Anda di halaman 1dari 21

P E N Y I TAA N

oleh
Beby Losina De Milenio Taeko
1702010449
B/V
Pengertian
Sita berasal bahasa Belanda beslag yang
artinya suatu tindakan hukum yang dilakukan
oleh hakim yang sifatnya eksepsional, atas
permohonan salah satu pihak yang
bersengketa, untuk mengamankan barang
sengketa dari kemungkinan pemindahtangan,
atau pembebanan dengan jaminan, perusakan
oleh pihak yang memegang atau pihak yang
menguasai barang sengketa supaya putusan
hakim dapat dilaksanakan.
Penyitaan pada hakikatnya
ialah tindakan persiapan untuk
menjamin dapat
dilaksanakannya putusan
hakim. Karena bersifat
menjamin, penyitaan sering
disebut sita jaminan
• Sita jaminan mengandung arti bahwa untuk
menjamin pelaksanaan suatu putusan di kemudian
hari, barang-barang milik tergugat baik yang
bergerak maupun tidak bergerak selama proses
berlangsung, terlebih dahulu disita atau dengan
perkataan lain bahwa barang-barang tersebut lalu
tidak dapat dialihkan, diperjualbelikan, atau
dengan jalan lain dipindahtangankan kepada
orang lain
• Bukan hanya baran-barang tergugat yang dapat
disita, tetapi juga terhadap barang-barang
bergerak milik penggugat sendiri yang ada pada
penguasaan tergugat dapar diletakan sita jaminan
Jenis-jenis sita jaminan
Dalam praktik peradilan dikenal macam-
macam sita jaminan, yaitu :
1. Sita revindikatoir (revindicatoir beslag)
2. Sita conservatoir (conservatoir beslag)
3. Sita marital (maritaal beslag)
4. Sita eksekutorial
Sita revindikatoir (revindicatoir beslag)

• Penyitaan terhadap barang bergerak milik


Penggugat yang dikuasai atau dipegang oleh
Tergugat untuk mendapatkan hak
kembali/minta kembali miliknya.
• Tujuan: agar barang yang digugat itu jangan
sampai dihilangkan selama proses persidangan
berlangsung.
• Sita revindicatoir hanya dapatt dilakukan
terhadap barang bergerak milik penggugat karena
barang bergerak lebih mudah dipindahkan dan
dibawa kesana kemari sampai akhirnya tidak tahu
lagi keberadaan barang bergerak itu
• Peromohonan Sita revindicatoir hanya dapa
diajukan oleh setiap pemilik barang bergerak
yang barangnya dikuasasi orang lain
• Peromohonan Sita revindicatoir dilakukan secara
tertulis maupun lisan kepada Ketua PN di tempat
orang yang memegang barang tersebut bertempat
tinggal.
Akibat hukum dari sita revindicatoir adalah
bahwa pemohon aau penyita barang tidak
menguasai barang yang disita, sebaliknya yang
terkena sita dilarang unuk mengasingkannya.
Apabila gugatan dikabulkan dalam
diktum/amar putusan, sita revindicatoir
dinyatakan sah dan berharga, kemudian
diperintahkan agar barang yang bersangkutan
diserahkan kepada penggugat. Adapun kalau
gugatan ditolak, sita itu dinyatakan dicabut.
Sita conservatoir (conservatoir beslag)

• Sita terhadap barang-barang milik tergugat yang


disengketakan status kepemilikannya atau
sengketa utang-piutang ganti rugi.
• Tujuan: unuk menjamin pelaksanaan putusan
pengadilan yang menghukum tergugat membayar
sejumlah uang kepada penggugat,yakni dengan
cara menjual barang milik tergugat yang disita itu
dan dari uang hasil penjualan barang itu
digunakan untuk membayar piutang penggugat.
Ciri-ciri Sita conservatoir menurut pasal 227
HIR/261 RBg :
1) Harus ada sangka yang beralasan bahwa tergugat
sebelum puusan dijatuhkan/dilaksanakan akan
menggelapkan/mengasingkan barang-barang
sengketa sehingga merugikan penggugat
2) Sita dilakukan atas barang milik tergugat yang
disengketakan dalam sengketa utang-
piutang/tuntan ganti rugi/barang yang
disengketakan status kepemilikannya
3) Objek barang Sita conservatoir dapat meliputi
barang bergerak/tidak bergerak. Permohonan
diajukan ke Ketua PN ybs.
4) Permohonan diajukan dengan surat tertulis.
• Sita conservatoir dilakukan dalm gugatan
secara bersama-sama dan permohonan
penyitaan itu dibuat dalam petitum, artinya
permohonan itu diajukan sebelum putusan
dijatuhkan.
• Sita conservatoir setiap saat dapat dicabut
apabila diadakan jaminan atau tanggungan
yang mencukupi dan juga apabila tidak ada
manfaatnya atau barang yang disita itu milik
orang lain yang tidak ada kaitannya sama
sekali dengan perkara
Sita marital (maritaal beslag)
• Sita yang diletakkan atas harta perkawinan
• Dapat dimohonkan oleh suami/istri dalam
sengketa perceraian, pembagian harta
perkawinan & pengamanan harta perkawinan
• Tujuan : sebagai jaminan untuk memperoleh
bagiannya sehubungan dengan perceraian agar
selama dalam proses persidangan/pada saat
pembagian harta bersama dilangsungkan,
barang tersebut tidak dihilangkan/diasingkan.
Fungsi Sita marital adalah sebagai berikut :
a. Untuk melindungi hak pemohon selama
proses perceraian digelar di persidangan.
b. Untuk mencegah/mengamankan harta
perkawinan, harta perkawinan idak
boleh dijual selama proses perceraian
berlangsung
c. Untuk menjamin harta pembagian harta
bersama perkawinan
• Objek Sita marital adalah terbatas pada
harta bersama saja yang diperoleh
suami/istri pada saat perkawinan
berlangsung.
• Pihak yang berkepentingan (suami/istri)
dapat mengajukan untuk menjual objek
sita yang sedang berada di bawah sita
marital dengan mengajukan permohonan
kepada pengadilan.
Sita eksekutorial

• Sita eksekusi adalah sita yang berhubungan


dengan masalah pelaksanaan suatu putusan karena
pihak tergugat tidak mau melaksanakan putusan
yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut
secara sukarela meskipun Pengadilan telah
memperingatkan agar putusan tersebut
dilaksanakan secara sukarela sebagaimana
mestinya. Sita eksekusi ini biasa dilakukan
terhadap putusan yang mengharuskan penggugat
membayar sejumlah uang, sedangkan tentang tata
cara dan syarat-syarat sita eksekusi ini diatur
dalam pasal 197 HIR.
Ada dua macam sita eksekusi :
• Sita Eksekusi Langsung; yakni sita eksekusi
yang langsung diletakkan atas barang bergerak
dan barang tidak bergerak milik debitur atau
pihak yang kalah.
• Sita Eksekusi yang Tidak Langsung; adalah
sita eksekusi yang berasal dari sita jaminan
yang telah dinyatakan sah dan berharga dan
dalam rangka eksekusi otomatis berubah
menjadi sita eksekusi.
Kewajiban juru sita & prosedur
pelaksanaan
1. Penyitaan dijalankan oleh Panitera Pengadilan
Negeri
2. Apabila Panitera berhalangan, ia diganti oleh
orang lain yang ditunjuk oleh Ketua PN, dalam
praktik dijalankan oleh panitera Luar Biasa
3. Cara penunjukannya cukup dilakuian dengan
penyebutan dalam perintah; hal ini berarti bahwa
sebelum penyitaan dilakukan harus terlebih
dahulu ada surat perintah dari Ketua PN
4. Tenang dilakukanya penyiaan harus dibuat
berita acara dan isi berita acara tersebut harus
diberiahukan kepada orang yang disita
barangnya, apabila ia hadir.
5. Panitera/penggantinya dalam melakukan
penyitaan harus disertai oleh 2 orang saksi, yg
mana pekerjaan & tempat tinggalnya
disebutkan dalam beria acara itu dan para
saksi ikut menandatangani berita acara
6. Saksi-saksi tersebut biasanya pegawai
Pengadilan, setidak-tidaknya harus sduah
dewasa & harus orang yang dpt dipercaya
7. Penyitaan boleh dilakukan atas barang-barang yg
bergerak yg juga berada di tangan orang lain,
akan teapi hewan & perkakas yang sungguh2
berguna bagi yg disita untuk menjalankan
pencaharian, tidak boleh disita;
8. Barang-barang yg tdk tetap yg disita itu
seluruhnya/sebagiannya harus dibiarkan berada
di tangan org yg disita/barang2 itu dibawa untuk
disimpan di tempat yg patut;
9. Dalam hal barang2 tsb tetap dibiarkan di tangan
org yg disita hal itu diberitahukan kpd Pamong
Desa supaya ikt mengawasi agar jgn sampai
barang2 tsbdipindahtangankan/dibawa lari oleh
org tsb
10.Banguna rumah org2 Indonesia yg tdk
melekat kpd tanah , tdk boleh dibawa ke tmpt
lain
11.Terhadap penyitaan brg tetap, maka berita
acaranya harus diumumkan, dicatat dalam
buku leter C di desa, dicatat dalam buku tanah
di Kantor Peranahan & salinan berita acara
dimuatdlm buku yg khusus disediakan untuk
maksud itu di Kantor Kepaniteraan PN dgn
menyebut jam,tanggal,hari,bulan & ahun
dilakukannya.
12.Pegawai yg melakukan penyitaan harus
memberi perintah kepada Kepala desa supaya
perihal adanya penyitaan barang yg tdk
bergerak itu diumumkan sehingga diketahui
oleh khalayak ramai
13.Sejak berita acara penyitaan diumumkan,
pihak yg disita barangnya tdk boleh lagi
memindahtangankan,
membebankan/menyewakan barang tetapnya
yg telah disita itu kpd org lain
14.Apabila hal tsb dilakukan, maka tindakan tsb
batal demi hukum

Anda mungkin juga menyukai