Anda di halaman 1dari 4

Wanita Berbakat : Kemenangan yang akan Datang

Dalam peradaban dunia saat ini, setiap negara harus mampu bersaing di bidang
sains. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kunci utama yang harus
didorong dan dikembangkan untuk mengantisipasi setiap pergantian peristiwa dan
segala masalah yang terjadi di dunia. Salah satu cara untuk menciptakan ilmu
pengetahuan adalah melalui penelitian yang seharusnya dilakukan oleh semua orang
pada umumnya. Dalam hal ini wanita juga dapat memainkan peran utama dalam
mengubah kemajuan dan perkembangan manusia di dunia ini. Beberapa wanita telah
terbukti mampu dan siap untuk membuat komitmen yang positif untuk pengembangan
ilmu pengetahuan.

Tugas wanita dalam peningkatan informasi dan inovasi semakin signifikan.


Berbagai karya ilmiah, khususnya penelitian dan distribusi yang menghasilkan buku
yang berlisensi dan model yang dapat diciptakan oleh wanita yang berperan penting
dalam pengembangan sains dan inovasi di Indonesia.

Kemajuan manusia Islam memiliki banyak contoh mengatasi kesulitan disaat ini
adalah waktu yang tepat untuk dapat berperan penting demi kemajuan ilmu
pengetahuan. Kemenangan-kemenangan ini tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan para
peneliti berbakat yang telah mencurahkan wawasan dan kemampuan mereka untuk
mendorong kemajuan manusia. Beberapa sumber otentik melihat bahwa ada beberapa
peneliti wanita yang berpartisipasi dalam kemenangan Peradaban Islam. Beberapa
wanita berbakat di bidang kesejahteraan untuk ilmu pengetahuan. Pemikiran dan karya
mereka yang luar biasa berdampak pada kemajuan ilmu pengetahuan dunia hingga saat
ini.

Ketika Anda memikirkan tentang peneliti terbaik yang pernah ada, nama Albert
Einstein, Isaac Newton atau nama luar biasa lainnya membunyikan lonceng. Para
peneliti itu membuat wahyu yang mencengangkan dan mengubah cara kita memahami
dunia.
Peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April merupakan momen
penting untuk mengapresiasi karya besar para wanita di berbagai bidang. Khususnya di
bidang sains, LIPI mencoba mengajak para wanita Indonesia untuk memupuk ilmu
pengetahuan dan menyambut mereka untuk tidak segan-segan berkiprah di bidang yang
kurang anggun.

Berdasarkan informasi dari Sistem Informasi Kepegawaian LIPI (SIMPEG),


jumlah tenaga spesialis wanita sebanyak 723 orang yang tersebar di 50 unit kerja di
seluruh Indonesia. Dari sekian banyak analis wanita tersebut, LIPI memiliki
perkembangan cerita yang mengharukan dari pekerjaannya, yang diandalkan untuk
menggugah wanita Indonesia lainnya. Ini bisa menjadi daya dorong utama dan
memotivasi wanita Indonesia untuk berkarya di bidangnya

Wanita bisa berkontribusi dari berbagai lini, mengingat di tengah kemajuan


pesat ilmu pengetahuan dan inovasi. Hal ini dapat menghancurkan nilai dari perilaku
yang telah membatasi realisasi wanita. Wanita membutuhkan bantuan yang memuaskan
dari keluarga dan lingkungan kerja mereka. Banyak pakar wanita yang masih antusias
untuk menjelajah tanpa meninggalkan pekerjaan lain. Ini menyiratkan bahwa bantuan
diperlukan agar memiliki jiwa yang layak. Dalam kiprahnya sebagai pengamat kelautan,
Suci memiliki kebebasan yang sangat luas untuk melibatkan perempuan.

"Wanita tidak mengambil jurusan desain, itu jurusan pria." Kita pasti pernah
mendengar kata-kata seperti ini. Kebetulan, perspektif ini adalah salah satu penyebab
disparitas jenis kelamin di bidang sains dan inovasi, khususnya di Indonesia. Banyak
wanita masih belum mampu untuk tertarik pada sains dan inovasi, baik karena akses
terbatas atau faktor lain seperti masalah pemerintahan dan mentalitas sosial.

Buku berjudul Gender in Science and Technology: Developments, Policies, and


Challenges in Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) pada tahun 2018, menggambarkan contoh disparitas di bidang inovasi data dan
korespondensi (TIK). Dalam hal penggunaan, tingkat penggunaan TIK wanita dan pria
pada umumnya hampir sama. Namun demikian, dalam kaitannya dengan kemajuan
TIK, masih ada kecurigaan bahwa inovasi adalah jenis kejantanan dan karenanya
kemajuannya tidak dapat dibedakan dengan latihan laki-laki.
Sementara itu, sejauh instruksi, dinyatakan bahwa jumlah wanita yang
melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi pada umumnya tidak akan persis sama dengan
pria. Kemudian, pada saat itu, semakin sedikit wanita yang pindah dari perguruan tinggi
di bidang sains dan inovasi, terutama di bidang-bidang seperti sains, inovasi, dan
aritmatika. Terlepas dari apakah mereka lulus, belum tentu wanita-wanita ini nantinya
akan bekerja di bidang ini. Ketidakseimbangan semacam ini tidak hanya terjadi di
Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia.

Lalu bagaimana mendorong lebih banyak wanita untuk memasuki bidang sains
dan inovasi? Untuk memulainya, harus ada contoh baik perempuan di bidang itu.
Kemudian, pada saat itu harus ada motivator, misalnya hibah untuk wanita tidak boleh
dibandingkan dengan usia pria. Misalnya S2 untuk wanita dan pria, batas 35 atau 30
tahun. Ini harus ditangani dengan cara yang tidak terduga. Jika seorang pria pada usia
itu bisa pergi, dia bisa pergi ke kelas. Namun, jika seorang wanita pada usia itu mungkin
dia benar-benar memiliki anak kecil untuk disusui, atau mungkin dia baru saja memulai
sebuah keluarga, membuatnya merepotkan. Kemudian, pada saat yang ketiga, ini tidak
dalam pendekatan tetapi menyerupai peringkat yang tidak dapat dicapai, jadi itu
disamarkan tetapi ada di sana. Misalnya, ketika mereka ingin mengambil posisi yang
lebih tinggi, wanita dianggap tidak mampu atau banyak rintangan. Kasus ini ada dimana
saja tidak hanya di Indonesia. Strategi mengungkapkan bahwa orang-orang setara dalam
segala hal namun secara praktis tidak.
Daftar Pustaka

Ninik Susadi Putri. 2015. “For Women in Science 2015: Dunia Butuh Sains dan Sains
Butuh Perempuan” (online) https://www.itb.ac.id/berita/detail/4753/for-women-
in-science-2015-dunia-butuh-sains-dan-sains-butuh-perempuan (Diakses tanggal
29 Agustus 2021)

Sri Utami. 2019. “Pentingnya Peran Wanita dalam Perkembangan IPTEK” (online)
https://mediaindonesia.com/humaniora/221623/pentingnya-peran-wanita-dalam-
perkembangan-iptek (Diakses tanggal 29 Agustus 2021)

Mutara Ananda. 2021. “5 Ilmuwan Perempuan Muslim Berpengaruh dalam Sejarah


Sains Dunia” (online)
https://www.idntimes.com/science/discovery/pearlaaxy/ilmuwan-perempuan-
muslim-berpengaruh-dalam-sains-dunia-c1c2/1 (Diakses tanggal 29 Agustus
2021)

Noer Qomariah Kusumawardhani. 2021. “10 Wanita dalam Sains yang Mengubah
Dunia” (online) https://www.republika.co.id/berita/qpmtnc368/10-wanita-
dalam-sains-yang-mengubah-dunia (Diakses tanggal 29 Agustus 2021)

Lipi.go.id. 2018. “Inilah Para Perempuan Tangguh dalam Sains dan Teknologi di
Indonesia” (online) http://lipi.go.id/siaranpress/inilah-para-perempuan-tangguh-
dalam-sains-dan-teknologi-di-indonesia/20258 (Diakses tanggal 29 Agustus
2021)

Arti Ekawati. 2021. “Indonesia Butuh Lebih Banyak Perempuan di Bidang Sains dan
Teknologi” (online) https://www.dw.com/id/indonesia-butuh-lebih-banyak-
perempuan-di-bidang-iptek/a-57271473 (Diakses tanggal 29 Agustus 2021)

Anda mungkin juga menyukai