Anda di halaman 1dari 25

Tugas

Presentasi
Kelompok 1
Anggota Tim:
• MOCH.DAVANNA RISKI (22071010016)
• LAURINA TRIA SILVANIA (22071010063)
• VELIKA EMILIA CONTESA (22071010072)
• ENRICO AKBAR ZULKARNAEN (22071010303)
• RADYANANDA NAUFAN H. (22071010344)
PENGERTIAN
SITA JAMINAN
Sita jaminan adalah tindakan hukum yang dilakukan oleh pihak
berwenang, seperti pemerintah atau lembaga keuangan, untuk
mengambil atau menahan harta atau aset tertentu yang dimiliki oleh
seseorang atau badan hukum sebagai jaminan atau collateral atas
suatu kewajiban atau pinjaman yang belum dilunasi. Sita jaminan
biasanya dilakukan ketika pihak yang memiliki kewajiban gagal
memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
Contoh umum sita jaminan

Dalam konteks pinjaman bank. Ketika seseorang atau


perusahaan meminjam uang dari bank dan memberikan
aset sebagai jaminan, seperti rumah atau kendaraan,
bank memiliki hak untuk melakukan sita jaminan jika
peminjam gagal membayar kembali pinjamannya sesuai
dengan perjanjian. Dalam hal ini, bank dapat menjual aset
yang disita tersebut untuk mendapatkan dana yang cukup
untuk melunasi kewajiban pinjaman yang belum dibayar.
Lanjutan…
Sita jaminan juga dapat terjadi dalam konteks peraturan pajak.
Pemerintah dapat melakukan sita jaminan jika seseorang atau
perusahaan tidak membayar pajak yang seharusnya dibayarkan. Aset
yang disita dapat dijual atau dilelang untuk membayar pajak yang belum
dibayar.
Lanjutan…
Sita jaminan biasanya diatur oleh hukum dan peraturan yang berlaku di
suatu negara dan harus dilakukan dengan prosedur yang benar sesuai
dengan hukum yang berlaku. Tujuan utama dari sita jaminan adalah
untuk melindungi kepentingan kreditur atau pihak yang memiliki hak
atas jaminan agar mereka dapat mendapatkan pembayaran atas
kewajiban yang belum dilunasi.
MACAM-MACAM
SITA JAMINAN
SITA JAMINAN
REVINDIKATOIR
BESLAG
Revindicatoir beslag atau sita jaminan ditinjau dari segi yuridis,
dimaksudkan sita jaminan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Sita jaminan merupakan tindakan hukum yang diambil pengadilan
mendahului pemeriksaan pokok perkara atau mendahului putusan.
Sita jaminan ini dilakukan terhadap benda atau barang milik
penggugat yang dikuasai oleh oranglain. Sita jaminan sering juga
dilakukan pada saat proses pemeriksaan perkara sedang berjalan,
sebelum hakim menjatuhkan putusan. Tegasnya, sebelum pengadilan
menyatakan pihak tergugat bersalah berdasar putusan, tergugat
sudah dijatuhi hukuman berupa penyitaan harta sengketa, itulah
sebabnya tindakan penyitaan merupakan tindakan hukum yang
eksepsional.
Lanjutan…
Sita revindikasi (Revindicatoir beslag) termasuk
kelompok sita yang memiliki kekhususan tersendiri
dibandingkan dengan conservatoir beslag. Kekhususan
tersebut terletak pada objek barang sitaan yang
kedudukan penggugat atas barang itu: hanya terbatas
barang bergerak yang ada ditangan orang lain
(tergugat), barang itu berada di tangan orang lain tanpa
hak, dan permintaan sita diajukan oleh pemilik barang
itu sendiri agar dikembalikan kepadanya.
Ketentuan tentang sita revindikasi diatur dalam
pasal-pasal 226 HIR
Dapat dikatakan diletakkan sita revindicatoir
adalah:Harus berupa barang bergerak, barang bergerak
tersebut adalah merupakan barang milik penggugat
yang berada di tangan tergugat tanpa Hak Berdasar
Jual-Beli Maupun Pinjam, Permintaannya harus
diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri, Permintaan
dapat diajukan secara lisan atau tertulis, Barang
tersebut harus di terangkan dengan seksama,
terperinci
Proses Sita Jaminan
Revindikatoir Beslag
Proses Sita Jaminan Revindikatoir Beslag melibatkan
beberapa langkah, termasuk:
A. Permintaan: Kreditur mengajukan permintaan kepada
otoritas hukum yang berwenang untuk melakukan sita
jaminan.
B. Penetapan: Pengadilan memutuskan apakah
permintaan sita jaminan harus disetujui atau tidak.
C. Pelaksanaan: Jika permintaan disetujui, harta yang
dijamin disita dan dikendalikan oleh otoritas hukum atau
pejabat eksekusi.
D. Penjualan: Harta yang disita dapat dijual oleh pejabat
eksekusi dan hasilnya digunakan untuk membayar klaim
kreditur.
SITA JAMINAN
MARITAL
BESLAG
Sita marital (marital beslag) adalah suatu tindakan hukum Pengadilan atas
benda bergerak ataupun benda tidak bergerak milik Tergugat atas
permohonan Penggugat untuk diawasi atau diambil untuk menjamin agar
tuntutan Penggugat/Kewenangan Penggugat tidak menjadi hampa atau
dalam pengertian yang lainnya dapat diterjemahkan, bahwa sita marital
adalah mengambil atau menahan barang-barang (harta kekayaan dari
kekuasaan suami/istri) dilakukan berdasarkan atas penetapan dan perintah
Ketua Pengadilan/Ketua Majelis.

Arti sita marital (marital beslag) ialah sita yang diletakkan atas harta
bersama suami istri baik yang berada ditangan suami maupun yang berada
ditangan istri apabila terjadi sengketa perceraian, sita marital tidak boleh
dijalankan secara partia (sebagian-sebagian). Setiap sita mempunyai tujuan
tertentu, dalam sita revindikasi bermaksud menuntut pengembalian barang
yang bersangkutan kepada Penggugat sebagai pemilik, sedangkan sita
jaminan (Conservatoir Beslag) bertujuan menjadikan barang yang disita
sebagai pemenuhan pembayaran utang Tergugat.
Tujuan sita marital bselag
Tujuan sita ini bukan untuk menjamin tagihan
pembayaran kepada Penggugat (suami atau istri) juga
bukan untuk menuntut penyerahan hak milik (revindikasi)
akan tetapi tujuan utamanya untuk membekukan harta
bersama suami istri melalui penyitaan, agar tidak
berpindah kepada pihak ketiga selama proses perkara
perceraian atau pembagian harta bersama berlangsung.
Dengan adanya penyitaan terhadap harta bersama, baik
Penggugat atau Tergugat (suami istri), dilarang
memindahkannya kepada pihak lain dalam segala bentuk
transaksi.
Pengaturan sita marital
Pasal 190 KUH Perdata yang berbunyi :
Sementara perkara berjalan dengan ijin Hakim, istri boleh
mengadakan

tindakan-tindakan untuk menjaga agar harta kekayaan


persatuan tidak

habis atau
Pasal 24 ayatdiboroskan.
(2) huruf c PP No. 9 Tahun 1975
berbunyi :
“selama berlangsungnya gugatan perceraian atas

permohonan penggugat atau tergugat atau berdasarkan


pertimbangan
bahaya yang mungkin timbul, pengadilan dapat
mengijinkan dan menentukan hal-hal yang perlu untuk
menjamin terpeliharanya barangbarang yang menjadi hak
bersama suami istri“
Sita marital tidak meliputi harta
pribadi
● HARTA BERSAMA
Menurut Pasal 35 Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan, harta bersama suami istri hanya meliputi harta-harta yang

dipeoleh suami istri sepanjang perkawinan saja. Artinya harta yang

diperoleh selama tenggang waktu antara dimulainya sebuah perkawinan

sampai perkawinan itu putus, baik dikarenakan kematian (cerai mati) atau

karena perceraian (cerai hidup).


● HARTA PRIBADI
Sesuai dengan kata “hak sepenuhnya“ pada Pasal 36 ayat (2) Undang

undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, bahwa hak yang paling

penuh adalah hak milik dan orang yang mempunyai hak milik, mempunyai
Sita marital meliputi seluruh
harta bersama
Rasio yang terkandung dalam karakter sita marital yang demikian ialah supaya
penggugat maupun tergugat sama-sama terikat atas laranganmemindahkan harta
bersama yang ada pada kekuasaan pada pihak ketiga. Sekiranya penyitaan hanya
dijalankan dan diletakan diatas harta bersama yang dikuasai tergugat saja, padahal
sebagian hata bersama itu dikuasai penggugat, berarti larangan untuk memindahkan
barang tersebut kepada pihak ketiga, hanya meliputi barang yang disita yaitu terbatas
pada barang yang dikuasai tegugat. sedangkan larangan itu seolah-olah untuk berlaku
atas barang yang dikuasai oleh penggugat, karena tidak disita
SITA JAMINAN
CONSERVATOIR
BESLAG
Sita jaminan (Conservatoir Beslag), merupakan sita terhadap barang-barang
milik tergugat yang disengketakan status kepemilikannya, atau dalam
sengketa hutang piutang atau tuntutan ganti rugi. Sita jaminan (Conservatoir
Beslag) ini diatur dalam pasal 227 HIR.
Apabila dengan putusan hakim pihak penggugat dimenangkan dan gugat
dikabulkan, maka sita jaminan tersebut secara otomatis dinyatakan sah dan
berharga, edangkan kalau gugatan ditolak, maka sita conservatoir itu
dinyatakan dicabut. Setiap saat tergugat dapat mengajukan permohonan
kepada hakim yang memeriksa pokok perkara yang bersangkutan, agar sita
jaminan atas barangnya dicabut, apabila dikabulkan maka tergugat harus
menyediakan tanggungan yang mencukupi.
contoh sita jaminan
conservator beslag
Contoh-contoh sita jaminan Conservator Beslag dapat meliputi :

1. Sita jaminan atas properti dalam kasus sengketa properti.


2. Penyitaan sementara rekening bank dalam kasus investigasi
keuangan.
3. Sita jaminan atas kendaraan bermotor dalam kasus pelanggaran
hukum lalu lintas yang serius.
4. Penyitaan aset keuangan dalam kasus perdata atau pidana yang
melibatkan dugaan penipuan atau pencucian uang.
Tujuan sita jaminan
Conservator beslag
Mengamankan Aset
sita jaminan dilakukan untuk memastikan bahwa aset atau harta benda
tertentu tetap tersedia dan tidak disalahgunakan selama proses hukum
berlangsung. Ini dapat mencegah pemindahan atau penghilangan aset
yang mungkin terjadi.

Melindungi Hak Pihak Ketiga


sita jaminan dapat dilakukan untuk melindungi hak pihak ketiga yang
mungkin memiliki klaim atas aset tersebut. Ini memastikan bahwa hak-
hak pihak ketiga dihormati dalam proses hukum.
lANJUTAN...
Jaminan Kepatuhan
sita jaminan dapat memberikan jaminan bahwa pihak yang
terlibat dalam proses hukum akan mematuhi keputusan
pengadilan atau kewajiban hukum lainnya. Dengan demikian, ini
dapat membantu memastikan pelaksanaan putusan pengadilan
yang adil.

Penggantian Kerugian
dalam beberapa kasus, sita jaminan dapat digunakan untuk
menggantikan kerugian yang mungkin timbul akibat tindakan
atau kelalaian pihak yang terlibat dalam proses hukum.

Memfasilitasi Penyelesaian
dalam beberapa situasi, sita jaminan dapat menjadi instrumen
yang membantu memfasilitasi penyelesaian kesepakatan antara
pihak yang terlibat dalam sengketa atau proses hukum.
SITA JAMINAN
EKSEKUTORIAL BESLAG
Sita eksekusi atau executoriale beslag merupakan tahapan lanjutan
dari peringatan dalam proses eksekusi pembayaran sejumlah uang.
Tata cara dan syarat-syarat sota eksekusi diatur dalam Pasal 197 HIR
atau Pasal 208 RBg.

Sita eksekusi merupakan tindakan penyitaan harta kekayaan tergugat


(pihak yang kalah) setelah dilampaui tenggang masa peringatan. Sita
eksekusi dimaksudkan sebagai penjamin jumlah uang yang harus
dibayarkan kepada pihak penggugat.
Tata Cara sITA EKSEKUSI
1. Berdasarkan surat perintah ketua pengadilan negeri
2. Dilaksanakan panitera atau juru sita
3. Pelaksanaan dibantu dua orang saksi
4. Sita eksekusi dilakukan ditempat
5. Pembuatan berita acara sita eksekusi
6. Penjagaan yuridis terhadap barang yang disita
7. Ketidakhadiran tersita tidak menghalangi sita eksekusi
SYARAT-SYARAT TATA CARA
SITA EKSEKUSI
1. Barang yang disita benar-benar milik pihak tersita (Tergugat), sita
eksekusi yang diletakkan atas barang orang lain akan mengakibatkan
pelanggaran syarat penyitaan sehingga sita itu dianggap tidak sah

2. Mendahulukan penyitaan barang yang bergerak dan apabila tidak


mencukupi baru dilanjutkan terhadap barang yang tidak bergerak
sampai mencapai batas jumlah yang dihukumkan kepada pihak tergugat,
Contoh barang yang dapat dan tidak dapat
diSITa EKSEKUSI
- Yang dapat disita eksekusi
1. Uang tunai;
2. Surat-surat berharga;
3. Barang yang berada di tangan pihak ketiga.

- Yang tidak dapat disita eksekusi :


1. Hewan;
2. dan perkakas
Terima Kasih
Tidak ada yg bertanya kan?
Pastinya tidak kan karena
penjelasan kami sudah lengkap
👍😎👍
Kalo ada yang bertanya berarti
anda tidak menyimak🤬

Anda mungkin juga menyukai