Anda di halaman 1dari 1

Pengambilalihan pengelolaan TMII menjadi asset milik negara merupakan langkah yang tepat dalam

mengoptimalkan penerimaan negara. Sebelumnya, Berdasarkan Keputusan Presiden No.51 tahun 1977
tanggal 10 September 1977, TMII sebelumnya merupakan milik negara, namun penugasan dan
pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan Harapan Kita. Berdasarkan Perpres No.19 Tahun 2021, Tentang
Pengelolaan TMII. Pada Pasal (1) dicantumkan bahwa:

1) Berdasarkan Peraturan Presiden ini penguasaan dan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah
yang terletak di Daerah Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Lubang Buaya, dan
Kelurahan Ceger, Kecamatan Kramat Jati dan Kecamatan Pasar Rebo, Wilayah Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta pada 6 (enam) bidang tanah dengan luas keseluruhan 1.467.7O4 m2 (satu juta
empat ratus enam puluh tujuh ribu tujuh ratus empat meter persegi) dilakukan oleh Kementerian
Sekretariat Negara.

2) Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersertifikat Hak Pakai atas nama Sekretariat
Negara Republik Indonesia.

3) Bangunan dan aset lainnya di atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengelolaannya
dilakukan oleh Kementerian Sekretariat Negara, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah terkait
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan Barang Milik Negara/
Daerah.

Pengambilahian pengelolaan TMII juga merupakan bentuk langkah konkrit pemerintah dalam
meningkatkan kualitas dan pelayanan TMII serta memperbaiki neraca keuangan yang dimiliki oleh TMII
pada periode sebelumnya. TMII yang dikelola oleh Yayasan Harapan Kita memperoleh kerugian,
sehingga Yayasan tersebut perlu menyubsidi Rp 40 Miliar – Rp. 50 Miliar per tahun untuk menutupi
kerugian yang dialami.

Peningkatan pelayanan masyrakat secara optimal juga merupakan langkah pasti pemerintah
dalam pengambil alihan pengelolaan TMII, sehingga mempunyai pelayanan yang baik secara
administrasi maupun secara hukumnya.

Anda mungkin juga menyukai