Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN


KAITANNYA DENGAN PENANAMAN MODAL
DI INDONESIA
Team :
1. Chairinaya Nizliandry, 1806275243
2. Dean Cakra Buana Ginting, 1806275262
3. Debora Kristina Doloksaribu, 1806275281

1
SEJARAH CSR

1700 1950-1960 (sejarah modern)


Kode Hammurabi Howard R. Bowen
berisi 282 hukum, telah memuat Social Responsibilities of The Businessman
sanksi bagi para pengusaha yang Awal  Single Bottom line (profit)
lalai dalam menjaga kenyamanan Menjadi  Triple Bottom line (+ sosial &
warga atau menyebabkan kematian lingkungan)
bagi pelanggannya

2
Di tingkat Internasional

 bersifat sukarela
 standar penilaian internasional ISO 26000 (pedoman tanggung
jawab sosial)
 people, planet dan profit (3P)
 semua stakeholder bertanggung jawab

3
3
INDONESIA Pasal 74 UU 40/2007 jo. PP 47/2012 (Indonesia menjadi satu-
satunya negara di dunia yang mengharuskan korporasi mengeluarkan dana
01 untuk CSR)
 Sejarah: perlawanan (praktisi bisnis) karena memberatkan dunia
usaha itu sendiri  sanksi, sumber legitimasi pungutan liar
 Putusan MK No. 53/PUU-VI/2008: CSR adalah wujud demokrasi
ekonomi
 Pemerintah: UU CSR sangat diperlukan karena dalam praktik
masih banyak pengusaha yang belum menjalankan CSR

Pasal 15 huruf b UU 25/2007


Pasal 34: sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; b. pembatasan
kegiatan usaha; c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman
02 modal; atau d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman
CSR modal

POJK 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi


Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik
Pasal 8: LK wajib mengalokasikan sebagian dana TJSL untuk
03 mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan; emiten dan
Perusahaan Publik dapat mengalokasikan sebagian dana TJSL untuk
mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan (Pasal 8)

Pedoman Teknis bagi Bank: contoh kegiatan usaha berkelanjutan


dengan 12 kategori kegiatan
4
Definisi

Corporate Social Responsibility


World Business Council for Sustainable Development (WBCSD):
“Suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberi kontribusi kepada
pengembangan ekonomi komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan
taraf hidup pekerja beserta seluruh keluarganya.”

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


UU 40/2007 jo. PP 47/2012 & POJK 51/2017:
“komitmen (perseroan) untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

UU 25/2007:
“tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan
hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat
setempat .“
5
5
7 Isu Pokok CSR

1) Pengembangan Masyarakat;
2) Konsumen;
3) Praktik Kegiatan Institusi Yang Sehat;
4) Lingkungan;
5) Ketenagakerjaan;
6) Hak Asasi Manusia;
7) Organisasi Pemerintahan

6
Implementasi

1. Survei 2005: 375 perusahaan di Jakarta (166 atau 44,25% perusahaan menyatakan tidak melakukan
kegiatan CSR; 209 atau 55,75% menyatakan melakukan)
 bergantung pada keinginan pihak manajemen
 penekanan pada aspek pemberdayaan masyarakat (community development)

2. Trend tersendiri di kalangan perusahaan-perusahaan yang menanamkan sahamnya di pasar modal


Penerapan CSR dipercaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan, dimana investor cenderung
menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan kegiatan CSR  memaksimalkan profit
dalam jangka panjang

3. Masyarakat dan pemerintah daerah merasa memiliki hak untuk menuntut, dan akhirnya bentuk
tuntutannya berupa uang

Kesimpulan: keberhasilan CSR dan cakupan program CSR yang dijalankan akan ditentukan oleh tingkat
kesadaran para pelaku bisnis dan para pemangku kepentingan terkait lainnya

7
7
MASALAH DAN IMPLIKASI CSR TERHADAP PENANAMAN MODAL
MASALAH IMPLIKASI
Tidak rincinya aturan
perusahaan yang terdaftar di
mengenai CSR:
Bursa Efek Indonesia (BEI)
hak atas informasi, hak
harus melaksanakan tanggung
atas lingkungan yang sehat
jawab sosialnya.
dan hak partisipasi – celah
bagi pihak tertentu untuk
tidak melaksanakan CSR CSR dalam konteks
yang sepatutnya. penanaman modal harus
dimaknai sebagai instrumen
untuk mengurangi praktek
Budaya hukum : bisnis yang tidak etis, dimana
kasus pidana terkait praktik pemerintah berusaha untuk
penyalahgunaan dana menjamin kepastian
CSR, baik itu yang masuk perlindungan terhadap
dalam ranah pidana khusus masyarakat lain (yang
(korupsi) maupun pidana berkepentingan dengan
umum (penggelapan) perusahaan) yang memperoleh
dampak dari aktivitas
operasionalnya
8
KASUS TERKAIT CSR

Alfamart dan Transparansi


Dana Sumbangan Customer dan
Dana CSR

Penggelapan Dana CSR


PT Vale Tbk

9
Update
Inisiatif Komisi VIII (hak usul inisiatif) (2017):
DPR telah mengajukan naskah akademik
RUU CSR (2016) (juga disebut RUU Praktik
Pekerjaan Sosial) -- Daftar Program Legislasi
Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017 dengan
nomor urut 42

 mental (dicoret) -- dikhawatirkan akan


membebani perusahaan dan menghambat
investasi di Indonesia

10
TERIMA KASIH

11

Anda mungkin juga menyukai