas 9
pada 200 mm dan bulan kering bulan
adalah bulan yang curah hujannya
sama atau lebih kecil dari pada 100
mm . Tumbuhan herba seperti kumis kucing, tapak dara, tempuyung tumbuh baik
pada tipe iklim dengan bulan basah 7–9 hingga bulan basah hanya 5-6 bulan.
Untuk tanaman cabe jamu dan kemukus termasuk tanaman yang dapat
Pemanfaatan toga 3 tumbuh di daerah kering pada tipe iklim dengan bulan basah 4–6 bulan.
7
Rahardjo et al -2000
Tanaman umbi, dalam kondisi kekurangan air justru kandungan zat aktif
berkhasiat obatnya meningkat, walaupun terjadi penurunan produktivitas
herbanya, contohnya pada tanaman pegagan dan tempuyung . Sehingga utk
peningkatan mutu TO penanaman diarahkan ke tipe iklim dr bulan basah 5-6
bulan sd bulan basah 3-4 bulan.

TO dikembangkan pada tipe iklim basah dengan bulan basah antar

Pemanfaatan toga 3
8
TINGKAT NAUNGAN

Semua tanaman obat memerlukan sinar matahari untuk aktifitas fotosintesisinya, dan setiap tanaman
memiliki toleransi berbeda beda.
Jika jumlah sinar matahari berkurang, produktifitas menurun.
Banyak tanaman obat yang dapat tumbuh di bawah tegakan kayu atau tanaman keras, ini jenis perdu,
herba dan sbg gulma
Budidaya juga bisa dg tumpang sari. Contoh tempuyung dg tanaman yg lebih tinggi, tingkat naungan
sd 50%

Januwati dan Yusron 2002


Tanaman jahe gajah masih toleran mendapat naungan sd 25%, jahe emprit dan merah mampu
ternaungi 40%
Pegagan mampu ternaungi 55%, mutu akan menurun setelah mendapat naungan 75%
Pembentukan TOGA dapat memadukan antara satu jenis tanaman yang berbatang tinggi dengan
tanaman obat lainnya yang berbatang pendek atau menjalar. Sehingga terbentuklah TOGA yang
serasi dan berestetika.
Pemanfaatan toga 3
9
Kesuburan tanah penentu tingkat produktifitas
dan mutu tanaman.
Jahe, kencur, temu putih, dan temu-temuan
lainnya dan penghasil umbi dari famili Umbiliferae
(purwoceng) memerlukan tanah yang gembur
disamping subur. Budidaya tanaman obat pada
famili ini memerlukan bahan organik relatif tinggi.

Jambu biji, daun ungu, herba : kumis kucing,


tempuyung, sambiloto, kulit kayu : kina, biji : adas,
buah : mengkudu, beradaptasi relatif lebih luas,
dari kondisi tanah yang gembur hingga tanah yang
relatif agak berlempung, dapat tumbuh juga pada
jenis tanah yang kandungan liatnya relatif lebih
tinggi dibandingkan kandungan pasirnya.

TANAH menjadi media tumbuh yang sangat


penting karena sebagai penyedia unsur hara

Pemanfaatan toga 3 10
PENATAAN TOGA :
1) Fisik tanaman (tanaman yang tumbuh tinggi, sedang dan rendah);
2) Warna daun (hijau, ungu, kuning, merah);
3) Bentuk daun (besar, kecil, bulat dan panjang);
4) Khasiatnya (sebagai obat batuk, obat pilek, obat diare dan sebagainya);

Presentation title 11
Presentation title 12
Presentation title 13
Presentation title 14
Teknik budidaya dan pasca panen
a. Penyiapan lahan
Media tanam : pot, pekarangan, lahan
b. Penyiapan benih c. Penanaman
biji : saga, stek: kumis kucing, cabe jawa, sambung Perhatian
nyawa, keji beling, sirih, beluntas, rimpang : jahe, kunyit, 1. Benih yang telah siap tanam, dapat langsung di
kencur, lengkuas dan temu2an, cangkok : delima, tanam di lahan , lalu disiram
mengkudu, anakan, daun dewa, bidara upas. 2. Melakukan penanaman di awal musim hujan
3. Kegiatan menanam dilakukan sore hari
4. Media tanam disiram air supaya lembab
5. Kalau mau ditanam di pot, benih yg sudah tumbuh
tinggal dipindah
Biji di semai dulu dg poli bag : 6. Untuk penanaman di lahan pekarangan, keluarkan dari
1.polybag diisi tanah gembur dan kompos ; 1:1 polybag ke dalam lubang tanam yg telah disiapkan
2. Disiram sampai basah 7. Untuk rimpang. Benih posisi rebah dan tunas
3. Biji dibenamkan sedalam 1-3 cm, stek sedalam 5 cm menghadap ke atas
4.Letakkan di tempat teduh dan lembab, tidak terkena sinar 8. Memadatkan tanah di sekitar benih agar tanaman
matahari langsung kokoh
5. Disiram pagi-sore
6. Benih dipindah ke lahan 1-2 bulan
Pemanfaatan toga 3 15
PEMUPUKAN
- 1 bulan setelah ditanam, diulang setiap 2 bulan sekali
- Pupuk organic (pupuk kendang atau kompos yang bermutu)

PEMELIHARAAN
1. Penyulaman pada umur 1 bulan setelah tanam.
2. Penyiangan, membebaskan dari gulma sehinggga usia 3-6 bulan bebas gulma

PENYIRAMAN disesuaikan dengan


kebutuhan dan iklimnya

PENGGEMBURAN TANAH
PEMBUMBUNAN
PENGAIRAN

Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati, rusak atau tidak sehat dengan menggunakan bibit
baru.

Pembumbunan adalah : kegiatan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman.
Pemanfaatan toga 3 16
Pemanfaatan toga 3 17
Presentation title 1
Presentation 19
Pemanfaatan Toga 3 20
Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
1. Pemberantasan serangga hama dengan menggunakan larutan tembakau atau mimba, secara
mekanik mencabut tanaman kemudian membakar serta memungut dan membunuh hama yang
menyerang
2. Membersihkan rumput gulma, serta membuang rumput yg kering mati yg terkena penyakit agar
tidak menular ke yang sehat.

PANEN
Kegiatan pengambilan hasil dengan cara membongkat atau mencabut denganmenggunakan tangan, garpu atau
cangkul.
Zat berkhasiat optimal dipanen menjelang berbunga, sore hari, tidak hujan
Cara panen :
1. Buah : sudah masak ditandai perubahan warna dari hijau jadi kekuningan, kecoklatan atau kemerahan
2. Daun : tumbuh sempurna, tidak telalu muda atau tua, daun urutan ke 2 -3, yang menerima sinar matahari
langsung
3. Panen pucuk : daun diambil ujung cabang/ranting
4. Rimpang : batang sdh mengering
5. Kulit batang : tanaman cukup umur, di awal/permulaan musim kemarau
6. Biji : diambil dari buah tua/kering atau pecah
Pemanfaatan toga 3 21
PASCA PANEN
Melakukan tindakan setelah panen, dari mulai seleksi, pencucian, penirisan, perajangan, pengeringan,
pengemasan/penyimpanan dan pelabelan.
Tujuan : menghasilkan produk berkualitas dengan mempertahankan kandungan bahan aktif yang memenuhi standart
mutu secara konsisten.
Mencakup : pengolahan bahan hasil panen menjadi bahan baku obat atau pengolahan pasca panen primer.
Hail olahan :
bahan baku jamu
Simpilisia utk disimpan lebih lama

Tahapan pengolahan pasca panen :


1. Menyeleksi hasil panen dari campuran benda atau rumput lain
2. Mencuci menggunakan air bersih, membuang kotoran dan bagian yg rusak
3. Mentiriskan
4. Merajang rimpang dan buah, tebal irisan 2-5
5. Mengeringkan daun, pucuk, kulit batang dan biji di bawah sinar matahari sampai cukup kering, ditutup kain hitam
6. Setelah diiiris keringkan di bawah sinar matahari, tutup kain hitam
7. Pengemasan/penyimpanan simplisia yang sudah kering dapat disimpan di dalam botol plastic kedap udara atau
box plastic agar tidak lembab dan diberi label

Pemanfaatan toga 3 22
@herbalmedicineclass
Thank you

Anda mungkin juga menyukai