Anda di halaman 1dari 13

PROBLEMATIKA PENGAMALAN NILAI NILAI PANCASILA

Shinta Qurrota A’yun


UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Shintaqia06@gmail.com

Abstract

Pancasila as the basis of the state requires all political and legal activities in Indonesia in
accordance with the contents and principles of Pancasila. In practicing the contents of
Pancasila, we as Indonesians are required to carry out every value and principle contained in it,
this will later produce a noble personal attitude of the entire Indonesian nation. In addition to
every state administrator both at the state, provincial, city, and neighborhood levels, must
practice Pancasila in carrying out their duties as state government administrators. The values
contained in Pancasila are highly upheld by the Indonesian people, because Pancasila is the
basis of our country. However, there are still some people from various layers who still cannot
understand and realize this. The values of Pancasila that should be applied in the life of the state
or the daily life of the Indonesian people have not been fully implemented. Many deviations -
deviations that occur against hilai - the value of Pancasila so that it can have a negative impact.

Keyword: Pancasila, Deviation, Problematic, Moral Principle

A. PENDAHULUAN dalam menjalani tugasnya sebagai

Pancasila sebagai dasar negara penyelengara negara.

mengharuskan segala kegiatan di Indonesia Nilai-nilai atau asas-asas yang

harus sesuai dengan isi dan asas-asas terkandung dalam setiap sila pancasila

Pancasila. Dalam mengamalkan nilai-nilai sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi

dari Pancasila, bangsa Indonesia diharuskan dasar negara secara historis telah dimiliki

untuk menjalankan setiap asas dan nilai oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga

yang terkandung di dalamnya, hal ini akan nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain

menghasilkan sikap pribadi yang luhur dari adalah diambil dari bangsa Indonesia

seluruh bangsa Indonesia di kemudian hari. sendiri. Oleh karena itu berdasarkan fakta

Selain itu setiap penyelenggara objektif nilai-nilai pancasila tidak dapat

pemerintahan baik di tingkat negara, dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.

provinsi, kota/kabupaten, sampai rukun Atas dasar inilah maka sangat penting bagi

tetangga, harus mengamalkan Pancasila para penerus bangsa terutama kalangan


mahasiswa untuk memahami, mengkaji dan
mengembangkan berdasarkan Sentimen antar ras, agama dan suku tidak
pengembangan ilmiah. yang pada saatnya dapat dinafikan masih menjadi latar
akan memiliki kesadaran serta wawasan belakang terjadinya konfik sosial, politik,
kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai- hukum bahkan kekerasan. Walaupun telah
nilai yang dimilikinya sendiri. Konsekuensi menjadi sebuah negara yang ber-dasar pada
Pancasila dalam kedudukan nya sebagai Pancasila sejak puluhan tahun lamanya,
ideologi bangsa dan negara dan dasar kenyatannya indonesia belum bisa lepas dari
filsafat negara serta bukannya suatu ideologi intoleransi atas nama agama, yang ditujukan
yang menguasai bangsa, namun justru nilai- kepada kelompok-kelompok minoritas
nilai dari sila-sila Pancasila itu melekat dan agama, ataupun kelompok yang dipandang
berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri. tidak sepaham dalam satu agama masih
Akan tetapi pada realitanya saat ini menjadi titik persoalan dalam berbangsa.
masih ada masyarakat yang berasal dari Perbedaan ras, agama dan suku menjadi
berbagai lapisan yang tidak dapat senjata yang jitu untuk menciptakan suatu
memahami dan menyadari hal tersebut. konflik horizontal dalam berbagai
Nilai-nilai pancasila yang seyogyanya di kepentingan.
aplikasikan dalam kehidupan bernegara
Dari penjelasan ini dapat dinilai
bangsa Indonesia sehari-hari belum benar-
bahwa Pancasila dengan Bhineka Tunggal
benar dilaksanakan. Banyak penyimpangan
Ika sebagai semboyannya tidak sepenuhnya
yang terjadi terhadap nilai – nilai pancasila
dipahami dan diaplikasikan dalam
sehingga bisa menimbulkan dampak negatif.
kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan
rusaknya sikap saling menghargai
B. PEMBAHASAN menghormati , toleransi, serta susahnya
1. Konflik sosial yang berkaitan dengan menjalin kerjasama antara pemeluk-pemeluk
sila pertama pancasila agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda. Dengan kata lain, hingga
Belakangan ini banyak terjadi
sekarang belum tercipta kerukunan hidup
konflik sosial politik yang mengatas
antar umat beragama dan kepercayaan
namakan agama. Konflik tersebut bersifat
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk
horizontal dan bisa menjadi sebuah indikasi
mewujudkannya, diperlukan adanya
tentang ketidakstabilan suatu negara.
pemahaman yang utuh dan menyeluruh
terhadap Pancasila dan sila-sila yang Islam wajib mendirikan sistem
terkandung di dalamnya terutama sila politik islam seperti yang telah
pertama pancasila. dilakukan nabi Muhammad SAW
yang telah mendirikan dan
Pancasila dan agama masih terkait
memimpin negara Madinah.
dengan sejarah gerakan kaum Islam pada
b. kelompok sekularistik. Kelompok
awal kemerdekaan, yakni ingin membentuk
ini berpandangan bahwa islam tak
negara Islam dengan tujuan menegakkan
lebih dari sekedar suatu agama.
syariat Islam. Dalam al-qur’an dan sunnah
Islam sama sekali tidak berkaitan
sendiri tidak dijelaskan mengenai bagaimana
dengan urusan politik kenegaraan.
bentuk dan sistem pemerintahan dengan
karena islam adalah urusan setiap
jelas, Ketiadaan penjelasan ini yang
insan dengan tuhannya, sedangkan
menyebabkan timbulnya berbagai macam
negara adalah urusan sesama
pandangan mengenai pola hubungan Islam
manusia.
dan negara di kalangan umat Islam.
c. kelompok yang beranggapan bahwa
Di dalam kajian pemikiran politik agama dan Negara memiliki
Islam, ada tiga paradigma yang terdeferensi hubungan yang sama-sama
dalam sejarah politik islam. menguntungkan atau simbiotik
mutualistik, yakni. Negara dijadikan
a. kelompok yang memiliki anggapan
sebagai sarana yang dapat
bahwa negara dan agama
menunjang agama. Sedangkan
merupakan satu kesatuan yang
agama ditempatkan sebagai
bersifat integral dan tidak bisa
pembimbing moral bagi negara.
dipisahkan. Sebagian orang dari
Negara tidak diharuskan untuk
kelompok ini bahkan menyatakan
menganut sistem hukum islam
secara ekstrim bahwa sistem politik
secara legal, akan tetapi hanya
sudah menjadi ma’lumun min ad-
digunakan sebagai pijakan moral
Dini bi ad-Dzarurah (sesuatu yang
dalam menata kehidupan berbangsa
sudah diketahui wajibnya) karena
dan bernegara.
urusan politik merupakan sesuatu
yang telah jelas perihal wajibnya, Dari delapan rumusan pancasila yang
maka menurut kelompok ini, umat telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa,
sila pertama mengenai ketuhanan telah  bertekad menghindari perbuatan
mengalami tiga perubahan. Pertama nilai berzinah, dan
“Ketuhanan” disebutkan pada sila ke-5 pada  bertekad untuk tidak minum
moment Soekarno menyampaikan konsep minuman yang dapat
Pancasila pertama kali pada tanggal 1 Juni menimbulkan candu dan
1945 di sidang BPUPKI. Kedua, perubahan hilangnya kesadaran.
terjadi dalam Piagam Jakarta, yakni dari sila
Menurut sudut pandang bahasa
ke-5 menjadi sila ke-1 dengan kalimat
Sansakerta, Ketuhanan yang Maha Esa”
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
bukan berarti Tuhan yang hanya satu, bukan
syariat Islam bagi pemeluknya”. Kalimat
mengacu pada individual yang disebut
tersebut selanjutnya menjadi perdebatan
sebagai Tuhan yang berjumlah satu, akan
sengit dalam sidang PPKI pada tanggal 18
tetapi “Ketuhanan yang Maha Esa” memiliki
Agustus 1945 dan akhirnya diubah menjadi
arti sifat-sifat mulia atau luhur yang mutlak
“Ketuhanan yang Maha Esa” pada sila ke-1
harus ada. Kemudian daripada itu, yang
sampai dengan hari ini.
ditekankan pada sila pertama sebenarnya
Dasar pemikiran Sukarno dalam
adalah sifat-sifat mulia atau luhur bukan
mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara
Tuhannya sebagai individu. Apa sifat
adalah sebagai bentuk mengadopsi nilai-
luhur/mulia itu? Sifat itu antara lain, cinta
nilai dan praktek moral dari orang Jawa
kasih, kasih sayang, rela berkorban, rendah
Kuno yang didasari ajaran Buddhisme.
hati, sabar, saling memaafkan, dan
Dalam Buddishme ada suatu praktek moral
sebagainya.hal ini dapat dilihat bahwa sila
yang disebut sebagai Panca Sila yang
pertama Pancasila memiliki makna yang
berasal dari bahasa Pali/Sansakerta, yang
sangat luas, tidak hanya pada pengertian
berarti Lima Kemoralan diantaranya,
Tuhan yang berjumlah satu tetapi juga
 Bertekad menghindari menegaskan bahwa sebagai bangsa
pembunuhan makhluk hidup, Indonesia harus memiliki sifat luhur/mulia.
 bertekad menghindari berkata Seharusnya tidak lagi memaksa dan arogan
dusta, dalam hal-hal kebebasan beragama dan
 bertekad menghindari perbuatan berkeyakinan atas nama sila pertama..
mencuri, Penekanan dalam sila pertama ini adalah
adanya sifat-sifat yang luhur/mulia
2. Luruhnya Nilai Kemanusiaan bedakan suku, rasa, budaya dan agamanya.

Menurut KBBI Kemanusiaan adalah Dibawah ini adalah beberapa upaya untuk

sifat-sifat manusia. Kata Manusia sendiri mewujudkan kemanusiaan yang adil dan

berarti makhluk ciptaan Tuhan yang beradab di kehidupan:

mempunyai akal budi dan pikiran . Keadilan


adalah suatu sifat dimana kita berpihak pada
kebenatan ; tidak berat sebelah; tidak  memperilakukan individu lain sesuai

memihak. Sedangkan kata keadaban dengan status dan martabat sebagai

menurut bahasa mempunyai arti budaya. makluk ciptaan Tuhan Yang Maha

Jadi keadaban merupakan suatu sikap yang Esa.

berlandaskan nilai-nilai budaya, kesusilaan


 Mengakui adanya hak-hak dasar,
dalam masyarakat dan norma-norma sosial
kesetaraan, dan kewajiban setiap

Kasus kejahatan di Indonesia manusia, tanpa perbedaan

sebenarnya sudah berlangsung lama, tetapi


 Mengembangkan rasa saling
karena proses penegakan hukum yang
menyayangi dan mencintai
lemah. Bahkan, terdapat aparat penegak
hukum yang bekerja sama dengan para  toleransi
pelaku kejahatan. Akibatnya, Indonesia yang
 Tidak sewenang-wenang terhadap
sudah ber ideologi Pancasila ini masih saja
orang lain.
labil secara moral, sehingga keadilan dan
sering menghilang ditelan oleh  Sangat menghargai nilai-nilai
ketidaksungguhan dalam mengamalkan kemanusiaan.
Pancasila, khususnya dalam bentuk
 Mengaplikasikan nilai-nilai
penegakan hukum yang adil
kemanusiaan di kehidupan sehari
Pancasila Sila ke-2 berbunyi hati.
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”,
 Berani untuk membela kebenaran
yang memiliki arti bahwa Bangsa Indonesia
dan keadilan.
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa harus saling menjunjung tinggi harkat  Mengetahui bahwa Bangsa Indonesia
dan martabat seseorang tanpa membeda- berbeda-beda.
 Mempunyai sikap hormat kepada Namun realitas yang terjadi saat ini, tawuran
bangsa lain dan sesama. tidak hanya mengandalkan ketrampilan
tangan tetapi menggunakan senjata tajam
Salah satu kasus yang melanggar sila ke-
yang berpotensi terjadinya pembunuhan.
2 Pancasila adalah Bullying. Kasus bullying
merupakan pelanggaran sila ke-2 karena 3. Hambatan dalam persatuan indonesia

hak dan martabat seseorang tidak dihargai, Faktor penghambat dalam pengamalan
dimana seseorang diperlakukan tidak setara nilai-nilai Pancasila disebabkan oleh masih
karena individu lain menganggap dirinya kurangnya pengetahuan dan pemahaman
lebih baik. masyarakat di lingkungannya terhadap nilai-
nilai Pancasil. Salah satunya, nilai ketuhanan
Selain itu Tawuran yang melibatkan
yang hanya dipahami sebatas tindakan
tindakan kekerasan yang telah menjadi
sembahyang. Pengetahuan dan pemahaman
sorotan publik sejak lama juga salah satu
nilai keadilan terbatas hanya pada keadilan
bentuk pelanggaran pancasila. Perilaku
di bidang ekonomi. Selain itu, faktor
tawuran yang dilakukan oleh beberapa
kesadaran masyarakat untuk
pelajar dianggap sebagai bentuk agresivitas
mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila juga
merupakan potret buram dunia pendidikan.
masih rendah, dan juga karena terjadinya
tawuran pelajar tidak hanya meresahkan
kemerosotan nilai-nilai moral dalam
sekolah, tetapi juga menimbulkan
masyarakat.
kecemasan pada masyarakat sekitar.

Sila ke-3 yang mengandung nilai


Indonesia adalah negara berdasarkan
persatuan juga mengalami hambatan dalam
Pancasila. Banyaknya pelajar yang terlibat
pengamalan nya diantaranya disebabkan
dalam tawuran hingga menelan korban
oleh:
menandakan mulai luruhnya nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup. a. keberagaman pada masyarakat
Tawuran adalah perilaku yang sangat Indonesia
bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Kondisi ini bisa menjadi penghambat
Pelajar yang setidaknya mampu untuk
persatuan apabila tidak adanya sikap
menghargai dan tidak bersikap semena-
saling menghargai, Keberagaman
mena terhadap hak asasi orang lain, lebih
dapat mengakibatkan terjadi nya
memilih untuk melakukan kekerasan.
perbedaan pendapat yang memicu budaya luar yang tidak sesuai dengan
perpecahan, munculnya perasaan kepribadian bangsa, baik secara
kesukuan atau kedaerahan yang langsung maupun tidak langsung.
berlebihan juga dapat memicu
e. Pembangunan yang tidak merata
terjadinya konflik antarsuku atau
antardaerah. pembangunan yang terpusat hanya
pada wilayah wilayah tertentu dapat

b. Geografis Wilayah Indonesia yang menimbulkan kesenjangan di

memiliki karakteristik yang berbeda- berbagai bidang.

beda.
4. Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Kondisi ini juga bisa memperlemah


pengamalan sila ke-4 pancasila
persatuan dan kesatuan bangsa
masih sangat jauh dari kata baik. Sekarang
Indonesia apabila ketidakmerataan
ini masih banyak masyarakyat Indonesia
pembangunan, ketimpangan dan
yang main hakim sendiri tanpa ada ‘itikad
hasil-hasil pembangunan masih
baik untuk melaksanakan musyawarah
belum diatasi.
supaya masalah cepat selesai. Selain itu para
anggota dewan/ wakil rakyat yang dipilih
c. Munculnya etnosentrisme oleh rakyat untuk mewakili mereka dalam
bermusyawarah untuk membela kepentingan
Etnosentrisme memiliki arti sikap
rakyat, justru malah membela kepentingan
yang berpangkal pada kebudayaan
pribadi mereka sendiri, membela
sendiri dan menganggap rendah
kepentingan partai politik nya, bahkan
budaya dari bangsa lain. Hal ini
sampai mengkorupsi uang-uang rakyat
apabila tidak diatasi akan
padahal dalam sila ke-4 Pancasila secara
memperlemah persatuan dan
jelas telah disebutkan bahwa Kerakyatan
kesatuan bangsa.
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / perwakilan.
d. Melemahnya nilai budaya bangsa
Makna dari Sila ke-4 Pancasila
Nilai-nilai budaya akan melemah
adalah pelaksanaan demokrasi. Secara
dikarenakan kuatnya pengaruh
umum demokrasi berarti “pemerintahan dengan perdebatan. Selain itu Sila ke-4 juga
yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh menjelaskan bahwasanya setiap WNI berhak
rakyat, dan untuk kepentingan rakyat”. diberikan kebebasan untuk mengemukakan
Sederhananya demokrasi merupakan pendapatnya dimanapun ia berada. Bahkan
keikutsertaan/kontribusi seluruh bangsa ada yang berpendapat bahwa perbedaan lah
dalam pemerintahan. sedangkan yang membuat dunia ini menjadi indah.
Permusyawaratan memiliki makna berusaha
Dengan demikian dapat disimpulkan
menciptakan keputusan yang bulat, dan
bahwa perwujudan nilai Pancasila sila ke-4
melakukan tindakan bersama setelah nya.
adalah musyawarah untuk mencapai
Bulat disini memiliki arti mufakat, dengan
mufakat yang diliputi dengan semangat
mengambil keputusan melalui kesepakatan
kekeluargaan, sebagai warga negara
bersama. Dengan demikian demokrasi yang
Indonesia setiap manusia memiliki hak dan
berlandaskan pada pancasila memiliki unsur
kewajiban yang sama, musyawarah yang
mufakat sebagai hasil kebijakannya. Dari
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
sini dapat disimpulkan bahwa untuk
dengan hati nurani yang luhur, tidak
mendapatkan hasil terbaik dalam
memaksakan pendapat kepada orang lain,
bermasyarakat diperlukan adanya
menjunjung tinggi dan menghormati setiap
musyawarah mufakat yang dilakukan agar
keputusan yang dicapai sebagai hasil
semua pihak merasa puas dan nyaman
musyawarah, mengutamakan musyawarah
dengan keputusan yang dihasilkan.
dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama, di dalam musyawarah
Dalam bermasyarakat, terdapat
juga lebih diutamakan kepentingan bersama
berbagai macam perbedaan yang mencolok
di atas kepentingan pribadi dan golongan,
di dalam setiap aspeknya. Hal ini timbul
dan melaksanakan hasil keputusan
karena semua manusia di dunia ini tidak ada
musyawarah dengan penuh ketulusan dan
yang sama. Oleh karena itu Sila ke-4
tanggung jawab.
menjelaskan bagaimana cara untuk
membiasakan dan membudayakan Tetapi pada realitanya, Nilai - nilai
demokrasi, dan menerima perbedaan yang pancasila yang seyogyanya di aplikasikan
ada karena sebenarnya perbedaan adalah hal dalam sehari-hari belum sepenuhnya
yang normal dan tidak perlu dirumitkan dilaksanakan. Banyak penyimpangan yang
terjadi terhadap nilai – nilai pancasila Oleh karena itu pelanggaran HAM
sehingga bisa menimbulkan banyak dampak merupakan salah satu tindakan pelanggaran
negatif. Penyimpangan sila ke-4 bisa terhadap Sila Ke-4 Pancasila dan juga
disebabkan oleh faktor seperti, kurangnya pelanggaran terhadap kemanusiaan baik
penghayatan dan pengamalan terhadap dilakukan oleh perorangan maupun institusi
pancasila ataupun mulai hilangnya nilai – negara atau institusi lainnya terhadap hak
nilai pancasila di dalam jati diri bangsa asasi individu lain tanpa adanya alasan
Indonesia. yuridis dan alasan rasional yang menjadi
Pelanggaran HAM merupakan salah pijakannya.
satu bagian dari contoh pelanggaran nilai pelanggaran HAM yang berkaitan
nilai pancasila. Hak Asasi Manusia dengan sila ke 4 diantaranya :
merupakan konsep tentang nilai-nilai a. Pembatasan berpendapat
kehidupan manusia yang keberadaannya Indonesia mengakui dan
bersama dengan nilai keberadaan manusia di menjunjung tinggi hak asasi manusia
muka bumi ini (Djaali, 2003, p. 11). dan kebebasan sebagai hak yang
Berdasarkan Pasal 1 Angka 6 No. 39 melekat dan tidak dapat dipisahkan
Tahun 1999 yang dimaksud dengan dari manusia yang dilindungi,
pelanggaran hak asasi manusia ditegakkan, dan dihormati demi
adalah  “setiap perbuatan seseorang atau peningkatan martabat kemanusiaan,
kelompok orang termasuk aparat negara, kebahagiaan, kecerdasan, keadilan
baik disengaja maupun tidak disengaja atau serta kesejahteraan. kebebasan
kelalaian yang secara hukum mengurangi, berpendapat merupakan bagian dari
menghalangi, membatasi dan atau mencabut hukum positif Indonesia, yang
hak asasi manusia seseorang atau kelompok didefinisikan dan dikaji dari
orang yang dijamin oleh undang-undang pernyataan yang dituangkan dalam
dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan pembukaan UUD 1945 yang syarat
tidak akan memperoleh penyesalan hukum dengan pernyataan dan pengakuan
yang adil dan benar berdasarkan yang menjunjung tinggi harkat,
mekanisme hukum yang berlaku”1 martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan
yang sangat luhur dan sangat asasi,
Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 tentang pelanggaran hak asasi
1
ditegakan hak setiap bangsa (termasuk
manusia
individual) akan kemerdekaan, Hak atas kebebasan berpendapat dan
berkehidupan yang bebas, damai dan berekspresi yang terdapat dalam Pasal
tertib, hak bangsa untuk mencapai 310 dan Pasal 311 KUHP yang
kemakmuran dan kesejahteraan, berbunyi
berkeadilan, berkebangsaan,
“(1) Barangsiapa sengaja merusak
berkedaulatan, berperikemanusiaan,
kehormatan atau nama baik seseorang
dan berkeyakinan kepada Ketuhanan
dengan jalan menuduh dia melakukan
Yang Maha Esa.
sesuatu perbuatan dengan maksud
Kebebasan berekspresi ialah
yang nyata akan tersiarnya tuduhan
elemen penting dalam demokrasi. Bahkan
itu, dihukum karena menista, dengan
dalam sidang pertama PBB 1946,
sebelum disahkannya UDHR (Universal
hukuman penjara selama-lamanya

Declaration on Human Right) Majelis sembilan bulan atau denda sebanyak-

Umum PBB melalui resolusi nomor 59 (I) banyaknya Rp.4.500,—.

telah menyatakan bahwa “Hak atas


(2) Kalau hal ini dilakukan dengan
informasi merupakan Hak Asasi Manusia
tulisan atau gambar yang disiarkan,
Fundamental dan …. standar dan semua
dipertunjukkan pada umum atau
kebebasan yang dinyatakan ‘suci’ oleh
ditempelkan, maka yang berbuat itu
PBB”. Kebebasan berekspresi termasuk
dihukum karena menista dengan
salah satu syarat penting yang
tulisan dengan hukuman penjara
memungkinkan terjadinya demokrasi dan
selama-lamanya satu tahun empat
partisipasi publik dalam setiap
bulan atau denda sebanyak-banyaknya
pengambilan keputusan dan pembuatan
Rp. 4.500,—.
kebijakan. Rakyat dari suatu negara tidak
dapat melaksanakan haknya untuk
(3) Tidak termasuk menista atau
berpartisipasi dalam pemungutan suara
menista dengan tulisan, jika ternyata
secara efektif atau dalam pembuatan
bahwa sipembuat melakukan hal itu
kebijakan publik apabila rakyat tidak
untuk kepentingan umum atau
memiliki kebebasan untuk mengeluarkan
lantaran terpaksa perlu untuk
pendapatnya serta tidak bisa secara
mempertahankan dirinya sendiri.
bebas menyatakan pandangannya.
(K.U.H.P. 134 s, 142 s, 207, 311 s, Akhir-akhir ini Indonesia
319 s, 483, 488). berada dalam kondisi krisis di
berbagai bidang salah satunya bidang
ternyata tidak sepenuhnya
hukum. Hukum yang didambakan
sesuai dengan prinsip hak asasi manusia
dapat memberikan keadilan bagi
yang terkandung dalam Pasal 19 ICCPR.
masyarakat ternyata sebaliknya.
Artinya, pembatasan hak kebebasan
penegakan hokum yang efektif hanya
berpendapat dan berekspresi dalam Pasal
berlaku bagi masyarakat kecil yang
310 dan 311 KUHP masih mengekang hak
melakukan kejahatan kecil. Sedangkan
kebebasan berpendapat dan berekspresi.
para pelaku kejahatan kerah putih
Keberadaan aturan hukum pidana
(white collar crime) seperti nepotisme
terhadap pembatasan hak atas
korupsi, dan kolusi, sangat sulit untuk
berpendapat dan berekspresi juga
disentuh.
melenceng dari prinsip pemidanaan
Dalam hal aparat penegak
pencemaran nama baik. Namun daripada
itu, terdapat beberapa ketentuan dalam
hukumnya, dapat dikatakan bahwa di

Pasal 310 dan 311 KUHP yang sudah Indonesia hubungan antara badan-

sesuai dengan prinsip Pasal 19 ICCPR. badan penegak hokum dan negara

Diantaranya pembatasan terhadap hak terjadi monopoli atas kekerasan atau

atas kebebasan berpendapat dan kejahatan yang dibenarkan oleh


berekspresi sudah diatur dalam undang- negara. Dalam berbagai macam
undang, dan KUHP dapat diakses dengan penanganan kasus hukum yang terjadi
mudah oleh masyarakat di Indonesia, di indonesia, seringkali menjadi bahan
yaitu dengan menggunakan media perbincangan publik karena putusan
elektronik, dan perumusan pencemaran pengadilan dianggap tidak
nama baik sudah tepat dirumuskan memedulikan nilai-nilai keadilan yang
sebagai delik aduan. Sehingga para seharusnya dirasakan oleh masyarakat
penegak hukum yang baru bisa gugatan dan pencari keadilan. Hukum yang
dari korban atau pihak yang merasa seyogyanya ditegakkan dan dijalankan
dicemarkan nama baiknya sebagaimana mestinya, membuat
b. Tebang Pilih Dalam Penerapan hukum masyarakat semakin bertanya-tanya
dalam proses penegakan hukum di
tanah air ini. Fungsi hukum seolah- C. KESIMPULAN
olah menjadi tergeser, hukum
dihadapkan pada berbagai arena Pancasila yang seharusnya menjadi
kepentingan. Penegakan hukum ideologi negara Indonesia, tetapi pada
semestinya berjalan sesuai dengan kenyataannya pancasila hanya mengendap
tujuan hukum, sehingga hukum sebagai simbol dan belum mampu dimaknai
berjalan apa adanya, netral tanpa hingga memberikan kesatuan dan persatuan
adanya tekanan dari pihak manapun. bagi bangsa. Pemaknaan pancasila selama
Penegakan hukum harus sesuai berpuluh-puluh tahun ini cenderung bersifat
dengan undang-undang yang berlaku, top-down dari negera ke rakyat dan makna
yang telah disepakati bersama pancasila sendiri tereduksi sedemikian rupa
sehingga tidak menyebabkan beberapa karena pancasila kerap dijadikan alat
masalah baru yang berkepanjangan. stabilisasi dan pelanggaran kekuasaan oleh
Hukum yang sesuai dengan undang- orang yang memiliki kekuasaan. Alhasil
undang harus ditegakkan, siapapun Pancasila tidak pernah benar-benar menjadi
yang melanggar maka sanksi yang falsafah negara sehingga terjadilah ideologi
didapatkan adalah sanksi yang tegas yang bertentangan dengan nilai-nilai
dan memaksa. Hukum harus pancasila muncul secara nyata. Seharusnya
diterapkan tanpa pandang bulu, semua Warga negara Indonesia khususnya
masyarakat baik yang berasal dari pemerintah dan orang-orang yang
golongan kelas menengah kebawah mempunyai kekuasaa sadar dan lebih bisa
maupun golongan kelas atas harus berdialog dalam hidup bersama melalui nila-
mendapatkan perlakuan yang sama di nilai pancasila, selalu menghargai harkat dan
mata hukum. Hukum dijunjung tinggi, martabat orang lain, tidak berbuat perbuatan
sehingga nilai-nilai hukum akan tercela
mendapat tempat bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Marwandianto. & Nasution, H. (2020). Hak Atas Kebebasan Berpendapat Dan Berekspresi
dalam Koridor Penerapan Pasal 310 Dan 311 Kuhp.Jurnal HAM, 11(1), 1-4.

Rizky, M.(2021). Sudahkah Sila ke-4 Pancasila Dilaksanakan dengan Baik di Indonesia dan
Bagaimana Cara Mengimplementasikannya, 1(1), 2-8.

Fauzi, A. (2017). Agama, Pancasila, dan Konflik di Indonesia, 4(2), 126-133.

Ardiansyah, Y. (2012). Penerapan Sila Ke-4 Pancasila “Kerakyatan YangDipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan DalamPermusyawaratan / Perwakilan” Dalam Demokrasi Di Indonesia, 1(1), 2-5

Sujadi. (2020). Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), 1(1).

Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam, (Paramadina: Jakarta) 1996.

M Din Syamsudin, Islam dan Politik Orde Baru (Jakarta: Logos, 2001).

Ayudya, H. (2021). Luruhnya Sila kedua pancasila, 1(1), 3-5

Anda mungkin juga menyukai