Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 4

“PENYITAAN”

DEVI PERMATASARI(02416081)
NUR ANNISAH (02416101)
Penyita
beslaag 
an

Sita

Penyitaan adalah serangkaian tindakan Penyidik Angkatan


Bersenjata Republik Indonesia untuk mengambil alih dan/atau
menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak
bergerak, berwujud atau tidak berwujud, untuk kepentingan
pembuktian dalam penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan
sidang pengadilan
Macam-macam
Penyitaan

Sita Revindikasi (Revindicatoir Sita Jaminan (Conversatoir


Beslag) Beslag)

Sita Harta Bersama (Marital


Sita Eksekusi (Executorial Beslag)
Beslag)
Sita Revindikasi (Revindicatoir Revindicatoir
Beslag) Beslag

Agar barang yang digugat itu jangan


penyitaan
sampai
Kekhususan dihilangkan selama
dalam Sita Revindikasi yaitu : proses untuk
hanya terbatas berlangsung
barang bergerak yang ada di mendapatkan
tangan orang lain (tergugat) hak kembali
barang itu berada di tangan orang lain tanpa
hak
Syarat atau alasan pokok sita revindikasi adalah adanya
permintaan sita diajukan oleh pemilik agar
obyek sengketa barang bergerak,
dikembalikanpemohon
terdapat kepadanya. pemilik barang, permohonan diajukan
kepada Ketua Pengadilan dan Barang dikuasai tergugat
tanpa hak.
Sita Jaminan (Conversatoir
Beslag)

Ciri-ciri Sita Jaminan :


Syarat-syarat utama :
Sita jaminan diletakkan atas harta yang disengketakan status
Harus ada sangka yang beralasan, bahwa tergugat
kepemilikannya atau
sebelum putusan dijatuhkan atau dilaksanakan akan
terhadap harta kekayaan tergugat dalam sengketa utang piutang
conversatoir atau
menggelapkan beslagmenghilangkan barang- Menyimpan
atau juga dalam sengekta dan tututan ganti rugi.
barangnya.
Obyek sita bisa barang bergerak atau tidak bergerak, bisa berwujud
Barang yang disita itu berupa kepunyaan yang
atau tidaksita,
berwujud.
terkena artinya bukan milik penggugat.
 Pembatasan sitadiajukan
Permohonan jaminan bisa hanya barang-barang tertentu atau
kepada Ketua Pengadilan
seluruh harta kekayaan tergugat.
yang memeriksa perkara tersebut.
Tujuan penyitaan untuk menjamin gugatan agar tidak hampa
Dapat dilakukan atau diletakkan baik tehadap
(illusoir).
barang bergerak atau yang tidak bergerak.
Untuk menyimpan hak-hak seorang untuk menjaga agar
penggugat tidak dirugikan oleh perbuatan tergugat.
Sita Harta Bersama
(Marital Beslag) apabila terjadi sengketa perceraian atau
pembagian harta bersama

Membekukan harta bersama suami istri


melalui penyitaan, agar tidak
berpindah kepada pihak ketiga selama proses
perkara perceraian atau pembagian harta
bersama berlangsung.
Sekiranya sudah
Sita Eksekusi (Executorial Beslag) diletakkan sita jaminan,
tidak diperlukan lagi Sita
Eksekusi karena sita
jaminan
menurut asasnya otomatis
Dua macam sita eksekusi :
beralih menjadi sita
1. Sita Eksekusi Langsung; yakni sita eksekusi
eksekusi pada saat
yang langsung diletakkan atas perkara
barang yang bersangkutan
bergerak dan barang tidak bergerak
mempunyaimilik
putusan yang
debitur atau pihak yang kalah. berkekuatan hukum tetap.
2. Sita Eksekusi yang Tidak Langsung; adalah
sita berhubungan
sita yang eksekusi yang berasal
dengan masalahdari sita jaminan
yang telah
pelaksanaan suatudinyatakan
putusan karenasah dantergugat
pihak berharga dan
tidak dalam rangka eksekusi
mau melaksanakan putusan otomatis
yang telah berubah
menjadi
berkekuatan sita tetap
hukum eksekusi.
tersebut secara sukarela
meskipun Pengadilan telah memperingatkan agar
putusan tersebut dilaksanakan
secara sukarela sebagaimana mestinya.
Tata Cara Penyitaan
1. Diluar hal tertangkap tangan
2. Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak
3. Dalam hal tertangkap tangan
4. Dalam hal penyitaan diluar daerah hukum
5. Penyitaan supaya dilakukan oleh paling sedikit 2 (dua)
orang petugas.
6. Menghubungi Kepala Desa/Ketua Lingkungan, diminta
untuk menjadi saksi dalam tindakan penyitaan itu.
7. Penyidik/Penyidik Pembantu dan atau Penyelidik atas
perintah Penyidik yang akan melakukan penyitaan
menunjukkan Tanda Pengenal dan Surat Perintah
Penyitaan kepada tersangka/keluarganya dari siapa
benda akan disita.
8. Membuat daftar benda-benda yang disita secara terperinci tentang
jumlah atau berat menurut jenis masing-masing.
9. apabila perlu benda yang akan disita dilakukan pemotretan terlebih
dahulu.
10.Benda-benda sitaan dibungkus atau diikat menurut jenisnya masing-
masing dan diberi label.
11.Tata cara pembungkusan benda sitaan
12.Untuk pembungkusan dan penyegelan benda sitaan/barang bukti ini
dibuatkan Berita Acaranya yang memuat uraian tentang
alat/pembungkusan dan penyegelannya.
13.Untuk benda sitaan yang tidak mungkin dibungkus.
14.Memberikan Surat Tanda Penerimaan kepada tersangka/ keluarganya/
jawatan/ lembaga/ orang lainnya yang menyerahkan benda-benda
yang dapat disita.
15.Berita Acara Penyitaan yang telah dibuat dan dibacakan terlebih dahulu
oleh Penyidik/Penyidik Pembantu dan atau Penyelidik yang melakukan
penyitaan atas perintah Penyidik, kemudian ditanda tangani olehnya
dan oleh tersangka / atau keluarganya / lembaga /orang lain dari siapa
benda itu disita serta diketahui Kepala Desa/Ketua Lingkungan.
16.Dalam hal tersangka/keluarganya/jawatan/badan/orang lainnya dari
siapa benda tersebut disita menolak untuk menandatangani Berita
Acara Penyitaan, dicatat didalam Berita Acara Penyitaan dan
disebutkan alasan penolakan tersebut.
17.Benda yang telah disita harus dicatat didalam Buku Register Barang
Bukti.
18.Barang Bukti harus disimpan
19.Penyerahan barang bukti kepada pejabat RUPBASAN dilaksanakan
dengan surat pengantar yang dilampiri daftar barang bukti yang
diserahkan dan dibuat Berita Acara Penyerahan Barang Bukti.
20.Penyimpanan barang bukti di kantor Kepolisian dilakukan oleh
petugas khusus yang ditunjuk untuk itu. Untuk setiap penyerahan
barang bukti dari penyidik/penyidik pembantu yang melakukan
pemeriksaan atau dari petugas yang memberikan Surat Tanda
Penerimaan.
21.Sebelum adanya RUPBASAN, pertanggung jawaban fisik atas
barang bukti ada pada petugas penyimpanan barang bukti,
sedangkan yang berwenang dalam pelaksanaan penyidikan perkara
yang bersangkutan.
22.Setelah ada RUPBASAN, pertanggung jawaban fisik ada
pada pejabat RUPBASAN , sedangkan tanggung jawab
Yuridis ada pada pejabat yang berwenang sesuai dengan
tingkat pemeriksaan dalam rangka proses peradilan
pidana
23.Dalam hal barang bukti akan dilelang, maka sebagian
kecil disisihkan untuk keperluan pembuktian didepan
sidang pengadilan, hasil lelang disimpan untuk pengganti
barang bukti proses lelang.
24.Dalam hal penyidik/penyidik pembantu mengembalikan
barang bukti
25.Dalam hal penyidikan tidak dapat dilanjutkan karena tidak
cukup bukti, atau penyidik sudah tidak membutuhkan lagi,
maka barang bukti yang disita harus dikembalikan kepada
pihak yang berhak, sepanjang pihak tersebut mempunyai
bukti-bukti yang memperkuat kepemilikannya.
Diluar hal tertangkap tangan
– Diperlukan Surat Izin/Surat Izin Khusus Penyitaan dari
Ketua Pengadilan Negeri.
– Diperlukan Surat Perintah Penyitaan.
– Dapat dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu
dan Penyelidik atas Perintah Penyidik.
– Penyitaan dilakukan terhadap benda-benda bergerak
ataupun benda tidak bergerak
Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak

a.Dapat dilakukan tanpa Surat Izin Ketua


Pengadilan Negeri.
b.Tidak diperlukan Surat Perintah Penyitaan.
c.Penyitaan terbatas hanya terhadap benda
bergerak saja.
d.Dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu dan
Penyelidik atas perintah Penyidik.
Dalam hal tertangkap tangan
– Tidak diperlukan Surat izin/Surat Izin Khusus Ketua Pengadilan
Negeri.
– Diperlukan Surat Perintah Penyitaan
– Penyitaan dapat dilakukan terhadap benda dan alat yang ternyata
diduga telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana atau
benda lain yang dapat dipakai sebagai barang bukti.
– Dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu, baik karena
mendapatkan sendiri maupun karena adanya penyerahan dari
Penyelidik atau orang lain.
– Dilakukan oleh Penyelidik, baik karena mendapatkan sendiri
maupun karena adanya penyerahan dari orang lain, untuk segera
diserahkan kepada penyidik/penyidik pembantu didaerah
hukumnya dengan disertai BA tentang tindakan yang dilakukannya.
Tata cara pembungkusan benda sitaan
1. Benda sitaan dibungkus dan diberi label
2. Pada label tersebut harus dicatat :
 Nomor registrasi barang bukti
 Jenis
 Jumlah dan atau beratnya
 Ciri maupun sifat khasnya.
 Tempat, hari dan tanggal penyitaan
 Nomor laporan Polisi.
 Identitas orang dimana benda itu disita
 Ditanda tangani oleh yang menyita.
3. Diberi lak dan stempel
4. Terhadap barang sitaan yang berbentuk cairan, bubuk dan mudah menguap
agar dibungkus sedemikian rupa sehingga dapat menghindari kemungkinan
hilang atau berkurangnya jumlah barang bukti yang telah disita.
Barang Bukti harus disimpan
1. Ditempat penyimpanan barang bukti pada kantor
kepolisian setempat.
2. Di RUPBASAN, apabila sudah ada RUPBASAN.
3. Ditempat penitipan barang pada Bank Pemerintah.
4. Ditempat semula ketika benda itu disita.
Dalam hal penyidik/penyidik pembantu
mengembalikan barang bukti
1. Kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak
memerlukan lagi (setelah dikonsultasikan lebih dahulu
dengan penuntut umum dan Ketua Pengadilan Negeri
yang berwenang).
2. Ada putusan pra Peradilan yang menetapkan bahwa ada
benda yang disita yang tidak termasuk alat pembuktian
dan harus dikembalikan kepada tersangka atau dari siapa
benda itu disita.
3. Penyidikan dihentikan, karena tidak cukup bukti, atau
bukan merupakan tindak pidana, atau demi hukum. Untuk
itu harus dibuat Berita Acara Pengembalian barang bukti.
Objek Sita Barang milik Penanggung Pajak
yang berada di tempat tinggal,
tempat usaha, tempat kedudukan,
atau di tempat lain, termasuk yang
penguasaannya
Yang dikecualikan dari penyitaan adalah Barang bergerakberada
milik di tangan
Penanggung Pajak yang berupa : pihak lain atau yang dijaminkan
sebagai pelunasan
1. Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yangutang tertentu
digunakan oleh
2. Penanggung Pajak dan keluarga yang menjadi
tanggungannya;
1.3.Barang
Persediaan
bergerak makanan dan tunai
(perhiasan, uang minuman untukberjangka,
dan deposito keperluan satu
tabungan,
Apabila
saldo nilai
bulan aset giro,
beserta
rekening, tidakperalatan
mencukupi
atau untuk
lainnyamelunasi
bentukmasak utang pajak
yangdipersamakan
yang berada , maka penyitaan
di dengan
rumah; itu) dapat
2.dilakukan
4.Barang terhadap
Perlengkapan asetPenanggung
tidak bergerak Penanggung Pajak lainnya
Pajak
(tanah, bangunan, yang
kapal) yaitu pengurus,
bersifat kepala
dinas yangperwakilan,
kepala cabang, penanggung
diperoleh dari negara; jawab, pemilik modal, baik di tempat kedudukan yang
bersangkutan,
5. Buku-buku tempat
yangtinggal mereka maupun
bertalian dengandijabatan
tempat lain
atau pekerjaan
Penanggung Pajak dan alat-alat yang dipergunakan untuk
pendidikan, kebudayaan dan keilmuan;
Penyitaan tambahan

1. Nilai barang yang disita nilainya tidak cukup untuk


melunasi utang biaya penagihan pajak.
2. hasil dari lelang barang yang telah disita tidak cukup
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak.
Pencabutan Sita
1. Penanggung Pajak telah melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak.
2. Ada putusan pengadilan atau ada putusan badan peradilan
pajak
3. Ada ketentuan lain yang diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan atau Keputusan Kepala Daerah.

Anda mungkin juga menyukai