Anda di halaman 1dari 8

Hak Penanam Modal

Hak merupakan segala sesuatu yang telah didapatkan setiap manusia sejak lahir tetapi, mengenai
hak penanam modal khususnya penanam modal asing telah diatur di dalam peraturan Indonesia
diatur di dalam Pasal 14 Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman modal (“UU No.
25/2007”). Bahwa penanam modal berhak:

 “Kepastian hak, kepastian hukum, dan kepastian perlindungan;


 Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;
 Hak pelayanan; dan
 Berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan peraturan
 perundang-undangan”

Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai kepastian hak, kepastian hukum dan kepastian
perlindungan adalah sebagai berikut:

Kepastian hak adalah jaminan Pemerintah bagi Penanam Modal untuk memperoleh hak sepanjang
Penanam Modal telah melaksanakan kewajiban yang ditentukan.

Kepastian hukum adalah jaminan Pemerintah untuk menempatkan hukum dan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagai landasan utama dalam setiap tindakan dan kebijakan bagi Penanaman
Modal.

Kepastian perlindungan adalah jaminan Pemerintah bagi Penanam Modal untuk memperoleh
perlindungan dalam melaksanakan kegiatan Penanaman Modal.

Diatur juga hak penanam modal asing dalam pasal 8 ayat (3) UU No. 25/2007, Penanam modal diberi
hak untuk melakukan transfer dan repatriasi dalam valuta asing, antara lain terhadap:

 “Modal;
 Keuntungan, bunga bank, dividen, dan pendapatan lain;
 Dana yang diperlukan untuk: Pembelian bahan baku dan penolong, barang setengah jadi,
atau barang jadi atau Penggantian barang modal dalam rangka melindungi kelangsungan
hidup penanaman modal;
 Tambahan dana yang diperlukan bagi pembiayaan penanaman modal;
 Dana untuk pembayaran kembali pinjaman;
 Royalti atau biaya yang harus dibayar;
 Pendapatan dari perseorangan warga negara asing yang bekerja dalam perusahaan
penanaman modal;
 Hasil penjualan atau likuidasi penanaman modal;
 Kompensasi atas kerugian;
 Kompensasi atas pengambilalihan;
 Pembayaran yang dilakukan dalam rangka bantuan teknis, biaya yang harus dibayar untuk
jasa teknik dan manajemen, pembayaran yang dilakukan di bawah kontrak proyek, dan
pembayaran hak atas kekayaan intelektual; dan
 Hasil penjualan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1).”

Kewajiban Penanam Modal


Kewajiban adalah yang harus dilaksanakan seseorang, perihal kewajiban Penanam Modal diatur
dalam Pasal 15 UU No. 25/2007 menentukan bahwa setiap Penanam Modal mempunyai kewajiban
untuk:

 “Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;


 Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
 Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada
badan koordinasi penanaman modal;
 Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal;
dan
 Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan Penanaman Modal untuk tetap menciptakan
hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya setempat.

Laporan kegiatan Penanaman Modal yang memuat perkembangan Penanaman Modal dan kendala
yang dihadapi Penanam Modal wajib disampaikan secara berkala kepada Badan Koordinasi
Penanaman Modal (“BKPM”) dan Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab di bidang Penanaman
Modal.

Modal asing yang diinvestasikan di Indonesia oleh investor asing harus didasarkan pada prosedur,
dan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku dan
ditetapkan oleh pemerintahan Indonesia.

Pengaturan mengenai hak dan kewajiban penanam modal diatur guna memberikan kepastian
hukum serta memberikan kepercayaan serta pemenuhan iklim investasi yang baik dan sehat.

Fadilah,Mochamad. December 7, 2021. “Hak Dan Kewajiban Dalam Penanaman Modal Asing”,
https://yuklegal.com/hak-dan-kewajiban-dalam-penanaman-modal-asing/, diakses pada 19
desember 2022 pukul 08:25

Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep
bahwa perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor
keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial
dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan perusahaan berbicara mengenai tanggung jawab
moral, dan tanggung jawab secara yuridis atau hukum.

Setiap investor yang menjalankan usahanya wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan, jika tidak dilaksanakan akan dikenai sanksi menurut ketentuan undang-undang yang
berlaku serta perusahaan asing maupun dalam negeri dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) untuk
mengelola usahanya secara profesional dan harus memiliki komitmen tanggung jawab sosial,
tanggung jawab hukum dan kewajiban menaati hukum di Indonesia.

Regulasi Mengenai Tanggung Jawab Sosial

Di Indonesia, tanggung jawab sosial diatur pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal dan Undang- Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal menyebutkan
bahwa tanggung jawab sosial dan setiap penanam modal bertanggung jawab:

“a. menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

1. menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam modal
menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan usahanya secara sepihak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktik monopoli, dan hal lain
yang merugikan negara;
3. menjaga kelestarian lingkungan hidup;
4. menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja; dan
5. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.”
6. Sedangkan dalam pasal Undang- Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan:

“(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan
Pemerintah.”

Di dalam Pasal 2 Dan Pasal 3 (1) Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 Tanggung Jawab Sosial
Dan Lingkungan Perseroan Terbatas menjelaskan:

Pasal 2

“Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan.”

Pasal 3

“(1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewajiban
bagi Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam berdasarkan Undang-Undang.”

Tanggung jawab perusahaan asing maupun dalam negeri diperlukan untuk sosial masyarakat karena
dapat memberikan dampak kepada masyarakat secara sosial dan ekonomi.
Perusahaan dituntut untuk memulai strategi, penentuan visi,misi, untuk menjaga kesinambungan
dan berkelanjutan untuk perusahaan itu tersendiri juga mencapai tanggung jawab sosial (CSR) yang
ideal.

Fadilah,Mochamad. December 19, 2021.”Tanggung Jawab Sosial Penanaman Modal Asing Di


Indonesia: Bedah Regulasi Dan Butir-Butir Pasal“,https://yuklegal.com/tanggung-jawab-sosial-
penanaman-modal-asing-di-indonesia/, diakses pada 19 desember 2022 pukul 08:35

Kelebihan,kekurangan,dan manfaat Penanaman Modal Asing

Ada 4 tingkatan dan jenis dari penanaman modal asing yang sering digunakan oleh para investor.

Masing-masing darinya tentu membawa keuntungan dan kekurangan yang berbeda. Akan tetapi,
masih ada satu kesatuan dari keempat jenis FDI tersebut. Maka dari itulah, kelebihan dari FDI
(foreign direct investment) yang akan kita bahas di bawah ini adalah dinilai secara umum.

Adapun keuntungan dari penanaman modal asing tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pertumbuhan Ekonomi

Terciptanya lapangan kerja baru menjadi salah satu keuntungan paling nyata dari FDI. Maka tak
heran jika beberapa negara mencoba untuk mempromosikan dirinya sendiri demi menarik minat
investor asing.

Sekali kita ikut andil bagian terhadap aktivitas tersebut, maka secara langsung kita berkontribusi
besar dalam pemberantasan kemiskinan di negara bersangkutan.

Tak heran kita pun akan disambut baik di beberapa tempat yang memiliki tingkat pengangguran
tinggi, seperti Indonesia, India, Afrika Selatan, Guinea, dan beberapa negara berkembang hingga
miskin lainnya.

Berbeda dengan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika, mungkin faktor ini kurang begitu
bisa kita jadikan acuan. Faktanya, negara Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja sehingga
mendatangkan sumber daya manusia dari negara berkembang, salah satunya Indonesia.

Tapi bukan berarti kita tak boleh berinvestasi di negara-negara maju tersebut. Soalnya, masih
banyak faktor keuntungan lain yang tengah menanti kita!

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Mungkin keuntungan ini paling pas jika kita melakukan ekspansi perusahaan atau berinvestasi di
negara maju seperti Jepang, Amerika, Australia, dan sebagainya.

Soalnya, kita akan disuguhkan dengan sumber daya manusia yang lebih kompeten sekaligus fasilitas
IT yang jauh lebih memadai.

Jika mau, kita pun bisa mengirimkan beberapa karyawan dalam negeri untuk belajar di perusahaan
kita yang baru di luar negeri, untuk kemudian ilmunya dipraktekkan di perusahaan dalam negeri.
Keterampilan yang diperoleh oleh karyawan kita melalui pelatihan dan pengalaman ini dapat
meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia di negara tertentu.

3. Teknologi Lebih Memadai

Indonesia merupakan negara yang masih berkembang! Dengan kata lain, kita dapat memanfaatkan
ketersediaan fasilitas dan tenaga IT di negara lain untuk membantu mengembangkan perusahaan
untuk menjadi lebih baik lagi.

Jika kamu memutuskan menjadi seorang investor tunggal pun tak jadi masalah! Dengan
menanamkan modal di perusahaan asing yang telah mumpuni dari berbagai macam sisi dapat
memberikan perasaan lega dan keamanan finansial dalam jangka panjang.

Pengenalan teknologi yang lebih baru ini dapat menghasilkan distribusi perusahaan kita ke dalam
ekonomi lokal, menghasilkan peningkatan efisiensi, dan efektivitas industri secara nyata.

4. Peningkatan Ekspor

Mungkin ini menjadi salah satu kelebihan terbesar yang dimiliki oleh para pelaku Penanam Modal
Asing.

Bagaimana tidak, perusahaan yang memproduksi barang di negara sendiri dapat dengan mudahnya
memasarkan di negara lain – yang kemudian berefek pada meningkatnya aktivitas ekspor.

Banyak barang yang diproduksi oleh FDI ini cenderung berhasil menguasai pasar global – dan tidak
hanya konsumsi domestik saja.

Alhasil, pembentukan unit yang berorientasi ekspor ini akan membantu meningkatkan penjualan ke
negara lain secara lebih efektif dan efisien.

5. Stabilitas Nilai Tukar

Aliran FDI ke suatu negara ini dapat dijadikan aliran devisa yang terus berkelanjutan, sehingga dapat
membantu Bank Sentral suatu negara mempertahankan cadangan devisa yang jauh lebih makmur
dan menghasilkan nilai tukar yang stabil.

Keuntungannya untuk kita? ada 2 poin yang bisa kita petik manfaatnya, diantaranya:

Semakin stabil suatu negara, maka akan semakin berkembang pula bisnis kita di tempat tersebut.

Semakin kuat ekonomi suatu negara (berkat devisa yang kita berikan), maka akan semakin
meningkatkan nilai mata uangnya. Itu berarti, kita bisa mendapatkan pemasukan yang jauh lebih
besar saat dikonversi ke dalam mata uang rupiah.

Tak heran jika banyak para investor asing yang lari terbirit-birit jika suatu negara tersebut mengalami
kekacauan baik dari segi politik, perang saudara, hingga konflik yang melibatkan unsur SARA.

6. Aliran Modal yang Lebih Baik

Bagi negara-negara dengan sumber daya domestik yang terbatas, aliran modal dari investor ini bisa
menjadi sangat bermanfaat bagi mereka.

Semakin bagus aliran dana yang tercipta, maka akan semakin meningkatkan kestabilan suatu negara,
sehingga dapat menarik minat investor asing lainnya.
Dari sini, efek bola salju yang menggelinding dari atas bukit akan terus membesar dan menguatkan
perusahaan atau investasi kita secara signifikan.

Untuk alasan ini jugalah, kita harus bisa memilih di negara manakah modal kita akan ditanam?

7. Penciptaan Pasar Kompetitif

Dengan memfasilitasi masuknya investor asing (seperti kita) ke pasar domestik suatu negara, maka
secara otomatis akan menciptakan lingkungan baru yang lebih kompetitif sekaligus mematahkan
monopoli domestik.

Lingkungan kompetitif yang sehat ini akan mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan proses
penawaran produk mereka, sehingga mendorong inovasi yang berkelanjutan.

Produk kita pun dapat menjadi angin segar bagi konsumen karena mendapatkan akses ke lebih
banyak pilihan dengan harga yang lebih bersaing.

8. Iklim

Siapa sangka, ternyata PBB juga telah mempromosikan penggunaan FDI di seluruh dunia demi
membantu memerangi perubahan iklim.

Tapi perlu diingat, pengaruh FDI kepada lingkungan bisa menghasilkan sisi positif dan negatif.
Misalnya, para pakar memperkirakan bahwa peningkatan 1% FDI di suatu negara dapat
berkontribusi pada peningkatan polusi sebesar 0,04%.

Namun sisi positifnya adalah mampu menghasilkan penurunan emisi lingkungan. Secara teori, ini
disebut sebagai “pollution hallo hypothesis”.

Seperti misalnya di Indonesia dengan tingkat polusi yang begitu luar biasa tebalnya (terutama di ibu
kota Jakarta) akibat kendaraan bermotor. Kemudian muncul perusahaan asing yang menawarkan
mobil listrik dengan 0% emisi karbon.

Alhasil kehadiran FDI ini bisa menjadi salah satu solusi terbaik bagi negara kita untuk mengurangi
polusi yang sudah tak terkontrol dan kian mencemaskan dari waktu ke waktu.

Kekurangan Penanaman Modal Asing FDI

Selain daripada kelebihan yang ditawarkannya tersebut, kita juga harus mempertimbangkan segala
macam resiko yang siap menyerang kita.

Kerugian investasi bisa saja terjadi akibat konflik dari suatu negara yang bersangkutan. Akan tetapi
terkadang kesalahan bisa ada dalam diri kita sendiri karena salah dalam memilih keputusan.

1. Biaya Transaksi yang Lebih Tinggi

Hambatan terbesar saat kita ingin berinvestasi di pasar internasional adalah biaya transaksi
tambahan yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat kita menanamkan modal di dalam negeri.

Sekalipun kita sedang tinggal di dunia yang relatif terglobalisasi dan terhubung antara satu sama lain,
akan tetapi biaya transaksi masih menjadi dinding terbesar yang wajib kita lalui sebagai investor FDI.

Belum lagi biaya tambahan yang terkadang membuat otak kita semakin mengkerut, dimulai dari bea
materai, retribusi, pajak, biaya kliring, dan biaya pertukaran.
Maka dari itulah, kita wajib mengetahui segala macam biaya tak terduga sebelum benar-benar mulai
menginvestasikan dana kita di pasar asing.

Dikarenakan tak ada orang yang akan membagikan ilmu tersebut secara cuma-cuma, maka ada
baiknya untuk langsung menyewa jasa konsultan foreign direct investment.

Berbeda dengan berguru kepada seseorang, menyewa jasa konsultan akan langsung dibimbing
sembari praktek, sehingga waktu dan uang tak hilang secara percuma.

Bayangkan saja, banyak sekali aktivitas yang membutuhkan dana agar prosesnya tetap mulus. Ini
termasuk memperkejakan analis, menyewa peneliti yang sudah akrab dengan kondisi pasar
domestik, dan profesional lainnya yang ahli dalam laporan keuangan asing, pengumpulan data, dan
layanan administrasi lainnya.

2. Volatilitas Mata Uang

Memang, semakin banyak investor asing yang menanamkan modal pada suatu negara, maka secara
teori akan meningkatkan kondisi ekonomi sekaligus menguatkan nilai mata uangnya secara
signifikan.

Tetapi kondisi tersebut tidak terus berada dalam sisi positif secara terus-menerus. Ada kalanya mata
uang negara tempat kita ingin menanamkan modal bisa sangat tinggi atau rendah.

Kuncinya, kita harus mulai menanamkan modal saat nilai mata uangnya (terhadap rupiah) terlihat
rendah agar modal dapat ditekan secara maksimal.

Di saat yang bersamaan, ketidakpastian dari volatilitas mata uang ini seringkali membuat takut
banyak investor.

Jadi, pastikan kamu untuk selalu berkonsultasi dengan para profesional seperti Viettonkin Consulting
agar kamu bisa menemukan solusi untuk mengurangi resiko volatilitas mata uang yang satu ini.

Para jasa konsultan yang pintar biasanya akan menyarankan kita untuk melakukan beberapa metode
seperti hedging atau mempertahankan nilai modal ke mata uang safe heaven seperti emas.

Tentu saja, setiap metode yang ditawarkan akan disesuaikan dengan kondisi yang tengah kita hadapi
saat itu. Jadi sekalipun kita mengenal 1000 metode untuk menghindari kerugian, ada baiknya selalu
dibicarakan dengan para profesional yang ahli di bidangnya.

3. Resiko Likuiditas

Resiko lain yang melekat di pasar luar negeri – terutama di pasar negara berkembang – adalah faktor
likuiditas.

Para investor biasanya akan mengalami kerugian ketika saham atau perusahaan yang mereka miliki
tak bisa dijual dengan cepat akibat krisis politik atau ekonomi.

Ada beberapa cara umum untuk mengevaluasi likuiditas suatu aset atau negara. Salah satu
metodenya adalah dengan mengamati saham dari negara itu sendiri (misalnya Dow Jones, S&P 500,
dan Nasdaq untuk AS; Nikkei 225 untuk Jepang; DAX 30 untuk Jerman, dsb).

Jika misalnya gap antara nilai jual dan nilai beli nampak begitu renggang, maka ada baiknya untuk
menghindari melakukan investasi FDI di negara bersangkutan karena sedang terjadi likuiditas.
4. Resiko Geo Sosial

Ada pula resiko yang bisa ditimbulkan akibat pola fikir dari suatu negara itu sendiri. Seperti halnya
orang kita yang enggan berurusan dengan perusahaan asing (dan bahkan berharap mereka
hengkang dari tanah air sekalipun memberikan lapangan kerja kepada pribumi).

Begitupun saat kita berinvestasi di negara asing, ada beberapa pribumi yang dapat mengganggu
kestabilan perusahaan kita di luar negeri. Seperti misalnya pada pengurusan sertifikat e reg bpom .

Beberapa diantaranya:

Industri Strategis. Banyak negara yang ingin melindungi industri strategis pada sektor tertentu,
sehingga akan menyulitkan para investor asing untuk mempertahankan kendali dari entitas yang
dimilikinya.

Pergerakan Modal Jangka Panjang. Beberapa kritikus berpendapat bahwa begitu investasi asing
mendapatkan keuntungan yang banyak, maka modal tersebut akan mulai mengalir ke negara
investor. Beberapa pihak kemungkinan besar akan mulai menyerang sang investor asing tersebut
saat mereka menunjukkan tanda-tanda kemajuan di perusahaan yang mereka bangun.

Gangguan Industri Lokal. Masyarakat setempat juga akan merasa khawatir jika investasi asing
langsung ini dapat mengganggu industri dan ekonomi lokal. Hasilnya seringkali berdampak pada
demonstrasi dan kericuhan.

Maka dari itulah, selalu pelajari negara tempat kita ingin menanamkan modal. Lagi-lagi kita harus
berkonsultasi dengan para profesional karena setiap keputusan tak bisa mengandalkan tebak-
tebakan buah manggis, melainkan harus didukung oleh data yang jasa konsultan miliki.

Aditya. Juni 26, 2022,“KELEBIHAN KEKURANGAN DAN MANFAAT PENANAMAN MODAL ASING”,
https://photographyindonesia.com/manfaat-penanaman-modal-asing/,diakses pada 19 desember
2022 pukul 08:50

Anda mungkin juga menyukai