I. LATAR BELAKANG
adalah Gadai saham dan Corporate Guarantee, Gadai saham dan Corporate Guarantee
merupakan bagian dari lembaga penjaminan yaitu Gadai dan Penanggunan Hutang
(Bortoch) oleh karenanya apabila hendak membahas Gadai saham dan Corporate
Guarantee maka kita harus memahami dan membahas Gadai dan Penangunan Hutang
(Bortoch), dengan ini kami berikan pendapat hukum mengenai jaminan berupa Gadai
Saham dan Corporate Guarantee.
Diantara Gadai saham dan Corporate Guarantee, Jaminan mana yang secara hukum lebih
aman bagi Debitur ?
GADAI
a. Pengertian. Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak,
yang diserahkan kepadanya oleh debitur, atau orang lain atas namanya yang
memberikan kekuasaan kepada kreditur untuk mengambil pelunasan dari barang
tersebut secara didahulukan dari kreditur-kreditor lainnya.
b. Dasar Hukum. Gadai diatur dalam BAB XX Buku III KUHPerdata pasal 1133 s/d
1153.
1
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
c. Obyek Gadai. Obyek Gadai adalah benda bergerak baik berwujud dan tidak berwujud
seperti :
Kendaraan;
Perhiasan/logam mulia;
Deposito/Piutang-piutang;
Surat berharga (saham dan efek lainnya);
Alat elektronik.
d. Pemberian Gadai. Agar perjanjian gadai dapat diakui secara hukum dan mengikat bagi
para pihak maka pemberiannya harus melalui tiga fase sebagai berikut :
1) Pembuatan perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok;
2) Pembuatan perjanjian pemberian gadai yang menunjuk pada perjanjian pokok;
3) Penyerahan penyerahan/penguasaan benda yang menjadi obyek gadai kepada
Kreditur
e. Penyerahan Obyek Gadai. Gadai adalah perjanjian riil, oleh karenanya penyerahan
obyek gadai merupakan syarat mutlak yang tidak dapat disimpangi bagi sahnya gadai,
kesepakatan untuk memberikan gadai saja belum melahirkan gadai sampai dengan
adanya penyerahan atau pengeluaran benda gadai dari kekuasaan debitur/pemberi
gadai gadai. Gadai atas benda yang tetap dibiarkan dalam kekuasaan pemberi gadai
menjadi tidak sah demikian juga halnya apabila barang gadai keluar dari kekuasaan
penerima gadai. Penyerahan atau pengeluaran benda yang digadaikan dari kekuasaan
pemberi gadai tersebut dilakukan dengan menyerahkan kekuasaan atas benda yang
digadaikan secara langsung kepada kreditur atau kepada pihak ketiga yang bertindak
untuk kepentingan kreditur. Agar barang gadai dianggap telah diserahkan secara sah
penerima gadai maka penyerahan harus dilakukan sesuai ketentuan sbb :
untuk benda bergerak berwujud, seperti kendaraan bermotor, alat elektronik,
perhiasan-perhiasan penyerahannya dilakukan secara fisik kepada penerima
gadai untuk kemudian disimpan oleh penerima gadai bank atau oleh pihak lain
yang bertindak untuk kepentingan penerima gadai;
untuk benda bergerak, seperti surat-surat berharga atas tunjuk penyerahannya
dilakukan dengan menyerahkan fisik surat surat berharga beserta endosemennya;
2
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
untuk benda bergerak tidak bertubuh, seperti piutang atas nama seperti deposito
penyerahan dilakukan dengan menyerahkan fisik bilyet deposito dan
pemberitahuan kepada siapa hak gadai harus dilaksanakan (orang/pihak yang
harus membayar piutang yang diserahkan). Penyerahan dan pemberitahuan
tersebut tidak disyaratkan dalam bentuk akta cessie namun cukup dengan
pemberitahuan biasa.
untuk benda bergerak berupa saham Perseroan Terbatas penyerahannya
dilakukan dengan menyerahlkan fisik saham dan pemberitahuan perihal gadai
tsb kepada Perseroan ybs untuk dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham.
Apabila saham belum dicetak maka yang diserahkan dapat berupa bukti
penyetoran saham yang ditandatangani oleh Direksi Perseroan (recepis).
f. Hak Pemegang Gadai. Kreditur sebagai penerima gadai mempunyai hak yang
dilindungi hukum berupa hak-hak sebagai berikut :
hak untuk mengambil pelunasan dari penjualan barang gadai;
hak memperoleh ganti rugi dari pemberi gadai atas biaya-biaya yang telah
dikeluarkan untuk memelihara barang gadai;
hak menahan barang gadai sampai seluruh hutang terbayar lunas (Hak Retensi);
hak untuk menggadaikan ulang obyek gadai apabila hal tersebut sudah
kebiasaan/kelaziman dilakukan pada obyek gadai ybs, seperti surat sero atau
obligasi.
g. Kewajiban Pemegang Gadai. Disamping hak, seorang penerima gadai yang menguasai
barang gadai mempunyai kewajiban atas hal-hal sebagai berikut :
bertanggung jawab atas hilangnya/merosotnya nilai barang gadai yang terjadi
akibat
kelalaiannya
(Pasal
1157
KUHPerdata).
Dilain
pihak
debitur
3
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
j. GADAI SAHAM
Saham merupakan benda Bergerak olehkarenanya dapat dilalakukan pengikatan
Gadai, saham sendiri adalah merupakan tanda bukti penyertaan atau tanda bukti
hak pemilikan atas asset sebuah perusahaan dan bukan merupakan bukti piutang
meskipun di dalam suatu saham terdapat hak untuk menagih sejumlah deviden.
4
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
5
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
PENANGGUNGAN (BORTOCH)
a. Pengertian. Jaminan perorangan (borgtoch) atau dikenal juga dengan penanggungan
adalah merupakan suatu persetujuan dimana seorang pihak ketiga, guna kepentingan si
berpiutang, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berutang mana kala ia
sendiri tidak memenuhinya.
b. Dasar Hukum. Penanggungan diatur dalam Bab XVII pasal 1820 s/d 1850
KUHPerdata.
2)
6
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
e.
f.
g.
(hapus tagih), kebatalan atau pembatalan oleh Pengadilan, dan kadaluwarsa (tidak
dilakukan penagihan selama 30 tahun);
Dilepaskannya jaminan-jaminan karena salahnya kreditur. Si penanggung
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa hukum tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa Gadai (termasuk didalamnya adalah Gadai Saham) memiliki hak
Preference atau hak untuk didahulukan dengan kekuasaannya Kreditur
berdasarkan pasal 1155 KUHPer apabila debitur lalai atau tidak memenuhi
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit, maka Penerima gadai (Kreditur)
berhak untuk menjual barng gadainya dimuka umum menurut kebiasaan
setempat dan dengan peersyaratan yang lazim berlaku.
2. Bahwa Penanggungan
V. SARAN
Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan diatas, maka, diantara Gadai saham
dan Corporate Guarantee, penjaminan Corporate Guarantee adalah yang lebih aman
bagi Debitur karena tidak menjadikan Kreditur memiliki hak Preference (hak untuk
didahulukan), tapi dalam hal ini jaminan berupa Corporate Guarantee hanya
menjadikan Kreditur sebagai Kreditur Konkruen yang berarti kreditur yang tidak
8
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
mempunyai hak untuk pengambilan pelunasan terlebih dahulu daripada kreditur lain,
akan tetapi diperlakukan sama dengan kreditur-kreditur konkruen lainnya.Namun
dalam hal keduanya baik jaminan Corporate Guarantee dan Gadai saham dipersyaratan
untuk menjadi jaminan atas hutang debitur, maka dari sisi debitur hal-hal yang harus
di perhatikan adalah :
1. GADAI SAHAM
Gadai saham sebagaimana diuraikan diatas merupakan lembaga Jaminan dimana
Kreditur memiliki hak Preference atas pemberian jaminan dengan gadai ini, dalam
hal ini Debitur wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Hak suara atas saham yang diagunkan dengan gadai tetap berada pada
pemegang saham (sesuai dengan pasal 60 UU no 40 th 2007);
Dalam hal debitur lalai terhadap Perjanjian Kredit maka Penerima gadai berhak
untuk menjual barang gadai dimuka umum agar jumlah hutang beserta bunga
dapat dilunasi dari hasi penjuala tersebut, dan sisanya (apabila ada) akan
dikembalikan kepada Pemberi Gadai;
Dalam hal nilai gadai yang dijaminkan merupakan sebagian besar dari asset
pemberi gadai maka pemberi gadai wajib mendapat persetujuan menjaminkan
dari RUPS Pemberi Gadai;
Perseroan yang
digadaikan, nama dan alamat dari penerima gadai, dan tanggal perolehan hak
gadai tersebut didalam daftar pemegang saham perseroan (pasal 60 ayat 3 UU
no 40 th 2007).
9
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119
Corporate
guarantee
timbul
pada
saat
ditandatanganinya
Perjanjian
Dalam hal Corporate guarantee di berikan atas hutang Debitur berikut segala
penambahannya dikemudian hari (tidak dibatasi oleh jumlah tertentu) maka
diperlukan persetujuan RUPS karena nilai penjaminannya dapat melebihi
sebagian besar asset perusahaan, namun dalam hal dibatasi jumlah tertentu
yang nilainya hanya dibawah 50 persen dari total asset pemberi CG maka tidak
diperlukan persetujuan RUPS namun hanya persetujuan Dewan Komisaris.
Demikian opini atas Corporate Guarantee dan Gadai saham ditinjau dari kacamata Debitur.
----------------Terimakasih--------------
10
Dhany Nugroho JP | No MHS : 2014010462119