Proposal Fifiana Maing-2-3
Proposal Fifiana Maing-2-3
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Maria Yosefina Maing
NIM: 8420218012
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : 8420218012
Menyatakan dengan benarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar
hasil kerja sendiri, kecuali kutipan-kutipan dari ringkasan yang semuanya telah
saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari saya terbukti atau dibuktikan
skripsi ini hasil jiplakan maka gelar ijasah yang diberikan oleh kampus batal saya
terima.
iv
v
MOTTO
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Penerapan Metode Euler dan Heun dalam Menyelesaikan Model SEIR
(S1) pada program studi pendidikan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orangtua yang telah memberikan doa dan dukungan untuk penulis selama
2. Adik tercinta (Ria Maing), yang telah memberikan doa, dukungan dan
Teknologi Larantuka.
Pendidikan Matematika.
viii
6. Ibu Roberta Uron Hurit, S. Si., M. Pd, selaku Dosen Pembimbing I, yang
penulis.
7. Ibu Agnes Ona Bliti Puka, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT………………………………....iv
MOTTO…………………………………………………………………………..v
ABSTRAK……………………………………………………………………….vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
x
2.2 Teori Pendukung.......................................................................................11
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
30 Mei 2021 sebanyak 9.903 kasus dan meningkat menjadi 16. 320 kasus
pada 14 Juni 2021. Jumlah kematian akibat DBD terus meningkat dari 98
kasus pada akhir Mei dan meningkat menjadi 147 kasus pada 14 Juni 2021.
melalui sengatan nyamuk aedes aegypti. Individu yang rentan terkena virus
anak, orang lanjut usia serta orang yang kekebalan tubuhnya rendah. Setelah
DBD. Masa inkubasi dari virus tersebut adalah 4-7 hari. Pada masa ini
individu dapat mengalami gejala DBD setelah orang tersebut tergigit nyamuk
aedes aegypti. Gejala DBD biasanya menyerupai penyakit flu, dan bisa saja
derajat Celsius, nyeri pada sendi otot, tulang, dan pada bagian belakang mata,
kerusakan pada pembuluh darah, getah bening, serta pendarahan dari hidung,
dan gusi. Jika sejumlah gejala yang disebutkan ini muncul, maka langkah
itu model matematika yang akan dirumuskan adalah model epidemik SEIR.
susceptible (S) atau individu yang rentan terhadap penyakit DBD, Exposed
(E) atau individu yang tertular tetapi belum menderita, infected (I) atau
individu yang telah menderita dan aktif menularkan penyakit DBD, dan
recovered (R) atau individu yang telah sembuh dari transmisi penyakit DBD.
2
Model matematika terdiri dari variabel-variabel dan juga parameter-
tidak semua nilai parameter diketahui. Sebagai contoh, nilai dari laju
transmisi atau jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti. Oleh karena itu,
penyakit tersebut.
diperlukan beberapa metode yaitu metode Euler dan metode Heun. Metode
awal yang diberikan. Metode Euler ini dinilai belum akurat sehingga dibuat
metode baru untuk menguji keakuratan yang lebih tinggi yaitu metode Heun.
Kedua metode ini digunakan untuk melihat perbandingan prilaku solusi pada
prilaku
dan Heun tetapi hanya menggunakan konsep turunan dan akar persamaan
kuadrat karena telah dipelajari di tingkat SMA. Materi yang akan dibahas
3
matematika merupakan proses interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan
siswa yang melibatkan pengembangan pola pikir dan mengolah logika pada
suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai
optimal dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
perhatian dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan
matematika ini, maka pada penelitian ini peneliti menerapkan konsep turunan
yang merupakan konsep utama dari persamaan diferensial serta bentuk umum
4
METODE EULER DAN HEUN DALAM MENYELESAIKAN MODEL
pendekatan numerik.
Menengah Atas (SMA) pada konsep turunan yang sesuai dengan konsep
5
1. Untuk mengetahui penyelesaian solusi numerik epidemi SEIR pada laju
Sekolah Menengah Atas (SMA) pada konsep turunan fungsi yang sesuai
keterkaitan topik tulisan dengan penerapan dalam materi pada konsep turunan
fever adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan
b. Komputasi
c. Matematika
6
Matematika merupakan suatu bidang ilmu kajian tentang ide-ide yang
d. Pelajaran Matematika
e. Pembelajaran Matematika
f. Model
Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam
g. Aspek
7
Aspek adalah penginterpretasian gagasan, masalah, situasi dan sebagainya
h. Solusi
metode Euler dan Heun dalam komputasi metematika pada siswa SMA
dan matematika.
masalah kontekstual
8
BAB II
LANDASAN TEORI
dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk aedes aegypti
DBD terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang
sudah terinfeksi virus dengue, dan ketika nyamuk tersebut menggigit orang
lain maka virus akan tersebar. Bisa dikatakan bahwa nyamuk berperan
3. Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh
yang lemah
hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala
yaitu:
9
1. Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius
2. Nyeri pada sendi otot, tulang, dan pada bagian belakang mata
1. Menguras
seperti bak mandi, gentong air, kolam ,dan lain sebagainya minimal
air.
2. Menutup
10
Barang bekas seperti kaleng dan botol bekas bisa dimanfaatkan kembali
menjadi wadah air, daur ulang tersebut bisa mengurangi sampah plastik.
4. Memantau
dibersihkan.
dengan:
F¿
' dy
variabel bebas terhadap x, dengan y= ,
dx
11
1. Persamaan diferensial biasa, yaitu persamaan diferensial yang hanya
dn y
n
=f ( x )
dx
mempunyai variabel bebas lebih dari satu. Dan secara umum dapat
ditulis:
2 2
du du du d u d u
, , , , , …=F ( u x , u y ,u z , u xx , u xy ,… )
dx dy dz dx 2 dxdy
dx i
f ( t , x i , … , x n ) ;i=i ,… , n ¿
dt
dx i
Dengan merupaka turunan fungsi x iterhadap t , x i adalah fungsi
dt
variabel.
12
aktif menularkan penyakit DBD, dan Recorvered ( R ) merupakan populasi
yang telah sembuh dari penyakit karena pengobatan (Hurit, 2020). Dalam
S E I R
α γ
dS
=−αSI (2.1)
dt
dE
=αSI −γE (2.2)
dt
d
=γE−Iλ (2.3)
dt
dR
=Iλ (2.4)
dt
13
dy
=f ( t , y ) , a ≤t ≤ b , y ( a )=a (2. 5)
dt
' ( ti ) h2
y ( t i +1 )= y ( t i ) +h y + y ' ' ( εi ) (2. 7)
2
y ( t i +1 )= y ( t i ) +hf ¿ (2.8)
w 0=a
persamaan diferensial dengan tiga buah variabel tak bebas seperti berikut:
14
dx
=f (t , x , y , z ) (2. 10)
dt
dy
=g(t , x , y , z) (2. 11)
dt
dz
= j(t , x , y , z) (2.12)
dt
x i+1=x i +h {f ( t i , xi , y i , z i ) } (2.1 3)
y i+1 = y i+ h {g ( t i , xi , y i , z i ) } (2.1 4)
z i+1=z i +h { j ( t i , x i , y i , z i ) } (2.1 5)
Untuk i=0,1,2 …
metode Heun, solusi dari perkiraan awal metode Euler disebut sebagai
Heun disebut corrector. Metode ini adalah hasil generalisasi model Euler
untuk mencari nilai fungsi pada titik tertentu dari persamaan diferensial
15
Persamaan di atas diintegralkan pada kedua sisinya dengan batasan
dari t i sehingga:
ti+ 1 ti+ 1
∫ y ( t ) dt=∫ f ( y ( t ) , t ) dt
'
ti ti
y (t)¿
t i+ 1
y ( t i +1 )− y ( t i )=∫ f ( y ( t ) ,t ) dt
ti
t i+1
y ( t i +1 )= y (t )∫ f ( y ( t ) ,t ) dt (2.1 7)
ti
t i+ 1
h
y i+1 = y i+
2
[ f ( y 1 , ti ) + f ( y i+1 , ti +1)] (2. 20)
16
perkiraan awal (predictor) metode Heun yang dihitung menggunakan
Predictor:
Corrector:
h
y i+1 = y i+
2
[ f ( y i , ti ) + f ( y i +1 , t i+1)] (2.22)
sebuah sistem persamaan diferensial orde satu dengan tiga variabel tidak
bebas
'
y ( t )=q(x ( t ) , y ( t ) , z ( t ) , t )
z ' ( t )=r (x ( t ) , y ( t ) , z ( t ) , t)
x ( t 0 ) =x 0 y ( t 0 )= y 0 z ( t 0 ) =z 0
tersebut adalah :
Predictor:
corrector:
17
h
x i+1=x i +
2
[ p ( x i , y i , z i , ti ) + p( xi +1 , y i+1 , zi +1 , t i+1 )] (2. 27)
h
y i+1 = y i+
2
[ q ( x i , y i , z i , t i) + q( x i+ 1 , y i+1 , z i +1 , t i+1) ] (2. 2 8)
h
z i+1=z i +
2
[ r ( x i , yi , z i , t i )+ r (x i+1 , y i+1 , z i+1 , ti +1)] (2. 2 9)
bertuju pada kurikulum, namun juga pada usaha untuk meningkatkan hasil
humanistik.
saja, akan tetapi banyak hal yang dapat muncul dari hasil proses
18
abstrak, untuk memahaminya memerlukan konsentrasi dan keseriusan
yang tinggi bahkan memerlukan waktu yang lama penuh dengan simbol-
sebagai salah satu mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
diajarkan berpikir logis, rasional dan kritis. Selain itu, tujuan lain dari
2001).
19
Matematika merupakan suatu bidang ilmu kajian tentang ide-ide yang
hari. Oleh karena itu dalam penulisan skrpsi ini peneliti membuat
20
BAB III
METODE KAJIAN
numerik. Objek penelitian ini adalah model matematika SEIR. Adapun beberapa
Analisis model
Validasi model Interprestasi model
21
Prosedur umum pelaksanaan metode matematika tahapan penelitian ini
yang berlaku
tersebut akan dijelaskan tiap langkah untuk mengetahui skema dan model suatu
masalah yang dibahas yaitu transmisi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
sengatan nyamuk aedes aegypti akan menjadi populasi yang menderita dan
22
aktif menularkan DBD dan mengurangi populasi rentan, dengan
yang lemah
rentan
8. Individu yang telaah sembuh dari penyakit DBD akan masuk pada sub
populasi sembuh
sembuh
Berdasarkan faktor dari asumsi di atas akan dipilih faktor yang signifikan:
23
3. Kelahiran yang terjadi pada populasi akan masuk pada subpopulasi
rentan
Eh Rh
Ih
μ
_
h
Gambar 3.2 Skema model penyakit DBD
dS h
dt
=μ h N h − (
β h bI h
Nh )
+ p + μh Sh
24
dt
=
(
dEh β h bI h
Nh )
+ p S h−( μh + φh ) Eh
dI h
=φh Eh−(α h+ μ h +γ h) I h
dt
dRh
=γ h I h −μh R h
dt
Parameter Deskripsi
25
1. Menentukan metode Euler dari model SEIR
metode Heun
penyakit tersebut
Pada tahap ini akan dilihat apakah model tersebut sudah sesuai dengan kasus
tersebut
Pada tahap ini akan ditarik kesimpulan terhadap transmisi DBD berdasarkan
26
BAB IV
27
4. Mencari relasi matematika dari faktor yang signifikan berdasarkan aturan
yang berlaku
tersebut akan dijelaskan tiap langkah untuk mengetahui skema dan model
Dengue (DBD). Dari masalah tentang penyakit DBD akan dianalisis faktor-
1. Identifikasi kasus
28
1. DBD memiliki masa inkubasi yang panjang
yang lemah
rentan
8. Individu yang telah sembuh dari penyakit DBD akan masuk pada
setelah sembuh
signifikan:
rentan
29
5. Diasumsikan tidak ada populasi yang rentan kembali setelah
sembuh
3. Kontruksi Model
skema berikut:
μh N h
Rh
30
β h bI h
dengue yaitu + p , jumlah kematian dari populasi yang tertular virus
Nh
terdapat kematian yang disebabkan oleh penyakit itu sendiri ataupun oleh
faktor lain, hal ini berarti berkurangnya populasi pada setiap populasi juga
dS h
dt
=μ h N h −(β h bI h
Nh )
+ p + μh Sh ( 4.1)
dt
=
(
dEh β h bI h
Nh )
+ p S h − ( μh + φ h ) E h ( 4.2)
dI h
=φh Eh−(α h+ μ h +γ h) I h (4.3)
dt
31
dRh
=γ h I h −μh R h (4.4)
dt
Parameter Deskripsi
32
seseorang yang mengalami kematian karena virus dengue , parameter γ h
dengue .
Heun
lunak MATLAB
MATLAB
33
persamaan ((4.1)−(4.4)). Dalam menerapkan metode Euler pada
sehinggah diperoleh:
Sn +1=S n +h ¿ (4.5)
Eh =E h + ∆ t ¿( μh +φ h ¿ E h (4.6)
(n+1) ( n) (n )
I h =I h + ∆t ( φ h E h ) −( α h + μh + γ h )I h
( n+1) (n) ( n) (n)
(4.7)
Rh =Rh + ∆ t ( γ h I h ) −μh R h
(n+1) (n) ( n) ( n)
(4.8)
Komputer MATLAB
Tabel 4.2 Nilai awal dan nilai parameter penyebaran demam berdarah
[Gabariaela Purnama Ningsih]
34
Dengan mensubsitusikan nilai awal pada tabel 4.2 maka
1. Simulasi I
bawah ini
recoverd.
35
2. Simulasi II
3. Simulasi III
36
Dengan menggunakan program MATLAB untuk simulasi III
37
SEIR yaitu pada persamaan ((4.1)−( 4.4)). Dalam menerapkan metode
Predictor:
Sh =S h + ∆ t ( μh N h )−¿
n+ 1 (n )
( 4.9)
Eh =E h + ∆ t ¿( μh +φ h ¿ E h
(n+1) ( n) (n )
( 4.10)
I h =I h + ∆t ( φ h E h ) −( α h + μh + γ h )I h
( n+1) (n) ( n) (n)
( 4.11)
Rh =R h + ∆ t ( γ h I h ) −μh R h
(n+1) (n) ( n) ( n)
( 4.12)
Corrector:
∆t
Sh =Sh + ¿ ( 4.13)
n+ 1 (n)
2
∆t
Eh =E h + ¿ ( 4.14)
(n+1) ( n)
2
∆t
I h =I h +
( n+1) (n) [
2 ( h h )
φ E − ( α h + μh + γ h ) I h + ( α h E h
(n ) (n ) ( n+ 1) ) − ( α h+ μ h + γ h ) I h ( n+1 ) ]
( 4.15)
∆t
Rh =Rh +
(n+1) (n) [
2 ( h h) ( h h) ( h h
γ I −μ R +γ I (n ) (n ) ( n+1 )
)−( μh R h ) ] (n+ 1 )
( 4.16)
38
b. Simulasi Numerik dan Pengamatan Grafik Solusi Penyebaran
Komputer MATLAB
1. Simulasi I
bawah ini
39
terkena penyakit demam berdarah pada populasi terinfeksi dan
populasi sembuh.
2. Simulasi II
Hal ini terjadi ketika nilai awal diganti untuk melihat seberapa
besar laju infeksi dari peyakit tersebut. Semakin tinggi nilai awal
bertambahnya waktu.
40
3. Simulasi III
41
seperti laju kelahiran dan kematian entah disebapkan oleh penyakit malaria,
hingga mendekati angka dalam selang waktu awal sampai 30 bulan. Hal ini
kelas susceptible akan masuk dalam kelas exposed dan infected. Laju
hingga melebihi angka dalam selang waktu awal sampai 20 bulan. Hal ini
turun hingga menuju suatu titik dan stabil asimtotik di titik tersebut. Hal ini
42
solusi yang diperoleh tidak relevan. Oleh karena itu dalam memilih nilai
43
BAB V
ASPEK PENDIDIKAN
berpikir. Oleh karena itu rancangan pembelajaran yang dibuat juga diawali
44
dengan pemberian masalah kontekstual dan dari masalah tersebut siswa
terlampir
dan siswa SMA dalam mengajarkan dan mempelajari cara memodelkan suatu
adalah suatu masalah yang berhubungan dengan konsep turunan fungsi dalam
hari dan penerapan konsep turunan dalam mencari nilai maksimum dan
45
Masalah 1
tersebut.
Penyelesaian:
15 x−x 2 rupiah.
2 3
¿ 150 x −x
f ( x )=150 x 2−x 3
' 2
f ( x )=100 x−x
46
2
0=100 x −x
0=x (100−x )
f ( x )=150 x 2−x 3
¿ 150 ( 100 )3
¿ 500.000
adalah Rp .500.000 .
Oleh karena itu sangat penting bagi para siswa untuk memahami konsep
matematika biasanya sekitar 2 ×45 menit, hal ini dinilai kurang cukup untuk
47
guru menjelaskan materi yang diajarkan, sehingga dapat menyebabkan
Oleh karena itu salah satu rancangan pembelajaran yang dibuat yaitu
Masalah 2
kekebalan tubuh yang lemah, kelahiran yang terjadi pada populasi akan
individu yang telah sembuh dari peyakit demam berdarah akan masuk pada
setelah sembuh.
Penyelesaian:
berlaku, mencari solusi dari model, dan memeriksa apakah model tersebut
48
Langkah-langkah pengerjaan:
1. Indetifikasi Kasus
telah sembuh dari penyakit (Recoved), dalam hidup pastinya ada faktor
dan kematian.
2. Menentapkan asumsi
rentan
49
g. diasumsikan tidak ada populasi yang rentan kembali setelah sembuh.
berdarah.
rentan
4. Kontruksi model
Pada langkah ini terdapat dua langkah yang dikerjakan yaitu pembuatan
skema dari model dan dari skema tersebut dibuat formulasi modelnya
EEhh
50
Tahap 2: Formulasi model
dS h
dt
=μ h N h −
(β h bI h
Nh )
+ p + μh Sh (5.1)
dt
= (
dEh β h bI h
Nh )
+ p S h − ( μh + φ h ) E h (5.2)
dI h
=φh Eh−(α h+ μ h +γ h) I h (5.3)
dt
dRh
=γ h I h −μh R h (5.4)
dt
5. Analisis model
Pada bagian ini model tersebut akan dianalisis, apakah ada kesesuaian
Populasi awal yang masih murni belum terkena penyakit apapun, dan
Populasi yang bearsal dari suscebtible dan mulai tertular virus. Namum
Pada tahap ini populasi sudah terifeksi penyakit dan dapat menularkan
51
Pada tahap ini populasi akan sembuh dari penyakit melalui berbagai
upaya penyembuhan
6. Interpretasi model
7. Validasi model
didefinisikan.
52
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
perlu diingat kembali secara teori metode Heun memilki tingkat keakuratan
lebih tinggi.
siswa SMA untuk mempelajari konsep fungsi dan mengaplikasikan nya dalam
6.2 Saran
penulis juga berharap para pembaca yang ingin menjadi peneliti selanjutnya
53
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, G. P. 2020. Penerapan Metode Euler, Metode Heun dan Metode Iterasi
Variasional dalam Menyelesaikan Sistem Transmisi Tuberkulosis.
Journal of Mathematics and its Applications. 16 (2), 147-157.
Hurint, dkk. 2017. Analisis Dinamik dan Sensitivitas dari Model Epidemi SEIR
Transmisi Penyakit Meningitis. Journal of Science and Technology 6
(1).
54
Mustamid, D. H. 2015. Pengaruh Efektivitas Multi Media Pembelajaran
Macromedia Flash 8 terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi
Komposisi dan Invers. Jurnal EduMa, 4(1), 26−¿42.
Purwanto, Hendri, dkk. 2014. Analisis dan Simulasi Model Matematika Penyakit
Demam Dengue dengan Satu Serotif Virus Dengue. Buletin Ilmiah Mat.
Stat. dan Terapannya (Bimaster). vol. 03, no. 3, hal. 153−¿162.
WHO. 2014. Dengue and Severe Dengue from World Helath Organization:
website: https://.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/
55
LAMPIRAN I
SIMULASI PROGRAM MATLAB METODE EULER
(Simulasi I)
S0=0.9806770567;
E0=0.0138637849;
I0=0.0000709902;
R0=0;
t0=0;
tend=30;
h=0.1;
N=S0+E0+I0+R0;
%% initializing solution
T=(t0:h:tend);
Nt = length(T);
S=0*T;
S(1)=S0;
E=0*T;
E(1)=E0;
I=0*T;
I(1)=I0;
R=0*T;
R(1)=R0;
EE=(((b*bt*I(i))/N+p))*S(i)-(m+pi)*E(i);
E(i+1)=E(i)+h*EE;
II=pi*E(i)-(a+m+g)*I(i);
I(i+1)=I(i)+h*II;
56
RR=g*I(i)-m*R(i);
R(i+1)=R(i)+h*RR;
end
%% Plot results
plot (T,S,'b:*',T,E,'y-o',T,I,'r:*',T,R,'g--');
xlabel ('Waktu (t)'), ylabel ('Nilai S(t),E(t),I(t),R(t)');
grid on;
title('Penerapan Metode Euler dalam Menyelesaikan Sistem Transmisi
Demam Berdarah Model Epidemi SEIR Simulasi I');
legend ('S(t) adalah susceptible','E(t)adalah exposed','I(t)
adalah infected ','R(t) adalah recovered')
hold on
57
LAMPIRAN II
SIMULASI PROGRAM MATLAB METODE EULER
(Simulasi II)
S0=0.7888780519;
E0=0.1104685626;
I0=0.1006533855;
R0=0.2000000000;
t0=0;
tend=30;
h=0.1;
N=S0+E0+I0+R0;
%% initializing solution
T=(t0:h:tend);
Nt = length(T);
S=0*T;
S(1)=S0;
E=0*T;
E(1)=E0;
I=0*T;
I(1)=I0;
R=0*T;
R(1)=R0;
EE=(((b*bt*I(i))/N+p))*S(i)-(m+pi)*E(i);
E(i+1)=E(i)+h*EE;
II=pi*E(i)-(a+m+g)*I(i);
I(i+1)=I(i)+h*II;
RR=g*I(i)-m*R(i);
R(i+1)=R(i)+h*RR
58
end
%% Plot results
plot (T,S,'b:*',T,E,'y-o',T,I,'r:*',T,R,'g--');
xlabel ('Waktu (t)'), ylabel ('Nilai S(t),E(t),I(t),R(t)');
grid on;
title('Penerapan Metode Euler dalam Menyelesaikan Sistem Transmisi
Demam Berdarah Model Epidemi SEIR Simulasi II');
legend ('S(t) adalah susceptible','E(t)adalah exposed','I(t)
adalah infected ','R(t) adalah recovered')
hold on
59
LAMPIRAN III
SIMULASI PROGRAM MATLAB METODE EULER
(Simulasi III)
S0=0.5080159712;
E0=0.2825064887;
I0=0.2094775401;
R0=0.1000000000;
t0=0;
tend=30;
h=0.1;
N=S0+E0+I0+R0;
%% initializing solution
T=(t0:h:tend);
Nt = length(T);
S=0*T;
S(1)=S0;
E=0*T;
E(1)=E0;
I=0*T;
I(1)=I0;
R=0*T;
R(1)=R0;
EE=(((b*bt*I(i))/N+p))*S(i)-(m+pi)*E(i);
E(i+1)=E(i)+h*EE;
II=pi*E(i)-(a+m+g)*I(i);
I(i+1)=I(i)+h*II;
60
RR=g*I(i)-m*R(i);
R(i+1)=R(i)+h*RR;
end
%% Plot results
plot (T,S,'b:*',T,E,'y-o',T,I,'r:*',T,R,'g--');
xlabel ('Waktu (t)'), ylabel ('Nilai S(t),E(t),I(t),R(t)');
grid on;
title('Penerapan Metode Euler dalam Menyelesaikan Sistem Transmisi
Demam Berdarah Model Epidemi SEIR Simulasi III');
legend ('S(t) adalah susceptible','E(t)adalah exposed','I(t)
adalah infected ','R(t) adalah recovered')
hold on
61
LAMPIRAN IV
SIMULASI PROGRAM MATLAB METODE HEUN
(Simulasi I)
S0=0.9806770567;
E0=0.0138637849;
I0=0.0000709902;
R0=0;
t0=0;
tend=30;
h=0.1;
N=S0+E0+I0+R0;
%% initializing solution
T=(t0:h:tend);
Nt = length(T);
S=0*T;
S(1)=S0;
E=0*T;
E(1)=E0;
I=0*T;
I(1)=I0;
R=0*T;
R(1)=R0;
SK=S(i)+h*SS;
EK=E(i)+h*EE;
IK=I(i)+h*II;
RK=R(i)+h*RR;
SSS=m*N-(((b*bt*IK)/N)+p+m)*SK;
62
EEE=(((b*bt*IK)/N)+p)*SK-(m+pi)*EK;
III=pi*EK-(a+m+g)*IK;
RRR=g*IK-m*RK;
S(i+1)=S(i)+h/2*(SS+SSS);
E(i+1)=E(i)+h/2*(EE+EEE);
I(i+1)=I(i)+h/2*(II+III);
R(i+1)=R(i)+h/2*(RR+RRR);
end
%% Plot results
plot (T,S,'b:*',T,E,'y-o',T,I,'r:*',T,R,'g--');
xlabel ('Waktu (t)'), ylabel ('Nilai S(t),E(t),I(t),R(t)');
grid on;
title('Penerapan Metode Heun dalam Menyelesaikan Sistem Transmisi
Demam Berdarah Model Epidemi SEIR Simulasi I');
legend ('S(t) adalah susceptible','E(t)adalah exposed','I(t)
adalah infected ','R(t) adalah recovered')
hold on
63
LAMPIRAN V
SIMULASI PROGRAM MATLAB METODE HEUN
(Simulasi II)
S0=0.7888780519;
E0=0.1104685626;
I0=0.1006533855;
R0=0.2000000000;
t0=0;
tend=30;
h=0.1;
N=S0+E0+I0+R0;
%% initializing solution
T=(t0:h:tend);
Nt = length(T);
S=0*T;
S(1)=S0;
E=0*T;
E(1)=E0;
I=0*T;
I(1)=I0;
R=0*T;
R(1)=R0;
SK=S(i)+h*SS;
EK=E(i)+h*EE;
IK=I(i)+h*II;
RK=R(i)+h*RR;
SSS=m*N-(((b*bt*IK)/N)+p+m)*SK;
64
EEE=(((b*bt*IK)/N)+p)*SK-(m+pi)*EK;
III=pi*EK-(a+m+g)*IK;
RRR=g*IK-m*RK;
S(i+1)=S(i)+h/2*(SS+SSS);
E(i+1)=E(i)+h/2*(EE+EEE);
I(i+1)=I(i)+h/2*(II+III);
R(i+1)=R(i)+h/2*(RR+RRR);
end
%% Plot results
plot (T,S,'b:*',T,E,'y-o',T,I,'r:*',T,R,'g--');
xlabel ('Waktu (t)'), ylabel ('Nilai S(t),E(t),I(t),R(t)');
grid on;
title('Penerapan Metode Heun dalam Menyelesaikan Sistem Transmisi
Demam Berdarah Model Epidemi SEIR Simulasi II');
legend ('S(t) adalah susceptible','E(t)adalah exposed','I(t)
adalah infected ','R(t) adalah recovered')
hold on
65
LAMPIRAN VI
SIMULASI PROGRAM MATLAB METODE HEUN
(Simulasi III)
S0=0.5080159712;
E0=0.2825064887;
I0=0.2094775401;
R0=0.1000000000;
t0=0;
tend=30;
h=0.1;
N=S0+E0+I0+R0;
%% initializing solution
T=(t0:h:tend);
Nt = length(T);
S=0*T;
S(1)=S0;
E=0*T;
E(1)=E0;
I=0*T;
I(1)=I0;
R=0*T;
R(1)=R0;
SK=S(i)+h*SS;
EK=E(i)+h*EE;
IK=I(i)+h*II;
RK=R(i)+h*RR;
SSS=m*N-(((b*bt*IK)/N)+p+m)*SK;
66
EEE=(((b*bt*IK)/N)+p)*SK-(m+pi)*EK;
III=pi*EK-(a+m+g)*IK;
RRR=g*IK-m*RK;
S(i+1)=S(i)+h/2*(SS+SSS);
E(i+1)=E(i)+h/2*(EE+EEE);
I(i+1)=I(i)+h/2*(II+III);
R(i+1)=R(i)+h/2*(RR+RRR);
end
%% Plot results
plot (T,S,'b:*',T,E,'y-o',T,I,'r:*',T,R,'g--');
xlabel ('Waktu (t)'), ylabel ('Nilai S(t),E(t),I(t),R(t)');
grid on;
title('Penerapan Metode Heun dalam Menyelesaikan Sistem Transmisi
Demam Berdarah Model Epidemi SEIR Simulasi III');
legend ('S(t) adalah susceptible','E(t)adalah exposed','I(t)
adalah infected ','R(t) adalah recovered')
hold on
67
LAMPIRAN VII
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH MENENGAH ATAS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mempelajari turunan fungsi dan aplikasinya
2. Memahami langkah-langkah mencari nilai maksimum dan minimum
3. Menentukan turunan pertama
B. Materi Pembelajaran
1. Konsep turunan
2. Nilai maksimum dan minimum fungsi
3. Penerapan nilai maksimum dan minimum dalam dunia nyata
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah
metode ceramah, diskusi dan pemecahan masalah
D. Media/Alat Pembelajaran
1. Lembar kerja siswa
2. Papan tulis, spidol,
3. Labtop dan infocus
4. Buku dan modul
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siwa Alokasi
Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Berdoa 1. Memimpin doa 15
2. Mengecek kehadiran 2. Siswa mendengarkan menit
siswa materi yang
3. Menyampaikan disampaikan oleh
materi yang aka guru
diajarakan yaitu
konsep turunan, nilai
maksimum dan
minimum, penerapan
68
nilai maksimum dan
minimum dalam
dunia nyata
4. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
5. Apersepsi
Inti Eksplorasi
Menjelaskan materi
tentang konsep
turunan, nilai Menyimak dan menulis
maksimum dan materi turunan, nilai 60
minimum dalam dunia maksimum dan menit
nyata minimum fungsi dan
penerapan dalam dunia
nyata.
Elaborasi
1. Mengelompokan
siswa dalam
beberapa kelompok 1. Memilih tempat
2. Memberikan duduk berdasarkan
latihan soal yang kelompok
harus dikerjakan ole 2. Mengerjakan soal
siswa latihan secara
3. Menunjukan kelompok
salah satu kelompok 3. Memprsentasikan
untuk hasil kerja kelompok
mempresentasikan
hasil kerja kelompok
Konfirmasi
1. Meberikan 1. Aktif dalam bertanya
kesempatan kepada dan menjawab
setiap siswa untuk pertanyaan
bertanya kepada 2. Menyimak dan
kelompok yang menulis penjelasan
mepresentasikan dari guru
hasil kerja
kelompok
69
mengenai materi 2. Mendengar dan
yang diajarkan menulis tugas yang
2. Memberikan soal diberikan oleh guru
latihan untuk 15
dikerjakan di rumah menit
3. Menyampaikan
materi pada
pertemuan
berikutnya dan
mengingatkan siswa
unruk
mempelajarinya
terlebih dahulu
70
LAMPIRAN VIII
RENCANA RANCANGAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH MENENGAH ATAS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Memahami langlah membuat model matematika
2. Memahami langkah membuat model SEIR
3. Membuat model penyebaran penyakit model SEIR
B. Materi Pembelajaran
1. Model matematika
2. Model SEIR
3. Penerapan model SEIR
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini
adalah metode ceramah, diskusi dan pemecahan masalah
D. Media/Alat Pembelajaran
1. Lembar kerja siswa (kelompok)
2. Spidol, papan tulis
3. Labtop dan infocus
4. Buku dan modul
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
kegiatan waktu
pedahuluan 1. Berdoa 1. Memimpin doa
2. Memeriksa 2. Siswa
kehadiran siswa mendengarkan
3. Menyampaikan penyampaian dari
materi yang akan guru 15 meni
diajarkan yaitu
model matematika
dan model SEIR
4. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
71
5. Apersepsi
Inti Eksplorasi Meyimak dan
Menjelaskan tentang menulis materi model
model matematika matematika dan
dan model SEIR model SEIR
Elaborasi
1. Mengelompokan 1. Memilih
siswa dalam tempat duduk
beberapa berdasarkan
kelompok pembagian
2. Memberikan kelompok 60 menit
latihan soal kepada 2. Mengerjaka
siswa n soal latihan
3. Menunjuk salah secara kelompok
satu kelompok 3. Mempresenta
untuk sikan hasil kerja
mempresentasikan kelompok
hasil kerja
kelompok
Konfirmasi
Memberikan
kesempatan kepada
1. Aktif dalam
siswa unruk bertanya
bertanya dan
kepada kelompok
menjawab
yang
pertanyaan
mempersentasikan
2. Menyiman dan
hasil kerja kelompok
menulis
penjelasan dari
guru
Penutup 1. Membimbing 1. menarik
siswa menarik kesimpulan
kesimpulan mengenai materi
mengenai materi yang dipelajari
yang diajarkan 2. mendengarkan
2. Memberikan soal dan menulis tugas 15 menit
latihan kepada Yng diberikan
siswa untuk guru
dikerjakan di
rumah
3. Menyampaikan
materi pada
pertemuan
berikutnya dab
mengingatkan
siswa untuk
72
mempelajarinya
terlebih dahulu
73