Anda di halaman 1dari 25

NAMA GURU : ………………….....................

NAMA SEKOLAH : ………………………….........

ALAMAT : ……………………………….

1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA …………………….

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib)

Kelas : XI

Materi : Masuk dan Berkembangnya Kolonialisme dan Imperialisme Eropa di


Indonesia

Alokasi Waktu : 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia
3.1.1 Menjelaskan Lalu Lintas Perdagangan Dunia Sebelum Era
Kolonialisme Imperialisme Eropa
3.1.2 Menjelaskan lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Eropa
3.1.3 Menguraikan perebutan Hegemoni Bangsa Eropa di Indonesia
3.1.4 Menganalisis perkembangan dan dampak Kolonialisme-Imperialisme

2
Bangsa Eropa di Indonesia

4.1 Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia dan menyajikannya
dalam bentuk cerita sejarah

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran ini diharapkan siswa akan dapat:
1. Menjelaskan Lalu Lintas Perdagangan Dunia Sebelum Era Kolonialisme Imperialisme
Eropa
2. Menjelaskan lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Eropa
3. Menguraikan perebutan Hegemoni Bangsa Eropa di Indonesia
4. Menganalisis perkembangan dan dampak Kolonialisme-Imperialisme Bangsa Eropa
di Indonesia

D. Materi Pembelajaran
A. Lalu Lintas Perdagangan Dunia Sebelum Era Kolonialisme Imperialisme Eropa
B. Lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Eropa
C. Perebutan Hegemoni Bangsa Eropa di Indonesia
D. Perkembangan Kolonialisme-Imperialisme Bangsa Eropa di Indonesia
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Examples non Examples, Learning community dengan
discovery
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
(Lembar Kerja Siswa yang berisi pertanyaan
sehubungan dengan materi yang telah dijelaskan)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Power Point
2. Alat : Laptop dan infokus
3. Sumber Pembelajaran :
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI
Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga, 2017.
3
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar para
siswa.
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk memulai proses KBM (kerapian, kebersihan
ruang kelas, menyediakan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
Awal 15 menit
3. Guru memantau kehadiran dengan mengabsen
siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin
doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang diharapkan
atau garis besar materi yang akan dipelajari.
Mengamati
Sebagai apersepsi, siswa mengamati gambar lukisan
berjudul “Penaklukan Makassar oleh Speelman pada
1666–1669” karya Romeyn de Hooge tahun 1669 yang
ada di buku Sejarah Indonesia halaman 5. Gambar ini
berkaitan dengan materi tentang manusia dan sejarah.
Menanya
1. Sebelum memulai materi, dengan mengamati
Inti 60 menit
gambar tersebut, siswa mengajukan pertanyaan
sehubungan dengan materi tersebut.
2. Lalu siswa ditanya apakah ada diantara mereka yang
pernah melihat atau mengetahui lukisan tersebut?
Bagi siswa yang sudah pernah melihat atau sudah
pernah mengetahui tentang lukisan tersebut, guru
meminta mereka untuk menceritakan pengetahuan
mengenai lukisan tersebut kepada teman-temannya.

4
3. Siswa diminta untuk mengerjakan kegiatan
apersepsi yang ada di buku Sejarah Indonesia kelas
XI halaman 5.
4. Guru menyajikan materi.
5.
6. Mengeksplorasikan
1. Siswa mengumpulkan informasi terkait dengan
materi pelajaran yang sedang dibahas.
2. Siswa mencari sumber atau informasi dari sumber-
sumber lain terkait dengan materi palajaran yang
sedang dibahas

Mengasosiasikan

1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa


(kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
2. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk
membuat uraian singkat mengenai penjelajahan
Samudra yang ada di halaman 15.
Mengkomunikasikan
1. Setelah setiap kelompok mencoba untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas,
guru memberi evaluasi terhadap hasil diskusi dan
beberapa pertanyaan diskusi.
1. Siswa ditanyakan apakah sudah memahami materi
tersebut.
2. Guru menutup pembelajaran minggu ini dengan
memberi kesempatan kepada siswa memberikan
Penutup 15 menit
kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan apa manfaat yang
dapat diperoleh setelah mempelajari materi hari ini.
3. Guru menutup pelajaran dengan salam.

5
Pertemuan ke II

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu


1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar
para siswa.
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih
kondusif untuk memulai proses KBM
(kerapian, kebersihan ruang kelas,
menyediakan media dan alat serta buku yang
diperlukan).
3. Guru memantau kehadiran dengan
Awal 15 menit
mengabsen siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa
memimpin doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.
6. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil
tugas 1 dan 2 yang telah dikerjakan.
Mengamati
1. Sebagai apersepsi, siswa dipersilahkan untuk
membaca buku mata pelajaran sejarah
Indonesia kelas XI halaman 15-22.

Menanya
1. Sebelum memulai materi, dengan membaca
Inti buku, siswa mengajukan pertanyaan 60 menit

sehubungan dengan materi tersebut.


2. Guru menyajikan materi mengenai
Perebutan Hegemoni Bangsa Eropa di
Indonesia.
1. Mengeksplorasikan
1. Siswa mengumpulkan informasi terkait
dengan materi pelajaran yang sedang

6
dibahas.
2. Siswa mencari sumber atau informasi dari
sumber-sumber lain terkait dengan materi
palajaran yang sedang dibahas

Mengasosiasikan
1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa
(kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
2. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk
mengerjakan tugas yang ada di halaman 22
membuat peta dan alur kedatangan bangsa
Eropa ke Nusantara.
Mengkomunikasikan
1. Setelah setiap kelompok mencoba untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas, guru memberi evaluasi terhadap hasil
diskusi dan beberapa pertanyaan diskusi.
1. Siswa ditanyakan apakah sudah memahami
materi tersebut.
2. Guru menutup pembelajaran minggu ini
dengan memberi kesempatan kepada siswa
Penutup memberikan kesimpulan tentang pelajaran 15 menit
yang baru saja berlangsung serta
menanyakan apa manfaat yang dapat
diperoleh setelah belajar materi tersebut.
3. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan ke III

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu


Awal 1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar 15 menit
para siswa.
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk memulai proses KBM (kerapian,

7
kebersihan ruang kelas, menyediakan media dan
alat serta buku yang diperlukan).
3. Guru memantau kehadiran dengan mengabsen
siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa
memimpin doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.

Inti Mengamati 110 menit


Sebagai apersepsi, siswa dipersilahkan untuk
membaca materi diskusi buku mata pelajaran sejarah
Indonesia kelas XI halaman 22-37.

Menanya
Sebelum memulai diskusi, siswa mengajukan
pertanyaan sehubungan dengan materi tersebut.
1.
2. Mengeksplorasikan
1. Siswa mengumpulkan informasi terkait dengan
materi diskusi tersebut.
2. Siswa mencari sumber atau informasi dari
sumber-sumber lain terkait diskusi yang sedang
dilakukan.
Mengasosiasikan
1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa
(kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
2. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk
mengerjakan tugas yang ada di halaman 33 dan
37.
Mengkomunikasikan
Setelah setiap kelompok mencoba untuk

8
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas,
guru memberi evaluasi terhadap hasil diskusi dan
beberapa pertanyaan diskusi.
1. Siswa ditanyakan apakah sudah memahami
materi tersebut.
2. Guru menutup pembelajaran minggu ini dengan
Penutup memberi kesempatan kepada siswa memberikan 15 menit
kesimpulan mengenai diskusi yang telah
dilakukan.
3. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan ke IV

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu


1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar para
siswa.
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk memulai proses KBM (kerapian,
kebersihan ruang kelas, menyediakan media dan
alat serta buku yang diperlukan).
3. Guru memantau kehadiran dengan mengabsen
Awal 15 menit
siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa
memimpin doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.

Inti Mengamati 60 menit


Sebagai apersepsi, siswa dipersilahkan untuk
membaca materi diskusi buku mata pelajaran sejarah
Indonesia kelas XI halaman 37-51.

9
Menanya
Sebelum memulai diskusi, siswa mengajukan
pertanyaan sehubungan dengan materi tersebut.
3.
4. Mengeksplorasikan
1. Siswa mengumpulkan informasi terkait dengan
materi diskusi tersebut.
2. Siswa mencari sumber atau informasi dari
sumber-sumber lain terkait diskusi yang sedang
dilakukan.

Mengasosiasikan
1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa
(kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
3. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk
mendiskusikan artikel “Jalan Pemodal, Jalan
Penguasa” dan mengerjakan tugas yang
menyertai halaman 65.
Mengkomunikasikan
Setelah setiap kelompok mencoba untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas,
guru memberi evaluasi terhadap hasil diskusi dan
beberapa pertanyaan diskusi.
1. Siswa ditanyakan apakah sudah memahami
materi tersebut.
2. Guru menugaskan kepada masing-masing
kelompok untuk mengerjakan inkuiri yang ada di
halaman 66.
Penutup 15 menit
3. Guru menutup pembelajaran minggu ini dengan
memberi kesempatan kepada siswa memberikan
kesimpulan mengenai diskusi yang telah
dilakukan.
4. Guru menutup pelajaran dengan salam.

10
H. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut.
i. Penilaian Sikap

Sikap
Sikap Sosial
Spiritual Jumlah
No Nama
Tanggun Skor
Mensyukuri Jujur Kerjasama
g Jawab
1
2

Keterangan:
a. Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
 Saling menghormati sesama teman sekelas
 Toleransi sesama teman sekelas
 Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.
Rubrik pemberian skor:
A = jika siswa melakukan empat kegiatan tersebut
B = jika siswa melakukan tiga kegiatan tersebut
C = jika siswa melakukan dua kegiatan tersebut
D = jika siswa melakukan satu kegiatan tersebut

b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
 Tidak berbohong
 Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
 Tidak menyontek
 Terus terang
Rubrik pemberian skor:

11
A = jika siswa melakukan empat kegiatan tersebut
B = jika siswa melakukan tiga kegiatan tersebut
C = jika siswa melakukan dua kegiatan tersebut
D = jika siswa melakukan satu kegiatan tersebut

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
 Peduli kepada sesama
 Saling membantu dalam hal kebaikan
 Saling menghargai atau toleran
 Ramah dengan sesama
Rubrik pemberian skor:
A = jika siswa melakukan empat kegiatan tersebut
B = jika siswa melakukan tiga kegiatan tersebut
C = jika siswa melakukan dua kegiatan tersebut
D = jika siswa melakukan satu kegiatan tersebut

3. Sikap Tanggung Jawab


Indikator sikap sosial “tanggung jawab”
 Melaksanakan tugas individu dengan baik.
 Menerima risiko dari tindakan yang dilakukan.
 Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti akurat.
 Mengembalikan barang pinjaman.
Rubrik pemberian skor:
A = jika siswa melakukan empat kegiatan tersebut
B = jika siswa melakukan tiga kegiatan tersebut
C = jika siswa melakukan dua kegiatan tersebut
D = jika siswa melakukan satu kegiatan tersebut

12
ii. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (kelompok) di kelas

Materi Diskusi I
1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
2. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk membuat uraian singkat mengenai
penjelajahan Samudra yang ada di halaman 15.

Materi Diskusi II
1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
2. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk mengerjakan tugas yang ada di
halaman 22 membuat peta dan alur kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara.

Materi Diskusi III


1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
2. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk ditugaskan untuk mengerjakan tugas
yang ada di halaman 33 dan 37.

Materi Diskusi IV
1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok siswa (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI).
2. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk mendiskusikan artikel “Jalan Pemodal,
Jalan Penguasa” dan mengerjakan tugas yang menyertai halaman 65.

13
Penilaian pengetahuan (individu) di rumah
Jawablah pertanyaan-pertanyaan soal evaluasi halaman 54-64 Kerjakan di buku
catatan sejarah.
Tugas Halaman 15

1. Hal ini karena bangsa Portugis yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra. Bangsa
Portugis melakukan pelayaran samudra dengan semangat mengejar kekayaan perdagangan
(gold), membangun kekuasaan (glory), dan misi penyebaran agama Kristen (gospel). Pangeran
Dom Henrique (1394-1460) atau yang dikenal sebagai Henry “Sang Navigator” mendorong para
pelaut Portugis melakukan penjelajahan.
2. Faktor yang memengaruhi bangsa Portugis ingin menemukan pusat rempah-rempah.
1) Konstantinopel Dikuasai Turki Usmani (Ottoman).
2) Ditemukannnya jalur daerah penghasil rempah-rempah.
3) Berkembangnya Teknologi Pelayaran.
4) Berkembangnya Merkantilisme di Eropa.
5) Kekayaan Perdagangan (Gold), Misi Penyebaran Agama Kristen (Gospel), dan Membangun
Kekuasaan (Glory).
3. Gold, gospel dan glory adalah semboyan penyemangat bangsa Eropa menemukan daerah
penghasil rempah-rempah.

Tugas Halaman 33

1. Contingenten adalah pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan kepada VOC.
Pajak ini diterapkan di daerah jajahan langsung VOC, misalnya di Batavia.
2. Verplichte leverantie adalah penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan
VOC.
3. Preangerstelsel adalah sistem tanam paksa yang diterapkan di Tanah Sunda dengan komoditas
utamanya adalah kopi.
4. Ekstirpasi adalah memusnahkan tanaman rempah-rempah, seperti cengkih dan pala, dalam
rangka menekan kelebihan produksinya.
5. Hongi tochten adalah pelayaran hongi yang mendukung kebijakan ekstirpasi.
6. Devide et impera adalah politik pecah belah Belanda.

Tugas Halaman 52

1. Dampak dari sistem tanam paksa di antaranya terjadi bencana kelaparan yang sangat hebat akibat
penerapan sistem ini menjelang tahun 1843 di Cirebon, Jawa Barat. Pada tahun 1850, kelaparan
akibat kebijakan yang sama melanda Jawa tengah. Bencana kelaparan itu terjadi karena fokus
pada tanaman ekspor membuat rakyat tidak punya cukup waktu menanam padi. Hal itu
diperparah adanya pabrik gula yang menyita jatah air dan tanaman padi penduduk untuk tanaman
tebu. Akibatnya, timbul paceklik, harga beras naik, kelaparan dan musibah kematian terjadi di
mana-mana.
2. Para priayi dan birokrat kerajaan, menyewakan tanah lungguh yang menjadi sumber hidup
masyarakat kepada pengusaha-pengusaha perkebunan (ondernemer) swasta asing. Sewa kepada
pihak swasta asing dianggap lebih menguntungkan daripada disewakan kepada petani-petani
penggarap.

14
Pilihan Ganda

1. E 6. B 11. B 16. C 21. B 26. C


2. E 7. B 12. E 17. E 22. A 27. C
3. D (Kalimat 8. C 13. D 18. A 23. B 28. E
“tingginya” diganti 9. C 14. D 19. A 24. C 29. C
“menurunnya”) 10. B 15. A 20. C 25. B 30. A
4. A
5. A

Sebab-Akibat

1. C 11. D
2. B 12. C
3. B 13. C
4. A 14. A
5. E 15. B
6. B 16. E
7. B 17. D
8. E 18. B
9. B 19. B
10. D 20. C

Esai

1. Sesuai pengetahuan siswa


2. Faktor yang memengaruhi bangsa Portugis ingin menemukan pusat rempah-rempah.

1) Konstantinopel Dikuasai Turki Usmani (Ottoman).


2) Ditemukannnya jalur daerah penghasil rempah-rempah.
3) Berkembangnya Teknologi Pelayaran.
4) Berkembangnya Merkantilisme di Eropa.
5) Kekayaan Perdagangan (Gold), Misi Penyebaran Agama Kristen (Gospel), dan Membangun
Kekuasaan (Glory).

3. Faktor yang mndorongi bangsa Eropa melakukan penjelajahan dunia.

1) Konstantinopel Dikuasai Turki Usmani (Ottoman).


2) Ditemukannnya jalur daerah penghasil rempah-rempah.
3) Berkembangnya Teknologi Pelayaran.
4) Berkembangnya Merkantilisme di Eropa.
5) Kekayaan Perdagangan (Gold), Misi Penyebaran Agama Kristen (Gospel), dan Membangun
Kekuasaan (Glory).

4. Merkantilisme adalah teori ekonomi yang menyatakan kesejahteraan suatu negara ditentukan
oleh banyaknya aset atau modal yang dimiliki serta besarnya volume perdagangan global suatu

15
negara. Merkantilisme berkembang pada abad XV–XVII di Eropa dan dianut oleh banyak
negara, seperti Portugal, Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda. Awalnya, mereka berdagang
dengan sesama bangsa Eropa. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara-negara Eropa berupaya
memonopoli jalur perdagangan penting di Eropa. Lambat laun, negara-negara Eropa tersebut
mengarahkan perhatiannya pada sumber-sumber logam mulia dan komoditas-komoditas berharga
lain di luar Eropa. Dilandasi ambisi untuk memonopoli perdagangan rempahrempah, bangsa-
bangsa Barat itu kemudian menancapkan kekuasaan politik-militer di negara-negara yang
dikuasainya, termasuk Nusantara. Dengan cara itu, rakyat dan raja-raja pribumi yang melawan
kehendak mereka. Itulah yang kita sebut sebagai penjajahan atau kolonialisme. Ringkasnya,
merkantilisme secara langsung ataupun tidak langsung ikut berperan melahirkan penjajahan di
Nusantara.
5. Tiga alasan penting yang melatarbelakangi dibentuknya korporasi dagang Belanda yang diberi
nama VOC.

1) Menghindari terjadinya persaingan tidak sehat di antara pedagang-pedagang (kongsi-kongsi


dagang) Belanda.
2) Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan serikat dagang Eropa
lainnya, seperti East India Company dari Inggris.
3) Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
4) Membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang melawan pendudukan Spanyol.

6. Contingenten adalah pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan kepada VOC.
Pajak ini diterapkan di daerah jajahan langsung VOC, misalnya di Batavia. Sementara itu,
verplichte leverentie adalah penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan
VOC. Verplichte leverantie berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung dikuasai VOC,
misalnya di Kerajaan Mataram Islam. Pada contingenten, sebagian dari hasil bumi wajib
diserahkan kepada pemerintah sebagai pajak. Pada verplichte leverantie, rakyat wajib menjual
sebagian dari hasil buminya kepada VOC dengan harga yang ditentukan VOC—tentu harganya
murah sebab diperhitungkan sebagai pajak. Kedua jenis pajak ini dipungut oleh elite-elite
pribumi yang bekerja pada VOC.
7. Faktor yang menyebabkan VOC mengalami kemuduran hingga dibubarkan pada 1799:

1) Terjadi korupsi di semua tingkatan birokrasi, dari pegawai rendah sampai pejabat tinggi
VOC.
2) Sebagian pegawai VOC (termasuk gubernur-gubernur jenderalnya) ikut serta dalam
kegiatan perdagangan rempahrempah demi kepentingan pribadi.
3) Perdagangan gelap merajalela yang menerobos monopoli perdagangan VOC.
4) Anggaran biaya untuk para pegawai sangat besar karena makin meluasnya kekuasaan VOC.
5) Biaya perang yang digunakan untuk menanggulangi perlawanan rakyat.
6) Adanya persaingan dengan perserikatan dagang lainnya.
7) Pemasukan yang kecil disertai utang yang menumpuk menyulitkan VOC untuk memberikan
imbal hasil kepada para pemegang saham.

8. Konvensi London (1814) mengembalikan hak Belanda atas koloni-koloninya, termasuk


Nusantara (kecuali Bengkulu).
9. Hal ini karena sistem tanam paksa menyengsarakan rakyat pribumi, bahkan terjadi bencana
kelaparan yang sangat hebat akibat penerapan sistem ini menjelang tahun 1843 di Cirebon, Jawa
Barat. Pada tahun 1850, kelaparan akibat kebijakan yang sama melanda Jawa tengah. Bencana
kelaparan itu terjadi karena fokus pada tanaman ekspor membuat rakyat tidak punya cukup

16
waktu menanam padi. Hal itu diperparah adanya pabrik gula yang menyita jatah air dan tanaman
padi penduduk untuk tanaman tebu. Akibatnya, timbul paceklik, harga beras naik, kelaparan dan
musibah kematian terjadi di mana-mana.
10. Bagi rakyat Nusantara, kesempatan-kesempatan ekonomi yang baru terbuka itu tidak membawa
dampak apa pun selain beban penderitaan yang semakin besar. Kebijakan ini menjadi sarana
eksploitasi baru, yang tidak kalah buruknya dengan kebijakan tanam paksa. Eksploitasi itu terdiri
atas dua bentuk, yaitu eksploitasi manusia dan eksploitasi agraria.
Bab 1

Tugas Halaman 15

4. Hal ini karena bangsa Portugis yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra. Bangsa
Portugis melakukan pelayaran samudra dengan semangat mengejar kekayaan perdagangan
(gold), membangun kekuasaan (glory), dan misi penyebaran agama Kristen (gospel). Pangeran
Dom Henrique (1394-1460) atau yang dikenal sebagai Henry “Sang Navigator” mendorong para
pelaut Portugis melakukan penjelajahan.
5. Faktor yang memengaruhi bangsa Portugis ingin menemukan pusat rempah-rempah.
6) Konstantinopel Dikuasai Turki Usmani (Ottoman).
7) Ditemukannnya jalur daerah penghasil rempah-rempah.
8) Berkembangnya Teknologi Pelayaran.
9) Berkembangnya Merkantilisme di Eropa.
10) Kekayaan Perdagangan (Gold), Misi Penyebaran Agama Kristen (Gospel), dan Membangun
Kekuasaan (Glory).
6. Gold, gospel dan glory adalah semboyan penyemangat bangsa Eropa menemukan daerah
penghasil rempah-rempah.

Tugas Halaman 33

7. Contingenten adalah pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan kepada VOC.
Pajak ini diterapkan di daerah jajahan langsung VOC, misalnya di Batavia.
8. Verplichte leverantie adalah penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan
VOC.
9. Preangerstelsel adalah sistem tanam paksa yang diterapkan di Tanah Sunda dengan komoditas
utamanya adalah kopi.
10. Ekstirpasi adalah memusnahkan tanaman rempah-rempah, seperti cengkih dan pala, dalam
rangka menekan kelebihan produksinya.
11. Hongi tochten adalah pelayaran hongi yang mendukung kebijakan ekstirpasi.
12. Devide et impera adalah politik pecah belah Belanda.

Tugas Halaman 52

3. Dampak dari sistem tanam paksa di antaranya terjadi bencana kelaparan yang sangat hebat akibat
penerapan sistem ini menjelang tahun 1843 di Cirebon, Jawa Barat. Pada tahun 1850, kelaparan
akibat kebijakan yang sama melanda Jawa tengah. Bencana kelaparan itu terjadi karena fokus
pada tanaman ekspor membuat rakyat tidak punya cukup waktu menanam padi. Hal itu
diperparah adanya pabrik gula yang menyita jatah air dan tanaman padi penduduk untuk tanaman
tebu. Akibatnya, timbul paceklik, harga beras naik, kelaparan dan musibah kematian terjadi di
mana-mana.
4. Para priayi dan birokrat kerajaan, menyewakan tanah lungguh yang menjadi sumber hidup

17
masyarakat kepada pengusaha-pengusaha perkebunan (ondernemer) swasta asing. Sewa kepada
pihak swasta asing dianggap lebih menguntungkan daripada disewakan kepada petani-petani
penggarap.

Pilihan Ganda

41. E 46. B 51. B 56. C 61. B 66. C


42. E 47. B 52. E 57. E 62. A 67. C
43. D (Kalimat 48. C 53. D 58. A 63. B 68. E
“tingginya” diganti 49. C 54. D 59. A 64. C 69. C
“menurunnya”) 50. B 55. A 60. C 65. B 70. A
44. A
45. A

Sebab-Akibat

21. C 31. D
22. B 32. C
23. B 33. C
24. A 34. A
25. E 35. B
26. B 36. E
27. B 37. D
28. E 38. B
29. B 39. B
30. D 40. C

Esai

11. Sesuai pengetahuan siswa


12. Faktor yang memengaruhi bangsa Portugis ingin menemukan pusat rempah-rempah.

6) Konstantinopel Dikuasai Turki Usmani (Ottoman).


7) Ditemukannnya jalur daerah penghasil rempah-rempah.
8) Berkembangnya Teknologi Pelayaran.
9) Berkembangnya Merkantilisme di Eropa.
10) Kekayaan Perdagangan (Gold), Misi Penyebaran Agama Kristen (Gospel), dan Membangun
Kekuasaan (Glory).

13. Faktor yang mndorongi bangsa Eropa melakukan penjelajahan dunia.

6) Konstantinopel Dikuasai Turki Usmani (Ottoman).


7) Ditemukannnya jalur daerah penghasil rempah-rempah.
8) Berkembangnya Teknologi Pelayaran.
9) Berkembangnya Merkantilisme di Eropa.
10) Kekayaan Perdagangan (Gold), Misi Penyebaran Agama Kristen (Gospel), dan Membangun

18
Kekuasaan (Glory).

14. Merkantilisme adalah teori ekonomi yang menyatakan kesejahteraan suatu negara ditentukan
oleh banyaknya aset atau modal yang dimiliki serta besarnya volume perdagangan global suatu
negara. Merkantilisme berkembang pada abad XV–XVII di Eropa dan dianut oleh banyak
negara, seperti Portugal, Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda. Awalnya, mereka berdagang
dengan sesama bangsa Eropa. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara-negara Eropa berupaya
memonopoli jalur perdagangan penting di Eropa. Lambat laun, negara-negara Eropa tersebut
mengarahkan perhatiannya pada sumber-sumber logam mulia dan komoditas-komoditas berharga
lain di luar Eropa. Dilandasi ambisi untuk memonopoli perdagangan rempahrempah, bangsa-
bangsa Barat itu kemudian menancapkan kekuasaan politik-militer di negara-negara yang
dikuasainya, termasuk Nusantara. Dengan cara itu, rakyat dan raja-raja pribumi yang melawan
kehendak mereka. Itulah yang kita sebut sebagai penjajahan atau kolonialisme. Ringkasnya,
merkantilisme secara langsung ataupun tidak langsung ikut berperan melahirkan penjajahan di
Nusantara.
15. Tiga alasan penting yang melatarbelakangi dibentuknya korporasi dagang Belanda yang diberi
nama VOC.

5) Menghindari terjadinya persaingan tidak sehat di antara pedagang-pedagang (kongsi-kongsi


dagang) Belanda.
6) Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan serikat dagang Eropa
lainnya, seperti East India Company dari Inggris.
7) Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
8) Membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang melawan pendudukan Spanyol.

16. Contingenten adalah pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan kepada VOC.
Pajak ini diterapkan di daerah jajahan langsung VOC, misalnya di Batavia. Sementara itu,
verplichte leverentie adalah penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan
VOC. Verplichte leverantie berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung dikuasai VOC,
misalnya di Kerajaan Mataram Islam. Pada contingenten, sebagian dari hasil bumi wajib
diserahkan kepada pemerintah sebagai pajak. Pada verplichte leverantie, rakyat wajib menjual
sebagian dari hasil buminya kepada VOC dengan harga yang ditentukan VOC—tentu harganya
murah sebab diperhitungkan sebagai pajak. Kedua jenis pajak ini dipungut oleh elite-elite
pribumi yang bekerja pada VOC.
17. Faktor yang menyebabkan VOC mengalami kemuduran hingga dibubarkan pada 1799:

8) Terjadi korupsi di semua tingkatan birokrasi, dari pegawai rendah sampai pejabat tinggi
VOC.
9) Sebagian pegawai VOC (termasuk gubernur-gubernur jenderalnya) ikut serta dalam
kegiatan perdagangan rempahrempah demi kepentingan pribadi.
10) Perdagangan gelap merajalela yang menerobos monopoli perdagangan VOC.
11) Anggaran biaya untuk para pegawai sangat besar karena makin meluasnya kekuasaan VOC.
12) Biaya perang yang digunakan untuk menanggulangi perlawanan rakyat.
13) Adanya persaingan dengan perserikatan dagang lainnya.
14) Pemasukan yang kecil disertai utang yang menumpuk menyulitkan VOC untuk memberikan
imbal hasil kepada para pemegang saham.

18. Konvensi London (1814) mengembalikan hak Belanda atas koloni-koloninya, termasuk
Nusantara (kecuali Bengkulu).

19
19. Hal ini karena sistem tanam paksa menyengsarakan rakyat pribumi, bahkan terjadi bencana
kelaparan yang sangat hebat akibat penerapan sistem ini menjelang tahun 1843 di Cirebon, Jawa
Barat. Pada tahun 1850, kelaparan akibat kebijakan yang sama melanda Jawa tengah. Bencana
kelaparan itu terjadi karena fokus pada tanaman ekspor membuat rakyat tidak punya cukup
waktu menanam padi. Hal itu diperparah adanya pabrik gula yang menyita jatah air dan tanaman
padi penduduk untuk tanaman tebu. Akibatnya, timbul paceklik, harga beras naik, kelaparan dan
musibah kematian terjadi di mana-mana.
20. Bagi rakyat Nusantara, kesempatan-kesempatan ekonomi yang baru terbuka itu tidak membawa
dampak apa pun selain beban penderitaan yang semakin besar. Kebijakan ini menjadi sarana
eksploitasi baru, yang tidak kalah buruknya dengan kebijakan tanam paksa. Eksploitasi itu terdiri
atas dua bentuk, yaitu eksploitasi manusia dan eksploitasi agraria.

iii. Penilaian Keterampilan


Penilaian untuk kegiatan mengamati Lukisan berjudul “Penaklukan Makassar oleh
Speelman pada 1666–1669” (hal.5).
Jumlah
No Nama Relevansi Kelengkapan Kebahasaan
Skor
1
2

Keterangan:
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan
informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar,
pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah hasil
pengamatan (berupa informasi) bukan cara mengamati.
b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian
kegiatan mengamati.
 Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan gambar yang diamati
dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi
Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).
 Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen gambar yang terliput
atau semakin sedikit sisa gambar yang tertinggal.
 Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan gambar dalam
bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah
dipahami).

20
c. Skor rentang antara 1 – 4
1 = Kurang; 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Amat Baik

iv. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok


Mengkomu- Mendengar- Berargu- Berkontri- Jumlah
No Nama
nikasikan Kan Mentasi busi Skor
1
2

Keterangan :
a. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang
efektif.
b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak
menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang
mengungkapkan gagasannya.
c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam
mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau
mempertanyakan gagasannya.
d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa
memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan
kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.
e. Skor rentang antara 1 – 4
1 = Kurang; 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Amat Baik

v. Penilaian presentasi
Jumlah
No Nama Menjelaskan Memvisualkan Merespon
Skor
1
2

21
Keterangan :
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi
dan diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk
membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau
sekreatif mungkin.
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan
atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
d. Skor rentang antara 1 – 4
1. = Kurang; 3 = Baik
2. = Cukup 4 = Amat Baik

Jakarta, ……………. 20..


Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA …. Guru Mata Pelajaran

Nama Kepala Sekolah Nama Guru Pelajaran

NIP. NIP.

22
Lampiran
A. Prosedur Aplikasi Metode Discovery Learning
Langkah pembelajaran dengan discovery learning, meliputi:
1. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai
kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Tema-
tema yang problematik dan kontroversi cocok dengan model pembelajaran
discovery, karena siswa dilatih untuk menemukan jawab di tengah-tengah problem
dan kontroversial.
2. Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk rumusan masalah kemudian dirumuskan hipotesisnya (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengumpulkan sumber sejarah dan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk
menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
Dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection)
berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari
tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang
berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak
disengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya studi pustaka, observasi, dan wawancara.

23
Selanjutnya siswa juga dilatih untuk melakukan kritik sumber atau menyleksi
data/informasi yang diperoleh, dipilih yang relevan dengan pemecahan masalah.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data atau sumber sejarah dan
informasi yang telah dipilih/telah dilakukan kritik sumber diperoleh para siswa baik
melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai
hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu
Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang
berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut
siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian
yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
5. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing. Verification menurut Bruner, bertujuan
agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. (dalam
kegiatan pembelajaran sejarah dengan model discovery, pada langkah 4 dan 5 sama
dengan tahapan analisis dan interpretasi dalam kegiatan kajian/penelitian sejarah).
6. Generalization (Menarik Kesimpulan/ Generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi
maka dirumuskan prinsipprinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik
kesimpulan siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan
pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang
luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan
generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
B. Prosedur Aplikasi Model pembelajaran Examples non examples
Langkah-langkah pembelajaran dengan model Examples non examples, meliputi :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

24
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai
tujuan yang ingin dicapai
7. Kesimpulan

25

Anda mungkin juga menyukai