Anda di halaman 1dari 3

Seiring perkembangan arus reformasi birokrasi dan era keterbukaan informasi publik, peran

Humas semakin penting dan strategis. Sebagai komunikator publik, Humas Pemerintah harus
mengamankan kebijakan lembaganya, memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau
informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program kerja lembaganya. Jadi Humas
bukan hanya menyiapkan tempat acara peliputan dan mendampingi pimpinannya kemana pergi
saja, namun Humas Pemerintah dituntut mampu mengemas agenda setting.

Selain sebagai komunikator, Humas bertindak sebagai mediator yang proaktif dalam
menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi serta
memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak, dan berperan menciptakan iklim
yang kondusif dalam pembangunan nasional, baik jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang.

Pertemuan Tahunan BAKOHUMAS Tingkat Nasional Tahun 2012 yang diselenggaan secara
rutin oleh Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (BAKOHUMAS) Kementerian
Komunikasi dan Informatika merupakan suatu bukti bahwa Humas Pemerintah baik di tingkat
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi dalam upaya
melakukan evaluasi dan sekaligus berbenah diri guna mengoptimalkan peran dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.

Pejabat Humas perlu memperhatikan bahwa dalam menjalankan aktivitas tugas dan fungsinya,
hendaknya mampu memelihara nama baik institusi/lembaga, mampu melakukan pelayanan yang
memadai, mampu menjalankan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat akan informasi.

Dalam mengelola informasi, Humas harus sudah mulai membuka diri terhadap informasi-
informasi yang sangat diperlukan oleh publik (masyarakat) untuk dapat diakses, kecuali terhadap
informasi yang memang berdasarkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik ( UU No.
14 Tahun 2008 ) dikecualikan. Ada informasi yang tidak boleh disampaikan kepada publik
sebagaimana tercantum dalam Pasal 17 UU Keterbukaan Informasi Publik, diantaranya :

1. Informasi yang dapat menghambat proses penegakan hukum;


2. Informasi yang dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan
intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;
3. Informasi yang dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara;
4. Informasi yang dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;
5. Informasi yang dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;
6. Informasi yang dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri;
7. Informasi yang dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan
terakhir atau wasiat seseorang;
8. Informasi yang dapat mengungkapkan rahasia pribadi
9. Memorandum atau surat antar badan publik dan
10. Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam arahannya pada acara Pertemuan
Tahunan Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (BAKOHUMAS) di Makassar, Sulawesi
Selatan tanggal 6 November 2012, menyatakan bahwa Humas sebagai agen pembentuk opini
publik, harus mampu berperan sebagai agen yang menghubungkan organisasi dengan publiknya.

Komponen yang harus dibangun oleh Pemerintah adalah citra lembaga/institusinya melalui
pendiseminasian elemen visual, verbal dan perilaku sebagai cerminan aktualisasi dari visi
pemimpin organisasi yang terintegrasi dengan misi dan rencana strategis lembaga/institusi itu
sendiri.

Pada prinsipnya Humas Pemerintah dituntut untuk mampu mengemas agenda setting kebijakan
instansi, untuk disampaikan ke media sebagai agenda setting media dan diterima oleh publik
sebagai agenda settingnya publik atau masyarakat. “Melalui penciptaan agenda setting kebijakan
oleh semua Humas Pemerintah, ke depan publik akan mendapatkan informasi alternatif dan
benar, sehingga masyarakat tidak lagi terbelenggu oleh “anomali” informasi yang setiap detik
membanjiri ranah publik, bahkan ranah privasi seseorang,” tegas Tifatul.

Selain itu Menkominfo mengatakan, ditengah banyaknya media yang punya banyak kepentingan,
jajaran Humas Pemerintah harus bisa menyampaikan komunikasi dan informasi secara baik dan
jelas, sehingga tidak menjadikan misskomunikasi dan missinformasi.

Peran dan Tanggungjawab Humas Pemerintah

Keberadaan unit kerja Humas Pemerintah sangat dibutuhkan oleh setiap instansi pemerintahan.
Selain memiliki peran penting dalam mendukung tugas pemerintahan, Humas Pemerintahan
secara eksplisit diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor.
109/M.PAN/11/2005. Pasal 4 dikatakan : Tugas pokok pranata humas adalah melakukan
kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, meliputi perencanaan pelayanan informasi dan
kehumasan, pelayanan informasi, hubungan kelembagaan, hubungan personil, dan
pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.

Humas Pemerintah harus menyediakan dan memberikan informasi kepada mayarakat dan
stakeholders semua kegiatan pemerintah yang akan dan sedang dilaksanakan. Selain itu,
berkomunikasi dengan masyarakat untuk memperoleh dukungan dan partisipasi masyarakat
dalam melaksanakan kebijakan publik serta menjalin hubungan baik dengan stakeholders.

Humas Pemerintah harus membangun kepercayaan publik melalui jalur komunikasi dengan
menunjukkan hasil kerja nyata dan menyusun strategi komunikasi efektif serta membentuk sikap
dan prilaku dari orang yang diberi kepercayaan. Humas Pemerintah dituntut bersinergi dan
berkoordinasi untuk menjadi citra pemerintah secara keseluruhan.

Sinergitas perlu dibangun dalam hal pendistribusian informasi-informasi melalui potensi media
yang sesuai dengan sifat-sifat demografis publik/masyarakat. Untuk itu, Badan Koordinasi
Humas Pemerintah, baik yang berkedudukan di Pusat maupun di Daerah, perlu segera
membangun sinergitas melalui aktivitas nyata dan membangun mekanisme aliran informasi dari
Pusat ke Daerah atau sebaliknya.
Eksistensi Humas Pemerintah sesungguhnya sangat strategis. Kehadiran Humas dibutuhkan,
terutama dalam rangka menyampaikan berbagai informasi publik yang memang wajib diketahui
badan publik (Lembaga Pemerintah) kepada masyarakat. Untuk itu, Humas harus menjalankan
tugas secara profesional seperti memahami cara berkomunikasi yang baik, memahami budaya
birokrasi dan memahami adat istiadat masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai