MAKALAH
OLEH :
SUPRIYANTO
NIM. P2EA13027
PURWOKERTO
2015
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
B. Pembahasan
a. Pengertian Waralaba,
Riset pasar
a. Pengertian Investasi
No 1 2 3 4 5 6 7
UU - - - UU.No1/196
7
-UU No.
6/1968
Inggris
Portugis
c. Jenis Investasi[18]
d. Kriteria Persyaratan
a. Landasan Hukum
a. ...........................................................
i. Aspek politik
iii.Aspek ekonomi
iv. Tingkat inflasi yang tinggi, berakibat biaya dana yang tinggi pula.
seperti pendapat J.Jaffe dan C.F.Sirmans yang dikutip oleh Sigit Irianto,
yaitu :
ii. Analisa iklim investasi yaitu pasar, hukum, keuangan dan pajak
dimana keputusan investasi dibuat.
v. Keputusan investasi.
C. Kesimpulan
Daftar Pustaka
[1] Hukum menurut Soerojo Wignjodipoero dalam Pengantar Ilmu Hukum, adalah himpunan peraturan
yang bersifat memaksa, berisikan perintah, larangan atau perizinan untuk berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.Riduan
Syahrani,2004,Rangkuman Intisari Ilmu Hukum,Citra Aditya Bakti, Bandung.Hal.18.
[4] Munir Fuady,1996, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek Buku Kesatu,Citra Aditya Bakti,
Bandung,Hal.83.
[5] Pasal 11(3) UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
[7] Lisensi adalah suatu bentuk hak untuk melakukan satu rangkaian tindakan atau perbuatan yang
diberikan oleh mereka yang berwenang dalam bentuk izin. Gunawan Widjaya, 2004,Lisensi atau
Waralaba Suatu Panduan Praktis,Raja Grafindo Persada,Jakarta. Hal.3.
[8] Abdul Kadir Muhammad, 2010, Hukum Perusahaan Indonesia,Citra Aditya Bakti, Bandung.Hal.554.
[9] Joni Emirzon, dkk,2007, Perspektif Hukum BisnisIndonesia Pada Era Globalisasi Ekonomi, Genta
Press, Jogjakarta,Hal.339.
[12] Pasal 4 PP No.16 Tahun 1997 dan Pasal 16 KepMen Perindag No.259 Tahun 1997.
[16] Salim HS dan Budi Sutrisno, 2008, Hukum Investasi di Indonesia, Rajawali Pers,Jakarta.Hal.31.
[19] Konsiderans adalah pertimbangan yang menjadi dasar penetapan keputusan peraturan tersebut,
(KBBI), dikutip dari Joni Emirzon, Op.cit.hal.350.
[21]Penanaman Modal Asinging adalah adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Imdonesa yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal
asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnyn atau berpatungan dengan penanan modal
dalam negeri, diambil dari Pasal l UU No.32 Tahun 2007. Tentang PMA.
[22] Sigit Irianto dalam bukunya Joni Emirzon,2007, Perspektif Hukum Bisnis pada Era Globalisasi
Ekonomi,Genta Press, Yogjakarta.Hal.355.