Nim: 22B505011043
Kelas: MTU
1. Insured (Pihak Tertanggung)
Definsi dari unsur yang pertama ini adalah, seseorang atau badan atau organisasi
yang berjanji untuk membayar sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak
penanggung. Pembayaran ini bisa dilakukan secara berturut-turut (diangsur) atau
sekaligus tunai. Yang selanjutnya dengan membayar premi ini maka
pihak insured akan mendapatkan hak mendapatkan klaim asuransi. Bersama dengan
hak tersebut melekat juga kewajiban untuk tetap membayar premi sesuai dengan
kesepakatan.
2. Insure (Pihak Penanggung)
Sesuai dengan definisinya, maka unsur yang kedua ini adalah badan atau lembaga,
atau organisasi tertentu yang dalam skema perjanjian akan membayarkan sejumlah
uang (bisa disebut sebagai uang santunan atau penggantian) baik secara berangsur-
angsur ataupun secara tunai (sekaligus), kepada pihak pertama apabila terjadi
sesuatu hal yang terjadi sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Hak insure adalah
mendapatkan pembayaran premi. Sedangkan kewajibannya adalah membayar
sejumlah uang sesuai klaim yang ada dalam skema perjanjian.
3. Objek Asuransi
Unsur yang ketiga ini meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau kepentingan
yang melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan nyawa, bagian tubuh
(termasuk kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam objek asuransi sesuai
dengan yang dijanjikan pihak insure (uang pensiun, pendapatan bulanan serta
lainnya). Dimana pihak insured membayar uang premi dengan tujuan bebas dari
resiko kerusakan, kehilangan, serta kerugian lainnya.
4. Peristiwa Asuransi
Secara definitif unsur keempat ini bisa dijabarkan sebagai satu peristiwa tidak pasti
(evenement) yang mengancam objek asuransi, dan didalamnya terjadi persetujuan
antara pihak insure dan insured sehingga menjadi satu perbuatan hukum berupa
kesepakatan antara kedua belah pihak.
2. Prinsip-prinsip asuransi
Prinsip asuransi yang satu ini juga menjelaskan tentang risiko-risiko yang dijamin
maupun yang dikecualikan termasuk segala persyaratan dan kondisi pertanggungan
secara jelas dan teliti.
4. Indemnity (Ganti Rugi)
Suatu mekanisme yang mengharuskan penanggung menyediakan kompensasi
finansial (ganti rugi) dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan
yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).
3. Insurable risk dalam asuransi adalah segala risiko yang kemungkinan dapat terjadi selama
seseorang atau bisnis terdaftar dalam sebuah produk asuransi, untuk kemudian ditanggung
atau diberikan perlindungan oleh produk asuransi tersebut. Maka dari itu, risiko yang bisa
diasuransikan ini dapat dirasakan oleh individu maupun perusahaan, selama mereka
terdaftar dalam sebuah produk asuransi.
Persyaratannya :
Risiko harus bersifat tidak bisa diprediksi dan terjadi karena ketidaksengajaan
Risiko harus bersifat umum terjadi dalam kehidupan dan banyak dijamin oleh
asuransi
Dampak yang diberikan risiko harus bisa digantikan secara finansial
Terdapat hal yang ditetapkan sebagai objek dari asuransi, seperti sakit atau rugi
Objek dari asuransi yang ditetapkan harus sesuai dengan kepentingan umum,
aturan, dan hukum yang berlaku
Tingkatan risiko yang diasuransikan berpengaruh terhadap penyesuaian biaya premi
yang harus dibayar oleh peserta asuransi
Kewajiban Konsumen:
Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut.
12. Pajak langsung : Pajak langsung merupakan pungutan yang dibebankan kepada Wajib
Pajak dan harus dibayarkan secara pribadi atau langsung oleh Wajib Pajak yang
bersangkutan dan tidak dapat dibebankan kepada pihak yang lain. Dan apabila dilihat dari
proses pembayarannya, pajak langsung ini memiliki sifat pungutan yang teratur dan
pembayarannya dilakukan secara berkala. Pelaksanaan kewajiban atas pajak langsung ini
dilakukan selama Wajib Pajak memenuhi unsur-unsur atau syarat yang sesuai dengan
Undang-Undang (UU) yang berlaku. Pajak langsung juga pada dasarnya melekat pada
pribadi Wajib Pajak, sehingga untuk pelaksanaan hak dan kewajibannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak yang lain.
Pajak tidak langsung: Pajak tidak langsung merupakan pajak yang proses pembayarannya
dapat dibebankan kepada pihak lain. Jadi, Wajib Pajak memiliki wewenang untuk
menyerahkan pembayaran pajak dengan diwakilkan oleh pihak yang lain.
Penyerahan wewenang ini juga harus didasari suatu peristiwa yang memungkinkan bagi
Wajib Pajak untuk mengalihkan kewajiban perpajakannya kepada individu atau badan yang
ditunjuk sebagai pihak lain untuk membayarkan sejumlah pajak tertentu.
Berbeda dengan pajak langsung, untuk jenis pemungutannya bersifat tidak menentu, yang
dimana pemberlakuan untuk pajak ini tidak dilakukan secara berkala selayaknya pajak
langsung, namun tergantung dari peristiwa yang membuat kewajiban untuk membayar
pajak tersebut muncul.
jasa pendidikan;
jasa pendidikan;
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil.
Faktor-Faktor Terjadinya Likuidasi:
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil.
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil.
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil.
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil.
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil.
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil.
Ketetapan Pengadilan sebagai Akibat Terjadinya Merger atau Konsolidasi
Perusahaan
14. Kelebihan Akuisi:
Merger Kolongmerat
Merger Kon Generik
Merger Perluasan Pasar
Merger Horizontal
Merger Vertikal