1.
PENDAHULUAN................................................................................................................
.............................2
2. INSTALASI APLIKASI
...................................................................................................................................3
3. MENAMBAHKAN PETA
KERJA...................................................................................................................5
4. PENGAMBILAN DATA BATAS WILAYAH DENGAN APLIKASI
AVENZA MAPS ................................8
4.1 Metode Pengambilan Data Batas Wi layah
.....................................................................................8
4.2 Pengaturan Aplikasi
............................................................................................................................9
4.3 Penggunaan Avenza Maps untuk Pengambilan Data Batas Wilayah
...................................11
4.4 Pengambilan Data
Titik.......................................................................................................................12
4.5 Pengambilan Data
Garis.....................................................................................................................14
4.6 Pengambilan Data Segmen Batas Menggunakan Metode Kartometris
...............................14
4.7 Pengambilan Data Garis Menggunakan Metode Perekaman Jejak
Dilapangan/Tracking
Lapangan......................................................................................................................
..................................15
5. KOMPILASI DATA BATAS WILAYAH HASIL PENGGAMBARAN
..........................................................17
5.1 Pengertian Layer
(Lapisan)................................................................................................................17
5.2 Penjelasan Fungsi-Fungsi pada Halaman Layer
(Lapisan).....................................................17
5.3 Impor Layer
(Lapisan).....................................................................................................................
....19
5.4 Ekspor Layer
(Lapisan)......................................................................................................................
.22
1
1. PENDAHULUAN
Kecanggihan teknologi khususnya smartphone saat ini sangat mendukung untuk kemudahan
dalam berbagai pekerjaan salah satunya dengan adanya fitur GPS. Fitur GPS pada
smartphone, dapat membantu kegiatan navigasi untuk perjalanan hingga dapat digunakan
untuk mendukung kegiatan pemetaan.
Penyediaan Peta Batas Administrasi Desa/Desa Adat dan Peta Batas Administrasi
Kelurahan diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Skala 1:50.000 sebagai tindak lanjut dari arahan
Presiden dalam peluncuran geoportal Kebijakan Satu Peta Tahun 2018 yaitu agar kepala
daerah melakukan upaya percepatan penetapan batas desa/kelurahan dan
mengkoordinasikan teknis pemetaannya dengan Badan Informasi Geospasial. Hal ini
mendasari bahwa penyediaan data batas desa saat ini menjadi kebutuhan yang mendesak
karena telah diamanatkan untuk diselesaikan hingga tahun 2023. Sebagai upaya
mendukung hal tersebut, penggunaan aplikasi smartphone berbasis GPS dapat
dioptimalkan agar dapat digunakan untuk pelacakan batas desa/kelurahan secara partisipatif
oleh pemerintah daerah beserta camat/kades/lurah baik pelacakan langsung di lapangan
maupun tanpa ke lapangan.
Aplikasi smartphone berbasis GPS terdiri dari berbagai jenis, salah satunya Avenza Maps.
Avenza Maps - Offline Mapping yang dikembangkan Avenza System Inc. merupakan salah
satu pilihan yang menarik dari sekian banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk kegiatan
pelacakan batas desa. Fitur yang ada dalam aplikasi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan
penggunaan GPS pada mobile smartphone, misalnya pembacaan posisi koordinat, fitur
navigasi menuju lokasi koordinat, fitur perekaman jejak, menggambar dan menghitung jarak,
perhitungan luas area polygon, menambahkan informasi foto dengan label geotagging, dan
sebagainya. Aplikasi Avenza Maps - Offline Mapping mempunyai kelebihan utama yaitu
dukungan file format Geospatial PDF dengan layout yang dibuat menggunakan software
pengolah data pemetaan dapat digunakan sebagai basemap atau peta kerja pada aplikasi
tersebut. Aplikasi Avenza Maps - Offline Mapping juga dapat berfungsi tanpa adanya sinyal
jaringan internet ataupun koneksi jaringan.
2
2. INSTALASI APLIKASI
Untuk dapat menggunakan aplikasi Avenza Maps - Offline Mapping, langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1. Buka Google Play Store atau App Store untuk pengguna iOS
2. Cari Avenza Maps pada kolom pencarian
5. Setelah aplikasi terbuka, maka akan tampil halaman awal sebagai berikut. Lalu klik
tanda silang di pojok kanan atas
3
6
6. Kemudian akan muncul jendela sebagai berikut. Pilih Oke. Selanjutnya pilih “Izinkan
hanya saat aplikasi digunakan”
4
3. MENAMBAHKAN PETA KERJA
Pengguna dapat melakukan penambahan peta kerja ke dalam avenza maps dalam jumlah
tanpa batas namun hanya 3 peta yang dapat aktif digunakan jika tidak berlangganan aplikasi
avenza maps.
2. Minta Peta
Fitur minta peta merupakan fitur untuk meminta ketersediaan peta yang tidak
tersedia di fitur toko peta aevnza pada pengembang aplikasi avenza maps
3. QR Code
Avenza maps memiliki fitur pembaca QC Kode yang dapat melakukan import peta
dengan melakukan scanning QR Kode pada poster, peta, atau web.
a. Klik QR Kode icon pada bagian pojok kanan atas
b. Pindai QR Code
5
4. Dari Dropbox
Fitur yang dapat memasukan data peta langsung dari akun dropbox
● Klik Dari dropbox
● Jika dibutuhkan, hubungkan avenza maps dengan akun dropbox
● Arahkan pada file yang ingin dimasukan ke dalam avenza maps lalu klik file
tersebut
5. Dari Lokasi Penyimpanan
Pengguna dapat mengimpor peta dari aplikasi penyimpanan cloud atau pun dapat
data yang tersimpan pada memori internal.
● Klik dari lokasi penyimpanan.
● Navigasikan ke aplikasi yang akan di impor (Dropbox, Google Drive,
OneDrive, dll), atau sebagai alternatif, navigasikan ke lokasi Penyimpanan
Perangkat.
● Login jika diperlukan.
● Klik peta yang akan di import.
6. URL
Masukkan URL peta georeferensi yang kompatibel. Peta akan otomatis diunduh ke
perangkat. Masukkan skema URL khusus (avenzamaps://) untuk membuka file peta
yang diinginkan langsung pada aplikasi. Misalnya, tambahkan awalan ke peta dalam
format berikut:
avenzamaps://www.mywebsite.com/maps/Cipanas.pdf
Setelah menambahkan awalan, cukup bagikan URL melalui email atau pesan dan klik
tautan yang diberikan. Tautan akan terbuka secara otomatis di Avenza Maps dan
pengimporan peta akan dimulai. Jika pengguna yang membuka tautan tidak
menginstal aplikasi Avenza Maps, maka akan diminta untuk menginstal aplikasi.
7. Email
Dalam hal ini, kami akan menggunakan aplikasi Gmail, namun, alur kerja serupa akan
dapat dilakukan pada aplikasi email lainnya. Buka email yang berisi peta yang ingin
Anda impor ke Avenza Maps. Klik pada lampiran. Jika Anda tidak diminta untuk
membuka dengan Avenza Maps, ketuk "Gunakan aplikasi lain" dan pilih Avenza Maps.
6
Avenza maps mendukung beberapa format file antara lain:
● PDF Geospasial (.pdf) - PDF yang memiliki informasi geografis
● TerraGo GeoPDF (.pdf) - PDF yang memiliki informasi geografis. GeoPDF adalah
format milik TerraGo
● GeoTIFF (.tiff, .tif) - GeoTIFF adalah file TIFF yang memiliki informasi geografis
● JPG (.jpg) - JPG adalah file gambar yang harus diiringi dengan TFW & PRJ atau JGW
& WKT dalam file ZIP
● Skema Kustom (avenzamaps://) - Tautan yang dapat diklik yang dapat dibagikan
melalui email dan secara otomatis dapat dibuka oleh Avenza Maps.
7
4. PENGAMBILAN DATA BATAS WILAYAH DENGAN
APLIKASI AVENZA MAPS
Gambar 4.1: Proses Perekaman jejak dilapangan dengan menggunakan Avenza Maps
2. Metode Kartometris
Metode kartometris merupakan metode penelusuran/penarikan garis batas pada peta
kerja dan pengukuran/penghitungan posisi titik, garis, jarak, dan luas cakupan wilayah
dengan menggunakan peta dasar dan informasi geospasial lainnya sebagai pendukung.
Penarikan garis batas dilakukan dengan “menggambar” garis batas dengan
menggunakan aplikasi Avenza Maps dengan memperhatikan kenampakan unsur alami
atau buatan pada citra satelit.
Dengan menggunakan dua metode tersebut akan dihasilkan dua tipe geometri data yaitu:
1. Data titik (point) sebagai penanda posisi dari:
8
a. Titik simpul (titik pertigaan/perempatan batas)
b. Titik penanda batas (objek alami/buatan yang disepakati sebagai penanda batas)
c. Titik bangunan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos)
2. Data garis (line) sebagai penanda segmen batas antara dua wilayah yang berbatasan
4.2 Pengaturan
Aplikasi
Sebelum memulai pengambilan data untuk pertama kali, pengguna perlu untuk melakukan
pengaturan pada aplikasi. Pengaturan ini diperlukan untuk mempermudah proses
pengambilan data serta menyamakan unit pengukuran yang digunakan sehingga hasil dari
pengukuran memiliki unit yang homogen.
9
1. Pengaturan Tampilan
Setelah masuk di tampilan pengaturan seperti gambar dibawah lakukan pengaturan untuk
mengubah warna dari tanda bidik dengan mengklik Tampilan lalu klik Warna Tanda
Bidik lalu pilih warna tanda bidik yang dapat terlihat paling kontras jika dibandingkan
dengan background peta (pilih warna jingga/merah/kuning).
Setelah selesai memilih warna tanda bidik klik tombol kembali pada bagian pojok
kanan bawah untuk kembali ke tampilan pengaturan untuk kemudian melakukan
pengaturan Unit Pengukuran
10
Gambar 4.7: Pengaturan Format Koordinat
Setelah selesai mengubah format koordinat maka proses pengaturan telah selesai.
selanjutnya kembali ke halaman muka untuk memulai proses pengambilan data batas
wilayah dengan mengklik tombol panah pada pojok kiri atas.
11
4.4 Pengambilan Data Titik
Pengambilan koordinat titik diperlukan dalam mengambil data koordinat titik simpul, titik
batas, dan koordinat fasum dan fasos.
1. Untuk melakukan pengambilan data tersebut arahkan tanda bidik ke arah lokasi yang
akan diambil contoh dalam hal ini mengambil pertigaan 3 desa seperti gambar
dibawah
Gambar 4.9: Arahkan tanda bidik pada lokasi yang diinginkan contoh dalam hal ini pertigaan batas 3
2. Lalu klik Menambah Tanda tempat kemudian muncul formulir isian halaman
tambah tanda tempat seperti gambar dibawah. Terdapat 3 kolom yang perlu diisi
antara lain Judul, Foto, dan Deskripsi.
3. Untuk mengisi kolom judul, klik kolom judul lalu isikan judul dengan nama titik. Standar
penulisan nama titik sebagai berikut:
- Jika objek yang diambil merupakan titik simpul seperti pertigaan/perempatan batas
maka judul diisi dengan “Simpul Batas” + nama desa. Contoh: “Simpul batas Desa
Cipanas, Desa Sukaluyu & desa Girimekar”
- Untuk objek Titik batas judul diisi dengan “TK” + nomor titik. Contoh: ditulis TK 1
untuk titik pengambilan pertama
- Titik bangunan Fasum-Fasos judul diisi dengan nama objek bangunan tersebut.
Contoh: Kantor Kepala Desa Sukaluyu
12
4. Setelah mengisi kolom judul lakukan pengambilan foto dengan mengklik kolom foto.
Setelah melakukan klik klom foto maka akan muncul halaman pengambilan foto
seperti gambar dibawah.
5. Kolom deskripsi diisikan dengan keterangan detail dimana lokasi titik berada, contoh:
pertengahan perempatan Jl. Yos Sudarso dan Jl. Harmoni
Gambar 4.13: Jika telah menyimpan data hasil tambah tanda tempat maka akan muncul ikon
peta kerja
13
4.5 Pengambilan Data
Garis
Segmen batas digambarkan sebagai data garis. Proses penggambaran data garis dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu:
1. Pengambilan Data Segmen Batas Menggunakan metode kartometris
2. Pengambilan Data Garis Menggunakan Metode Perekaman Jejak Dilapangan/Tracking
Lapangan
Kedua metode tersebut dapat dilakukan untuk pengambilan data garis batas, kedua metode
tersebut juga dapat digabungkan dalam proses pengumpulan data batas. Keputusan untuk
memilih metode mana yang akan digunakan tergantung pada penilaian surveyor atau tim
kerja segmen batas mana yang cukup dilakukan menggunakan metode kartometris segmen
mana yang perlu dilakukan survei lapangan.
Jika dalam proses penggambaran garis terdapat kesalah dalam penggambaran segmen
maka dapat menggunakan tombol undo untuk kembali ke segmen sebelumnya. Setelah
semua segmen garis tergambar klik centang untuk menyimpan segmen garis .
14
Gambar 4.15: Tool Bar gambar dan ukur
Hasil dari pembuatan segmen garis terlihat pada gambar dibawah. Lakukan penyesuaian
atribut dengan mengklik segmen garis hingga muncul tulisan nama garis dan panjang garis,
klik tulisan tersebut hingga masuk pada halaman edit fitur peta. Isi 3 kolom yaitu kolom judul,
foto, dan deskripsi sebagaimana pengisian kolom tersebut di pembuatan titik. Setelah selesai
klik tombol kembali.
Berbeda dengan metode kartometris yang menggunakan tanda bidik untuk menggambarkan
garis batas berdasarkan citra satelit, metode perekamanan jejak dilapangan/tracking
lapangan menggunakan lokasi kita berada yang digambarkan sebagai titik biru pada
halaman peta untuk mengambarkan garis seiring dengan pergerakan surveyor dilapangan.
Untuk melakukan hal tersebut surveyor harus berada di lokasi akan memulai perekaman
garis. Ditandai dengan tanda titik biru yang berada pada lokasi tersebut kemudian klik
lalu klik Rekam Jalur GPS pastikan klik Mulai Pelacakan pastikan aplikasi avenza sudah
merekam dan mendapatkan posisi kita, lalu mulai berjalan menyusuri daerah yang kita
inginkan.
15
4.17: Proses Tracking Data
Jika akan berhenti sejenak untuk beristirahat dapat menggunakan fitur Jeda Pelacakan
maka avenza akan berhenti untuk merekam posisi GPS. Ketika akan memulai kembali klik
Lanjut Pelacakan. Jika sudah selesai menelusuri daerah yang disurvei klik Hentikan
Pelacakan untuk menyimpan data.
Setelah selesai melakukan penarikan garis melalui metode tracking lapangan, ubah lakukan
penyesuaian atribut dengan mengklik segmen garis hingga muncul tulisan nama garis dan
panjang garis. klik tulisan tersebut hingga masuk pada halaman edit fitur peta. Isi 3 kolom
yaitu kolom judul, foto, dan deskripsi sebagaimana pengisian kolom tersebut di pembuatan
titik. Setelah selesai klik tombol kembali.
16
5. KOMPILASI DATA BATAS WILAYAH HASIL
PENGGAMBARAN
Setelah melaksanakan proses pengambilan data batas wilayah, data yang dihasilkan
tersebut akan tersimpan dalam suatu struktur data spasial yang biasa dikenal dengan nama
layer/lapisan. Avenza Maps memungkinkan pengguna untuk dapat melakukan pengolahan
lebih lanjut terhadap data yang dihasilkan dengan menggunakan aplikasi atau perangkat
lunak lainnya. Sebelum melakukan pengolahan lebih lanjut maka perlu dilakukan kompilasi
data terlebih dahulu. Tahapan kompilasi data meliputi penggabungan data dan penyamaan
format data agar pengolahan lebih lanjut dapat dilaksanakan sesuai dengan aplikasi atau
perangkat lunak lain yang ingin digunakan.
Untuk kebutuhan pemetaan batas wilayah administrasi, fitur titik di dalam lapisan
merepresentasikan sebagai objek yang menunjukkan tanda batas wilayah. Tanda batas
dapat berupa titik dari objek alam, objek buatan maupun titik imajiner yang memuat informasi
tanda batas suatu wilayah. Semakin rapat titik tanda batas yang dibuat maka informasi yang
disajikan akan semakin detail. Prinsip pemberian titik tanda batas adalah pada objek-objek
penting yang menjadi batas wilayah. Pemberian titik tanda batas juga diperlukan pada lokasi
garis batas yang mengalami perubahan arah secara signifikan. Sementara itu, fitur garis
merepresentasikan objek imajiner yang membagi antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya. Sama halnya dengan fitur titik, garis batas dapat berupa garis yang mengikuti objek
alam maupun objek buatan. Fitur area merepresentasikan sebagai luasan dari suatu wilayah.
Pada dasarnya, tujuan utama untuk membedakan data menjadi beberapa lapisan adalah
untuk memudahkan pengguna dalam penggambaran data batas. Di samping itu, juga
bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih detail dan komprehensif.
Lapisan peta dapat ditautkan dengan satu peta ataupun lebih sehingga setiap peta yang
memiliki referensi pada lapisan tersebut akan memiliki akses fitur yang sama. Setiap
perubahan pada fitur di dalam lapisan berupa penambahan fitur atau penghapusan fitur
bersifat dinamis pada setiap peta yang ditautkan.
17
Secara umum, menu layer/lapisan terdapat beberapa fungsi yang dapat digunakan. Fungsi
tersebut antara lain :
1. Menambahkan lapisan baru sesuai dengan kebutuhan pada saat pemetaan.
Penambahan lapisan ini bertujuan untuk membuat wadah yang digunakan untuk
menyimpan semua fitur. Untuk menambahkan lapisan baru dilakukan dengan menekan
simbol tambah atau plus ( )
2. Mencari lapisan atau fitur di dalam peta, hal ini dapat dilakukan dengan menekan simbol
kaca pembesar atau loop ( ) .
3. Menghubungkan/menautkan lapisan dengan peta. Contoh : pengguna menautkan
Lapisan BIG dengan peta BIG 300 dpi (gambar 5.1).
4. Melihat dan mengidentifikasi jumlah serta jenis fitur yang ada dalam lapisan. Contoh :
Pengguna telah melakukan penggambaran pada peta BIG 300 dpi berupa fitur 2 titik
(Tanda tempat) dan 1 garis (Trek/Jalur) (gambar 5.1).
5. Mengubah informasi lapisan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan
dengan menekan beberapa detik pada lapisan yang ingin dirubah hingga muncul kotak
berwarna jingga kemudian dilanjutkan dengan menekan simbol pensil ( ). Informasi
pada lapisan yang dapat diubah meliputi :
a. Judul Lapisan
b. Kunci Lapisan yang berguna untuk mencegah perubahan terhadap fitur
c. Simbol Tanda Tempat, Jalur dan Garis serta Area. Jika pengguna tidak melakukan
pengaturan terhadap simbol maka semua simbol di dalam lapisan tersebut akan
menggunakan simbol standar/setelan pabrik (default).
d. Peta tertaut yang berguna untuk menghubungkan lapisan dengan peta yang
dibutuhkan atau melepaskan tautan lapisan dari peta yang tidak dibutuhkan.
e. Skema atribut pada fitur. Atribut adalah bagian data yang menggambarkan
karakteristik dari fitur. Pengguna dapat menambahkan atribut baru pada setiap fitur di
dalam lapisan, sehingga informasi yang dapat dikumpulkan tidak terbatas pada
informasi lokasi. Jenis atribut yang dapat ditambahkan berupa String (tipe data
berupa teks), Boolean (tipe data yang hanya mempunyai dua nilai yaitu benar atau
salah), Asli (tipe data angka yang dimulai dari angka 1), dan Bilangan Bulat (tipe
data bilangan cacah dan bilangan bulat negatif).
6. Mengubah informasi fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna. Fungsi ini tidak
disarankan tanpa pengguna melihat peta terlebih dahulu agar informasi yang diberikan
tidak salah.
7. Menghapus lapisan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika lapisan telah terhapus maka
lapisan beserta fitur yang ada di dalamnya akan terhapus secara permanen dan tidak
dapat diakses kembali. Sehingga pengguna perlu berhati-hati dalam menghapus lapisan.
8. Memindahkan lapisan atau fitur ke dalam lapisan lain. Hal ini dapat dilakukan dengan
menekan beberapa detik pada lapisan yang ingin dipindahkan hingga muncul kotak
18
9. Pilihan impor atau ekspor lapisan dengan menekan simbol lingkaran berwarna jingga
Avenza maps memiliki fungsi impor layer (lapisan) yang memungkinkan pengguna untuk
mengimpor lapisan yang dibutuhkan dari perangkat lain ke dalam aplikasi. Tujuannya adalah
agar lapisan dan fitur yang telah digambarkan oleh pengguna lain dapat digunakan dan
digabungkan dengan lapisan dan fitur lainnya untuk menjadi satu kesatuan data yang lebih
lengkap dan komprehensif.
Pengguna dapat melakukan impor lapisan dari berbagai sumber antara lain dari media
penyimpanan peranti, media penyimpanan cloud, situs dengan memasukkan alamat URL
(URL yang didukung adalah HTTP, HTTPS dan FTP). Format data yang dapat diimporkan
oleh pengguna antara lain :
a. Keyhole Markup Language (KML)/Keyhole Markup Language Zip (KMZ). KML adalah
bahasa pemrograman yang berformat Extensible Markup Language (XML) untuk
visualisasi data geospasial. Sedangkan KMZ adalah file kompresi dari data KML yang
berguna untuk memperkecil ukuran data dan juga berguna untuk mengelompokkan
data-data dalam satu file. Data KMZ memiliki semua informasi yang dimiliki oleh data
KML dengan sedikit perbedaan dalam ukuran dan lebih mudah dalam transfer data.
b. Global Positioning System Exchange (GPX) adalah bahasa pemrograman yang
berformat Extensible Markup Language (XML) yang menyimpan data lokasi GPS.
Data lokasi GPS dapat berisi titik jalan, rute dan data hasil tracking/rekam jalur. GPX
tidak bisa membaca fitur area.
c. Comma Separated Values (CSV) adalah data yang berisi teks, angka dan huruf.
d. Shapefile (SHP) adalah format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi,
bentuk, dan atribut dari fitur geografis. Impor data dalam format SHP hanya dapat
dilakukan oleh pengguna avenza maps yang sudah berlangganan/subscribe dari
avenza maps standar ke tingkat Pro.
Dalam proses impor lapisan, pengguna juga dapat mengatur lapisan yang diimpor hanya
sebagai skema saja atau sebagai geofence dengan cara memberikan checklist pada kotak
pilihan ( ). Apabila tidak di-checklist maka lapisan akan diimpor secara keseluruhan.
Berikut adalah tahapan untuk pengguna dapat melakukan penggabungan data hasil
identifikasi dan penggambaran data batas wilayah administrasi oleh masing-masing tim :
19
Gambar 5.2 Ilustrasi Pembagian Tim Identifikasi Batas Wilayah
Pembagian tim terdiri dari Koordinator dan anggota tim. Koordinator tim bertanggung
jawab sebagai kompilator data yang dihasilkan oleh anggota tim.
Gambar 5.3 (a) Koordinator menerima dan mengunduh data dari tim. (b) Koordinator
membuka peta/data kerja digital yang digunakan oleh tim untuk penggambaran.
20
3. Setelah membuka peta/data kerja digital, untuk mengimpor data batas wilayah
hasil penggambaran oleh tim dilakukan dengan cara menekan simbol lapisan
(
). Kemudian pilih simbol tiga garis yang tersusun secara vertikal ( ) lalu pilih
Impor Lapisan. Dikarenakan data batas wilayah hasil penggambaran oleh tim
disimpan di peranti koordinator, maka pada menu Impor Lapisan pilih Dari Lokasi
Penyimpanan kemudian pilih data batas wilayah yang sudah disimpan
sebelumnya (Gambar 5.4).
4. Hasil dari impor data batas wilayah ke dalam aplikasi Avenza Maps ditunjukkan
pada Gambar 5.5.
21
Hasil penggambaran batas wilayah yang sudah lengkap dapat digunakan oleh
pengguna untuk pengolahan lebih lanjut. Apabila pengguna ingin melakukan
pengolahan data dengan menggunakan aplikasi/perangkat lunak lainnya, maka perlu
melakukan ekspor lapisan ke dalam format data yang dibutuhkan.
Data hasil ekspor lapisan dapat disimpan dan dikirimkan oleh pengguna melalui beberapa
alternatif, antara lain:
a. Media penyimpanan lokal atau penyimpanan peranti pengguna;
b. Media penyimpanan digital yang memungkinkan pengguna untuk berbagi data seperti
Google Drive, Dropbox dan lain sebagainya;
c. Media korespondensi digital (email);
d. Aplikasi media sosial yang mendukung pengiriman data, seperti seperti Whatsapp,
LINE, Telegram, dan lain sebagainya;
e. Melalui media dan jaringan nirkabel yang ada di peranti pengguna seperti Bluetooth,
ShareIt, dan lain sebagainya.
Berikut adalah tahapan bagi pengguna untuk proses ekspor lapisan terhadap data hasil
penggabungan dan penggambaran data batas wilayah administrasi:
1. Memastikan terlebih dahulu bahwa penggabungan dan penggambaran batas wilayah
administrasi sudah selesai dilaksanakan;
2. Pada menu tampilan peta, pengguna cukup menekan simbol lapisan ( ). Kemudian
pilih simbol tiga garis yang tersusun secara vertikal ( ) lalu pilih Ekspor Lapisan
(Gambar
5.6)
22
Gambar 5.6 Tampilan peta dari pengguna yang sudah menyelesaikan penggabungan dan
penggambaran data batas wilayah dan tahapan ekspor lapisan
3. Pada menu Ekspor Lapisan, pengguna dapat melakukan pengaturan terhadap lapisan
yang akan diekspor. Pengaturan meliputi:
a. Nama File, pengguna dapat mengubah nama lapisan yang diekspor sesuai dengan
kebutuhan. Secara default/standar aplikasi, nama file akan sama dengan nama
peta/data kerja digital yang digunakan. Untuk data kerja digital yang digunakan dalam
kegiatan Pemetaan Batas Wilayah Administrasi memiliki format nama file Kode
Wilayah Desa/Kelurahan_Nama Desa/Kelurahan. Contoh:
_35.07.30.2005_Tlogosari
b. Format Ekspor, pengguna dapat mengekspor lapisan sebagai data KML, CSV, GPX
dan SHP. Dalam kegiatan pemetaan batas wilayah administrasi, pengguna dapat
melakukan ekspor lapisan yang dihasilkan ke dalam format KML/KMZ dan GPX. Hal
ini dikarenakan pengguna juga perlu menyimpan data foto beserta informasi yang
melekat pada setiap fitur di dalam lapisan. Namun jika memilih format data GPX, fitur
berupa area tidak akan ikut terekspor. Untuk ekspor lapisan dalam format data SHP
juga diperkenankan jika sudah menggunakan Avenza Maps Pro
c. Data, pengguna dapat memilih fitur mana saja yang akan diekspor. Pilihan fitur
meliputi (1) Semua fitur (Seluruh fitur di dalam lapisan yang ada di aplikasi akan
diekspor keseluruhan tanpa terkecuali), (2) Kustom (Fitur yang akan diekspor dapat
diseleksi/dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna) dan (3) Skema saja.
d. Ukuran gambar, pengaturan ukuran/resolusi gambar untuk informasi yang memiliki
foto/gambar di dalamnya (terutama jika pengguna mengekspor lapisan dalam format
KML dan SHP) Resolusi gambar tersedia beberapa pilihan meliputi (1) Tidak Ada
Gambar, (2) Kecil, (3) Sedang dan (4) Besar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.7.
23
Gambar 6.7 Pengaturan pada Menu Ekspor Lapisan
4. Masih di menu Ekspor Lapisan, setelah pengguna selesai melakukan pengaturan dan
memastikan bahwa sudah tidak ada yang terlewat, pengguna dapat melanjutkan dengan
menekan EKSPOR yang terletak di kanan atas. Kemudian pengguna perlu memilih
media/aplikasi mana yang digunakan untuk menyimpan atau mengirim data. Contoh :
pengguna menyimpan hasil ekspor lapisan ke dalam media penyimpanan lokasi peranti
(Gambar 5.8) dan mengirim hasil ekspor lapisan melalui media sosial Whatsapp (Gambar
5.9).
24
Gambar 5.8 Proses ekspor lapisan dan penyimpanan ke dalam media penyimpanan lokal peranti
Gambar 5.9 Proses ekspor lapisan dan pengiriman data melalui Whatsapp
25