BERITA
3 Pelajar di Tangerang Diamankan di Sekolah Usai Bacok Lawan Saat Tawuran
Tangerang - Polisi mengamankan tiga pelajar di Neglasari, Kota Tangerang. Mereka diamankan setelah
terlibat dalam aksi tawuran dan membacok lawannya.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan peristiwa tawuran terjadi pada
Senin (9/1) sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu salah satu kelompok mendapatkan pesan ajakan untuk tawuran.
"Awalnya, para pelaku mendapat pesan di media sosial Instagram untuk datang ke SMK 10 Penerbang di
daerah Salembaran, Teluknaga, kemudian mereka berangkat menggunakan 2 motor memenuhi undangan
tersebut," jelas Zain kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).
Sesampai di lokasi, para pelaku kembali menerima pesan di grup Instagramnya bernama
STMKAPAL624CKD04 dari pihak lawan bernama YPKB1808COS. Pesan itu berisi ajakan untuk tawuran.
Mulanya mereka tawuran menggunakan tangan kosong. Namun sesaat setelah itu, mereka janjian lagi untuk
tawuran dengan menggunakan senjata tajam.
"Karena tidak membawa senjata tajam mereka sepakat tawuran dengan tangan kosong, tapi tidak
berlangsung lama, mereka kembali janjian melanjutkan aksinya di depan AIR NAV Neglasari," ujarnya.
Saat itu tawuran pun pecah hingga berujung salah satu siswa dari SMK 10 Penerbang Teluknaga, JK (17),
terluka. Korban terluka di bagian kepala, telinga, hingga jari tangan. Zain menyebut dia dibacok saat mencoba
lari dari kejaran lawannya.
"Korban ini terpeleset saat berlari, kemudian dibacok oleh para pelaku, beruntung aksi tawuran tersebut
segera dibubarkan sejumlah warga yang melihat," jelasnya.
Setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar, pihak kepolisian lanjut mencari keberadaan pelaku.
Pelaku diamankan saat berada di sekolahnya pada Selasa (10/1) kemarin. Selanjutnya pelaku beserta barang
bukti berupa celurit diamankan di polisi.
"Para pelaku langsung kita identifikasi berdasarkan keterangan saksi-saksi, mereka diamankan di sekolahnya
kemarin, Selasa (10/1) siang, berikut barang bukti sajam turut diamankan," kata Zain.
"Tiga pelajar kita amankan, berperan sebagai pembawa, pemilik dan pelaku pembacokan menggunakan
senjata tajam jenis celurit," imbuhnya.
Akibat ulah tersebut, pelaku terancam hukuman pidana Pasal 170 ayat 2 ke-2 atau 351 ayat 2 dan atau Pasal
2 Undang-Undang Darurat RI No. 12 Tahun 1951 tentang pengeroyokan dan atau penganiayaan
mengakibatkan korban terluka menggunakan senjata tajam. Dalam hal ini pihak kepolisian melibatkan unit
PPA, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Komnas dan Lapas Anak.
Source: https://news.detik.com/berita/d-6510474/3-pelajar-di-tangerang-diamankan-di-sekolah-usai-bacok-
lawan-saat-tawuran
ANALISIS
Struktur Berita
- Kepala berita: Polisi mengamankan tiga pelajar di Neglasari, Kota Tangerang. Mereka diamankan
setelah terlibat dalam aksi tawuran dan membacok lawannya.
- Badan berita: Diketahui penyebab terjadinya korban terbacok adalah korban terpeleset saat berlari,
kemudian dibacok oleh para pelaku.
Unsur 5W+1H
: Tawuran antar pelajar dan terjadi pembacokan menggunakan senjata tajam jenis celurit.
: Pada awalnya diundang untuk datang ke SMK 10 Penerbang di daerah Salembaran, Teluknaga.
Sesampainya di lokasi mereka kembali janjian melanjutkan aksinya di depan AIR NAV Neglasari.
: Tawuran terjadi pada hari Senin (9/1) sekitar pukul 17.30 WIB.
: Pelajar SMK 10 Penerbang, Teluknaga (korban) dan pelajar SMK 6 Penerbang, Neglasari (pelaku).
: Tawuran terjadi karena salah satu kelompok mendapatkan pesan ajakan untuk tawuran.
: Awalnya, para pelaku mendapat pesan undangan untuk datang ke SMK 10 Penerbang di daerah
Salembaran, Teluknaga. Sesampainya di sana, para pelaku kembali menerima pesan berisi ajakan untuk
tawuran di grup Instagramnya. Asalnya mereka tawuran menggunakan tangan kosong, tapi tidak lama
kemudian, mereka janjian lagi untuk tawuran dengan menggunakan senjata tajam. Tawuran pun pecah
hingga berujung salah satu siswa dari SMK 10 Penerbang Teluknaga, JK (17), terluka di bagian kepala,
telinga, hingga jari tangan. Korban ini terpeleset saat berlari, kemudian dibacok oleh para pelaku.
CARA PENYELESAIAN
1. Membuat peraturan sekolah yang tegas dan memberikan sanksi tegas bagi siswa yang
bermasalah atau melanggar aturan. Setiap pelajar harus dibuat takut dengan berbagai hukuman
yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata tajam dan
senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi.
2. Memberikan Pendidikan Anti Tawuran. Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara
menghancurkan akar-akar penyebab tawuran dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa
kekerasan jika terjadi suatu hal, selalu berperilaku sopan dan melaporkan rencana pelajar-
pelajar badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain.
3. Pemberian nasehat untuk seorang pelajar dari keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Nasehat-nasehat dari orang orang yang lebih berpengalaman tentu saja dapat membuat hati
atau pikiran seorang pelajar berubah tergantung pesan yang diberikan