Anda di halaman 1dari 6

Abstrak

Makassar - Dua kelompok remaja di Kota Makassar, Sulawesi


Selatan (Sulsel) terlibat tawuran di malam Ramadan. Para remaja itu
saling serang hingga ke area permukiman dan meresahkan masyarakat.
"Kami menemukan adanya kelompok bertikai, namun sempat dilakukan
pembubaran," ujar Katim Penikam Polrestabes Makassar AKP Arif Muda
kepada wartawan, Selasa malam (4/4/2023).
Aksi tawuran tersebut terjadi di Jalan Urip Sumoharjo Makassar,
pada Senin malam (3/4) sekitar pukul 23.00 Wita. Kedua kelompok yang
bertikai merupakan warga dari dua kecamatan yang saling berbatasan
wilayah. "Dua daerah yaitu antara Panakkukang dan Kecamatan
Makassar," sebut Arif. Mereka saling serang menggunakan batu hingga
senjata tajam (sajam). Selain itu, polisi juga menemukan beberapa busur
yang tergeletak di jalan lokasi tawuran.
"Kejadiannya terkait aksi dari remaja melakukan tawuran di daerah
tersebut, mereka menggunakan senjata tajam maupun alat seperti kayu dan
batu dan alat lainnya. Jadi untuk sebagian di dapat TKP beberapa busur
yang di jalan," terangnya.
Salah seorang remaja yang kedapatan membawa sajam langsung
diamankan polisi.
"Salah satu remaja kita dapatkan sebilah pisau akhirnya diamankan,"
ungkapnya.
Untuk mencegah aksi serupa terjadi lagi, polisi melakukan penjagaan di
lokasi usai insiden tersebut. Selain itu, polisi juga melakukan patroli
pemantauan di sekitar wilayah tawuran."Dalam rangka pencegahan
kegiatan serupa di Makassar tim Samapta Polrestabes Makassar
melakukan pemantauan terkait wilayah sering terjadi perang kelompok,"
ungkap Arif.1

1
https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6658226/aksi-meresahkan-remaja-
makassar-tawuran-di-malam-ramadan
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Tawuran mungkin merupakan hal yang tidak asing lagi di masyarakat


Indonesia. Sebab tawuran seringkali terjadi baik di kalangan pelajar,
mahasiswa, OKP maupun warga antar desa.Tawuran tentu saja merupakan
penyelesaian masalah dengan kekerasan yang merugikan banyak pihak.
Tak jarang tawuran menelan korban luka bahkan nyawa akibat
kebrutalannya. Mirisnya, tawuran banyak dilakukan oleh pelajar yang
masih tergolong muda yakni remaja setingkat SMP. Mereka pun tak ragu
membawa senjata tajam dan melukai korbannya hingga tewas demi
memuaskan nafsu emosi mereka. Biasanya tawuran baru akan bubar ketika
warga sekitar ikut campur atau polisi datang menangkap para pelaku.
Karena masih di bawah umur hukuman yang diberikan pun biasanya
hanya pembinaan saja, mereka pun bisa dipulangkan ketika orangtuanya
menjemput.

Pengertian tawuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara
beramai-ramai. Sementara menurut Rais (1997), tawuran adalah
perkelahian antar pelajar adalah salah satu perbuatan yang sangat tercela
yang dilakukan oleh seorang atau kelompok pelajar kepada pelajar lain
atau kelompok pelajar lain. Jadi kegiatan berupa perkelahian massal, dari
keompok manapun, usia berapapun, bisa dikatakan sebagai tawuran.
Pendapat lain mengatakan tawuran adalah salah satu kegiatan interaksi
manusia yang saling merugikan, karena satu pihak dengan pihak yang lain
berusaha saling menyakiti secara fisik baik dengan atau tanpa alat bantu.2

2
https://pelayananpublik.id/2021/08/30/apa-itu-tawuran-faktor-penyebab-jenis-dan-cara-
mengatasinya/
2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada di atas maka dapat dirumuskan masalh
yang akan menjadi pembahasan kita diantarany yaitu:

1. Factor apakah yang menjadi penyebab terjadinya tawuran?


2. Bagaimana keterkaitan tawuran dengan teori-teori kriminologi?
3. Bagaimana proses penanggulangan tawuran berdasarkan teori
kriminologi?
B. PEMBAHASAN
1. Factor penyebab terjadinya tawuran
Biasanya tawuran antar pelajar dimulai dari masalah yang sangat
sepele. Bisa dari sebuah pertandingan atau nonton konser yang
berakhir dengan kerusuhan, bersenggolan di bis, saling ejek, rebutan
wanita, bahkan tidak jarang saling menatap antar sesama pelajar dan
perkataan yang dianggap sebagai candaan mampu mengawali sebuah
tindakan tawuran, karena mereka menanggapinya sebagai sebuah
tantangan. Dan masih banyak lagi sebab-sebab lainnya. Selain alasan-
alasan yang spontan, ada juga tawuran antar-pelajar yang sudah
menjadi tradisi. Biasanya ini terkait permusuhan antar sekolah yang
sudah turun temurun, menjadi dendam kesumat, sehingga sewaktu-
waktu mudah sekali terjadi tawuran. Biasanya diperkuat oleh rasa
kesetiakawanan dan solidaritas yang tinggi, sehingga para pelajar
tersebut akan membalas perlakuan yang diterima oleh temannya
walaupun itu merupakan masalah pribadi.3
Factor penyebeb lain juga dapat dilihat dari factor:

1. Masa-masa Krisis Identitas pada Remaja

Tawuran antarpelajar bisa terjadi karena pada masa tersebut, para


remaja sedang mengalami krisis identitas.

Identitas diri yang dicari remaja adalah bentuk pengalaman terhadap


nilai-nilai yang akan mewarnai kepribadiannya.

Jika para pelajar tersebut tidak diinternalisasi dengan nilai positif akan
berakibat buruk, yakni munculnya penyimpangan-penyimpangan
perilaku seperti melakukan aksi tawuran.

2. Kontrol Diri yang Lemah

Kontrol diri merujuk pada ketidakstabilan emosi, emosi ini meliputi


mudah marah, frustrasi, dan kurang peka terhadap lingkungan
sosialnya.

3
Hasan Basri.FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR DAN INTERVENSINYA. Faktor-faktor
penyebab tawuran dan pemicunya.
Ketika menghadapi masalah, mereka cenderung melarikan diri atau
menghindarinya, bahkan lebih suka menyalahkan orang lain.

Kalau pun mereka berani menghadapi, biasanya akan memlih


menggunakan cara yang paling instan untuk memecahkan
masalahnya.

3. Tidak Mampu Menyesuaikan Diri

Tawuran juga dapat terjadi karena tidak bisa beradaptasi dengan


lingkungannya. Biasanya mereka mengalami kesulitan untuk
melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang kompleks, seperti
keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai
perubahan di berbagai kehidupan lainnya yang semakin lama semakin
beragam.

4. Pengaruh Media

Pengaruh dari media yang mereka tonton atau gunakan sehari-hari


juga bisa menjadi penyebab tawuran.

Penelitian oleh Research Institute of Moral Education, College of


Psychology, Nanjing Normal University, Nanjing, China
menyebutkan bahwa kekerasan di media memengaruhi remaja dan
dapat menyebabkan mereka bertindak agresif.

Sebagai contoh, saat remaja memainkan vidio gim yang di dalamnya


menampilkan adegan kekerasan, maka hal ini dapat meningkatkan
pikiran dan perilaku agresif.

5. Kurangnya Pengawasan Orang Tua

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah


kenakalan remaja. Ketika orang tua tidak memberikan pengawasan
yang memadai, remaja cenderung akan melakukan perilaku agresif
atau aktivitas kriminal.

Orang tua yang tidak perhatian dengan perkembangan lingkungan


anak akan membuat para remaja cenderung berteman dengan orang
yang salah, mengambil risiko yang tidak perlu, dan bereksperimen
dengan hal-hal yang tidak diizinkan oleh orang tua yang terlibat.
6. Tekanan Teman Sebaya

Selain orang tua, teman sebaya juga merupakan agen sosialisasi yang
punya peranan penting dalam terjadinya aksi tawuran.

Hal ini karena, anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku


berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah
kelompok.

Tak hanya itu, remaja lebih cenderung menjadi kasar atau agresif saat
mereka merasa tertekan. Mereka juga mungkin melakukan kekerasan
untuk mempertahankan tempat mereka dalam grup.

Tekanan teman sebaya dapat membuat remaja terlibat dalam perilaku


pengambilan risiko.4

4
https://www.bola.com/ragam/read/5096903/6-penyebab-terjadinya-tawuran-pelajar-yang-
perlu-diketahui

Anda mungkin juga menyukai