Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESUKSESAN MERGER & AKUISISI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR


DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005 – 2015

Dewi Apriliani1), Sigit Mulyanto2)

1,2)
Fakultas Bisnis Universitas Darwan Ali
1)dewiapriliani1996@gmail.com, 2)sigitmul@gmail.com
email :

(Submit : 25 April 2020, Revised : 9 Mei 2020, Accepted : 16 Mei 2020)


__________________________________________________________________________________

Abstract Several companies that carry out mergers & acquisitions can run successfully and not
successfully. This study aims to find out what factors can effect the success of mergers and
acquisitions, in this study using profitability ratios, leverage ratios, activity ratios, size and
financial distress. The sampling method in this study are purposive sampling with a sample of
40 company that had a merger & acquisitions activities and were listed on Bursa Efek
Indonesia from 2005 to 2015.The method of analysis in this study is by using logistic
regression for predict the chances of success company to do merger & acquisitions and not
success company to do merger & acquisitions. This study used significance level in 10%. The
result showed that profitability ratio, leverage ratio, activity ratio, and financial distress did not
have a significance effect on the success of company merger & acquisitions while size had a
positive and significance effect on the success of company merger & acquisitions.

Keywords : Merger & Acquisitions, Profability Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio, Size, Financial
Distress, IHSG, Merger & Acquisition Success.
__________________________________________________________________________________

I. PENDAHULUAN ROA meningkat. Septiawan & Rasmini (2018),


ROA & TATO tidak mengalami peningkatan.
Persaingan dalam dunia usaha banyak Finansia (2017) DR & ROA terlihat tidak
memberikan kendala-kendala, salah satu upaya berbeda, TATO berbeda antara sebelum M&A.
perusahaan agar dapar bertahan ditengah Yunia &Al Baab (2017) ROA & DR tidak
persaingan dengan melakukan proses merger & mengalami perubahan. Novaliza & Djajanti
akuisisi (M&A). Dalam proses M&A tentunya (2013) ROA berubah sedangkan TATO & DR
menginginkan kesuksesan, kesuksesan tidak berubah.
perusahaan bisa dilihat adanya perubahan yang Beragamnya hasil penelitian terkait
meningkat dari kinerja keuangan yang dapat kinerja keuangan yang meningkat dan menurun
diketahui dengan perhitungan rasio keuangan dan ketidakkonsintenan hasil penelitian maka
(Sudarsanam, 1999). Akan tetapi beberapa perlu adanya analisisis terkait faktor-faktor
perusahaan yang melakukan M&A kinerja kesuksesan M&A. Faktor yang pertama ROA,
keuangannya tidak mengalami peningkatan. menurut Mai (2014) menyatakan bahwa
Seperti hasil penelitian dari Nasir & Morina perusahaan yang memiliki profitabilitas yang
(2018), ROA mengalami peningkatan. Santoso & baik dapat sukses M&A. Faktor kedua TATO,
Santoso (2015) TATO & DR mengalami perusahaan dalam memanfaatkan aset yang
peningkatan. Setiawan (2013) DAR & TATO
dimilikinya (Nasir & Morina, 2018). Faktor
menunjukkan reaksi yang menurun, sedangkan
ketiga yaitu estimasi leverage, estimasi ini
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 124-123

merupakan langkah-langkah yang harus penelitian ini dikontrol dengan keadaan pasar
ditempuh dalam proses M&A (Sartono, 2001). di Indonesia dengan menggunakan IHSG.
Estimasi leverage menggunakan rasio DAR.
Faktor keempat ukuran perusahaan, dalam Rumusan Masalah
kesukseskan M&A bagi perusahaan 1. Apakah rasio profitabilitas dapat mengukur
pengambilalih ukuran dari sebuah perusahaan kesuksesan merger dan akuisisi ?
merupakan sebagian faktor yang perlu untuk 2. Apakah rasio aktivitas dapat mengukur
dipertimbangkan, Chen, dkk (2018). Faktor kesuksesan merger dan akuisisi ?
kelima keadaaan perusahaan menurut 3. Apakah rasio leverage dapat mengukur
(Hariyani, dkk 2011), perusahaan dalam kesuksesan merger dan akuisisi ?
keadaan baik sebelum dilakukannya M&A 4. Apakah ukuran perusahaan dapat mengukur
kesuksesan merger dan akuisisi ?
dapat memberikan kontribusi dalam
5. Apakah financial distress dapat mengukur
kesuksesan M&A. Adapun penentu kesuksesan
kesuksesan merger dan akuisisi ?
M&A menggunakan return saham, menurut
Fama (1991) menjelaskan bahwa perusahaan
yang melakukan M&A dapat menghasilkan Kerangka Konseptual dan Hipotesis
keuntungan bagi saham mereka dan juga

Rasio Profitabilitas terhadap Kesuksesan dengan pendapatan dan biaya dimana hal ini
Merger & Akuisisi tekait dengan keuntungan perusahaaan.
Profitabilitas merupakan kemampuan H1 : Rasio Profitabilitas akan berpengaruh
perusahaan dalam memperoleh keuntungan, positif terhadap Kesuksesan Merger &
performa yang baik dalam menghasilkan Akuisisi
kentungan akan dapat meningkatkan
keberhasilan M&A. Penelitian Mai (2014) Rasio Leverge terhadap Kesuksesan Merger &
perusahaan-perusahaan yang memiliki latar Akuisisi
belakang pencapaian profitabilitas yang baik Rasio leverage merupakan rasio yang
memiliki keberhasilan dalam melakukan M&A menggambarkan posisi hutang yang dimiliki
dan penelitian Epstein (2004) mengatakan perusahaan untuk menjalankan usahanya.
kesuksesan M&A dapat terjadi apabila Terdapatnya pembebanan akan hutang yang
memperhatikan due diligent yang berkaitan terlalu besar akan dapat mengurangi keuntungan

115
perusahaan. Epstein (2004) menyatakan posisi baik. Chen, An-Shing, dkk. (2018)
perusahaan seringkali mengalami kegagalan menyatakan perusahaan yang memiliki
M&A disebabkan oleh membebani perusahaan financial distress yang rendah lebih memilki
yang baru dalam pembayaran hutang yang tinggi. peluang untuk meraih kesuksesan M&A.
H2 : Rasio Leverage akan berpengaruh negatif H5 : Finansial Distress akan berpengaruh
terhadap Kesuksesan Merger & Akuisisi negatif terhadap Kesuksesan Merger &
Akuisisi
Rasio Aktivitas terhadap Kesuksesan Merger
& Akuisisi
Rasio aktivitas merupakan rasio yang II. METODE PENELITIAN
digunakan untuk menilai apakah perusahaan
telah menggunakan sumber daya yang ada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
diperusahaan dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan hubungan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
aset yang baik dapat digunakan untuk membantu kesukses M&A. Penelitian ini mengambil sudut
perusahaan mencapai penjualan perusahaan pandang dari pihak yang mengambil alih dan
sehingga nantinya akan terciptanya laba. tidak meneliti pada pihak yang terambil alih.
Epstein (2004) dalam penelitiannya mengatakan
bahwa keberhasilan M&A ditentukan dari due Populasi Penelitian
diligent terkait dengan asset dimana perusahaan Semua perusahaan non bank yang
mampu mengelola asset yang dimilikinya. melakukan merger & akuisisi dan terdaftar di
H3 : Rasio Aktivitas akan berpengaruh positif Bursa Efek Indonesia (BEI).
terhadap Kesuksesan Merger & Akuisisi
Sampel Penelitian
Ukuran Perusahaan terhadap Kesuksesan Penentuan sampel penelitian menggunakan
Merger & Akuisisi purposive sampling dengan ketentuan :
Ukuran perusahaan merupakan ukuran 1. Seluruh perusahaan non bank yang
dari seberapa besar atau kecilnya perusahaan. melakukan M&A dari tahun 2005-2015 dan
Chen, An-Shing, dkk. (2018) menyatakan terdaftar di BEI.
perusahaan yang memiliki peluang rendah 2. Tersedianya laporan keuangan yang lengkap
dalam kesuksesan M&A yaitu perusahaan yang dari 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelah
memiliki ukuran perusahaan yang kecil, ketika tanggal M&A.
perusahaan memiliki ukuran yang besar maka 3. Memiliki tanggal yang jelas ketika
peluang untuk sukses semakin besar pula. melakukan M&A.
H4 : Ukuran Perusahaan akan berpengaruh
positif terhadap Kesuksesan Merger & Indikator Variabel Penelitian
Akuisisi Variabel independen
Return On Asset (ROA) ini menunjukkan
Financial Distress terhadap Kesuksesan kesanggupan perusahaan dalam mencapai laba
Merger & Akuisisi dengan menggunakan asset yang dimilikinya
Financial distress merupakan suatu (Hery, 2016:142).
keadaaan perusahaan yang tidak stabil, dimana
perusahaan tersebut memiliki kekurangan dana ROA =
untuk membayar kewajibannya. Ketidakstabilan
ini dapat menyebabkan perusahaan mengarah Total Assets Turn Over (TATO) akan
kearah kebangkrutan. Menurut Hariyani (2011) menilai perusahaan dalam memanfaatkan total
& Aprilita (2013) keberhasilan M&A dapat asetnya untuk mencapai penjualan yang
dipengaruhi oleh keadaaan perusahaan dalam semaksimal mungkin (Hery, 2016:142).

116
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 124-123

return saham selama t-1 (1 bulan sebelum) &


TATO = t+2 (2 bulan sesudah) dari tanggal M&A.
Kesuksesan M&A = dummy (1 apabila return
Debt to Assets Ratio (DAR) positive dan 0 apabila return negative)
menggambarkan seberapa banyak hutang yang
dapat dijamin oleh aset perusahaan (Hery, Teknik Analisis Data
2016:142). Penelitian ini menggunakan jenis data
cross section, dimana dalam pengujiannya akan
DAR = menggunakan uji-uji meliputi statistik deskriptif,
uji multikolonieritas, uji heterokedastisitas, uji
Ukuran perusahaan merupakan besar regresi logistic, uji hipotesis & perhitungan
atau kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan dari regresi logistik. Sumber data dari
dari adanya kepemilikan atas aset yang ada www.idx.co.id, www.ksei.co.id, https://finance.
diperusahaan (Riyanto, 2008). yahoo.com. Adapun model estimasinya yaitu :
Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset
Financial distress merupakan keadaan =
dimana perusahaan mengalami kesulitan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Menurut Hanafi (2007:278) cara perusahaan Keterangan :
untuk mengetahui perusahaan mengalami Ln = Logaritma Natural
kesulitan adalah melalui arus kas.
Financial Distress = dummy (1 apabila Cash = Peluang
Flow From Operating Activities (CFO) positive b0 = Variabel Konstan
dan 0 apabila CFO negative) RProb = Rasio Profitabilitas
Raktiv = Rasio Aktivitas
Variabel Kontrol RLever = Rasio Leverage
Menurut Martalena & Malinda (2011) UkPer = Ukuran Perusahaan
indeks harga saham merupakan gambaran akan FinDis = Financial Distress
kondisi pasar pada suatu waktu apakah pasar RIHSG = Return IHSG
sedang berada dalam keadaan lesu atau aktif. e = Residual

Return IHSG =
III. HASIL & PEMBAHASAN
Variabel Dependen
Variabel dependen menggunakan peluang Statistik Deskriptif
sukses perusahaan melakukan M&A, sukses Hasil dari statistic deskriptif perbedaaan
atau tidak nya perusahaan ditentukan dengan antara mean, max, min memiliki rentang yang
cukup jauh sehingga perlu dilakukan winsor.

117
Deskriptif Variabel
Tabel ini menunjukkan statistik deksriptif mean, max,min dari variable dependent Return on Assets,
Debt to Assets, Total Assets Turn Over, Size, Financial Distress,variable control Return IHSG dan
variable independent Peluang M&A.

SEBELUM WINSOR
FINANCIAL PELUANG
ROA DAR TATO SIZE RIHSG
DISTRESS M&A
Mean 4% 48% 94% 22 0.73 1% 0.58
Max 32% 142% 645% 26 1 12% 1
Min -57% 4% 4% 16 0 -13% 0
SETELAH WINSOR
FINANCIAL PELUANG
ROA DAR TATO SIZE RIHSG
DISTRESS M&A
Mean 4% 48% 90% 22 0.73 1% 0.58
Max 29% 125% 490% 26 1 12% 1
Min -57% 5% 4% 17 0 -12% 0

Uji Multikolonieritas tidak terdapat korelasi yang melebihi batas dari


Uji multikolonieritas digunakan untuk setiap variabel 70%.
mengetahui korelasi antar variabel dan hasilnya

Tabel Uji Multikolonieritas


Tabel ini menunjukkan korelasi variable independent Return on Assets, Debt to Assets, Total Assets
Turn Over, Size, Financial Distress, dan variable control Return IHSG

ROA DAR TATO SIZE FINANCIAL RIHSG


DISTRESS
ROA 1
DAR -0.66 1
TATO 0.03 0.01 1
SIZE 0.43 -0.16 -0.1 1
FINANCIAL
0.33 -0.13 0.07 0.1 1
DISTRESS
RIHSG 0.03 0.08 0.14 -0.22 -0.12 1

Uji Heteroskedasatisitas signifikan yang artinya adanya masalah


Uji heteroskedasatisitasdigunakan heteroskedastisitas dan akan diatasi dengan
untuk melihat apakah ada kesalah duda dari dilakukan uji Hubber-White.
model penelitian dan hasilnya menunjukkan

Tabel Uji Heteroskedasatisitas


Prob(F-statistic) 0.071710
Sumber Data : Hasil Olahan

118
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 124-123

Hasil Uji Regresi Logistik merupakan jenis regresi untuk menghitung


Penelitian ini untuk mengetahui peluang dari suatu kejadian yaitu peluang
hubungan antar variabel menggunakan regresi sukses dan tidak sukses.
logistic dimana regresi ini bersifat biner yang

Tabel Uji Regresi Logistik


Tabel ini menunjukkan hasil regresi logistik variable independent Return on Assets, Debt to Assets,
Total Assets Turn Over, Size, Financial Distress, dan variable control Return IHSG terhadap variable
dependent Kesuksesan M&A.

No. Variabel Coefficient Prob. Keterangan


KONSTANTA -11.48 0.04
1 ROA -3.40 0.26 Tidak Signifikan
2 DAR -1.18 0.53 Tidak Signifikan
3 TATO 0.63 0.17 Tidak Signifikan
4 SIZE 0.57 0.02 Signifikan Positif
5 FINANCIAL_DISTRESS -0.85 0.33 Tidak Signifikan
6 RIHSG 13.71 0.05 Signifikan Positif

Hasil ujinya variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kesuksesan M&A


dan variabel control IHSG yang berpengaruh akan tetapi apabila dilihat dari tingkat
signifikan positif yang artinya semakin besar signifikan 10% rasio ini tidak berpengaruh
ukuran perusahaan maka semakin besar pula karena >0.10.
kesuksesan M&A dan IHSG artinya semakin 2. Rasio Leverage memiliki nilai sig. sebesar
baik keadaaan ekonomi di Indonesia pada saat 0.53 > 0 hal ini menandakan bahwa H02
M&A dilakukan maka semakin besar pula ditolak & Ha2 diterima sehingga rasio
peluang kesuksesan M&A. leverage berpengaruh terhadap kesuksesan
Sedangkan variabel lainnya tidak signifikan M&A. Tetapi dilihat dari tingkat signifikan,
yang artinya meskipun ROA, DAR, TATO, nilai sig.>0,10 yang artinya rasio ini tidak
Financial Distress mengalami kenaikan ataupun berpengaruh.
penurunan maka tidak akan mempengaruhi 3. Rasio Aktivitas memiliki nilai sig. sebesar
kesuksesan M&A.Adanya hasil yang tidak 0.17 > 0 menandakan bahwa H03 ditolak
signifikan dalam penelitian ini dikarenakan faktor dan Ha3 diterima yang artinya rasio aktivitas
– faktor yang digunakan merupakan sebagian berpengaruh terhadap kesuksesan M&A.
kecil yang perlu diperhatikan dan masih Apabila kita lihat dengan menggunakan
banyak hal-hal yang menjadi fokus utama tingkat signifikan 10%, rasio ini tidak
sebuah M&A agar dapat sukses seperti halnya berpengaruh sebab nilainya > 0.10.
dimulai dari sebelum M&A berlangsung dengan 4. Ukuran perusahaan memiliki nilai sig.
adanya perencanaan yang matang, penyesuaian sebesar 0.02 > 0 maka Ha4 diterima dan
kebudayaan, jenis dari merger & akuisisinya, H04 ditolak sehingga ukuran perusahaan
keadaaan ekonomi, dll (Epstein, 2005). berpengaruh terhadap kesuksesan M&A dan
juga nilai sig.singnifikan di tingkat 0.10.
Uji t 5. Financial Distress memiliki nilai sig. sebesar
1. Rasio Profitabilitas memiliki nilai sig. 0.33 > 0 dimana hal ini berarti H05 ditolak
sebesar 0.26 > 0 sehingga H01 ditolak dan dan Ha5 diterimasehingga financial distress
Ha1 diterima artinya rasio profitabilitas berpengaruh terhadap kesuksesan M&A

119
sedangkan apabila dilihat dari tingkat Mengubah logaritma natural menjadi
signifikan financial distress tidak berpengaruh exsponensial yang ditandai dengan huruf “e”
sebab nilainya melebihi dari 0.10. yang bernilai 2,7182818245.

Uji F
Uji F dilihat dari nilai prob (LR-Statistic)
sebesar 0.097 menunjukkan hasil signifikan
sebab nilai prob dibawah dari 10% yang arti
bahwa keseluruhan variabel dalam model
penelitian ini dapat digunakan untuk menghasilkan
output yang baik.

Hasil Perhitungan Analisis Regresi Logistik


Peluang sukses perusahaan dalam
melakukan M&A dapat dihitung dengan
mengubah Log Odds (Logaritma Natural dari
peluang sukses & tidak sukses) menjadi
peluang sukses dengan cara sebagai berikut: Sesuai dengan hasil regresi logistik diatas
hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi
= kesusksesan M&A maka perhitungan peluang
sukses ukuran perusahaan sebagai berikut:

Perhitungan Analisis Regresi Logistik


Ditransformasikan : Perhitungan analisis regresi logistik ini
Assume untuk mengetahui seberapa besar peluang
yaitu “z” kesuksesan dari variabel yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap kesuksesan M&A.

Tabel ini menunjukkan perhitungan analisis regresi logistik


pada peluang ukuran perusahaan mempengaruhi kesuksesan M&A
MEAN β
ROA 4.35% -3.4 -0.15
DAR 47.81% -1.18 -0.57
TATO 90.03% 0.63 0.57
SIZE 21.94 0.57 12.46
FINANCIAL DISTRESS 0.73 -0.85 -0.61
RIHSG 1.01% 13.71 0.14
Intercept -11.48
z 0.36
еZ 1.44

Peluang sukses ukuran perusahaannya lebih besar 1% dan 10% maka peluang ukuran
yaitu 58,94% dan jika perusahaan melakukan perusahaan mempengaruhi kesuksesan M&A
M&A pada perusahaan yang memiliki ukuran sebagai berikut.

120
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 124-123

Tabel Perhitungan Analisis Regresi Logistik


Tabel ini menunjukkan perhitungan analisis regresi logistik pada peluang ukuran
perusahaan mempengaruhi kesuksesan M&A dengan uikuran perusahaan
meningkat 1%.
Kenaikan 1% MEAN β
ROA 4.35% -3.4 -0.15
DAR 47.81% -1.18 -0.57
TATO 90.03% 0.63 0.57
SIZE 22.16 0.57 12.59
FINANCIAL DISTRESS 0.73 -0.85 -0.61
RIHSG 1.01% 13.71 0.14
INTERCEPT -11.48
Z 0.49
еZ 1.63

Tabel Perhitungan Analisis Regresi Logistik


Tabel ini menunjukkan perhitungan analisis regresi logistik pada peluang ukuran
perusahaan mempengaruhi kesuksesan M&A dengan ukuran perusahaan
meningkat 10%.
Kenaikan 10% MEAN β
ROA 4.35% -3.4 -0.15
DAR 47.81% -1.18 -0.57
TATO 90.03% 0.63 0.57
SIZE 24.13 0.57 13.71
FINANCIAL DISTRESS 0.73 -0.85 -0.61
RIHSG 1.01% 13.71 0.14
INTERCEPT -11.48
Z 1.61
еZ 4.99

Adanya perbedaan antara peluang OLS dan regresi logisitik. Untuk mempermudah
sukses ukuran perusahaan pada 1% dan 10 % dalam melihat kenaikan ukuran perusahaan
ini lah yang disebut kenaikan yang tidak linear, yang tidak linear dapat dilihat dalam grafik
hal inilah yang menjadi pembeda dari regresi sebagai berikut.

121
PELUANG
100.00%

Peluang Sukses
50.00%
0.00%
16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00

Ukuran Perusahaan

Grafik diatas menjelaskan kenaikan [2] Brigham, E. F. & Houston J.F. (2006).
peluang kesuksesan pada perusahaan yang Fundamentals of Financial Management
ukuran perusahaanya berada diantara 18 – 20 (Dasar – Dasar manajemen Keuangan).
memiliki kenaikan yang kurang lebih sama Edisi 10, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat
dengan perusahaan yang berada pada ukuran [3] Brigham, E.F. &.Daves P.R. (2003).
22 – 24, sedangkan kenaikan yang pergerakan Intermediate Financial Management with
besar berada pada ukuran 20 – 22. Hal ini lah Thomson One. United States of America:
yang disebut kenaikan yang tidak linear, ketika Cengage South-Western.
ukuran perusahaan semakin kecil atau semakin [4] Chen, An-Shing, dkk. (2018). Financial
besar maka pergerakkan kenaikan peluang Risk and Acquirer’s Stockholder Wealth
suksesnya bergerak lambat sedangkan ketika In Merger and Acquisitions. North American
ukuran perusahaan berada dipertengahan kenaikan Journal of Economics and Finance.
peluang kesuksesannya bergerak lebih cepat. [5] Epstein J. Marc. (2004).The Determinants
The data used in this study is the and Evaluation of Merger Success. Kelley
primary data where the data obtained directly School of Business Indiana University
from the source, observed and recorded for the [6] Fama F. Eugene. (1991).Efficient Capital
first time. (Tandi Bua, Pendi, et al. 2020:26). Market: II. The Journal of Finance,
Vol.46 No.5. Blackwell Publishing for
The American Finance Association.
IV. KESIMPULAN [7] Finansia, L. (2017). Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan Sebelum Dan
1. Rasio Profitabilitas tidak mempengaruhi Setelah Merger Dan Akuisisi. Jurnal
terhadap kesuksesan merger dan akuisisi. Manajemen Bisnis Indonesia (JMBI), 44.
2. Rasio Leverage tidak mempunyai pengaruh [8] Gitman, L. J. (2003). Principles of
terhadap kesuksesan merger dan akuisisi. Managerial Finance (Seventeen The
3. Rasio Aktivitas tidak terdapat pengaruhnya Edition ed.). Massachusetts: Addison-
terhadap kesuksesan merger dan akuisisi. Wesley Publishing Company.
4. Ukuran perusahaan berpengaruh positif [9] Hanafi, M. M. (2007). Analisis Laporan
signifikan terhadap kesuksesan merger dan
Keuangan (Edisi 3 ed.). Yogyakarta: UPP
akuisisi.
STIM YPKN.
5. Financial Distress tidak menunjukkan pengaruh
[10] Harahap, S. S. (2009). Analisis Kritis Laporan
terhadap kesuksesan merger dan akuisisi.
Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[11] Hariyani, I. dkk. (2011). Merger, Akuisisi,
V. DAFTAR PUSTAKA Konsolidasi, & Pemisahaan Perusahaan:
Cara Cerdas Mengembangkan & Memajukan
[1] Aprilita, I. T. (2013). Analisis Perbandingan Perusahaan. Jakarta: Visimedia.
Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum [12] Hartono, J. (2008). Teori Portofolio dan
dan Sesudah Akuisisi (Studi Pada Analisis Investasi (Edisi Kelima ed.).
Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Yogyakarta: BPFE.
di BEI Periode 2000-2011. Jurnal Manajemen [13] Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan.
dan Bisnis Sriwijaya Vol 11 No 2. Jakarta: PT. Grasindo.

122
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 124-123

[14] Kasmir, D. (2014). Analisis laporan [25] Septiawan, I. D., & Rasmini, N. K. (2018).
Keuangan (Cetakan ketujuh ed.). Jakarta: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
PT. Raja Grafindo Persada. Perusahaan Sebelum dan Sesudah
[15] Mai, U., Muhammad. (2016).Analisis Merger dan Akuisisi Periode 2011-2014.
Penentu Model Merger-Akuisisi Yang E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Sinergis Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Vol.24, 688.
Keuangan dan Perbankan Vol.20 No.3. [26] Sudarsanam. (1999). The Essence of
[16] Martalena & Malinda. (2011). Pengantar Mergers and Acquisitions (Jilid 1. Edisi 1
Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta : ed.). Yogyakarta: ANDI.
Andi. [27] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
[17] Mas’ud, S.& Srengga M.S. (2012). Analisis Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Rasio Keuangan Umtuk Memprediksi Bandung: Afabeta.
Kondisi Financial Distress Perusahaan [28] Sundari, R. I. (2016). Kinerja Merger dan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Akuisisi Pada Perusahaan Go Public.
Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Telaah Bisnis Volume 17 Nomor 1, 61-62.
Jember. [29] Suwito, E. & Herawaty A.. (2005). Analisis
[18] Munawir. (2014). Analisis Laporan Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Terhadap Tindakan Perataan Laba Yang
[19] Nasir, M., & Morina, T. (2018). Analisis Dilakukan Oleh Perusahaan Yang
Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Symposium Akuntansi VIII Solo.
Merger dan Akuisisi (STUDI Perusahaan [30] Tarigan, P. P.Y & Pratomo A.W. (2015).
Yang Melakukan Merger Dan Akuisisi Analisis Dampak Merger dan Akuisisi
YangTerdaftar di BEI 2013-2015). Economis terhadap Abnormal return dan Kinerja
Resources Volume 1 Nomor 1, 72-84. Keuangan Pada Perusahaan yang
[20] Novaliza, P., & Djajanti, A. (2013). Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal
Analisis Pengaruh Merger Dan Akuisisi Ekonomi dan Keuangan, 3(3).
Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Di [31] Wijayangka, Candra. (2014). Analisis
Indonesia Periode 2004-2011. Jurnal Kinerja Keungan Perushaan Sektor
Akuntansi & Bisnis Vol.1 No.1, 3. Manufaktur Akibat Krisis Keuangan
[21] Riyanto, B. (2008). Dasar-dasar Amerika.Jurnal Manajemen Indonesia.
Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Vol.14(2), 173.
BPFE-Yogyakarta. [32] Yunia, D. &. Al Baab, M.M. (2017).
[22] Santoso, J. D., & Santoso, U. (2015). Analisis Rasio Keuangan Pada Perusahaan
Performan Keuangan PT Ultrajaya Milk Yang Melakukan Akuisisi. Jurnal Riset
Industry and Trading Company, Tbk. Akuntansi Terpadu, 10(1).
setelah Diakuisisi oleh PT Unilever [33] Yunus, H. & Harnanto. (2013). Akuntansi
Indonesia, Tbk.. Jurnal Sain Peternakan Keuangan Lanjutan (Edisi Pertama
Indonesia Volume 10 Nomor 2, 117-123. Cetakan Ketujuh ed.). Yogyakarta: BPFE.
[23] Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan [34] Theodorus, Kristianto, Tandi Bua, Pendi,
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Daengs GS, Achmad. (2020). The
[24] Setiawan, I. A. (2013). Analisis Rasio Aftermath Of Work Environment,
Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Communication, And Leadership On
Keuangan PT. Indocement Tunggal Performance Of Employees In Tarakan
Prakarsa Tbk Sebelum dan Sesudah City Education Office. JMM 17 Jurnal
Akuisisi Periode 2007-2011. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Manajemen Vol. 7
Administrasi Bisnis, 2(1), 74-83. No. 1, Hal. 25-33.

123

Anda mungkin juga menyukai