Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS

Nama : M.Fahdi Fauzi Akbar


NPM : 1501010074
KLS : F

Pada era sekarang adalah era globalisasi yang mana adalah era yang serba mudah dan sangat
lah mudah bagi setiap manusia terutama pemuda mendapatkan informasi di era globalisasi super
digital yang mana bagi manusia mendapatkan informasi sangatlah mudah , tetapi hal ini
menyebabkan pemuda malas untuk berfikir apa lagi melakukan analisis. Yang mana masalah ini
menyebab kan pemuda masuk pada zaman kebodohan yang menyebabkan kesalahan yang sangat
besar bagi pemuda itu sendiri.Analisis merupakan yang penting bagi pemuda karna melatih otak
untuk melakukan kebiasaan berfikir. Kebanyakan dari manusia tidak mau berfikir karna hal itu
sangat lah menyusahkan padahal berfikir memberikan yang memtatikan fungsi sebenarnya fungsi
dari otak . hal ini sangat lah fatal karna bisa mematikan fungsi otak , ketika sebuah pemberian yang
di berikan oleh allah swt tidak mungkin allah mengambilnya kembali.Mulai dari sekarang mari
bersama sama kita budayakan berfikir (analisis) kita gunakan pemberian dari allah dengan sebagai
mestinya ,perlahan lahan mulai kurangi budaya budaya malas untuk berfikir . jangan sampai era
globalisasi ini malah menghancurkan pemuda bangsa dan membunuh fungsi otak yang d berikan
allah swt.
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan,
memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu
kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah
sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan
menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis
dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau mencari
informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.Tak jauh
beda dengan penelitian mereka berdua hamper mempunyai sebuah makna yang sama . pada
dasarnya penelitian mempunyai pengertian dalam bahasa inggris “research “ atau dalam bahasa
Indonesia biasanya juga di sebut “riset” yang berat mempunyai arti “mencari”. Dengan demikian re
search atau penelitian berati “mencari kembali” 1. Dari pengertian pendapat diatas bahwa analisis
dan penelitian mempunyai makna yang sama yang pada dasar makna dari kedua pengertian tersebut
adalah mencari,baik itu pengetian dari analisis mau pun penelitian.tapi secara garis besar analisis
mempunyai makna yang lebih dalam yaitu memecahkan atau menguraikan suatu materi atau
mencari informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.
Era globalisasi informasi sangatlah mudah , tetapi hal ini menyebabkan pemuda malas
untuk berfikir apa lagi melakukan analisis. Sedangkan makna globalisasi itu sendiri sebuah istilah
yang mempunyai hubungan dengan peningkatan terkaitan dan tergantungan antara bangsa dan
manusia di seluruh dunia 2. Hal ini menyebabkan banyak sekali masalah terutama bagi pelajar dalam
pendidikan.tantang.pendidikan sebagai suatu system terdiri atas beberapa komponen yang masing
masing mempunyai peranan dan hubungan yang saling berhubungan satu sama lain,saling
mengaitkan , serta saling mempengaruhi yang diarahkan mencapai tujuan yang ditetapkan 3 .dari sini
fungsi pendidikan sangatlah penting bagib pemuda karna dengan pendidikan pemuda bisa belajar

1
Imam machali, metode penelitian kuantitatif, panduan praktis merencanakan, melaksanakan dan analisis
dalam penelitian kuantitatif (universitas islam negeri (uin) sunan kalijaga yogyakarta jln. Marsda adisucipto yogyakarta
55281: program studi manajemen pendidikan islam (mpi) fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri
(uin) sunan kalijaga yogyakarta, 2017), hal 15.
2
busri endang, “konseling teman sebaya di era globalisi,” ip,fkip, universitas tanjungpura,pontianak, n.d., hal
199.
3
akla, akademika jurnal sosial budaya dan pemikiran islam, vol. 16 no 1 (p3m (pusat penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat) stain jurai siwo metro jl.ki dewantara no.15a iringmulyo kota metro-lampung 34111: p3m (pusat
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) stain jurai siwo metro, 2011), hal 65.
bagaimana cara mengatasi globalisasi untuk dirinya dan dengan pendidikan pemuda juga dapat
mempelajari analisis lebih mendalam.
Bagaimana masalah yang timbul d kalangan remaja sangat lah urgen yang membuat kemunduran
bangsa Indonesia .oleh karna itu perlu bagi remaja untuk memperkoh ideology.berkenaan dengan
hal ini keutamaan bangsa harus terus d jaga di era globalisasi yang sungguh berbahaya bagi pemuda
dari sini lah peranan pendidikan sangat lah penting jangan sampai pendidikan di
sepelekan.Pendidikan dari dini yaitu pendidikan Keluarga merupakan masyarakat pendidikan
pertama dan bersifatalamiah. belajar adalah perubahan, baik secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Perubahan itu ada karena individu melakukan latihan dan pengalaman. Memang
belajar adalah aktivitas yang kompleks dan tidak bisa diamati secara instan. Ada siswa yang
kelihatannya konsentrasi menyimak pelajaran, tetapi setelah diberipertanyaan dia tidak mengerti
materi yang baru disampaikan guru4.belajar merupakan bagian dari perubahan baik bagi pemuda di
era globalisasiuntuk melakukan sebuah analisis yang baik agar tidak terjerumus ke era teknologi
sangat bahaya bagi mereka .
Di dalam lingkungan keluarganya, anak dipersiapkan untuk menempuh tingkatan
perkembangan guna mernasuki dunia orang dewasa, dalambudi bahasa, adat istiadat, dan seluruh isi
kebudayaan. Ibu dan bapak salingmelengkapi dan isi mengisi dalam menerima dan mengolah
proses pernbudayaan itu5.dari situlah pendidikan sangat lah pentiing bagi pemuda untuk
memperkuat analisis mereka supaya masalh analisis yang masih menghantuin pemuda pada saat ini
tak lah akan menjadi momok bagi diri mereka sendiri.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia analisis adalah suatu pokok atas berbagi bagaiannya
dan penelahannya bagian itu sendiri,serta hubungan untuk memperoleh pengetian yang taat dan
pemahaman arti keseluruhan penuh.
Analisis merupakan hal yang sangat perlu bagi manusia khusus nya hal pemuda untuk
membtuk sebuah karakter yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia . malasnya pemuda untuk
melakukan analisis berpengaruh bagi pemikiran mereka ,yang pada saat ini arus teknoloigi sangat
lah pesat bagi pemuda .begitu juga dengan internet, dunia pendidikan memang d era sekarang
mendekatkan pada internet,tujuan awalnya adalah untuk mendapatkan informasi bahan ajar materi
yang disodorkan buku ajar 6. Dari sini penting membatasi internet sangatlah penting bagaimana
pemuda pendidikan harus bisa memilah antara yang baik dan yang buruk , dan juga harus bisa
seimbang antara pengunaan pemikiran dan internet.
Analisis memang bukan hal yang mudah bagi setiap pemuda karna semungguh nya analisis
harus juga diimbangi oleh dengan pemikiran yang harus mempuni .setiap manusia bisa melakukan
analisis apabila dia mau mempelajarinya. Tak berdedah jauh antara analisis dan penelitian menurut
Imam Machali, dalam buku metode penelitian kuntatif ,penelitian ada dua yaitu penelitian ilmiah
dan tidak ilmiah7.Dari sinilah penting nya analisis bagi pemuda di era globalisasi yang arus
teknologi sangatlah berbahaya bagi pemuda apabila seorang pemuda tidak mau menggunakan
analisis tapi hanya terpaku pda teknologi akan menyebabkan pemuda itu sangat malas berfikir dan
terjebak pada kerasnya globalisasi yang seharus nya d era globalisis pemuda menjadi menguasi
teknologi tapi bukan di kuasai teknologi.Pendidikan adalah suatu proses transfer of knowledge
(ilmu pengerahuan teknologi dan seni)yang di lakukan oleh seseorang guru/dosen kepada siswa
nya atau peserta .Selain itu, pendidikan adalah alat untuk merubah cara berpikir kita dari cara
berpikir tradisional ke cara berpikir ilmiah (modern). Arus teknologi di era globalisasi sudah
menjadi tantangan bagi pemuda sekarang bagaimana ia bisa menggunakan sebagai mana mestinya

4
rahmah maulidia, “problem malas belajar pada remaja (sebuah analisis psikologis),” at ta’dib 4, no. 2
(2009): hal 130, https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/587.
5
djauharah bawazir, “peran pendidikan keluarga dalam pembinaan moral remaja menghadapi era globalisasi,”
akultas ilmu pendidikan ikip jakarta., n.d., 174.
6
ahmad zumaro, akademika jurnal sosial budaya dan pemikiran islam, vol. Vol.16 no 1 (p3m (pusat penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat) stain jurai siwo metro jl.ki dewantara no.15a iringmulyo kota metro-lampung
34111: p3m (pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) stain jurai siwo metro, 2011), hal.110.
7
imam machali, metode penelitian kuantitatif, hal 3-7.
.dari situ lah pemikirananalisis sangat dibutuhkan karna sangat membantu untuk menghindari dari
derasnya arus tekonologi yang kejam.

daftar pustaka
ahmad zumaro. akademika jurnal sosial budaya dan pemikiran islam. vol. vol.16 no 1. p3m (pusat
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) stain jurai siwo metro jl.ki dewantara no.15a
iringmulyo kota metro-lampung 34111: p3m (pusat penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat) stain jurai siwo metro, 2011.
akla. akademika jurnal sosial budaya dan pemikiran islam. vol. 16 no 1. p3m (pusat penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat) stain jurai siwo metro jl.ki dewantara no.15a iringmulyo
kota metro-lampung 34111: p3m (pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) stain
jurai siwo metro, 2011.
busri endang. “konseling teman sebaya di era globalisi.” ip,fkip, universitas tanjungpura,pontianak,
n.d.,
djauharah bawazir. “peran pendidikan keluarga dalam pembinaan moral remaja menghadapi era
globalisasi.” akultas ilmu pendidikan ikip jakarta., n.d.,
imam machali. metode penelitian kuantitatif. panduan praktis merencanakan, melaksanakan dan
analisis dalam penelitian kuantitatif. universitas islam negeri (uin) sunan kalijaga yogyakarta
jln. marsda adisucipto yogyakarta 55281: program studi manajemen pendidikan islam (mpi)
fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri (uin) sunan kalijaga
yogyakarta, 2017.
maulidia, rahmah. “problem malas belajar pada remaja (sebuah analisis psikologis).” at ta’dib 4, no.
2 (2009). https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/587.

Anda mungkin juga menyukai