Anda di halaman 1dari 27

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN PENCERNAAN

A. Pengertian

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam

manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi

dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian

makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus

halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang

terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Saluran pencernaan di ibaratkan seperti tabung berongga dengan panjang

sekitar 30 kaki (9 meter). Ada empat lapisan jaringan utama yang melapisi saluran

pencernaan, dari yang paling luar lapisan mukosa, submukosa, muskularis eksterna dan

serosa.

1. Mukosa melapisi permukaan luminal saluran pencernaan.

2. Submukosa adalah lapisan tebal jaringan ikat yang menyebabkan saluran

pencernaan memiliki elastisitas dan distensibilitas. Lapisan ini mempunyai

pembuluh darah dan limfe yang lebih besar.

3. Muskularis eksterna adalah lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang

mengelilingi sub mukosa. Lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler

dalam dan lapisan longitudinal luar.

4. Serosa adalah pembungkus saluran jaringan ikat di sebelah luar saluran

pencernaan.

Miranti, S.Kep., Ns Page 3


Dalam saluran pencernaan untuk absorbsi zat-zat makanan dipengaruhi oleh

hormon-hormon. Hormon yang berperan dalam saluran pencernaan adalah:

1. Gastrin; diproduksi oleh sel-sel G dari dinding usus dan dinding lambung bagian

atas. Distimulus untuk produksi makanan dalam lambung. fungsi hormon ini

sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.

2. Cholecystokinin (CCK); pancreozymin, diproduksi di dinding duodenum.

Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Fungsinya

untuk merangsang pankreas mengeluarkan enzim pankreas ke dalam usus halus,

merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke

dalam usus halus.

3. Enterogastron (Secretin); diproduksi oleh sel-sel S dari usus kecil. fungsi hormon

ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan

bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.

4. Motilin; sel-sel EC duodenum mengeluarkan motilin untuk meningkatkan

motilitas usus.

5. Vasoactive Intestinal Polypeptide (VIP); diproduksi dari usus untuk menghambat

sekresi lambung dan motilitas.

6. Neurotensin; diproduksi dari ileum untuk meningkatkan aliran darah di usus dan

menghambat motilitas.

7. Gastric Inhibitory Peptide (GIP); diproduksi oleh sel-sel K dari duodenum dan

jejunum untuk merangsang sekresi insulin dan penghambatan sekresi lambung.

Hal ini dirangsang oleh adanya lemak dan glukosa di dalam usus.

8. Somatostatin; diproduksi oleh sel-sel D pankreas. Distimulasi oleh asam dalam

perut. Somatostatin menghambat GH hormon.

Miranti, S.Kep., Ns Page 4


9. Gastrin Releasing Peptide (GRP); diproduksi oleh saraf vagus dan bertindak

sebagai pelepasan gastrin.

10. Glucagon; merupakan antagonis insulin, menimbulkan mobilisasi sumber energi

yang potensial ke dalam glukosa dengan merangsang glikogenolisis dan ke dalam

asam lemak dengan merangsang lipolisis.

11. Enteroglucagon; merangsang pengeluaran hormon insulin dan menghalangi

pelepasan glucagon pankreas.

12. Peptide YY (PYY); diproduksi oleh sel L di ileum dan kolon, bekerja pada perut

dan pankreas.

13. Pancreatic polipeptide (PP); berfungsi untuk menghambat sekresi bikarbonat dan

prot pankreas.

B. Struktur Sistem Pencernaan

a. Mulut

Mulut (cavum oris) merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya

makanan dan air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya

merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut

dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat

di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin

dan pahit.

Mulut terdiri atas dua bagian yaitu:

1) Bagian luar yang sempit atau vestibula dimana terdapat didalamnya gusi,

gigi, bibir dan pipi.

Miranti, S.Kep., Ns Page 5


2) Bagian rongga mulut dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung

dengan faring. Diluar mulut ditutupi oleh kulit dan didalamnya ditutupi oleh

selaput lendir (mukosa). Didalam rongga mulut terdapat gigi, kelenjar ludah,

dan lidah.

• Gigi

Gigi terdapat 2 macam yaitu:

- Gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6-7 bulan dan

lengkap pada umur 2 ½ tahun jumlahnya 20 buah terdiri atas: 8 buah

gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi

geraham (molare).

- Gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32

buah terdiri atas: 8 buah gigi susu (dens insisivus).

 Fungsi gigi: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk

memutuskan makanan yang keras dan liat dan gigi geraham untuk

mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.

Miranti, S.Kep., Ns Page 6


• Kelenjar Ludah

Kelenjar Ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang

bernama duktus (saluran) wartoni dan stensoni. Kelenjar ludah ada 2 yaitu

kelenjar submaksilaris (kelenjar ludah bawah rahang) yang terdapat di bawah

tulang rahang atas pada bagian tengah dan kelenjar sublingualis (Kelenjar

ludah bawah lidah) yang terdapat di bagian depan dibawah lidah.

Kelenjar ludah dihasilkan didalam rongga mulut. Disekitar rongga

mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu:

- Kelenjar parotis terdapat di bawah depan telinga diantara prosesus

mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktus stensoni. Duktus ini keluar

dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus

buksinator).

- Kelenjar submaksilaris terletak di bawah rongga mulut bagian belakang,

duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum

lingua.

- Kelenjar sublingualis terletak di bawah selaput lendir dasar rongga

mulut.

• Lidah

Lidah terdiri atas otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,

kerja otot lidah dapat digerakkan ke segala arah. Lidah dibagi menjadi 3

bagian yaitu radiks lingua (pangkal lidah), dorsum lingua (punggung lidah),

apeks lingua (ujung lidah). Pada pangkal lidah belakang terdapat epiglottis

yang berfungsi untuk menutup jalannya napas pada waktu menelan makanan.

Di punggung lidah terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf pengecap.

Miranti, S.Kep., Ns Page 7


Frenulum lingua merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian kira-kira

di tengah jika lidah digerakkan ke atas makan akan terlihat selaput lendir.

Pada pertengahan flika sublingual terdapat saluran dari glandula parotis,

submaksilaris dan glandula sublingualis.

Fungsi Lidah:

- Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi

- Mencampur makanan dengan ludah

- Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang

- Untuk berbicara

- Untuk mengecap manis, asin dan pahit

- Untuk merasakan dingin dan panas.

 Mekanisme sistem pencernaan di mulut

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah

oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang

lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-

bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai

mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya

lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

 Patologi yang terdapat di Mulut

1) Sakit gigi

Sakit Gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang

pada gigi. Gigi berlubang juga disebut karies. Penyebab gigi

berlubang pada anak-anak adalah makanan yang banyak mengandung

gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan menjadi sarang bakteri.

Miranti, S.Kep., Ns Page 8


Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi sehingga gigi

keropos. Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang

pembuluh darah dan saraf gigi. Karang gigi dapat menyebabkan gigi

rapuh dan mudah copot.

2) Sariawan

Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan

adalah mulut (bibir dan gusi) dan lidah. Ketika terkena sariawan, bibir

dan lidah anda seperti terluka dan terasa perih khususnya saat makan.

3) Infeksi Gusi

Peningkatan peradangan menyebabkan gusi menyusut,

membentuk kantong diantara gigi dan gusi. Ini perangkap kantong

karang gigi, plak, dan sisa-sisa makanan yang pada akhirnya

menyebabkan infeksi dan abses.

4) Radang Mulut

Radang mulut disebabkan infeksi jamur. Penyakit radang

mulut memiliki ciri yaitu lidah berwarna pucat dan terdapat bercak

kuning keputihan yang bisa dikeruk dengan mudah. Rasa perih terasa

pada bercak tersebut jika terkena makanan atau saat menyikat gigi.

5) Xerostomia

Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut

yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah.

b. Tenggorokan

Tenggorokan (faring) merupakan saluran panjang yang memiliki

panjang 13 cm yang menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada laring pada

Miranti, S.Kep., Ns Page 9


dasar tengkorak. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar

limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan

terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan

makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas

tulang belakang. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung,

dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan

rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.

Tekak terdiri dari; Bagian superior yaitu bagian yang sangat tinggi

dengan hidung, bagian media yaitu bagian yang sama tinggi dengan mulut dan

bagian inferior yaitu bagian yang sama tinggi dengan laring.

Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang

menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut

orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian inferior

disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

 Patologi yang terdapat di Faring

Faringitis merupakan respon inflamasi terhadap pathogen yang

mengeluarkan toksin.

Miranti, S.Kep., Ns Page 10


c. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan organ berongga dengan panjang

sekitar 25 cm dan diameter 2 cm, terbentang dari hipofaring hingga kardia

lambung. Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui

sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan

berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering

juga disebut esophagus (dari bahasa Yunani: oeso – “membawa”, dan phagus –

“memakan”). Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.

Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

1. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

2. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

3. Bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

 Patologi yang terdapat di esofagus

1) Akalasia merupakan suatu gangguan motilitas primer esofagus yang

ditandai oleh kegagalan sfingter esofagus bagian distal yang hipertonik

untuk berelaksasi pada waktu menelan makanan dan hilangnya

peristalsis esophagus

Miranti, S.Kep., Ns Page 11


2) Disfagia adalah kesulitan menelan, disebabkan disfungsi trans port

esofagus karena kelainan neuromuskular atau akibat lesi sperti:

karsinoma, divertikula, striktura.

3) Odinofagia adalah perasaan nyeri waktu menelan, khas terjadi pada

peradangan mukosa esofagus yang disebabkan karena iritasi atau

spasme.

4) Pirosis adalah rasa terbakar di uluhati, dapat terjadi akibat disfungsi

sfingter esofagus bagian bawah, penyebab yang sering pada Hiatus

hernia.

5) Hypertrophic Pyloric stenosis adalah penyempitan di jalan keluar

lambung sampai bagian pertama dari duodenum menyebabkan

pembesaran muskulus sekitar jalan keluar tersebut (pilorus) dan

mengalami spasme saat lambung kosong.

6) Karsinoma esofagus secara umum merupakan tumor yang sangat agresif

dengan prognosis yang buruk

7) Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak

pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut.

d. Lambung

Lambung (ventrikulus) berawal dari esofagus dan berakhir pada

duodenum usus halus. Terdiri dari 5 bagian yaitu:

1) Kardia; berada wilayah pertama dari lambung yang terletak setelah

esofagus. Makanan memasuki kardia ketika meninggalkan esofagus melalui

sfingter esofagus bagian bawah. Kardia lambung dapat dilihat secara

Miranti, S.Kep., Ns Page 12


endoskopi dengan melakukan gerakan menarik skop sampai bertemu

angulus, di tarik ke atas sampai terlihat gambaran skop.

2) Fundus; berada di bagian puncak, bagian paling atas. Pada bagian ini

makanan akan tersimpan selama kurang lebih 1 jam.

3) Korpus; berada di pusat dari organ lambung. Di bagian korpuslah proses

pencernaan kimia akan terjadi. korpus lambung terlihat lipatan-lipatan di

lambung yang disebut Rugae

4) Antrum; berada di bagian bawah. Ujung antrum terdapat sfingter yang

membuka menutup 3 kali pergelombang peristaltik per menit yang disebut

dengan sfingter pilorus

5) Pilorus; berada di bagian lambung yang berhubungan dengan usus dua

belas jari. Pada bagian ini makanan akan terkumpul dan mengalami proses

pencernaan sebelum masuk ke bagian usus dua belas jari.

 Cara Kerja Lambung

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui

otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam

Miranti, S.Kep., Ns Page 13


keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke

dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang

berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-

enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

1) Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.

Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan

yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

2) Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan

oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi

juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara

membunuh berbagai bakteri.

3) Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan

enzim yaitu:

1) Amylase saliva melanjutkan pencernaan amilum di bagian fundus

2) Pepsin membantu pemecahan protein

3) Lipase membantu pemecahan lipid susu (terutama pada bayi dan anak)

4) Rennin membantu pencernaan susu pada bayi. Rennin dan kalsium

menyebabkan koagulasi susu, sehingga lebih lama berada di lambung

untuk dicerna.

 Patologi yang terdapat di Lambung

1) Gastritis Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan

mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita

memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga

karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

Miranti, S.Kep., Ns Page 14


2) Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi

lambung. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-

obatan, racun atau bakteri.

3) Kanker lambung adalah keganasan yang berasal dari mukosa lambung.

4) Ulkus peptikum merupakan erosi lapisan mukosa biasanya dilambung

atau duodenum.

 Pankreas

Dari lambung kimus dilanjutkan ke usus halus untuk dicerna lebih

lanjut. Sekret yang membantu pencernaan tidak hanya berasal dari usus halus

sendiri, tetapi juga dari pankreas, hati, dan kandung empedu.

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua

fungsi utama yaitu: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon

penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan

berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu:

1) Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

2) Pulau pankreas, menghasilkan hormone

Miranti, S.Kep., Ns Page 15


 Cara Kerja Pankreas

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum

dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh

pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim

proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan

oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan

aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga

melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi

melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

 Patologi yang terdapat di Pankreas:

1) Pankreatitis akut merupakan peradangan akut, non-bakterial pada

organ pankreas, yang terjadi akibat autodigesti enzim pankreas.

2) Pankreatitis kronik merupakan peradangan pankreas menahun yang

biasanya menyebabkan kerusakan permanen struktur dan fungsi

pankreas sehingga mengganggu fungsi eksokrin dan endokrin.

3) Kanker pankreas adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang

melapisi saluran pankreas.

 Hati

Miranti, S.Kep., Ns Page 16


Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia

dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan

pencernaan. Hati terletak di bawah diafragma. Hati dibagi menjadi 2 lobus

utama yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Hati dihubungkan oleh rangkaian

duktus. Bermula dari duktus hepatikus kanan dan kiri, lalu bergabung menjadi

satu pada duktus hepatikus utama. Duktus hepatikus utama bergabung dengan

duktus kistikus dari kandung empedu, keduanya membentuk duktus empedu.

Duktus empedu menuju duodenum dan bermuara di ampula

hepatopankreatikus bersama-sama dengan duktus pankreatikus.

Hati menampilkan 7 fungsi pokok yaitu:

1. Menghasilkan garam empedu, yang digunakan oleh usus halus untuk

mengemulsikan dan menyerap lipid

2. Menghasilkan antikoagulan heparin dan protein plasma seperti

protrombin, fibrinogen, dan albumin

3. Sel-sel retikuloendotelial hati, memfagosit (memangsa) sel-sel darah

yang telah rusak, juga bakteri

4. Menghasilkan enzim yang memecah racun atau mengubahnya menjadi

struktur yang tak berbahaya. Sebagai contoh, ketika asam amino hasil

pemecahan protein dipecah lagi menjadi energi, dihasilkan sampah-

sampah nitrogen beracun (misalnya ammonia) yang akan diubah menjadi

urea. Selanjutnya urea dibuang melalui ginjal dan kelenjar keringat.

5. Nutrien yang baru diserap akan dikumpulkan di hati. Tergantung

kebutuhan tubuh, kelebihan glukosa akan diubah menjadi glikogen atau

lipid untuk disimpan. Sebaliknya hati juga dapat mengubah glikogen dan

lipid menjadi glukosa kembali jika dibutuhkan.

Miranti, S.Kep., Ns Page 17


6. Hati menyimpan glikogen, tembaga, besi, vitamin A, B12, D, E, dan K.

Juga menyimpan racun yang tak dapat dipecah dan dibuang (misalnya

DDT)

7. Hati dan ginjal berperan dalam aktivasi vitamin D.

 Patologi yang terdapat di hati:

1) Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel) hati yang

ditandai dengan meningkatnya kadar enzim hati.

2) Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai

dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul.

3) Karsinoma Hepatoseluler adalah kanker yang berasal dari sel-sel

hati.

4) Hemokromatosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan

tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dan tertimbun di hati

5) Wilson’s disease adalah kelainan genetik atau bawaan yang

menyebabkan terjadinya penumpukan zat tembaga (copper) di

dalam sel hati.

 Kandung Empedu

Miranti, S.Kep., Ns Page 18


Kandung empedu (Gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir

yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk

proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-

10 cm dan berwarna hijau gelap, bukan karena warna jaringannya, melainkan

karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan

dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Bagian-bagian dari kandung empedu adalah:

1) Fundus vesika felea merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir

setelah korpus vesika felea

2) Korpus vesika felea merupakan bagian dari kandung yang di dalamnya

berisi getah empedu.

3) Leher kandung kemih merupakan leher dari kandung empedu yaitu

saluran pertama masuknya getah empedu ke kandung empedu.

4) Duktus sistikus memiliki panjang sekitar 33/4 cm berjalan dari leher

kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus ,membentuk

saluran empedu ke duodenum.

5) Duktus hepatikus merupakan saluran yang keluar dari leher

6) Duktus koledokus merupakan saluran yang membawa empedu ke

duodenum.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

1) Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

2) Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama

haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan

kelebihan kolesterol.

Miranti, S.Kep., Ns Page 19


 Patologi yang terdapat di kandung empedu:

1) Kolelitiasis adalah terdapatnya batu di dalam kandung empedu.

2) Kolesistitis adalah proses inflamasi akut pada kandung empedu yang

umumnya terjadi akibat penyumbatan pada saluran empedu.

3) Kolangitis adalah infeksi yang terjadi pada saluran empedu.

4) Koledokolitiasis adalah batu empedu bersarang di duktus koledokus

(CBD).

5) Hidrops adalah penyakit yang disebabkan oleh obstruksi kronis dari

kandung empedu.

6) Empiema adalah kandung empedu berisi nanah.

e. Usus halus (Usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang

terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh

darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding

usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu

melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga

melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Miranti, S.Kep., Ns Page 20


Lapisan usus halus terdiri atas: lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan

otot melingkar (M sirkuler), lapisan otot memanjang (M Longitidinal) dan lapisan

serosa (Sebelah Luar ).

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),

usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

1) Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus

yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong

(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus

halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus ini memiliki panjang sekitar 25 cm, berbentuk sepatu kuda

melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada bagian

kanan duodenum terdapat selpaut lendir yang membukit di sebut papila

vateri. Pada papila vateri bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan

saluran pankreas (duktus wirsungi/ duktus pankreatikus).

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak

terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang

normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua

Miranti, S.Kep., Ns Page 21


muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum

berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

 Cara Kerja usus duodenum

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari

(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam

jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan

megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan

makanan.

Secara endoskopi gambaran duodenum dibagi 3 bagian yaitu :

1. Bulbus (1/3 proksimal)

2. Pars desenden (1/3 medial)

3. Pars asenden (1/3 distal)

Mukosa bulbus permukaannya berbentuk beludru dan skop

akan mencapai duodenum pars desenden melalui bagian bawah kanan

bulbus. Tampak gambaran licin dan cairan empedu dan berwarna

kekuningan-kuningan. Bulbus merupakan tempat yang paling efektif

untuk biopsi yang dicurigai adanya masalah penyakit seliak.

2) Usus Kosong

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)

adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari

(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang

seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.

Miranti, S.Kep., Ns Page 22


Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan

mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan

terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara

histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya

kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus

penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk

membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.

3) Usus Penyerapan

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.

Pada sistem pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan

terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.

Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi

menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

 Patologi yang terdapat di Usus Halus

1. Malabsorpsi. yaitu gangguan penyerapan zat gizi dari usus halus.

Gejala umum berupa tinja besar padat, pucat, berbau tidak enak, dan

mengambang

2. Limfoma adalah kanker yang tumbuh pada bagian tengah usus halus

(jejunum) atau bagian bawah usus halus (ileum).

Jejunum dan ileum merupakan organ saluran cerna yang paling panjang,

sehingga diperlukan skop yang lebih panjang dari kolonoskopi dengan proses

kerja yang bisa mengulur jejunum dan ileum. Skop yang digunakan biasanya

Miranti, S.Kep., Ns Page 23


double ballon. Double ballon memiliki prinsip kerja yang menarik ulur usus

secara teratur.

f. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus

buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Usus besar terdiri dari:

1) Usus Buntu (sekum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah

anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta

bagian kolon menanjak dari usus besar.

Miranti, S.Kep., Ns Page 24


Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil.

Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora

eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya

digantikan oleh umbai cacing.

 Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus

buntu. Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris,

vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah ujung buntu tabung

yang menyambung dengan sekum. Umbai cacing terbentuk dari sekum

pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran

sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun

lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda –

bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di

peritoneum. Apendiks berfungsi dalam sistem limfatik.

2) Kolon asenden (kanan)

Panjangnya sekitar 13 cm terletak di bawah abdomen sebelah kanan,

membujur keatas dari dari ileum ke bawah hati.

Miranti, S.Kep., Ns Page 25


3) Kolon transversum

Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dari kolon desendens berada

dibawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri

terdapat fleksura lienalis.

4) Kolon desenden (kiri)

Panjangnya sekitar 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri

membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai ke depan ileum

kiri bersambung dengan kolon sigmoid.

5) Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Kolon sigmoid merupakan lanjutan kolon desendens, terletak miring

dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf S, ujung

bawahnya berhubungan dengan rectum.

 Patologi yang terdapat di Usus Besar

1) Kolitis Ulseratif merupakan penyakit radang kolon nonspesifik yang

umumnya berlangsung lama disertai remisi dan eksaserbasi yang

berganti-ganti.

2) Crohn’s disease adalah penyakit radang kronis transmural pada saluran

cerna mulai dari mulut hingga anus tetapi paling sering menyerang

usus halus dan kolon.

3) Appendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis.

4) Diverticulitis adalah kondisi dimana kantung pada usus besar

mengalami peradangan

5) Carcinoid syndrome adalah gangguan yang terjadi saat tumor kecil

(tumor karsinois) memproduksi zat kimia yang masuk ke dalam aliran

darah.

Miranti, S.Kep., Ns Page 26


6) Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh

pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya.

7) Polyposis adalah penyakit genetik yang langka, yang menyebabkan

tumbuhnya tumor pada epitel permukaan usus besar.

8) Volvulus adalah kondisi terputarnya segmen usus terhadap usus itu

sendiri.

9) Intessuception adalah masuknya segmen usus proksimal ke rongga

lumen usus yang lebih distal sehingga menimbulkan gejala obstruksi

pada usus dan berlanjut pada strangulasi pada usus.

10) Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui

defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan.

11) Ileus obstruktif adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak

bisa disalurkan ke distal atau anus.

12) Ileus paralitik adalah suatu keadaan dimana terdapat hambatan

motilitas pada traktus gastrointestinal dan tidak terdapat obstruksi

mekanik.

g. Rektum dan anus

Miranti, S.Kep., Ns Page 27


 Rektum

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah

sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid)

dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan

sementara feses.

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang

lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja

masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).

Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam

rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk

melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan

dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali

dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan

pengerasan feses akan terjadi.

Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,

tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam

pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

 Anus

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan

limbah keluar dari tubuh. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat

oleh 3 sfingter.

1) Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menuruti kehendak.

2) Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menuruti kehendak

3) Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menuruti kehendak.

Miranti, S.Kep., Ns Page 28


Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan

sebagiannya lagi dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot

sfingter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar),

yang merupakan fungsi utama anus.

 Patologi pada Rektum dan Anus:

1) Atresia ani kongenital adalah kelainan sejak lahir. Pada kondisi ini,

perkembangan janin mengalami gangguan sehingga rektum sampai

lubang anus umumnya tidak sempurna.

2) Proctitis adalah peradangan yang terjadi pada dinding rektum dan anus.

3) Polyp recti adalah suatu massa seperti tumor yang menonjol dalam

lumen usus di bagian rektum.

4) Kanker rectum adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel di dalam

dubur, bagian terakhir dari usus besar.

5) Hemoroid adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan

meradang di sekitar rektum atau anus.

Secara endoskopi alur kolonoskopi mulai anus, bisa diidentifikasi

adanya hemoroid internal dan eksternal. Sigmoid merupakan tikungan kolon yang

tajam sebelum ke kolon desenden. Akhir desenden terdapat fleksura lienalis di

sebelah kiri tubuh, lalu terbentang seperti terowongan bebas hambatan yang

disebut kolon tranversum berbentuk segitiga sama kaki, sampai di fleksura

hepatika terdapat gambaran warna biru di mukosa, berbentuk huruf segitiga sama

sisi.

Miranti, S.Kep., Ns Page 29

Anda mungkin juga menyukai