Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR SEJARAH

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Sekolah : SMKS PELAYARAN JAKARTA
Nama Guru : Muflia Dika Eridani, S.Sos
Tahun Penyusunan : 2023
Kelas : XI – A, B.
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (3 x pertemuan)
Fase :F
Elemen/ Domain : Pemahaman Konsep Sejarah/Konsep Dasar Ilmu Sejarah
CP : Fase F, peserta didik di Kelas XI mampu mengembangkan konsep
konsep dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam dimensi
manusia, ruang, dan waktu. Melalui literasi, diskusi, dan penyelidikan
(penelitian) berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu
menjelaskan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia dan
dunia meliputi Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia,
Pergerakan Kebangsaan Indonesia, Pendudukan Jepang di Indonesia,
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan, Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi
Terpimpin,
Peserta didik di Kelas XI mampu menggunakan sumber primer dan
sekunder untuk melakukan penelitian sejarah nasional dan sejarah lokal
secara diakronis atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam
bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu
menggunakan keterampilan sejarah untuk menganalisis dan
mengevaluasi peristiwa sejarah.

B. Kompetensi Awal
Pembelajaran dengan muatan materi kolonialisme di Indonesia akan memberikan penguatan rasa
nasionalisme dan melatih siswa belajar sejarah secara kritis. Siswa dalam pembelajaran tema ini
dapat mengembangkan kemampuan keterampilan konsep sejarah, keterampilan berpikir sejarah,
keterampilan meneliti, ketrampilan praktis, dan tumbuhnya jiwa kesadaran sejarah.

C. Profil Pelajar Pancasila


Dengan mempelajari sejarah kolonisasi dan perlawanan bangsa Indonesia, peserta didik
diharapkan dapat:
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Selalu bersyukur kepada Tuhan YME atas segala kekayaan alam yang diberikan dari dahulu
sampai sekarang sehingga wajib menjaga dan melestarikan kekayaan alam sebagai
anugerah Tuhan.
2. Berkebhinekaan Global
Meneladani sikap raja-raja lokal yang bersedia bekerja sama dengan bangsa lain dalam
perdagangan atas dasar saling memberikan keuntungan
3. Mandiri
- Melakukan penelitian sejarah dengan mandiri dalam melakukan proses heuristik atau
pengumpulan sumber sejarah.
- Meneladani sikap mandiri Sultan Hamengku Buwono II dan raja-raja di Nusantara yang
mandiri menentang bangsa kolonial yang ingin menjajah Nusantara.
KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |1
4. Integritas
Menumbuhkan nilai kejujuran kepada para siswa dengan mencantumkan asal sumber

D. Sarana & Prasarana


Sarana : Laptop, Internet, Handphone, LKPD, Peta pelayaran Bangsa Eropa
Prasarana : Modul Sejarah, Buku Sejarah Untuk SMA Kelas XI

E. Target Peserta Didik


1. Peserta didik regular/ tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya
misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar,
kurang percaya diri, kesulitan konsentrasi jangka - panjang.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan memiliki keterampilan
memimpin.

F. Model Pembelajaran yang Digunakan


Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan keterkaitan antara kebijakan Dinasti Turki Usmani, pelayaran ke timur, dan
eksploitasi wilayah penghasil rempah-rempah.
2. Menjelaskan keterkaitan antara strategi ekploitasi Bangsa Eropa dan perlawanan dari
kerajaan-kerajaan lokal Nusantara.
3. Menjelaskan keterkaitan antara semangat ekspansi dan kolaboratif dan strategi eksploitasi
sumberdaya alam Indonesia oleh VOC.

B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik, melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik
mampu menjelaskan hal yang menyebabkan orang-orang Eropa berlomba-lomba melakukan
pelayaran ke Timur.

C. Pertanyaan Pemantik
Mengapa orang-orang Eropa berlomba-lomba melakukan pelayaran ke Timur?

D. Persiapan Pembelajaran

1. Guru menyiapkan modul ajar sebagai panduan pembelajaran sejarah


2. Guru menyiapkan media dan alat pembelajaran sejarah
3. Guru menyiapkan presensi, jurnal pembelajaran, dan lembar catatan
4. Guru melaksanakan asssemen awal sebagai bahan tindak lanjut proses pembelajaran
berikutnya.

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |2


E. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
PERTEMUAN KE-1
waktu
Pendahuluan 1. Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk 10 menit
pengembangan pembinaan karakter siswa
2. Apersepsi
Siswa ditunjukkan bahan-bahan rempah-rempah dapur,
seperti lada, pala, jahe, dll. Siswa diberitahukan bahwa
rempah-rempah tersebut pada 5-6 abad memiliki
keterakitan dengan kedatangan bangsa Eropa.
3. Motivasi
Siswa diberikan motivasi berupa tebak gambar asal
bendera bangsa-bangsa di dunia
4. Guru menyampaikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran serta alur
Inti Stimulation (Memberi stimulus) : 70 menit
1. Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk
mengarahkan pokok pembahasan pemasalahan
2. Siswa ditunjukkan sebuah lukisan gambar sejarah
Indonesia dan gambar rempah-rempah serta meminta
mereka untuk memperhatikan dengan seksama

Problem Statement (Mengidentifikasi masalah) :


1. Siswa diberikan pertanyaan terkait gambar yang disajikan
di depan kelas sebagai bentuk pengembangan kemampuan
berpikir kritis (Critical Thingking)
2. Guru mengarahkan pertanyaan-pertanyaan pada beberapa
hal berikut:
a. Apakah keterakiatan antara gambar pelabuhan Banten
dan
b. rempah-rempah tersebut? (dijawab secara lisan)
c. Apakah latar belakang kehadiran bangsa-bangsa Barat
(Portugis,Spanyol, Inggris, dan Belanda) ke Nusantara?
d. Bagaimanakah jalur yang dilalui bangsa-bangsa Barat
(Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda) hingga
sampai ke Nusantara?
e. Siapa sajakah tokoh-tokoh para penjelajah samudera
dari bangsa Eropa pada abad ke-16?
Data Collecting (Mengumpulkan data) :
1. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah
2. Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di
website atau dari buku sebagai bentuk pengembangan
kegiatan belajar yang Literasi
3. Data Processing (Mengolah data) :
1. Perwakilan kelompok siswa diminta untuk
menyajikannya di depan kelas, sebagai bentuk
pengembangan yang komunikatif (Comunication)
2. Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
3. Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi
KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |3
terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan
Penutup 1. Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah 10 menit
dipelajari
2. Siswa secara individu ditugaskan membuat peta rute
perjalanan Bangsa Barat hingga sampai ke Nusantara
pada kertas gambar/F4
3. Salam dan doa penutup sebagai bentuk pengembangan
pembinaan nilai-nilai karakter siswa
4. Refleksi
Alokasi
PERTEMUAN KE-2
waktu
Pendahuluan 1. Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk 10 menit
pengembangan pembinaan karakter siswa
2. Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa melalui tanya jawab
materi pertemuan sebelumnya
3. Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan dengan ditunjukkan
gambar tokoh Cornelis de Houtman
4. Siswa disampaikan tujuan pembelajaran

Inti Stimulation (Memberi stimulus) : 70 menit


1. Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk
mengarahkan pokok pembahasan
2. Siswa ditunjukkan sebuah tayangan film pendek/foto
tentang strategi eksploitasi Bangsa Eropa dan
perlawanan dari kerajaan-kerajaan lokal Nusantara.

Problem Statement (Mengidentifikasi masalah) :


1. Siswa diberikan materi pengantar secara singkat
untuk mengarahkan pokok pembahasan
Data Collecting (Mengumpulkan data) :
1. Siswa ditunjukkan sebuah gambar sejarah: Gambar:
Tokoh-Tokoh Perjuangan Indonesia

Data Processing (Mengolah data) :


1. Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar
yang terdiri atas 4-5 siswa, ssebagai bentuk
pembelajaran kolaboratif (Collaborative)
2. Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah

Verification (Memverifikasi) :
1. Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait
pokok permasalahan berdasarkan gambar yang
disajikan di depan kelas, ssebagai bentuk
pengembangan kemampuan berpikir kritis (Critical
Thingking).
2. Guru mengarahkan fokus pertanyaan-pertanyaan pada
beberapa hal berikut:
a. Siapakah tokoh-tokoh yang ada di gambar?
b. Bagaimankah perannya dalam perjuangan melawan
penjajah ?
c. Bagaimanakah strategi perjuangan mereka dalam

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |4


melawan penjajah ?
Penutup 1. Tanya jawab review materi pembelajaran untuk 10 menit
mengecek pemahaman siswa
2. Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah
dipelajari
3. Salam dan doa penutup ssebagai bentuk pengembangan
pembinaan nilai-nilai karakter siswa
4. Refleksi
Alokasi
PERTEMUAN KE-3
waktu
Pendahuluan 1. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima 10 menit
pembelajaran;
2. Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran;
3. Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang
penugasan dan juga penilaian pembelajaran;
4. Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki
oleh peserta didik;
5. Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai
semangat ekspansi dan kolaboratif dan strategi eksploitasi
sumberdaya alam Indonesia oleh VOC

Inti Stimulation (Memberi stimulus) : 70 menit


Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang
semangat ekspansi dan kolaboratif dan strategi eksploitasi
sumberdaya alam Indonesia oleh VOC

Problem Statement (Mengidentifikasi masalah) :


1. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima
pembelajaran;
2. Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran;

Data Collecting (Mengumpulkan data) :


1. Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki
oleh peserta didik

Data Processing (Mengolah data) :


1. Peserta didik saling berdiskusi dengan teman
disebelahnya mengenai strategi eksploitasi sumberdaya
alam Indonesia oleh VOC

Verification (Memverifikasi) :
1. Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama
proses pembelajaran berlangsung
Penutup 1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai 10 menit
peristiwa masa lalu, konsep manusia, ruang, dan waktu
dalam sejarah;
2. Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan
mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini;
3. Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4. Refleksi.

F. Asesmen
KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |5
1. Asesmen Diagnostik Nonkognitif

Siswa diberikan motivasi berupa tebak gambar asal bendera bangsa-bangsa di dunia

2. Asesmen Diagnostik Kognitif

a. Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 siswa,
ssebagai bentuk pembelajaran kolaboratif (Collaborative)
b. Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah
FORMAT ANALISIS

NO Bentuk Tahun Penyebab Dampak/Pengaruh/


perlawanan/Perjuangan
Hasil perjuangan

1. Perlawanan Pattimura

2. Perlawanan Hasnuddin

3. Perlawanan Antasari

4. Perlawanan Diponegoro

5. Perlawanan Padri

6. Perlawanan
Sisingamangaraja

7. Perlawanan Bali

8. Perlawanan Aceh

G. Pengayaan dan Remedial


1. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai kemampuan
rata-rata dan di atas rata-rata.

2. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang pemahamannya masih di bawah rata-rata.

H. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |6


MENGETAHUI : JAKARTA, 15 AGUSTUS 2023
Waka. KURIKULUM GURU PENGAMPUH

( WINARKO,M.Pd) (MUFLIA DIKA ERIDANI, S.Sos)

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |7


Lampiran
a. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Kolonisasi dan perlawanan bangsa Indonesia
A. Faktor-faktor Penyebab Lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme dan Keebijakan Tuki
Ustmani
1. Faktor Utama
a. Gold (Kekayaan)
Keinginan bangsa Eropa untuk berdagang secara langsung dengan dunia Timur adalah
merengkuh kekayaan sebanyak banyaknya. Usaha mencari kekayaan ini semakin tajam
setelah di Eropa saat itu merebak semangat merkantilisme. Paham merkantilisme adalah teori
ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh banyaknya aset
atau modal yang dimiliki serta besarnya volume perdagangan suatu negara. Modal negara itu
dapat berupa emas, perak, dan komoditas lain yang dimiliki negara.
b. Gospel (Menyebarkan Agama)
Portugis dan Spanyol adalah negara yang dilandasi agama Katolik. Dengan mematuhi seruan
Paus sebagai pemimpin Katolik dunia agar menyebarkan iman Kristiani ke wilayah jajahan,
maka mereka merasa telah mengemban tugas sebagai orang Katolik yang taat.
c. Glory (Kejayaan)

Di tempat-tempat yang baru didudukinya, bangsa Portugis selalu menancapkan Padrao.


Padrao adalah suatu batu prasasti besar yang bergambar lambang kerajaan Portugis (sekarang
Portugal). Selain sebagai simbol tercapainya perjanjian kerja dengan penguasa lokal, Padrao
dianggap sebagai simbol kejayaan bangsa Portugis.
2. Faktor-faktor Pendukung
a. Adanya penemuan baru dalam teknologi maritim, misalnya kompas, navigasi,
kartografi (pembuatan peta).
b. Adanya semangat dan idealisme pribadi. Sejak Galileo Galilei mengatakan bahwa bumi itu
bulat, mereka tertantang untuk membuktikan teori itu. Rasa penasaran dan idealisme pribadi
ini kemudian banyak ditulis oleh mereka sebagai kisah perjalanan.
3. Faktor Pemicu
Konstantinopel (Turki) merupakan tempat bertemunya pedagang Eropa dengan pedagang dari
dunia Timur. Dagangan yang dijual misalnya emas, perak, rempah-rempah, tembikar, karpet,
batu mulia, dan lain-lain. Mereka membeli barang-barang itu kemudian dijual di Eropa
dengan harga mahal. Dari sinilah mereka secara perlahan-lahan mengenal kekayaan dari
dunia Timur. Konstantinopel dikuasai oleh Sultan Mehmed II, penguasa Ottoman.

Tahun 1453, Sultan Mehmed II melarang keras bangsa Barat berdagang di Konstantinopel
sehingga satu-satunya akses Eropa menikmati komoditas perdagangan Asia tertutup. Untuk
itu, mereka berusaha keras untuk menuju ke Asia dalam usaha berdagang lewat jalan lain.
Dalam perkembangannya, bangsa Barat, terutama bangsa Portugis, merasa keuntungan akan
bertambah besar bila berdagang secara langsung dengan sumbernya dengan tidak melalui
pedagang perantara di Konstantinopel. Mereka ingin datang sendiri ke India, Cina, Indonesia,
dan lain-lain. Untuk itulah bangsa-bangsa Barat mulai melakukan penjelajahan ke dunia
Timur.

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |8


B. Perlawanan Raja-raja Lokal menghadapi Bangsa Eropa
a. Perlawanan Terhadap Portugis
Portugis merupakan salah satu negara pelopor penjelajahan samudra. Pada awalnya
kedatangan Bangsa Portugis adalah untuk mencari tempat penghasil rempah-rempah. Dari
berbagai penjelajah Portugis, pada tahun 1511 Alfonso de Albuquerque berhasil menguasai
Malaka yang menjadi tempat penting bagi perdagangan rempah-rempah. Penguasaan Portugis
terhadap Malaka kemudian memunculkan berbagai perlawanan rakyat Indonesia.
1. Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Portugis
Sejak kedatangan orang Portugis di Malaka pada tahun 1511, telah terjadi persaingan yang
berbuntut permusuhan antara Portugis dan Kesultanan Aceh yang pada waktu itu diperintah
oleh Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Sultan menganggap bahwa orang Portugis
merupakan saingan dalam politik, ekonomi, dan penyebaran agama. Berikut latar belakang
perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis.
a. Adanya monopoli perdagangan oleh Portugis.

b. Pelarangan terhadap orang-orang Aceh untuk berdagang dan berlayar ke Laut Merah.
c. Penangkapan kapal-kapal Aceh oleh Portugis. Oleh sebab itulah Kesultanan Aceh tetap
pada pendiriannya bahwa Portugis harus segera diusir dari Malaka. Tindakan kapal-kapal
Portugis telah mendorong munculnya perlawanan rakyat Aceh. Sebagai persiapan, Aceh
melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut.
d. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam, dan prajurit.
e. Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara, dan beberapa ahli dari Turki pada
tahun 1567.
f. Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara.
Setelah berbagai bantuan berdatangan, Aceh segera melancarkan serangan terhadap Portugis
di Malaka. Portugis harus bertahan mati matian di Formosa/Benteng. Portugis harus
mengerahkan semua kekuatannya sehingga serangan Aceh ini dapat digagalkan. Sebagai
tindakan balasan, pada tahun 1569 Portugis balik menyerang Aceh, tetapi serangan Portugis
di Aceh ini juga dapat digagalkan oleh pasukan Aceh.
Sejak Kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), perjuangan
mengusir Portugis mencapai puncaknya. Untuk mencapai tujuannya, Sultan Iskandar Muda
menempuh beberapa cara untuk melumpuhkan kekuatan Portugis, seperti blokade
perdagangan. Sultan Aceh melarang daerah-daerah yang dikuasai Aceh menjual lada dan
timah kepada Portugis. Cara ini dimaksudkan agar kekuatan Portugis benar-benar lumpuh
karena tidak memiliki barang yang harus dijual di Eropa.
Upaya ini ternyata tidak berhasil sepenuhnya, karena raja-raja kecil yang merasa
membutuhkan uang secara sembunyi-sembunyi menjual barang dagangannya kepada
Portugis. Gagal dengan taktik blokade ekonomi, Sultan Iskandar Muda menyerang kedudukan
Portugis di Malaka pada tahun 1629. Seluruh kekuatan tentara Aceh dikerahkan. Namun,
upaya itu mengalami kegagalan. Pasukan Kesultanan Aceh dapat dipukul mundur oleh
pasukan Portugis. Faktor penyebab kegagalan serangan Aceh terhadap Portugis di Malaka
adalah sebagai berikut.
a. Tidak dipersiapkan dengan baik.
b. Perlengkapan senjata yang digunakan masih sederhana.
c. Terjadi konflik internal di kalangan pejabat Kerajaan Aceh.

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |9


2. Perlawanan Kerajaan Demak Terhadap Portugis
Dikuasainya Malaka pada tahun 1511 oleh orang-orang Portugis merupakan ancaman
tersendiri bagi Kerajaan Demak. Pada tahun 1512, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Pati
Unus (Pangeran Sabrang Lor) dengan bantuan Kerajaan Aceh menyerang Portugis di Malaka.
Namun, serbuan Demak tersebut mengalami kegagalan. Berikut ini penyebab kegagalan
serangan Demak ke Portugis di Malaka.
a. Serangan tersebut tidak dilakukan dengan persiapan yang matang.
b. Jarak yang terlalu jauh.
c. Kalah persenjataan.

Penyerangan dilakukan sekali lagi bersama Aceh dan Kerajaan Johor, tetapi tetap berhasil
dipatahkan oleh Portugis. Perjuangan Kerajaan Demak terhadap orang-orang Portugis tidak
berhenti sampai di situ. Kerajaan Demak selalu menyerang dan membinasakan setiap kapal
dagang Portugis yang melewati jalur Laut Jawa. Oleh sebab itulah kapal dagang Portugis
yang membawa rempah-rempah dari Maluku (Ambon) tidak melalui Laut Jawa, tetapi
melalui Kalimantan Utara.
Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya Kerajaan
Pajajaran oleh Fatahilah pada tahun 1527. Penaklukkan Pajajaran ini disebabkan Kerajaan
Pajajaran mengadakan perjanjian perdagangan dengan Portugis, sehingga Portugis
diperbolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Ketika orang orang Portugis mendatangi
Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang antara Kerajaan Demak di bawah
pimpinan Fatahilah dengan tentara Portugis.
Dalam peperangan itu, orang-orang Portugis berhasil dipukul mundur pada 22 Juni 1527.
Kemudian, pelabuhan Sunda Kelapa diganti namanya oleh Fatahilah menjadi Jayakarta yang
berarti kejayaan yang sempurna.

3. Perlawanan Maluku Terhadap Portugis


Pada tahun 1512, bangsa Portugis berhasil menemukan kepulauan rempah- rempah, Maluku.
Saat itu, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Antonio de Abreau mendarat di Ternate.
Kedatangan Portugis semula diterima dengan baik oleh rakyat Ternate. Sultan Bayanull
(1500-1521) mengizinkan Portugis mendirikan pos dagang di Ternate.
Sultan dan rakyat Ternate berharap Portugis dapat menjadi pembeli tetap rempah- rempah
dengan harga tinggi. Portugis juga diharapkan dapat membantu Ternate untuk mengalahkan
Tidore yang menjadi saingan dalam perdagangan rempah rempah di Maluku. Setelah
mengetahui Ternate menjadi pusat utama perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis
berniat memonopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Bahkan, Portugis ikut campur
dalam urusan pemerintahan di Ternate. Tindakan Portugis tersebut akhirnya memancing
kemarahan rakyat Ternate.
Pada masa pemerintahan Sultan Hairun (1534-1570), rakyat Ternate bangkit melakukan
perlawanan terhadap Portugis. Sultan Hairun mengobarkan perang mengusir Portugis dari
Ternate. Perlawanan itu telah mengancam kedudukan Portugis di Maluku. Keberadaan Aceh
dan Demak yang terus mengancam kedudukan Portugis di Malaka telah menyebabkan
Portugis di Maluku kesulitan mendapat bantuan. Oleh karena itu, Gubernur Portugis di
Maluku, Lopez de Mesquita, mengajukan perundingan damai kepada Sultan Hairun.
Selanjutnya, Lopez de Mesquita mengundang Sultan Hairun ke Benteng Sao Paulo. Dengan
cara tersebut, Sultan Hairun berhasil ditangkap dan dibunuh oleh Lopez de Mesquita.
Peristiwa itu semakin memicu kemarahan rakyat. Bahkan, seluruh rakyat Maluku dapat
bersatu melawan Portugis. Di bawah kepemimpinan Sultan Baabullah (1570- 1583), rakyat
menyerang pos-pos perdagangan dan pertahanan Portugis di Maluku. Benteng Sao Paulo
dikepung selama lima tahun. Strategi tersebut berhasil mengalahkan Portugis. Pada tahun
KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |10
1575, Portugis meninggalkan Maluku.

Setelah kepergian Portugis, Ternate berkembang menjadi kerajaan Islam terkuat di Maluku.
Sultan Baabullah berhasil membawa Ternate mencapai puncak kejayaan. Wilayah kekuasaan
Ternate membentang dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Timur di bagian
barat hingga Kepulauan Marshall di bagian timur, dari Filipina Selatan di bagian utara hingga
Kepulauan Kai dan Nusa Tenggara di bagian selatan.
Setiap wilayah atau daerah ditempatkan wakil sultan yang disebut sangaji. Sultan Baabullah
diberi gelar “Heer van twee en zeventig eilanden” atau “Penguasa atas 72” pulau berpenghuni
yang meliputi pulau-pulau di Nusantara bagian timur, Mindanao Selatan, dan Kepulauan
Marshall. Pulau-pulau tersebut semuanya berpenghuni dan memiliki raja yang tunduk kepada
Sultan Baabullah

b. Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD

NO Para ahli Penjelasan

1. Latar belakang kehadiran


bangsa-bangsa Barat ke
Nusantara

2. Gambarkan jalur yang


dilalui bangsa Barat
hingga sampai ke
Nusantara. Dengan garis
warna yang berbeda-beda
antar negara penjelajah

c. Glosarium
Kolonialisme : upaya yang dilakukan untuk memperluas wilayah oleh negara-negara
penguasa dalam rangka menguasai suatu daerah atau wilayah untuk mendapatkan sumber
daya. Kolonialisme umumnya dilakukan oleh negara-negara yang memiliki kekuatan lebih
dibandingkan dengan negara lain.

Pahlawan : adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya


dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.

d. Daftar Pustaka
Indsejarah.net. 2016. Sejarah Penjajahan Belanda di Indonesia. ww.idsejarah.net /2016/10/
sejarah-penjajahan-belanda-di-indonesia.html
------------. 2016. Sejarah Penjajahan Inggris di Indonesia. ww.idsejarah.net /2016/10/sejarah-
penjajahan-belanda-di-indonesia.html
Kemendikbud. 2016. Guru Pembelajar, Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Sejarah
SMA/SMK. Jakarta: Kemendikbud

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |11


Jakarta, 15 Agustus 2023
Wa. Ka Kurikulum Guru Mata Pelajaran

( Winarko, M. Pd ) ( Muflia Dika Eridani, S.Sos )

Mengetahui,
Kepala SMK Pelayaran Jakarta

( Hetty Herlisa Prasasti M.Pd )

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH |12

Anda mungkin juga menyukai