DEVI PERMATASARI(02416081) NUR ANNISAH (02416101) Penyita beslaag an
Sita
Penyitaan adalah serangkaian tindakan Penyidik Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia untuk mengambil alih dan/atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud, untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan sidang pengadilan Macam-macam Penyitaan
Sita Revindikasi (Revindicatoir Sita Jaminan (Conversatoir
Beslag) Beslag)
Sita Harta Bersama (Marital
Sita Eksekusi (Executorial Beslag) Beslag) Sita Revindikasi (Revindicatoir Revindicatoir Beslag) Beslag
Agar barang yang digugat itu jangan
penyitaan sampai Kekhususan dihilangkan selama dalam Sita Revindikasi yaitu : proses untuk hanya terbatas berlangsung barang bergerak yang ada di mendapatkan tangan orang lain (tergugat) hak kembali barang itu berada di tangan orang lain tanpa hak Syarat atau alasan pokok sita revindikasi adalah adanya permintaan sita diajukan oleh pemilik agar obyek sengketa barang bergerak, dikembalikanpemohon terdapat kepadanya. pemilik barang, permohonan diajukan kepada Ketua Pengadilan dan Barang dikuasai tergugat tanpa hak. Sita Jaminan (Conversatoir Beslag)
Ciri-ciri Sita Jaminan :
Syarat-syarat utama : Sita jaminan diletakkan atas harta yang disengketakan status Harus ada sangka yang beralasan, bahwa tergugat kepemilikannya atau sebelum putusan dijatuhkan atau dilaksanakan akan terhadap harta kekayaan tergugat dalam sengketa utang piutang conversatoir atau menggelapkan beslagmenghilangkan barang- Menyimpan atau juga dalam sengekta dan tututan ganti rugi. barangnya. Obyek sita bisa barang bergerak atau tidak bergerak, bisa berwujud Barang yang disita itu berupa kepunyaan yang atau tidaksita, berwujud. terkena artinya bukan milik penggugat. Pembatasan sitadiajukan Permohonan jaminan bisa hanya barang-barang tertentu atau kepada Ketua Pengadilan seluruh harta kekayaan tergugat. yang memeriksa perkara tersebut. Tujuan penyitaan untuk menjamin gugatan agar tidak hampa Dapat dilakukan atau diletakkan baik tehadap (illusoir). barang bergerak atau yang tidak bergerak. Untuk menyimpan hak-hak seorang untuk menjaga agar penggugat tidak dirugikan oleh perbuatan tergugat. Sita Harta Bersama (Marital Beslag) apabila terjadi sengketa perceraian atau pembagian harta bersama
Membekukan harta bersama suami istri
melalui penyitaan, agar tidak berpindah kepada pihak ketiga selama proses perkara perceraian atau pembagian harta bersama berlangsung. Sekiranya sudah Sita Eksekusi (Executorial Beslag) diletakkan sita jaminan, tidak diperlukan lagi Sita Eksekusi karena sita jaminan menurut asasnya otomatis Dua macam sita eksekusi : beralih menjadi sita 1. Sita Eksekusi Langsung; yakni sita eksekusi eksekusi pada saat yang langsung diletakkan atas perkara barang yang bersangkutan bergerak dan barang tidak bergerak mempunyaimilik putusan yang debitur atau pihak yang kalah. berkekuatan hukum tetap. 2. Sita Eksekusi yang Tidak Langsung; adalah sita berhubungan sita yang eksekusi yang berasal dengan masalahdari sita jaminan yang telah pelaksanaan suatudinyatakan putusan karenasah dantergugat pihak berharga dan tidak dalam rangka eksekusi mau melaksanakan putusan otomatis yang telah berubah menjadi berkekuatan sita tetap hukum eksekusi. tersebut secara sukarela meskipun Pengadilan telah memperingatkan agar putusan tersebut dilaksanakan secara sukarela sebagaimana mestinya. Tata Cara Penyitaan 1. Diluar hal tertangkap tangan 2. Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak 3. Dalam hal tertangkap tangan 4. Dalam hal penyitaan diluar daerah hukum 5. Penyitaan supaya dilakukan oleh paling sedikit 2 (dua) orang petugas. 6. Menghubungi Kepala Desa/Ketua Lingkungan, diminta untuk menjadi saksi dalam tindakan penyitaan itu. 7. Penyidik/Penyidik Pembantu dan atau Penyelidik atas perintah Penyidik yang akan melakukan penyitaan menunjukkan Tanda Pengenal dan Surat Perintah Penyitaan kepada tersangka/keluarganya dari siapa benda akan disita. 8. Membuat daftar benda-benda yang disita secara terperinci tentang jumlah atau berat menurut jenis masing-masing. 9. apabila perlu benda yang akan disita dilakukan pemotretan terlebih dahulu. 10.Benda-benda sitaan dibungkus atau diikat menurut jenisnya masing- masing dan diberi label. 11.Tata cara pembungkusan benda sitaan 12.Untuk pembungkusan dan penyegelan benda sitaan/barang bukti ini dibuatkan Berita Acaranya yang memuat uraian tentang alat/pembungkusan dan penyegelannya. 13.Untuk benda sitaan yang tidak mungkin dibungkus. 14.Memberikan Surat Tanda Penerimaan kepada tersangka/ keluarganya/ jawatan/ lembaga/ orang lainnya yang menyerahkan benda-benda yang dapat disita. 15.Berita Acara Penyitaan yang telah dibuat dan dibacakan terlebih dahulu oleh Penyidik/Penyidik Pembantu dan atau Penyelidik yang melakukan penyitaan atas perintah Penyidik, kemudian ditanda tangani olehnya dan oleh tersangka / atau keluarganya / lembaga /orang lain dari siapa benda itu disita serta diketahui Kepala Desa/Ketua Lingkungan. 16.Dalam hal tersangka/keluarganya/jawatan/badan/orang lainnya dari siapa benda tersebut disita menolak untuk menandatangani Berita Acara Penyitaan, dicatat didalam Berita Acara Penyitaan dan disebutkan alasan penolakan tersebut. 17.Benda yang telah disita harus dicatat didalam Buku Register Barang Bukti. 18.Barang Bukti harus disimpan 19.Penyerahan barang bukti kepada pejabat RUPBASAN dilaksanakan dengan surat pengantar yang dilampiri daftar barang bukti yang diserahkan dan dibuat Berita Acara Penyerahan Barang Bukti. 20.Penyimpanan barang bukti di kantor Kepolisian dilakukan oleh petugas khusus yang ditunjuk untuk itu. Untuk setiap penyerahan barang bukti dari penyidik/penyidik pembantu yang melakukan pemeriksaan atau dari petugas yang memberikan Surat Tanda Penerimaan. 21.Sebelum adanya RUPBASAN, pertanggung jawaban fisik atas barang bukti ada pada petugas penyimpanan barang bukti, sedangkan yang berwenang dalam pelaksanaan penyidikan perkara yang bersangkutan. 22.Setelah ada RUPBASAN, pertanggung jawaban fisik ada pada pejabat RUPBASAN , sedangkan tanggung jawab Yuridis ada pada pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkat pemeriksaan dalam rangka proses peradilan pidana 23.Dalam hal barang bukti akan dilelang, maka sebagian kecil disisihkan untuk keperluan pembuktian didepan sidang pengadilan, hasil lelang disimpan untuk pengganti barang bukti proses lelang. 24.Dalam hal penyidik/penyidik pembantu mengembalikan barang bukti 25.Dalam hal penyidikan tidak dapat dilanjutkan karena tidak cukup bukti, atau penyidik sudah tidak membutuhkan lagi, maka barang bukti yang disita harus dikembalikan kepada pihak yang berhak, sepanjang pihak tersebut mempunyai bukti-bukti yang memperkuat kepemilikannya. Diluar hal tertangkap tangan – Diperlukan Surat Izin/Surat Izin Khusus Penyitaan dari Ketua Pengadilan Negeri. – Diperlukan Surat Perintah Penyitaan. – Dapat dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu dan Penyelidik atas Perintah Penyidik. – Penyitaan dilakukan terhadap benda-benda bergerak ataupun benda tidak bergerak Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak
a.Dapat dilakukan tanpa Surat Izin Ketua
Pengadilan Negeri. b.Tidak diperlukan Surat Perintah Penyitaan. c.Penyitaan terbatas hanya terhadap benda bergerak saja. d.Dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu dan Penyelidik atas perintah Penyidik. Dalam hal tertangkap tangan – Tidak diperlukan Surat izin/Surat Izin Khusus Ketua Pengadilan Negeri. – Diperlukan Surat Perintah Penyitaan – Penyitaan dapat dilakukan terhadap benda dan alat yang ternyata diduga telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana atau benda lain yang dapat dipakai sebagai barang bukti. – Dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu, baik karena mendapatkan sendiri maupun karena adanya penyerahan dari Penyelidik atau orang lain. – Dilakukan oleh Penyelidik, baik karena mendapatkan sendiri maupun karena adanya penyerahan dari orang lain, untuk segera diserahkan kepada penyidik/penyidik pembantu didaerah hukumnya dengan disertai BA tentang tindakan yang dilakukannya. Tata cara pembungkusan benda sitaan 1. Benda sitaan dibungkus dan diberi label 2. Pada label tersebut harus dicatat : Nomor registrasi barang bukti Jenis Jumlah dan atau beratnya Ciri maupun sifat khasnya. Tempat, hari dan tanggal penyitaan Nomor laporan Polisi. Identitas orang dimana benda itu disita Ditanda tangani oleh yang menyita. 3. Diberi lak dan stempel 4. Terhadap barang sitaan yang berbentuk cairan, bubuk dan mudah menguap agar dibungkus sedemikian rupa sehingga dapat menghindari kemungkinan hilang atau berkurangnya jumlah barang bukti yang telah disita. Barang Bukti harus disimpan 1. Ditempat penyimpanan barang bukti pada kantor kepolisian setempat. 2. Di RUPBASAN, apabila sudah ada RUPBASAN. 3. Ditempat penitipan barang pada Bank Pemerintah. 4. Ditempat semula ketika benda itu disita. Dalam hal penyidik/penyidik pembantu mengembalikan barang bukti 1. Kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi (setelah dikonsultasikan lebih dahulu dengan penuntut umum dan Ketua Pengadilan Negeri yang berwenang). 2. Ada putusan pra Peradilan yang menetapkan bahwa ada benda yang disita yang tidak termasuk alat pembuktian dan harus dikembalikan kepada tersangka atau dari siapa benda itu disita. 3. Penyidikan dihentikan, karena tidak cukup bukti, atau bukan merupakan tindak pidana, atau demi hukum. Untuk itu harus dibuat Berita Acara Pengembalian barang bukti. Objek Sita Barang milik Penanggung Pajak yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau di tempat lain, termasuk yang penguasaannya Yang dikecualikan dari penyitaan adalah Barang bergerakberada milik di tangan Penanggung Pajak yang berupa : pihak lain atau yang dijaminkan sebagai pelunasan 1. Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yangutang tertentu digunakan oleh 2. Penanggung Pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya; 1.3.Barang Persediaan bergerak makanan dan tunai (perhiasan, uang minuman untukberjangka, dan deposito keperluan satu tabungan, Apabila saldo nilai bulan aset giro, beserta rekening, tidakperalatan mencukupi atau untuk lainnyamelunasi bentukmasak utang pajak yangdipersamakan yang berada , maka penyitaan di dengan rumah; itu) dapat 2.dilakukan 4.Barang terhadap Perlengkapan asetPenanggung tidak bergerak Penanggung Pajak lainnya Pajak (tanah, bangunan, yang kapal) yaitu pengurus, bersifat kepala dinas yangperwakilan, kepala cabang, penanggung diperoleh dari negara; jawab, pemilik modal, baik di tempat kedudukan yang bersangkutan, 5. Buku-buku tempat yangtinggal mereka maupun bertalian dengandijabatan tempat lain atau pekerjaan Penanggung Pajak dan alat-alat yang dipergunakan untuk pendidikan, kebudayaan dan keilmuan; Penyitaan tambahan
1. Nilai barang yang disita nilainya tidak cukup untuk
melunasi utang biaya penagihan pajak. 2. hasil dari lelang barang yang telah disita tidak cukup melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak. Pencabutan Sita 1. Penanggung Pajak telah melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak. 2. Ada putusan pengadilan atau ada putusan badan peradilan pajak 3. Ada ketentuan lain yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan atau Keputusan Kepala Daerah.