Anda di halaman 1dari 9

Peran PKN sebagai upaya

mengatasi radikalisme
Kelompok 6

Sugeng Widodo
Pendidikan Kewarganegaraan
Radikalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indondonesia (KBBI)
Paham atau aliran yang radikal dalam
politik; paham atau aliran yang
menginginkan perubahan atau
pembaharuan sosial dan politik dengan
cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem
dalam aliran politik.

2
2
1. Gerakan Terorisme
Perkembangan terorisme sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Sesuai dengan sejarah Yunani Kuno,
tokoh yang acapkali dikenal Xenophon memakai psychological warfare di tahun 430-439 SM seumpama
upaya guna memperlemah musuh.

Abad ke-19 1793 s/d 1794 Ke-20

Mulainya konflik dunia 1, “Le Terreur” dipakai oleh Majunya Teknologi beri
meyakini anarki bermukim perevolusi di Perancis dengan dorong media pembunuh
di Eropa Barat, Rusia, dan cara mengacau dan membunuh yg berdampak terbuka dan
AS. Langkah guna siapapun tanpa pandang bulu. tercapainya klmpk teroris
memutar politik serta guna terlibat dlm kegiatan.
social dgn menghabiskan
nyawa seseorang yang
berpengaruh.

3
3
2. Gerakan Radikalisme
Menurut KBBI, ini adalah teror berupa aktivitas menebarkan kekhawatiran,
ketidaknyamanan, serta kekejaman disebebakan individu bahkan bagian tersebut.
Tertuang pada Hukum Positif Iindonesia: Undang-
Undang Nomor 15 tahun 2003 Bab III Pasal 6

“yang mana seluruh insan dengan kesadaran memakai kekerasan serta serangan kejahatan menjadikan
keadaan tidak tenang ataupun kondisi ketakutan akan pihak lain secara menyeluruh bahkan
menyebabkan jatuhnya korban bersifat massal melalu langkah pengambilan paksa kebebasan ataupu
merenggut nyawa serta harta benda setiap insan menyebabkan ketidakberfungsian bahkan kehancuran
akan benda-benda yang dinilai penting akan lingkungan hayati ataupun fasilitas bersama bahkan
internasional.” Diancam melalui hukuman mati, penahanan semasa hidup bahkan penjara selama 4
tahun sampai 20 tahun. Selanjutnya secara etimologi terorisme berasal dari istilah Latin yang bermakna
“Terrere” mengandung arti “gemetar” bahkan menggetarkan. Sedangkan pada tatabahasa Inggris, iala
kata “to Terror”.

4
4
Faktor penyebab
Yang dapat menyebabkan
Gerakan terorisme dan radikalisme terjadi :

Faktor Sosial-Politik : melalui penggunaan tatabahasa serta symbol serta jargon-jargon keyakinan, kaum
ini menginginkan merasakan luapan kepercayaan serta pengambilan kekuatan guna mewujudkan
kesepakatan “mulia” berasal pada politiknya.
Faktor Kebijakan Pemerintah : unsur sarana informasi Barat kerapkali menyudutkan menyebabkan
bertumbuhnya aksi memakai kekerasan yang diterapkan. Penyebarluasan berita melalui khalayak ramai
kerap kali mempunyai daya dahsyat serta cukup menyulitkan guna dihalau sehingga menjadi “ekstrim”
Faktor Emosi Keagamaan : Pada bacaan tersebut, diketahui luapan keyakinan ialah agama diukur
sebagai pengertiab kenyataan yang bersifat interpretative. Jadi sifatnya hanya dapat diukur apabila
hadinya acuan dasar serta bersifat sebelah pihak.
5
5
Peran PKN dalam mengatasi
Terorisme dan Radikalisme

Sebagaimana pendapat Udin. S Winataputra


• Persatuan serta kesatuan bangsa
(2009:21) PKn menjadi pokok pelajaran yang
• Norma, hukum, serta peratuan
mengandung harapan pendidikan. Pada tahapan
pendidikan nasional PKn sejatinya menjadi wadah • Hak Asasi Manusia (HAM)
pedagogis pembentukan sifat serta karakter masyarakat. • Kebutuhan masyarakat Indonesia
Menelisik akan perihal tersebut, dapat disimplukan
• Konstitusi Negara
sejatinya PKn menjadi Pendidikan Kebangsaan bahkan
• Kekuasaan serta Politik
Pendidikan Karakter. Melalui Permendiknas No. 22
Tahun 2006 mengenai cakupan pokok pelajaran PKn • Pancasila
ialah: • Globalisasi
6
6
Perasaan hormat dan
Dilain hal, harapan
Langkah yang dapat tanggung jawab yang
sebagaimana pada pokok
ditempuh dicirikan dengan beberapa
pelajaran PKn ialah :
aspek

Pola pikir kritis, masuk akal, Memperkokoh pengimplementasian Memiliki kedudukan tinggi harkat,
serta kreatif saat menjawab nilai Pancasila diseluruh generasi derajat, dan martabat setiap insan
permasalahan penerus bangsa.
hakikatnya ciptaan Tuhan Yang
kewarganegaraan. Memotivasi stakeholder guna tetap Maha Kuasa,
Berpatisipasi penuh serta menjalankan kewajibannya dengan
bertanggung jawab, dan sungguh-sungguh dengan mengasah Mementingkan urusan bersama
bersikap Cerdas pada kegiatan kembali nilai Pancasila. yang sudah disepakati tanpa
bermasyarakat, berbangsa, Tidak menjadikan pandasila sekedar melupakan urusan diri sendiri
serta bernegara dan menjauhi perayaan semata, lebih dari itu dasar
praktik kotor. negara perlu ditetapkan sebagai Menghargai suara pihak lain serta
perpustakaan ideologis guna seluruh tidak memaksakan suaranya ke
Bertumbuh dengan positif golongan. pihak lain.
serta demokratis guna
mewujudkan insan Memposisikan Pancasila sebagai Mengakhiri problematika melalui
berlandaskan karakter warga contoh kecil sehari-hari pada segi
langkah musyawarah guna
kehidupan agar terwujud sikap
negara supaya mampu hidup mewujudkan istilah mufakat, yang
kebersamaan, saling menghormati,
berdampingan dengan lainnya. serta menghargai setiapnya. meliputi semangat kekeluargaan
7
7
Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi beberapa komponen pelajaran
pokok yang penting diajarkan tiap tingkatan pendidikan berperan
membentuk warga negara yang cakap (good citizenship) warga negara
cakap diantaranya ialah membagikan dukungan berkelanjutan yang
membangun guna negara akan tiap-tiap bagiannya bukan berbanding
terbalik ialah membagikan pengaruh negative akan keberlanjutan hayati
negara dengan tindakan membagikan ide-ide bertentangan, ide-ide sempit,
menghilangkan kebhinekaan bangsa Indonesia.

8
8
Jika ada pertanyaan, silahkan hubungi kontak berikut:

085887947517

lindatrilezzz88@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai