LAPORAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLI
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Landak
DISUSUN OLEH :
LAPORAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLI
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Landak
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Senin, tanggal 15 Agustus 2022
yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Landak.
Coach, Mentor,
LAPORAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLI
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Landak
Mentor, Penyaji,
Coach, Penguji,
iii
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Raya Ngabang – Pontianak KM. 3
website : bkpp.Landakkab.go.id Telp / Fax. (0563) 2022608 / 2022621 - Kode Pos 78357
BERITA ACARA
EVALUASI (SEMINAR) website : bkpp.Landakkab.go
LAPORAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLI
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 Di Kabupaten Landak
.id Telp / Fax. (0563) 2022608 / 2022621 - Kode Pos 78357
Pada hari ini Senin tanggal Lima Belas bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
secara daring diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Landak, telah dilaksanakan Evaluasi (Seminar) Laporan Aktualisasi bagi
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXLI Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2022 di Kabupaten Landak, sebagai berikut :
Nama : Ns. Selestia Lewi, S.Kep
NIP : 199801072022032006
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda Tingkat 1 / III B
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Landak
Unit kerja : Puskesmas Pahauman
Mentor : Budi Santosa, S.K.M
Coach : Amandus Ivo Mario, S.STP,M.Tr.I.P
Penguji : Dr. Ir. H. Darmawan, M.Sc
Judul : Optimalisasi Peran Keluarga Pasien TB Paru Sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO) Melalui Pendidikan Kesehatan Dengan Media
Leaflet dan Kartu Kontrol Pengawas Menelan Obat (PMO) di Wilayah
Kerja Puskesmas Pahauman Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan
Barat
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Mentor, Penyaji,
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi berjudul
“Optimalisasi Peran Keluarga Pasien TB Paru Sebagai Pengawas Menelan Obat
(PMO) Melalui Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet dan Kartu Kontrol
Pengawas Menelan Obat (PMO) di Wilayah Kerja Puskesmas Pahauman Kabupaten
Landak Provinsi Kalimantan Barat”.
Penulisan Laporan Aktualisasi ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa
fasilitasi, bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :
1. Bapak Samuel, SE., M.Si. selaku Penjabat Bupati Landak
2. Bapak Marjani, SE., M.Si., selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
3. Bapak Marsianus, S.IP, M.Si., selaku kepala BKPSDM Kabupaten Landak
4. Bapak Amandus Ivo Mario, S.STP.,M.Tr.I.P, selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan
5. Bapak Budi Santosa, S.K.M, selaku Kepala UPT Puskesmas Pahauman sekaligus
mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
6. Bapak Dr.Ir.H. Darmawan, M.Sc, selaku penguji
7. Kepada Orangtua dan keluarga penulis yang selalu memberikan bantuan, motivasi
dan doa yang tiada hentinya
8. Widyaiswara yang telah bersedia memberikan pemahaman materi serta memotivasi
penulis untuk menjadi PNS yang berintegritas.
9. Panitia pelaksana kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLI
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 di Kabupaten Landak yang membantu
kelancaran kegiatan.
10. Rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLI Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2022 di Kabupaten Landak yang telah memberikan bantuan
dan motivasi
11. Rekan tenaga Kesehatan di Puskesmas Pahauman yang telah memberikan bantuan
dan motivasi
Penulis berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima dengan
terbuka. Besar harapan Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat untuk khalayak ramai.
vi
Ngabang, Agustus 2022
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN……………………………………………………………..... i
LEMBAR PERSETUJUAN...……………………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….. iii
BERITA ACARA………………………………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………. ix
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………………. x
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………... 1
A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1
B. Tujuan............... ………………………………………………… 3
C. Manfaat………………………………………………………….... 3
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………… 4
BAB II NILAI-NILAI DASAR (CORE VALUES) ASN BERAKHLAK…. 5
A. Berorientasi Pelayanan………………..………………………... 5
B. Akuntabel............................................................................... 5
C. Kompeten……………………………………………………….... 6
D. Harmonis………………………………………………………..... 6
E. Loyal…………………………………………………………….... 7
F. Adaptif…………………………………………………………..... 7
G. Kolaboratif………………………………………………………... 7
BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI………………………….……. 9
A. Keadaan Umum Organisasi ………………………………….. 9
B. Visi dan Misi Organisasi ……………………………………….. 10
C. Tujuan Organisasi…………………………………………......... 10
D. Uraian Tugas Ahli Pertama Perawat………………………….. 11
E. Struktur Organisasi……………………………………………… 11
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR (CORE
VALUES) ASN BerAKHLAK………………………………………. 15
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan isu…………………… 15
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ……………………….. 18
C. Jadwal Implementasi……………………………………………. 31
D. Lembar Pembimbingan…………………………………………. 32
BAB V HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI………………………….. 34
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi……………………………... 34
B. Lembar Pembimbingan Mentor…………………………………. 52
C. Lembar Pembimbingan Coach………………………………….. 53
BAB VI PENUTUP…………………………………………………………….. 61
A. Kesimpulan………………………………………………………... 61
B. Saran………………………………………………………………. 61
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
GAMBAR 5.1 Konsultasi Terkait Persiapan Rancangan Aktualisasi 36
GAMBAR 5.2 Tangkapan Layar Chat Whatsapp Dengan Mentor Terkait 36
Janji Konsultasi
GAMBAR 5.3 Catatan Saran Dan Masukan Mentor 36
GAMBAR 5.4 Mencari Referensi Leaflet Dan Standing Banner 39
GAMBAR 5.5 Membuat Desain Leaflet Dan Standing Banner 39
GAMBAR 5.6 Hasil Cetak Leaflet Dan Standing Banner 39
DAFTAR BAGAN
xi
Halaman
BAGAN 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Pahauman................... 11
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diubah dengan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Kompetensi yang
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi pembentukan
karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi sebagaimana
dimaksud diukur berdasarkan kemampuan: Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart
governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas.
Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (LATSAR)
diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-
nilai dasar ASN. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun
2021 bahwa core values ASN adalah BerAKHLAK meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai dasar ini
menjadi dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung
pencapaian kinerja.
Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes No.43 tahun 2019). Upaya
pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas dapat berjalan dengan
baik jika dilakukan proses manajemen yang baik, proses manajemen yang baik dapat
tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok dari puskesmas itu sendiri yaitu
salah satunya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular diantaranya
Tuberkulosis atau TBC.
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan
menimbulkan masalah yang sangat kompleks baik dari segi medis maupun sosial,
ekonomi, dan budaya. WHO mencatat Indonesia masuk negara peringkat ketiga
1
terbanyak pasien Tuberkulosis (TBC) di dunia tahun 2021. Menurut data Kemenkes
RI (2021) mencatat, terdapat 443.235 kasus tuberkulosis (TBC) yang ditemukan dan
diobati.
Berdasarkan data Puskesmas Pahauman tahun 2021 jumlah penemuan
kasus TB berjumlah 36 kasus. Terdapat 35 penderita TB paru yang tuntas dalam
menjalani pengobatan TB dan 1 penderita TB paru yang putus berobat (Drop Out).
Sedangkan data dari bulan Januari-Juni tahun 2022, jumlah penemuan kasus baru
Tuberkulosis (TB Paru) berjumlah 29 kasus, terdapat 1 penderita TB paru meninggal
dunia dan 5 penderita TB paru didapati tidak teratur atau tidak sesuai jadwal dalam
pengambilan Obat Anti Tuberkulosis (OAT), perilaku ini dapat berisiko menyebabkan
putus obat (drop out). Berdasarkan pengamatan petugas juga sebagaian besar
pasien TB yang mengambil Obat Anti Tuberculosis (OAT) tidak didampingi keluarga
sebagai Pengawas Menelan Obat / PMO serta masih ada data PMO di kartu kendali
berobat pasien yang kosong.
Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan
kuman yang bernama mycobacterium tuberculosis. Kuman ini menyerang seluruh
tubuh, terutama paru-paru. Ketika seseorang di diagnosis menderita infeksi
tuberculosis, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memusnahkan kuman ini dari
dalam tubuh, yaitu mengonsumsi obat selama 6 bulan, waktu yang lama dan jenis
obat yang banyak membuat banyak pasien TB tidak patuh menjalani pengobatan.
Akibatnya, kuman menjadi kebal dan pengobatan harus diulang.
Seluruh pemangku kebijakan termasuk juga masyarakat harus selalu
meningkatkan kepedulian dan juga peran dalam mendukung Eliminasi TB di
Indonesia dimana sejalan dengan program pemerintah dalam usaha Percepatan
Eliminasi TB di Indonesia tahun 2030. Peranan keluarga sangat dibutuhkan dalam
proses pengobatan penderita TB paru. Secara pribadi keluarga merupakan faktor
utama dalam penyembuhan pasien. Keluarga bisa berperan sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO) yang mengawasi penderita TB paru agar menelan obat secara
teratur sampai selesai pengobatan,dan menjadi support system selama menjalani
pengobatan TB paru sehingga terwujud kepatuhan penderita TB paru terhadap
kepatuhannya dalam menelan atau minum obat sampai pengobatan tuntas. Inilah
yang melatar belakangi perlunya di bentuk pengawas minum obat (PMO)
menggunakan Kartu Kontrol keluarga.
Berdasarkan kondisi diatas, maka penulis membuat rancangan aktualisasi
yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan isu atau
permasalahan yang terjadi pada pasien TB paru yaitu dengan Optimalisasi Peran
2
Keluarga Pasien Tuberkulosis sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) di Wilayah
Kerja Puskesmas Pahauman, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dan kedudukan serta peran ASN dalam
pelaksanaan tugas pokok sebagai ahli pertama-perawat di wilayah kerja
Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang penyakit TB paru
serta pengobatan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Pahauman Kecamatan
Sengah Temila Kabupaten Landak.
b. Meningkatkan pemahaman keluarga sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
pasien TB paru di wilayah kerja Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah
Temila Kabupaten Landak.
c. Meningkatan partisipasi keluarga pasien TB paru dalam merawat pasien TB
paru di wilayah kerja Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila
Kabupaten Landak.
C. Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif.
b. Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu menjalankan fungsi
sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu
bangsa yang memiliki integritas dan professional dalam bidang keperawatan.
2. Bagi UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Pahauman
a. Mendukung visi dan misi Puskemas Pahauman
b. Membentuk Tim Pengawas Menelan Obat (PMO) pasien TB paru melalui
kartu kontrol di Puskesmas Pahauman dapat terlaksana secara optimal,
menyeluruh dan berkesinambungan.
3. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam upaya
pencegahan dan pengobatan Tuberkulosis atau TB Paru.
3
D. Waktu dan Tempat Aktualisasi
Pelaksaaan aktualisasi akan dimulai pada 2 Juli – 9 Agustus 2022. Sasaran
yang akan diambil berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 pasien baru TB paru dan 5
pasien Tb Paru yang tidak teratur dalam pengambilan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
di wilayah kerja Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten
Landak.
4
BAB II
NILAI–NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
2. Akuntabel
Akuntabel yaitu kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah
seorang ASN menurut Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
5
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 Dalam konteks Akuntabels,
panduan perilaku diwujudkan dengan yaitu:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3. Kompeten
Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 Kompetensi adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatan. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki
kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja. Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat
diperhatikan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. (Sumber: Lembaga Administrasi
Negara. 2021. Kompeten)
4. Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Terkait dengan
perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri
PANRB Nomor 20 Tahun 2021 disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik)
harmonis yaitu:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Penerapan sikap yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis. Tidak hanya saja
berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders
eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan: Toleransi, Empati, dan
Keterbukaan terhadap perbedaan. ASN diharapkan bekerja baik di tempat
bekerja juga menjadi role model di lingkungan masyarakat. Dengan menegakkan
nilai etika maka suasana harmonis dapat terwujud dimanapun ASN berada.
(Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis)
6
5. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
Menjaga rahasia jabatan dan Negara. (Sumber: Lembaga Administrasi Negara.
2021. Loyal)
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 disebutkan bahwa panduan
perilaku (kode etik) adaptif yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
Bertindak proaktif (Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif)
7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Terkait dengan
perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri
PANRB Nomor 20 Tahun 2021 disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik)
Kolaboratif yaitu: (Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif)
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
1. Kedudukan PNS
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
7
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Kedudukan
ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
2. Peran PNS
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik;
c. Perekat dan pemersatu bangsa
8
BAB III
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Keadaan Organisasi
Puskesmas Pahauman merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang ada
di Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat
tepatnya di desa Pahauman (Profil Puskesmas Pahauman, 2021).
Kecamatan sengah temila terdiri dari 14 Desa, 84 Dusun dan 13
Ketemenggungan (wilayah adat) dengan luas wilayah 192,535,58 Ha (Km 2 )
sedangkan wilayah kerja Puskesmas Pahauman terdiri dari 5 desa yaitu desa
Pahauman, Paloan, Sebatih, Saham. Keranji Paidang, 41 dusun, 141 RT dan 8
RW dengan luas wilayah kerja 709,59 Km2 yang teridiri dari: 3 Puskesmas
Pembantu dan 5 Poskesdes.
Batas-batas Kecamatan Sengah Temila (sesuai dengan peta kecamatan),
yaitu:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Manyuke (Darit)
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ngabang
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sebangki
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mandor
9
B. Visi, Misi, dan Tujuan
1) Visi Puskesmas Pahauman
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu Untuk Mewujudkan
Masyarakat yang Sehat dan Mandiri.
2) Misi
Misi Puskesmas Pahauman:
1) Menyelenggarakan pelayanan dasar yang bermutu dan terjangkau
2) Terbinanya keluarga sehat, mandiri, dan sadar gizi yang ditunjang oleh
perilaku hidup bersih sehat
3) Meningkatkan derajat kesehatan dengan memberdayakan masyarakat
4) Memantapkan sumber daya dan informasi kesehatan
3) Tujuan
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mewujudkan
masyarakat yang sehat dan mandiri (Sumber: Profil Puskesmas Pahauman,
2021)
10
C. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi
1. Struktur Organisasi
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAHAUMAN
Jl. Raya Pahauman Desa Pahauman – Kecamatan Sengah Temila 79356 E-mail. puskesmaspahauman17@gmail.com Telepon 082124977496
KEPALA PUSKESMAS
BUDI SANTOSA, SKM
UKM Esensial dan Keperawatan KESMAS UKM PENGEMBANGAN UKP, Kefarmasian dan LAB Jejaring dan Jaringan Puskesmas
Wilfrida, S.Tr.Keb dr. Peter Fernando dr. Citra Meisha Simbolon Suhar, A.Md.Kep
11
2. Tugas dan Fungsi
Menurut PerMenPANRB No. 35 Tahun 2019 bahwa tugas jabatan fungsional
perawat yaitu melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan
keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan menurut UU No.38 Tahun 2014
tentang Keperawatan, Perawat bertugas sebagai:
a. Pemberi Asuhan Keperawatan;
b. Penyuluh dan konselor bagi Klien;
c. Pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. Peneliti Keperawatan;
e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
3. Uraian Tugas Peserta
Menurut PerMenPANRB No. 35 Tahun 2019 uraian kegiatan tugas jabatan
fungsional Perawat kategori keahlian sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai Perawat Ahli Pertama, meliputi:
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi
dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan
tindakan);
12
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada
tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
13
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship;
14
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR (CORE VALUES) ASN BerAKHLAK
15
2. Kurangnya kepatuhan berobat pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di
Puskesmas Pahauman
Bukti: berdasarkan data Per Mei 2022 jumlah pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) di Puskesmas Pahauman yaitu 52 kasus yang terdiri dari diagnosa medis
seperti skizoprenia, skizoprenia paranoid, dan psikosis akut. Masih terdapat pasien
ODGJ yang tidak patuh berobat. Data Mei 2022 terdapat sebanyak 24 orang pasien
ODGJ yang tidak patuh dalam pengambilan obat di Puskesmas Pahauman.
3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan posyandu remaja
Bukti : Posyandu remaja merupakan program baru di Puskesmas Pahauman yang
dimulai awal Januari 2022 di Desa Pahauman. Berdasarkan data bulan Januari-Mei
2022 jumlah kunjungan remaja ke posyandu remaja masih sedikit, Pada bulan Mei
tercatat hanya 18 orang yang mengikuti posyandu remaja.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan menggunakan skala dengan rentang
angka 1 – 5 yaitu: (1) sangat kecil, (2) kecil, (3) sedang, (4) besar, dan (5) sangat besar
Skala penilaian ini berpedoman pada 3 (Tiga) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak (APKL) sebagai berikut :
Tabel 4.1
Isu Aktual
KRITERIA
NO ISU AKTUAL RANK
A P K L
16
Penyebab isu tersebut antara lain :
1. Rendahnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai pengobatan Tuberkulosis
(TB Paru).
2. Kurangnya peran keluarga sebagai pengawas menelan obat (PMO) pada pasien
Tuberkulosis (TB Paru)
3. Rendahnya partisipasi tokoh masyarakat dalam mengkampanyekan Penderita
Tuberkulosis (TB Paru)
Selanjutnya penyebab isu tersebut ditentukan prioritasnya dengan menggunakan
kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan) and Growth (perkembangan) atau
biasa disingkat USG dengan skala likert dengan rentang nilai 1 - 5, yaitu : (1) sangat kecil,
(2) kecil, (3) sedang, (4) besar, dan (5) sangat besar sebagai berikut:
Tabel 4.2
Penyebab Isu Aktual
Kriteria
No Faktor Penyebab Jumlah Urutan
U S G
Rendahnya pengetahuan pasien dan
1 keluarga mengenai pengobatan TB 4 3 4 11 2
Paru
17
2. Membuat media pendidikan kesehatan yaitu leaflet dan standing banner tentang
Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru
3. Membuat kartu kontrol keluarga Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru
4. Membuat kuesioner pretest dan posttest
5. Melakukan pendidikan kesehatan tentang Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru
dan pembentukan PMO
6. Melakukan analisis evaluasi kegiatan aktualisasi
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Penerapan nilai-nilai dasar PNS terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit
kerja tertera pada tabel berikut :
18
Tabel 4.3
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
Unit Kerja Puskesmas Pahauman
Identifikasi Isu 1. Masih terdapat pasien Tuberkulosis (TB Paru) yang mengambil Obat Anti Tuberkulosis (OAT) tidak
sesuai jadwal di Puskesmas Pahauman
2. Kurangnya kepatuhan berobat pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Puskesmas
Pahauman
3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan posyandu remaja
Isu yang diangkat Masih terdapat pasien Tuberkulosis (TB Paru) yang mengambil Obat Anti Tuberkulosis (OAT) tidak
sesuai jadwal di Puskesmas Pahauman akibat Kurangnya peran keluarga sebagai Pengawas Menelan
Obat (PMO)
Gagasan pemecah isu Optimalisasi Peran Keluarga Pasien Tuberkulosis Sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) Melalui
Pemberian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dengan Media Leaflet dan Kartu Kendali Pengawas
Menelan Obat (PMO) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pahauman
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1 Melakukan 1. Membuat janji 1. Catatan hasil 1. Saya membuat janji Kegiatan ini
Persiapan Rencana dahulu sebelum konsultasi dari terlebih dahulu mendukung visi
Aktulisasi berkonsultasi. mentor . dengan kepala puskesmas Pahauman
2. Hadir tepat waktu 2. Dokumentasi puskesmas sekaligus yakni Meningkatkan
saat melakukan mentor untuk pelayanan kesehatan
konsultasi. bertemu bertujuan yang bermutu untuk
3. Mendiskusikan atau untuk menentukan mewujudkan
berkonsultasi jadwal konsultasi. masyarakat yang sehat
rencana (Kolaboratif : kerja dan mandiri dan juga
Rancangan sama) misi puskesmas yaitu
Aktulisasi 2. Saya hadir tepat menyelenggarakan
4. Mendengarkan dan waktu ketika datang pelayanan kesehatan
mencatat semua berkonsultasi yang bermutu dan
hasil konsultasi, (Akuntabel : terjangkau serta
diskusi, arahan dan Disiplin). Senyum, memantapkan sumber
saran. sapa, salam dalam daya dan informasi
5. Mengerjakan melakukan kesehatan
perbaikan dan konsultasi
19
arahan (Berorientasi
6. Menyusun jadwal Pelayanan :
kegiatan. Ramah). Saat
melakukan
konsultasi saya akan
menggunakan
bahasa yang baik
dan meminta saran
atas rencana
kegiatan Aktualisasi
(Harmonis :
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif),
3. Menjelaskan maksud
dari rencana
kegiatan yang akan
dilakukan untuk
laporan Aktulisasi
bersama mentor
(Kolaboratif : kerja
sama)
4. Mendengarkan dan
mencatat semua
hasil konsultasi,
diskusi, arahan dan
saran yang diberikan
dan menghormati
keputusan jika dalam
laporan Aktulisasi
saya harus dilakukan
perbaikan atau
perubahan (Loyal :
Patuh)
5. Mengerjakan arahan
dan melakukan
20
perbaikan dengan
bersungguh-sungguh
agar laporan
Aktulisasi menjadi
lebih baik
(Kompeten :
melaksanakan
tugas dengan
kulitas terbaik).
6. Sebelum melakukan
kegitan laporan
Aktulisasi saya akan
membuat jadwal
kegiatan apa saja
yang harus dilakukan
(Adaptif : terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas).
2 Membuat media 1. Mencari Tersedianya media 1. Saya akan Kegiatan ini
Pendidikan bahan/referensi pendidikan kesehatan menyiapkan materi mendukung visi
kesehatan yaitu materi yaitu leaflet dan yang akan di puskesmas Pahauman
leaflet dan standing 2. Membuat standing banner gunakan dan yakni Meningkatkan
banner tentang rancangan leaflet tentang Pengawas memastikan sumber pelayanan kesehatan
Pengawas Menelan dan standing banner Menelan Obat (PMO) yang didapat adalah yang bermutu untuk
Obat / PMO sebagai media TB paru sumber terpercaya mewujudkan
pendidikan Bukti fisik : (Akuntabel: jujur, masyarakat yang sehat
kesehatan 1. Foto hasil Leaflet bertanggung jawab) dan mandiri dan juga
3. Melakukan dan standing 2. Membuat misi puskesmas yaitu
konsultasi dengan banner rancangan leaflet menyelenggarakan
mentor, dalam 2. Catatan konsultasi dan standing pelayanan kesehatan
pembuatan 3. Dokumentasi banner dengan yang bermutu dan
rancangan leaflet bahasa yang mudah terjangkau serta
dan standing dipahami oleh memantapkan sumber
banner. masyarakat umum daya dan informasi
dan membuat leaflet kesehatan
21
4. Melakukan dan standing
perbaikan sesuai banner dengan
dengan hasil penuh kreatifitas
koordinasi dan agar menarik
konsultasi. (Kompeten :
5. Mencetak leaflet membantu orang
dan standing lain belajar,
banner. Adaptif: Inovasi)
3. Saya akan meminta
saran kepada
Mentor (Kolaboratif
: kerja sama) dan
mendengarkan
saran dari mentor
(Harmonis :
mengargai orang
lain apapun
latarbelakangnya).
Saya menerima
keputusan dan
perbaikan dari hasil
konsultasi dengan
Mentor, jika butuh
perbaikan saya
akan segera
melakukan
perbaikan
(Loyal :Patuh,
Berorientasi
pelayanan:
melakukan
perbaikan tanpa
henti)
4. Mencetak dan
memperbanyak
leaflet dan
22
mencetak standing
banner
menggunakan biaya
sendiri (Akuntabel:
bertanggung
jawab).
3 Pembuatan kartu 1. Menyiapkan Tersedianya kartu 1. Saya akan Kegiatan ini
kontrol Pengawas bahan/referensi Kontrol Pengawas menyiapkan materi mendukung visi
Menelan Obat materi Menelan Obat (PMO) yang akan di puskesmas Pahauman
(PMO) 2. Membuat Bukti fisik : gunakan dan yakni Meningkatkan
rancangan kartu 1. Foto hasil cetak memastikan sumber pelayanan kesehatan
kontrol Pengawas kartu kontrol yang didapat adalah yang bermutu untuk
Menelan Obat Pengawas Menelan sumber terpercaya mewujudkan
(PMO) yang telah Obat (PMO) dan dapat masyarakat yang sehat
dibuat. 2. Catatan konsultasi dipertanggung dan mandiri dan juga
3. Melakukan 3. Dokumentasi jawabkan misi puskesmas yaitu
konsultasi dengan kegiatan (Akuntabel: menyelenggarakan
mentor dan Melaksanakan pelayanan kesehatan
penanggung jawab tugas dengan yang bermutu dan
program TB jujur, bertanggung terjangkau serta
4. Melakukan jawab) memantapkan sumber
perbaikan sesuai 2. Menyiapkan konsep daya dan informasi
dengan hasil untuk pembuatan kesehatan
koordinasi dan kartu kontrol
konsultasi. Pengawas Menelan
5. Mencetak dan Obat (PMO) dengan
memperbanyak bahasa yang mudah
kartu kontrol dipahami oleh
Pengawas Menelan masyarakat umum
Obat (PMO) (Kompeten :
meningkatkan
keterampilan). Dan
membuat kartu
kontrol Pengawas
Menelan Obat
(PMO)dengan
23
penuh kreatifitas
(Adaptif: Inovasi)
3. Saya akan meminta
saran kepada
Mentor tentang
kartu kontrol
Pengawas Menelan
Obat (PMO) yang
telah dibuat
(Kolaboratif : kerja
sama) dan
mendengarkan
saran dari mentor
(Harmonis :
mengargai orang
lain apapun
latarbelakangnya).
Saya menerima
keputusan dan
perbaikan dari hasil
konsultasi dengan
Mentor, jika butuh
perbaikan saya
akan segera
melakukan
perbaikan (Loyal :
patuh)
4. Memeriksa kembali
kartu kontrol
Pengawas Menelan
Obat (PMO) yang
telah dibuat dan
melakukan
perbaikan jika di
perlukan
(Berorientasi
24
pelayanan :
melakukan
perbaikan tanpa
henti).
5. Mencetak dan
memperbanyak
kartu kontrol
Pengawas Menelan
Obat (PMO)
menggunakan biaya
sendiri (Akuntabel:
bertanggung
jawab).
4 Membuat kuesioner 1. Menyiapkan bahan Tersedianya kuesioner 1. Saya mencari materi Kegiatan ini
pre test dan post materi yang akan pre test dan post test dari sumber yang mendukung visi
test tentang PMO digunakan. tentang tugas PMO TB terpercaya puskesmas Pahauman
TB 2. Menyiapkan konsep Bukti kegiatan : (Akuntabel : Jujur yakni Meningkatkan
untuk pembuatan Print out kuesioner dan bertanggung pelayanan kesehatan
kuesioner pre test pre test dan post jawab; Kompeten : yang bermutu untuk
dan post test. test meningkatkan mewujudkan
3. Membuat kuesioner Dokumentasi keterampilan). masyarakat yang sehat
pre test dan post 2. Menyusun konsep dan mandiri dan juga
test. dalam pembuatan misi puskesmas yaitu
4. Melakukan kuesioner pre test menyelenggarakan
Konsultasi dengan dan post test dengan pelayanan kesehatan
Mentor bahasa yang mudah yang bermutu dan
5. Mencetak dan (Adaptif: Inovasi; terjangkau serta
memperbanyak Harmonis : memantapkan sumber
kuesioner. membantu orang daya dan informasi
lain belajar). kesehatan
3. Saya akan meminta
saran kepada Mentor
tentang kuesioner
yang telah dibuat
(Kolaboratif : kerja
sama), kemudian
25
menerima keputusan
dan perbaikan dari
hasil konsultasi
dengan Mentor jika
ada yang butuh
perbaikan dan akan
dilakukan dengan
cepat (Loyal :
patuh; berorientasi
pelayanan:
melakukan
perbaikan tanpa
henti).
4. Sebelum mencetak
kuesioner pre test
dan post test saya
akan mengecek
kembali untuk
mengurangi
kesalahan dalam
pencetakan
(akuntabel :
bertanggung
jawab).
5 Melakukan 1. Melakukan Terlaksananya 1. Saya berkonsultasi Kegiatan ini
pendidikan konsultasi dengan kegiatan Pendidikan dengan PJ TB mendukung visi
kesehatan pada penanggung jawab Kesehatan pada dengan ramah, puskesmas Pahauman
pasien dan keluarga program TB pasien dan keluarga sopan santun, dan yakni Meningkatkan
pasien TB Paru dan mengenai kegiatan TB Paru dan terbuka dalam pelayanan kesehatan
pembentukan PMO yang akan dilakukan terbentuknya PMO TB bekerja sama untuk yang bermutu untuk
TB 2. Mempersiapkan alat menghasilkan yang mewujudkan
dan bahan yang Bukti kegiatan : baik serta patuh masyarakat yang sehat
akan digunakan Print out daftar dalam melakukan dan mandiri dan juga
untuk melakukan kunjungan rumah kegiatan misi puskesmas yaitu
kegiatan Dokumentasi (Berorientasi menyelenggarakan
penyuluhan. kegiatan pelayanan: Ramah, pelayanan kesehatan
26
3. Mengumpulkan data Kolaboratif: yang bermutu dan
pasien yang tidak berkerja sama, terjangkau, terbinanya
sesuai jadwal Loyal: patuh) keluarga sehat, mandiri,
pengambilan obat 2. Saya menyiapkan dan sadar gizi yang
anti tuberculosis alat yang akan ditunjang oleh perilaku
(OAT) untuk digunakan untuk hidup bersih sehat,
dilakukan kunjungan kegiatan pendidikan meningkatkan derajat
rumah kesehatan agar tidak kesehatan dengan
4. Memberikan ada bahan atau alat memberdayakan
kuesioner pre test yang kurang saat masyarakat serta
kepada keluarga kegiatan memantapkan sumber
pasien. berlangsung daya dan informasi
5. Melakukan (Akuntabel : jujur, kesehatan
pendidikan bertanggung jawab,
kesehatan cermat).
6. Memberikan 3. Sebelum mulai
kuesioner post test melakukan
kepada keluarga pendidikan
pasien. kesehatan, Saya
7. Menjelaskan akan memberikan
kepada keluarga kuesioner pre test
cara pengisian kartu kepada masyarakat
kontrol keluarga (Adaptif : bertindak
8. Menentukan atau proaktif).
menunjuk salah 4. Saya melakukan
satu anggota pendidikan
keluarga sebagai kesehatan dengan
Pengawas Menelan komunikasi ramah, ,
Obat (PMO) Tb dari menggunakan
keluarga pasien bahasa yang sopan,
9. Memberikan kartu mudah dimengerti
control Pengawas serta membangun
Menelan Obat komunikasi yang
(PMO) Tb paru baik(Berorientasi
pada keluarga pelayanan: ramah;
pasien Harmonis:
27
membangun
lingkungan yang
kondusif)
5. saya memberikan
kuesioner posttest
untuk mengukur
tingkat pengetahuan
keluarga terkait
peran PMO dengan
jujur dan terbuka
(Akuntabel: Jujur)
6. Saya membantu
keluarga
menentukan
pengawas menelan
obat (PMO) dalam
keluarga pasien
dengan
cermat,bertanggung
jawab, membangun
kerjasama
(Kolaboratif:
kerjasama,
Akuntabel: jujur,
terbuka, Kompeten:
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
6 Melakukan analisis 1. Merekap hasil pre Adanya hasil evaluasi 1. Dalam melakukan Kegiatan ini
evaluasi kegiatan test dan post test tingkat pengetahuan rekap hasil pre test mendukung visi
aktualisasi yang telah diisi keluarga pasien dan post test saya puskesmas Pahauman
2. Menganalisa dan tentang Pengawas akan melakukan yakni Meningkatkan
menyimpulkan hasil Menelan Obat (PMO) dengan cekatan, pelayanan kesehatan
kegiatan pasien TB cermat dan teliti yang bermutu untuk
3. Mengevaluasi Kartu (Berorientasi mewujudkan
Kontrol Pengawas Pelayanan : masyarakat yang sehat
28
Menelan Obat Bukti kegiatan : cekatan, Akuntabel: dan mandiri dan juga
(PMO) yang telah 1. Lembar soal pre test cermat, teliti). dalam misi puskesmas yaitu
diisi dan post test yang membuat rekapan menyelenggarakan
4. Konsul dengan telah di isi. saya akan meminta pelayanan kesehatan
mentor 2. Tersedianya hasil tolong teman sejawat yang bermutu dan
5. Membuat laporan score pre test dan untuk membantu terjangkau, terbinanya
kegiatan sosialisasi post test saya merekap data keluarga sehat, mandiri,
3. Lembar Kartu (Kolaboratif : dan sadar gizi yang
Kontrol Pengawas berkerja sama). ditunjang oleh perilaku
Menelan Obat 2. Dalam menganalisa hidup bersih sehat,
(PMO) yang telah dan menyimpulkan meningkatkan derajat
diisi hasil kegiatan saya kesehatan dengan
4. Dokumentasi akan melakukan memberdayakan
kegiatan dengan bersungguh- masyarakat serta
sungguh agar tidak memantapkan sumber
ada kesalahan daya dan informasi
(Kompeten : kesehatan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
3. Selanjutnya saya
akan melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait
dengan hasil
evaluasi yang
didapat secara jujur
dan bertanggung
jawab (Akuntabel :
melaksanakan
tugas dengan
tangung jawab dan
jujur). selama
konsultasi dengan
mentor saya
mengenakan
29
pakaian sopan dan
rapi serta
menggunakan
bahasa yang baik
(Harmonis :
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif).
4. Saya akan membuat
laporan dan
memberikan hasil
kegiatan kepada
mentor saya dengan
rapi dan sesuai
aturan (Adaptif :
berinovasi). dalam
membuat laporan
saya akan
mendengarkana dan
menerima saran
yang diberikan
mentor (Loyal :
patuh
30
C. Jadwal Implementasi
Tabel 4.4
Jadwal Implementasi Kegiatan
No Kegiatan yang akan dilakukan Tanggal Output / Hasil Kegiatan
1 2 3 4
1 Melakukan persiapan rencana 2-3 Juli 2022 Adanya catatan
masukan saran hasil
aktualisasi
konsultasi
31
D. Strategi Pembimbingan dengan Mentor
Nama Peserta : Ns. Selestia Lewi, S.Kep
Satuan Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Landak
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Pahauman
Nama Mentor : Budi Santosa, S.K.M
Tanggal/ Catatan Paraf Mentor
No Media
Waktu Bimbingan dan
Komunikasi
Hasil Capaian
1. 17 Juni 2022 Konsultasi mengenai Tatap Muka
Isu
32
E. Pembimbingan dengan Coach
Tabel 4.6 Pembimbingan dengan coach
33
BAB V
34
2. Setelah adanya waktu yang disepakati untuk berkonsultasi dengan mentor. Saya
datang tepat waktu yaitu jam 10.15 wib (2 Juli 2022) di Puskesmas Pahauman
(Akuntabel: Disiplin). Sebelum memasuki ruangan mentor terlebih dahulu saya
mengetuk pintu dan memberi salam dengan ucapan yang sopan (berorientasi
pelayanan : ramah, Harmonis: membangun lingkungan kerja yang kondusif)
3. Pada tanggal 2 Juli 2022 saya menyampaikan isu yang diangkat dan gagasan
pemecahan isu kepada mentor sekaligus Kepala Puskesmas Pahauman serta
mendiskusikan tahapan kegiatan yang akan dilakukan (Adaptif :Inovasi, Kompeten:
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik). Kemudian mentor memberikan saran
dan masukan yaitu untuk berkerja sama dengan pemegang program TB di Puskesmas
Pahauman terkait data pasien penderita TB di wilayah kerja Puskesmas Pahauman
serta menyiapkan media pendidikan kesehatan yang akan dibuat (Berorientasi
pelayanan: Solutif)
4. Pada tanggal 3 Juli 2022 pukul 10.00 wib setelah mendapatkan saran dan masukan
dari mentor, saya mencatat hasil pertemuan. Selanjutnya saya bersikap terbuka,
patuh, dan bertanggung jawab atas saran dari atasan yaitu dengan melaksanakan atau
mengimplementasikannya serta menyusun jadwal kegiatan. (Loyal : patuh,
Kompeten: melaksanakan tugas dengan kualiatas terbaik dan akuntabel :
bertanggung jawab)
Manfaat Pelaksanaan Kegiatan :
a. Bagi Peserta Latsar
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK pada kegiatan ini, maka saya selaku
calon ASN dapat mengambil kebiasaan positif yaitu membiasakan diri berkoordinasi
dengan pimpinan sebelum menentukan langkah, selalu menghormati orang lain, bersikap
terbuka, membiasakan diri untuk selalu sopan, ramah dan bertanggungjawab.
b. Bagi Puskesmas Pahauman
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai – nilai organisasi yang ingin dicapai yaitu etika :
memberikan pelayanan dengan sopan santun dan ramah.
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan persiapan rancangan kegiatan a k t u a l i s a s i dengan menerapkan nilai – nilai
dasar ASN tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap visi misi organisasi dengan
mewujudkan Kabupaten Landak Mandiri, Maju dan Sejahtera dengan misi point 1 yaitu
pelayanan publik yang responsive dan terukur.
35
Analisis Dampak:
Jika kegiatan melakukan persiapan rencana aktualisasi tidak menerapkan nilai BerAKHLAK
dan kedudukan peran ASN menuju Smart ASN, maka pelaksanaan tidak terarah dan tujuan
kegiatan tidak tercapai dengan baik serta meminimalisir resiko kesalahan dalam pelaksanaan
kegiatan.
Bukti Kegiatan:
36
Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 2
37
5. Kemudian pada tanggal 8 Juli 2022 pukul 10.35 wib saya menyelesaikan pembuatan
leaflet dan mencetak serta memperbanyak leaflet. Sedangkan rancangan pembuatan
standing banner saya berikan kepada jasa pembuat standing banner. Pembuatan media
pendidikan kesehatan ini menggunakan biaya sendiri (pada kegiatan ini nilai dasar yang
terkandung ialah Akuntabel : bertanggung jawab)
Manfaat Pelaksanaan Kegiatan :
a. Bagi Peserta Latsar
Dalam pembuatan leaflet dan standing banner sebagai media pendidikan kesehatan
memudahkan peserta sebagai petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi terkait
pengawas menelan obat (PMO) pasien TB Paru.
b. Bagi Puskesmas Pahauman
Dapat menjadi tambahan media pendidikan kesehatan dalam tindakan preventif dan
promotif.
c. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat terkait pengawas menelan obat (PMO) pasien
TB Paru.
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan pembuatan media pendidikan kesehatan yaitu leaflet dan standing banner
tentang pengawas menelan obat (PMO) pasien TB Paru dengan menerapkan nilai–nilai
dasar ASN tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap visi misi organisasi dengan
mewujudkan Kabupaten Landak Mandiri, Maju dan Sejahtera dengan misi point 1 yaitu
pelayanan publik yang responsif dan terukur.
Analisis Dampak:
Jika kegiatan pembuatan media pendidikan kesehatan yaitu desain leaflet dan standing
banner tidak menerapkan nilai BerAKHLAK dan kedudukan peran ASN menuju Smart ASN
maka kegiatan tidak bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan serta informasi
kesehatan yang akan disampaikan menjadi terbatas dan pelayanan kepada masyarakat tidak
optimal.
38
Bukti Kegiatan:
39
Gambar 6.7 Catatan masukan dan saran mentor
40
Manfaat Pelaksanaan Kegiatan :
a. Bagi Peserta Latsar
Dalam pembuatan kartu kontrol pengawas menelan obat (PMO) menjadi media
pengontrol atau pemantau dalam pengobatan TB Paru.
b. Bagi Puskesmas Pahauman
Dapat menjadi inovasi baru dalam pengawas pengobatan TB Paru dan memudahkan
dalam melakukan pengawas minum Obat Anti Tuberculosis (OAT) penderita TB paru di
wilayah kerja Puskesmas Pahauman.
c. Bagi Masyarakat
Dapat menjadi menjadi media pengingat dalam minum Obat Anti Tuberculosis (OAT)
secara teratur sehingga pengobatan dapat optimal.
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan pembuatan kartu kontrol pengawas menelan obat (PMO) pasien TB Paru
dengan menerapkan nilai–nilai dasar ASN tersebut dapat memberikan kontribusi
terhadap visi misi organisasi dengan mewujudkan Kabupaten Landak Mandiri, Maju dan
Sejahtera dengan misi point 1 yaitu pelayanan publik yang responsif dan terukur.
Dampak Analisis:
Jika kegiatan pembuatan kartu kontrol Pengawas Menelan Obat (PMO) pasien TB paru tidak
menerapkan nilai BerAKHLAK dan kedudukan peran ASN menuju Smart ASN maka kegiatan
tidak bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan serta informasi kesehatan yang akan
disampaikan menjadi terbatas dan pelayanan kepada masyarakat tidak optimal berdasarkan
nilai dasar ASN BerAKHLAK.
Dokumentasi Kegiatan:
41
Gambar 5.9 Pembuatan kartu kontrol pengawas menelan obat (PMO)
Gambar 5.11 Print out kartu kontrol pengawas menelan obat (PMO)
42
Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4
Kegiatan Membuat kuesioner pre test dan post test tentang PMO TB
Paru
Tanggal Rencana: 12-13 Juli 2022
Realisasi : 12-13 Juli 2022
Output / Hasil Kegiatan Tersedianya kuesioner pre test dan post test tentang PMO
TB Paru
Bukti Kegiatan 1. Print out kuesioner pre test dan post test tentang PMO
TB Paru
2. Catatan konsultasi
3. Dokumentasi kegiatan
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Pada tanggal 12 Juli 2022 pukul 19.30 wib saya mencari referensi terkait tugas dan peran
pengawas menelan obat (PMO) pada pasien TB Paru dari sumber terpercaya dan dapat
dipertanggung jawabkan di google (Akuntabel: Jujur, bertanggung jawab). Setelah
mendapatkan referensi, kemudian saya menyusun pertanyaan kuesioner pretest dan post
test dengan bahasa yang mudah dipahami serta dapat membantu menambah
pengetahuan keluarga pasien TB Paru (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang
terkandung ialah Adaptif: Inovasi, Harmonis: membantu orang lain belajar,
Kompeten: melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik).
2. Pada tanggal 13 Juli 2022 pukul 09.15 wib saya meminta masukan dan saran kepada
mentor terkait kuesioner pre test dan post test tentang PMO TB Paru serta menerima
masukan dan melakukan perbaikan pada kuesioner agar dapat mudah diisi dan
dipahami. (Kolaboratif: kerja sama, berorientasi pelayanan : melakukan perbaikan
tanpa henti, Loyal : patuh). Kemudian pukul 20.20 wib saya menyelesaikan pembuatan
kuesioner pre test dan post test tentang PMO TB Paru saya mencetak serta
memperbanyaknya sesuai kebutuhan (akuntabel : bertanggung jawab)
Manfaat Pelaksanaan Kegiatan :
a. Bagi Peserta Latsar
Dengan membuat soal pre test dan post test, peserta dapat mengetahui tingkat
pengetahuan pasien dan keluarga tentang pengawas menelan obat (PMO) pasien TB
paru sehingga perawat dapat memaksimalkan pemberian informasi pada masyarakat.
43
b. Bagi Puskesmas Pahauman
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai – nilai organisasi yang ingin dicapai yaitu
memantapkan sumber daya dan informasi kesehatan serta meningkatkan derajat
kesehatan dengan memberdayakan masyarakat.
c. Bagi Masyarakat
Bertambanya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengawas menelan obat
(PMO) pasien TB paru.
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan pembuatan kuesioner pre test dan post test tentang PMO TB Paru dengan
menerapkan nilai–nilai dasar ASN tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap visi
misi organisasi dengan mewujudkan Kabupaten Landak Mandiri, Maju dan Sejahtera dengan
misi point 1 yaitu pelayanan publik yang responsive dan terukur.
Dampak Analisis:
Jika kegiatan pembuatan kuesioner pre test dan post test tentang PMO TB Paru tidak
menerapkan nilai BerAKHLAK dan kedudukan peran ASN menuju Smart ASN, maka tujuan
kegiatan untuk mengukur tingkat pengetahuan pasien dan keluarga sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan tentang Pengawas Menelan Obat (PMO) TB paru tidak dapat
berjalan dengan optimal.
44
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 5.15
Print out kuesioner pretest posttest
45
Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5
46
(kolaboratif : kerjasama, akuntabel: jujur, terbuka).
4. Selanjutnya saya bersama pasien dan keluarga pasien membentuk pengawas menelan
obat (PMO) dari anggota keluarga yang ada dengan penuh tanggung jawab, cermat serta
saya juga menjelaskan pengisian kartu kontrol pengawas menelan obat (PMO) dan
memberikan kartu kontrol tersebut (Kompeten: melaksanakan tugas dengan kualiatas
terbaik dan Harmonis: membantu orang lain untuk belajar)
Manfaat Pelaksanaan Kegiatan :
a. Bagi Peserta Latsar
Menjalankan salah satu tugas peserta sebagai perawat ahli pertama dalam memberikan
pendidikan kesehatan pada individu dan keluarga serta melibatkan keluarga dalam
pengobatan TB paru.
b. Bagi Puskesmas Pahauman
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai – nilai organisasi yang ingin dicapai yaitu
terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu untuk masyarakat yang sehat dan
mandiri dengan memantapkan sumber daya dan informasi kesehatan, terbinanya keluarga
sehat, mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
memberdayakan masyarakat.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat sebagai pengawas menelan obat (PMO) TB paru
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dan pembentukan PMO TB Paru dengan menerapkan
nilai–nilai dasar ASN tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap visi organisasi yaitu
Terwujudnya Kabupaten Landak Mandiri, Maju dan Sejahtera dengan melaksanakan misi
point 3 yaitu mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang maju.
Dampak Analisis:
Apabila tidak dilaksanakan pendidikan kesehatan dan pembentukan PMO kepada pasien dan
keluarga penderita TB paru berdasarkan nilai dasar ASN BerAKHLAK dan kedudukan peran
ASN menuju Smart ASN maka upaya peningkatan pengetahuan dalam penyebarluasan
informasi PMO TB tidak berjalan dengan baik dan akses masyarakat terhadap informasi
terbatas yang menyebabkan peningkatan kasus TB dan resisten Obat Anti Tuberkulosis
(OAT)
Dokumentasi Kegiatan:
47
Gambar 5.16 Konsultasi dengan Penanggung Jawab TB
48
Gambar 5.20 Penjelasan pengisian kartu PMO
49
didapatkan adanya peningkatan pengetahuan keluarga pasien hasil pretest
menununjukkan tingkat pengetahuan keluarga 44% (Kurang) tentang pengawas
menelan obat (PMO) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan hasil posttest
didapatkan tingkat pengetahuan keluarga 98% (Baik) serta sudah terbentuknya
pengawas menelan obat (PMO) di keluarga pasien TB ( Akuntabel: jujur, Kompeten:
melakukan tugas dengan kualitas baik).
3. Pada tanggal 30 Juli 2022 pukul 10.00 WIB di Puskesmas Pahauman saya berkonsultasi
langsung dengan mentor terkait hasil evaluasi yang didapat secara jujur dan
bertanggung jawab (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah
Akuntabel: tanggung jawab dan jujur). Selama konsultasi saya mengenakan pakaian
rapi, sopat serta menggunakan bahasa yang santun, dan ramah serta menerima
masukan saran, patuh dalam melakukan kegiatan (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar
yang terkandung ialah Harmonis: membangun lingkungan kerja yang kondusif,
Loyal: patuh).
4. Setelah itu saya membuat laporan dan memberikan hasil kegiatan kepada mentor
dengan rapi dan sesuai aturan. (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung
ialah Akuntabel: Jujur, Tanggung Jawab, Adaptif:penuh inovasi dan kreaftivitas).
Manfaat Pelaksanaan Kegiatan :
a. Bagi Peserta Latsar
Dalam pelaksanaan analisis hasil evaluasi kegiatan membuat saya belajar bertanggung
jawab, teliti, dan jujur dengan tugas yang sudah saya kerjakan.
b. Bagi Puskesmas Pahauman
Hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan dalam kegiatan selanjutnya bagi pelayanan
penggulangan kasus TB paru yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pahauman serta
mewujudkan visi puskesmas yaitu pelayanan kesehatan yang bermutu untuk masyarakat
yang sehat dan mandiri dengan memantapkan sumber daya dan informasi kesehatan,
terbinanya keluarga sehat, mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dengan memberdayakan masyarakat.
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan analisis hasil evaluasi dari kegiatan pendidikan kesehatan tentang pengawas
menelan obat (PMO) dengan menerapkan nilai–nilai dasar ASN tersebut dapat
memberikan kontribusi terhadap visi organisasi dengan mewujudkan Kabupaten Landak
Mandiri, Maju dan Sejahtera dengan misi point 1 yaitu pelayanan publik yang responsive dan
50
terukur..
Dampak Analisis:
Apabila tidak dilakukan evaluasi kegiatan berdasarkan nilai dasar ASN BerAKHLAK dan
kedudukan peran ASN menuju Smart ASN pada setiap kegiatan secara jujur dan
bertanggung jawab sesuai fakta lapangan maka kegiatan tidak akan berjalan dengan baik
dan sesuai rencana.
Dokumentasi Kegiatan:
51
Gambar 5.25 Kartu Kontrol Pengawas Menelan Obat (PMO) yang sudah diisi
52
2. Output Kegiatan
Adanya jadwal kegiatan aktualisasi
yang disepakati
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Pada kegiatan ini sudah menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Memberikan kontribusi terhadap
visi organisasi yaitu terwujudnya
pelayanan kesehatan yang bermutu
untuk masyarakat yang sehat dan
mandiri.
5. Lampiran
Dokumentasi lampiran terdapat
dihalaman 36
Kegiatan: Konsultasi terkait Media Pendidikan Kesehatan (Leaflet, Standing Banner)
Tanggal : 7 Juli 2022
1. Tahapan Kegiatan: Dianjurkan untuk leaflet
Mencari referensi tentang PMO TB dan standing banner
paru di google menggunakan bahasa
Membuat desain leaflet dan yang mudah dipahami
standing banner serta memasukkan
Meminta saran kepada mentor gambar edukasi
terkait media pendidikan kesehatan
Menerima masukan dan saran dari
mentor serta siap untuk
melaksanakannya
Mencetak dan memperbanyak
leaflet, standing banner, sesuai
kebutuhan
53
2. Output Kegiatan
Tersedianya media pendidikan
kesehatan leaflet, standing banner
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Pada kegiatan ini sudah menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Memberikan kontribusi terhadap
visi organisasi yaitu terwujudnya
pelayanan kesehatan yang bermutu
untuk masyarakat yang sehat dan
mandiri dengan memantapkan
sumber daya dan informasi
kesehatan.
5. Lampiran
Dokumentasi kegiatan terdapat
dihalaman 39
Kegiatan: Konsultasi kartu kontrol pengawas menelan obat (PMO) TB
Tanggal : 11 Juli 2022
1. Tahapan Kegiatan: Dianjurkan untuk
Mencari referensi tentang PMO TB menambahkan kontak
paru di google penanggung jawab TB
Membuat desain kartu kontrol puskesmas Pahauman di
pengawas menelan obat (PMO) TB kartu pengawas menelan
Meminta saran kepada mentor obat (PMO)
terkait media pendidikan kesehatan
kartu kontrol pengawas menelan
obat (PMO) TB
Menerima masukan dan saran dari
mentor serta siap untuk
melaksanakannya
54
Mencetak dan memperbanyak kartu
kontrol pengawas menelan obat
(PMO) TB sesuai kebutuhan
2. Output Kegiatan
Tersedianya media pendidikan
kesehatan kartu kontrol pengawas
menelan obat (PMO) TB
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Pada kegiatan ini sudah menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK
55
Meminta saran kepada mentor
Menerima masukan dan saran dari
mentor serta siap untuk
melaksanakannya
Mencetak dan memperbanyak
kuesioner pretest dan posttest
sesuai kebutuhan
2. Output Kegiatan
Tersedianya lembar kuesioner
pretest dan posttest
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Pada kegiatan ini sudah menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Memberikan kontribusi terhadap
visi organisasi yaitu terwujudnya
pelayanan kesehatan yang bermutu
untuk masyarakat yang sehat dan
mandiri dengan memantapkan
sumber daya dan informasi
kesehatan.
5. Lampiran
Dokumentasi kegiatan terdapat
dihalaman 44-45
Kegiatan: Konsultasi Hasil Laporan Aktualisasi
Tanggal : 30 Juli 2022
1. Tahapan Kegiatan: Dianjurkan untuk melengkapi
Merekap dan menyimpulkan hasil laporan aktualisasi sesuai
pretest dan posttest yang telah diisi dengan aturan yang berlaku.
Meminta saran kepada mentor
Menerima masukan dan saran dari
56
mentor serta siap untuk
melaksanakannya
Menyusun laporan aktualisasi
2. Output Kegiatan
Adanya hasil evaluasi tingkat
pengetahuan keluarga tentang
pengawas menelan obat (PMO)
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Pada kegiatan ini sudah menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Memberikan kontribusi terhadap
visi organisasi yaitu terwujudnya
pelayanan kesehatan yang bermutu
untuk masyarakat yang sehat dan
mandiri dengan memantapkan
sumber daya dan informasi
kesehatan, terbinanya keluarga
sehat, mandiri dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
dengan memberdayakan
masyarakat.
5. Lampiran
Dokumentasi kegiatan terdapat
dihalaman 50-51
57
C. Pembimbingan dengan Coach
Nama : Ns. Selestia Lewi, S.Kep
NIP : 19980107 202203 2 006
Unit Kerja : Puskesmas Pahauman
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Kegiatan : Konsultasi Laporan Aktualisasi
Catatan Waktu dan Paraf
Penyelesaian Kegiatan
Coaching Media Coaching Coach
1. Tahapan Kegiatan: Dianjurkan untuk Tatap Muka
Terlebih dahulu menyepakati memasukan bukti 20 Juli 2022
waktu dengan coach untuk fisik dari kegiatan Di Aula Dinas
melakukan konsultasi. Tanggal yang dilakukan Kesehatan Kab.
20 Juli 2022 melakukan dan pelaksanaan Landak
konsultasi dengan mentor di kegiatan
Aula Dinas Kesehatan Kab. diusahkan tidak
Landak membahas melebihi 1 bulan.
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
2. Output Kegiatan
Adanya masukan dan saran
dari coach
58
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Pada kegiatan ini sudah
menerapkan nilai-nilai dasar
ASN yaitu BerAKHLAK
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Memberikan kontribusi
terhadap visi organisasi
yaitu terwujudnya pelayanan
kesehatan yang bermutu untuk
masyarakat yang sehat dan
mandiri dengan memantapkan
sumber daya dan informasi
kesehatan.
5. Lampiran
59
dari coach
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Pada kegiatan ini sudah
menerapkan nilai-nilai dasar
ASN yaitu BerAKHLAK
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Memberikan kontribusi
terhadap visi organisasi yaitu
terwujudnya pelayanan
kesehatan yang bermutu untuk
masyarakat yang sehat dan
mandiri dengan memantapkan
sumber daya dan informasi
kesehatan.
5. Lampiran
60
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan isu prioritas yaitu “Masih terdapat pasien Tuberkulosis (TB Paru) yang
mengambil Obat Anti Tuberkulosis (OAT) tidak sesuai jadwal di Puskesmas Pahauman”
adapun beberapa faktor penyebabnya yaitu kurangnya peran keluarga sebagai pengawas
menelan obat (PMO) pada pasien Tuberkulosis (TB Paru), Rendahnya pengetahuan pasien
dan keluarga mengenai pengobatan Tuberkulosis (TB Paru), Rendahnya partisipasi tokoh
masyarakat dalam mengkampanyekan Penderita Tuberkulosis (TB Paru). Sehingga
didapatkan masalahnya yaitu “Optimalisasi Peran Keluarga Pasien Tuberkulosis Sebagai
Pengawas Menelan Obat (PMO) Melalui Pemberian Pendidikan Kesehatan dengan Media
Leaflet dan Kartu Kontrol Pengawas Menelan Obat (PMO) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pahauman Kabupaten Landak”.
Adapun kegiatan yang dilakukan saat laporan aktualisasi adalah sebagai berikut
yaitu: melakukan persiapan rencana aktualisasi, Membuat media pendidikan kesehatan
yaitu leaflet dan standing banner tentang Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru,
membuat kartu kontrol keluarga Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru, membuat
kuesioner pretest dan posttest, melakukan pendidikan kesehatan tentang Pengawas
Menelan Obat (PMO) TB Paru dan pembentukan PMO dan melakukan analisis evaluasi
kegiatan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan pada Tanggal 02 Juli - 09 Agustus
2022 di wilayah kerja Puskesmas Pahauman dengan mengaktulisasikan nilai-nilai dasar
61
ASN yaitu BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif).
Jadi, berdasarkan hasil rekapitulasi nilai kuesioner pretest dan posttest didapatkan
adanya peningkatan pengetahuan keluarga terkait PMO TB paru dari sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan dimana hasil presentase pretest 44% (Katerogi Kurang)
dan posttest 98% (Kategori Baik). Serta sudah terbentuknya PMO TB dalam keluarga
penderita TB paru.
B. SARAN
Penulis berharap agar rencana tindak lanjut dari kegiatan penggunaan kartu kontrol
pengawas menelan obat (PMO) pasien TB Paru dalam pemantauan minum obat anti
tuberculosis bagi penderita TB paru sehingga diharapkan menurunkan kasus TB paru dan
resiko putus minum obat TB di wilayah kerja Puskesmas Pahauman serta dengan
terbentuknya PMO dalam keluarga pasien TB dapat membantu mengawasi dan mengontrol
pengobatan pasien sehingga dapat berjalan baik dan selesai.
Setelah adanya pendidikan kesehatan tentang PMO TB paru, pengetahuan
masyarakat dapat meningkat sehingga dapat membantu dalam pencegahan dan
menurunkan kasus TB paru di wilayah kerja Puskesmas Pahauman. Diharapkan juga hasil
kegiatan ini dapat menjadi acuan dan dapat di teruskan kedepannya dalam program TB
paru jangka panjang di Puskesmas Pahauman.
62
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
63
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Zhafirah. N.S, Palup.L.M (2020). Peran Keluarga Sebagai Pengawas Menelan Obat Anti
Tuberkulosis Pada Pasien Tb Paru Kambuh. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik
Kesehatan Makassar Vol. 11 No. 01 2020
https://www.tribunnews.com/nasional/2022/02/21/indonesia-di-peringkat-ketiga-
tuberkulosis-terbanyak-di-dunia-kampanye-pencegahan-digencarkan. Diakses 20
Juni 2022
https://tbindonesia.or.id/pustaka-tbc/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia-2/ Diakses
20 Juni 2022
64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
65
Pendidikan Terakhir : S1 Ners, STIK Muhammadiyah Pontianak
Email : selestialewi1998@gmail.com
Hobbi : Membaca, Menonton, Memasak
66