Anda di halaman 1dari 7

Ujian Akhir Semester I Tahun 2013

Pengantar Public Relations


Studi Kasus “Pengunduran Diri Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Nur Pamudji Sebagai Wujud Kekecewaannya Terhadap Pengusutan Kejaksaan Agung
Terhadap Proyek Pengadaan Turbin Pada Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan
Uap Belawan, Medan, Sumatera Utara, Tahun Anggaran 2007-2009 Dan Pemeliharaan
Rutin Tahun 2012”

Disusun Oleh
Nama : Maya Ciptaningtyas
NIM : 023122002

Program Studi Ilmu Komunikasi


Jurusan Public Relations
I. Latar Belakang
Pengajuan pengunduran diri oleh Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nur
Pamudji sebagai wujud kekecewaannya terhadap pengusutan Kejaksaan Agung terhadap proyek
pengadaan turbin pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Belawan, Medan, Sumatera
Utara, tahun anggaran 2007-2009 dan pemeliharaan rutin tahun 2012. Nur menilai tidak bisa melindungi
pegawainya yang bekerja baik dan profesional dari masalah hukum.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN Bambang Dwiyanto, Minggu (8/12/2013), di
Jakarta, menjelaskan, kasus itu bermula ketika beberapa turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
(PLTGU) Belawan telah beroperasi selama 120.000 jam, beberapa waktu yang lalu. Padahal, sesuai
standar operasi, ketika mesin sudah beroperasi 100.000 jam, mesin pembangkit harus diistirahatkan dulu
untuk pemeliharaan. Penundaan pemeliharaan turbin itu karena kondisi pasokan listrik di Sumatera Utara
pas-pasan, sehingga jika pembangkit berhenti beroperasi akan mengakibatkan listrik padam.
Untuk itu PT PLN kemudian mengadakan lelang pengerjaan perpanjangan usia mesin turbin
dengan harga perkiraan sendiri (HPS) yang telah ditetapkan perusahaan itu. Penetapan HPS itu
berdasarkan survei harga, beberapa standar lainnya, dan ada acuan harga barang. Namun ketika mesin
dicek, ternyata perlu pekerjaan tambahan karena ada komponen yang harus diganti sehingga biaya
pengerjaan itu melebihi HPS.
Penyidik Kejaksaan Agung menyatakan, selisih nilai proyek Belawan yang terdiri dari nilai
kontrak utama dan perubahan kontrak karena pengerjaan tambahan dengan HPS itu sebagai
penggelembungan dana dan dianggap merugikan negara. Penyidik Kejaksaan Agung juga menilai
kemampuan mesin tidak sesuai kontrak karena hanya beroperasi 123 megawatt (MW). Padahal dalam
kontrak disebutkan kapasitasnya 140 MW.
Bambang menjelaskan, sebenarnya kapasitas terpasang turbin pada PLTGU Belawan itu 140
MW. Namun karena beban daya saat siang hari rendah, mesin beroperasi di bawah kapasitas
terpasang.”Operasi listrik itu sesuai berapa daya yang diminta pelanggan. Ketika siang hari beban
rendah, mesin beroperasi tidak pada kapasitas penuh, dan itu dianggap tidak sesuai kontrak,” ujar
Bambang.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar, Satya W Yudha, dan
pengamat energi Fabby Tumwa menyarankan Dahlan Iskan secepatnya berkoordinasi dengan
Kejaksaan Agung. ”Proses itu haruslah transparan sehingga publik mudah memahami,” kata Satya.
(EVY) , Sumber: Kompas.com (9/12/2013)
II. Dasar Teori
Menurut Howard Chase, manajemen Issue adalah kapasitas untuk memahami mobilitas, koordinasi,
semua strategi langsung, fungsi-fungsi perencanaan kebijakan, dan semua keterampilan public
affairs/public relations (hubungan publik/PR), terhadap pencapaian satu tujuan, yaitu partisipasi
mendalam dal;am membentuk kebijakan publik yang memengaruhi nasib personal dan lembaga.
Menurut Seitel (2001: 205) proses manajemen isu terdiri dari lima langkah, yaitu
1. mengidentifikasi isu-isu yang harus menjadi perhatian organisasi
2. menganalisis dan membatasi setiap isu berkenaan dengan pengaruhnya pada publik-publik
konstituen
3. mengemukakan berbagai opsi-opsi strategi yang terdapat pada organisasi dan untuk
memengaruhi persepsi pada isu
4. mengevaluasi program dalam terminologi pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan
Dalam mengimplementasikan manajemen isu, tidak luput dari adanya komunikasi krisis. Prinsip-prinsip
komunikasi krisis (komunikasi yang persuasif dan proaktif) yaitu:
1. Kumpulkan semua fakta yang ada. Secepatnya setelah krisis dimulai, kumpulkan semua fakta
yang diketahui pada waktu krisis dimulai.
2. Putuskan mana fakta yang dapat disiarkan dan kapan waktu yang tepat untuk menyiarkan. Jika
terdapat fakta yagn tidak dapat disiarkan, bersipalha untuk menjelaskan mengapa fakata
tersebut tidak dapat disiarkan.
3. mulailah membuka jalur komunikasi secepat mungkin. Hubungi media massa, sebelum mereka
mengejar anda.
4. Berikan jawaban/tanggapan secara terus terang dan terbuka dengan informasi yang faktual.
5. Tunjukkan keprihatinan/perhatian terhadap perusahaan. Tunjukkan kepada publik bahwa
perusahaan telah melakukan segala cara untuk memecahkan masalah yang terjadi.
6. Berkomunikasi secara langsung dan terus menerus. Sediakan perkembangan faktual secara
kontinu. Semakin banyak informais yang disediakan, semakin sedikit kemungkinan masyarakat
akan bertanya dan mecari tahu.

III. Analisis
1. Sebagai (Manajemen Humas/PR) PT PLN Persero langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah di atas:
1) Mengidentifikasi isu yang berkembang dan mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
terhadap isu tersebut.
Atas isu yang berkembang, dalam hal ini adalah Pengajuan pengunduran diri oleh Direktur
Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai wujud kekecewaannya terhadap
pengusutan Kejaksaan Agung terhadap proyek pengadaan turbin pada proyek Pembangkit
Listrik Tenaga Gas dan Uap Belawan, Medan, Sumatera Utara, harus dipastikan dulu
kebenarannya, dengan mengkonfirmasikan langsung kepada pihak yang terlibat. Setelah itu
baru mengumpulkan fakta terkait isu tersebut, seperti latar belakang pengusutan oleh
kejaksaan agung, pihak-pihak yang terlibat, hasil pengusutan kejaksaan agung terhadap
proyek tersebut, dsb.
2) Memutuskan fakta yang dapat disiarkan dan waktu yang tepat untuk menyiarkannya.
Setelah mendapatkan fakta terkait perkembangan kasus tersebut, sebagai PR yang
mewakili perusahaan, kita harus dapat menyeleksi fakta mana yang dapat disiarkan kepada
publik. Penyeleksian fakta ini bertujuan untuk membatasi isu yang beredar, supaya tidak
merembet ke berbagai macam bidang.
3) Mulai membuka jalur komunikasi secepat mungkin dan berikan jawaban/tanggapan secara
terus terang dan terbuka dengan informasi yang faktual.
Dengan memberitahu media secepat mungkin dan dengan informasi yang faktual maka,
dapat secara tidak langsung kita membatasi isu yang berkembang, dan publik tidak akan
ikut terbawa oleh isu-isu yang tidak pasti.
4) Menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan telah melakukan segala cara untuk
memecahkan masalah yang terjadi serta berkomunikasi secara langsung dan terus menerus
kepada media untuk menyediakan perkembangan faktual secara kontinu. Semakin banyak
informasi yang disediakan, semakin sedikit kemungkinan masyarakat akan bertanya dan
mecari tahu.
Dalam kasus ini, kita harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa PT PLN telah berupaya
semaksimal mungkin untuk membantu para pegawainya yang diduga telah menyalahi
aturan yang berlaku dalam pengadaan turbin pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap Belawan, Medan, Sumatera Utara, tahun anggaran 2007-2009 dan pemeliharaan
rutin tahun 2012
2. Media Humas/PR apa yang akan dipilih untuk mendukung upaya-upaya PR yang dilakukan:
Jenis Media Alasan
News Dukungan pers sangat vital dan memiliki dampak yang cepat dirasakan,
terutama bila sedang menghadapi krisis.
Publisitas Karena media merupakan sumber informasi publik
Community Dukungan dari komunitas, tidak kalah pentingnya, sebab komunitas dapat
menjadi trigger (pemicu) opini publik, yang baik maupun yang buruk.
Lobby Untuk mencari keterangan dari kejaksaan agung terkait kejelasan
pengusutan Kejaksaan Agung terhadap proyek pengadaan turbin pada
proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Belawan, Medan,
Sumatera Utara tahun anggaran 2007-2009 dan pemeliharaan rutin tahun
2012.

3. Media Humas/PR yang dapat digunakan untuk membentuk Opini Publik atas kasus di atas.
Jenis Media Kegiatan
News - Mengadakan konferensi pers terkait pengajuan pengunduran diri oleh
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai wujud
kekecewaannya terhadap pengusutan Kejaksaan Agung terhadap
proyek pengadaan turbin pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap Belawan, Medan, Sumatera Utara tahun anggaran 2007-2009
dan pemeliharaan rutin tahun 2012 dengan menghadirkan direktur
utamanya sebagai narasumber.
Publisitas - Menulis artikel pada internal magazine terkait kasus yang terjadi serta
upaya-upaya yang telah ditempuh perusahaan untuk membantu para
pegawainya yang diduga melakukan tindak pidana korupsi untuk
memberikan pandangan kepada para karyawan PT PLN bahwa
perusahaan tidak akan tinggal diam apabila ada pegawainya yang
diduga terjerat kasus hukum.
- Menulis berita pada surat kabar terkait terkait pengajuan pengunduran
diri oleh Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
sebagai wujud kekecewaannya terhadap pengusutan Kejaksaan Agung
terhadap proyek pengadaan turbin pada proyek Pembangkit Listrik
Tenaga Gas dan Uap Belawan, Medan, Sumatera Utara
Community - Menggalakkan dukungan dari komunitas online, seperti twitter dan
facebook dengan gerakan “Selamatkan PLN dari Cengkraman
Kejaksaan Agung” atau semacamnya.
Lobby - Melakukan pendekatan baik secara personal maupun instansi dengan
pihak Kejaksaan Agung untuk mencari kejelasan terkait pengusutan
Kejaksaan Agung terhadap proyek pengadaan turbin pada proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Belawan, Medan, Sumatera
Utara tahun anggaran 2007-2009 dan pemeliharaan rutin tahun 2012.

4. Khalayak sasaran kunci dalam kasus ini adalah

Khalayak Sasaran How to deal with Them


Eksternal Publik Kejaksaan Agung - Menjalin komunikasi yang intensif dengan pihak
(Pemerintah) Kejaksaan Agung untuk memantau perkembangan
pengusutan kasus.
DPR - Bersikap terbuka terhadap masukan-masukan
(Pemerintah) yang datang dari DPR
Pers - Menjalin komunikasi yang intensif dan memberikan
jawaban/tanggapan secara terus terang dan
terbuka dengan informasi yang faktual
Masyarakat - Memberikan informasi yang faktual melalui
berbagai macam media kpada masyarakat atas
perkembangan kasus sehingga dapat membatasi
isu yang berkembang.
Internal Publik Kementerian - Bersikap terbuka dan berdiskusi mengenai
BUMN langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
(Pemegang menyiasati pengunduran diri nur pamudji sebagai
Saham) direktur utama dan dalam menghadapi pengusutan
kasus serta kemungkinan kasus ini dibawa ke
pengadilan oleh pihak kejaksaan agung.
Karyawan - Menulis artikel pada internal magazine terkait
kasus yang terjadi serta upaya-upaya yang telah
ditempuh perusahaan untuk membantu para
pegawainya yang diduga melakukan tindak pidana
korupsi untuk memberikan pandangan kepada
para karyawan PT PLN bahwa perusahaan tidak
akan tinggal diam apabila ada pegawainya yang
diduga terjerat kasus hukum

IV. DAFTAR PUSTAKA


Ardianto, Elvinaro. 2013. Handbook of Public Relations: Pengantar Komprehensif. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai