Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA DALAM

MENINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL


DR. A. DIRWAN MSc
UNIVESITAS SURYA DARMA

Abstrak
Pendahuluan terdapat penyelenggara
Dalam krisis global yang dialami saat ini, ketangguhan negara
nilai-nilai Pancasila yang
juga diuji
Pancasila sebagai ideologi negara bersikap dan bertingkah
dengan memudarnya sikap dan perilaku komponen bangsa antara lain, disebabkan oleh krisis laku tidak
merupakan
ekonomi dan falsafah dan yang
moneter pandangan hidup menjadi
berkembang bertanggung
krisis multi jawab,
dimensi dengan
di seluruh melakukan
bidang
bangsa
kehidupanIndonesia yangdan
berbangsa mengandung
bernegara. nilai- korupsi,oleh
Krisis diperparah kolusi dan nepotisme.
menurunnya akhlak, etikaPasang
dan
nilai moral,
moral, sertaetika dandan
korupsi cita-cita luhur, hukum
penegakkan serta yang surut perjalanan
masih seperti kehidupan
menegakkan bangsa
benang basah.
keselarasan, keseimbangan,
Di sisi lain Gerakan reformasikekeluargaan
telah menyimpang Indonesia merupakan
dari tujuan, seperti,akibat
konsep dariHAM
menguap
dan
dan kebersamaan. Dengan berlandaskan atau merosotnya kadar
demokrasi diartikan sebagai kebebasan mutlak, berkembang sentimen kedaerahan dan pemahaman nilai-
Pancasila, implementasi
primordialisme, muncul nilai-nilai keimanan bangsa
gejala disintegrasi nilai baik
Pancasila, para pemimpin
yang bersifat wacana maupunbangsa
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
terorganisasi. Indonesia. Pada awalnya, sewaktu negara
Esa, nasionalisme, patriotisme, percaya mengalami masa kejayaan, pemimpin dan
terhadap kekuatan sendiri, kedisiplinan dan seluruh komponen bangsa bersepakat
kepemimpinan di tengah kehidupan untuk mewujudkan Pancasila sebagai
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sesuatu yang membumi di Indonesia.
seharusnya mampu meningkatkan Namun kemudian, terdapat kecenderungan
ketahanan nasional. pemaha -mannya melemah akibat,
Dalam kenyataannya, “pokok-pokok perkembangan dan tantangan jaman yang
etika kehidupan berbangsa yang tidak dapat direspon dengan tepat.
mengedepankan kejujuran, amanah, Di samping itu dalam krisis global
keteladanan, sportifitas, yang dialami saat ini, ketangguhan nilai-nilai
Pancasila juga diuji dengan memudarnya
etos kerja, sikap toleransi, rasa malu, sikap dan perilaku komponen bangsa antara
tanggung jawab, menjaga kehormatan serta lain, disebabkan oleh krisis ekonomi dan
martabat bangsa,”2 belum dapat moneter yang berkembang menjadi krisis
diwujudkan. Negara yang berdasarkan multi dimensi di seluruh bidang kehidupan
Pancasila dinilai belum mampu memberikan berbangsa dan bernegara. Krisis diperparah
keadilan sosial bagi seluruh rakyat oleh menurunnya akhlak, etika dan moral,
Indonesia. Kesejahteraan baru dinikmati serta korupsi dan penegakkan hukum yang
oleh sebagian kecil kelompok tertentu, masih seperti menegakkan benang basah.
sehingga ada keraguan dalam implementasi Di sisi lain Gerakan reformasi telah
nilai-nilai Pancasila.Para penyelenggara menyimpang dari tujuan, seperti, konsep
negara belum dapat memberikan teladan HAM dan demokrasi diartikan sebagai
secara nyata dalam menghayati dan kebebasan mutlak, berkembang sentimen
mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Bahkan kedaerahan dan primordialisme, muncul
gejala disintegrasi bangsa baik yang bersifat
wacana maupun terorganisasi.
2
Kemenko Polhukam, Sosialisasi Pancasila (Jakarta:
2008), p.45.

46
Dengan kondisi tersebut, nilai-nilai sendiri terdiri dari kemajemukan di segala
luhur Pancasila belum cukup mampu bidang, termasuk kemajemukan dalam hal
mempersatukan bangsa Indonesia, karena keyakinan beragama. Sila Ketuhanan Yang
negara masih mudah terpecah belah. Maha Esa merupakan nilai luhur, nilai
Suatu daerah atau kelompok masyarakat tertinggi yang menjadi landasan bagi
akan memisahkan diri apabila tidak masyarakat Indonesia dalam hidup
mendapat perhatian dari negara. beragama. Dalam beragama bangsa
Pembangunan yang tidak merata dapat Indonesia senantiasa dituntut untuk saling
memicu disintegrasi. Masalahnya antara menghormati keyakinan atau agama yang
lain, disebabkan oleh semakin lunturnya berbeda. Bangsa Indonesia yang
pemahaman mengenai semangat berpancasila seharusnya senantiasa
kebangsaan, menipisnya rasa nasionalisme mendasarkan setiap tindakan dan
dan patriotisme komponen bangsa, yang perilakunya pada nilai-nilai agama yang
berpotensi menciptakan perpecahan dan diyakininya. Sila Kedua; Kemanusiaan
pada akhirnya luntur persatuan dan yang Adil dan Beradab. Kemanusiaan
kesatuan bangsa, yang menyebab kan berarti memiliki sifat seperti manusia
lemahnya ketahanan nasional. Analisis seutuhnya. Hal mendasar yang
singkat ini mencoba menguraikan membedakan manusia dari makhluk lainnya
bagaimana meningkat kan pemahamandan adalah bahwa manusia dalam
mengimplemen tasikan nilai-nilai Pancasila, kehidupannya memiliki tanggung jawab dan
agar dapat meningkatkan ketahanan norma-norma yang mengatur tingkah
nasional. lakunya. Setiap perbuatan yang dilakukan
manusia pada akhirnya harus
Nilai-nilai Pancasila dan Ketahanan dipertanggung jawabkan baik di dunia dan
Nasional di akhirat. Selain adanya konsekuensi
Sikap bangsa Indonesia bersumber pertanggung jawaban, semua tindakan
dari Pancasila dan UUD 1945, bertolak dari manusia senantiasa dibatasi oleh norma-
pemahaman kesadaran dan keyakinan norma yang berlaku di sekitarnya, baik
tentang diri dan lingkungannya yang norma agama, norma kesusilaan, norma
dinamis dan bhineka, dengan mengutama kesopanan, maupun norma hukum yang
kan persatuan dan kesatuan bangsa, bersifat memaksa. Oleh karena itu, segala
kesatuan wilayah yang utuh menyeluruh tindak tanduk bangsa Indonesia dalam
serta tanggung jawab terhadap bermasyarakat hendaknya didasar kan
lingkungannya dalam kehidupan pada norma tersebut, karena apapun yang
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.3 diperbuat pada akhirnya harus
Pada dasarnya Pancasila merupakan dipertanggung jawabkan. Pengertian adil
pengejawantahan nilai-nilai yang sudah ada bukan selalu harus sama rata, tetapi adil
dan berkembang di masyarakat Indonesia, berarti memberikan sesuatu sesuai dengan
yang di muat dalam setiap sila (Kemenko porsinya. Misalnya dalam sistem
Polhukam, 2008: 48). Sila Pertama; penggajian yang adil, bukanlah yang
Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan memberi imbalan yang sama pada dua
cerminan bahwa bangsa Indonesia orang yang duduk pada posisi atau jabatan
merupakan bangsa yang beragama. Sejak yang sama, namun sistem penggajian yang
jaman dulu, nenek moyang kita memang adil adalah sistem yang memberi imbalan
sudah menunjukkan kepercayaan pada pada orang berdasarkan kinerja masing-
sang pencipta yang dapat kita lihat dari masing. Beradab dekat sekali maknanya
adanya animisme dan dinamisme. Negara dengan kata ”manusia”, sebagai makhluk
Indonesia bukanlah negara sekuler, yang yang beradab, karena manusia diikat dan
memisahkan agama dari kehidupan sehari- diatur oleh norma-norma yang ada di
harinya. Negara yang berketuhanan tidak sekitarnya. Jika dalam bermasyarakat,
melandaskan hukumnya pada salah satu bangsa Indonesia selalu berdasarkan sila
agama saja, karena bangsa Indonesia kedua ini, tentu dapat menjadi bangsa yang
bermartabat, bangsa yang besar dan
3
Kemenko Pulhukam, Wawasan Kebangsaan beradab di mata masyarakat internasional.
(Jakarta: 2008), p.2. Sila ketiga; Persatuan Indonesia,

4
ditunjukkan dengan semangat persatuan seluruh aspek kehidupan bebangsa dan
dan kesatuan dalam melawan penjajah. bernegara, akan sangat berpengaruh
Sebelum era kebangkitan nasional, negara terhadap ketahanan nasional. Aspek-aspek
Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan kehidupan nasional sesuai dengan pola
yang memiliki kekuasaan masing-masing pemikiran kesisteman yang dianut dalam
dan kedaulatan yang terpisah. Oleh ketahanan nasional, merupakan sinergitas
karena itu, pada zaman kerajaan dulu, atau keterpaduan dari segenap aspek
Indonesia mudah dimasuki dan diduduki kehidupan tersebut. Dengan demikan
oleh kaum imperialis yang mencari daerah perlu dipastikan apakah ketahanan nasional
jajahan. Setelah sekian lama berada di sebagai kemampuan bangsa, yang
bawah kekuasaan penjajah, semangat dihasilkan melalui pembangunan nasional
persatuan dan kesatuan serta semangat telah benar-benar memiliki kemampuan
sebangsa dan setanah air, mulai tumbuh di yang diinginkan. Berdasarkan pengertian
hati bangsa Indonesia. Karena adanya rasa konsepsi ketahanan nasional yang meliputi
senasib dan sepenanggungan dan seluruh aspek kehidupan, dirumuskan
kesamaan tujuan untuk melawan penjajah, secara sistematis dari Trigatra (tiga aspek
akhirnya rasa persatuan dan kesatuan itu alamiah) dan Pancagatra (lima aspek
muncul dan tumbuh dalam diri bangsa sosial).4
Indonesia yang ditandai dengan lahirnya Pertama; Geografi. Geografi suatu
Budi Utomo dan Sumpah Pemuda. Sila negara adalah sesuatu yang ada di
Keempat;Kerakyatan Yang Dipimpin oleh permukaan bumi, yang memberikan
Hikmat Kebijaksanaan gambaran tentang karakteristik wilayah
dalamPermusyawaratan/Perwakilan. kedalam maupun keluar. Bentuk kedalam
Sila keempat ini merupakan cikal bakal menampakkan corak, wujud, isi dan tata
demokrasi di Indonesia. Sejak zaman susunan wilayah negara. Geografi sebagai
dahulu nilai-nilai musyawarah untuk kesatuan wilayah negara merupakan wadah
mufakat dan nilai kepemimpinan sudah dan ruang hidup bangsa. Bentuk keluar
berkembang di Indonesia, nenek moyang menampakkan situasi dan kondisi
kita yang hidup secara nomaden, telah lingkungan serta hubungan timbal balik
membentuk perkumpulan atau perserikatan antara negara dan lingkungannya. Baik
yang didasarkan pada kesamaan tujuan. bentuk keda- lam maupun keluar geografi,
Setiap kelompok memiliki pemimpin atau merupakan wadah dan ruang hidup bagi
ketua kelompok. Adanya ketua kelompok bangsa yang mendiaminya, serta
ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu menentukan wujud, isi dan kehidupan,
nenek moyang kita sudah mengenal adanya yang dapat mempenga ruhi nilai kesatuan
pemimpin. Semangat untuk bekerja bangsa Indonesia. Kedua; Kekayaan
bersama-sama dan hidup bersama-sama alam. Kekayaan alam negara adalah
dengan satu pemimpin inilah yang segala sumber daya dan potensi alam yang
dituangkan dalam sila keempat. terdapat di lingkungan ruang angkasa,
Sila Kelima; Keadilan Sosial bagi atmosfir, permukaan bumi (daratan dan
Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai luhur lautan) dan di dalam bumi yang berada di
keadilan sosial tersebut, dituangkan dalam wilayah kekuasaan / yurisdiksinya.
UUD 1945 Pasal 33 ayat 3, yang berbunyi, Kekayaan alam menurut jenisnya
”Bumi, air dan kekayaan yang ada di dibedakan dalam, Hewani (Fauna), Nabati
dalamnya dikuasai negara dan digunakan (Flora), Mineral (minyak bumi, biji besi,
untuk sebesar-besarnya kemakmu ran batubara dan lain-lain), Tanah (tempat
rakyat”. Kita dapat memaknai bahwa sila tinggal, tempat berpijak, tempat bercocok
kelima ini, merupakan soko guru ekonomi tanam), Udara (sinar matahari, oksigen,
kerakyatan. Pemanfaatan sumber daya karbondioksida), Ruang angkasa, Energi
alam hendaknya ditujukan untuk alam (gas alam, panas alam, air arthesis),
kemakmuran rakyat dan tidak dimonopoli serta Air dan Lautan. Setiap bangsa
oleh satu pihak yang berkuasa saja. berusaha memperoleh sumber daya alam
Dari kelima sila tersebut, apabila
benar-benar dipahami dan 4
Departemen Pertahanan, Stabilitas Nasional
diimplementasikan nilai-nilainya dalam Dinamis di Indonesia (Jakarta,1998), p.7.

4
yang diperlukan, baik dari dalam negeri lain menentukan kebijakan umum yang
maupun luar negeri, serta sebagai salah bersifat keputusan politik. Pada suatu
satu fungsi kemanusiaan, yang harus negara yang berasas demokrasi, hal
digunakan secara berhasil guna dan tersebut merupakan aspek yang sangat
berdaya guna, berdasarkan keadilan sosial menentukan di dalam kehidupan berpolitik.
bagi rakyat Indonesia. Ketiga; Persoalan utama adalah bagaimana
Kependudukan. Penduduk adalah kebijakan pemerintah, selalu sesuai dengan
manusia yang mendiami suatu tempat atau keinginan dan tuntutan rakyat berdasarkan
wilayah. Tinjauan masalah kependudukan prinsip musyawarah sesuai Pancasila,
umumnya, dikaitkan dengan pencapaian namun tetap mengarah kepada pencapaian
tingkat kesejahteraan dan keamanan, tujuan nasional. Keenam; Ketahanan
antara lain, jumlah, komposisi, persebaran Ekonomi. Berbagai permasalahan di
dan kualitas penduduk, serta faktor yang bidang ekonomi, antara lain pelaksanaan
mempengaruhinya, serta demokrasi ekonomi belum sepenuhnya
perkembangannya. Penduduk Indonesia sesuai dengan jiwa dan semangat
akan lebih berkualitas, apabila dilandasi Pancasila dan UUD 1945. Hal ini
nilai persatuan Indonesia. Keempat; mengakibatkan kesenjangan sosial si kaya
Ketahanan Ideologi. Suatu bangsa dan si miskin, ketimpangan pembangunan
memerlukan falsafah sebagai landasan bagi wilayah barat dengan wilayah timur, serta
kelangsungan hidupnya, yang sekaligus kesenjangan pembangunan sektor
berfungsi sebagai dasar dan cita-cita atau pertanian dengan pembangunan sektor
tujuan nasional yang hendak dicapai. industri, yang pada gilirannya akan
Ideologi diartikan sebagai perangkat prinsip memperlemah tatanan dan daya tahan
pengarahan (guiding principles) yang perekonomian. Ketujuh; Ketahanan Sosial
dijadikan dasar serta arah dan tujuan untuk Budaya. Kualitas Sumber Daya Manusia
dicapai di dalam melangsung an dan belum memadai antara lain tingkat
mengembangk an hidup dan kehidupan pendidikan dan disiplin serta etos kerja
nasional suatu bangsa. Keampuhan yang rendah, penguasaan Iptek yang masih
suatu ideologi ber antung kepada rangkaian terbatas. Keaneka ragaman suku, agama,
nilai yang dikandungnya,serta dapat bahasa dan adat istiadat, serta aparat
memenuhi dan menjamin segala aspirasi negara yang masih kurang berkualitas,
kehidupan manusia, baik secara pribadi apabila tidak diantisipasi dapat
makhluk sosial, maupun sebagai warga menimbulkan kerawanan. Agar mampu
negara sesuai kodrat dan irodat-Nya. menjunjung tinggi cita-cita persatuan dan
Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu kesatuan bangsa, serta mampu
dikembangkan nilai instrumentalnya, agar mengendalikan gaya-gaya sentrifugal dan
tetap mampu mengadaptasi nilai baru dan sentripetal yang bekerja dalam masyarakat,
menolak nilai yang tidak sesuai, serta maka stabilitas sosial budaya perlu
membimbing dan mengarahkan kehidupan dimantapkan, berdasarkan prinsip
dalam masyarakat berbangsa dan kemanusian yang adil dan beradab.
bernegara, selaras dengan peradaban Kedelapan; Pertahanan Keamanan.
dunia yang berubah dengan cepat. Kelima; Berbagai permasala han di bidang Hankam,
Ketahanan Politik. Politik dalam ilmu antara lain penghayatan terhadap upaya
pengetahuan senantiasa dihubung kan bela negara dalam rangka Sishankamrata,
dengan kekuasaan atau kekuatan yang belum sepenuhnya dihayati oleh seluruh
menjadi pusat perhatiannya. Masalah rakyat Indonesia, sehingga dapat
kekuasaan didalam suatu negara berpusat menimbulkan kerawanan di bidang
pada pemerintah negara tersebut. Hankam. Oleh karena itu stabilitas
Kehidupan politik bertumpu pada dua sektor Hankam perlu diupayakan, agar sistem
penting yaitu, sektor pemerintahan dan pertahanan keamanan negara, mampu
sektor non pemerintahan. Sektor non melindungi kesatuan dan keutuhan wilayah,
pemerintah berfungsi memberi masukan serta sanggup menghadapi setiap
berwujud, pernyataan, keinginan, dan ancaman, atas dasar kepercayaan dan
tuntutan rakyat. Sedangkan pemerintah kekuatan pada diri sendiri serta
berfungsi mengeluarkan ketentuan, antara pemanfaatan seluruh potensi nasional

4
secara optimal, ber asarkan niliai-nilai harus ada upaya dari penyelenggara
persatuan Indonesia. negara, khususnya para pemimpin bangsa
melalui pemberian contoh dan
Implementasi Nilai-nilai Pancasila untuk memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang
Meningkatkan Ketahanan Nasional mengarah kepada pengamalan nilai-nilai
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila, Pancasila. Upaya-upaya tersebut akan
dimulai dengan kesadaran bahwa menjadi pemicu bagi seluruh komponen
perwujudan negara kebangsaan Indonesia bangsa dalam menjalankan semua kegiatan
yang berkelanjutan, ditempuh secara kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai
bertahap melalui suatu proses panjang Pancasila.
yang berkualitas melalui pembangunan Pertama;Penegakkan kekuasaan
bangsa. Dalam proses tersebut terdapat Hukum. Pada dasarnya manusia Indonesia
beberapa hambatan misalnya, gejolak naik tunduk pada hukum, sebagaimana kita lihat
turunnya hasil-hasil pembangunan yang pada kuatnya pengaruh Hukum Adat dalam
dirasakan langsung oleh masyarakat dan masyarakat Indonesia. Memang dalam era
globalisasi yang sangat berpengaruh pada revolusi pada tahun 1945, ada sikap
pemaknaan nilai-nilai jati diri dan konsensus revolusioner yang mendorong manusia
kebangsaan. Bangsa Indonesia dalam Indonesia untuk tidak mengakui hukum
membina dan membangun kehidupannya yang berasal dari zaman kolonial. Manusia
selalu mengutamakan persatuan dan Indonesia menganggap bahwa segala sisa
kesatuan bangsa. Reformasi nasional penjajahan harus dicabut, termasuk segala
yang dimulai sejak tahun 1998, ketentuan hukum dan peraturan serta
menyebabkan wawasan kesatuan bangsa ketaatannya. Namun setelah revolusi
Indonesia semakin rapuh dan memudar, selesai, kita terlambat untuk menegakkan
munculnya persepsi dan penjabaran yang kembali hukum, yaitu Hukum Negara
keliru tentang demokrasi, yang banyak Republik Indonesia yang merdeka
diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. berdasarkan Pancasila. Akibatnya sifat
Kelompok kepentingan tertentu yang tunduk pada hukum yang diperlukan pada
mengatasnamakan membela kepentingan setiap kegiatan kehidupan, diabaikan dan
rakyat, dengan meng eksploitasi berbagai tidak kembali ke sifat taat kepada hukum
kelemahan yang terjadi dalam kehidupan seperti sebelum revolusi. Hal tersebut,
masyarakat Indonesia, telah masih berlanjut, yang menyebabkan
mengakibatkan rentannya pemahaman penegakkan hukum belum dapat terwujud,
Pancasila bagi bangsa Indonesia. Di sehingga yang berkuasa adalah kekuatan
samping itu arus perubahan yang diusung dan uang. Tidak mengherankan kalau
pada era globalisasi, telah membawa korupsi dan berbagai pelanggaran hukum
tantangan tersendiri dalam kehidupan merajalela dan hingga kini masih terus saja
berbangsa, sebagai akibat masih lemahnya terjadi. Keadaan tersebut harus
tingkat kualitas sumber daya manusia dilenyapkan secepatnya karena
Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan menggerogoti kehidupan bangsa, baik
upaya pemahaman tentang Pancasila secara material maupun mental. Dengan
sebagai perwuju dan semangat kesatuan lemahnya penegakkan hukum tidak
bagi bangsa Indonesia. Hal ini mungkin Pancasila menjadi kenyataan
dimaksudkan untuk mengembalikan faham, sebagai pegangan, malah yang terwujud
semangat, dan rasa kebangsaan terhadap adalah masyarakat preman di mana pihak
nilai-nilai kesatuan, yang meliputi; nilai yang kuat menentukan segala kehidupan,
kekeluargaan, nilai kesederajatan, dan nilai dan rakyat tidak akan pernah merasa
pengorbanan. Implemen tasi secara benar terlindungi. Oleh karena itu para pemimpin
dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh harus benar-benar mengusahakan
bangsa Indonesia disemua lapisan, akan tegaknya hukum di Indonesia dengan
lebih meningkatkan persatuan dan penuh tanggung jawab (akuntabilitas),
kesatuan bangsa, yang pada gilirannya sehingga ketahanan nasional akan
meningkatkan ketahanan nasional. meningkat.
Pancasila dalam kenyataannya belum Kedua; Mengaktifkan kehidupan
membumi di Indonesia. Untuk itu dengan prinsip Gotong Royong. Kehidupan

5
gotong royong sejak dahulu kala meningkat kan ketehanan dalam kehidupan
merupakan ciri kehidupan bangsa sosial budaya masyarakat.
Indonesia. Dalam perkembangan zaman Ketiga;Meningkatkan Kesejah teraan
akhir-akhir ini, gotong royong telah menjadi Hidup Masyarakat. Pemerintah dan
makin lemah dan dibeberapa tempat legislatif di pusat dan daerah harus
malahan sudah tidak ada. Masuknya sungguh-sungguh menjalankan kebijakan
kehidupan masyarakat modern yang ekonomi dan sosial, yang berorientasi pada
membawa sikap dan pandangan rakyat banyak dan tidak hanya
individualisme dan liberalisme, gotong mengutamakan kepentingan segolongan
royong sering terdesak dan hilang karena kecil elit masyarakat. Kebijakan ekonomi
paham barat yang dibawa oleh kekuasaan harus diarahkan mencapai tujuan rakyat
politik, keunggulan ekonomi dan teknologi, sejahtera. Perdebatan tentang teori
serta kekuatan militer. Sehingga ada yang ekonomi dengan berbagai mazhabnya
berpendapat bahwa sikap gotong royong harus dikurangi atau ditiadakan, digantikan
adalah inferior dan harus ditinggalkan. Di dengan semangat memperoleh manfaat
sisi lain, perkembangan umat manusia nyata dalam usaha membuat rakyat
malahan cenderung mengarah pada sejahtera. Diusahakan agar langkah demi
harmoni dalam kehidupan, termasuk di langkah mayoritas bangsa menjadi
lingkungan masyarakat barat yang semula golongan menengah yang penghasilannya
bersikap individualis. Dengan demikian cukup tinggi, sedangkan golongan miskin
gotong royong justru amat penting dan makin berkurang, serta terciptanya
bermanfaat bagi masa depan bangsa dilihat kepedulian golongan kaya (super rich)
dari sudut pekembangan umat manusia, kepada sesama.
sebab gotong royong adalah perwujudan Usaha mencapai kesejahteraan yang
harmoni dalam kehidupan manusia. Di tinggi bagi seluruh rakyat, di samping
samping itu yang lebih penting lagi gotong memerlukan kebijakan ekonomi yang tepat
royong merupakan kebutuhan dalam dan penyelenggara negara (eksekutif dan
kehidupan bangsa sendiri. Permasalahan legislatif) yang bersih, juga memerlukan
sekarang sulitnya menjamin kehidupan kegiatan rakyat yang penuh kreativitas dan
tenteram damai antara umat agama yang semangat juang yang tinggi, untuk
berbeda, antara suku bangsa dan etnik, mencapai kemajuan dan keberhasilan.
serta antara golongan, terutama disebabkan Harus dihapuskan kecenderungan menjadi
lemahnya gotong royong dalam masyarakat manusia manja mental, karena pengaruh
Indonesia. Dengan tidak adanya gotong alam lingkungan yang relatif murah dan
royong, bangsa Indonesia yang harus mudah yang dimiliki manusia Indonesia.
hidup dalam pluralisme menjadi amat sukar. Manusia Indonesia tidak boleh kalah
Dengan demikian jelas bahwa gotong bersaing dari manusia di negara yang
royong berpengaruh terhadap implementasi tanahnya hanya sedikit dapat ditanami,
semua nilai-nilai Pancasila. Oleh karena memiliki potensi sumber alam terbatas,
itu gotong royong merupakan conditiosine seperti minyak dan gas bumi, dan
qua non atau syarat mutlak bagi abadinya menghadapi tantangan cuaca yang berat di
Pancasila di bumi Indonesia. Menjadi setiap musim. Dengan niat yang bulat
kewajiban semua komponen bangsa, dan semangat juang yang tinggi manusia
khususnya bagi penyelenggara negara, Indonesia akan dapat memanfaatkan
agar hal tersebut dapat diwujudkan. Hal secara maksimal segala kemurahan yang
yang sangat penting adalah tauladan yang dilimpahkan Tuhan YME, untuk
harus diberikan para pemimpin dengan membangun kesejahteraan dan kemajuan
menunjukkan harmoni dan gotong royong, bangsa. Di samping itu dapat memelihara
yang didukung dengan kebijakan yang alam lingkungannya, agar dapat secara
diambil pemerintah pusat dan daerah. berlanjut memberikan sumber bagi
Keteladanan seluruh sikap dan tindakan elit penciptaan kehidupan yang maju dan
politik, akan sangat berpengaruh dalam sejahtera. Dengan demikian segala
mewujudkan kembali semangat dan sikap potensi negara dan bangsa bermanfaat bagi
gotong royong diIndonesia, yang akan rakyat Indonesia dan bukannya menjadikan
bangsa lain sejahtera, sedangkan rakyat

5
Indonesia tetap miskin. Hal tersebut amat pendidikan yang baik dalam lingkungan
penting untuk meningkatkan pemahaman, keluarga, karena itu menjadi landasan bagi
bahwa Pancasila dapat meningkatkan setiap manusia Indonesia bagi
ketahanan ekonomi. perkembangan hidup selanjutnya.
Keempat; Sistem Politik Berorientasi Terutama pembentukan budi pekerti luhur
Rakyat. Berdasarkan gotong royong, tidak dan karakter kuat, sudah harus dimulai
mungkin ada tempat bagi sistem politik sejak usia dini dan landasan kegiatan awal
yang penuh praktek individualisme dan berada dalam keluarga. Selanjutnya
liberalisme, sebagaimana sekarang terjadi pendidikan sekolah harus dilakukan dengan
pada negara-negara di dunia. Kaum politisi baik, yang berawal dari pembentukan budi
harus memahami dan menyadari bahwa pekerti dan karakter, dimulai dari lingkungan
Pancasila menghendaki demokrasi. keluarga, disamping menumbuhkan
Namun bagi paham Pancasila demokrasi pemahaman dan kecakapan dalam ilmu
tidak cukup demokrasi politik saja, pengetahuan dan teknologi. Hal ini akan
melainkan harus berdampingan dengan menjadikan anak Indonesia bekembang
demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial. menjadi manusia yang dapat hidup secara
Hal tersebut berarti bahwa kebebasan mandiri dan menentukan langkah-
dapat dilakukan seluas-luasnya, selama langkahnya, untuk membangun kehidupan
tidak mengggangu harmoni dan kesatuan yang makin maju, serta bermanfaat bagi
bangsa. Semua ini berlaku bagi segenap dirinya maupun masyarakat dan
perilaku anggota masyarakat dalam bidang bangsanya. Di samping itu pendidikan
apa pun, seperti kegiatan partai politik, pers dalam masyarakat dengan berbagai
dan dunia akademis. Kenyataan saat ini, bentuknya tetap ditingkatkan untuk lebih
hanya para pemimpin dan elite politik saja, memberikan landasan paripurna bagi
yang banyak mendapat kesempatan dan perkembangan manusia Indonesia.
kemudahan di bidang politik sejak Dengan demikian manusia Indonesia,
reformasi. Golongan tertentu di Indonesia, disatu pihak menjadi orang yang berhasil
khususnya di lingkungan politik sangat dalam hidupnya pada alam modern dan
menikmati keadaan sekarang, yang telah arus globalisasi ini, dipihak lain sadar akan
membuat mereka kaya tanpa harus peduli kebangsaannya sebagai faktor penting
pada jutaan rakyat yang miskin. Oleh dalam hidup. Mereka akan selalu
karena itu mereka akan terus berusaha mengusahakan yang terbaik bagi
sekuat tenaga untuk mempertahankan bangsanya, karena hal tersebut juga
keadaan yang merugikan bangsa ini. bermanfaat bagi dirinya. Untuk semua itu
Terlebih lagi kalau mereka adalah pembuat perlu disediakan dana dan fasilitas yang
undang-undang dan peraturan negara yang memadai bagi penyelenggaraan pendidikan
mengikat. Namun apabila kita semua, yang baik. Perkembangan rakyat sejahtera
termasuk para elit politik, cinta dan setia adalah amat penting karena hanya rakyat
kepada negara dan bangsa, dengan penuh sejahtera yang dapat menghasilkan negara
tanggung jawab, Pancasila sebagai kuat. Hanya rakyat sejahtera yang dapat
pegangan hidup berbangsa dan bernegara menyediakan revenue atau pemasukan
di Indonesia dalam meningkatkan bagi negara, untuk membiayai pendidikan
ketahanan politik, akan dapat diwujudkan. secara memadai. Usaha tersebut harus
Kelima; Penyelenggaraan Pendidikan tertuju kepada pendidikan sekolah
yang Berkualitas. Peningkatan kualitas pemerintah yang bebas biaya untuk
pendidikan meliputi pendidikan dalam memberikan kesempatan yang seluas-
keluarga, pendidikan sekolah maupun luasnya bagi semua anak didik yang
pendidikan dalam masyarakat. Harus berasal dari berbagai strata masyarakat,
disadari bahwa masa depan bangsa sangat sehingga terwujud ketahanan sosial budaya
tergantung pada pendidikan yang dilakukan. bangsa.
Dipahaminya Pancasila sebagai jati diri Dengan kelima upaya yang dilandasi
bangsa dalam percaturan umat manusia nilai-nilai Pancasila tersebut, di samping
yang makin dinamis, sangat tergantung upaya-upaya lain, akan meningkatkan
pada pendidikan manusia Indonesia. ketahanan nasioanal dan pada gilirannya
Semua orang tua wajib menjalankan tujuan pembangunan dapat dicapai.

5
Penutup Indonesia. Implementasi nilai-nilai
Pancasila akan mendorong kita untuk
Dari uraian diatas dapat bangkit dari keadaan sekarang, yang oleh
disimpulkan bahwa, Nilai-nilai Pancasila banyak pihak dinilai penuh kelemahan dan
sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia, kekurangan. Dengan kemauan yang kuat
sudah sangat lengkap dan dapat untuk merapatkan barisan dan bergerak
menghadapi tantangan zaman sampai maju, menuju pencapain tujuan
kapanpun juga. Namun implementasinya pembangunan Nasional yang diharapkan.
perlu ditingkatkan sesuai dengan Sebagai bagian akhir dari tulisan ini,
perkembangan globalisasi saat ini. apabila disimak nilai-nilai Pancasila yang
Diharapkan melalui upaya-upaya yang tertuang dalam Ketetapan MPR Nomor:
nyata, seperti penegakkan hukum, II/MPR/1978, pada dasarnya substansi
menggunakan prinsip gotong royong, yang ada tetap relevan. Oleh karena itu
sistem politik yang baik, serta pendidikan disarankan nilai-nilai yang ada dalam Tap
berkualitas, Pancasila akan menjadi tersebut, termasuk cara-cara penerapannya
kenyataan di bumi Indonesia. Pada tetap dipakai, dengan berbagai
dasarnya dengan kondisi objektif yang ada penyempurnaan, terutama dalam
di Indonesia, memungkinkan nilai-nilai aplikasinya, sehingga tidak terkesan seperti
Pancasila dapat di implementasikan, P-4 pada waktu yang lalu.
sehingga makin nyata dan memperkuat Demikianlah tulisan singkat ini
jatidiri bangsa. Di samping itu kehidupan disampaikan, mudah-mudahan ada
bangsa Indonesia, akan semakin kokoh manfaatnya dalam mengimplemen tasikan
menghadapi berbagai gangguan dan nilai-nilai Pancasila, dan akan lebih
ancaman yang dapat menjerumuskan meningkat rasa peduli dan tanggung jawab
bangsa. Seperti kehendak untuk penyelenggara negara dalam meningkatkan
membuang Pancasila dan ketahanan nasional, untuk mencapai tujuan
menggantikannya dengan pandangan dan nasional bangsa Indonesia yang kita cintai
sikap yang berasal dari jatidiri bangsa lain. bersama.
Dengan memprioritaskan kesejahteraan
yang berkeadilan, berbagai gangguan DAFTAR PUSTAKA
keamanan dalam negeri yang sering timbul Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan
karena kehidupan rakyat yang miskin dan Konstusionalisme Indonesia. Jakarta:
menderita, akan berkurang. Pancasila Konstitusi Press, 2005.
akan semakin kokoh sebagai pegangan
hidup bangsa dan dapat diperkaya dengan Cohen, Allan R. et al. Effective Behavior in
berbagai “pinjaman budaya” bangsa lain, Organizations. Illinois: Richard D.
untuk makin memperkuat dan memperkaya Irwin, Inc., 1980.
kehidupan bangsa Indonesia, tanpa perlu
khawatir bahwa hal tersebut, akan Departemen Pertahanan. Stabilitas
merugikan bangsa. Diharapkan kita akan Nasional Dinamis diIndonesia.
semakin mampu menghadapi globalisasi Jakarta,1998
dengan segala dinamikanya, serta segala
dampak positif dan negatifnya, tanpa Griffin, Ricky W. Management.
mengalami kerugian bagi negara dan U.S.A: Houghton Mifflin
bangsa. Dengan demikian bangsa Company, 1997.
Indonesia semakin maju dan sejahtera, http://www.transparansi.or.id. The
serta Negara Republik Indonesia semakin Indonesian Society for
kokoh eksistensinya dan mampu Transparency.Jakarta, 27
mengembangkan peran yang positif dalam Februari 2009.
kehidupan umat manusia, sehingga
ketahanan nasional semakin mantap. Kemenko Polhukam. Sosialisasi
Semuanya itu akan sangat ditentukan Pancasila. Jakarta, 2008.
pencapaiannya, oleh sejauh mana Nilai-nilai Kemenko Polhukam. Wawasan
Pancasila dapat diimplementasikan Kebangsaan. Jakarta, 2008.
penyeleng gara negara dan seluruh bangsa Ketetapan MPR RI Nomor:

5
VI/MPR/2001. Etika Stoner, James A.F.Management.
Kehidupan BerbangsaJakarta New Jersey: Prentice Hall,
2001. Inc., 1994.Undang-undang RI
Nomor 28/999.
Ketetapan MPR RI Nomor: penyelenggaraan Negara
II/MPR/1978. Nilai-nilai yang Bersih dan
Pancasila. Jakarta, 1978. Berwibawa. Jakarta 1999.
Lemhannas RI. Pembulatan
Materi Nilai-Nilai Pancasila.
Jakarta,
2007.

Anda mungkin juga menyukai